• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DIMENSI IKLIM KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD I. A. MOEIS SAMARINDA TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DIMENSI IKLIM KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD I. A. MOEIS SAMARINDA TAHUN 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DIMENSI IKLIM KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD I. A.

MOEIS SAMARINDA TAHUN 2013

DIMENSIONS OF CLIMATE EFFECT ON JOB SATISFACTION OF NURSES IN INPATIENT INSTALLATION I. A. MOEIS SAMARINDA

PUBLIC HOSPITALS IN 2013

Herry Farjam1, Amran Razak1, Nurhaedar Jafar2

1

Pascasarjana Universitas Hasanuddin,Makassar

2

Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas,

3

Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas, Makassar.

Alamat Korespondensi :

Herry Farjam

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas HasanuddinMakassar, Hp : 085240114311

(2)

ABSTRAK

Kepuasan kerja yang dirasakan perawat memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kesesuaian, tanggung jawab, penghargaan, Kejelasan, Rekann kerja dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di instalasi rawat inap RSUD I. A. Moeis Samarinda. Pendekatan penelitian survey analitik secara cross sectional. Populasi dan sampel penelitian (N = n ) adalah seluruh perawat PNS dan honorer/sukarela di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda yang berjumlah 71 responden. Kuisioner digunakan sebagai instrument pengumpulan data. Data dianalisis dengan uji statistic Chi-Square dan uji statistic Regresi Logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian diperoleh nilai p = 0,028, tanggung jawab diperoleh nilai p = 0,031, penghargaan diperoleh nilai p = 0,001, kejelasan diperoleh nilai p = 0,031, rekan kerja diperoleh nilai p = 0,000. Hasil uji regresi logistic menunjukkan variable rekan kerja (p=0,003). Disimpulkan bahwa ada pengaruh kesesuaian, tanggung jawab, penghargaan, kejelasan, dan rekan kerja, diharapkan kepada pihak rumah sakit agar meningkatkan dimensi iklim kerja sehingga produktivitas kerja meningkat.

Kata Kunci : kepuasan, perawat, kerja.

ABSTRACT

Job satisfaction of nurses perceived an impact on the quality of their performance. This study aims to analyze the relationship between conformity, responsibility, respect, Clarity, co-workers and analyze the variables that most affect the job satisfaction of nurses in inpatient I. A. Moeis Samarinda public hospitals. Analytical approach to study the cross sectional survey. Population and study sample (N = n) are all nurses and civil servants honorary / voluntary in Inpatient I. A. Moeis Samarinda hospitals, amounting to 71 responden. Questionnaire was used as the data collection instrument. Data were analyzed by Chi-Square test statistic and logistic regression statistical tests. Results of this study indicate that the suitability of the value obtained p = 0.028, obtained responsibility p = 0.031, awards earned value p = 0.001, p = clarity 0,031 obtained, coworkers obtained p value = 0.000 .. results of logistic regression showed variable co-workers (p = 0.003). Concluded that there are influence of conformity, responsibility, respect, clarity, and co-workers, is expected to the hospital in order to improve the work climate dimensions that increased labor productivity.

(3)

PENDAHULUAN

Di institusi Rumah Sakit, tenaga Paramedis Perawatan merupakan unsur manusia yang menempati posisi strategis dibandingkan tenaga kesehatan yang lain, mereka merupakan ujung tombak dalam proses perawatan kepada pasien, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya. harus diakui bahwa upaya memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu masih perlu mendapat perhatian.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa RSUD I. A. Moeis Samarinda sampai dengan akhir tahun 2011, rata-rata Bed Occupancy Rate ( BOR ) masih berada di kisaran 46,08%. Nilai BOR ini lebih rendah dari nilai standar BOR yang seharusnya yaitu 70 – 80 % .Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan BOR, terlebih dulu memperbaiki manajemen pelayanan penyembuhan pasien melalui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan perawatan. Salah satu faktor-faktor pelayanan perawatan yang mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan pasien adalah factor suasana kerja perawat.

Berdasarkan hasil penelitian Gatot., (2005) penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu factor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dimensi iklim kerja terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda tahun 2013.

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda, pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan rancangan cross sectional study.

(4)

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat PNS dan honorer/sukarela di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda sebanyak 71 orang Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi (total sampling) sebanyak 71 perawat (PNS/honorer) di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang langsung diberikan peneliti kepada responden.

