______________________________________________
PT . BANK PANIN Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2003 DAN 2002
UNAUDITED
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN - Unaudited
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 serta untuk Semester I
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut
- Neraca 1
- Laporan Laba Rugi 3
- Laporan Saldo Laba 4
- Laporan Arus Kas 5
- Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 55
(Dalam Jutaan Rupiah)
2003 2002
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 1,031,996 1,802,577 Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (477,796) (1,247,086)
Pendapatan operasional lainnya 419,795 83,796
Beban operasional lainnya (149,810) (120,499)
Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih 121,182 (35,568)
Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 4,417 18,660
Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 10,516 (15,566)
Pembayaran beban pajak (43,861) (18,985)
Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 916,439 467,329 Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi
Penempatan pada bank lain (249,804) (240,120)
Efek-efek (1,922,783) 765,046
Kredit yang diberikan 1,115,105 (1,322,684)
Penyertaan (9,609)
Aktiva lain-lain (544,389) 13,359
Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi
Giro 145,093 63,261
Kewajiban segera lainnya 12,522 8,475
Tabungan 240,170 222,968
Deposito berjangka (106,052) 893,624
Simpanan dari bank lain 182,292 212,725
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - (95,491)
Kewajiban lain-lain 120,082 129,391
Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (100,934) 1,117,883 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aktiva tetap (77,001) (95,094)
Hasil penjualan aktiva tetap 81,007 422
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi 4,006 (94,672)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan (penarikan) surat berharga yang diterbitkan 1,291,700
-Biaya Emisi efek hutang (27,355)
-Kenaikan (penurunan) Pinjaman yang diterima (402,271) (352,949)
Pembayaran dividen 2 (22)
Penambahan Modal disetor - 1
Tambahan Modal disetor - 3
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan 862,076 (352,967)
Catatan 2003 2002 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Giro 2c,14,31 3,691,298 3,318,612
Kewajiban segera lainnya 60,294 93,370
Tabungan 2c,14,31 2,268,925 1,872,103
Deposito berjangka
Pihak lain 5,283,169 13,309,611
Afiliasi 2c,14,31 36,648 141,518
Jumlah 5,319,817 13,451,129
Sertifikat deposito - bersih 14 10 10
Simpanan dari bank lain 15 340,819 935,993
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali -
-Kewajiban derivatif 2g,16 281 37
Kewajiban akseptasi 2i,17 71,745 42,726
Surat berharga yang diterbitkan 2n,18 1,463,565 197,118
Pinjaman yang diterima 19 401,736 902,310
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2j,20 1,429 1,361
Kewajiban sewa guna usaha -
-Beban yang masih harus dibayar 2p 38,976 99,870
Taksiran hutang pajak 2t -
-Kewajiban lain-lain 21 346,855 210,920 Pinjaman subordinasi - -Modal pinjaman - -Hak minoritas - -Jumlah Kewajiban 14,005,750 21,125,559 EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp. 100,- per saham pada semester I/ tahun 2003 dan Rp.250,- per saham pada semester I/tahun 2002
Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada semester I/tahun 2003 dan 23.600.000.000 saham pada semester I/tahun 2002
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 14.889.341.755 saham pada semester
I/tahun 2003 dan - 5.955.681.826 saham pada semester I/tahun 2002 22 1,488,934 1,488,920
Agio saham 22 1,034,142 1,034,120
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b 14,713 17,362
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2l,12 752,271 752,271
Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual 2f,6,7 70,814 137,074
Saldo Laba 237,028 75,762
Jumlah Ekuitas 3,597,902 3,505,509
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17,603,652 24,631,068
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
UNAUDITED
(Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan 2003 2002
Saldo awal tahun 159,765 58,956
Laba bersih 196,377 16,806
Dividen tunai (119,114)
-Saldo akhir semester I 237,028 75,762
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
UNAUDITED
(Dalam Jutaan Rupiah)
Catatan 2003 2002
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Hasil bunga 2p,23 987,434 1,752,638
Provisi dan komisi kredit 2q 42,249 32,605
Jumlah Pendapatan Bunga 1,029,683 1,785,243
Beban Bunga
Beban bunga 2p,24 460,861 1,237,396
Beban lainnya selain beban bunga 2q -
-Jumlah Beban Bunga 460,861 1,237,396
Pendapatan Bunga - bersih 568,822 547,847
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain kredit 2q 29,430 20,729
Pendapatan valuta asing 2b -
-Pendapatan kenaikan nilai surat berharga 7,187 437
Pendapatan lainnya 25 383,178 62,630
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 419,795 83,796
Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produktif 585,345 428,425
Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (883) (502)
Beban Operasional Lainnya
Beban administrasi dan umum 2c,2l,2n,12,18,26 105,326 84,514
Beban personalia 27 49,927 34,544
Beban penurunan nilai surat berharga 2f,2k -
-Beban transaksi valas 1,570 14,610
Beban lainnya 37,837 29,830
Jumlah Beban Operasional Lainnya 194,660 163,498
PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 209,495 40,222
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional 2l,2m 12,637 6,647
Beban non operasional 1,596 21,796
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 11,041 (15,149)
PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA -
-LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 220,536 25,073
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2t,28
Pajak kini (18,241) (6,097)
Beban pajak tangguhan (5,918) (2,170)
Beban (Penghasilan) pajak (24,159) (8,267)
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH 196,377 16,806
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam satuan Rupiah) 2u 13.19 1.13
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 10 tanggal 10 September 1999 dari notaris Fathiah Helmi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 1.800 miliar menjadi Rp 5.900 miliar yang terbagi atas 23.600 juta saham. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-16343.HT.01.04.Th.99 tanggal 13 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1999 Tambahan No. 4720. Berdasarkan akta No. 18 tanggal 28 Juni 2002 dari notaris Veronica Lily Dharma, S.H., telah disetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp. 250 per saham menjadi Rp. 100 per saham. Perubahan ini telah didaftarkan ke Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Laporan No. C-14430.HT.01.04.Th.2002 tanggal 2 Agustus 2002.
