• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Dan Optimasi Kondisi Pemotongan Dengan Suhu Pemotongan Pada Pembubutan Baja AISI 4340 Menggunakan Pahat Karbida PVD Berlapis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Dan Optimasi Kondisi Pemotongan Dengan Suhu Pemotongan Pada Pembubutan Baja AISI 4340 Menggunakan Pahat Karbida PVD Berlapis"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembubutan keras merupakan proses pemesinan dari material yang

dikeraskan dengan nilai kekerasan lebih dari 45 HRC dengan tujuan menghasilkan

benda kerja langsung dari bahan yang diperkeras. Keuntungan daripada

pembubutan keras adalah biasanya dikerjakan dalam lingkungan kerja kering,

biasanya dilakukan tanpa adanya pelumas. Pertumbuhan dari proses pembubutan

keras dipengaruhi dari ditemukannya jenis pahat yang lebih baru seperti cubic

boron nitride (CBN), polycrystalline cubic boron nitride (CBN), chemical vapor

deposition (CVD), physical vapor deposition (PVD) dan pahat keramik [1]. Pada

beberapa tahun belakangan ini, pemesinan kering lebih dipilih dibandingkan

dengan pemesinan basah. Sebab kondisi ekonomi dan kesehatan lingkungan

merupakan faktor utama dari pemilihan pemesinan kering ini dan juga

perkembangan daripada pahat yang lebih baik.

Energi yang digunakan pada proses pemotongan kebanyakan diubah

menjadi panas. Panas yang dihasilkan merupakan akibat dari deformasi plastis dan

gesekan pada pahat – chip dan pahat – benda kerja. Panas yang dihasilkan pada

saat pemesinan meningkatkan temperatur pada zona pemotongan. Temperatur

pada zona pemotongan juga dipengaruhi oleh parameter pemotongan seperti

kecepatan potong (v), pemakanan(f), kedalaman potong(a) dan juga dipengaruhi

oleh sifat sifat dari bahan dan juga pahat. Temperatur pemotongan akan

meningkat signifikan dengan meningkatkanya kecepatan pemotongan, dan

temperatur pemotongan menurun signifikan dengan meningkatkanya laju

pemakanan. Peningkatan temperatur mempengaruhi kekuatan, kekerasan,

ketahanan terhadap aus, dan umur daripada pahat. [2]

Pada permesinan bahan baja yang dikeraskan, semakin tinggi kekerasan

bahan menghasilkan temperatur yang semakin tinggi pada zona pemotongan yang

mana memberikan pengaruh yang sangat besar pada laju keausan pahat melalui

variasi mekanisme keausan pahat seperti abrasi, adhesi dan difusi..[3] Keausan

pahat merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi umur pahat

(2)

2

dan kualitas produk yang dilakukan pemesinan. Maka dengan itu pertumbuhan

keausan pahat harus dijaga sehingga pahat dapat digunakan untuk waktu yang

lebih lama. Studi pengukuran temperatur pada pembubutan baja yang dikeraskan

juga telah banyak dilakukan untuk mencari tahu temperatur pada proses

pembubutan. [4]

Pada pemesinan bahan yang diperkeras biasanya menggunakan

polycrystalline cubic boron nitride (PCBN) dan pahat keramik biasanya

digunakan untuk menghilangkan proses penggerindaan. Namum perkembangan

dari kualitas pahat karbida dan teknologi pelapisan telah menarik banyak peneliti

untuk melakukan pemesinan menggunakan pahat karbida berlapis (Sahoo dan

Sahoo, 2012); (Chincanikar dan Chondury, 2014); (Shihab et al., 2014). Teknik

yang biasanya digunakan untuk modifikasi dari permukaan pahat adalah dengan

metode Chemical Vapor Deposition dan Physical Vapor Deposition. Dalam

beberapa tahun terakhir, teknologi PVD lebih disukai dari CVD dikarenakan lebih

rendahnya temperatur pada proses pemesinan dan lebih ramah lingkungan.[5]

Penelitian ini ditujukan untuk memepelajari hubungan pengaruh suhu

pemotongan terhadap temperatur yang dihasilkan pada karbida berlapis PVD

ketika digunakan pada pembubutan baja AISI 4340 yang telah dikeraskan (45-48)

HRC pada kondisi pemotongan kering (dry machining) dan juga optimasi menurut

kondisi pemotongan yang sesuai.

1.2. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

a. Pada penelitian ini benda kerja menggunakan material baja AISI 4340

yang diberi perlakuan panas (hardening) terlebih dahulu untuk tujuan

pembubutan keras.

b. Operasi permesinan menggunakan operasi pembubutan eksternal

mengunakan mesin bubut CNC (Computer Numerical Control).

c. Operasi pembubutan (turning) dilakukan tanpa menggunakan cairan

pemotongan (dry cutting) yaitu metode pembubutan ramah lingkungan.

(3)

3

1.3. Tujuan Penelitian

a. Mempelajari pengaruh / hubungan antara kondisi pemotongan dengan

suhu pemotongan pada pembubutan bahan baja (45-50) Hrc menggunakan

pahat karbida PVD berlapis.

b. Memperoleh kondisi pemotongan optimum dengan respon variabel suhu

menggunakan metode factorial 2k dengan software design expert.

1.4. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan garis besar tiap bab adalah

sebagai berikut:

a. Bab I : Pendahuluan

Bab I berisikan latar belakang, tujuan, batasan masalah dan sistim

penulisan.

b. Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab II menjelaskan tinjauan pustaka yang akan memberikan informasi

mengenai teori pembubutan, pembubutan kering dan keras, material pahat

yang dipakai, keausan pahat, dan temperatur pahat.

c. Bab III : Metodologi Penelitian

Bab III menjelaskan metodologi penelitian, peralatan dan bahan yang

digunakan, proses pengerjaan yang dilakukan.

d. Bab IV : Hasil Analisa dan Diskusi

Bab IV menunjukan hasil dari percobaan berupa data keausan pahat, umur

pakai pahat, dan Temperatur pahat pada saat percobaan.

e. Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab V sebagai penutup berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh

dari hasil percobaan.

f. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisikan literatur yang digunakan untuk menyusun

laporan.

Referensi

Dokumen terkait

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 30 responden dan dilakukan dengan teknik Accidental samplingdengan mengunakan kuesioner

data kerat lintang ( cross section ) : data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu keadaan pada waktu itu... data kualitatif :

[r]

JUDUL : PUASA TAK PENGARUHI PRODUKSI ASI MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 17

Namun berdasarkan wawancara dengan guru kelas XI SMA 1 Tengaran pada hari selasa tanggal 26 Juli 2016 jam 09.00 pagi mengenai prokrastinasi akademik, berdasarkan dari informasi yang

(3) terdapat perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar trigonometri yang diberikan umpan balik segera dan tertunda pada kelompok peserta didik bergaya kognitif

[r]

Sebelumnya Klik “YA” lalu masukkan Alamat email yang digunakan pada saat Registrasi Online sebelumnya, sedangkan apabila belum pernah sama sekali Klik “Tidak” lalu silahkan Isi