• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

105 BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Penentuan konsep perencanaan dan perancangan di dasar kepada:

¾ Kesesuaian dengan topik yang akan di angkat

¾ Analisa dari permasalahan yang ada

¾ Maksud dan tujuan proses perencanaan dan perancangan

Konsep fungsional dari bangunan ini sendiri adalah : Hunian dan Rekreasi

Konsep ruang : Terdapatnya ruang luar dan ruang dalam yang saling mendukung setiap fungsi bangunan

Konsep fisik : Penerapan struktur dan pra-sarana yang memadahi

Kegiatan masyarakat kota

Issue pemanasan global dan penipisan sumberdaya alam

Permasalahan

Disain bangunan mixed use yang menerapkan konsep perancangan hemat energi

(2)

106 V.2 KONSEP PROGRAMATIK

V.2.1 Pelaku kegiatan

Pelaku kegiatan bangunan mixed use ini terbagi atas:

¾ Pelaku kegiatan fungsi mal o Pedangang

o Pengunjung

¾ Pelaku kegiatan fungsi apartemen o Penghuni

o Pengunjung

¾ Pelaku kegiatan Kantor pengelola o Pengelola bangunan

V.2.2 Kelompok Program ruang

¾ Pengelompokan ruang

Tabel 35. pengelompokan ruang mal

Mal Anchor Retail tenant Anchor tenant Fasilitas umumdan pelayanan ƒ Koridor/pedestrian ƒ Plaza /hall ƒ Bisnis center ƒ Restauran ƒ Cafee ƒ Toko-toko ƒ Fitness center ƒ Salon ƒ Bank ƒ Dept store ƒ Bioskop ƒ Food courd ƒ Supermarket ƒ Toilet ƒ Mushola ƒ R.keamanan ƒ Loading dock ƒ Gudang ƒ AHU

(3)

107

Tabel 37. pengelompokan ruang apartemen

Unit hunian Fasilitas umum Fasilitas pendukung

ƒ Kamar tidur ƒ Wc ƒ R.duduk ƒ R.makan ƒ Pantry ƒ Balkon ƒ Lobby ƒ Recepsionis ƒ Toilet ƒ Kolam renang ƒ Apotek

ƒ Lapangan olah raga

Tabel 38. pengelompokan kantor pengelola

Fasiltas umum Fasilitas pengelola Fasilitas pendukung Lobby Tiolet receptionis R.pimpinan R.wk. pimpinan R.administrasi R. personalia R. marketing R.monitor R. keamanan Gudang R.rapat V.3 KONSEP LINGKUNGAN V.3.1 Kondisi Tapak

• Lokasi : Jalan Jendral Sudirman, KAV 36 Jakarta pusat 10210 Wilayah : jakarta pusat, Kecamatan : Tanah abang, Kelurahan : Bendungan hilir

• Luas tapak : 7715m2

• KDB : 60% = ± 4629 m²

• KLB : 4.5 = ± 34717,5 m² • GSB jalan selatan : 10M

(4)

108 • GSB jalan barat : 8M

• GSB jalan timur : 6M • GSB jalan utara : 3M • Ketinggian Maks : 32 lantai • Batas utara tapak :Pertokoan

• Batas selatan tapak :jalan jendral sudirman • Batas timur tapak : Kali krukut

• Batas barat tapak :jalan bendungan hilir

V.3.2 Sirkulasi dan Pencapaian

Gambar 35. Gambar konsep sirkulasi dan pencapaian

Merah: pencapaian dan sirkulasi pengunjung dan pedangan mal Hijau: pencapaian dan sirkulasi penghuni dan pengunjung apartemen Biru : pencapaian pejalan kaki

Putih: pencapaian dan sirkulasi service dan pengelola Kuning : arah arus sirkulasi jalan sekitar tapak

(5)

109 V.3.3 Orientasi Tapak

Gambar 36. Konsep Orientasi Tapak

1-4= Badview- Best view

V.3.4 Zoning Tapak

Konsep zoning tapak di peroleh dari berbagai pertimbangan dan analisa aspek lingkungan

