• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pamekasan No Kecamatan Luas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pamekasan No Kecamatan Luas"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

II - 1

Laporan Akhir

BAB II

PROFIL KABUPATEN PAMEKASAN

2.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di kawasan Madura yang terletak di

perlintasan jalur jaringan jalan Sampang-Sumenep. Luas wilayah Kabupaten Pamekasan 79.230 Ha,

terdiri dari 13 Kecamatan dan 189 Desa. Kecamatan Batumarmar merupakan kecamatan terluas,

dengan luas 9.707 Ha atau sekitar 12,25 % dari seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan. Kecamatan

Pamekasan sebagai Ibukota Kabupaten memiliki luas wilayah terkecil yaitu dengan luas 2.647 Ha atau

sekitar 3,34 % dari seluruh wilayah.

Secara garis besar wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri dari dataran rendah pada bagian

selatan dan dataran tinggi di wilayah tengah dan utara dengan kemiringan lahan tidak lebih rendah dari

2 %. Secara astronomis Kabupaten Pamekasan berada pada 60 51’ – 70 31’ LS dan 1130 19’ – 1130 58’

BT.

Pada wilayah administrasi Kabupaten Pamekasan berbatasan dengan batas asministrasi

sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Laut Jawa

 Sebelah Timur : Kabupaten Sumenep

 Sebelah Selatan : Selat Madura

(2)

II - 2

Laporan Akhir

Gambar 2.1

Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Luas %

1 Tlanakan 4,810 Ha 6.07 2 Pademawu 7,189 Ha 9.07 3 Galis 3,186 Ha 4.02 4 Larangan 4,086 Ha 5.16 5 Pamekasan 2,647 Ha 3.34 6 Proppo 7,149 Ha 9.02 7 Palengaan 8,848 Ha 11.17 8 Pegantenan 8,604 Ha 10.86 9 Kadur 3,071 Ha 3.88 10 Pakong 5,242 Ha 6.62 11 Waru 7,003 Ha 8.84 12 Batumarmar 9,707 Ha 12.25 13 Pasean 7,688 Ha 9.70

Jumlah 79,230 Ha 100.00

(3)

II - 3

Laporan Akhir

Tabel 2.2

Jumlah Desa pada Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Dirinci per Kecamatan Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Wilayah Luah Lahan

(Ha)

Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Pamekasan A. Potensi Prasarana Wilayah

1. Jalan raya di Kabupaten Pamekasan memiliki hubungan dengan sistem provinsi dan nasional

melalui jalan arteri primer dan kolektor primer

2. Peningkatan kegiatan dalam skala besar dan pengembangan perkotaan menjadikan beberapa

jalan berpotensi untuk dilakukan peningkatan kelas jalan

3. Adanya Jembatan Suramadu memungkinkan keterhubungan dengan kabupaten-kabupaten

lain

4. Terdapat jalur kereta api mati yang membentang di tepi jalan dari Kramat - Ambal - Branta

Pesisir - Branta Tenggi - Larangan Tokol - Panglegur. Panjang jalur mati ± 10,78 km dengan 1

(satu) stasiun di Panglegur

5. Kondisi jalur kereta api ini masih baik

6. Terdapat beberapa pelabuhan yang sudah difungsikan untuk memperlancar transportasi laut di

(4)

II - 4

Laporan Akhir

B. Potensi Prasarana Lingkungan

1. Pada kawasan perdesaan pengelolaan prasarana lingkungan khususnya sampah banyak

dilakukan secara mandiri yaitu membakar sampah tersebut pada masing-masing pekarangan

rumah

2. Pada kawasan perkotaan umumnya sampah telah dikelola khususnya di Kecamatan

Pamekasan, Pandemawu dan Tlanakan

C. Potensi Pertanian Tanaman Pangan

1. Padi di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan

Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan

Batumarmar, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean

2. Jagung di Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Pasean

3. Kedelai di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan,

Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Batumarmar

4. Kacang tanah di Kecamatan Proppo, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan

Pasean

5. Kacang Hijau di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan,

Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan

Kecamatan Pasean

6. Ubi Kayu di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Galis, Kecamatan

Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Palengaan, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

