i KONFLIK BUDAYA SUAMI-ISTRI
DI JEMAAT GKI LACHAI ROI WAMENA DARI PERSPEKTIF KONSELING LINTAS BUDAYA
Tesis
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama
Oleh:
Melna Grace J. Wutoy-Hallatu 752014016
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
v
KATA PENGANTAR
Syukur bagi-Mu, Tuhan Yesus Kristus, karena Kau memperkenankan saya untuk menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul : “Konflik Budaya Suami Istri di Jemaat GKI
Lachai Roi Wamena dari perspektif Konseling Lintas Budaya” melalui suatu perjuangan dan
pergumulan panjang dan berliku dibawah pembimbingan dosen. Saya menyadari bahwa ada lebih banyak kekurangan yang saya miliki daripada kelebihan, tetapi inilah yang dapat saya persembahkan bagi Tuhan melalui Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua. Tesis ini lahir dari
suatu pergumulan atas pengalaman-pengalaman konkret yang dihadapi oleh jemaat-jemaat dan masyarakat di Tanah Papua dari waktu ke waktu terutama pergumulan di sekitar masalah
konflik-konflik dalam keluarga. Perlu ada upaya-upaya untuk mencari jalan keluar dalam penanganan terhadap konflik-konflik tersebut. Tesis ini mencoba memberikan sedikit dari
apa yang diperlukan dalam pelayanan kepada warga jemaat.
Saya menyadari bahwa keberhasilan dalam studi maupun penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu pada tempat dan saatnya ini saya harus
mengucapkan terima-kasih danpenghargaan kepada :
1. Direktur Program Pasca Sarjana Sosiologi Agama UKSW Salatiga
2. Dosen Pembimbing Tesis, saya sebutkan dengan hormat, Pdt. Dr. J.D. Engel, M.Si. dan Pdt. Dr. Totok S. Wiryasaputra, Th.M
3. Para dosen yang telah mengabdikan pengetahuan, persekutuan dan kasih Yesus selama
saya menjalani studi di Fakultas Teologi UKSW Salatiga
4. Badan Pekerja Am Sinode GKI Di Tanah Papua yang berkenan memberikan
rekomendasi untuk studi ini.
5. Badan Pekerja Klasis GKI Waropen yang selalu menopang kami dengan biaya studi dalam bentuk beasiswa.
7. Papa dan mama yang mencintai saya dan selalui berdoa serta menopang studi maupun biaya yang luar biasa.
8. Ketiga adik tercinta, Usi Ine, Bu Ein dan Ade Oki yang selalu mencintai usi Ge dengan sepenuh hati, yang selalu menghibur dan memberi damai dalam menjalani studi ini.
9. Keluarga besar Wutoy-Hallatu
10.Om Pdt. Andre Kakiay dan tante Pdt. Grasye Mutara serta kedua adik Ugen dan Putri; Keluarga Kaka Pdt. Onasis Rumbaibab, kaka Salo dan keempat adik tercinta; semua
keluarga Pendeta di Waropen yang menopang saya dalam doa.
11.Kepada keluarga-keluarga di Jemaat GKI Diaspora Kotaraja dan GKI Viadolorosa
Polimak IV yang menopang saya dalam studi ini, Tuhan Yesus berkati.
12.Teman-teman yang bersama saya dalam studi dan dalam persekutuan hidup selama di Yogyakata dan Salatiga.