Gambar 37. Konsep Zoning Tapak

Kuning : publik Merah : semi publik Biru : private Hijau : service

(6)

110 V.4 KONSEP BANGUNAN

V.4.1 Pola Massa Bangunan

Gambar 38. Konsep Pola massa bangunan

Pola masa bangunan yang di jadikan konsep merupakan pengabungan antara masa mejemuk dan tunggal untuk mengabungkan kelebihan dan menutupi kekurangan dari setiap pola masa bangunan pertimbangannya antara lain:

¾ Terdapat banyak ruang terbuka

¾ Mendapat banyak pengudaraan dan cahaya alami

¾ Efisiensi luas lahan

¾ Pengaturan dan pengawasan bangunan menjadi lebih mudah Sirkulasi dan zoning menjadi lebih terorganisasi

V.4.2 Bentuk dasar Bangunan

Bentuk segi empat merupakan pilihan untuk bentuk dasar bangunan ini dengan pertimbangan kesesuaian dengan bentuk tapak dan efisiensi ruang

(7)

111

Gambar 39. Konsep bentuk dasar bangunan

V.4.3 Konsep Ruang Dalam

Konsep sirkulasi horizontal yang digunakan secara garis besarnya adalah pola linear Karena karakteristik pola sirkulasi ini sangat cocok dengan fungsi-fungsi utama dari bangunan mixed-used ini pola sirkulasi ini dapat mengarahkan pengunjung untuk mengunjungi dan melihat unit-unit penjualan yang ada dan memiliki kejelasan arah sirkulasi yang nudah untuk di pahami.

Sedangkan konsep sirkulasi vertical utama menggunakan mesin yang mempermudah mobilisasi pengunjung yaitu lift dan eskalator tetapi penggunaan tangga dan ramp tetap ada untuk mendukung kenyamanan dan keamanan bangunan ini

(8)

112 V.4.4 Konsep Struktur

¾ Struktur bawah

Berdasarkan analisa yang dilakukan pondasi tiang pancang merupakan pilihan jenis pondasi yang akan digunakan dengan pertimbangan utama kemapuan menahan gaya vertical yang baik

¾ Struktur atas

Pemilihan bahan material utama , berdasarkan studi litertur yang dilakukan, struktur bangunan – bangunan tinggi hemat energy, biasanya mengunakan bahan meterial beton bertulang, hal ini di dasarkan pada pertimbangan-pertimbangan antara lain:

ƒ Memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi terhadap pembebanan massa bangunan

ƒ Biaya dan energi yang harus di keluarkan dalam pengerjaan dan produksinya lebih kecil di bandingkan dengan baja

ƒ Bahan ini bisa di gunakan kembali sestelah massa pakainya habis

ƒ Memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap air, sehingga lebih dapat mendukung penerapan disain hemat energi pada bangunan seperti penerapan atap hijau dan taman gantung

Karena jenis material utama yang di gunakan adalah beton bertulang perkirakan tidak maka pemilihan sistem upper structur nya adalah sistem Balok dan Pelat.

(9)

113 V.4.5 KONSEP UTILITAS

¾ Air

Skema air bersih

skema air kotor

Air hujan Air kotor cair mal Air kotor padat mal Bak kontrol Bak kontrol Pengolahan limbah

rembesan Roil kota

reservoir Air bersih PDAM Sumur Artesis Resevoir bawah Pompa Resevoir atas mal pompa Distribusi ke lantai- lantai mal Resevoir atasapartemen pompa Distribusi ke lantai- lantai apartemen

Air kotor padat apartemen Air kotor

cair apartemen

(10)

114

¾ Listrik

¾ Udara

dua jenis sistem penhawaan dalam bangunan yaitu sistem penghawaan alami dan buatan Kedua sistem penghawaan ini di butuhkan dalam bangunan mixed use ini dengan pertimbangan kenyamanan bagi pengunjung bangnan ini membutuhkan sistem pengudaraan buatan namun agar pengudaraan buatan dapat berjalan dengan baik tetap di perlukan pengudaraan alami