Teknik Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia (kuesioner). Data sekunder diperoleh dari profil serta data di RSUD I. A. Moeis Samarinda

Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan program SPSS (statistical Package For Social Science), dengan tahap-tahap : editing, coding, entry, Cleaning Data Entry. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan narasi dengan analisis data, yaitu analisis Univariat, Bivariat dan Multivariat.

HASIL

Analisis Bivariat

Pengaruh Kesesuaian terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 67.6% responden yang mempersepsikan kesesuaian cukup terdapat 45.1% responden yang menyatakan cukup terhadap kepuasan kerja. Sedangkan 32.4% respoden yang mempersepsikan kesesuain kurang, terdapat 12.7% responden yang menyatakan kepuasan cukup. Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh kesesuaian terhadap kepuasan kerja pada perawat, diperoleh nilai p < 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,028.

(5)

Pengaruh Tangungg Jawab terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda Pengaruh

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 78.9% responden yang mempersepsikan tanggung jawab cukup, terdapat 50.7% responden yang menyatakan cukup terhadap kepuasan kerja dan dari 30,9% yang mempersepsikan tanggung jawab kurang, namun terdapat 7.0% responden yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja. Hasil analisis uji statistik Chi Square Test memperlihatkan bahwa tentang pengaruh tanggung terhadap kepuasan kerja perawat dengaan nilai p < 0,05 dengan nilai koefisien sebesar 0,031

Pengaruh Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 64.8% responden yang mempersepsikan penghargaan cukup, terdapat 46.5% responden yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja dan dari 35.2% respoden yang mempersepsikan penghargaan kurang, namun terdapat 11.3% yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja. Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh penghargaan terhadap kepuasan kerja perawat diperoleh nilai p < 0,05 dengan nilai koefisien 0,001.

Pengaruh Kejelasan terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 78.9% responden yang menyatakan bahwa kejelasan cukup, terdapat 50.7% responden yang menyatakan cukup terkait kepuasan kerja dan dari 21.1% yang menyatakan kejelasan kurang terdapat 7.0% responden yang menyatakan cukup puas terkait kepuasan kerja. Hasil analisis uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kejelasan terhadap kepuasan kerja perawat, diperoleh nilai p < 0,05 dengan nilai koefisien 0,031

Pengaruh Rekan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 70,4% responden yang mempersepsikan rekan kerja cukup, terdapat 50.7% responden yang menyatakan puas terhadap rekan kerja dan dari 29.6% respoden yang mempersepsikan rekan kerja kurang, terdapat 5 7.0% yang menyatakan puas terkait kepuasan kerja perawat. Hasil analisis uji statistik

Chi Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh rekan kerja terhadap kepuasan kerja perawat diperoleh nilai p < 0,05 dengan nilai koefisien 0,000.

(6)

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa semua variable secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda.

Kesesuaian mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda. Berdasarkan menunjukkan bahwa dari 67,6 % responden yang mempersepsikan kesesuaian cukup terdapat 45.1% responden yang menyatakan cukup terhadap kepuasan kerja dan 22.5 % yang menyatakan kurang terkait kepuasan kerja. Dalam kenyataannya, kebanyakan perawat yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah wanita. Konflik dalam keluarga sangat berpengaruh dengan perilaku kerja dan kinerja seseorang. Konflik-konflik tersebut akan menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan (Almasitoh U. H., 2011).

Dapat dijelaskan bahwa dari 32.4 % respoden yang mempersepsikan kesesuaian kurang, terdapat 12.7 % responden yang menyatakan kepuasan cukup yang jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan yang menyatakan kepuasan kurang yaitu 14 19.7%. Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah tingkat upah atau gaji, pekerjaan itu sendiri, pengawasan, promosi karir, Ketidaksesuaian beban kerja dapat menimbulkan stress kerja bagi perawat di rumah sakit (Ramadani E. W., 2012)

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dari aspek kesesuaian terhadap kepuasan kerja. Jika jumlah perawat yang mempersepsikan kesesuaian meningkat maka jumlah kepuasan kerja perawat juga akan meningkat dan sebaliknya bila jumlah perawat yang mempersepsikan kesesuaian menurun maka jumlah kepuasan kerja perawat akan menurun (Gibson 2006).

Dari 21.1 % yang mempersepsikan tanggung jawab kurang, namun terdapat 7.0% responden yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja serta yang mempersepsikan tanggung jawab kurang dan menyatakan tidak puas terhadap kepuasan kerja sebesar 14,1%. Hal ini memberi makna bahwa tanggung jawab yang cukup tidak menjamin kepuasan kerja yang cukup. Menurut teori Abraham Maslow, menyatakan bahwa kepuasan pegawai tergantung terpenuhi tidaknya kebutuhan pegawai. (Dizgah M. R, 2012)

(7)

Hasil analisis uji statistik Chi Square Test tentang tentang pengaruh tanggung terhadap kepuasan kerja perawat di instalasi rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda, diperoleh nilai p(0,031) < dari nilai α(0,05). Hal ini berarti ada pengaruh tanggung jawab terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa pengaruh dari aspek tanggung jawab terhadap kepuasan kerja perawat. Panglaykim., (2002) mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja.

Penghargaan mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda, menunjukkan bahwa dari 64.8 % responden yang mempersepsikan penghargaan cukup, terdapat 46.5 % responden yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja dan 7,3 % responden menyatakan tidak puas kepuasan kerja. Pendapatan atau kompensasi merupakan aspek penting bagi pegawai karena merupakan karena mencerminkan nilai kerja mereka, yang bila diberikan sesuai maka akan meningkatkan motivasi para pegawai untuk mencapai tujuan organisasi (Ariyani, 2009).

Aspek motivasi merupakan setiap perawat di rumah sakit berbeda-beda, maka pihak rumah sakit mengatasinya dengan memberikan upah yang adil dan layak, kesempatan promosi, pengakuan sebagai individu, keamanan kerja, tempat kerja yang baik, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar/harga diri, pengakuan atas prestasi sehingga diharapkan kinera baik dan kepuasan meningkat (Budiman, 2009)

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dari aspek penghargaan terhadap kepuasan kerja perawat. Hal ini memberi makna bahwa jika terjadi peningkatan jumlah yang mempersepsikan penghargaan cukup maka akan terjadi peningkatan kepuasan kerja perawat.

Kejelasan mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda. menunjukkan bahwa dari 78.9% responden yang menyatakan bahwa kejelasan cukup, terdapat 50.7% responden yang menyatakan cukup terkait kepuasan kerja, 28.2% yang menyatakan kurang puas terhadap kepuasan kerja perawat. Komunikasi yang baik merupakan bagian yang penting dari organisasi, karena dengan komunikasi tugas-tugas atau pekerjaan dapat disampaikan

(8)

sehingga dipahami dan dilaksanakan oleh karyawan, hal ini berkaitan dengan kepuasan karyawan (Gittell J. H. et al, 2008).

Hasil analisis uji statistik Chi Square Test tentang kejelasan terhadap kepuasan kerja perawat, diperoleh nilai p (0,031) < dari nilai α (0,05). Hal ini berarti ada pengaruh kejelasan terhadap kepuasan kerja perawat di instalasi rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda.

Rekan kerja mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda, menunjukkan bahwa dari 70.4 % responden yang mempersepsikan rekan kerja cukup, terdapat 50.7 % responden yang menyatakan puas terhadap kepuasan kerja dan 19,7 % yang menyatakan kurang puas terkait kepuasan kerja. Maka dapat diperoleh makna bahwa sebagian besar yang menyatakan hubungan baik antara perawat dan dan atasan selalu memberikan bimbingan di setiap ada kesulitan dalam melaksananak asuhan keperawatan (Jayasuriya R, 2012). Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa besarnya pengaruh rekan mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I A. Moeis Samarinda.

(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda kami menyimpulkan bahwa ada pengaruh kesesuaian, tanggung jawab, penghargaan, kejelasan dan rekan kerja terhadap terhadap kepuasan kerja perawat di instalasi rawat inap RSUD I. A. Moeis Samarinda tahun 2013. Berdasarkan hal tersebut, kami menyarankan bahwa Kepada pihak rumah sakit agar meningkatkan dimensi iklim kerja rumah sakit baik dari segi kesesuaian, tanggung jawab, penghargaan, kejelasan dan rekan kerja agar kepuasan kerja perawat di rumah sakit meningkat sehingga produktivitas kerja meningkat dan kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan agar melakukan penelitian dengan memperluas variabel penelitian yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat, misalnya faktor kebutuhan, motivasi dan status sosial/status perkawinan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Almasitoh U. H. (2011). Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat. Jurnal psikologi Islam. Vol 8 No.1 2011 63-82. Universitas Widya Dharma Klaten

Ariyani. (2009). Analisis pengetahuan dan motivasi perawat yang mempengaruhi sikap mendukung penerapan Program patient safety di instalasi perawatan Intensif RSUD dr moewardi Surakarta Tahun (2008). Tesis. Universitas Diponegoro Semarang

Budiman, Juhaeriah J., Dinata E. E. (2009). Analisa Faktor Dominan Motivasi Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Ayu Bayu Asih Purwakarta. Jurnal Kesehatan Kartika.

