• Tidak ada hasil yang ditemukan

SESI 3 05 TATANG TAUFIQ - Ringkasan Implementasi Techno Park BPPT 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SESI 3 05 TATANG TAUFIQ - Ringkasan Implementasi Techno Park BPPT 2015"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Sugeng Santoso-Roren

RINGKASAN RENCANA IMPLEMENTASI

PROGRAM

TECHNO PARK

2015

Deputi Kepala BPPT Bidang PKT

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)

(2)

OUTLINE

PENDAHULUAN

KONSEP IKU PROGRAM

TECHNO PARK

PERENCANAAN :

PROJECT BREAKDOWN

(3)

OUTLINE

PENDAHULUAN

KONSEP IKU PROGRAM

TECHNO PARK

PERENCANAAN :

PROJECT BREAKDOWN

(4)

TECHNO PARK & SCIENCE PARK (STP)

Techno park

(

science park

atau teknopolitan) / STP :

adalah kawasan yang terdiri atas

satu atau lebih sentra kegiatan

IPTEKIN, kegiatan produktif dan gerakan masyarakat pada

wilayah tertentu

(satu atau lebih daerah otonom) sebagai sistem

pembangunan yang ditunjukkan oleh adanya

keterkaitan

fungsional dan hierarki keruangan sistem inovasi

.

*) Catatan :

Iptekin : ilmu pengetahuan, teknologi & inovasi

Salah satu bentuk pengembangan jaringan inovasi adalah

dalam bentuk kawasan iptekin terintegrasi/terpadu (

S&T

park, technopark, technopoles

, dsb.)

Konsep

techno park

(

science park

atau teknopolitan) adalah

konsepsi kawasan berdimensi pembangunan ekonomi,

sosial dan budaya, yang memiliki sentra kegiatan iptekin,

kegiatan produktif dan gerakan masyarakat, yang

(5)

Penciptaan/Peningkatan Nilai Tambah (Produktivitas) Klaster Industri Unggulan

Kawasan Terpadu untuk kemitraan, pelayanan

dan dukungan Iptek & Inovasi

ILUSTRASI KETERKAITAN

Pemenuhan

kebutuhan

dasar

Pengembangan Bisnis inovatif

(6)

PI Lain

Lemlit-bangyasa Lain

Center of Excellence

(Competence)

Lembaga Terkait

Entitas Lain

Bisnis

SI : Sistem Inovasi (SID + Tematik)

KI : Klaster Industri

JI : Jaringan Inovasi

HUBUNGAN ANTARA PUSAT INOVASI

DENGAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DI

TECHNO PARK

Lemlitbangyasa/PT Nasional

Lemlitbangyasa/PT Provinsi

Lemlitbangyasa/PT Internasional

Kawasan Techno Park

Lembaga Pendukung

Lain

Stakeholders Kunci

UKM/UB

Masyarakat

Posyantek

Wartek

Pusat Inovasi sebagai Hub Inovasi

(7)

OUTLINE

PENDAHULUAN

KONSEP IKU PROGRAM

TECHNO PARK

PERENCANAAN :

PROJECT BREAKDOWN

(8)

1. Memperbaiki iklim kondusif bagi inovasi & bisnis

2. Memperkuat daya dukung (supply)

dan pemanfaatan (demand) IPTEKIN 3. Meningkatkan kemitraan (lingkages)

dan pelayanan berbasis pengetahuan

4. Mengembangkan budaya inovasi

5. Memperbaiki koherensi kebijakan & program

6. Meningkatkan penyelarasan dengan perkembangan global

PENGEMBANGAN

TECHNO PARK

DALAM KERANGKA GENERIK PENGUATAN SISTEM INOVASI

P e n g u a ta n S is te m I n o va si D a e ra h P e n g e m b a n g a n K la st e r In d u st ri P e n g e m b a n g a n Ja ri n g a n I n o v a si P e n g e m b a n ga n Te kn o p re n e r P e n g e m b a n g a n Te m a ti k Industri Inovatif/ Berdaya Saing yang berbasis Potensi Terbaik Setempat Berkembang

Strategi Inovasi - Teknologi &

Kebutuhan Dasar Rakyat

Terpenuhi secara Adil

Penguatan Sistem Inovasi dalam Mendukung Pembangunan yang Progresif,

Inklusif dan Berkelanjutan

SDA dikembangkan dan dimanfaatan secara cerdas tanpa merusak kelestarian lingungan

hidup

SDM dilindungi, diberdayakan dan dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan dasar dan menjadi manusia yang kreatif-inovatif serta unggul

IPTEKIN dikuasi, dikembangkan dan dimanfaatkan secara bersistem untuk memenuhi kebutuhan,

meningkatkan keunggulan daya saing dan memperkuat kohesi sosial, serta memperkokoh kemandirian

Pesan

Pembangunan Nasional (RPJPN - UU 17/2007) & RPJMN III

UUD 1945

•Psl 18 ayat 5

•Psl 31 ayat 5

•Psl 28c ayat 1

•Psl 33

Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi (Flagship Programs)