7. Ubi Jalar di Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan

Palengaan, dan Kecamatan Batumarmar

8. Kacang Panjang di Kecamatan Proppo, Tlanakan, Larangan, Pegantenan, Pakong, Palengaan,

Waru, dan Batumarmar

D. Potensi Perkebunan

1. Kelapa di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan

(5)

II - 5

Laporan Akhir

2. Pinang di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Waru, dan Kecamatan Pasean

3. Jambu Mente di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Batumarmar, dan

Kecamatan Pasean

4. Siwalan di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, Kecamatan

Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

5. Cabe Jamu di Kecamatan Larangan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan

Kecamatan Batumarmar

6. Agave di Kecamatan Larangan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

7. Kapuk Randu di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, dan Kecamatan

Pasean

8. Tembakau di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean; Kecamatan Pegantenan, Kecmatan

Kadur dan Kecamatan Tlanakan

9. Asam Jawa di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan, Kecamatan Proppo

10. Kopi di Kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Pakong

11. Lada di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Pakong

12. Kunyit di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Larangan, Kecamatan Pamekasan,

Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, dan

Kecamatan Waru

13. Laos di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan

Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru dan, Kecamatan Pasean

14. Jahe di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Proppo, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

15. Kencur di Kecamatan Galis, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

(6)

II - 6

Laporan Akhir

16. Temu Lawak di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan

Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

17. Temu Ireng di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan

Pakong, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pasean

18. Kunci di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan

Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Waru, dan Kecamatan Pasean

19. Durian di Kecamatan Pegantenan

E. Potensi Hortikultura

1. Bawang merah di Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean

2. Cabe rawit di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pakong, Kecamatan

Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean

3. Tomat di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Waru dan Kecamatan Pasean

4. Terong di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan,

Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean

5. Jeruk di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur

dan Kecamatan Pasean

6. Mangga di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan

Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru dan Kecamatan Batumarmar

7. Rambutan di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan,

Kecamatan Waru, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean

8. Durian di Kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Waru

9. Jambu air di Kecamatan Proppo, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, dan

Kecamatan Pasean

10. Pisang di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur dan Kecamatan

Pasean

(7)

II - 7

Laporan Akhir

12. Sawo Kecik di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan

F. Potensi Peternakan

1. Sapi terdapat di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan

Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan

Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan

Batumarmar, dan Kecamatan Pasean

2. Kambing terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,

Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Batumarmar

dan Kecamatan Pasean

3. Domba terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,

Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan,

Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pasean

4. Ayam buras terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,

Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, dan Kecamatan Waru

5. Ayam petelur terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,

Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan

Kecamatan Pasean

6. Ayam pedaging terdapat di Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Waru dan

Kecamatan Batumarmar

G. Potensi Kehutanan

1. Kawasan hutan produksi terbatas (HPT) di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan

Batumarmar, Kecamatan Waru,dan Kecamatan Tlanakan

2. Kawasan hutan rakyat di Kabupaten Pamekasan tersebar di seluruh kecamatan

H. Potensi Perikanan

1. Perikanan tangkap ada pada beberapa kawasan penghasil ikan di Kabupaten Pamekasan

yaitu Kecamatan Batumarmar, Pasean, Tlanakan, Larangan, Galis dan Pademawu

2. Budidaya perikanan terdiri dari:

a. Budidaya ikan tambak dan kolam: ikan bandeng dan udang yang berada di Kecamatan

Galis dan Pademawu

b. Garam merupakan komoditas unggulan Pamekasan yang kualitasnya sudah diakui pasar

(8)

II - 8

Laporan Akhir

c. Rumput laut di Kabupaten Pamekasan terdapat di Kecamatan Pademawu, Kecamatan

Pasean, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis dan Kecamatan Batumarmar

d. Jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah jenis Eucheuma Cottoni, dan Spinosum

I. Potensi Industri

1. Industri kecil (industri rumah tangga), dengan lokasi yang tersebar di seluruh kecamatan dan

menjadi satu dengan rumah-rumah penduduk

2. Industri menengah meliputi:

a. Industri garam yodium di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan

Galis

b. Industri air minum mineral di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan, Kecamatan

Pademawu, Kecamatan Palengaan

c. Industri rokok di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Waru dan Kecamatan Proppo

d. Industri petis di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,

Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean

e. Industri batik di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,

Kecamatan Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan

Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong dan

Kecamatan Waru

J. Potensi Pariwisata

1. Pariwisata Budaya

Pariwisata budaya disini diarahkan pengembangannya pada wisata terdiri atas:

a. Wisata karapan sapi di Kecamatan Pamekasan

b. Sisa Pembangunan Candi di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo

c. Wisata kontes Sapi Sonok di Kecamatan Waru

d. Makam Ronggosukowati (Raja Islam I Pamekasan) di Kelurahan Kolpajung Kecamatan

Pamekasan

e. Makam Syeikh Gozali di Desa Sotabar Kecamatan Pasean

f. Makam Ghung Seppo – Gatotkaca di Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan

g. Makam Syekh Abdul Manan (Batu Ampar) terletak di Desa Pangbatok Kecamatan Proppo

h. Makam Joko Tarub di Desa Montok Kecamatan Larangan

(9)

II - 9

Laporan Akhir

2. Pariwisata Alam

Untuk wisata alam pengembangannya diarahkan pada :

a. Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan yaitu wisata Api Tak Kunjung Padam

b. Desa Tanjung Kecamatan Pademawu yaitu wisata Pantai Jumiang

c. Kecamatan Batumarmar yaitu wisata Lembah Sembir

d. Desa Montok Kecamatan Larangan yaitu wisata Pantai Talang Siring

e. Desa Batu kerbuy Kecamatan Pasean yaitu wisata Pantai Batu Kerbuy

3. Pariwisata Buatan

Untuk wisata buatan pengembangannya diarahkan di Kecamatan Pamekasan yaitu wisata

Kolam Renang Tirta Basuki dan Wisata Kota

2.3 Demografi dan Urbanisasi

Penduduk Kabupaten Pamekasan tersebar merata di seluruh kecamatan, dimana distribusi

penduduk terbesar pada tahun 2012 berada di Kecamatan Pamekasan sebesar 91.752 jiwa,

sedangkan ditribusi penduduk terkecil adalah Kecamatan Galis sebesar 29.150 jiwa. Sedangkan

kepadatan penduduk rata-rata pada tahun 2012 di Kabupaten Pamekasan adalah sebesar 1.033

jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Pamekasan yaitu 3.466 jiwa/km2

dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Pasean yaitu 673 jiwa/km2.

Tabel 2.3

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

No Kecamatan Luas Wilayah

(km2)

(10)

II - 10

Laporan Akhir

Gambar 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Gambar 2.3

Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 adalah sebesar 397.004

jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 421.568 jiwa. Sex ratio Kabupaten Pamekasan

pada tahun 2012 adalah sebesar 94,15. Hal ini berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94

(11)

II - 11

Laporan Akhir

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Sex

Ratio Laki-Laki Perempuan

1 Tlanakan 29.602 31.204 94,87 2 Pademawu 38.340 40.789 94,00 3 Galis 14.099 15.051 93,67 4 Larangan 26.129 28.758 90,86 5 Pamekasan 44.878 46.874 95,74 6 Proppo 37.351 39.668 94,16 7 Palengaan 44.537 42.650 104,42 8 Pegantenan 30.561 34.184 89,40 9 Kadur 21.887 24.141 90,66 10 Pakong 16.558 18.929 87,47 11 Waru 29.361 31.524 93,14 12 Batumarmar 39.201 40.620 96,51 13 Pasean 24.500 27.266 89,86

Jumlah 397.004 421.658 94,15

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2013

Gambar 2.4

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Pamekasan pada tahun 2006-2012 adalah

sebesar 1,40 %. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Pamekasan dari tahun 2006 sampai tahun 2012

dapat dilihat pada grafik berikut.

