• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia), mencapai orang, Indonesia berada diperingkat ke-8 di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia), mencapai orang, Indonesia berada diperingkat ke-8 di"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.I Latar Belakang

Jumlah pengguna internet di Indonesia di tahun 2011 berdasarkan dari Effective Measure (perusahaan riset asal Australia yang kini masuk pasar Indonesia), mencapai 39.100.000 orang, Indonesia berada diperingkat ke-8 di dunia dan peringkat ke 5 di Asia. Pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi, berdasarkan data dari google.com / adplanner yaitu tercatat sebanyak 28.000.000 pengguna. Adapun menurut layanan pemeringkat situs Alexa.com, sejumlah situs yang memberikan layanan untuk berbagai informasi dan berkolaborasi mengalami peningkatan pengunjung yang pesat dari Indonesia. Sebutlah selain facebook, ada layanan Blogspot (blogger.com), Wordpress, Youtube, Twitter dan Multiply yang semuanya masuk kedalam 20 besar situs yang paling banyak dikunjungi dari Indonesia. Bahkan beberapa diantaranya sudah lebih dahulu bercokol di 5 besar seperti blogspot dan facebook. Ini menunjukkan bahwa era prosumer informasi, era dimana kini siapapun bisa menjadi produsen sekaligus konsumer informasi dalam saat yang nyaris bersamaan, sudah menjadi keniscayaan, termasuk di Indonesia. Informasi tidak lagi menjadi komoditas yang hanya dapat dipegang oleh segelintir pemilik modal. Pencarian, pemanfaatan maupun penyebaran informasi sudah bukan

(2)

jamannya lagi harus diwaspadai, dikontrol ataupun dibatasi oleh pihak-pihak tertentu.1

Menurut pakar Teknologi Informasi Onno W Purbo, “Saat ini Internet di

Indonesia mulai subur di dorong anak muda hingga pemakai sekitar satu juta orang dan terus bertambah. Kebebasan merupakan ciri khas wahana internet dengan regulasi pemerintah minimum dan sangat diwarnai oleh kooperasi, kompetisi & konsensus para pelakunya. Semakin dibebaskan semakin marak dunia Internet dan IT di Indonesia”.2

Tentu saja, tidak semua konten yang ada di internet memiliki nilai positif dan konstruktif dalam membangun potensi individu,masyarakat maupun negara. Karena tidak dapat dipungkiri pula, internet bak pisau bermata dua yang dibalik berlimpahnya sisi positif, ketika dimanfaatkan untuk niat yang tidak baik ataupun digunakan secara tidak tepat, akan dapat merugikan dirinya sendiri, ataupun orang lain, baik secara moril maupun secara materil.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, menyampaikan kekhawatirannya terhadap perkembangan mental generasi muda, khususnya para remaja Indonesia di masa depan. Hal ini terkait dengan penggunaan internet secara negatif di kalangan mereka, seperti mengakses situs pornografi. Tifatul

1Kominfo dan ICT Watch, Buku Paduan Internet Sehat, creative commons Ditjen

Aptel, Jakarta, 2011, hal 6

2 Diakses pada tanggal 15 November 2011 dari http://

(3)

juga menuturkan, dampak buruk Internet sudah sedemikian nyata. Selain adanya perkosaan, berbagai penelitian dan survei ilmiah menyebutkan kondisi tersebut.

Menurut Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd, salah satu peneliti mengenai penggunaan internet menyesalkan bahwa ada segelintir orang yang menggunakan kebebasan berekspresi melalui internet untuk hal-hal yang tidak baik. Misalnya

menjelek-jelekkan orang lain, dan mengabarkan berita bohong. Berita hoax

seringkali menjebak dan membuat kita seringkali tertipu karenanya. Contohnya tentang kabar facebook mau ditutup. Berita itu sempat membuat orang banyak percaya padahal hanya berita bohong belaka. Wijaya juga mengatakan dunia maya memang mengasyikkan. Tapi siapa sangka dalam dunia yang mengasyikkan itu ada srigala digital yang mengancam. Heboh konten vulgar berseliweran, dan malware (virus) jahat masuk dalam sistem komputer yang digunakan. Kita tak bisa langsung menyikapinya dengan hanya menyensor internet. Dibutuhkan

sebuah gerakan internet sehat agar kita nyaman berinternet. 3

Masalah utama dari konten-konten negatif sebenarnya kembali lagi ke mind set kebebasan berekspresi internet dari masyarakat kita. dari sisi pengakses sendiri Mind set inilah yang harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah harus menemukan cara bagaimana mereka tidak mengakses konten negatif bukan karena dilarang dan di kerangkeng aksesnya tapi mereka tidak membuka konten negatif itu karena kesadaran mereka sendiri. Kebebasan berekspresi internet dari

3Diakses pada tanggal 17 November 2011 dari

(4)

http://www.wijayalabs.com/2011/07/02/kebebasan-berekspresi-tidak-boleh-sisi publisher pemerintah harus lebih memperkaya bahkan kalo perlu selalu rajin mengkampayekan kerugian dengan mempublis konten negatif.

Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan internet bukanlah hal yang mudah, bukan saja melalui pendekatan, permintaan ataupun perintah pemblokiran atau penyensoran yang cenderung tidak efektif, untuk itu maka program internet sehat dan aman sangat perlu diadakan. Karena untuk mengedepankan suatu kebebasan dalam berinternetan secara aman, nyaman dan bijak dengan pendekatan di tingkat individu maupun keluarga seiring dengan upaya peningkatan pertumbuhan konten lokal yang berkualitas dengan cara komunikasi, sosialisasi, dan juga edukasi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai Kementerian yang bertanggung jawab di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi telekomunikasi, teknologi informasi dan komunikasi, mengharuskan Kominfo membuat program-program atau kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mencegah masyarakat khususnya anak-anak, remaja yang masih sangat butuh banyak pengawasan untuk menggunakan internet secara sehat dan aman.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan kegiatan sosialisasi Internet Sehat dan Aman, Melalui penyelenggaraan lomba logo, maskot, dan jingle internet sehat aman, dialog interaktif seperti talk show, seminar, workshop, maupun pameran diberbagai lokasi (roadshow) Pada kegiatan sosialisasi ini target khalayaknya ialah mulai dari orang tua/keluarga, guru/tenaga pendidik, aparat penegak hukum,akademis, komunitas,lembaga pemerintahan,

(5)

keagamaan, sosial masyarakat,dan lain-lain. Melihat dari target khalayak pada sosialisasi INSAN ini maka dianggap pentingnya media massa memilikii andil yang besar sebagai penyebaran informasi kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui kapan saja sosialisasi INSAN ini dilakukan, dan apa saja informasi yang disampaikan dalam sosialisasi INSAN ini. Sehingga diharapkan nantinya tujuan sosialisasi INSAN ini dapat tercapai secara maksimal.

Dirjen Aplikasi Telematika Ashwin Sasongko menyatakan motivasi dari Kominfo mengadakan kegiatan sosialisasi INSAN yaitu Adanya tindakan negatif yang menggunakan layanan internet (seperti misalnya prostitusi, pornografi,

perjudian, cyberbullying , pemerasan dan tindak kriminal lainnya), maka Kominfo

akan terus melakukan dan bahkan meningkatkan kampanye internet sehat dan aman bersama dengan para mitra kerja dengan berbagai variasi sistem dan cara yang digunakan dengan tujuan untuk lebih banyak memberikan sosialisasi dan kesadaran bagi masyarakat umum tentang esensi penggunaan internet secara sehat

dan aman.4

Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama "Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika (2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah Departemen/kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan komunikasi dan informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai kementerian yang bertugas merumuskan

(6)

kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan diseminasi informasi.

Kegiatan Sosialisasi Internet Sehat dan Aman di Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah ada sejak tahun 2008, sudah ingin berjalan 4 tahun ini, setiap tahunnya Kominfo melakukan sosialisasi mengenai INSAN. Penulis bermaksud ingin meneliti bagaimana aktivitas media relations humas Kominfo sehingga kegiatan INSAN ini tetap ada selama 4 tahun ini. Karena peneliti melakukan penelitian di tahun 2011 ini maka difokuskan untuk program sosialisasi INSAN di tahun 2011. Dan untuk tahun 2011 ini dilakukan roadshow di JABODETABEK dan sosialisasi-sosialisasi INSAN juga dilakukan di beberapa kota di Indonesia.

Karena banyaknya lokasi dan target sasaran yang akan di tuju oleh sosialisasi INSAN Kominfo, maka perlunya melakukan hubungan dengan media atau media relations, demi kemudahan dalam penyebaran informasi dan pencapaian target sasaran. Untuk menjunjung kegiatan komunikasi humas agar segala sesuatu yang menyangkut penyebaran informasi atau berita kepada khalayak dapat berjalan dengan lancar, maka alangkah baiknya apabila humas Kominfo dapat melakukan hubungan yang baik dengan media.

Lembaga-lembaga pemerintahan pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan bagiam humas untuk mengelola informasi dan opini publik, informasi

(7)

mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan dan

penentuan kebijaksanaan berikutnya5. Peranan humas dalam sebuah organisasi

sangat penting, baik dengan publik internal maupun publik eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan yang harmonis. Humas menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun yang non komersial. Kebutuhan humas pada suatu organisasi dan perusahaan sangat bermanfaat untuk mendukung proses kerja. Sebenarnya apa yang biasa disebut sebagai humas terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang berkaitan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.