Ekosistem Inovasi Meningkat Kemitraan IPTEKIN & Kapasitas Inovatif Menguat Perusahaan (bisnis-bisnis) Inovatif Tumbuh Kerangka Kebijakan Inovasi

Percontohan Daerah Cerdas & Berkelanjutan (Smart & Green / Sustainable Regions)

(9)

DAERAH CERDAS DAN BERKELANJUTAN

Kreativitas-keinovasian

Kewirausahaan

Citra /Branding

Produktivitas Fleksibilitas pasar tenaga kerja Keterkaitan global Adaptabilitas

Think tank

& mitra utama dalam Prakarsa Penguatan Sistem Inovasi

P

e

n

g

u

a

ta

n

S

is

te

m

I

n

o

v

a

si

D

a

e

ra

h

P

e

n

g

e

m

b

a

n

g

a

n

K

la

st

e

r

In

d

u

st

ri

P

e

n

g

e

m

b

a

n

g

a

n

Ja

ri

n

g

a

n

In

o

v

a

si

P

e

n

g

e

m

b

a

n

g

a

n

Te

kn

o

p

re

n

e

r

S

tr

a

te

g

i

I

T

(

P e n g e m b a n g a n

Te

m

a

ti

k

)

Pilar-pilar

Penguatan

Sistem Inovasi

(Flagship

Programs)

1. Pengkajian; 2. Intermediasi; 3. Technology Clearing House; 4. Audit Teknologi; 5. Solusi Teknologi

Peran BPPT

Posisi BPPT

Aspek Penting EKONOMI (Daya Saing)

MASYARAKAT

(Modal Sosial

dan Manusia)

TATA KELOLA

(Partisipasi)

MOBILITAS

(Transportasi

& TIK)

ENERGI &

LINGKUNGAN

(SDAL)

KEHIDUPAN

(Kualitas

Hidup)

Tingkat kualifikasi Kecenderungan belajar seumur hidup Keragaman sosial & etnis

Fleksibilitas Kreativitas Keterbukaan Keterlibatan dalam kehidupan sosial

Partisipai dalam pengambilan keputusan

Pelayanan publik & sosial

Pemerintahan yang transparan

Strategi & perspektif politik Aksesibilitas lokal Aksesibilitas nasional (internasional) TIK Sistem transportasi yang aman, inovatif & berkelanjutan

Fasilitas budaya

Kondisi kesehatan Keamanan individu Keterkaitan kualitas perumahan Kualitas pendidikan

Aktivitas wisata

Kohesi sosial

Ketersediaan energi

berkelanjutan

(10)

KONSEP IKU (1)

IKU RPJMN (5 tahun) IKU QW < 3tahun (Outcome)

IKU Output Unit Penanggung Jawab

Keterangan

Ekosistem Berinovasi : Ekosistem berinovasi di daerah berkembang mendukung

terwujudnya daerah cerdas dan berwawasan lingkungan

1. Perijinan yang kompetitif

2. Penerima manfaat yang dilayani meningkat 3. Budaya inovasi

berkembang

1. Peningkatan pelayanan atau perbaikan perijinan bisnis & investasi

2. Kelembagaan tenaga

pendamping terbentuk dan berfungsi

3. SDM tenaga pendamping (fasilitator) terbentuk dan berfungsi

4. Jumlah SDM teredukasi inovasi meningkat

Unit kerja yang terlibat beserta kegiatan

terkaitnya

• Setiap IKU

diterjemahkan kepada indikator yang terukur (kuantitatif)

• Diterjemahkan dari

sasaran jangka 5 tahun, lalu outcome & output tahunan

• Kegiatan unit kerja

disesuaikan dengan output dan outcome yang hendak dicapai

Daya Saing Industrial : Meningkatnya nilai tambah atau produktivitas klaster industri unggulan daerah 1. Peningkatan produktivitas klaster industri (KI) 2. Produk-produk

inovatif KI berkembang 3. Jumlah produk KI

yang memenuhi SNI atau standar ASEAN meningkat

1. Rantai nilai klaster industri (KI) menguat

2. Model bisnis di KI berkembang

3. Kemampuan IPTEKIN stakeholders KI meningkat

Unit kerja yang terlibat beserta kegiatan

(11)

IKU RPJMN (5 tahun) IKU QW < 3tahun (Outcome)

IKU Output Unit Penanggung Jawab

Keterangan

Kapasitas Inovatif : 1. Berfungsinya Techno

Park atau Science Park dalam

mendukung

peningkatan inovasi di daerah

2. Berfungsinya Techno Park atau Science Park dalam pengembangan dan pemanfaatan IPTEKIN untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal

1. Techno park berfungsi

2. Aset intelektual terkelola dan meningkat

3. Pemanfaat techno park meningkat 4. Knowledge

management berfungsi

1. HKI terdaftar

2. Paket teknologi yang didifusikan

3. SD fasilitas tersedia & berfungsi

4. SDM techno park yang terampil tersedia/ meningkat

5. SD dana operasional techno park tersedia 6. Manajemen techno park

terbentuk & berfungsi 7. Persiapan techno park (termasuk master plan, infrastruktur techno park, dsb)

Unit kerja yang terlibat beserta kegiatan terkaitnya

• Setiap IKU

diterjemahkan kepada indikator yang terukur (kuantitatif)

