• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi (Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi (Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

2121

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi

(Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan

Kabupaten Madiun)

Dzurriyatul Iflahah1, Ismiarta Aknuranda2, Nanang Yudi Setiawan3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1riyatul.95@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3nanang@ub.ac.id

Abstrak

Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari mempunyai 4 poli. Dari 4 poli tersebut, hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem informasi rekam medis. pencatatan rekam medis pasien dilakukan dengan manual dengan mencatat diagnosa / keluhan dan pengobatan di kartu rekam medis. Dengan pencatatan rekam medis secara manual ini tidak jarang terjadi kerusakan atau hilangnya kartu rekam medis, lamanya waktu pencarian dan pembuatan kartu rekam medis, dan terjadinya pengulangan data saat memindahkan data register pasien dari buku register ke Microsoft Excel. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sistem informasi rekam medis berbasis komputer. Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan proses bisnis, menganalisis spesifikasi persyaratan dan perancangan sistem, merancang antarmuka sistem, serta melakukan evaluasi terhadap hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan. Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem informasi tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and Design. Dalam proses analisis dan desainnya menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language. Evaluasi pada penelitian ini menggunakan Requirements Configuration Structure dan Decision table. Hasil dari penelitian ini berupa pemodelan proses bisnis saat ini dan usulan, daftar pemangku kepentingan dan pengguna, daftar kebutuhan pengguna, fitur, daftar persyaratan sistem, model use case, perancangan sistem serta evaluasi.

Kata kunci: sistem informasi, rekam medis, poli gigi, puskesmas, Object Oriented Analysis and Design, requirement configuration structure, decision table.

Abstract

Community health centers(Puskesmas) is one of the most important health services in Indonesia. Puskesmas is a Regional Technical Implementation Unit District / City that have a responsible for organizing health development in a work area. Puskesmas Sumbersari has 4 poly, from these poly, only dentist which have not yet medical record information system. The recording of the patient's medical records is still using manual system by recording the diagnosis / complaint and treatment on the patient's medical record card. With manual medical records archiving is often occurred of damage or loss of patient medical record card, duration of search time and the manufacture of medical record card, and increase the possibility of repetition of data when moving patient’s register data from register book to Microsoft Excel. To resolve these problems, a computerized patient-based medical record information system is required to improve the quality of Puskesmas service to patients and to helping doctors in managing medical records data of dental patient of Puskesmas Sumbersari. The purpose of this research is to modeling the business process, analyze the system requirements and design specifications, designing the system interface, and evaluate the results of the requirements specification and design. In the making of analysis and design of information systems, researchers use the method of Object Oriented Analysis and Design which mean in the process of analysis and design using modeling language in the form of Unified Modeling Language. After doing the analysis and design, researcher has to do the evaluation of consistency design in the form of Requirements Configuration Structure and Decision table.

Keywords: information system, medical record, dental, community health center, Object Oriented Analysis and Design, requirement configuration structure, decision table.

(2)

1. PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang sangat penting di Indonesia. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari terletak di Kabupaten Madiun dan masuk dalam wilayah kerja Sumbersari, Kecamatan Saradan. Puskesmas ini buka 24 jam karena adanya pelayanan UGD, rawat inap dan persalinan. Selain itu, untuk pelayanan rawat jalan, di puskesmas sumbersari ini terdapat 4 poli, yaitu poli umum, gigi, kesehatan ibu dan anak (KIA), dan gizi.

Menurut hasil wawancara dengan kepala puskesmas Sumbersari, dari 4 poli tersebut, hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem informasi pencatatan rekam medis. pencatatan rekam medis pasien masih dilakukan dengan cara manual dengan mencatat diagnosa / keluhan dan pengobatan di kartu rekam medis pasien. Dengan pencatatan rekam medis secara manual ini tidak jarang terjadi kerusakan atau hilangnya kartu rekam medis pasien, lamanya waktu pencarian dan pembuatan kartu rekam medis, dan meningkatkan kemungkinan pengulangan data saat memindahkan data register pasien dari buku register ke Microsoft Excel (Sri, 2017). Untuk mengatasi permasalahan–permasalahan tersebut, diperlukan sistem informasi rekam medis pasien berbasis komputer. Dengan adanya sistem informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan petugas Puskesmas terhadap pasien dan membantu dokter dalam mengelola data rekam medis pasien poli gigi Puskesmas Sumbersari.

Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan proses bisnis, menganalisis spesifikasi persyaratan dan perancangan sistem, merancang antarmuka sistem, serta melakukan evaluai terhadap hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan. Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem informasi, peneliti menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dimana dalam proses analisis dan desainnya menggunakan bahasa pemodelan yang berupa Unified Modelling Language (UML). Setelah melakukan analisis dan perancangan dilakukan evaluasi konsistensi

perancangan berupa Requirements Configuration Structure dan Decision table. 2. Landasan Kepustakaan

2.4 Pemodelan Proses Bisnis

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas yang saling terkait yang mempunyai tujuan untuk menciptakan keuntungan bagi suatu organisasi. Proses bisnis terdiri dari kumpulan aktivitas yang dilakukan secara terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan bisnis. Pemodelan proses bisnis merupakan sebuah metode untuk menganalisis, merancang aliran proses bisnis. Pemodelan proses yang dilakukan secara berulang, jelas dan transparan akan memudahkan dalam menganalisis dan membuat perubahan proses bisnis (Bizagi, 2015). Proses bisnis dapat digambarkan dengan model proses bisnis yang disajikan kedalam suatu diagram proses bisnis (Weske,2007). Business Process Modeling and Notation atau biasa disingkat dengan BPMN merupakan representasi grafis yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis. Tujuan utama dari BPMN adalah untuk menyediakan notasi yang mudah dipahami oleh semua pelaku bisnis (OMG,2013).

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’brien dan Marakas, 2010). 2.3 Object Oriented Analysis and Design

(OOAD)

Object Oriented Analysis and Design atau biasa disingkat OOAD adalah metode analisis dan perancangan yang menggunakan konsep berorientasi objek. Menurut Kendall dan Kendall (2011). OOAD merupakan sebuah pendekatan untuk memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatannya adalah objek yang merupakan kombinasi antara struktur dasar dan perilaku dalam satu entitas.

2.4 IBM Marstering OOAD

IBM mastering OOAD merupakan panduan untuk melakukan analisis dan perancangan

(3)

sistem dengan menggunakan OOAD yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah panduan yang dipublikasikan oleh International Business Machine (IBM) Software Group. IBM menggunakan UML 2.0 untuk melakukan analisis dan perancangan sistem. Dalam panduan tersebut, IBM menerapkan konsep best practice dalam mengembangkan sebuah sistem. Best practice merupakan kumpulan dari pendekatan pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam kombinasi untuk mengatasi penyebab masalah dari pengembangan perangkat lunak (IBM, 2004).

2.5 Analisis Sistem Informasi

Analisis sistem informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponen – komponennya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan dan segala kebutuhan yang diinginkan sehingga dapat diusulkan perbaikan– perbaikannya (jogiyanto, 1995). Analisis sistem informasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu identifikasi pemangku kepentingan, dan pengguna, analisis permasalahan, identifikasi fitur, identifikasi persyaratan sistem, dan identifikasi kedudukan produk, serta pemodelan use case.

2.6 Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem informasi merupakan proses dimana analisis diterjemahkan menjadi blueprint untuk membangun perangkat lunak. Perancangan menciptakan representasi atau model perangkat lunak, tetapi tidak seperti model persyaratan (yang berfokus pada menggambarkan data yang diperlukan, fungsi dan perilaku), model perancangan menyediakan detail tentang arsitektur perangkat lunak, struktur data, antarmuka, dan komponen yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem (Pressman, 2010).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1

Gambar 1 Medodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan yaitu, studi literatur merupakan tahap mencari, mempelajari dan menyusun teori dasar dan referensi yang mendukung analisis dan perancangan sistem yang dibuat. Setelah itu menganalisis masalah yang ada di Puskesmas Sumbersari yang diketahui dari hasil wawancara. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.

Setelah mendapatkan data, lalu dilakukan analisis pemodelan proses bisnis yang meliputi proses bisnis saat ini dan yang diusulkan analisis persyaratan yang terdiri dari identifikasi pemangku kepentingan, analisis permasalahan, identifikasi persyaratan sistem, dan pemodelan use case. Sedangkan pada tahap perancangan sistem dilakukan aktuvitas pemodelan kelas analisis, analisis arsitektur, sequence diagram, class diagram, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka sistem.

Selanjutnya konsistensi pendefinisian persyaratan akan dievaluasi dengan menggunakan requirement configuration structure. Sedangkan untuk mengevaluasi konsistensi artefak perancangan menggunakan decision table.