Laki-Laki; 397.004 Perempuan;

(12)

II - 12

Laporan Akhir

Gambar 2.5

Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2006-2012

Gambar 2.6

Piramida Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Gambaran penduduk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada gambar di atas. Piramida penduduk Kabupaten Pamekasan di atas termasuk dalam

753.366

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

(13)

II - 13

Laporan Akhir

jenis piramida penduduk konstruktif. Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian besar penduduk

berada dalam kelompok umur dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di

kelompok umur muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur

tua. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan yang cepat terhadap tingkat kelahiran dan rendahnya

tingkat kematian penduduk.

2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kabupaten Pamekasan

2.4.1 Kondisi Fisik Dasar

Kondisi topografi Kabupaten Pamekasan didasarkan atas ketinggian dan kelerangan, dimana

ditinjau dari kondisi topografi ini Kabupaten Pamekasan terletak di ketinggian 0-340 meter di atas

permukaan laut. Wilayah tertinggi yaitu Kecamatan Pegantenan yang berada pada ketinggian 312

meter di atas permukaan laut, sedangkan wilayah terendah yaitu Kecamatan Galis berada pada

ketinggian 6 meter di atas permukaan laut.

Tabel 2.5

Luas Wilayah Menurut Kelerengan/Kemiringan Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Ketinggian (meter di

atas permukaan laut)

Jumlah 59,964 14,094 2,383 2,789 79,230

(14)

II - 14

Laporan Akhir

Gambar 2.7

Peta Kelerengan Kabupaten Pamekasan

Gambar 2.8

(15)

II - 15

Laporan Akhir

Untuk kemiringan wilayah Kabupaten Pamekasan terbagi atas empat karakteristik yaitu:

1. Kelerangan 0-15 % merupakan daerah datar sampai landai, penyebarannya meliputi seluruh

kecamatan di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 59.964 Ha, dengan luasan tersebar

adalah di Kecamatan Pademawu yaitu seluas 7.189 Ha

2. Kelerangan 15-25 %, merupakan daerah miring sampai berbukit, penyebarannya meliputi

sebagaian besar wilayah Kecamatan Pamekasan dengan luas daerah ± 14.094 Ha, dengan luasan

tersebat adalah di Kecamatan Batumarmar yaitu seluas 5.611 Ha

3. Kelerangan 25-40 %, merupakan daerah berbukit sampai curam, penyebarannya hanya meliputi

tujuh kecamatan di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 2.383 Ha, dengan luasan

tersebar adalah Kecamatan Kadur seluas 638 Ha

4. Kelerengan 40 %, merupakan daerah sangat curam, penyebarannya hanya pada enam kecamatan

di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 2.789 Ha dengan luasan terbesar berada di

Kecamatan Kadur seluas 956 Ha

2.4.2 Gambaran Geohidrologi

Kabupaten Pamekasan memiliki 21 buah sungai dimana untuk sungai terpanjang yaitu sungai

Samadjid. Pola aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Pamekasan merupakan sumber air

permukaan mengikuti pola aliran sungai sejajar teranyam, berkelok putus, cagar alam bersifat tetap,

sementara dan berkala. Untuk panjang sungai yang ada tersebut berkisar antara 2-12 km, dimana

yang terpanjang adalah Sungai Samadjid dan yang terpendek adalah Sungai Bringin dan Sungai

Dingin dengan panjang 2 km.

Selain sungai, di Kabupaten Pamekasan juga terdapat sumber mata air sebanyak 35 mata air

dengan kapasitas sumber bervariasi antara 5 l/dt sampai 475 l/dt pada musim penghujan dan 4 4 l/dt

sampai 374 l/dt pada musim kemarau. Sebagian besar sumber mata air ini dimanfaatkan untuk

keperluan irigasi, kebutuhan sehari-hari, serta dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Dari jumlah 35

mata air hanya 19 mata air yang dikelola oleh PDAM dan digunakan masyarakat setempat untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan hasil pengamatan Kabupaten Pamekasan juga memiliki embung diantaranya

embung Padelegan, Potoan’ Loak dan lainnya yang dimanfaatkan sebagai sumber air untuk memenuhi

(16)

II - 16

Laporan Akhir

Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah pantai yaitu pantai utara dan selatan, untuk kegiatan

yang ada di Pantai Utara selain kegiatan nelayan juga menghubungkan Pamekasan dengan Pulau

Kalimantan dalam kegiatan perdagangan terutama kayu, sedangkan untuk pantai selatan yang

bermangrove dengan kencederungan kegiatan adalah nelayan.