• Diterjemahkan dari

sasaran jangka 5 tahun, lalu outcome & output tahunan

• Kegiatan unit kerja

disesuaikan dengan output dan outcome yang hendak dicapai

(12)

IKU RPJMN (5 tahun) IKU QW < 3tahun (Outcome) IKU Output Unit Penanggung Jawab

Keterangan

UKM Inovatif : 1. Meningkatnya

UKM/produk inovatif di daerah

2. Berfungsinya Pusat Inovasi di Daerah 3. Tersedianya skema

pembiayaan untuk bisnis inovatif di daerah

1. UKM Inovatif meningkat : a. start up yang lulus b. UKM yang meningkat 2. Pusat Inovasi (PI) berfungsi 3. Skema pendanaan UKM

inovatif berfungsi

1. Tenant terseleksi (termasuk diinkubasi)

2. UKM yang dilayani

(termasuk dilatih, magang, dsb)

3. Petani (kelompok tani) yang dilayani (termasuk dilatih, magang, dsb)

4. Pengelola PI terlatih 5. Sistem pendanaan UKM

inovatif terbentuk

Unit kerja yang terlibat beserta kegiatan

terkaitnya

• Setiap IKU

diterjemahkan kepada indikator yang terukur (kuantitatif) • Diterjemahkan dari sasaran jangka 5 tahun, lalu outcome & output tahunan

• Kegiatan unit

kerja disesuaikan dengan output dan outcome yang hendak dicapai Pemenuhan Kebutuhan Dasar : Terpenuhinya atau meningkatnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dengan teknologi dan inovasi yang

berwawasan lingkungan

1. Aksesibilitas terhadap

kebutuhan dasar meningkat 2. Sarana dan fasilitas

kebutuhan dasar

bertambah dan berfungsi 3. Sistem pengelolaan

kebutuhan dasar berfungsi

4. Kerusakan lingkungan

berkurang

1. Intermediasi teknologi dan inovasi berjalan

2. Difusi teknologi dan inovasi berjalan

3. Kapasitas SDM pengelola kebutuhan dasar meningkat 4. Sistem pengelolaan

kebutuhan dasar terbangun 5. Sistem pengelolaan

lingkungan terbangun

Unit kerja yang terlibat beserta kegiatan

terkaitnya

(13)

Ref. : Bahan MUSRENBANGNAS

BAPPENAS

[+ RPJMN 2015-2019]

SASARAN : Terbangunnya 100

Techno Park

di daerah-daerah kabupaten/kota, dan

Science

Park

di setiap provinsi.

ARAH KEBIJAKAN :

Pembangunan

Tecno Park

diarahkan berfungsi sebagai:

pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) [+ manufaktur, ekonomi kreatif & jasa lainnya] yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untuk diterapkan dalam skala ekonomi;

tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas;

Pembangunan

Science Park

diarahkan berfungsi sebagai:

 penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembaga litbang pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi;

 penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park;

 sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.

(14)

Skema pembiayaan

untuk bisnis

inovatif befungsi

Pusat Inovasi di

Techno Park

berfungsi

UKM Inovatif bertambah :

1. UKM

Start up

2. UKM inovatif dari

UKM yang sudah ada

1.Tenant

yang

diinkubasi

2.UKM yang dilayani

1. Kelembagaan PI

terbentuk

2. Pengelola PI

terlatih

Rekomendasi

skema pembiayaan

bisnis inovatif

diadopsi

1. Meningkatnya jumah perusahaan (UKM) & produk inovatif di daerah

2. Berfungsinya & berkembangnya Pusat Inovasi

3. Tersedianya skema pembiayaan untuk bisnis inovatif di daerah

JENIS KEGIATAN :

pengkajian,

capacity building, talent scouting, mentoring,

konsultasi bisnis,

benchmarking, networking

, pengadaan alat, kajian pendukung, monev, publikasi,

seminar,

workshop

, FGD,

konsinyering

, rapat koordinasi

IKU QW

IKU Output

IKU -RPJMN

(15)

ILUSTRASI IKU UNTUK KAPASITAS INOVATIF

Persiapan TP/SP

(MP, Infrastruktur)

Sumber daya

- Fasilitas

- Dana Operasional

- SDM Pengelola TP

Manajemen/

Kelembagaan

HKI

Paket Teknologi

Techno Park

Pemanfaat TP/SP

Aset Intelektual

Knowledge

Management

Techno Park

peningkatan inovasi

Techno Park

pembangunan

ekonomi lokal

5 tahun (RPJMN)

2-3 tahun (QW)

1 tahun-an

Legalitas

Standar TP/SP

Tenant Pemasaran

Mekanisme Difusi

Sumber Teknologi

•Manajemen Kawasan

•Model Bisnis

Manajemen Invensi

Manajemen Inovasi

Skema PPP

Kapasitas Absorpsi

Dampak Adopsi Teknologi

(16)

OUTLINE

PENDAHULUAN

KONSEP IKU PROGRAM

TECHNO PARK

PERENCANAAN :

PROJECT BREAKDOWN

(17)

