• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU D"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

`

Tugas Asuhan Kebidanan Masa Persalinan

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA

IBU DALAM MASA PERSALINAN

Dosen Pembimbing : K. Kasiati, S.Pd., Amd Keb., M.Kes

Disusun oleh : Irine Tri Prabasari

P27824113002 REGULER A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO

2013-2014

A. PENGERTIAN

1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup dari dalam uterus vagina ke dunia luar. (Wiknjosastro, 2008)

2. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uteri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 1998) 3. Persalinan adalah pengeluaran produk konsepsi yang viable melalui jalan lahir

biasa. (Mohtar,1998)

(2)

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dimulai.

2. Teori Penurunan Progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.

3. Teori Oksitosin

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

4. Teori Pengaruh Prostaglandin

Konsentrasi prostaglandin meningkat pada usia kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Hal ini juga di sokong dg adanya kadar prostaglandin yg tinggi baik dalam air ketuban maupun darah parifer pada ibu ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menumbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.

5.

Teori Plasenta Menjadi Tua

Dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan menyebabkan vili corialis mengalami perubahan sehingga kadar esterogen dan progesteron

menurun. Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi rahim.

6.

Teori Distensi Rahim

Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskema otot – otot uterus sehingga mengganggu siskulasi uteroplesenter .

7.

Teori Berkurangnya Nutrisi

Teori ini ditentukan oleh Hipokrates. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil kosepsi akan segera dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena juga semakin tuanya usia plasenta sehingga fungsinya sebagai alat transportasi nutrisi dari ibu ke janin mengalami penurunan sehingga janin harus segera dikeluarkan.

C.

TAHAPAN PERSALINAN

1.

Kala I

Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekueansi dan kekuatannya), hingga servik membuka lengkap (10 cm).

a.

Fase Laten

Dimulai sejak awal kontraksi, yang menyebabkan penipisan dan

pembukaan servik secara bertahap.

(3)

Berlangsung ± 8 jam.

b.

Fase Aktif

Fase Akselerasi

Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 jam.

Fase Dilatasi Maksimal

Dalam 2 jam, pembukaan berlangsung cepat dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm.

Fase Deselerasi

Pembukaan serviks menjadi lambat, dalam 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm.

Pada primi, berlangsung selama 12 jam, pada multigravida sekitar 8 jam. Kecepatan pembukaan serviks dari 1 cm per jam (nulipara/primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).

2. Kala II

Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah : a. Pembukaan serviks yang lengkap (10 cm)

b. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina.

3. Kala III

Persalinan kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

4. Kala IV

Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.

D. TANDA – TANDA PERSALINAN

1. Tanda – Tanda Persalinan Sudah Dekat

a. Lightening

Pada minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebabkan oleh :

 Kontraksi Braxton Hicks.

 Ketegangan otot perut.

 Ketegangan ligamentum rotundum.  Gaya berat janin kepala ke arah bawah. b. Terjadinya His Permulaan

Dengan makin tua pada usia kehamilan, pengeluaran esterogen dan progesteron semakin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi, yang ebih sering sebagai his palsu.

Sifat his palsu :

(4)

 Datangnya tidak teratur

 Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda  Durasinya pendek

 Tidak bertabah jika beraktifitas.

2. Tanda – Tanda Persalinana.

a. Terjadinya His Persalinan

His persalinan mempunyai sifat :

 Pinggang terasa sakit yag menjalar ke depan

 Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatananya makin

besar.

 Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan uterus.  Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah. b. Bloody Show (pengeluaran lendir disertai darah melalui darah)

Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang menyebabkan perdarahan sedikit.

c. Pengeluaran Cairan

Keluar banyak cairan dari jalan lahir. Ini terjadi akibat terjadinya pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan tetapi kadang – kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN 1. Faktor Power

Power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut meliputi his, kontraksi otot – otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dan aksi dari ligamen, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.

a. His (Kontraksi Uterus)

Adalah kekuatan kntraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus dominan, terkoordinasi dan relaksasi.

 Pembagian his dan sifat – sifatnya His pendahuluan

His tidak kuat, datang tidak teratur, menyebabkan keluarnya lendir dan darah (bloody show).

His pembukaan (Kala I)

(5)

Untuk mengeluarkan janin, sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi.

His pelepasan uri (Kala III)

Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta.

His pengiring (Kala IV)

Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri,terjadi pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.

 Dalam melakukan observasi pada ibu bersalin, hal – hal yang harus

diperhatikan dari his adalah :

Frekuensi his : jumlah his dalam waktu tertentu, biasanya per menit atau per 10 menit.

Intensitas his : kekuatan his (adekuat atau lemah) Durasi (lama his) : lamanya his berlangsung dan ditentukan dengan detik.