Salatiga, 2 September 2016
vii A B S T R A K S I
Melna Grace Jamagbetatin Wutoy-Hallatu, 2014/2015. Konflik Budaya Suami-Istri Di Jemaat GKI Lachai Roi Wamena.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis realitas konflik budaya suami istri di jemaat GKI Lakhai Roi Wamena dan mengkaji konseling lintas budaya yang dapat dilakukan pendeta sebagai konselor terhadap konflik budaya suami-istri di Jemaat GKI Lachai Roi Wamena. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta masalah konflik budaya suami-istri yang terjadi terus-menerus terhadap pasangan suami-istri yang berada di jemaat GKI Lachai Roi Wamena dan belum mendapat penangan yang efektif. Penelitian ini pun menggunakan metode penelitian deskriptis analitis dengan jenis penelitian kualitatif. Observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk menolong pendeta sebagai konselor menangani persoalan konflik budaya suami-istri di jemaat GKI Lachai Roi Wamena dilihat dari perspektif konseling lintas budaya. Penelitian ini menggunakan konseling lintas budaya sebagai suatu model konseling yang mampu menolong pasangan suami-istri yang mengalami konflik budaya di jemaat GKI Lachai Roi Wamena. Konseling lintas budaya adalah cara yang digunakan dalam rangka penanganan konflik budaya, yaitu suatu usaha dan proses pendampingan yang dilakukan konselor untuk menolong konseli supaya dapat menata hidupnya secara baru dan benar, dalam hal ini yang terjadi dalam konflik budaya suami-istri di Jemaat GKI Lachai Roi Wamena. Konflik budaya suami-istri yang terjadi di Jemaat GKI Lachai Roi wamena akan dilihat dari perspektif konseling lintas budaya dengan melihat budaya sebagai penyebab konflik dipahami melalui tiga pemahaman yaitu dari perspektif antropologis, sosiologis, dan psikologis. Maka konflik budaya suami istri di Jemaat GKI Lachai Roi wamena diolah dengan menggunakan strategi konsling lintas budaya menggunakan pendekatan rational emotive yaitu dengan menggunakan tekhnik kognitif, teknik emotif dan tekhnik behavioral. Direkomendasikan kepada pasangan suami-istri, pendeta, dan gereja GKI di Tanah Papua untuk menerapkan konseling lintas budaya dalam penangan konflik budaya suami-istri. Maka dalam rangka menerapkan strategi konseling lintas budaya terhadap konflik budaya suami-istri, pendeta terlebih dahulu perlu mengikuti pelatihan-pelatihan khusus sebagai konselor, agar penangan terhadap konflik budaya suami-istri efektif.
Kata Kunci : Konflik, Budaya, Suami-Istri, GKI Lachai Roi Wamena, Konseling Lintas
DAFTAR ISI
Bab II. STUDI PUSTAKA ...10
1. Realitas Konflik dan Penyebabnya ...10
1.1. Konflik pada umumnya ...10
1.2. Konflik Budaya Suami Istri ...11
2. Budaya Sebagai Penyebab Konflik ...13
2.1. Pemaknaan Budaya ...13
2.1.1Perspektif Antropologi ...13
2.1.2.Perspektif Sosiologi ...16
2.1.3.Perspektif Psikologi ...17
2.2. Kepekaan Budaya ...18
2.3. Bias Budaya ...20
ix
3.1. Makna Konseling Lintas Budaya ...23
3.2. Strategidan Pola Konseling Lintas Budaya...25
3.3. Pendekatan Rational Emotive dalam Konseling Lintas Budaya...27
Bab III. TEMUAN HASIL PENELITIAN ...29
1. Gambaran Umum Jemaat ...29
2. Realitas Konflik Budaya Suami Istri di Jemaat GKI Lachai Roi Wamena ...33
2.1. Konflik budaya suami istri budaya NTT dan Raja Ampat ...34
2.2. Konflik budaya suami istri budaya Toraja ...36
2.3. Konflik budaya suami istri budaya Wamena ...40
2.4. Hasil Temuan terhadap Konflik Budaya Suami Istri Budaya NTT dan Raja Ampat...42
2.5. Hasil Temuan terhadap Konflik Budaya Suami Istri Budaya Toraja ...49
2.6. Hasil Temuan terhadap Konflik Budaya Suami Istri Budaya Wamena ...52
3. Penanganan Konseling Lintas Budaya Suami Istridi Jemaat GKI Lachai Roi Wamena...55
3.1. Pelayanan Konseling Lintas Budaya oleh Pendeta Jemaat ...57
3.2. Tindakan Konseling Lintas Budaya ...59
3.3. Kajian terhadap Verbatim Percakapan Fase 1 – Fase 2 ...77
Bab IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA TERHADAP HASIL PENELITIAN ...80
1. Budaya sebagai landasan berpijak ...84
2. Manusia sebagai subyek Konseling Lintas Budaya ...87
4. Konselor sebagai kunci Konseling Lintas Budaya ...92
Bab V. PENUTUP ...95
1. Kesimpulan ...95
2. Usul dan Saran ...97