Ijin usaha diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir. tanggal 21 April 1972, Perusahaan telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 24 kantor cabang di Indonesia, 1 cabang di Cayman Islands dan 1 cabang di Cook Islands. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan untuk semester I/tahun 2003 dan 2002 masing-masing 2.535 dan 2.420 karyawan.
Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha-usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2003 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Enrique Valdez Bernardo
Wakil Presiden Komisaris Independen : Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris Independen : Drs. H.R. Deddi Anggadiredja, MBA
Komisaris : Suwirjo Josowidjojo
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Drs. H. Rostian Sjamsudin
Wakil Presiden Direktur : Chandra Gunawan
Wakil Presiden Direktur : Roosniati Salihin
Direktur Kepatuhan : Iswanto Tjitradi
Direktur : Drs. Johnny
b. Penawaraan Umum Efek Perusahaan Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Perusahaan kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :
Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran
Tahun Keterangan Saham Saham Per saham
Rp
1982 Penawaran Umum Perdana 1.637.500 1.000 3.475
1983 Penawaran Umum Kedua 3.162.500 1.000 3.550
1989 Penawaran Umum Terbatas I 3.200.000 1.000 4.500
1990 Penawaran Umum Terbatas II 3.830.931 1.000 13.000 1995 Penawaran Umum Terbatas III 60.180.462 1.000 1.900
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300.902.312 500 1.200
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702.105.395 500 500
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1.225.406.221 250 1.100 Pada tanggal 30 Juni 2003 sejumlah 14.714.341.755 saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Penawaran Umum Obligasi
Pada tanggal 28 Desember 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S 2682/PM/1999 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin I Tahun 2000 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar.
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 5 Juni 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya S -1279/PM/2003 untuk melakukan penawaran Obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 dengan nominal Rp. 1,3 triliun.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
b. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan, kecuali untuk cabang-cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands dan Cook Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter serta komitmen dan kontinjensi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB yakni Rp. 8.265/USD untuk 30 Juni 2003 dan menggunakan kurs tengah transaksi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebesar Rp 8.740/USD untuk 30 Juni 2002. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Pembukuan cabang Cayman Islands dan Cook Islands diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan gabungan, aktiva dan kewajiban moneter cabang di luar negeri pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
c. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :
1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) Perusahaan asosiasi;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain.
f. Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan dan sesuai dengan PSAK 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.
Efek hutang dan ekuitas yang dimaksudkan untuk diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Efek hutang dan ekuitas yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
g. Tagihan dan kewajiban derivatif
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, efektif berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2001.
Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan trading. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.
Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif untuk tujuan trading diakui sebagai laba rugi periode berjalan.
h. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah bruto tagihan perusahaan yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan kerugian. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Perusahaan.
Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Kredit yang dibeli dari BPPN dinyatakan sebesar pokok kredit atau baki debet. Dalam hal terjadi selisih antara pokok kredit atau baki debet dengan nilai pembelian kredit maka dibukukan sebagai berikut :
(i) Apabila Perusahaan membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Pendapatan Ditangguhkan;
(ii) Apabila Perusahaan tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur maka selisih dibukukan sebagai Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP);
(iii) Pendapatan Ditangguhkan dan PPAP disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang bersangkutan. Pengakuan pendapatan atas kredit yang dibeli dari BPPN berdasarkan penerimaan kas (cash basis) dilakukan untuk kredit dengan kualitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam hal Perusahaan membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Apabila Perusahaan tidak membuat perjanjian kredit baru maka seluruh pembayaran diakui sebagai pengurang pokok kredit dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
i. Tagihan dan kewajiban akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian.
j. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif.
Perusahaan membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas masing-masing aktiva produktif pada akhir semester I, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Penentuan kualitas aktiva produktif mengacu kepada Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998, sedangkan penyisihan penghapusan aktiva produktif mengacu kepada surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998, dimana aktiva produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan pada semester I/tahun 2003 dan 2002 sebagai berikut :
Klasifikasi Persentase
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar dan dalam perhatian khusus yang diterapkan terhadap saldo aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.
Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”
Aktiva produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih.Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aktiva produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. k. Penyertaan Dalam Bentuk Saham
Penyertaan pada perusahaan asosiasi
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan 20 % sampai dengan 50 %, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Penyertaan lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya) setelah dikurangi penyisihan penghapusan penyertaan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
l. Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Persentase
Bangunan 5 %
Golongan I 50 %
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak dapat digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
m. Agunan Yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan (agunan) kredit yang diberikan yang telah diambil alih oleh Perusahaan dan telah diikat secara notarial.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif bank.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
n. Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. Selisih antara harga pembelian dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. o. Simpanan
performing" yang belum diterima dilaporkan sebagai pendapatan bunga dalam penyelesaian dalam laporan komitmen dan kontinjensi.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
q. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi setelah jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan,diakui pada saat kredit dilunasi.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
r. Restukturisasi Kredit Bermasalah
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
s. Program Pensiun dan Manfaat Karyawan Program Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan berdasarkan data dari aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projective Benefit Cost Method yang diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Manfaat Karyawan Lainnya
Perusahaan juga mengakui manfaat karyawan sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (kecuali manfaat pensiun) sesuai IAS No. 19 Employee Benefits. Untuk itu kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit Credit Method berdasarkan asumsi aktuaria jangka panjang. Kewajiban transisi yang timbul diakui secara bertahap dan sistematis dengan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun.
t. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan
aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
u. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif perubahan nilai nominal saham.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. v. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aktiva, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Perusahaan.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
w. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar 5 % dari kewajiban dalam Rupiah dan 3% dari kewajiban dalam mata uang asing.