Interval his : jarak antara his satu dengan his lainnya, misalnya his datang tiap 2 – 3 menit.

Datangnya his : apakah sering, teratur atau tidak.  Perubahan – Perubahan Akibat His

Pada uterus dan serviks

Uterus terasa keras/padat karena kontraksi. Serviks tidak mempunyai otot – otot yang banyak, sehingga setiap muncul his terjadi

pendataran (effacement) dan pembukaan (dilatasi) pada serviks. Pada Ibu

Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim, terdapat pula kenaikan kenaikan denyut nadi dan tekanan darah.

Pada Janin

Pertukaran oksigen pada sirkulasi uteroplasenter berkurang, sehingga tibul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat dan kurang jelas terdengar karena adanya iskemia fisiologis. Kalau betul – betul terjadi hipoksia agak lama, misalnya pada kontraksi tetanik, maka terjadi gawat janin di atas 180/menit dan tidak teratur.

 Kelainan Kontraksi Otot Rahim (His) Inertia Uteri

His yang sifatnya lemah pendek dan jarang. Ada 2 macam :

1. Inertia uteri primer : apabila sejak awal kekuatannya sudah lemah

2. Inertia uteri sekunder : his pernah cukup kuat namun kemudian melemah.

Tetania Uteri

(6)

1. Persalinan presipitatus : persalinan yang berlangsung dalam waktu 3 jam.

2. Asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim.  Inkoordinasi Otot Rahim

Keadaan inkoordinasi kontraksi otot rahim dapatmmenyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim, untuk bisa meningktkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.

b. Tenaga Mengejan

 Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong

anak keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot – otot dinding perut, yang meningkatkan peninggian tekanan intraabdominal.  Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita buang air besar, tapi

jauh lebih kuat lagi.

 Saat kepala sampai ke dasar panggul, rimbul refleks yang menyebabkan

ibu menutup glottisnya, mengkontraksikan otot – otot perut dan menekan diafragmanya ke bawah.

 Tenaga megejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudah lengkap,

dan paling efektif sewaktu ada his.

 Tanpa tenaga mengejan anak tidak dapat lahir. Misalnya pada penderita

yang lumpuh otot – otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps.

 Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah terlepas dari dinding

rahim.

2. Faktor Passager

Faktor lain yang berpengaruh dalam persalinan adalah faktor janin, yang meliputi sikap janin, presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.

a. Sikap (Habitus)

Menunjukkan hubungan bagian – bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya berada dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang di dada.

b. Letak (Situs)

Adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang, yaitu sumbu janin tegak lurus dengan sumbu ibu, letak membujur yaitu sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, hal ini bisa berupa letak kepala atau letak sungsang.

(7)

Letak kepala (97%) : (1) letak fleksi = LBK (95,5%), (2) Letak defleksi : letak puncak kepala, letak dahi, dan letak muka (1,5%) Letak sungsang = letak bokong (2,5 – 3%) : L. Bokong sempurna

(complete breech), L. Bokong (Frank breech), L. Bokong tidak sempurnna (incomplete breech).

 Letak lintang (transverse lie) : (0,5 – 2%)  letak miring (Oblique lie) :

Letak kepala mengolak Letak bokong mengolak c. Presentasi

(8)

d. Bagian Terbawah Janin

Sama dengan presentasi, hanya lebih deiperjelas istilahnya. e. Posisi Janin

 Untuk indikator, atau menetapkan arah bagian terbawah janin apakah

sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (materal – pervis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun – ubun kecil kecil (uuk) kiri depan, uuk kanan belakang.

 Untuk menentukan presentasi dan posisi janin, maka harus dapat

menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : Bagian janin apa yang terbawah? Di maa bagian terbawah tersebut? Apa indikatornya?

 Ada 6 variasi dari petunjuk arah (indikator) pada bagian terbawah janin : Letak Belakang Kepala (LBK)

Indikator : Ubun – Ubun Kecil (UUK) Variasi posisi :

1. Uuk kiri depan 2. Uuk kiri belakang 3. Uuk kiri melintang kiri 4. Uuk kiri kanan depan 5. Uuk kiri kanan belakang 6. Uuk kiri melintang kanan Presentasi Dahi

Indikator : teraba dahi dan ubun – ubun besar (uub) Variasi posisi :

1. Uub kiri depan 2. Uub kiri belakang 3. Uub melintang kiri 4. Uub kanan depan 5. Uub kanan belakang 6. Uub melintang kanan Presentasi Muka

(9)

Variasi posisi :

1. Dagu kiri depan

2. Dagu kiri belakang

3. Dagu melintang kiri

4. Dagu kanan depan

5. Dagu kanan belakang

6. Dagu melintang kanan

Presentasi bokong

Indikator : sakrum

Variasi posisi :