Dizgah M. R. ; Chegini M. G., Bisokhan R. (2012). Relationship between Job Satisfaction and Employee Job Performance in Guilan Public Sector. Journal of Basic vailable from : www.textroad.com

Gibson,J.l. et al. (2006) Organisasi : Perilaku Struktur - Proses. jilid 1, Edisi Kedelapan Adiarni,N. (alth bahasa), Binarupa Aksara, Jakarta,.

Gittell J. H. Weinberg D. Pfefferle S. Bishop C.(2008). Impact of relational coordination on job satisfaction and quality outcomes: a study of nursing homes. Human Resource Management Journal, Vol 18 no 2

Jayasuriya R., Whittaker M., Halim G. and Matineau T. (2012) . Rural health workers and their work environment:the role of inter-personal factors on job satisfaction of nurses in rural Papua New Guinea. BMC Health Services Research (2012), 12:15. Diakses 11 Mei (2013). Available from : http://www.biomedcentral.com/1472-6963/12/156

Muchlas, M. (2004) Perilaku Organisasi. Ed II, Jogyakarta, UGM.

Panglaykim den Hazil, (2002), Manajemen Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta,. Ramadani E. W. (2012). Analaisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

(11)

Tabel 1 Pengaruh Kesesuaian terhadap Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Kesesuaian Kepuasan Kerja Total p Cukup Kurang n % n % n % Cukup Kurang 32 9 45.1 12.7 16 14 22.5 19.7 48 23 67.6 32.4 0,028 Total 41 57.7 30 42.3 71 100

Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 2 Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Tanggug Jawab Kepuasan Kerja Total p Cukup Kurang n % n % n % Cukup Kurang 36 5 50.7 7.0 20 10 28.2 14.1 56 17 78.9 30,9 0,031 Total 41 57.7 30 42.3 55 100

Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 3 Pengaruh Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Penghargaan Kepuasan Kerja Total p Cukup Kurang n % n % n % Cukup Kurang 33 8 46.5 11.3 13 17 18.3 23.9 46 25 64.8 35.2 0,001 Total 41 57.7 30 42.3 71 100

Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 4 Pengaruh Kejelasan terhadap Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Kejelasan Kepuasan Kerja Total p Cukup Kurang n % n % n % Cukup Kurang 36 5 50.7 7.0 20 10 28.2 14.1 56 15 78.9 21.1 0,031 Total 41 57.7 30 42.3 71 100

Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 5 Pengaruh Rekan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I. A. Moeis Samarinda

Rekan Kerja Kepuasan Kerja Total p Cukup Kurang n % n % n % Cukup Kurang 36 5 50.7 7.0 14 16 19.7 22.5 50 21 70.4 29.6 0,000 Total 41 57.7 30 42.3 71 100

Gambar

Tabel  1  Pengaruh  Kesesuaian  terhadap  Kepuasan  Kerja  Kepuasan  Kerja  Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD I

Referensi

Dokumen terkait

yang menggunakan protocol TCP/IP, dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN,MAN,WAN dan internet, atau lebih

[r]

Biaya tetap merupakan biaya tidak relevan karena biaya ini tidak berubah dengan berubahnya volume produksi pada tingkat tertentu sehingga biaya ini tidak akan berubah dengan atau

[r]

Dinas Sosial &amp; Tenaga Kerja Kota Payakumbuh telah dapat melakukan identifikasi yang.. strategis yakni kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, korban bencana dan

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kota Solok dalam rangka memberikan perlindungan hukum dan pengakuan terhadap Pedagang Kaki Lima dan untuk

a) Mendorong dan mengembangkan Penyelenggaraan kesejahteraan sosial berbasiskan masyarakat melalui penyuluhan kepada masyarakat dengan menekankan pada hal-hal yang

Program studi yang diusulkan harus memiliki manfaat terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Institusi pengusul memiliki kemampuan dan potensi untuk