2003 2002 Rupiah
Giro Bank Indonesia 384.807 420.532
Sertifikat Bank Indonesia - net 199.450 683.308
Call Money Bank Indonesia - net 700.000 4.994
Jumlah 1.284.257 1.108.834
Valuta Asing
Giro Bank Indonesia 115.710 122.360
Jumlah 115.710 122.360
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia 1.399.967 1.231.194
4. GIRO PADA BANK LAIN
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Pihak hubungan istimewa
Valuta Asing 1.234 -Penyisihan penghapusan (12) -Jumlah - bersih 1.222 -Pihak ketiga Rupiah 3.629 3.289 Valuta Asing 80.122 89.498 Jumlah 83.751 92.787 Penyisihan penghapusan (992) (928) Jumlah - bersih 82.759 91.859
Jumlah Giro Pada Bank Lain - Bersih 83.981 91.859
Perubahan penyisihan penghapusan giro pada bank lain selama semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Saldo awal tahun 539 915
Penyisihan penghapusan (pemulihan) tahun berjalan 465 13
Saldo akhir semester I 1.004 928
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Merupakan penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut: 2003 2002 Rp. Juta Rp. Juta Rupiah 360.922 338.500 Valuta Asing 607.632 98.606
Jumlah Penempatan Pada Bank Lain 968.554 437.106
Penyisihan penghapusan (10.179) (4.371)
Jumlah Penempatan Pada Bank Lain - Bersih 958.375 432.735
Berdasarkan jenis penempatan, Penempatan pada Bank lain dapat dirinci sebagai berikut :
Pihak
Tingkat bunga hubungan Pihak
Jenis penempatan Jangka waktu rata-rata istimewa ketiga Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rupiah
Call money 17 hari 11,90 - 75.000 75.000
Sertifikat Deposito 1th 7 hari 12,00 - 285.922 285.922
Jumlah - 360.922 360.922
Valuta Asing
Call money 1 - 7 hari 2,03 7.180 600.452 607.632
Jumlah 7.180 600.452 607.632
Jumlah 7.180 961.374 968.554
Penyisihan penghapusan (72) (10.107) (10.179)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih 7.108 951.267 958.375 2003
Pihak
Tingkat bunga hubungan Pihak
Jenis penempatan Jangka waktu rata-rata istimewa ketiga Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Call money 12 - 32 hari 16,13 - 338.500 338.500
Jumlah - 338.500 338.500
Valuta Asing
Call money 3 - 7 hari 2,33 2.466 96.140 98.606
Jumlah 2.466 96.140 98.606
Jumlah 2.466 434.640 437.106
Penyisihan penghapusan (25) (4.346) (4.371)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih 2.441 430.294 432.735
2002
Perubahan penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain selama semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Saldo Awal 19.935 17.763
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (9.756) (13.392)
Saldo Akhir Semester I 10.179 4.371
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
6. SURAT – SURAT BERHARGA
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Rupiah
Obligasi 953.902 354.909
Pembelian Wesel - 422
Unit Penyertaan Reksadana 95.054 87.257
Jumlah 1.048.956 442.588 Valuta Asing Obligasi 1.002.956 484.311 Surat Sanggup 320.326 -Pembelian Wesel 3.950 3.315 Jumlah 1.327.232 487.626
Jumlah Surat-surat Berharga 2.376.188 930.214
Dikurangi penyisihan penghapusan (60.410) (46.554)
Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih 2.315.778 883.660
Rupiah 13,61% 19,57%
Valuta Asing 4,77% 7,49%
Klasifikasi surat-surat berharga sesuai dengan tujuan investasi :
2003 2002
Pihak hubungan Pihak Pihak hubungan Pihak
Jenis penempatan istimewa ketiga Jumlah istimewa ketiga Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rupiah
Diperdagangkan
Obligasi lainnya - 40.000 40.000 - 72.945 72.945 Kenaikan nilai yang belum direalisasi - 1.863 1.863 - (1.237) (1.237) Jumlah diperdagangkan - 41.863 41.863 - 71.708 71.708 Tersedia untuk dijual
Obligasi Lainnya - 227.140 227.140 - - -Kenaikan nilai yang belum direalisasi - 9.110 9.110 - - -Nilai wajar - 236.250 236.250 - - -Penyertaan unit reksadana 80.000 - 80.000 80.000 - 80.000 Kenaikan nilai yang belum direalisasi 15.055 - 15.055 7.257 - 7.257 Nilai wajar 95.055 - 95.055 87.257 - 87.257 Jumlah tersedia untuk dijual 95.055 236.250 331.305 87.257 - 87.257
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi lainnya - 678.566 678.566 - 283.066 283.066 Premi (diskonto) yang belum
diamortisasi - (2.778) (2.778) - 135 135 Nilai bersih - 675.788 675.788 - 283.201 283.201 Wesel - - - - 422 422 Diskonto yang belum diamortisasi - - - - - -Nilai bersih - - - - 422 422 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo - 675.788 675.788 - 283.623 283.623
Jumlah Surat-surat Berharga - Rupiah 95.055 953.901 1.048.956 87.257 355.331 442.588 Penyisihan penghapusan (37.904) (9.567) (47.471) (37.757) (3.896) (41.653) Jumlah Surat-surat Berharga Bersih- Rupiah 57.151 944.334 1.001.485 49.500 351.435 400.935 Valuta Asing
Tersedia untuk dijual
Obligasi lainnya - 782.308 782.308 - 253.460 253.460 Kenaikan nilai yang belum direalisasi - 15.831 15.831 - 14.814 14.814 Nilai wajar - 798.139 798.139 - 268.274 268.274 Surat Sanggup - 306.830 306.830 - - -Kenaikan nilai yang belum direalisasi - 13.496 13.496 - - -Nilai wajar - 320.326 320.326 - - -Jumlah tersedia untuk dijual - 1.118.465 1.118.465 - 268.274 268.274 Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi lainnya - 206.625 206.625 - 218.500 218.500 Diskonto yang belum diamortisasi - (1.808) (1.808) - (2.463) (2.463) Nilai tunai - 204.817 204.817 - 216.037 216.037
Wesel tagih - 3.950 3.950 3.315 3.315
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo - 208.767 208.767 - 219.352 219.352
Jumlah Surat-surat Berharga - valuta asing - 1.327.232 1.327.232 - 487.626 487.626 Penyisihan kerugian - (12.939) (12.939) - (4.901) (4.901) Jumlah Surat-surat Berharga Bersih - valuta asing - 1.314.293 1.314.293 - 482.725 482.725 Jumlah surat-surat Berharga - Bersih 57.151 2.258.627 2.315.778 49.500 834.160 883.660
Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
Klasifikasi 2003 2002
Rp Juta Rp Juta
Lancar 2.338.861 892.957
Macet 37.327 37.257
Perubahan penyisihan penghapusan surat-surat berharga selama semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Saldo awal tahun 54.462 46.597
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 5.948 (43)
Saldo akhir semester I 60.410 46.554
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan surat-surat berharga tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga tersebut.