1. Sakrum kiri depan

2. Sakrum kanan depan

3. Sakrum kanan belakang

4. Sakrum melintang kanan

Letak Lintang

Menurut posisi kepala :

1. Kepala kiri

2. Kepala di kanan

Menurut arah punggung

1. Punggung depan (dorso – anterior)

(10)

3. Punggung atas (dorso – superior)

4. Punggung bawah (dorso – inferior)

Presentasi bahu (skapula)

1. Bahu kanan

2. Bahu kiri

Tangan menumbung :

1. Tentukan apakah : tangan kiri atau tangan kanan

2. Indikator adalah ketiak (axila)

3. Ketiak menutup atau membuka ke kanan

4. Ketiak menutup atau menutup ke kanan.

3. Faktor Passage (Jalan Lahir)

Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi : (a) Bagian keras : Tulang – tulang panggul (Rangka panggul), (b) Bagian lunak : Otot – otot, jaringan – jaringan, dan ligamen – ligamen.

a. Bagian Keras Panggul

 Tulang panggul :

Os coxae : os ilium, os ischium, os pubis.

Os sacrum = promontorium

Os coccygis

 Artikulasi :

(11)

Artikulasi sakro – iliaka yang menghubungkan os sakrum dan os ilium

Artikulasi sakro – koksigium yang menghubungkan os sakrum dan koksigius

 Ruang panggul

Pelvis mayor (false pelvis)

Pelvis minor (true pelvis)

Pelvis mayor terletak di atas linea terminalis, yang di bawahnya disebut pelvis minor.

 Pintu panggul

Pintu Atas Panggul (PAP)

Inlet, batas – batasnya adalah promontorium, linea terminalis (linea inominata), sayap sakrum, ramus superior os pubis dan pinggir atas sympisis. Ukuran – ukuran yang bisa ditentukan dari PAP adalah

1. Conjogata vera

Jarak dari promontorium ke pinggir atas sympisis, ukuran normalnya 11 cm. Dari ukuran – ukuran PAP konjugata vera adalah ukurang yang terpenting dan satu – satunya ukuran yang dapat diukur secara tidak langsung (indirect) adalah dengan mengurangi conjugata diagonalis sejumlah 1,5 – 2 cm.

2. Ukuran Melintang (diameter tranversa)

Merupakan ukuran terbesar antara linea inominata diambil tegak lurus pada konjugata vera ukurannya 12,5 – 13,5 cm.

(12)

Diambil aris dari artikulasio sakroiliaka ke tuberkulum pubikum, dari belahan panggul yang betentangan.

Bidang Luas Panggul

Bidang terluas dalam panggul perempuan membentang antara pertengahan simfisis menuju ke pertemuan tulang belakang (os sakrum) kedua dan ketiga, ukurang muka belakangnya 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Karena tidak ada ukuran yang kecil, bidang ini tidak menimbulakan kesulitan dalam persalinan.

Bidang Sempit Panggul

(13)

Pintu Bawah Panggul (PBP)

Pintu baawah panggul (PBP) bukan berupa satu bidang, tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama yaitu garis yang

menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga bagian belakang adalah ujung os sakrum, sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri dan kanan. Segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.

 Sumbu Panggul

Adalah garis yang menghubungkan titim – titik runag panggul yang melengkung ke depan (sumbu carus)

 Bidang – Bidang

Bidang Hodge I

Jarak anatara promontorium dan pinggir atas sympisis, sejajar dengan PAP.

Bidang Hodge II

Sejajar dengan PAP, melewati pinggir atas sympisis.

Bidang Hodge III

Sejajar dengan PAP, melewati spina ischiadika.

Bidang Hodge IV

(14)

 Ukuran – Ukuran Panggul

Alat pengukur ukuran panggul :

1. Pita meter

2. Jangka panggul : Martin, Oseander, Collin, dan Baudelogue.

3. Pelvimetri klinis dengan periksa dalam

4. Pelvimetri rontenologis dibuat oleh ahli radiologi dan hasilnya diinterpretasikan oleh ahli kebidanan.

Ukuran – Ukuran Panggul Luar

1. Distansia spinarum yaitu jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24 – 26 cm)

2. Distansia cristarum yaitu jarak antara kedua crista iliaka kanan dan kiri (28 – 30 cm)

3. Conjugata eksterna (Baudelogue) yaitu jarak antara pinggir atas sympisis dan ujung processus spinosus ruas lumbal V (18 – 20 cm)

(15)

sepihak, lalu kembali melalui tempat sama, ke pihak lain (80 – 90 cm)

5. Distansia tuberum (10,5 cm) : jarak anatar tuber iskii kanan dan kiri. Untuk mengukur digunakan oseander. Angka yang ditunjuk jangkar harus ditambah 1,5 cm karena adanya jaringan sub kutis antara tulang dan ujung jangkar yang menghalangi pengukuran secara tepat.