LOKASI PENGEMBANGAN STP BPPT

Lokasi (Penanggung Jawab)

Unggulan

Ketersediaan

Lahan

Kesiapan &

Komitmen Pemda

Mitra Kerja

1. KabupatenPelalawan – Prov.

Riau (DB PKT)

Sawit • Pangan

Sangat siap (3754 Ha)

Sangat siap & ada dukungan dana daerah

Pemda, STTP, BPTP Kementan, LIPI, PPKS, PKS, RAPP, Balitbang Prov

2. Kab. Lampung Tengah – Prov. Lampung (DB TAB)

Ubi kayu, jagung, dan pati lainnya

Siap (100 Ha) - BPPT

Sangat siap &ada dukungan dana daerah

Pemda, UNILA, Industri pengolahan pati

3. Kota Cimahi – Prov. Jawa Barat

(DB PKT)

Pangan • Ind. Kreatif

Animasi

Tersedia Siap, sudah mulai dirintis

Pemda, CCA, Kemenperin

4. Kota Pekalongan – Prov. Jawa

Tengah (DB PKT)

Perikanan • Batik

Sangat siap (5 Ha)

Sangat siap &ada dukungan dana daerah

Pemda, UNIKAL, BalitbangProv, BPTP

5. Kab Grobogan – Prov. Jawa

Tengah (DB TAB)

Pangan Siap Siap Balitbang Prov

6. Baron (Techno Park), Kab Gunung Kidul – Prov. DIY (DB TIEM)

• Pangan

• Wisata Teknologi Energi

Sudah terbangun - BPPT

Siap Pemkab Gn Kidul,

Pemprov DIY

7. Kab Penajam Paser Utara – Prov. Kaltim (DB TPSA)

• Perikanan

• Pengolahan SDA

Tersedia Sudah masuk dalam RTRW

Pemda, Pertamina, perusahaan survey, perusahaan perikanan

8. Kabupaten Bantaeng - Prov. Sulsel (DB PKT)

• Perikanan/ Pertanian

Siap (10 Ha) Siap &ada dukungan dana daerah

Pemda, UNHAS, Balitbang Prov

(18)

PROJECT BREAKDOWN STP DAERAH

Tim Pengarah STP Nasional

Tim Pengarah STP BPPT Ketua : Kepala BPPT

Sekretaris : Penanggung Jawab Program Anggota : Para Eselon 1 BPPT, Eselon 1 K/L & Stakeholder Tertentu

Tim Monev Eksternal

Tim Monev Internal

Penanggung Jawab Program : Es 1 (Deputi) Penanggung Jawab Pelaksana : Kepala Unit

POAC

(Troika : PD,

CE, PM)

WBS Mitra BPPT WBS

(Group Leader)

WP

(Leader)

WP

(Leader)

WP

(Leader)

WBS

(Group Leader)

WP

(Leader)

WP

(Leader) Tenaga Ahli &/

(19)
(20)

GROUND BREAKING

PEMBANGUNAN

KAWASAN TEKNOPOLITAN PELALAWAN

Peresmian Pembangunan Infrastruktur Kawasan Teknopolitan Pelalawan

(21)

ILUSTRASI KAWASAN

TEKNOPOLITAN PELALAWAN

Research & Devt

Industries

Services & Commercials

Housing Main Gate

University

(22)

MISI 2:

Mendorong

pengembangan budaya

kreatif inovatif

masyarakat daerah

MISI 6:

Memberikan

pelayanan berbasis iptek

VISI :

Menjadi kawasan utama

Pelalawan bagi pemajuan dan

pemanfaatan iptek dan inovasi

yang berkelas dunia yang

ramah lingkungan

(23)

Kepala Program (KP) Dr. Yenni Bakhtiar, M.Ag. Sc

WBS 1 PPKDT-PKT GL: Ai Nelly, S.Si, M.Si WBS 2 BIT- PKT+PTA-TAB GL: Drs. Priyono, ME WBS 3 PPKPDS-PKT GL: Ir. Ermawan D.S., MT WBS 4 PPKIT-PKT GL: Ramos Hutape, M.Eng WBS 5 PTPP-TAB GL: Dr. Maman Surachman WBS 6 PAT-PKT GL: Ir. Sri Handoyo Mukti, MT WBS 7 PTL-TPSA GL: Dr. Ir. Rudi

Nugroho M.Eng WBS 8 B2TE-TIEM GL: Dr.-Ing. Drs. Oo Abdul Rosyid, MSc WBS 9 PTIK-TIEM GL: Dr.Sri Saraswati WBS 10 Mitra Kerja BPPT / Stakeholder s: PPKS / STTP

Insinyur Kepala (CE) Warseno, SH Ass: Agus Sucipto SH, ME

Manajer Program (PM ) Drs. Mulyadi Agus W, MM Ass: Erna Setianingrum, SE.

M.Ec.Dev

STRUKTUR TATA KERJA KEREKAYASAAN

(STKK)

Tim Pengarah STP BPPT Ketua : Kepala BPPT Sekretaris : Penanggung Jawab Program

Anggota : Para Eselon 1 BPPT, Eselon 1 K/L & Stakeholder Tertentu

Tim Monev Internal Tim Monev

Eksternal

Penanggung Jawab Program : Deputi PKT, Dr. Ir Tatang A Taufik Penanggung Jawab Pelaksana : Direktur PPKDT, Dr. Ir. Iwan

Sudrajat., MSEE

Tenaga Ahli &/ Fasilitator/ Narasumber •Revisi Masterpla n •Perencan aan Tapak •Kelembag aan Pengelola Kawasan •Business Plan Pengelola Kawasan •Peraturan Zonasi •Perijina n kawasan technop ark Kelembag aan pendampi ng Berfung sinya tim koordin asi dan pokja Kebutuh an teknolog i Agend a penge mbann gan Klaster Industr i Rantai nilai sawit Model Bisnis Standa r Produk Pemben tukan Pusat Inovasi (Inkubat or & BDSP) Tenant Diinkub asi menjadi pengusa ha pemula UKM terlayan i •Difusi Teknologi Sapi sawit Terintegrasi •Design fasilitas Riset Teknologi Peternakan •Design fasilitas Riset Teknologi Peternakan •Difusi dan

pelayanan operasional fasilitas riset model peternakan •Master plan sistem air bersih kawasa n AMDAL kawasa n Techno Park Masterpl an limbah kawasan Masterpl an drainase kawasan Fasilitas air bersih dan siap minum Enginee ring Design Pemban gkit listrik berbasis biomas a skala kecil Masterp lan TIK Kawasa n

1,6 M 1,2 M 1 M 1,2 M 2 M 1,5 M 2,3M 500Jt 700Jt

(24)
(25)

KEPALA PROGRAM Dr.Ir.Agus Eko Tjahjono M.Eng

PROGRAM MANAGER

Bambang Singgih SE

CHIEF ENGINEER Ir.Sigit Setiadi M.Eng

WBS 1 :

Pengembangan Pusat Inovasi GL : Ir. Bambang Triwiyono M.Si

WBS 2 :

Penyusunan FS dan Master Plan GL : Dr.Ir. Budi Kusarpoko

WBS 3:

Kerjasama dan Promosi GL 3: Ir. Banon Rustiaty

WP 2.1 Penyusunan FS Leader : Yanuar, ST

WP 2.2

Penyusunan Master Plan Leader : Drs. A Hardi Kusworo WP 1.1

Revitalisasi Sarana dan Prasarana Leader : Ir. Sabirin, MSi

WP 1.2

Pengembangan Kegiatan Inovasi dan Difusi

Leader : Ir Nurul Rusdi

WP 3.1 Kerjasama Leader : Kadir Arhi SH

WP 3.2

Sosialisasi dan Promosi Leader : Suparman ST

WP 1.3 Program Inkubasi

Leader : Ir Dadang Rosadi, MEng

LAMPUNG TENGAH TECHNOPARK

(26)
(27)
(28)

ORGANISASI

TROIKA PROGRAM

KP: Dudi Iskandar; CE: Priyambodo D; PM: Purwandoko

WBS-1 Pengembangan Ekosistem Inovasi

GL: A Hayun A

WBS-2 Pengembangan Klaster Industri

GL: Syaiful Karim

WBS-4 Pengembangan

Teknoprener

GL: M. Hamdani

WBS-5 Pemenuhan Kebutuhan Dasar GL: Yudi WBS-4 Pengembangan Kapasitas Inovatif GL: Tommy Manuarfa WP-2.1 Model Bisnis WP-2.2 Rantai Nilai WP-2.3 Kemampuan IPTEKIN WP-1.1 Perijinan & Kelembagaan dst. WP-3.1 ……… WP-3.2 ……….. WP-4.1 Kelembagaan Pusat Inovasi WP.4.2

UMLM Inovatif dst.

WP-1.2 Kolaborasi & Budaya Inovasi WP-1.3 Keterpaduan & Lingkungan Hijau WP-5.1 Air dan Limbah

(29)
(30)

RENCANA TECHNO PARK DI KOTA PEKALONGAN

Teknopolitan Batik Kota Pekalongan :

penataan

ulang fungsi-fungsi kawasan kota menuju kota

kreatif /

smart & green city

.

Konsep/masterplan Teknopolitan Batik Kota

Pekalongan telah disepakati, dengan ikon

Pusat

Inovasi Budaya Batik (PIBB)

, yang akan

dipusatkan di Kawasan Jatayu.

(31)

Kepala Program

Pengembangan Teknopark Perikanan Kota Pekalongan Drs. Dharmawan, MS

Pengembangan Ekosistem Inovasi Erwina D. Pengembangan UKM Inovatif Suryo Hadiyono Pengembangan Kapasitas Inovati Wisman Indra A. Peningkatan Daya

Saing Industrial Kunto H. Baiquni

Program Manager Drs. Dedi Suhendri, MSi.

Chief Engineer

Ir. Ign.Subagjo, MSCE.

STRUKTUR ORGANISASI

Rp 1,0 M Rp 1,2 M Rp 1,43 M Rp 1,2 M GL WBS 1 GL WBS 2 GL WBS 3 GL WBS 4

Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Edy Raharjo Pengembangan E-Development Fauzi Dahmir Pengolahan Ikan Budidaya Harianto Pengembangan Budidaya Ikan Wisnu Sujatmiko

Rp 1,0 M Rp 2,0 M Rp 1,2 M Rp 1,0 M GL WBS 5 GL WBS 6 GL WBS 7 GL WBS 8

PPKPDS PPKIT PPKDT BIT PAT PTPP PTA PTIK+Ipteknet

OUTPUT

1

OUTPUT

4

OUTPUT

3

OUTPUT

2

OUTPUT

5

OUTPUT

8

OUTPUT

7

OUTPUT

6

Monitoring & Evaluasi

Rp 170 jt

BPMPPT

Bappeda

DKP

Ristekin

Disperindag

Inkubator

DKP

Bappeda

Diskominfo

DKP

Disperindag

DKP

Ristekin

BLHD

Diskominfo

(32)
(33)

STRUKTUR ORGANISASI

TECHNO PARK

PANGAN DI KABUPATEN GROBOGAN

KA. PROGRAM

Drs. Agus Triputranto, MM

WBS 1 Pengembangan teknologi Agroindustri WBS 2 Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi WBS 3 Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi WBS 4 Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing WBS 5 Audit Teknologi WBS 6 Inkubator Teknologi Chief Engineer

Prof. Dr. Ir. Bambang Haryanto, MS Asisten CE : Ir. Henky

Henanto, MSc

Program Manager

Dian Anggraeni, MSi

Asisten PM 1-5

• Pengembangan Teknologi Proses produksi Agroindustri • Pengembangan Produk hilir pangan • Teknologi Pemanfaatan by produk untuk pakan

Anggaran : 3,362 M

Master plan

technopark pangan • Peraturan zonasi • Kelembagaa n pengelola • Business plan Anggaran: 1,5M • Perijinan usaha • Kelembaga an pendampin g • SDM pendampin g Anggaran: 1 M • Infrastruktur dasar (air, limbah, energi) • Analisa dampak terhadap perkembanga n ekonomi masyarakat

Anggaran : 1M

• Kelembagaan

PI

• Tenant

diinkubasi

• UKM yang

dilayani

Anggaran : 1,2M • Rantai nilai

(34)
(35)

Baron Technopark

Agro Park

Main gate Baron Technopark

Pantai Wisata Baron

Zona Pendukung Wisata Restauran, cottage,

(36)

BARON TECHNOPARK

BARON

RENEWABLE

(37)

Baron Techno Park

(38)

7

INDONESIAN MARITIME TECHNO PARK (INAMAR

(39)
(40)

LOKASI DAN LAHAN

(41)
(42)

Rumput laut

Rumput laut Ikan budidaya

Ikan budidaya

Ikan budidaya Ikan budidaya

ZONA II

ZONA I ZONA III

Pemuliaan tanaman

Padi Jagung

Rumput laut Ikan budidaya

Talas satoimo Talas satoimo

Talas satoimo

Talas satoimo

Talas satoimo

Techno park

42

(43)

KEPALA PROGRAM SUSALIT SATYA W

CHIEF ENGINEER NYIMAS DEWI S Ass . CE : Agus Widodo

PROGRAM MANAGER SUHARTO N

PENGEMBANGAN INDUSTRI PUPUK GL : Anwar Mustafa

PTIP - TIRBR

PENGEMBANGAN PRODUKSI BENIH GL : Irfan Faisal

PTPP - PKT

PENGEMBANGAN TEMATIK GL : Sahlan

PAT - PKT

PENGEMBANGAN JARINGAN INOVASI

GL : Louise H

PPKDT - PKT

PENGEMBANGAN EKOSISTEM INOVASI

GL : Maryadi

PPKPDS - PKT

PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO

GL : Jusuf Jafar

PTA - TAB

PENGEMBANGAN VARIETAS BENIH GL : Linda Novita

BIOTEK - TAB

PENGEMBANGAN TEKNOPRENER

GL : Sulhajji J

BIT - PKT

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI

GL : Priambodo

PPKIT - PKT

(44)

9 PUSAT INOVASI NASIONAL (BIT-BPPT DI

(45)

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM TEKNOPRENER-BIT

Kepala Program:

(Drs. Noko Sudarisman, MM)

WBS-5

Difusi Pengembangan Klaster Industri Unggulan

Daerah (KIUD)

WBS-8

Pengembangan Teknologi Khusus

WBS-6

Difusi Perbaikan Ekosistem Inovasi Daerah

WBS-7

Difusi Pengembangan Jaringan Inovasi Daerah

Program Manager

(Ir. Herry Suryanto, MM)

WBS-1

Sistem Pembiayaan Bisnis Inovatif

WBS-4

Difusi Pengembangan Teknoprener

WBS-3

Fasilitasi Pengembangan UKM Inovatif WBS-2

Penguatan Kelembagaan Pusat Inovasi

Chief Engineer

(Drs. Rachmat Karyanda, M.Eng)

(46)

OUTLINE

PENDAHULUAN

KONSEP IKU PROGRAM

TECHNO PARK

PERENCANAAN :

PROJECT BREAKDOWN

(47)