7. OBLIGASI PEMERINTAH
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Nilai perolehan obligasi pemerintah tersedia untuk dijual 3.174.733 8.333.303
Laba yang belum direalisasi 17.323 124.591
Nilai perolehan obligasi pemerintah dimiliki hingga jatuh
tempo - 2.704.186
Diskonto yang belum diamortisasi - (260.917)
Obligasi pemerintah - bersih 3.192.056 10.901.163
8. TAGIHAN DERIVATIF
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Tagihan Derivatif 290 124
Penyisihan Penghapusan (10) (51)
Rincian transaksi derivatif pada tanggal 30 Juni 2003 adalah sebagai berikut :
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.
2003
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Swap 74.365 74.492 127 Penyisihan penghapusan (1) Jumlah - bersih 126 Pihak ketiga Forward 4.205 4.212 7 Swap 78.559 78.715 156 Jumlah 82.764 82.927 163 Penyisihan penghapusan (9) Jumlah - bersih 154 Jumlah 157.129 157.419 280 2002
Nilai pasar Tagihan
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Tagihan
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak hubungan istimewa
Swap 30.639 30.681 42
Penyisihan penghapusan (1)
Jumlah - bersih 41
Pihak ketigaForward
Swap 17.418 17.500 82
Penyisihan penghapusan (50)
Jumlah - bersih 32
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
Rincian kredit yang diberikan per 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
a. Jenis Pinjaman Rupiah
Pinjaman Tetap 4.277.478 4.400.964
Pinjaman Rekening Koran 746.923 441.847
Anjak Piutang - bersih 31.334
-Pembiayaan Bersama 29.055 41.201
Pinjaman karyawan 18.345 17.140
Kredit kepada Bank 1.182 450.682
Kredit Program - 2.374
Kredit lainnya 1.340 2.673
5.105.657 5.356.881
Kredit yang dibeli dari BPPN 1.163.576
-Jumlah 6.269.233 5.356.881
Valuta Asing
Pembiayaan Bersama 959.072 1.675.801
Pinjaman Tetap 823.220 1.114.363
Kredit kepada Bank 560.086 1.747.054
Kredit lainnya 16.875 19.492
2.359.253 4.556.710
Kredit yang dibeli dari BPPN 7.562
-Jumlah 2.366.815 4.556.710
Jumlah Kredit yang Diberikan 8.636.048 9.913.591
Penyisihan penghapusan (1.583.881) (867.194)
Jumlah Kredit yang Diberikan - Bersih 7.052.167 9.046.397
b. Jangka Waktu
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 1.874.703 2.132.920
Lebih dari 1 tahun 6.761.345 7.780.671
Jumlah Kredit yang diberikan 8.636.048 9.913.591
Penyisihan penghapusan (1.583.881) (867.194)
c. Sektor Ekonomi Jasa 2.311.760 4.188.450 Industri 2.140.025 1.906.735 Konsumsi 1.709.204 1.121.975 Properti 1.177.921 1.441.282 Perdagangan 728.215 682.885 Kontruksi 80.748 67.762 Lain-lain 488.175 504.502
Jumlah Kredit yang diberikan 8.636.048 9.913.591
Penyisihan penghapusan (1.583.881) (867.194)
Jumlah Kredit yang diberikan - bersih 7.052.167 9.046.397
Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah 17,03% dan 20,15% setahun, sedangkan dalam valuta asing adalah 7,55% dan 6,20% setahun.
Pinjaman tetap, rekening koran dan lainnya dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 15 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 bulan sampai 12 tahun. Kredit program berjangka waktu antara 3 tahun sampai 6 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama berjangka waktu antara 1 tahun sampai 10 tahun.
Dari saldo kredit pembiayaan bersama per 30 Juni 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp. 920.807 juta dan Rp. 1.717.002 juta. Keikutsertaan Perusahaan sebagai pimpinan sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 61,54% sampai dengan 79,91% pada tahun 2003 dan antara 32,50% sampai 79,91% pada tahun 2002. Keikutsertaan Perusahaan sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 12,90% sampai 24,75% pada tahun 2003 dan 4,76% sampai 26,92% pada tahun 2002.
Perusahaan melakukan penyelamatan kembali atas kredit yang diberikan untuk beberapa debitur dengan saldo per 30 Juni 2003 dan 2002 sebesar Rp. 404 juta dan Rp 35.397.
Perubahan penyisihan penghapusan kredit selama semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003 2002
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 868.517 646.236
Penyisihan tahun berjalan 711.137 420.342
Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan 4.417 18.660
Penghapusan selama tahun berjalan (190) (218.044)
Saldo akhir semester I 1.583.881 867.194
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Pembelian kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) a. Ikhtisar pembelian kredit dari BPPN
Valuta
Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Baki debet 1.137.398 336.796 1.474.194
Nilai pembelian 1.137.398 336.796 1.474.194
Penyisihan kerugian yang dibentuk
sesuai kualitas kredit 55.790 76 55.866
2003
b. Ikhtisar perubahan saldo kredit
Valuta
Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 1.218.765 8.560 1.227.325
Selisih kurs penjabaran - (630) (630)
Tambahan Pembelian Kredit dari BPPN sampai Juni 2003 - -
-Penerimaan angsuran pokok (55.189) (368) (55.557)
Jumlah Kredit yang Dihapusbuku Dalam Proses Berjalan - -
-Saldo akhir semester I 1.163.576 7.562 1.171.138
2003
c. Ikhtisar perusahaan perantara yang digunakan dalam pembelian kredit
Mekanisme Pengendalian/
Nama Perusahaan Transaksi Kepemilikan Keuangan Konsolidasi
Sharehaven Finance Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Florida Commerce Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Dwi Magna Corp. Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Maxima Perdana Finance Inc. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada Victoria Securities International Corp. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada JAIC/Japan Asia Investment Co. Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Nicholson Finance Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Newquay Offshore Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Ultra Lead Associated Ltd. Perantara Tidak ada Tidak ada Tidak ada Hubungan
f. Tambahan penyediaan dana kepada debitur yang memiliki kredit yang dibeli dari BPPN adalah sebesar Rp 286,3 milyar dan USD 5,37 juta.
g. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002, kredit yang dibeli dari BPPN digolongkan dalam kualitas lancar dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak saat pembelian.
10. TAGIHAN AKSEPTASI
Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah
2003 2002 Rp Juta Rp Juta Tagihan Akseptasi Rupiah - 422 Valuta asing 71.745 42.304 Jumlah 71.745 42.726 Penyisihan kerugian (727) (468)
Tagihan Akseptasi - Bersih 71.018 42.258
Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 751 751 422 16.991 17.413
Lebih dari 1 s/d 3 bulan - 48.131 48.131 - 4.809 4.809
Lebih dari 3 s/d 6 bulan - 22.863 22.863 - 16.801 16.801
Lebih dari 6 s/d 12 bulan - - - - 3.703 3.703
Jumlah - 71.745 71.745 422 42.304 42.726
2003 2002
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Persentase
Jenis Usaha Pemilikan 2003 2002
% Rp. Juta Rp. Juta
Metode Ekuitas
PT Asuransi Multi Arta Guna Asuransi 49,74 55.685 51.170
PT Panin Sekuritas Sekuritas 45,02 36.411 35.087
PT Clipan Finance Indonesia Lembaga Pembiayaan 44,73 117.668 114.332
PT Verena Oto Finance Lembaga Pembiayaan 24,98 12.490
-PT Epanin Dotcom Modal Ventura 20,00 2.000 2.000
Jumlah 224.254 202.589
Metode Biaya
PT ANZ Panin Bank Perbankan 15,00 7.500 7.500
PT Panin Capital Sekuritas 15,00 90 90
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9,33 625 625
PT Seavi Indonesia Venture Modal Ventura 7,69 461 461
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1,18 40 40
Jumlah 8.716 8.716
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 232.970 211.305
Penyisihan Penghapusan (3.405) (2.836)
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 229.565 208.469
Perubahan penyisihan penghapusan penyertaan selama semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Saldo awal 3.309 2.836
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 96
-Saldo Semester I 3.405 2.836
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penyertaan tersebut diatas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk saham.
12. AKTIVA TETAP
Rincian mutasi dan saldo aktiva tetap adalah sebagai berikut :
31-Des-2002 Penambahan Pengurangan 30-Jun-03
Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung
Hak atas tanah 466.190 6.819 (17.100) 455.909
Bangunan 761.408 16.809 (74.851) 703.366 Golongan I dan II 163.180 53.373 (605) 215.948 Jumlah 1.390.778 77.001 (92.556) 1.375.223 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 88.857 18.695 (11.558) 95.994 Golongan I dan II 102.368 19.193 (516) 121.045 Jumlah 191.225 37.888 (12.074) 217.039 Jumlah tercatat 1.199.553 1.158.184 Mutasi tahun 2003
31-Des-2001 Penambahan Pengurangan 30-Jun-02
Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta
Biaya Perolehan Pemilikan langsung
Hak atas tanah 453.095 48.150 - 501.245
Bangunan 743.765 34.907 - 778.672 Golongan I dan II 127.477 12.038 (557) 138.958 Jumlah 1.324.337 95.095 (557) 1.418.875 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 48.384 21.672 - 70.056 Golongan I dan II 76.884 7.326 (554) 83.656 Jumlah 125.268 28.998 (554) 153.712 Jumlah tercatat 1.199.069 1.265.163 Mutasi tahun 2002
Aktiva tetap (kecuali hak atas tanah) yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986, telah dinilai kembali oleh Perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1986 tanggal 2 Oktober 1986 yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Inspeksi Pajak Jakarta Pusat Lima dengan surat No. KEP-121/WPJ.03/KI.13/1988 tanggal 24 Maret 1988. Selisih penilaian kembali atas aktiva tetap ini sejumlah Rp 1.565 juta dikreditkan pada "Selisih penilaian kembali aktiva tetap".
Pada tahun 2001, Perusahaan melakukan penilaian kembali sebagian tanah dan bangunan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva tanah dan bangunan pada tanggal 31 Agustus 2001. Berdasarkan laporan penilai dari PT Kharisma Tridaya tanggal 26 Oktober 2001, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian bangunan. Pada tanggal 16 Nopember 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dalam Surat Keputusan No. KEP-05/WPJ.06/KP.0404/2001. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp. 750.708 juta setelah dikurangi pajak sebesar Rp. 83.412 juta dikreditkan pada “Selisih penilaian kembali aktiva tetap”.
Beban penyusutan aktiva tetap adalah Rp 37.888 juta dan Rp 28.998 juta masing-masing untuk semester I/tahun 2003 dan 2002.