6. Distansia interokanterika : jarak antara trochanter mayor.

Inklinasi Pelvis (miring panggul)

Adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila perempuan berdiri tegak dengan inlet 55 – 60 derajat.

Jenis Panggul (menurut Caldwell dan Moloy, 1933)

Didasarkan pada ciri – ciri bentuk PAP, ada 4 bentuk dasar panggul :

1. Ginekoid, adalah bentuk panggul paling ideal, bentuk hampir bulat. Panajng diameter antero – posterior kira – kira sama dengan diameter tranversa. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.

2. Android adalah bentuk panggul hampir segitiga. Umumnya laki – laki mempinyai jenis panggul ini. Panjang diameter

anteroposterior hampir sama dengan diameter tranversa, akan tetapi yang terakhir jauh labih mendekati sacrum. Jenis ini ditemukan pada 15% wanita.

3. Antropoid bentuk panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa. Jenis ini ditemukan pada 35% wanita.

(16)

Terkadang dijumpai bentuk panggul kombinasi dari keempat bentuk klasik tersebut, misalnya :

1. Jenis gineko – android

2. Jenis gineko – antropoid

3. Dan kombinasi – kombinasi lainnya (ada 14 jenis)

b. Jalan Lahir Lunak

Bagian lunak pannggul terdiri dari otot – otot dan ligamentum yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan menutupi panggul bagian bawah. Yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul, disebut diafragma pelvis.

 Diafragma pelvis dari dalam ke luar terdiri atas :

Pars muskularis, yaitu musculus levator ani, letaknya agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. Musculuc levator ani kiri dan kanan sebetulnya terdiri atas 3 bagian, yaitu :

(17)

2. Musculus ilio coccygis dari arcus tendineus musculus levator ani ke os coccygis dan septum anococcygeum

3. Musculus ischio coccygis dari spina ischiadika ke pinggir sakrum dan os coccygis.

Pars membranacea, yaitu diafragma urogenitale, anatara musculus pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga, yang disebut hiatus urogenitalis yang terturup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul di sebelah depan, dan pada perempuan sekat ini ditembus oleh uretra dan vagina. Diafragma pelvis ini menahan genetalia interna pada tempatnya. Kalu otot – otot rusak atau lemah, misalnya karena persalinan yang sering dan berturut – turut, mungkin genetalia interna turun (prolaps).

 Perineum

Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul. Daerah ini terdiri dari 2 bagian :

Regio analis di sebelah belakang. Di sini terdapat musculus spincter ani externus yang mengelilingi anus.

Regio urogenital. Di sini terdapat :

1. Musculus bulbo cavernosus, yang mengelilingi vulva

2. Musculus ischio cavernosus

3. Musculus transvernosus perinei superfisialis

4. Faktor Psikologi Ibu

Keadaan psikologi ibu memengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang

(18)

proses persalinan yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa suami atau orang – orang yang dicintainya. Ini menunjukkan bahwa dykungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang berpengaruh pada kkelancaran proses persalinan.

5. Faktor Penolong

Referensi

Dokumen terkait

/ntuk menerapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur  /ntuk menerapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur  yang sesuai, mengembangkan

Tugas Sarjana yang berjudul “Pembuatan dan Pengujian Tungku Hemat Energi Bahan Cor Semen dengan Penggunaan Isolator Udara” ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem knowledge management mengenai proses lapping pada bahan dasar dengan permukaan silinder agar dapat

Namun sebagai sebentuk diskursus, karakter- karakter Joker versi live action ini dapat dilihat sebagai simbol abnormalitas, sebagai simbol anti-tesis dari ‘kenormalan’

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada penyelenggaraan makanan di SD/SMP IT Al-fahmi Kota Palu adalah melayani 1027 orang konsumen, dengan 5 hari siklus menu, terdapat

8 Al-Razi, Mafatih al-Ghaib, 9, 444-448.. kalimat اللهاًنويب اللهانجلأا اللهويج اللهم اللهكل اللهعج. Hal ini didasarkan pada tenda-tenda yang

Antara hukum syara’ dalam arti khusus dengan akhlak terdapat kesamaan dalam sasaran dan ruang lingkupnya yaitu tindaan lahir manusia dalam hubunganya dengan kehidupan

Oleh karena itu untuk membuat sistem bekerja pada mobile phone adalah dengan menggunakan SMS Gateway. Kata Kunci: e-Election System, SMS Gateway, Mobile