CATATAN

Quick Win

; memberi kemanfaatan langsung, waktu singkat 1-2

tahun, sesuai tupoksi unit kerja

Setiap proyek STP di bawah koordinasi Eselon 1 ~ Deputi

Penanggung Jawab

Implementasi setiap proyek STP bersifat lintas kedeputian & lintas

lembaga, dan dilaksanakan menurut Sistem Tata Kerja

Kerekayasaan

/ “TKK

Tim Implementasi setiap proyek STP harus berkoordinasi

setidaknya dengan

Tim

Koordinasi SIDa

setiap daerah otonom

lokasi

Monev direncanakan dilakukan oleh tim monev internal dan

(48)

Terimakasih

www.bppt.go.id

(49)

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis

dan terpercaya

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik

8. Melakukan revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia

(50)

Su ber : ‘akorba gpus, Nov 14

(51)

STRUKTUR RPJMN

Prioritas Nasional

BUKU I

Prioritas Kementerian/Lembaga

BUKU II

Kewilayahan

BUKU III

Science and Techno Park

(STP)

(52)

TINGKAT NASIONAL :

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005 - 2025

2025 Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian. Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek.

Mewujudkan

masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh

berlandaskan

keunggulan kompetitif. Menata kembali NKRI,

membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan

demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 2 (2010-2014) RPJMN 3 (2015-2019) RPJMN 4 (2020-2024)

(53)

1

VISI

Pembangunan Nasional 2005-2025

VISI

MISI

ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR

MISI

Pembangunan Nasional

2

7

8

MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA SAING . . .

R

P

J

P

N

A

ARAH

B

D

E

penguatan sistem inovasi

dalam rangka mendorong

pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan

C

U

U

n

o

.

1

7

/2

0

0

(54)

2/5/2015

PILAR-PILAR PENGUATAN SISTEM INOVASI

Penguatan

Sistem

Inovasi

Ekosistem Inovasi

Kerjasama IPTEKIN; Kapasitas

Inovatif Daerah

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Rakyat

Bisnis-bisnis inovatif Potensi

Terbaik Daerah; Rantai Nilai

Dimensi Kewilayahan

Dimensi Sektoral

Dimensi Jaringan

(55)

QUICK WIN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh unit-unit kerja yang ada di BPPT yang

berkolaborasi dengan daerah mitra dan para pemangku

kepentingan, terutama :

Pendampingan

(technical assisstance)

penyiapan konsep dan

implementasi

platform

(kerangka)

techno park/science park

beserta elemen-elemen pendukungnya,

Difusi paket-paket teknologi

terutama yang berbasis pertanian

dan perikanan beserta pendampingan alih teknologinya, dan

Peningkatan kapasitas

penerima manfaat

(beneficiaries)

dan para

(56)

TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI

Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan

Pengujian Sistem,

Peluncuran &

Pengoperasian

Pengembangan

Sistem/Subsistem

Demonstrasi

Teknologi

Pengembangan

Teknologi

Riset untuk

Pembuktian

Kelayakan

Riset Teknologi

Dasar

Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified)

melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium

Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental

Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi

TKT 9 TKT 8 TKT 7 TKT 6 TKT 5 TKT 4 TKT 3 TKT 2 TKT 1

Sumber : NASA (2001).

Riset Dasar Kelayakan Teknis (Technical Feasibility) Riset Terapan

Kelayakan Enjiniring

(Engineering Feasibility)

Riset Pengembangan Teruji dalam Layanan
(57)

TUJUAN

(58)

Luasan Kawasan Teknopolitan Kabupaten Pelalawan

NO. FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN

LUAS (Ha)

REVISI (SETELAH PENAMBAHAN

LUASAN)

1. Kawasan Research dan

Development

80,00

2. Kawasan Perguruan Tinggi 119,00

3. Kawasan Industri dan UKMN 511,00

4. Kawasan Permukiman

279,00 5. Fasilitas Sosial dan Umum

6. Kawasan Perkantoran 138,00

7. Kawasan Jasa dan Komersial

119,00 8. Kawasan Mixed Use

9. Kawasan Rekreasi 86,00

10. Kawasan RTH 600,00

11. Kawasan Golf dan Sport Club 132,00

12. Kawasan Lahan Basah 1.465,00

13. Infrastruktur 181,60

(59)

KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH PUSAT,

PEMERINTAH DAERAH, DAN PIHAK SWASTA

Pihak Perihal Awal Pelaksanaan

Menteri Koordinator Perekonomian

Menandatangani prasasti pencanangan

pembangunan kawasan teknopolitan dan pusat inovasi

10 April 2012

Menteri Riset dan Teknologi

Menandatangani prasasti pencanangan pembangunan kawasan teknopolitan

10 April 2012

BPPT Penguatan Sistem Inovasi di Kabupaten Pelalawan Februari 2012

LIPI Pembangunan Kebun Raya Pelalawan di Lahan 100

HA pada Bekas HTI Akasia Sebagai Bagian dari Kawasan Teknopolitan

2013

Balitbang Kementerian Pertanian

Membangun Laboratorium Lapang Agro Inovasi di Kawasan Teknopolitan Pelalawan pada Lahan seluas 100 HA