Aktiva tetap Perusahaan kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 258.509 juta dan USD 24,8 juta pada tahun 2003 serta Rp. 189.767 juta dan USD 24,8 juta pada tahun 2002. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2003 dan 2020. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
13. AKTIVA LAIN-LAIN
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Aktiva tetap yang belum digunakan dalam kegiatan
Operasional 223.049 1.957
Uang muka kepada pihak ketiga 202.954 14.761
Uang muka pembelian aktiva tetap 73.517 2.833
Uang muka pendirian cabang/capem 10.488 13.996
Pajak dibayar di muka (Catatan 33C) 10.824 10.824
Biaya Gratifikasi yang ditangguhkan 6.080
-Tagihan kepada pihak ketiga 983 5.398
Lainnya 38.578 3.635
14. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah
Hubungan Ketiga Hubungan Ketiga
Istimewa Istimewa Giro 44.922 3.646.376 3.691.298 77.147 3.241.465 3.318.612 Tabungan 18.973 2.249.952 2.268.925 16.583 1.855.520 1.872.103 Deposito Berjangka 36.648 5.258.818 5.295.466 51.251 6.933.548 6.984.799 Simpanan Danalink - 24.351 24.351 90.267 6.376.063 6.466.330 Sertifikat Deposito - 10 10 - 10 10 Jumlah 100.543 11.179.507 11.280.050 235.248 18.406.606 18.641.854 2003 2002 a. Giro
Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian sebagai berikut : 2003 2002 Rp. Juta Rp. Juta Rupiah 1.107.688 1.132.867 Valuta asing 2.583.610 2.185.745 Jumlah 3.691.298 3.318.612
Tingkat bunga rata-rata per semester I
Rupiah 6,60% 8,58%
Valuta asing 1,83% 2,49%
Giro yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada semester I/tahun 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 44.922 juta dan Rp 77.147 juta.
Pada semester I/tahun 2003 dan 2002 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp. 22.175 juta dan Rp 26.149 juta.
b. Tabungan
Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Tabungan Kesra Plus Panin 2.092.035 1.688.062
Tabanas 176.890 184.041
Jumlah 2.268.925 1.872.103
Tingkat bunga rata-rata per semester I 8,31% 10,71%
Tabungan yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada semester I/tahun 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah Rp 18.973 juta dan Rp 16.583 juta.
c. Deposito berjangka
Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing dan simpanan danalink dalam Rupiah.
Pada tahun 2001 Perusahaan menerbitkan simpanan dalam bentuk Danalink.
Simpanan Danalink merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah yang mempunyai resiko langsung terhadap referensi investasi yang dimiliki oleh Perusahaan. Seluruh referensi investasi yang dimiliki oleh Perusahaan adalah Obligasi Pemerintah Republik Indonesia. Seluruh keuntungan dan kerugian yang timbul atas nilai pokok referensi investasi menjadi keuntungan dan kerugian nasabah. Jumlah yang dibayarkan pada tanggal jatuh tempo dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai maupun dalam bentuk referensi investasi atau bentuk lainnya dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan.
Rincian dari simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing dan simpanan danalink dalam Rupiah adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Simpanan Berjangka Nasabah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Rupiah 18.456 31.720 Valuta asing 18.192 19.531 36.648 51.251 Pihak ketiga Rupiah 4.229.253 5.256.294 Valuta asing 1.029.565 1.677.254 5.258.818 6.933.548 Jumlah 5.295.466 6.984.799
Simpanan Danalink (Rupiah)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 90.267
Pihak ketiga 24.351 6.376.063
Jumlah 24.351 6.466.330
Jumlah simpanan berjangka 5.319.817 13.451.129
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
2003 2002.
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 bulan 3.516.658 871.688 4.388.346 10.775.023 1.481.449 12.256.472 3 bulan 472.714 80.640 553.354 716.898 79.436 796.334 6 bulan 61.434 70.070 131.504 109.733 87.849 197.582 12 bulan 93.399 20.356 113.755 131.103 44.926 176.029 Lebih dari 12 bulan 127.855 5.003 132.858 21.587 3.125 24.712 Jumlah 4.272.060 1.047.757 5.319.817 11.754.344 1.696.785 13.451.129
Tingkat bunga rata-rata per semester I : 2003 2002
Simpanan berjangka nasabah
Rupiah 11,52% 13,29%
Valuta asing 1,99% 2,57%
Simpanan Danalink (Rupiah) 10,45% 16,61%
Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak lain.
Perusahaan sudah tidak menawarkan produk simpanan danalink. Saldo akhir pada semester I 2003 merupakan sisa yang terbawa dari periode sebelumnya. Dengan adanya penghentian penawaran produk danalin, Perusahaan menjual sebagian besar obligasi pemerintah yang digunakan sebagai dasar referensi invetasi danalink tersebut.
Pada semester I/tahun 2003 dan 2002 deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 204.121 juta dan Rp 353.877 juta.
d. Sertifikat Deposito
Merupakan sertifikat deposito dari nasabah dalam Rupiah sebesar Rp. 10 juta untuk semester I/tahun 2003 dan 2002, dengan jangka waktu 6 bulan.Tingkat bunga rata-rata sertifikat deposito selama semester I/tahun 2003 dan 2002 masing-masing sebesar 12,25% dan 16,00%.
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 tidak ada sertifikat deposito yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain merupakan simpanan dari pihak ketiga, terdiri dari :
2003 2002 Rp. Juta Rp. Juta Rupiah Giro 14.343 22.650 Deposito berjangka 270.380 422.654 Deposito on Call 1.500 2.100 Call money 54.500 488.000 Jumlah 340.723 935.404 Valas Giro 96 589 Jumlah 96 589
Jumlah simpanan dari bank lain 340.819 935.993
Pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 jangka waktu deposito masing-masing 1 bulan sampai dengan 1 tahun dan 1 bulan dengan tingkat bunga rata-rata 11,06% dan 17,90 % per tahun.
16. KEWAJIBAN DERIVATIF
Kewajiban derivatif untuk semester I/tahun 2003 dan 2002 adalah sebesar Rp. 281 juta dan Rp. 37 juta.
17. KEWAJIBAN AKSEPTASI
Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.
