2.1. Sejarah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara1
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara merupakan Fakultas Kedokteran Gigi pertama yang berada di luar pulau Jawa, didirikan pada tanggal 19 Oktober 1961 berdasarkan SK Menteri PTIP No. 0048/Sek/PU dan diresmikan pada tanggal 3 Nopember 1961.
yang lebih lengkap tersedia di dalam lingkungan kampus USU yang dapat digunakan oleh semua mahasiswa USU.
Fakultas Kedokteran Gigi USU berada di dalam kampus USU dengan alamat Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Padang Bulan, Medan-20155. Nomor telfon : 061-8216131, dan Nomor faksimil : 061-8213421.
Dosen Tetap yang dimiliki Fakultas Kedokteran Gigi USU saat ini adalah 82 orang, terdiri dari 11 orang Guru Besar (Profesor/S3), 35 orang (S2/Sp1), dan 36 orang (S1) sedangkan jumlah Dosen Tidak Tetap adalah 168 orang yang berasal dari USU dan luar USU. Empat orang diantara dosen tetap saat ini sedang mengikuti pendidikan program Doktor, 13 orang program Spesialis, dan 1 orang program Magister.
Kegiatan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU ditunjang oleh 68 orang tenaga adminsitrasi, terdiri dari 13 orang memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1), 8 orang (Program Diploma), dan 47 orang (SLTA atau yang sederajat).
Daya tampung Fakultas Kedokteran Gigi USU setiap tahunnya adalah 120 orang dengan jumlah peminat berkisar antara 1100-1300 orang. Berdasarkan izin Dikti tanggal 15 Juli 2002 (SK No. 1412/D/T/2002) maka sejak tahun ajaran 2002 Fakultas Kedokteran Gigi USU membuka Kelas Reguler Mandiri untuk menampung minat masyarakat yang tidak tertampung pada Kelas Reguler. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU tidak saja berasal dari daerah Sumatera Utara, akan tetapi juga berasal dari propinsi lain di Indonesia seperti NAD, Sumbar, Riau, Sumsel, dan lain-lain. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU juga ada yang berasal dari negara tetangga seperti Malaysia. Sampai dengan Tahun Akademik 2008/2009 jumlah mahasiswa asing Fakultas Kedokteran Gigi USU mencapai 154 orang.
Program Pendidikan Profesi yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Tahap Program Pendidikan Akademik dijadwalkan selama 8 semeter dengan beban studi 145 SKS, sedangkan Tahap Program Pendidikan Profesi dijadwalkan 2 semester dengan beban studi 30 SKS. Mahasiswa yang menamatkan program pendidikan akademik berhak menyandang gelar Sarjana Kedokteran Gigi (SKG), sedangkan mahasiswa yang berhasil menamatkan program pendidikan profesi akan mendapat gelar Dokter Gigi (drg).
Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan telah meluluskan sebanyak 888 orang Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) dan 2531 orang Dokter Gigi pada masa wisuda sarjana USU periode III T.A. 2008/2009.
Fakultas Kedokteran Gigi USU ditetapkan sebagai salah satu Fakultas
Kedokteran Gigi Negeri yang memiliki akreditasi “A" berdasarkan Surat
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No. 006/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006 tanggal 15 Juni 2006.
2.2. Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sebagai Fakultas Kedokteran Gigi unggulan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing
global untuk mendukung pencapaian visi Universitas Sumatera Utara, yaitu “The
University for Industry”.
1. Menyelenggarakan pendidikan bidang kedokteran gigi yang bertumpu pada aktifitas belajar mahasiswa yang berorientasi pada perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut untuk menghasilkan Sarjana Kedokteran Gigi dan Dokter Gigi yang berpengetahuan dan berketerampilan, bersikap demokratis, penuh tanggung jawab, dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan etika profesi kedokteran gigi.
2. Melaksanakan penelitian yang berorientasi pada pengembangan IPTEK untuk dapat menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut secara ilmiah yang merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan menguasai metode penyelesaian masalah, melalui kemampuan berpikir kritis, penalaran ilmiah, berpikir alternatif dan kemampuan pengambilan keputusan secara benar.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat melalui Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK secara tepat guna untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2.3. Tujuan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
1. Tugas profesi dilakukan dalam tatanan sistem pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia, dengan berpedoman pada rasa kemanusiaan dan etika kedokteran gigi yang mencakup :
a. Pengelolaan masalah kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dengan penekanan pada pemeliharaan dan pemulihan fungsi optimal sistem stomatognatik baik perorangan maupun masyarakat dengan memperhatikan sistem rujukan, berdasarkan keyakinan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan individu secara keseluruhan.
b. Kemampuan bekerjasama secara tepat guna dan daya guna dalam satu tim kesehatan gigi maupun tim pelayanan atau asuhan kesehatan yang lain, untuk melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, guna mengembalikan fungsi stomatognatik dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
c. Pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip pengelolaan kesehatan serta mengik utsertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi dan mulut dari masyarakat.
2. Berkemampuan untuk senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat guna melalui penambahan ilmu dan penelitian, sebagai upaya pendidikan yang berkelanjutan.
Lulusan setelah mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU diharapkan:
1. Mampu melaksanaan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
2. Mampu memahami Ilmu Kedokteran Dasar dan Klinik, Kedokteran Gigi Dasar dan Klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.
3. Mampu memeriksa, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Mampu memberikan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
5. Mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan mulut yang prima.
6. Mampu menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktek kedokteran gigi.
2.4. Fakultas Kedokteran Gigi Bagian Konservasi