4. PEMODELAN PROSES BISNIS DAN ANALISIS PERSYARATAN

4.1 Identifikasi Pemangku Kepentingan Pada tahapan ini akan dilakukan deskripsi

(4)

dan identifikasi tipe pemangku kepentingan yang mempengaruhi sistem dan juga terlibat dalam pembuatan sistem. Pada Tabel 2 merupakan tipe pemangku kepentingan dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

Tabel 2 Tipe Pemangku Kepentingan

No Tipe Deskripsi Contoh yang

Relevan 1 Pengguna Setiap orang

yang menggunakan sistem informasi rekam medis poli gigi Petugas Loket, Dokter Gigi, dan Admin

2 Authority Pihak instansi

atau organisasi yang bertanggung jawab dan mempunyai otoritas pada sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari 3 Pengembang Sekelompok orang yang bertugas dan bertaggung jawab dalam pengembangan sistem Analis dan programer

4.2 Pemodelan Proses Bisnis Pelayanan Pasien Poli Gigi Saat Ini

Gambar 2 merupakan proses bisnis saat ini puskesmas sumbersari. Pada proses bisnis saat ini, semua aktivitas dilakukan dengan cara

manual tanpa menggunakan sistem informasi. 4.3 Analisis Permasalahan

Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui masalah yang perlu diselesaikan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan. Tabel 3 adalah pernyataan masalah sistem informasi.

Tabel 3 Pernyataan Masalah

Masalah 1. Rekam medis pasien yang masih manual yaitu

dalam lembaran kertas yang diletakkan di dalam map.

2. Pencarian kartu rekam medis (data pasien) yang lama

3. Penambahan data pasien masih manual dengan ditulis di kertas

4. Daftar register pasien masih manual yaitu dengan menggunakan buku besar (buku pembukuan) Mempeng

aruhi

Kinerja pegawai Puskesmas Sumbersari Dampak

Masalah

1. Rekam medis pasien yang masih manual dalam bentuk kertas menyebabkan rawan rusak dan hilang, karena pasien sendiri yang menyerahkan kartu rekam medis tersebut ke poli gigi.

2. Waktu pelayanan kepada pasien yang lama karena harus mencari satu persatu kartu rekam medis (data pasien) yang ada di rak kartu rekam medis menyebabkan lamanya waktu pelayanan pasien. 3. Menambah data pasien dengan manual

menyebabkan lamanya waktu pelayanan, dan menghabiskan banyak kertas.

4. Daftar register pasien juga rawan rusak dan hilang. Selain itu juga memungkinkan terjadinya pengulangan data pada saat pelaporan pada dinas kesehatan, karena harus memindahkan data pasien dari buku tersebut ke microsoft excel.

Solusi 1. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah

dokter dalam mengelola data rekam medis pasien poli gigi.

2. Menyediakan sistem yang dapat mempermudah proses pencarian data data pasien , mempercepat pelayanan kepada pasien dan meningkatkan kinerja pegawai.

(5)

3. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah proses penambahan pasien.

4. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah pengelolaan data register pasien secara aman dan mempermudah dalam melakukan perekapan data sebelum melakukan pelaporan pada dinas kesehatan.

4.4 Proses Bisnis Usulan Pelayanan Pasien Poli Gigi

Pada tahapan ini akan dijelaskan tentang proses bisnis pelayanan pasien poli gigi Puskesmas Sumbersari yang diusulkan dengan menggunakan sebuah sistem informasi. Gambar 3 merupakan proses bisnis usulan.

Pada proses bisnis yang diusulkan, ada beberapa perubahan dan penambahan aktivitas. Pada aktivitas yang berwarna merah menunjukkan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi.

4.5 Fitur Sistem

Pada fitur sistem ini mendeskripsikan tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem atau kemampuan yang terdapat pada sistem yang akan dirancang secara umum. Analisis fitur ini dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah dianalisis sebelumnya. Tabel 4 merupakan fitur dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

Tabel 4 Fitur Sistem

No Kode Fitur

Deskripsi Nama Fitur 1 F-02 Sistem harus menyediakan fitur untuk melakukan pengelolaan data rekam medis. Mengelola data rekam medis 2 F-06 Sistem harus menyediakan fitur untuk melakukan pencarian data rekam medis sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan. Melakukan pencarian data rekam medis 4.5.1 Persyaratan Fungsional

Persyaratan fungsional merupakan fungsi atau layanan yang mereprentasikan tujuan dari pengguna ketika akan menggunakan sistem, dan menggambarkan apa yang harus bisa dilakukan oleh sistem. Persyaratan fungsional dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari dapat dilihat pada tabel 5.