Tabel 2.6

Hidrologi Kabupaten Pamekasan

No Nama Sungai/Kali Panjang (km) Keterangan

1 Samadjid 12.0

Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

Tabel 2.7

Sumber Mata Air di Kabupaten Pamekasan

No Nama Mata Air Lokasi Debit Rata-Rata (L/dt)

Musim Hujan Musim Kering

(17)

II - 17

Laporan Akhir

No Nama Mata Air Lokasi Debit Rata-Rata (L/dt)

Musim Hujan Musim Kering

11 Balang Bendungan 35 22

12 Pancoran Palalang 29 21

13 Cangkring Cenclecen 23 19

14 Ubek Ubek 17 12

15 Kereman Palalang 18 16

16 Bumeh Bicorong 18 12

17 Bajang Bajang 15 10

18 Duko Pakong 11 10

19 Koipoh Bicorong 11 10

20 Sanip Bajang 11 8

21 Kenek Bendungan 9 6

22 Biogas Klopang Barat 5 4

23 Taman Waru Waru Timur 85 75

24 Taman Bangser Bangsal Laok 17 11

25 Bangsoka Pasanggar 115 77

26 Kebun Ambender 36 30

27 Pegantenan Pegantenan 47 36

28 Ba'oloh Ambender 18 9

29 Ombak Tebul Barat 10 7

30 Siri Pegantenan 5 4

31 Ponjanan Pojanan 16 12

32 Kalbuh Batu Kerbuy 61 52

33 Dempo Timur Dempo Timur 35 25

34 Enis Dempo Timur 14 11

35 Jrengoh Dempo Timur 10 7

(18)

II - 18

Laporan Akhir

Gambar 2.9

Peta Sumber Mata Air Kabupaten Pamekasan

2.4.3 Gambaran Geologi

Struktur geologi wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri dari Holosen Alluvium, Pliosen Limeston

Facies, Miosen Sedimentary Facies, dan Clecies Clay Sedimentary. Sedangkan penyebaran jenis

tanah Kabupaten Pamekasan digolongkan atas enam bagian, yaitu:

 Kompleks mediteran grumosol, regosol dan litosol

 Kompleks mediteran merah dan litosol

 Kompleks brown forest soil, litosol dan mediteran

 Alluvial kelabu kekuningan

 Hidromorf

(19)

II - 19

Laporan Akhir

Gambar 2.10

Peta Geologi Kabupaten Pamekasan

Gambar 2.11

(20)

II - 20

Laporan Akhir

2.4.4 Gambaran Klimatologi

Seperti daerah Indonesia pada umumnya Kabupaten Pamekasan mempunyai iklim tropis yang

ditandai dengan adanya dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan

berlangsung antara Bulan Oktober-April dan musim kemarau berlangsung antara Bulan April-Oktober.

Suhu udara di Kabupaten Pamekasan bergerak antara 280 C – 300 C dengan kelembaban

udara rata-rata 80 %. Curah hujan rata-rata per bulan sebesar 56,22 mm dengan jumlah hari hujan

perbulan selama 6 hari.

Gambar 2.12

Peta Klimatologi Kabupaten Pamekasan

2.4.5 Kondisi Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan jasa yang

diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu (satu tahun). PDRB dapat digunakan

untuk melihat sektor yang memberikan kontribusi/peranan dalam perekonomian suatu wilayah. PDRB

(21)

II - 21

Laporan Akhir

Tabel 2.8

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 (Juta Rp)

Lapangan Usaha Tahun

2011 *) 2012 *) 2013 **)