2013

PT. Langgam Power Pembangunan PLTMG Langgam Power Sebagai

Sumber Listrik untuk Kawasan Teknopolitan

2012

Daerah Otonom sekitar Kerjasama Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak,

Kampar, Pelalawan)

2013

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

Pembangunan Pustekinfo Kelapa Sawit 2014

(60)

PEMBANGUNAN PLTMG LANGGAM POWER

SEBAGAI SUMBER LISTRIK UNTUK KAWASAN TEKNOPOLITAN

URAIAN PEMBANGUNAN PLTMG

PEMBANGUNAN PLTMG PHASE I 15 MW (Operasional Agustus 2013)

PEMBANGUNAN PLTMG PHASE II 15 MW (Mulai dibangun September 2013/ Operasional

September 2014)

PEMBANGUNAN PLTMG PHASE III 15 MW (Mulai dibangun September 2013/ Operasional

Awal 2015)

SUMBER GAS PT. EMP BENTU LTD, SUMUR KECAMATAN LANGGAM KAB.

PELALAWAN, CADANGAN 365 BCF

KERJASAMA PT. NAVIGAT ENERGI- BUMD TUAH SEKATA (PT. LANGGAM

POWER)

(61)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI APBD KABUPATEN

PELALAWAN,

MULTI YEARS

(2014

2016)

1. PENINGKATAN JALAN MENUJU KAWASAN SEPANJANG 13,57 KM

RP. 93,44 M

2. PEMBANGUNAN JALAN DI DALAM

KAWASAN SEPANJANG 17 KM

RP. 55,90 M

3. PEMBANGUNAN KAMPUS SEKOLAH

TINGGI TEKNOLOGI PELALAWAN

RP. 29,75 M

AKNP

telah memasuki tahun II

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PELALAWAN (ST2P) masih dalam

proses pengurusan perzinan. sambil

menunggu izin operasional keluar,

YAYASAN AMANAH PELALAWAN

sebagai pengelola, terus

mempersiapkan SDM melalui

program beasiswa ke UTM sejak

2012 untuk S2 dan S3, serta

kerjasama dengan UIR untuk S1

mulai 2014

(62)

TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI

Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan

Pengujian Sistem,

Peluncuran &

Pengoperasian

Pengembangan

Sistem/Subsistem

Demonstrasi

Teknologi

Pengembangan

Teknologi

Riset untuk

Pembuktian

Kelayakan

Riset Teknologi

Dasar

Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified)

melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya

Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan

Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium

Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental

Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi

TKT 9 TKT 8 TKT 7 TKT 6 TKT 5 TKT 4 TKT 3 TKT 2 TKT 1

Sumber : NASA (2001).

Riset Dasar Kelayakan Teknis (Technical Feasibility) Riset Terapan

Kelayakan Enjiniring

(Engineering Feasibility)

Riset Pengembangan Teruji dalam Layanan
(63)

UNTUK BISNIS : POTENSI 10 JENIS INOVASI

1. Model Bisnis

(Business Model)

Bagaimana

mendapatkan

imbalan

2. Jaringan

(Networking)

Bagaimana

membentuk

kepemilikan

.

Keuangan

3. Proses Inti

(Core

Process)

Bagaimana

memberikan nilai

tambah terhadap

yang ditawarkan

4

. Enabling Process

Bagaimana

mendukung porses

inti

5. Kinerja Produk

(Product

Performance)

Bagaimana

merancang

penawaran inti

6. Sistem Porduk

(Product System)

Bagaimana

meningkatkan

penawaran inti

7. Layanan

(Service)

Bagaimana tetap

berhubungan

dengan pelanggan

setelah pemeblian

8.

Channel

Bagaimana

menyampaikan

penawaran ke pasar

9.

Brand

Bagaimana

mengkomunikasikan

penawaran

10.

Customer

Experience

Bagaimana

mengintegrasikan

hubungan pelanggan

keseluruhan

Proses

.

Penawaran

(Offering)

Delivery

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kemampuan adaptasi dilapang yang tinggi, hasil pengujian kandungan air yang diatas 90%, dan hasil penilaian keindahan tumbuhan akuatik diatas 80% serta

 Vocabulary is limited – may not extend beyond a simple range of words; inadequate to express intended shades of meaning..  Punctuation is sometimes correct

3.3.6.2 Diagram level 0 Pencatatan Gangguan Penanganan Gangguan Evaluasi Kinerja Agen Call Center Supervisor Posko Informasi Gangguan Data Pelanggan Data Gangguan Data

The results of the present study disclose that total area increased their land cover were bare land and impermeable surface, herbaceous and shrubs, low density vegetation, and

- Menjelaskan dengan benar proses pembuatan database dan hubungannya dengan aplikasi yang mengaskses database yang bersangkutan. - Menjelaskan dengan benar

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak bayam merah terhadap morfologi hipokampus pada model anak mencit pascasapih induk mencit yang terpapar timbal

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain

Tinjauan literatur menunjukkan terapi ibuprofen pada bayi prematur dengan duktus arteriosus paten memiliki efektifitas tingkat penutupan duktus yang setara dengan indometasin