(6)

Tabel 5 Persyaratan Fungsional No Kode Fitur Kode Persyaratan Kode Lengkap Persyaratan Deskripsi 1 F-02 SRS-F-02 F02-SRS-F-02.1 Sistem menyediakan fungsi untuk dapat menambahkan data pada rekam medis pasien. F02-SRS-F-02.2 Sistem menyediakan fungsi untuk melakukan perubahan pada data rekam medis pasien. F02-SRS-F-02.3 Sistem menyediakan fungsi untuk menghapus data rekam medis pasien. 2 F-05 SRS-F-05 F05-SRS-F-05.1 Sistem menyediakan fungsi untuk dapat melakukan pencarian data pasien sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna.

4.5.2 Persyaratan Non Fungsional

Persyaratan non fungsional ini dapat dideskripsikan sebagai sekumpulan batasan, karakteristik, dan properti pada sistem, baik dalam lingkungan pengembangan maupun operasional. Pada penelitian ini kebutuhan non fungsional hanya didefinisikan pada tahap analisis persyaratan saja dan tidak dilanjutkan sampai tahap perancangan dan pengujian. Persyartaan non fungsional dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6 Persyaratan Non Fungsional

No Kode

Fungsi Deskripsi Kebutuhan

1 F-14 Sistem dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu jika tidak terjadi gangguan

2 F-15 Sistem menyediakan informasi secara real-time

4.5.3 Pernyataan Posisi Produk

Pernyataan posisi produk ini menjelaskan mengenai kemampuan dan penjelasan produk secara umum dan sederhana yang mencakup manfaat dan kemampuan sistem. Pada Tabel 7 merupakan pernyataan posisi produk dari sistem

informasi rekam medis poli gigi.

Tabel 7 Pernyataan Posisi Produk Target

Pengguna

Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Yang Melakukan

Petugas loket yang melakukan pelayanan terhadap pasien, dan dokter gigi yang melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat pada rekam medis

Produk Sistem informasi rekam medis poli gigi

merupakan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk membantu dalam proses pencatatan rekam medis pasien poli gigi di Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Kemampuan Produk

Mampu membantu mempermudah dalam melakukan proses pencarian, penyimpanan, dan pencatatan rekam medis pasien, serta perekapan data pasien.

Tidak Seperti Proses bisnis yang sedang berjalan pada

Puskesmas Sumbersari saat ini, proses pencatatan rekam medis pasien dilakukan dengan cara manual dengan mencatat pada kartu rekam medis, dan menyimpannya secara manual di rak rekam medis. Pencarian kartu rekam medis juga dilakukan dengan manual sehingga memakan banyak waktu

Produk Kami Menyediakan sistem yang dapat mencatat,

menyimpan, dan mencari data rekam medis pasien dengan mudah dan cepat.

4.6 Pemodelan Use Case 4.6.1 Use Case Diagram

Gambar 4 merupakan use case diagram sistem informasi rekam medis Puskesmas Sumbersari.

(7)

5. ANALISIS DAN PERANCANGAN 5.1 Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur pada Sistem Informasi Rekam Medis Poli gigi Puskesmas Sumbersari ini menggunakan arsitektur Model, View, Controller (MVC). Gambar 5 berikut ini merupakan gambaran bagaimana arsitektur dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

Gambar 5 Perancangan Arsitektur

5.2 Kelas Analisis

Kelas analisis dari use case mendefinisikan kelas-kelas yang digunakan oleh setiap use case, yang terdiri dari boundary, controller, dan entity yang saling berhubungan. Gambar 6 merupakan salah satu kelas analisis dari use case.

Gambar 6 Kelas Analisis 5.2.1 Unifikasi Kelas Analisis

Unifikasi kelas analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa kelas analisis yang telah didefinisikan sebelumnya tidak ada duplikasi. Gambar 7 merupakan unifikasi kelas analisis dari sistem.

Gambar 7 Unifikasi Kelas Analisis

5.3 Elemen Desain

Pada elemen desain, kelas analisis yang didapatkan dari persyaratan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya diidentifikasi dan dipetakan kedalam elemen perancangan. Tabel 8 merupakan pemetaan kelas analisis ke dalam elemen perancangan.

Tabel 8 Elemen Desain

No Kelas Analisis Elemen Desain

1. Form_KelolaPasien V_Form_TambahPasien V_Form_EditPasien 2. Data_Pasien V_Daftar_Pasien V_Detail_Pasien 3. Pasien_Controller C_Pasien 4. Pasien M_Pasien 5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek dalam use case dan menjelaskan mengenai urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan use case. Penggambaran interaksi ini disesuaikan dengan spesifikasi use case. Gambar 8 merupakan salah satu sequeance diagram.

(8)

Gambar 8Sequence Diagram

5.5 Perancangan Kelas

Perancangan kelas dilakukan setelah mengidentifikasi elemen perancangan dari kelas-kelas yang telah dianalisis sebelumnya. Pada penelitian ini perancangan kelas digambarkan dengan diagram kelas dengan tipe model, view dan controller. Gambar 9 merupakan kelas diagram dari sistem.

Gambar 9 Diagram Kelas

5.6 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dilakukan dengan tujuan merancang basis data yang dibuat agar keluaran dari program sesuai dengan apa yang diharapkan. Perancangan basis data ini direpresentasikan dengan physical data model yang dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini.

Gambar 10 Perancangan Basis Data

5.7 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran antarmuka sistem dalam melakukan interaksi dengan pengguna. Gambar 11 merupakan perancangan antarmuka halaman.

Gambar 11 Perancangan Antarmuka

6. EVALUASI

6.1 Consistency Analysis: Requirement Configuration Structure

Requirement configuration structure merupakan sebuah framework dari consistency analysis yang digunakan sebagai tools untuk melakukan pengujian konsistensi perancangan yang berfokus pada konsistensi dari pendefinisian kebutuhan sebelum melakukan perancangan sistem.

6.1.1 Layer and Configuration Items

Komponen layer and configuration structure memiliki empat jenis layer yang merupakan masukan awal dalam proses ini. Empat jenis layer yang harus ditentukan sebelum melakukan pengujian konsistensi perancangan yaitu :

1. Business Layer

Input untuk layer ini dapat diperoleh dari dokumen ataupun proses yang berjalan pada

(9)

suatu organisasi. 2. Process Layer

Input untuk layer ini diperoleh dari proses bisnis usulan yang telah didefinisikan sebelumnya pada bab empat.

3. Requirements Layer

Input untuk layer ini diperoleh dari persyaratan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya pada bab empat.

4. Specifiation Layer

Input untuk layer ini diperoleh dari use case yang telah didefinisikan pada bab empat. 6.1.2 Configuration Structure

Pada tahap ini, inputan pada masing-masing layer dimasukkan kedalam tabel.

6.1.3 Consistency Analysis

Pada tahap ini inputan dari setiap layer dipetakan dan dihubungkan antar layer untuk mengetahui konsistensinya.

6.1.4 Requirement Consistency Index (RCI) Setelah dilakukan tahapan-tahapan diatas, lalu hasilnya akan dihitung dengan requirement consistency index (RCI) dengan perhitungan sebagai berikut, dimana A adalah jumlah elemen kebutuhan yang konsisten, B adalah jumlah total elemen kebutuhan, dan C adalah jumlah elemen kebutuhan yang tidak terdefinisikan secara benar:

Diketahui : A =51, B=51, C=0

𝑅𝐶𝐼 =(B+C)A × 100% (1)

= 51

(51 + 0)× 100% = 100%

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di atas, diperoleh nilai 100% untuk persentase konsistensi dari pendefinisian kebutuhan sistem informasi. Yang berarti bahwa komponen perancangan sistem informasi ini sudah konsisten.

6.2 Decision Table

Decision table digunakan untuk mengevaluasi konsistensi dari perancangan sistem, yang berfokus pada konsistensi artefak perancangan sistem. Decision table terdiri dari empat komponn, yaitu : condition stubs, condition entries, action stubs, dan action entries.

Hasil penilaian dari empat condition stubs

yang telah dilakukan sebelumnya akan dijelaskan pada tabel 9 Berikut ini

Tabel 9 Hasil Penilaian Condition Stubs

No Condition Stubs Nilai

1 C1 Apakah perancangan sequence

diagram sesuai dengan use case? Y 2 C2 Apakah perancangan kelas berupa

diagram kelas sesuai dengan use case?

Y 3 C3 Apakah perancangan basis data

berupa database schema sesuai dengan use case?