¾ Cahaya

Pencahayaan pada bangunan ini akan memanfaatkan pencahayaan alami semaksimal mungkin sebagai salah satu penerapan konsep hemat energi, pada siang hari di upayakan agar cahaya alami dapat memasuki ruangan dengan intensitas yang sesuai daengan kebutuhan ruangan tersebut dengan strategi dan penyelasaian arsitektural yang baik, salah satu caranya adalah dengan

PLN Gardu

listrik

Ruang Trafo

GENSET Ruang Panel

Distribusi utama mal Ruang Panel Distribusi Distribusi Ruang Panel Distribusi utama aparemen Ruang Panel Distribusi Distribusi

(11)

115

mengoptimalisasian bukaan pada arah timur untuk fungsi apartemen dan arah utara selatan pada fungsi mal.

¾ Sistem penangulangan kebakaran

Pengamanandan penangulangan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan ini mengunakan dua sistem pendekatan, yaitu sistem aktif dan pasif

Tabel 38. konsep sistem penanggulangan bahaya kebakaran Sistem aktif ¾ Heat dan smoke detektor

¾ Hidran

¾ Springkler

¾ Fire alarm dan cell box

¾ Hidran halaman

Sistem pasif ¾ Tangga kebakaran

¾ Ruang kompartemen

¾ Pintu tahan api

¾ Konstruksi tahan api

¾ Sistem penangkal petir

Sistem penanglkal petir yang di gunakan adalah sistem thomas, karena sistem ini memiliki jangkauan perlindungan yang lebih luas terhadap bangunan

V. 5 PENEKANAN KASUS

Perancangan bangunan yang menerapakan konsep perancangan hemat energi ini lebih di arahkan pada perancangan pasif dalam penerapannya sedekat mungkin dengan teori-teori dan studi yang sudah di kaji dan di pelajari

(12)

116

Pengunaan selubung bangunan pada bagian bangunan yang memerlukan sunshading dan penzoningan tapak yang mampertimbangkan masalah radiasi panas dan cahaya matahari dan pola massa bangunan yang majemuk pada fungsi apartemen untuk memungkinnya penerapan pencahayaan dan pengudaraan alaimi

Gambar 40. Konsep penekanan kasus

Semi Public Private Service Public V. 6 TUNTUNTAN RANCANGAN

¾ Bagaimana menciptakan bangunan multifungsi yang baik agar setiap fungsi dapat berjalan tanpa saling menggangu

¾ Bagaimana mengatasi permasalahan lahan yang terbatas untuk fungsi bangunan ini

¾ Sejauh mana Pemecahan arsitektural yang dapat dijangkau dalam penerapan konsep hemat energi pada bangunan ini

¾ Penerapan apa saja dari disain hemat energi yang ada pada bangunan ini

Gambar

Tabel 35. pengelompokan ruang mal
Tabel 37. pengelompokan ruang apartemen
Gambar 35. Gambar konsep sirkulasi dan pencapaian
Gambar 37. Konsep Zoning Tapak
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunkan model pemecahan masalah (problem solving) pada

[r]

Perwakilan dari SMAN 8 Kediri tersebut menuturkan bahwa program tahunan (kunjungan,-red) yang digelar oleh sekolahnya tersebut diharapkan bisa menjadi pemacu bagi anak

Perhitungan estimasi loading dengan menggunakan rumus perbaikan ini dilakukan terlebih dahulu pada tahun 2014 yang dapat dilihat pada Tabel 4. Angka S sendiri didapat

Untuk muatan ternak sapi proses bongkar muat dengan menggunakan jembatan rampa. Baik itu saat ternak diangkut dari pelabuhan ke atas kapal, maupun sebaliknya saat

Dari Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa semakin dekat material dengan sensor ultrasonic 2 maksimal jarak 10 cm maka voice recorder akan memutar suara 2 yaitu

18) Menyiapkan laporan dan evaluasi kegiatan sebagai pertanggungjawaban tugas pada atasan;.. 18 19) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian