• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Event Organizer Sunday Monday Management Dalam Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Strategi Komunikasi Event Organizer Sunday Monday Management Dalam Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten - FISIP Untirta Repository"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mencapai Gelar Sarjana (S-1) Pada

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

Disusun oleh :

Shandiansyah Franandar

6662091719

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG BANTEN

(2)
(3)
(4)
(5)

“Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena

persiapan,

kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.” (Gen. Collin Powell)

Skripsi ini kupersembahkan kepada Kedua Orang tua, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk hidup bahagia dan mendapatkan segalanya yang terbaik. Terima kasih

yang tulus, karena do’adan motivasi kalian pada akhirnya Allah memberikan Kemudahan

(6)

ABSTRAK

Shandiansyah Franandar, NIM 6662091719 Skripsi Strategi Komunikasi Event Organizer Sunday Monday Dalam Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten.

“EO Sunday Monday Management” dimana Sunday Monday Management ini merupakan

sebuah EO musik di kota serang,. Untuk merangkul dan menjadi wadah bagi band- band indie, EO Sunday Monday management haruslah menjalin komunikasi yang baik dan mempunyai strategi dalam mengkomunikasikan pesannya. Agar band- band indie tersebut bisa dirangkul oleh EO Sunday Monday management. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa proses strategi komunikasi yang digunakan oleh EO Sunday Monday management dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini dengan mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Anwar Arifin Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah ketua EO Sunday Monday management, band indie yang di manajemeni, dan khalayak yang selalu hadir dalam seriap event yang diselenggarakan oleh EO Sunday Monday management. Hasil dari penelitian ini adalah strategi komunikasi EO Sunday Monday management dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten dilakukan melalui beberapa tahapan strategi, (1) EO Sunday Monday management melakukan analisis khalayak terlebih dahulu sebelum melaksanakan sebuah event, seperti aliran musik apa yang sedang digemari dan band indie mana yang sedang digemari, (2) strategi komunikasi yang dilakukan oleh EO Sunday Monday management sangatlah memanfaatkan media cetak dan elektronik, seperti flyers, facebook dan twitter,kadang dengan melakukan komunikasi tatap muka secara langsung, (3) strategi penggunaan metode yang digunakan EO Sunday Monday management dalam meningkatkan eksistensi band indie di Banten dengan menggunakan metode Repetition dan metode persuasif, (4) strategi seleksi penggunaan media yang digunakan EO Sunday Monday management adalah dengan menggunakan media cetak dan media baru yaitu internet dengan menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter.

(7)

ABSTRACT

Shandiansyah Franandar, NIM 6662091719 Thesis Communication Strategies Event Organizer Sunday Monday In Promoting Indie Band Community in Banten.

"Sunday Monday EO Management" where Sunday Monday EO Management is a musical attack in the city,. To embrace and be a place for indie bands, EO Sunday Monday management must establish good communication and have a strategy to communicate its message. In order for these indie bands could be embraced by EO Sunday Monday management. The purpose of this study is to analyze the communication strategies used by EO Sunday Monday management in promoting indie band community in Banten. As the focus in this study with reference to the concept presented by Anwar Arifin This study used a qualitative descriptive method. Data were obtained through in-depth interviews and observation. Interviewees in this study is the chairman of the EO Sunday Monday management, indie band that was managed, and the audience is always present in seriap event organized by EO Sunday Monday management. Results from this study is strategic communication management EO Sunday Monday in promoting indie band community in Banten is done through several stages of strategy, (1) EO Sunday Monday management conduct audience analysis before implementing an event, such as the flow of what music is in tune and the band which indie vogue, (2) communication strategies undertaken by EO Sunday Monday management was utilizing print and electronic media, such as flyers, facebook and twitter, sometimes by direct face to face communication, (3) strategic use of the methods used EO Sunday Monday management in improving the indie band in existence Banten Repetition and using persuasive methods, (4) the use of media selection strategy used Sunday Monday EO management is to use print media and new media is the internet using social media such as facebook and twitter.

(8)

vii

Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta Salam juga tidak lupa penulis tujukan

kepada Nabi besar Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Kesarjanaan

Strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis telah berusaha

semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Proposal yang berjudul “Strategi Event Organizer

Sunday Monday Management Dalam Membentuk dan Membina Komunitas Band Indie di Banten”.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu kritik dan saran yang dapat membantu perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Pada

kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas segala dukungan,

bantuan, dan bimbingannya dalam proses pembuatan skripsi ini kepada pihak-pihak sebagai

berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi.

4. Ibu Isti Nursih, S.Sos. selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

5. Bapak Muh.Jaiz, S.Sos.,M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi I dan Bapak Yoki

Yusanto, S.Sos.,M.Ikom sebagai Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Bapak / Ibu Dosen beserta Staff Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, Penulis mengucapkan Terima Kasih atas ilmu yang diberikan kepada

Penulis selama menempuh pendidikan di Kampus.

(9)

viii

8. Terima Kasih sebesar-besarnya untuk Saudara-saudara saya ; Pakde Anwari, ua Eha dan

Ili yang sangat amat baik pada penulis, Teh ika, Teh Eneng, Teh Ela, Teh Elis,

terimakasih atas perhatian dan motivasi yang kalian berikan.

9. Saudaraku di Kojo; Dwi, Shandy, Danang, Dani, Hamas, Antum, Randi, Bayu, Jawa,

Fahri, Iskandar, Toni, Ibenk, Eko, Ucup, Ojan, Akur, Adit, Lukman, Ibnu, Abang, terima

kasih untuk motivasinya dan canda tawa selama penulis berada di kampus UNTIRTA,

Serta teman-teman Komunikasi Piras, Rahmi, Niken, Tiwi, Susi, Eka, Chipa, Tresna,

Augi, Cony, Lilin. Terimakasih buat kalian semuanya.

10. Para sahabat kecil, Taufik akbar, Kiki Bakil, Baben, Bayu, Suuhendi, ka Adang, Dody,

Sony, Ncek, Epul, Endes, Ana, Euis, Bion, Nurul, Tia Iim, Tia Epul, serta keluarga besar

BJ Koputer yang selalu menerima penulis untuk tidur di tokonya, Dede (Kamcong),

Dery, Ka Aceng, Ka Ijal (Jalu) dan Heru Umri.

11. Terima kasih untuk para anggota EO Sunday Monday management, terutama A Arlend,

yang sudah berkenan untuk mengganggu waktunya dikala penulis memnutuhkan data,

makasih bang!! hehehe

12. Para Sahabat Ilmu Komunikasi Public Relations dan Jurnalistik Angkatan 2008, 2009,

2010. Terima Kasih atas kebersamaannya selama ini.

13. Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Sungguh, Tidak ada yang lebih baik dari semua ini, terima kasih banyak untuk

kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan, kekompakkan, kegilaan, dan semua hal yang luar

biasa selama ini. Hanya Allah SWT yang pantas membalas kebaikan kalian semua.

Serang , September 2013

(10)

ix LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK

ABSTRACT

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Identifikasi Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.5.1 Manfaat Akademik ... 9

1.5.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi ... 11

2.2 Unsur- Unsur Komunikasi ... 15

2.3 Komunikasi Organisasi ... 18

2.4 Fungsi Komunikasi Organisasi ... 23

2.5 Strategi Komunikasi ... 26

(11)

x

2.9.1 Penelitian Sebelumnya 1 ... 41

2.9.2 Penelitian Sebelumnya 2 ... 45

2.10 Kerangka Berfikir ... 48

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 50

3.2 Teknik Penelitian ... 54

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.2.2 Teknik Analisis Data ... 56

3.3 Informan Penelitian ... 57

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 58

3.4.1 Lokasi Penelitian ... 58

3.4.2 Waktu Penelitian ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 61

4.1.1 Sejarah Umum ... 61

4.1.2 Struktur Organisasi ... 63

4.1.3 Event- event ... 64

4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 65

4.3 Pembahasan ... 67

4.3.1 Analisis khalayak yang dilakukan oleh EO Sunday Monday Management ... 69

(12)

xi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 92 5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis ... 96 5.2.2 Saran Praktis ... 96

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

xii

Gambar 2.10 Kerangka Berfikir ... 48

Gambar 4.1.1 Logo EO Sunday Monday Management ... 60

Gambar 4.1.2 Struktur EO Sunday Monday Monday Management ... 62

Gambar 4.3.2 Screen shoot Fan Page ... 75

Gambar 4.3.4.1 Contoh Flyers ... 88

Gambar 4.3.4.2 Contoh Flyers 2 ... 89

(14)

xiii

(15)

xiv Komunikasi FISIP UNTIRTA

Lampiran 2 : Surat Keterangan telah melakukan wawancara di EO Sunday Monday

Management

Lampiran 3 : Kartu Bimbingan

Lampiran 4 : Dokumentasi

Lampiran 5 : Pedoman dan Hasil Wawancara

Lampiran 6 : Pedoman dan Hasil Observasi

(16)

1

1.1 Latar Belakang

Di kota Serang terdapat sebuah penyedia jasa penyelenggara acara musik atau lebih biasa disebut EO (Event Organizer) yang bernama SUNDAY MONDAY MANAGEMENT, dimana Sunday Monday Management ini merupakan sebuah EO yang sering sekali mengadakan acara- acara musik di kota serang, dari mulai parade band, hingga acara- acara musik yang mendatangkan band- band indie ternama di Indonesia. Sunday Monday Management juga merupakan sebuah EO yang menampung dan merangkul dan menjadi wadah bagi komunitas band- band indie kota serang bahkan provinsi Banten.

(17)

beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/ sekelompok orang yang disebut bawahan”.1

Selanjutnya Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo mengemukakan bahwa organisasi adalah : “Struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang- orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama- sama mencapai suatu tujuan tertentu”.2 Selain itu organisasi dapat pula didefinisikan sebagai suatu

himpunan interaksi manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama.

Penyelenggara acara/ Event Organizer adalah istilah untuk penyedia jasa professional penyelenggara acara. Meski bisa di alih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Atau untuk mudahnya disebut EO pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaranya professional sehingga hasilnya lebih bagus dari pada dikerjakan sendiri.

Event organizer merupakan usaha penyelenggaraan kegiatan. Prinsipnya usaha ini mengelola sumber daya manusia untuk membuat sebuah acara. EO sanggup menangani acara mulai dari ulang tahun,

1 Sondang P. Sagian, Dr.,

Filsafat Administrasi. Dalam Drs. Adam I. Indrawijaya, MPA., Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo. 2009. Hal 3

2 Prajoedi Admosoedirjo, Prof. Dr.,

(18)

wedding party, seminar, outbound training, promo perusahaan, launching produk, hingga penyelenggaraan acara olah raga dan konser musik internasional. Tapi biasanya masing-masing EO memiliki spesifikasi kegiatan yang ditangani.

Menurut motivator bisnis Andrias Harefa, spesifikasi ini perlu karena berbisnis EO harus fokus. Seorang pengusaha EO harus benar-benar mengetahui seluk-beluk bidang yang digeluti. Jangan sampai berbisnis EO hanya sekedar untuk coba-coba tanpa disertai pengetahuan dan kemampuan. Modal gede saja belum bisa menjadi jaminan keberhasilan. Maka sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis penyelenggara kegiatan ini.

Agar event tersebut berjalan dengan lancar pastilah seorang EO harus pandai- pandai juga dalam memanage dan memasarkan/ mempromosikan barang atau jasanya yang berbentuk sebuah Event tersebut dengan benra supaya nantinya pelaksanaan event tersebut tidaklah sia- sia dan bukannya mendapatkan sebuah profit dari event tersebut malah kerugianlah yang di dapatkan.

(19)

bisnis yang menjajikan untuk meraih kesuksesan besar atau bahkan meraup keuntungan besar dengan cepat.

Tentu saja pekerjaan event organizer ini tidak semudah membalik telapak tangan bahkan lebih tepatnya ribet dan pritil, bayangkan saja posisi pelaku Event Organizer ini berada di tengah- tengah antara produsen dan konsumen yang masing- masing memiliki kepentingan yang berbeda. Namun demikian, kehadiran jasa Event Organizer ini tentunya sangat membantu pihak- pihak yang berminat menyelenggarakan kegiatan promosinya, seperti brand activation, launching product, company gathering, anniversary, seminar, acara musik/ parade band dan lain sebagainya, mulai dari persiapan hingga pelaporan/ evaluasi kegiatan yang diselenggarakan.

Seorang EO juga haruslah bisa pandai- pandai dalam berkomunikasi dalam melakukan kerjanya di lapangan, agar bisa menarik para klien dan sponsorship yang ingin memakai jasanya, serta acara yang akan di selaenggarakannya berjalan dengan baik dan lancar. Guna untuk mencapai hal tersebut diperlukan strategi komunikasi yang tepat, agar tujuan yang hendak dituju bisa tercapai dengan efektif dan efisien.

(20)

pun bisa terus berkarya dan maju, tidak kalah seperti band- band yang berada dibawah naungan major label yang selalu hadir di televisi setiap hari, sehingga membuat kita bosan dengan band- band yang itu- itu saja dengan aliran yang sama.

Pengertian komunitas sendiri, menurut Schaefer adalah unit spesial atau unit politik dari suatu organisasi sosial yang dapat memberikan individu perasaan kebersamaan atau perasaan saling memiliki (sense of belonging). Perasaan kebersamaan ini bisa didasarkan atas kebersamaan daerah tempat tinggal seperti kota tertentu atau hubungan ketetanggaan, persamaan dan kebersamaan ini juga didasarkan dengan adanya perasaan saling memiliki identitas yang sama.3

Berdasarkan pengertian di atas, maka komunitas juga dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan minat dan nilai.

Komunitas juga dapat di definisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di wilayah geografik tertentu. Komunitas juga bisa bererti sistem yang meliputi anak- anak dan keluarga, lingkungan fisik, fasilitas pendidikan, keamanan dan alat transportasi, badan pemerintah, dinas

3

(21)

pelayanan sosial dan kesehatan, alat komunikasi, sumber ekonomi, dan fasilitas rekreasi. 4

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya EO Sunday Monday management merupakan sebuah EO yang menjadi wadah tempat berkumpul dan berdiskusi bagi komunitas band- band indie di Banten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dari itu EO Sunday Monday management haruslah membutuhkan dan mempunyai strategi komunikasi yang khusus apabila mereka ingin merangkul dan menjadi wadah bagi komunitas band- band indie di Banten.

Strategi komunikasi sendiri menurut Onong Uchjana dalam buku berjudul Dimensi- dimensi Komunikasi menyatakan bahwa “ strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam atri kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu- wktu tergantung dari situasi dan kondisi”.5

Dalam melancarkan strategi komunikasinya EO Sunday Monday management haruslah melakukan beberapa tahapan terlebih dahulu, agar mereka berhasil dalam misi mereka untuk membentuk dan membina

4

Donna L.Wong, dkk., Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1 Wong. Jakarta: Buku kedokteran EGC. 2009. Hal 29.

5

(22)

komunitas- komunitas band indie di banten, yaitu bagaimana mereka menganalisis khalaknya terlebih dahulu sebelum melaksanakan sebuah acara, bagaimana strategi komunikasinya untuk menarik komunitas- komunitas band indie, bagaimana penggunaan metode komunikasinya, dan bagaimana strategi seleksi penggunaan media yang dilakukan oleh EO Sunday Monday management dalam mengembangkan musik indie di Banten.

Oleh karena itu strategi komunikasi merupakan salah satu senjata untuk mencapai keberhasilan dari tujuan organisasi. Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa EO Sunday Monday management merupakan EO yang bergerak dalam bidang musik dan mempunyai tujuan untuk mempromosikan komunitas- komunitas band indie di banten serta melestarikan budaya musik indie. Strategi komunikasi seperti apakah yang digunakan oleh EO Sunday Monday Management dalam mencapai tujuannya? Untuk itulah penulis bermaksud melakukan penelitian dengan

judul “Strategi Komunikasi EO Sunday Monday Management dalam

mempromosikan komunitas band indie di Banten”.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

Banten” dengan demikian dapat diketahui bahwa rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Bagaimana Strategi Komunikasi Event Organizer Sunday Monday Management Dalam Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten?

1.3 Indentifikasi Masalah

Dari rumusan masalah yang telah di uraikan di atas penulis dapat menyimpulkan Identifikasi masalah dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Bagaimana analisis khalayak yang dilakukan oleh EO Sunday Monday

management dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten? 2. Bagaimanakah strategi Pesan EOSunday Monday Management dalam

menarik komunitas band indie di Banten?

3. Bagaimana strategi penggunaan Metode Komunikasi yang dipilih EO Sunday Monday Management dalam meningkatkan eksistensi band indie di Banten?

(24)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dibuat bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan Bagaimana analisis khalayak yang dilakukan oleh EO Sunday Monday management dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten.

2. Strategi pesan EO Sunday Monday Management dalam menarik komunitas band indie di Banten.

3. Strategi penggunaan Metode Komunikasi yang dipilih EO Sunday Monday Management dalam meningkatkan eksistensi band indie di Banten.

4. Bagaimana strategi seleksi dan penggunaan media yang dipilih EO Sunday Monday Management dalam mengembangkan musik indie di Banten.

1.5 Manfaaat Penelitian

Signifikansi penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi bidang akademis dan dalam bidang praktis. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

(25)

Dalam pengembangan keilmuan, hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, terutama dalam pengembangan ilmu komunikasi konsenterasi PR. Karena tentunya dengan penelitian ini akan bertambah khasanah ilmu pengetahuan yang telah ada, terutama kaitannya terhadap peranan dan fungsi seorang PR dalam sebuah organisasi atau instansi.

1.5.2 Praktis

(26)

11

2.1 Komunikasi

Definisi komunikasi telah banyak ditulis dengan menekankan pada fokus yang beragam. Keragaman pengertian tersebut disebabkan perbedaan perspektif dalam melihat komunikasi sebagai fenomena sosial. Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in society, cara yang baik menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who, Says What, In Which channel To Whom, Whit What Effect?6

Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang di ajukan itu, yakni:

Komunikator (source, sender) Pesan (message)

Media (chanel, media)

Komunikan (receiver, recipient, communicate) Efek ( effect, impact, influence).

6 Dra. Rahmi Winangsih,M.Si & Dra.H. Ahmad sihabudin,M.Si,

Komunikasi Antar Manusia, Program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNTIRTA, 2008. Hal 10.

(27)

Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media menimbulkan efek tertentu.7

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kordinati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubungan menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi(intercommunication).8

Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi, yaitu:9

a. Pengertian komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut asal katanaya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.

7 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A.

Ilmu komunikasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2005. Hal 10.

8

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. Dinamika komunikasi, PT Remaja rosdakarya, 2004. Hal 3.

9

(28)

b. Pengertian komunikasi secara terminologis

Secara tertimologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social communication.

Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka , atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya.10

Jadi komunikasi dalam pengertian paragdigmatis bersifat intensional (intentional), mengandung tujuan, karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran.

Menurut Tubbs dan Moss, komunikasi diartikan sebagai proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih. Paling tidak, ini

10

(29)

merupakan suatu definisi persial yang akan diperluas dalam pembahasan tentang hasil komunikasi.11

Anwar arifin juga berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna, makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan:

1. Komunikasi sebagai proses sosial. 2. Komunikasi sebagai peristiwa sosial. 3. Komunikasi sebagai ilmu.

4. Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan.

Menurut Harold D.Lasswell dalam efendy (2005:254) proses di masyarakat menunjukan tiga fungsi:

a. Pengamatan terhadap lingkungan (the survilance of the environment), penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian- bagian unsur di dalamnya.

b. Korelasi unsur- unsur (kelompok) masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of the components of society in making a response to the environtment).

c. Penyebaran warisan social transmission of the social heritage.

Pendapat Lasswell tersebut dalam konteks kegiatan komunikasi massa yang dimaksud dengan survei lance adalah kegiatan mengumpulkan

11 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A.

(30)

dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa- peristiwa dalam suatu lingkungan dengan lain perkataan penggarapan berita.12

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar ataupun salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit, misalnya

“Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik”, atau

terlalu luas, misalnya “Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk

hidup atau lebih”, sehingga para peserta komunikasi ini mungkin termasuk

hewan, tanaman dan bahkan jin.13

2. 2 Unsur- unsur komunikasi

Berdasarkan beberapa pengertian komunikasi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi terdiri dari proses yang di dalamnya terdapat unsur atau komponen. Menurut Onong, ruang lingkup Ilmu Komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari, Komunikator (communicator), Pesan (message), Media (media), Komunikan (communicant), Efek ( effect).14

1. Komunikator dan Komunikan

Komunikator dan komunikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam unsur komunikasi. Komunikator sering juga

12

Deddy Mulyana,M.A,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal 254.

13 Ibid. Hal 42. 14

(31)

disebut sebagai sumber atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encoder. Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa:

“Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam

bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga”15

Begitu pula dengan komunikan atau penerima, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Cangara menjelaskan, penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau Negara.16 Selain itu, dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada

sumber. Cangara pun menekankan: “Kenallah khalayakmu adalah

prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.” 17

2. Pesan

Dalam bahasa inggris pesan disebut message, content, atau information, merupakan salah satu unsur dalam komunikasi yang teramat penting, karena salah satu tujuan dari komunikasi yaitu

15

Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010. Hal 23 16 Ibid.

17

(32)

menyampaikan atau menginformasikan pesan itu sendiri. Menurut Cangara:

“Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu

yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isisnya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,

informasi, nasihat, atau propaganda.”18

3. Media

Media dalam proses komunikasi yaitu , alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media yang digunakan dalam proses komunikasi bermacam- macam, tergantung dari konteks komunikasi yang berlangsung dalam proses komunikasi tersebut. Selain itu, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.19 Lebih jelas lagi Cangara menjelaskan, dalam konteks komunikasi massa media, yaitu:

“Alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima

yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, computer, electronic board, audio

(33)

4. Efek

Efek, dampak atau pengaruh merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Namun, efek ini muncul sebagai akibat dari proses komunikasi yang telah dilakukan. Menurut De Fluer

sebagaimana dikutip Cangara “Perbedaan antara apa yang

dipikirkan, dirasakn, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada

pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.”21

Unsur- unsur komunikasi yang diuraikan di atas adalah komponen penting dalam sebuah strategi komunikasi, karena hanya dengan mengoptimalkan pengkajian, pemilihan serta penggunaan unsur komunikasi yang tepatlah sebuah strategi komunikasi akan dapat berjalan efektif.

2. 3 Komunikasi Organisasi

Setiap orang pasti menjadi anggota organisasi. Mulai dari anggota organisasi RT atau RW, sampai ke anggota salah satu departemen pemerintah, seperti miasalnya karyawan departemen pendidikan dan kebudayaan. Hampir setiap orang setuju bahwa komunikasi di antara mereka dan antara mereka dengan lingkungannya, merupakan sumber kehidupan dan kedinamisan organisasinya. Sebagaimana dikatakan oleh Chester Bernard bahwa “setiap teori organisasi yang tuntas, komunikasi

21

(34)

akan menduduki suatu tempat yang utama, karena susunan, keluasaan, dan cakupan organisasi secara keseluruhannya ditentukan oleh teknik komunikasi”.

Selanjutnya Katz dan Khan menegaskan bahwa “komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat” Herbert Simon yang meninjau dari keputusan yang diambil dalam organisasi menyatakan bahwa “suatu pertanyaan yang harus dipertanyakan dalam setiap proses administrasi ialah bagaimanakah suatu keputusan itu dapat mempengaruhi setiap orang? Jawabnya, tanpa komunikasi keputusan tidak bisa mempengaruhi merek”.22

Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu. DeVito (1997: 337), menjelaskan organisasi sebagai sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.23

Redding dan Shanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini dalah komunikasi internal hubungan manusia, hubungan persatuan pengelolaan, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi

22

Miftah Toha, Prilaku Organisasi (konsep dasar dan aplikasinya), PT Raja Grafindo Persada. 2005 hal 185.

23 Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.Sos. M.Si,

(35)

upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang- orang yang sama level/ tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.24

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1996) mengatakan, beberapa ciri utama komunikasi organisasional adalah faktor- faktor struktural dalam organisasi yang mengharuskan para anggotanya bertindak sesuai dengan peranan yang diharapkan. Misalnya, seorang professor diharapkan berprilaku tertentu dalam ruang kuliah. Pada secara sosial, dia mungkin sangat berbeda karena aturan tersebut tidak diterapkan dalam keadaan khusus ini. 25

Dari pendapat- pendapat tersebut di atas jelaslah bahwa komunikasi sangat berperan di dalam suatu organisasi. Adapun organisasi itu sendiri merupakan kumpulan orang – orang yang selalu membutuhkan berkomunikasi dengan sesamanya. Organisasi menurut Everett Rogers adalah suatu sistem individu yang stabil yang bekerja bersama- sama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu struktur hierarki pangkat dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu.26 Tata hubungan di antara anggota organisasi menjadikan organisasi berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Susunan organisasi memantapkan dan

24 Arni Muhammad dalam Drs. Abdullah Masmuh, M.Si,

Komunikasi Organisasi dalam perspektif Teori dan Praktek. 2008. Hal 5.

25

Ibid. hal 5.

26 Stewart L. Tubbs dan Silvia Moss,

(36)

dapat meramalkan komunikasi antara orang- orang, dan karenanya mempermudah tercapainya tugas- tugas administrasi.

Evert M. Rogers juga berpendapat bahwa “Suatu alasan yang penting

untuk mempelajari komunikasi organisasi ialah bahwa komunikasi tersebut terjadinya sangat tergantung pada struktur. Suatu struktur organisasi cenderung untuk mempengaruhi proses komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda

dengan komunikasi antar sesamanya”.27

Seperti halnya dalam sebuah organisasi Event organizer, para anggota haruslah lebih menghormati sang ketua EO tersebut, dan mereka haruslah bias membedakan bagaimana cara mereka berbicara dengan sesama anggota dengan bagaimana mereka sedang berbicara dengan sang ketua, walaupun mereka mempunyai umur yang sebaya, mereka haruslah tetap membedakannya apabila sedang berada dalam sebuah forum.

Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan informal, maka komunikasinya pun dikenal komunikasi formal dan informal. Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi organisasi informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing- masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses penghubungan komunikasi informal tidak

27

(37)

mengikuti jalur strukturall formal berada di bawah, berkomunikasi dengan seseorang ditingkat kepeminpinan.

Struktur formal seperti yang dikatakan di atas merupakan karakteristik dari komunikasi organisasi. Oleh karena itu, membicarakan komunikasi organisasi secara implisit adalah membicarakan proses komunikasi dalam tatanan struktur formal tersebut. Proses komunikasi dalam struktur formal tersebut pada hakikatnya dapat dibedakan atas tiga dimensi.28

1) Dimensi vertikal, adalah dimensi komunikasi yang mengalir dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas, seperti yang tergambar dalam susunan organisasi yang melukiskan hubungan kerja antara atasan dan bawahan.

2) Dimensi horizontal, yakni pengiriman dan penerimaan berita atau informasi yang dilakukan antara berbagai pejabat yang mempunyai kedudukan sama. Tujuan dari komunikasi ini untuk melakuakn koordinasi. Komunikasi yang berdimensi horizontal ini sebagian dapat dilakukan dengan tertulis dan sebagian lain dilakukan secara lisan. 3) Dimensi luar organisasi, dimensi komunikasi ini timbul sebagai akibat

dari kenyataan bahwa suatu organisasi tidak bias hidup sendirian. Ia merupakan bagian dari lingkungannya. Karena itu organisasi membutuhkan berbicara atau berkomunikasi dengan pihak luar yang berada dalam lingkungannya tersebut. Dimensi ini bukan merupakan

28 Miftah Toha,

(38)

bandingan dari dua dimensi di atas. Dimensi ini tidak mengikuti system status organisasi seperti yang terlihat dalam kedua dimensi terdahulu. Dalam dimensi ini informasi masuk ke dalam suatu organisasi berasal dari luar, demikian pula sebaliknya suatu informasi dikirim dari suatu organisasi ke pihak luar.

2. 4 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Menurut Senjaja (2002:4.8), organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non profit), untuk memiliki empat fungsi organisasi, yaitu: fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. Keempat fungsi tersebut dijelaskan sebagai berikut.29

a. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi (information- processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.

Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.

29 Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.Sos. M.Si Sosiologi Komunikasi, Prenada media group 2006 hal

(39)

b. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan- peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang- orang yang berada dalam manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu, mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (Position of outhoriti) supaya perintah- perintahnya dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:

1) Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah, 2) Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi,

3) Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.

4) Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahannya.

(40)

c. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk memersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar disbanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

d. Fungsi Integratif

Setiapa organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komuniksi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darma wisata. Pelaksanaan aktivitas ini menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

(41)

prosesnya, faktor- faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban- jawaban dari pertanyaan- pertanyaan tersebut adalah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

2.5 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu- waktu bergantung pada situasi dan kondisi.30

Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan strategi komunikasi juga dapat diartikan sebagai suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa sasaran dengan memiliki sebuah paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (management communication)

30

(42)

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi juga menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif.

Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa strategi komunikasi mempunyai fungsi untuk menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif, secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal dan menjembatani kesenjangan budaya akibat kemudahan diperolehnya dan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai- nilai budaya.31 Beliau juga mengemukakan beberapa komponen- komponen dalam strategi komunikasi, antara lain:32

1. Mengenali sasaran komunikasi

Sebelum melancarkan komunikasi perlu dipelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi. Mengenali sasaran komunikasi bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui (dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu (metode persuasif atau insruktif).

2. Pemilihan media komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi komunikator harus dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media komunikasi, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan

31

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek) Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1992. Hal 27.

32

(43)

disampaikan dan teknik yang akan digunakan. Pemilihan media komunikasi disini yang digunakan dalam berkomunikasi berupa bahasa.

3. Pengkajian tujuan komunikasi

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang digunakan bisa bermacam- macam. Lambang yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi pesan adalah bahasa, gambar, warna dan lain- lain. Pesan dalam bahasa yang disampaikan ini bisa berupa pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan yang berbentuk verbal ini berupa pesan yang dapat diuraikan dalam bentuk kata- kata yang biasa diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sedangkan pesan yang berupa non verbal ini berbentuk gerak tubuh, ekspresi wajah, tekanan suara, bau dan lainnya.

Dalam bukunya Strategi Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas Arifin Anwar menawarkan strategi- strategi komunikasi berikut:33

1. Mengenal khalayak

Mengenal khalayak haruslah langkah pertama bagi komunikator dalam usaha komunikasi yang efektif. Sebagaimana telah

33

(44)

dijelaskan bahwa dalam proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif, sehingga antara komunikator dan komunikan bukan saja terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi. Artinya khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator oleh tetapi komunikator juga dapat dipengaruhi oleh komunikan atau khalayak.

Dalam proses komunikasi, baik komunikator maupun khalayak mempunyai kepentingan yang sama. Tanpa persamaan kepentingan, komunikasi tak mungkin berlangsung. Justru itu, untuk berlangsungnya suatu komunikasi dan kemudian tercapainya hasil yang positif, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metode, dan media. Menurut Schoenfeld sebagaimana dikutip oleh Arifin menegmukakan klasifikasi khalayak sebagai berikut:34

1. Innovator ataupun penemu ide- ide adalah orang kaya akan akan ada pita baru, dan karenanya mudah atau sukarmenerima ide baru orang lain.

2. Early adopters atau barang yang cepat bersedia untuk mencoba apa yang dianjurkan kepadanya.

3. Early Majority atau kelompok orang- orang yang mudah menerima ide- ide baru asal saja sudah diterima oleh orang banyak.

34

(45)

4. Mayority atau kelompok dalam jumlah terbanyak yang menerima atau menolak ide baru, terbatas pada suatu daerah.

5. Non-adopters ataupun orang- orang yang tidak suka menerima ide baru dan mengadakan perubahan- perubahan atas pendapatnya yang semula.

Mengenal pengaruh kelompok dan nilai- nilai kelompok, memang merupakan hal yang harus dikenal dan diteliti oleh komunikator untuk menciptakan komunikasi yang efektif, sebab manusia hidup dalam dan dari kelompoknya.

2. Menyusun Pesan

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian. Cara- cara pengorganisasian pesan natara lain adalah sebagai berikut:35

1. Deduksi : Inti pokok pesan kita sampaikan terlebih dahulu baru kemudian penjelasan- penjelasan serta perincian- perincian menyusul diberikan.

2. Induksi : Kebalikan dari deduksi. Yang disampaiakan pertama kali adalah uraian- uraian, detil- detil dari suatu

35 Nina Winangsih Syam. Dadang sugiana.

(46)

gagasan yang susunanya mengarah pada suatu kesimpulan yang diberikan pada akhir kegiatan komunikasi.

3. Kronologis : Pesan komunikasi disampaikan menurut urutan waktu terjadinya peristiwa.

4. Spasial : Pesan komunikasi disampaikan menurut urutan tempat.

5. Topikal : Pesan komunikasi disampaikan menurut urutan prioritas tertentu. Dari yang penting ke kurang penting, dari yang tidak menarik ke menarik, dari konsep/ pengertian yang sudah dikenal ke yang asing. Dapat berlaku pula sebaliknya.

6. Kausal : Disini pesan komunikasi disajikan dengan urutan

“sebab” kemudian “akibat” atau sebaliknya.

3. Menetapkan metode

Strategi menetapkan metode berguna untuk membantu menefektifkan strategi sebelumnya agar menjadi lebih efektif. Arifin menawarkan beberapa metode, yaitu: 36

1. Redundancy (repetition)

Adalah mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang- ulang pesan kepada khalayak. Manfaat lainnya, ialah bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang penting yang disampaikan berulang- ulang.

2. Canalizing

Proses canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. Untuk

36

(47)

berhasilnya komunikasi ini, maka haruslah dimulai dari memenuhi nilai- nilai dan standar kelompok dan masyarakat dan secara berangsur- angsur merubahnya kea rah yang dikehendaki.

3. Informatif

Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan (metode) memberikan penerangan.

4. Persuasif

Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaanya.

5. Edukatif

Metode edukatif, sebagai salah satu cara mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudakn dalam bentuk pesan yang berisi : pendapat- pendapat, fakta- fakta dan pengalaman- pengalaman.

6. Kursif

Kursif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Dalam hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak lagi, untuk menerima gagasan- gagasan atau ide- ide yang dilontarkan. Oleh karena itu pesan dari komunikasi ini selain berisi pendapat- pendapat juga berisi ancaman- anacaman.

4. Seleksi dan penggunaan media

(48)

Sebagaimana dalam menyususn pesan dari suatu komunikasi yang ingin dilancarkan, kita harus selektif, dalam arti menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak, maka dengan sendirinya dalam penggunaan media pun, harus demikian pula. Kapan harus menggunakan media konvensional dan kapan harus menggunakan media baru, hal ini karena masing- masing media tersebut mempunyai kemampuan dan kelemahan- kelemahan tersendiri sebagai alat.

Seperti telah diuraikan sebelumnya dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini , peneliti ingin mengetahui secara sekasama bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh EO Sunday Monday Management untuk dapat mempromosikan komunitas band indie di Banten, dengan mencari jawaban melalui pendekatan berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Arifin Anwar.

2. 6 Event Organizer

(49)

penyelenggaraannya professional sehinggga lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.37

Dalam pengertian sederhana yang di sebut sebagai Event Organizer adalah pengelola suatu kegiatan (Pengorganisir Acara). Setiap kegiatan yang di selenggarakan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat non material.

Bentuk sebuah Event Organizer sendiri sebenarnya telah di kenal di berbagai organisasi kemasyarakatan, lingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan pendidikan (in-house production). Diantaranya; kepanitian peringatan HUT RI di lingkungan tempat tinggal kita, kepanitian Out Bond di lingkungan kerja, kepanitian ulang tahun sekolah yang di selenggarakan oleh OSIS, dan lain sebagainya.

Event Organizer juga merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan untuk digandrungi, Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah yang menggembirakan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang barang maupun jasa, baik itu skala kecil maupun besar. Salah satunya adalah Event Organizer.

Dalam pengertian ini yang di maksudkan dengan Event Organizer lebih mengarah pada profesi, yaitu suatu lembaga baik formal maupun non

37 KRMT Indro Suseno, SH,

(50)

formal, yang di percaya untuk melakukan kegiatan. Misal; peluncuran suatu produk baru, pesta, seminar, pagelaran musik, dan lain sebagainya, di sesuaikan dengan permintaan pengguna jasa atau inisiatif Event Organizer sendiri.

Di sini yang membedakan sebuah event organizer dalam bentuk kepanitian (in-house production) dan Event Organizer yang mengarah pada profesi, dapat di lihat dari keberlangsungan Event Organizer tersebut. Apabila dalam bentuk kepanitiaan, setelah kegiatan selesai dilaksanakan maka selesai pula tugas orang-orang yang terlibat di dalam kepanitiaan. Sedangkan dalam Event Organizer yang mengarah pada profesi, meskipun kegiatan telah berakhir, akan tetapi kegiatan orang-orang di dalamnya akan tetap berlangsung.

2.7 Komunitas

1. Pengertian Komunitas

Komunitas adalah semua stakeholder yang dilayani organisasi. Komunitas merupakan salah satu publik eksternal dari sebuah organisasi.

Sehingga Jefkins (1987: 126) menyatakan “komunitas yakni kelompok

orang yang tinggal di sekitar wilayah operasi satu organisasi yang bisa

berupa pabrik, areal pertambangan, kantor atau bengkel”. Sedangkan

(51)

tak langsung membuat mereka mengacu pada kepentingan dan nilai- nilai yang sama.

Komunitas bukanlah bahasa baru dalam ruang lingkup sosial. Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu- individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, prefensi, kebutuhan, resiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan T Hani Hadoko:

“Komunitas adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu- individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya hubungan diantara mereka. Sebagai hasil dari interaksi yang terus- menerus ini adalah, lambat laun akan tercipta struktur diantara mereka.” 38

Kata komunitas mempunyai pengertian sekelompok orang yang hidup di tempat yang sama, berpemerintahan sama dan mempunyai kebudayaan dan sejarah yang umumnya turun menurun. Orang- orang yang hidup di dalam komunitas dengan lembaga- lembaganya membuat mereka saling bergantung satu dengan yang lainnya.

Adapun definisi komunitas menurut Burhan Bungin adalah hubungan antara manusia yang mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan- peraturan yang mengatur hubungan antara mereka. Melalui

(52)

sistem hidup tersebut muncullah budaya yang mengikat antara satu manusia dengan manusia lain.39

2. Hubungan Organisasi Dengan Komunitas

Komunitas sekitar lokasi kegiatan organisasi pabrik, bengkel atau kantor diibaratkan Jefkins sebagai tetangga. Bila diperlakukan dengan baik maka akan menjadi kawan, dan bila diperlakukan buruk bisa jadi lawan.

“Politik bertetangga baik” tentu menjadi solusi untuk menjaga agar

tetangga organisasi itu tetap menjadi kawan. 40

Hubungan antara organisasi dan komunitas bukanlah sekedar soal bertetangga belaka. Bila komunitas di maknai dengan lokalitas, bisa berarti menjaga hubungan baik dengan tetangga seperti yang di maksudkan Jefkins.

3. Peran Komunitas Bagi Keberhasilan Organisasi

Peran komunitas bagi keberhasilan organisasi yang ditegaskan oleh Peak (dalam Lesly, 1991:117) menyatakan , bukan hanya mereka yang didalam organisasi saja yang menetuka keberhasilan pencapaian tujuan, melainkan juga komunitas yang berada di sekeliling wilayah operasi. Lesly (1991:5) menguaraikan manfaat menjalin hubungan yang sehat dan baik dengan komunitasnya sehingga terbentuk positif komunitas organisasi.41

Sikap positif komunitas itu pada gilirannya berpengaruh terhadap sikap anggota organisasi/karyawan terhadap organisasi tempat ia bekerja.

39

Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana. 2006. Hal 29 40 Yosal Irantara,

Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. 2010. Hal 25. 41

(53)

Rasa bangga terhadap organisasi tempat ia bekerja ditentuka juga oleh sikap masyarakat terhadap organisasi tersebut

2. 8 Band Indie

Sebagian kalangan mungkin masih ada yang asing dengan band indie. Sesuai asal katanya independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung, sehingga jika diambil pengertian secara bebas, bisa ditafsirkan dua pengertian mengenai band indie yang kini tumbuh subur di Tanah Air.

Pengertian pertama yang bisa diberikan pada band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem atau berbeda dengan corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan.

Pengertian kedua dari band indie adalah band itu merekam dan memasarkan sendiri lagu-lagu mereka. Biasanya band-band ini memiliki lagu-lagu yang bisa diterima pasar, namun dalam penggarapan album, mereka tidak melibatkan major label atau perusahaan rekaman yang telah memiliki nama.

(54)

telah terbangun. Ini bertolak belakang dengan kondisi di mancanegara. Biasanya sebuah label mampu dan mau memfasilitasi band yang berada di bawah naungan mereka dengan maksimal, sehingga band itu bisa meraih sukses karena adanya hubungan timbal balik yang seimbang dengan pihak label. Sebut saja perusahaan rekaman indie luar negeri yang sukses seperti Fatwreck, Epitaph Records, Matador Records, dll.

Salah satu keuntungan utama yang didapatkan oleh sebuah band yang sudah masuk ke major label adalah dari segi pendistribusian kaset yang lebih luas, dan sisi komersil dari band yang jelas lebih terangkat. Tetapi ternyata bukan berarti semua band menyetujui kelebihan yang ditawarkan jalur major ini, karena bagi sebagian musisi hal terpenting bagi sebuah band adalah kebebasan berkarya, yang mungkin tidak bisa didapatkan melalui jalur perusahaan rekaman besar.

Cikal bakal terbentuknya atmosfir indie di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 1970-an sebagai pendahulu. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy (Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten.

(55)

Tradisi yang kontra produktif ini kemudian mencatat sejarah namanya yang sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan), hingga Roxx (Jakarta).

Selain itu adalah Log Zhelebour yang membidani lahirnya label rekaman rock pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album ketiga God Bless Semut Hitam yang dirilis pada 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia. Pada 2000-an sampai sekarang, musik indie berkembang pesat didukung label-label rekaman independen yang semakin banyak. Apalagi didukung kemajuan teknologi internet yang memungkinkan mereka memperkenalkan karya kepada audiens yang berpotensi besar dengan biaya lebih rendah melalui music blog, jejaring sosial seperti Myspace yang juga digunakan perusahaan musik independen untuk membuat kemajuan besar dalam bisnisnya.

(56)

menyebarkan dan memperkenalkan musik yang mereka suka. "Musik rock dan indie tak akan mati, sebagaimana panggung musik rock tak akan mati," kata Bens Leo menambahkan.

Kini saatnya bagi band indie menunjukkan segala potensi dan kemampuan. Jangan meniru band-band independen senior yang gagal, tanpa karya, dan tanpa apresiasi. Menjadi band indie itu mudah, tetapi jadi band indie yang 'sukses' itu memang butuh perjuangan panjang, keringat, usaha, dan kerja keras. Juga modal dan kesempatan sebagai pendukungnya.42

2. 9 Penelitian Sebelumnya

2.9 .1 Penelitian Sebelumnya 1

Judul : Komunikasi Pemasaran dan Citra Perusahaan (Studi

Deskriptif mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran House of Hendrik EO dalam mendukung Pencitraan Perusahaan)

Disusun Oleh : Diana Sari Endarto/ NIM 362008034

Asal Universitas : Mahasiswa S1 Studi Ilmu Komunikasi di Universitas

Kristen Satya Wacana

Pada penelitian ini si penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode campuran (mix method). Yang berarti si peneliti mengkombinasikan dua teknik pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif

42

(57)

kedalam metodologi pada sebuah penelitian tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan langkah- langkah strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh House of Hendrik, dalam hal ini adalah praktisi Marketing Public Relations dalam rangka menciptakan citra di House of Hendrik.

2.9.1 Tabel perbandingan dengan penelitian sebelumnya 1

Penelitian sebelumnya Penelitian terbaru

Judul penelitian

Komunikasi Pemasaran dan Citra Perusahaan

Studi Deskriptif mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran House of Hendrik EO dalam mendukung Pencitraan Perusahaan

Strategi Komunikasi Event Organizer Sunday Monday Dalam Mempromosikan Komunitas Band

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan langkah- langkah strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh House of Hendrik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menitik beratkan pada observasi. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggambarkan proses strategi komunikasi yang digunakan EO Sunday Monday management dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten.

(58)

penelitian yang digunakan oleh House of Hendrik adalah strategi komunikasi internal dan eksternal. melaksanakan sebuah event. (2) strategi pesan yang dilakukan oleh EO Sunday Monday management sangatlah memanfaatkan media cetak dan elektronik, seperti flyers, facebook dan twitter, kadang dengan melakukan komunikasi tatap muka secara langsung, (3) strategi penggunaan metode yang digunakan EO Sunday Monday management dalam meningkatkan eksistensi band indie di Banten dengan menggunakan metode Repetition dan metode persuasif, (4) strategi seleksi penggunaan media yang digunakan EO Sunday Monday management adalah dengan menggunakan media cetak dan media baru yaitu internet dengan menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter.

Perbedaan - meneliti bagaimana strategi

komunikasi pemaaran yang

(59)

dilakukan House of Hendrik dalam membentuk citra dimata konsumen.

- Menitik beratkan pada observasi bagaimana House of Hendrik dalam memilih strategi pemasaran apa yang mereka pilih.

- Menitik beratkan pada observasi bagaimana mereka selalu membuat sebuah event agar komunitas- komunitas band indie di banten terus mempromosikan berkat selelu adanya event tersebut.

- Komunikasi yang diteliti adalah komunikasi organisasi

Persamaaan - Meneliti tentang sebuah Evnet

Organizer

2.9 .2 Penelitian Sebelumnya 2

Judul : Strategi Komunikasi “RuangRupa” Dalam Membangun

Jaringan Komunitas Seni di Luar Negeri

Disusun Oleh : Fitiani Fazriah/ NIM 666208410

Asal Universitas : Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Sultan

(60)

Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan wawancara, observasi, studi dokumenter dan dokumentasi. Penelitian ini mengacu pada konsep strategi komunikasi yang dikemukakan oleh Anwar Arifin seperti bagaimana analisis khalayak, strategi pesan, strategi metode penyampaian pesan serta strategi seleksi

dan penggunaan media yang dilakukan oleh “ruangrupa” dalam membangun

jaringan komunitas seni di luar negeri.

2.9.2 Tabel perbandingan dengan penelitian sebelumnya 2

Penelitian sebelumnya Penelitian terbaru Organizer Sunday Monday Dalam Mempromosikan Komunitas Band Indie di Banten

Nama

peneliti Fitiani Fazriah /2012 Shandiansyah Franandar/2013

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

(61)

dalam mempromosikan komunitas band indie di Banten.

Kesimpulan penelitian

Strategi komunikasi ruang rupa dalam membangun jaringan dilakukan melalui beberapa tahapan

strategi (1) “ruangrupa” melakukan

analisis khalayak dengan berdasarkan kepada kesamaan visi, misi serta fokus kerja dari organisasi atau individu yang dijadikan jaringan, (2) “ruangrupa” menyusun pesan dengan menggabungkan antara teks dan gambar yang disusun secara deduktif, induktif, kronologis

dan topical, (3) “ruangrupa “

menyampaikan komunikasi dengan

metode informatif,

pengulangan,edukasi dan persuasif,

(4) “ruangrupa” melakukan seleksi

terhadap beberapa media elektronik, cetak dan online berdasarkan pada pertimbangan kelebihan serta kekurangan setiap media.

(62)

Perbedaan - meneliti bagaimana strategi

komunikasi “ruangrupa” dalam

membangun jaringan di luar negeri.

- Menitik beratkan pada observasi bagaimana “ruangrupa” membuat sebuah jaringan di luar negeri.

- Meneliti bagaimana strategi komunikasi EO Sunday Monday

management dalam

mempromosikan komunitas band indie di Banten.

- Menitik beratkan pada observasi bagaimana mereka selalu membuat sebuah event agar komunitas- komunitas band indie di banten terus memromosikan berkat selalu adanya event tersebut.

Persamaaan - Sama- sama menggunakan Strategi

komunikasi yang dikemukakan oleh Anwar Arifin.

Gambar

Gambar 2. 10
Tabel 3. 4.2
Gambar 4.1.1: Logo EO Sunday Monday Management
Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi
+4

Referensi

Dokumen terkait