Pertanian 2.728.635 3.074.647 3.424.916 Pertambangan dan Penggalian 56.391 59.647 69.680 Industri Pengolahan 163.328 185.705 211.466 Listrik, Gas dan Air 50.543 55.728 62.119 Bangunan 300.148 332.192 388.205 Perdagangan, Hotel & Restoran 992.887 1.153.021 1.329.274 Pengangkutan dan Komunikasi 229.104 265.129 306.289 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 362.561 413.496 475.084 Jasa-jasa 731.727 818.965 910.867

PDRB 5.615.323 6.358.529 7.177.901

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

Tabel 2.9

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2013 (Juta Rp)

Lapangan Usaha Tahun

2011 *) 2012 *) 2013 **)

Pertanian 1.077.722,46 1.129.595,04 1.172.656,08 Pertambangan dan Penggalian 27.740,49 28.159,37 29.963,39 Industri Pengolahan 65.734,62 70.194,64 75.385,14 Listrik, Gas dan Air 22.440,91 24.138,03 25.574,89

Bangunan 108.064,17 115.109,95 125.306,38 Perdagangan, Hotel & Restoran 363.862,10 399.750,84 440.459,96

Pengangkutan dan Komunikasi 108.735,05 119.083,34 130.502,56 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 160.191,27 172.182,78 186.569,09

Jasa-jasa 372.821,65 394.936,31 420.686,22

PDRB 2.307.312,72 2.453.150,30 2.607.103,71

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

Tabel 2.10

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 (%)

Lapangan Usaha Tahun

2011 *) 2012 *) 2013 **)

(22)

II - 22

Laporan Akhir

Lapangan Usaha Tahun

2011 *) 2012 *) 2013 **)

Listrik, Gas dan Air 0,90 0,88 0,87

Bangunan 5,35 5,22 5,41

Perdagangan, Hotel & Restoran 17,68 18,13 18,52 Pengangkutan dan Komunikasi 4,08 4,17 4,27 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 6,46 6,50 6,62 Jasa-jasa 13,03 12,88 12,69

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

Tabel 2.11

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2013 (%)

Lapangan Usaha Tahun

2011 *) 2012 *) 2013 **)

Pertanian 46,71 46,05 44,98

Pertambangan dan Penggalian 1,20 1,15 1,15 Industri Pengolahan 2,85 2,86 2,89 Listrik, Gas dan Air 0,97 0,98 0,98

Bangunan 4,68 4,69 4,81

Perdagangan, Hotel & Restoran 15,77 16,30 16,89 Pengangkutan dan Komunikasi 4,71 4,85 5,01 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 6,94 7,02 7,16

Jasa-jasa 16,16 16,10 16,14

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

Dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap

perekonomian Kabupaten Pamekasan adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel &

restoran. Akan tetapi, sektor pertanian mengalami penurunan kontribusi setiap tahunnya pada tahun

2011-2013 sedangkan sektor perdagangan, hotel & restoran mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat

(23)

II - 23

Laporan Akhir

Gambar 2.13

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013

Gambar 2.14

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2013

0,00 20,00 40,00 60,00

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

2013 **)

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan

2013 **)

2012 *)

(24)

II - 24

Laporan Akhir

2.4.6 Isu-Isu Strategis Kabupaten Pamekasan

Isu-isu strategis Kabupaten Pamekasan berdasarkan RTRW Kabupaten Pamekasan tahun

2010-2030 antara lain sebagai berikut:

1. Peningkatan fungsi Perkotaan Waru sebagai kota kedua Kabupaten Pamekasan

2. Pengembangan Perkotaan Pamekasan sebagai PKW

3. Kesiapan Kabupaten Pamekasan dalam eksplorasi potensi-potensi Kabupaten Pamekasan (seperti

minyak di Kecamatan Kadur)

4. Kondisi Indeks Pembangunan Manusia yang masih lebih rendah dari rata-rata IPM Provinsi Jawa

Timur, dan kualitas pendidikan masyarakat yang masih jauh dari memadai, sehingga perlu adanya

peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan

5. Terjadinya proses perluasan dan pendalaman kemiskinan, yang diikuti dengan meningkatnya

jumlah pengangguran akibat keterbatasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga

perlu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan pembangunan ekonomi

6. Kualitas pelayanan dasar di bidang kesehatan yang belum merata dan benar-benar berkualitas,

dari hal tersebut diperlukan adanya pembangunan fasilitas sehingga pelayanan bidang kesehatan

masyarakat dapat merata

7. Pembangunan infrastruktur yang belum merata dan belum tertata dengan baik, yang menjamin

kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Diperlukan adanya peningkatan aksesbilitas.