Y 4 C4 Apakah perancangan antarmuka

pengguna sesuai dengan use case? Y

Sehingga dapat disimpulkan bahwa artefak perancangan pada sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari ini sudah konsisten.

7. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Analisis proses bisnis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup analisis proses bisnis yang sedang diterapkan saat ini dan analisis proses bisnis yang diusulkan. Pada proses bisnis saat ini aktivitas pelayanan pasien poli gigi dilakukan secara manual tanpa menggunakan sistem. Pada proses bisnis usulan terdapat penambahan dan perubahan aktivitas proses bisnis.

2. Analisis persyaratan pada penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan proses bisnis usulan. Dalam penelitian ini analisis persyaratan terdiri dari analisis pemangku kepentingan dan pengguna, analisis kebutuhan pengguna, fitur sistem, persyaratan fungsional dan non fungsional, pemodelan use case serta spesifikasi use case.

3. Analisis dan perancangan sistem informasi dalam penelitian ini terdiri dari kelas analisis dari use case, pemetaan kelas analisis ke mekanisme analisis, unifikasi kelas analisis, identifikasi elemen perancangan, perancangan use case berupa sequence diagram, perancangan kelas berupa class diagram, perancangan basis data dan perancangan antarmuka sistem yang disesuaikan dengan hasil analisis persyaratan yang telah dilakukan sebelumnya.

(10)

4. Hasil evaluasi konsistesi pendefinisian kebutuhan dari Requirement Configuration Stucture yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh hasil akhir berupa Requirement Consistency Index (RCI) dengan nilai 100%. Hal ini menandakan pendefinisian kebutuhan fungsional sistem sudah konsisten. Sedangkan untuk hasil evaluasi konsisten artefak perancagan dari Decision Table menghasilkan jawaban iya (Y) untuk masing-masing condition stub. Sehingga dapat disimpulkan bahwa artefak perancangan sistem informasi sudah konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

Bizagi, 2015. BPMN by Example : Bizagi suite. Bizagi. Tersedia melalui <resources.bizagi.com/docs/BPMNByEx ampleENG.pdf>

IBM Software Group, 2004. DEV475 Mastering Object-Oriented Analysis and Design with UML 2.0. United States: IBM Rational Software.

Jogiyanto, H.M., 1995. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/Menkes/II/2004 tentang kebijakan utama Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementrian Republik Indonesia. Kendall, K.E dan Kendall, J.E., 2011. Systems Analysis and Design. 8th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Object Management Group (OMG), 2013. OMG Object Mangement Group. Tersedia di: <http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/P DF/>.

O'Brien, J. A. & Marakas, G. M., 2010. Intoduction to Information System. 15th penyunt. s.l.:s.n.

Pressman, R. S., 2010. Software Engineering - A practitioner's approach. 7th penyunt. Boston: McGraw-Hill.

Weske, M., 2007. Business Process Management Concept, Languages, Architertures. New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.Engineers and Computer Scientists, 16-18 March, Hong Kong.

Gambar

Gambar 1 Medodologi Penelitian
Gambar  2  merupakan  proses  bisnis  saat ini  puskesmas  sumbersari.  Pada  proses  bisnis  saat  ini,  semua  aktivitas  dilakukan  dengan  cara
Gambar 3 Proses Bisnis Usulan
Tabel 6 Persyaratan Non Fungsional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Organ F : (Usus Besar) terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral serta membusukkan sisa-sisa pencernaan yang dibantu bakteri. Sisa-sisa makanan diteruskan

Maka penulis mengusulkan sebuah sistem perangkat lunak yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan penulis akan membuat Aplikasi Database Management System , berdasarkan

- Sesuai kententuan dalam dokumen lelang (LDP) karena dalam surat penawaran tidak mencantumkan lama pekerjaan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi diatas ada 2

biological girls than boys is correlated with a 5.0 percent increase in the sending probability and the coefficient is significant at the 5 percent level (using either in- come

Menurut Datu Asmira Suri (2006) mengatakan jika kondisi dalam suatu bank terjadi peningkatan penyaluran kredit maka NPL akan meningkat yang tidak diikuti dengan

dokumen kualifikasi dan penawaran tidak ada penyedia yang memenuhi syarat. administrasi seperti tersebut dibawah

However, only half of veterans in the NHIS sample actually served in or around Vietnam, so the policy may have increased diabetes prevalence by as much as 6.1 percentage points

Selain itu fenomena yang terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang menurut (Bambang, 2015) banyaknya wajib pajak yang belum membayar pajak karena