2003 2002 Rp Juta Rp Juta Kewajiban Akseptasi Rupiah - 422 Valuta asing 71.745 42.304 Kewajiban Akseptasi 71.745 42.726
Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Kurang dari atau sama
dengan 1 bulan - 751 751 422 16.991 17.413 Lebih dari 1 s/d 3 bulan - 48.131 48.131 - 4.809 4.809 Lebih dari 3 s/d 6 bulan - 22.863 22.863 - 16.801 16.801 Lebih dari 6 s/d 12 bulan - - - - 3.703 3.703
Jumlah - 71.745 71.745 422 42.304 42.726
2003 2002
Nilai pasar Kewajiban
dari kontrak derivatif
Transaksi Beli Jual Kewajiban
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Swap 30.682 30.645 37
Jumlah 30.682 30.645 37
18. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Nilai nominal 1.800.000 500.000
Obligasi yang ditarik kembali (303.500) (295.200)
Obligasi yang beredar 1.496.500 204.800
Diskonto yang belum diamortisasi (32.935) (7.682)
Bersih per semester I 1.463.565 197.118
Amortisasi diskonto untuk semester I/2003 dan 2002 adalah sebesar Rp. 1.279 juta dan 823 juta. Surat berharga yang diterbitkan oleh Perusahaan terdiri dari :
? Obligasi Bank Panin I Tahun 2000 dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. Obligasi ini berjangka waktu 7 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2007 atau dalam jangka waktu lebih awal jika dilaksanakan Opsi Put atau Opsi Call dan memberikan 2 macam pilihan bagi masyarakat untuk memilih jenis bunga yang dikehendaki, yaitu :
? Bunga Seri A, yaitu tingkat bunga obligasi tetap sebesar 15% per tahun untuk kupon bunga obligasi ke-1 sampai dengan kupon bunga obligasi ke-28.
? Bunga Seri B, yaitu tingkat bunga obligasi tetap sebesar 15% per tahun untuk kupon bunga obligasi ke-1 dan ke-2 dan mengambang untuk kupon bunga obligasi ke-3 sampai dengan kupon obligasi ke-28 yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah berjangka 6 bulan dari PT Bank Central Asia, PT Bank NISP Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Citibank dan ABN Amro Bank ditambah premi sebesar 2% per tahun. Pembayaran kupon bunga pertama dilakukan pada tanggal 6 Juni 2000 dan pembayaran bunga terakhir pada tanggal 6 Maret 2007, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi Opsi Call atau Opsi Put pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.
? Obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 dengan nominal Rp. 1,3 triliun. Obligasi Subordinasi ini diterbitkan tanpa warkat pada Nilai Nominal, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan memperhatikan ketentuan mengenai pelunasan lebih awal yang dapat dilaksanakan oleh perseroan (Opsi Beli) pada tahun ke-5 sejak Tanggal Emisi, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi Subordinasi sebagai berikut :
? Bunga tetap sebesar 14% per tahun untuk tahun ke-1 hingga tahun ke-5, selanjutnya sebesar 23% per tahun untuk tahun ke-6 hingga tahun ke-10.
dan dilunasi pada tanggal 18 Juni 2013, atau pada waktu yang lebih awal yaitu tanggal 18 Juni 2008 jika Perseroan melaksanakan Opsi Beli.
Obligasi Subordinasi diterbitkan dengan tujuan untuk diperlakukan sebagai Modal Pelengkap Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bank Indonesia nomor : 3/21/PBI/2001 tentang Persyaratan Modal Minimum Bank-Bank Umum Republik Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tertanggal dua puluh sembilan Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga (29-5-1993) nomor : 26/I/BPPP/1993 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bagi Bank Umum atau peraturan penggantinya, dan karenanya sesuai dengan ketentuan tersebut, tanpa mendapat persetujuan lebih dahulu dari Bank Indonesia (atau pengganti haknya), Obligasi Subordinasi tidak boleh dibayar lunas sebelum tanggal jatuh tempo Obligasi Subordinasi.
19. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Rupiah
Bank Indonesia - 10,56 1.708
Pinjaman dari Departemen Keuangan - - 192
Bunga pinjaman yang belum dibayar - - 17
1.917 Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 4th 11bln - 6th 1bln 3,81 399.819
399.819
Jumlah 401.736
2003
Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah
% Rp Juta
Rupiah
Bank Indonesia - 15,85 2.073
Pinjaman dari Departemen Keuangan - - 218
Bunga pinjaman yang belum dibayar - - 17
2.308 Valuta Asing
Pinjaman dari bank lain 2 bl - 4 th 4,70 900.002
900.002
Jumlah 902.310
2002
Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit investasi kecil (KIK eks. Bank Dunia dan KIK massal), kredit pemilikan rumah sederhana (KPRS) dan kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan penerimaan pinjaman dalam rangka Agricultural Financing Project (AFP).
Pinjaman dari bank lain dalam valuta asing termasuk saldo pinjaman yang diikutsertakan dalam program exchange offer Bank Indonesia yang terdiri dari :
a. First Exchange Offer
Saldo per 30 Juni 2003 : Nihil
Saldo per 30 Juni 2002 : USD 6.625.000 b. Second Exchange Offer
Total fasilitas : USD 157.000.000
Jatuh tempo : 1 Juni 2004 (USD 36.725.000)
1 Juni 2005 (USD 11.650.000)
Tingkat bunga : LIBOR + 2,5% - 2,75%
Saldo per 30 Juni 2003 : USD 48.375.000 Saldo per 30 Juni 2002 : USD 96.350.000
20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank, sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Saldo awal tahun 2.455 2.068
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (1.026) (707)
Saldo akhir semester I 1.429 1.361
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Deviden yang belum dibayar 119,583 445
Rekening antar kantor 84,244 94,135
Kewajiban kepada pihak ketiga 52,353 4,142
Setoran jaminan 46,163 84,837
Pendapatan yang diterima dimuka 33,929 8,967
Transaksi credit card 3,242 1,759
Kliring 27 13,809
Lainnya 7,314 2,826
Jumlah 346,855 210,920
22. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 Juni 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
%
PT Panin Life Tbk. 6.251.050.655 41,98 625.105
Vontraint No. 1103 PTY Ltd 1.661.451.280 11,16 166.145
Crystal Chain Holding Ltd. 1.338.750.000 8,99 133.875
Omnicourt 1.317.500.000 8,85 131.750
Dewan Direksi
Chandra Gunawan 13.065 - 1
Lainnya (kurang dari 5%) 4.320.576.755 29,02 432.058
Jumlah 14.889.341.755 100,00 1.488.934
Jumlah Persentase Jumlah
Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal
%
PT Panin Life Tbk. 2.199.393.464 36,93 549.848
Vontraint No. 1103 PTY Ltd 651.055.512 10,93 162.764
Crystal Chain Holding Ltd. 535.500.000 8,99 133.875
Omnicourt 527.000.000 8,85 131.750
Dewan Direksi
Roosniati Salihin 228.780 - 57
Chandra Gunawan 5.226 - 1
Lainnya (kurang dari 5%) 2.042.498.844 34,30 510.625
Jumlah 5.955.681.826 100,00 1.488.920
2002
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam akta No. 18 tanggal 28 Juni 2002 dari notaris Veronica Lily Dharma, S.H., para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui perubahan nilai nominal saham dimana setiap saham dengan nilai nominal Rp 250 dipecahkan menjadi Rp 100 per saham.
