ABSTRAK
Tommy Ary Syahputra* Saidin**
Syamsul Rizal***
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi karena adanya ketertarikan akan suatu perbuatan hukum yang dimana perbuatan tersebut hampir sama tuanya dengan hukum itu sendiri yakni perjanjian. Seiring dengan perkembangan zaman maka perjanjian ini pun semakin berkembang, dan salah satu jenis perjanjian yang sangat mendasar dan sangat penting yakni mengenai pejanjian jual beli, dimana sebetulnya sudah tercatat sejak zaman romawi kuno. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini ialah perjanjian jual beli antara CV. Madani Sejahtera dengan PT. Saraswanti Sawit Makmur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli yang dilakukan kedua belah pihak, apa saja yang menjadi risiko dalam perjanjian jual beli tersebut, dan apa saja perlindungan hukum yang didapatkan para pihak dalam melakukan perjanjian jual beli tersebut.
Adapun metode penelitian dalam penulisan skripsi ini dengan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan jenis penelitian yuridis empiris. Jenis penelitian yuridis normatif dengan menggumpulkan bahan-bahan data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, dan pendapat para sarjana. Sedangkan jenis penelitian yuridis empiris disini dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak CV. Madani Sejahtera.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa perjanjian jual beli perlatan laboratorium minyak kelapa sawit dapat terlaksana apabila para pihak telah sepakat dan menandatangani surat perjanjian tersebut, dimana pelaksanaannya dimulai setelah Pihak Pertama membayarkan uang muka kepada Pihak Kedua yang kemudian Pihak Kedua berkewajiban memngirimkan barang yang telah diperjanjikan selambat-lambatnya 30 hari setelah uang muka diterima, dan bila barang yang diperjanjikan telah diterima dan sesuai dengan yang diperjanjikan, maka Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk melunasi pembayaran selambat-lambatnya 2 Minggu setelah barang diterima. Dan apabila terjadi wanprestasi dalam hal ini keterlambatan pembayaran ataupun keterlambatan pengiriman maka telah ditetapkan denda kepada pihak yang lalai, terkecuali terjadi force majeure. Dan di dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan perihal perlindungan hukum bila terjadi sengketa antara kedua belah pihak.
Kata Kunci : Jual Beli, Perjanjian
* Mahasiswa Fakultas Hukum USU Departemen Hukum Keperdataan
** Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum USU Departemen Hukum Keperdataan
*** Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum USU Departemen Hukum Keperdataan