• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang- pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat. Akumulasi stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar antara permintaan yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon di mana terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi konsekuensi yang esensial.1

Stres dapat terjadi pada semua orang, baik anak-anak, dewasa, dan orang tua. Stres juga terjadi pada orang yang mengalami tekanan berat misalnya pada mahasiswa yang sedang mengerjakan semester VII. Mahasiswa semester VII biasanya dibebankan pada skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.2

Stresor dari dalam diri yang dihadapi mahasiswa semester VII yang sedang mengerjakan skripsi seperti kesulitan mendapat referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel, dan alat ukur skripsi. Sedangkan, stresor yang berasal dari luar diri seperti keterbatasan dana, dosen pembimbing, dan kurangnya konsultasi dengan dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi.3

Berdasarkan penelitian tentang tingkat stres yang dilakukan oleh Abdulghani di Saudi Arabia diketahui bahwa prevalensi stres pada mahasiswa fakultas kedokteran adalah sekitar 63,8%, dan prevalensi stres berat adalah 25,2%.4 Penelitian lain yang dilakukan oleh Andri mendapatkan dari 75 mahasiswa D III

(2)

2 kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yang mengalami stres sedang sebanyak 77,3%, ringan 16% dan berat 6,7%.5

Beberapa mahasiswa beranggapan tugas skripsi merupakan tugas yang tidak mudah. Sering kali perjalanan studi mahasiswa mengalami hambatan dan tersendat ketika mengerjakan skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki semangat, motivasi dan minat yang tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Kesulitan itu sering membuat mahasiswa sering putus asa dan menyebabkan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini membuat mahasiswa menjadi cemas, stres bahkan depresi yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada dirinya sendiri seperti gangguan tidur.6

Kebutuhan waktu tidur bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan yang dibawa selama perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada dewasa 6-9 jam untuk menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena usia yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat berfungsi optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai.7 Adapun efek samping dari gangguan pola tidur menurut American Academy of Sleep Medicine dapat berupa kurang tidur, kantuk berlebihan, insomnia, depresi, kinerja

terganggu, hubungan sosial terganggu, bahkan stres.8

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brick et al, juga menunjukkan kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa kedokteran di University in the Pacific Northwest di Amerika serikat yaitu sebesar 50,9%.9 Penelitian di Universitas Nigeria dilaporkan bahwa mahasiswa kedokteran yang memiliki kualitas tidur yang buruk sebesar 32,5%.10 Penelitian yang dilakukan Viona, menunjukkan bahwa sebagian Sebagian besar sampel memiliki kualitas tidur buruk, yaitu sebanyak 147 mahasiswa (73,5%).11 Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan Fridayana yang mengalami kualitas tidur buruk sebesar 72,2 % pada mahasiswa kedokteran di Universitas Tanjungpura.12 Serta berdasarkan hasil

(3)

3 penelitian yang dilakukan Hestiani menunjukan dari 109 mahasiswa pada penelitian ini, 83,75% memiliki kualitas yang kurang baik di Universitas Indonesia.13

Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidurnya.7 Mesquita and Reimao menyatakan stres merupakan prediktor terkuat terjadinya kualitas tidur yang buruk.14

Melalui hasil suvei awal dengan melakukan wawancara pada 10 orang mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang mengerjakan skripsi didapati beberapa dari mereka mengalami kualitas tidur yang menurun mulai dari jam tidur yang semakin berkurang, sulit untuk memulai tidur, terbangun malam hari dan sebagainya yang mengakibatkan kebanyakan mahasiswa mengantuk saat menjalankan kuliah, terlihat lesu, sering menguap, sampai kurang konsentrasi.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ingin melihat ada atau tidaknya hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Sesuai dengan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016 ?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

(4)

4 1.3.2.Tujuan Khusus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran :

a. Mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, dan status tempat tingggal semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016. b. Mengetahui tingkat stres pada mahasiswa semester VII di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

c. Mengetahui kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

1.4.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan terkait hubungan tingkat stres dan kualitas tidur.

2. Menjadi dasar atau masukan kepada unit konseling melakukan upaya pencegahan dan manajemen stres bagi mahasiswa.

3. Menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang: Mahasiswa yang mengalami stres selama skripsi rentan mengalami gangguan pola tidur. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat stres dengan pola tidur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dispepsia fungsional dengan kualitas tidur di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS.. SUMATERA UTARA

Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012.. Kata kunci: kualitas tidur,

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka pokok permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut, “apakah terdapat hubungan frekuensi olahraga dengan tingkat stres

Tingkatan stres dan kualitas tidur merupakan masalah yang muncul pada remaja dan dewasa muda khususnya dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang dapat mempengaruhi tekanan darah

Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional untuk menilai pengaruh pandemi COVID-19 terhadap Tingkat Stres dan Pola Tidur pada mahasiswa Fakultas

Bila hal ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stres tahap IV akan muncul sebagai berikut: untuk bertahan