Penggunaan Saldo Laba
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta No. 36 tanggal 27 Juni 2003 dari notaris Veronica Lily Dharma, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan keuntungan sejumlah Rp. 119.114 juta atau Rp 8,- per saham . Sebagai dividen untuk tahun buku 2003.
23. PENDAPATAN BUNGA
Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit yang diberikan sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Rupiah
Jasa giro 66 61
Penempatan pada bank lain
Call money 13.491 17.323 Sertiifikat Deposito 376 -Surat-surat berharga Obligasi 163.099 1.068.109 SBI 83.847 52.008 Wesel - 1.351
Kredit yang diberikan
Pinjaman tetap 484.856 382.081
Pinjaman rekening koran 60.211 39.070
Pembiayaan bersama 20.848 2.203
Anjak piutang 2.703
Kredit program - 2
Kredit pada bank 29 15.650
Kredit lainnya 497 622
Lainnya 5 7
Jumlah 830.028 1.578.487
Valuta Asing
Jasa giro 221 275
Penempatan pada bank lain
Call money 3.059 4.134
Surat-surat berharga
Obligasi 20.866 17.651
Wesel 101 134
Kredit yang diberikan
Pembiayaan bersama 67.381 52.888
Kredit pada bank 35.759 58.733
Pinjaman tetap 29.297 39.637
Kredit lainnya 648 662
Lainnya 74 37
Jumlah 157.406 174.151
Jumlah Pendapatan Bunga 987.434 1.752.638
24. BEBAN BUNGA
Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dengan rincian sebagai berikut :
2003 2002 Rp. Juta Rp. Juta Rupiah Danalink - 521.963 Deposito berjangka 255.477 432.177 Tabungan 86.865 87.166 Jasa giro 37.406 49.180 Call money 10.159 37.480 Obligasi 21.023 15.146
Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali - 4.334
Pinjaman yang diterima :
Bank Indonesia 107 135 Lainnya 2.428 2.496 Jumlah 413.465 1.150.077 Valuta Asing Jasa giro 22.458 31.482 Deposito berjangka 11.378 32.322 Call money - 27
Pinjaman yang diterima :
Pinjaman dari bank lain 13.529 23.342
Lainnya 31 146
Jumlah 47.396 87.319
Jumlah Beban Bunga 460.861 1.237.396
25. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Laba atas penjualan surat-surat berharga -bersih 226.739 33.314
Imbalan jasa dari transaksi reksa panin 140.726
-Buku cheque/giro yang diperhitungkan 2.776 2.772
Hasil transaksi valas lainnya 2.584 3.279
Trading P/L 1.864 9.207
Lainnya 8.489 14.058
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Penyusutan dan amortisasi 39.156 29.772
Iklan 10.779 8.978
Telepon, telex dan benda pos 10.124 9.003
Pemeliharaan dan perbaikan 9.203 8.538
Sewa 7.452 7.081
Peralatan dan kebutuhan kantor 4.092 3.689
Pajak 3.702 916
Premi asuransi 2.703 2.158
Honorarium, representasi dan sumbangan 2.664 2.733
Lainnya 15.451 11.646
Jumlah 105.326 84.514
27. BEBAN PERSONALIA
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Gaji, gratifikasi dan tunjangan 44.899 31.227
Pendidikan 2.168 1.193
Perawatan kesehatan 650 883
Lainnya 2.210 1.241
Jumlah 49.927 34.544
28. PAJAK PENGHASILAN
Efektif 1 Januari 1999, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Sebelum penerapan PSAK No. 46, pajak penghasilan Perusahaan ditentukan berdasarkan laba kena pajak yang dihitung sesuai dengan ketentuan dan peraturan pajak dalam tahun yang bersangkutan. Penerapan kebijakan akuntansi baru ini mengakibatkan penurunan laba bersih sebesar Rp 24.159 juta untuk masa enam bulan yang berakhir 30 Juni 2003. Perubahan kebijakan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif dengan menghitung jumlah penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan tahun-tahun sebelumnya sebagai penyesuaian saldo laba awal tahun.
2003 2002 Rp. Juta Rp. Juta Pajak kini 18.241 6.097 Pajak tangguhan 5.918 2.170 Jumlah 24.159 8.267 Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
2003 2002
Rp. Juta Rp. Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi 220.536 25.073
Perbedaan temporer
Penyisihan penghapusan kredit - (9.007)
Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit 8.761
Beban manfaat pekerja 2.042 1.388
Biaya emisi obligasi 823 823
Biaya emisi obligasi subordinasi (24.164)
-Laba/rugi yang belum direalisasi (7.187) (437)
Jumlah (19.725) (7.233)
Beban (penghasilan ) yang tidak dapat Dikurangkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 1.276 2.107
Kenikmatan kepada karyawan 650 883
Pajak final 402 212
Beban sewa guna usaha dan penyusutan
Kendaraan direksi 40 105
Deviden atas Saham (1)
Hasil sewa (1.591) (764)
Bagian laba dari reksadana (140.726)
-Jumlah (139.950) 2.543