8. Jangkauan dan kualitas layanan publik yang belum berkembang maksimal, dan kinerja birokrasi

yang belum sepenuhnya profesional. Diperlukan adanya peningkatan infrastruktur dan

pembangunan tata ruang.

Isu-isu strategis Kabupaten Pamekasan berdasarkan RPJMD Kabupaten Pamekasan tahun

2013-2018 antara lain sebagai berikut:

1. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan

peningkatan layanan kesehatan dengan pokok-pokok informasi sebagai berikut:

a. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pamekasan, meningkat dari tahun ke tahun

yaitu, sebesar 63,13 prosen pada 2008, sebesar 63,81 prosen untuk tahun 2009, pada tahun

2010 menjadi sebesar 64,60 prosen, sebesar 65,48 prosen pada tahun 2011, dan pada tahun

(25)

II - 25

Laporan Akhir

b. Peningkatan dari tahun ke tahun ini, merupakan hal positif, namun demikian dikaitkan dengan

level IPM yang harus ditempuh, masih berada pada level “menengah bawah” oleh sebab itu,

perlu dilakukan upaya Lanjutan dalam rangka menuju level “menengah atas”

c. Peningkatan asesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan serta optimalisasi layanan

kesehatan dengan biaya yang murah terjangkau.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan IPM dilakukan melalui optimalisasi menuju

meningkatnya rata-rata pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Pamekasan, meningkatnya usia

harapan hidup serta meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat.

2. Perlunya perluasan penyediaan lapangan kerja dalam upaya menekan angka kemiskinan, dengan

pokok-pokok informasi sebagai berikut:

a. Tingkat kesempatan kerja Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar 96,58 prosen, dan

terjadi peningkatan menjadi sebesar 97,82 prosen pada tahun 2009. Adapun pada tahun 2010

terjadi penurunan menjadi sebesar 96,47 prosen, pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi

sebesar 97,11 prosen, dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi 97,70 prosen.

b. Kondisi data ini menggambarkan informasi positif, namun demikian, masih diperlukan upaya

lanjutan melalui penyediaan lapangan kerja dalam rangka menekan angka pengangguran

menjadi sekecil mungkin.

c. Berdasarkan pendataan terakhir, angka kemiskinan Kabupaten Pamekasan 20,94 prosen. Ini

berarti masih memerlukan upaya untuk menekan lebih rendah pada tahun – tahun mendatang.

d. Berbagai bantuan telah diberikan kepada masyarakat miskin melalui pelayanan kesehatan dan

pelayanan pendidikan secara gratis (terjangkau), pelatihan dan pemberdayaan masyarakat

desa, bantuan bahan pangan pokok, serta berbagai program/kegiatan lainnya. Namun karena

kondisi keterbatasan APBD program yang dibebankan belum mampu menangani secara

menyeluruh.

e. Untuk itu, dalam rangka menekan angka kemiskinan, masih diperlukan keterlibatan para

pelaku ekonomi dan atau masyarakat peduli kemiskinan maupun upaya penguatan usaha

mandiri melalui program/kegiatan pemberdayaan masyarakat.

3. Laju pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal perlu didorong supaya lebih cepat, dengan

pokok-pokok informasi sebagai berikut:

a. Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Pamekasan dari tahun ke tahun berada pada sektor

(26)

II - 26

Laporan Akhir

b. Struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan meerupakan struktur ekonomi agraris, sehingga

dalam menunjang pertumbuhan ekonomi relatif lambat, upaya intensifikasi pertanian maupun

jaring distribusi dan pemasaran hasil produk pertanian perlu dikembangkan sehingga tingkat

pertumbuhan ekonomi juga dapat didorong dari sektor lain.

c. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar 5,53 prosen, yang

kemudian menjadi sebesar 5,18 prosen, pada tahun 2009, dan selanjutnya berturut-turut

meningkat sebesar 5,75

d. prosen pada tahun 2010, sebesar 6,21 prosen pada tahun 2011 dan diproyeksi sebesar 6,32

prosen pada tahun 2012.

e. Dikaitkan dengan laju pertumbuhan masing-masing sektor masih perlu dipacu lebih cepat.

Untuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk menggeser dominasi struktur ekonomi Kabupaten

Pamekasan dapat melaju relatif lebih cepat dan kontribusi sektor lain utamanya perdagangan

dan jasa untuk tahun ke depan harus mampu dikembangkan, karena pada sektor tersebut

Kabupaten Pamekasan masih memiliki peluang untuk tetap di atas Kabupaten Sampang dan

Sumenep.

f. Kurangnya penanaman investasi bentuk industri relatif sedikit, berakibat cakupan penyerapan

tenaga kerja relatif kecil, untuk itu, diperlukan upaya lanjutan guna menarik investasi di

Kabupaten Pamekasan.

4. Perkembangan Teknologi informasi menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan budaya

agamis, dengan pokok – pokok informasi sebagai berikut:

a. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta telah beroperasinya Jembatan

Suramadu dan akan tumbuhnya kawasan industri/perdagangan, dikhawatirkan akan

berpengaruh terhadap perubahan pola kehidupan masyarakat Pamekasan, baik sosial budaya

maupun sosial ekonomi

b. Pada sisi lain masyarakat Pamekasan memiliki budaya agamis yang perlu dipertahankan.

Untuk itu, dalam merespons kondisi di atas, diperlukan upaya lanjutan untuk tetap melestarikan

budaya agamis di lingkungan masyarakat Pamekasan.

5. Perlunya Pengelolaan Lingkungan Secara Arif Untuk Menghadapi Globalisasi dan Perubahan Iklim,

dengan pokok-pokok informasi sebagai berikut:

a. Terjadinya globalisasi di berbagai sektor selain berdampak positif namun juga mempunyai

(27)

II - 27

Laporan Akhir

sering berdampak terhadap banyaknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak

memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. Perubahan peruntukan suatu kawasan sering

berdampak terjadinya pencemaran dan polusi sehingga menyebabkan terjadinya konflik-konflik

lingkungan.

b. Perubahan musim yang tidak menentu di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia menjadi

indikasi bahwa perubahan iklim secara global telah terjadi. La Nina dan El Nino sering terjadi

sehingga kekeringan dan banjir menjadi sesuatu yang tidak asing kita alami. Perubahan iklim

sering tidak diantisipasi secara berkelanjutan dan masih banyak masyarakat dan instansi

Gambar

Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan
Tabel 2.2 Jumlah Desa pada Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Tabel 2.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Studi Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Madura, Skripsi , Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas

Kecamatan Depok berada di sebelah selatan Kabupaten Sleman, dimana berdasarkan data dari Kabupaten Sleman dalam Angka 2014, wilayah di bagian selatan Kabupaten

Tipe wilayah pegunungan dengan tanah kurang subur (kritis) yaitu Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Poncol bagian Timur, dan Keca- matan Kawedanan Bagian Selatan..

(1987), terhadap 120 ekor kambing kacang jantan dan betina yang berumur satu minggu sampai satu tahun menunjukkan bahwa ukuran tubuh ternak (lingkar dada, panjang badan,

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Program Kartu Tani di Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan” adalah bukan hasil karya orang lain baik bagian maupun

Penerimaan usahatani kacang tanah di Desa Lembu rata-rata Rp 12.083.633/ha/musim tanam, dari harga jual kacang tanah di pasaran rata-rata Rp 22.172/kg Hasil

Berikut ini adalah rincian luas, jumlah kelurahan dan desa tiap kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011... Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten

Dalam struktur Perekonomian Kabupaten Buton sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa sektor Pengangkutan dan komunikasi hingga tahun 2008 masih memberikan