Salah satu komunikasi yang dilakukan humas pada pihak eksternal yaitu melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk memperoleh persepsi yang positif dari masyarakat untuk organisasi atau perusahaan, selain itu juga bagi humas lembaga pemerintahan agar dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, karena memang itu merupakan tugas dan kewajiban lembaga pemerintahan. Peran humas dalam sosialisasi ini ialah yang pertama menyebarkan informasi atau berita mengenai kapan waktu,dimana tempat diadakan sosialisasi sehingga masyarakat dapat mengetahui dan nantinya dapat menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut, untuk selanjutnya membuat kegiatan sosialisasi tersebut berjalan dengan lancar.

(8)

Untuk mendukung sosialisasi agar berjalan dengan lancar suatu aktivitas dari humas yakni melakukan media relations atau hubungan dengan media yang nantinya dapat membantu perusahaan dalam mempublikasikan kegiatan sosialisasi tersebut. Media relations sendiri merupakan usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi, humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Pentingnya media relations bagi organisasi yaitu karena medialah yang mampu menjangkau publik dengan cepat sehingga penyebaran informasi atau bahkan pembentukan persepsi masyarakat atau publik dapat dipengaruhi oleh media.

Humas Kominfo melakukan aktifitas media relations dengan berbagai media baik media cetak, elektronik, maupun online. Aktifitas yang dilakukan dengan media bersangkutan dengan hubungan yang baik yang dibangun humas Kominfo, agar nantinya akan membantu dalam kelancaran setiap kegiatan Kominfo, karena media memiliki kekuatan untuk membentuk dan mempengaruhi opini publik, serta merupakan penyebar informasi atau tempat publikasi yang baik, apa pun yang diberitakan media dianggap atau diyakini benar oleh masyarakat, sehingga humas Kominfo harus menjaga agar media selalu memberitakan hal-hal positif mengenai Kominfo yakni dengan selalu menjaga hubungan yang baik dengan media.

Alasan penulis memilih melakukan penelitian di Kementerian Komunikasi dan Informatika karena, Kominfo memiliki sistem keterbukaan informasi dan merupakan kementerian yang menjadi pusat informasi dan sebagai fasilitator bagi

(9)

masyarakat, Kominfo juga memiliki berbagai kegiatan atau program komunikasi yang sangat berguna bagi masyarakat Indonesia.

Adapun prioritas riset yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah mengenai segala bentuk aktivitas media relations humas Kominfo dalam mendukung sosialisasi INSAN pada tahun 2011 ini, yaitu diantaranya dengan mengadakan beberapa kegiatan dengan media yang berguna untuk menciptakan keharmonisan dan hubungan yang baik diantaranya melakukan konfrensi pers, press realese, wawancara pers, special event, undangan peliputan, press luncheon. 1.2 Rumusan Masalah

Humas membutuhkan media untuk menunjang kegiatan sosialisai INSAN ini yaitu untuk penyebaran informasi, agar tujuan dalam kegiatan sosialisasi INSAN ini dapat tercapai secara maksimal, serta untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :

“ Bagaimana aktivitas media relations humas Kominfo dalam mendukung kegiatan sosialisasi INSAN tahun 2011 ? ”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penulis ingin mengetahui dan menggambarkan aktivitas media relations humas Kominfo dalam mendukung program sosialisasi INSAN tahun 2011.

(10)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Diharapkan dapat memberi manfaat dalam mengembangkan dan memperluas pemikiran di bidang ilmu komunikasi umumnya dan ilmu humas khususnya dalam hal pelaksanaan aktivitas media relations.

1.4.2 Manfaat Praktis

Menambah wawasan penulis khususnya dan praktisi humas pada umumnya mengenai pentingnya melaksanakan aktivitas media relations dengan baik dan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mempertahankan dan membentuk citranya yang lebih baik lagi melalui kegiatan-kegiatan yang disebarluaskan oleh media.

Referensi

Dokumen terkait

Meneruskan legasi jaminan kualiti, InQKA kekal bertindak sebagai penyelaras utama atau sekretariat universiti bagi urusan audit Pensijilan ISO9001:2008 di peringkat korporat

diketahui bahwa sebagian besar perawat memiliki tindakan yang tidak sesuai dalam pencegahan infeksi nosokomial seperti tidak mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien,

Rajah 6 : Perbezaan ketumpatan konkrit terhadap konkrit berlainan nisbah rekabentuk setelah 28 hari Rajah 7 dan Rajah 8 menunjukkan kesan nisbah air-simen terhadap pekali

Hal ini disebabkan pengaruh aktivitas matahari terhadap suhu maupun tekanan paras muka laut tidak selalu terjadi secara langsung tetapi membutuhkan waktu (timelag) sehingga

• Skor mentah yang dihubungkan dengan suatu norma perkembangan memperlihatkan sejauh mana perkembangan seseorang pada domain tersebut. • Terdiri dari

PENGARUH METODE GUIDED INQUIRY LEARNING DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BEPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MODERATOR MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Quasi Eksperimen Pada

Pada Tugas Akhir ini akan dianalisa perbandingan kinerja Algoritma Hill Climbing yang diimplementasikan pada Forward Planning dan Backward Planning dalam menyelesaikan kasus