• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Siklus Menstruasi Ibu yang Menggunakan KB IUD dan Suntik depo provera di wilayah kerja puskesmas Mandala Medan 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Siklus Menstruasi Ibu yang Menggunakan KB IUD dan Suntik depo provera di wilayah kerja puskesmas Mandala Medan 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Siklus menstruasi

Haid yaitu keluarnya dari kemaluan perempuan setiap bulan akibat

gugurnya dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi. Sebenarnay proses yang

terjadi adalah luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung

pembuluh darah bersama dengan sel telur tidak dibuahi. Darah yang keluar dari

rahim perempuan yang sehat, bukan akibat melahirkan atau perdarahan (Bkkbn

2008)

Dalam hidup seorang wanita akan mengalami menstruasi dimana pada saat

itu tidak kurang dari 400 kali akan mengalami pengelupasan dan regenerasi pada

endometrium. Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya kurang dari 3x

jumlah total besi yang ada pada orang dewasa (Fitramaya, 2009).

1. Fase proliferasi

Pada proliferasi hormonestrogen sangat berpengaruh terhadap

perubahan endometrium. Dibawah pengaruh hormon estrogen (terutama

estradiol 17 beta),endometrium akan mengalami proliferasi (epitel

mengalami regenerasi, kelenjar memanjang dari jaringan ikat bertambah

padat). Disamping itu estrogen berfungsi menambah afinitas reseptor

estrogen dan sekaligus mempersiapkan reseptor progesteron. Pada masa ini

endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar

tumbuhnya lebuh cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Fase ini

berlangsung kira-kira dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama

(2)

7

2. Fase sekresi

Fase ini hormon yang berpengaruh adalah hormon progesteron.

Dibawah pengaruh progesteron maka menyebabkan keadaan endometrium

tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku,

membesar, melebar, berkelok-kelok dan banyak mengeluarkan getah.Pada

endometrium sudah dapat dibedakan antar lapisan atas yang padat atau statum

cpmactum, lapisan mampung atau stratum spongoisum yang banyak

lubang-lubangnyadan terdapat kelenjar-kelejar, dan lapisan yang bawah yang disebut

stratum basale.

Fase sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Bila

tidak terjadi kehamilan maka endometrium akan mengalami deskuamasi dan

dilepaskan dengan perdarahan.

3. Fase premenstruasi (fase iskemia)

Ini terjadi bila telur tidak dibuahi. Fase ini berlangsung kurang lebih

2-3 hari sebelum menstruasi. Gambaran yang terjadi pada fase ini adalah

korpus leteum berdegenerasi, ini menjadikan produksi estrogen dan

progesteron menurun dan pengkerutan lapisan fungsional endomentrium

akibat perubahan-perubahan pada vaskular.

Vasokontriksi arteria spiralis ( coiled artery) terjadi 4-24 jam

sebslum menstruasi, dangan akibat bagian luar/atas endometrium mengalami

antropi dan mengerut. Setelah beberapa waktu arteri yang mengkerut ini

mengalami dilatasi sehingga bagian-bagian yang nekrosis terlepas berupa

darah menstrruasi. Sebelum menstruasi berhenti, FSH memacu kembali

(3)

proses ini berlangsung terus sampai seorang wania berumur 45-50 tahun.

4. Fase menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dimana darah berasal

dari endometrium yang mekrotik. Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah

ovulasi pada siklus 28 hari. Hari pertama silus menstruasi ditetapkan sebagai

hari pertama siklus endomentrium. Darah menstruasi sebagian besar berasal

dari darah arterial meskipun dapat juga berasal dari darah venosa. Pada

permulaan akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiral sehingga terjadi

hematoma.

Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari (dengan rentang tiga

sampai enam hari) dan jumlah darah rata-rata yang hilang ialah 50 ml

(rentang 20-80 ml) namun hal ini sangat bervariasi. Pada sekitar 50 wanita,

darah menstruasi tidak membeku. Darah mentruasi membeku didalam uterus,

tetapi bekuan biasanya mencair sebelum keluar dari uterus. Selain darah rabas

uterus mengandung lendir dan sel epitel (Fitramaya, 2009)

B. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)/IUD

1. Pengertian AKDR

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang

bentuknya bermacam-macam, terdiri dari, plastik, (polyethyline). Ada yang

tembaga (Cu), ada pula yang tidak , adapula yang dilihat lembaga bercampur

perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesteron

(Suratun, 2008).

(4)

9

a. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista

sampai ke rahim, endometrium belum siap untuk menrima nidasi hasil

konsepsi.

b. Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran

tuba.

c. Mempengaruhi fertilisasi (kesuburan) sebelum ovum mencapai kavum

uteri.

d. Efektifitas tinggi secara ilmiah 98,5 %-99,9% efektivitas pemakaian

98%-99,9%.

3. Indikasi Pemakaian AKDR/IUD

Merupakan cara kerja KB efektif terpilih yang sangat di prioritaskan

pemakainannya pada ibu daslam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri

kesuburan serta menunda kehamilan, dengan jenis AKDR mini Suratun, 2008).

4. Kotraindikasi AKDR/IUD

a. Kehamilan, Gangguan perdarahan pada alt kelamin yang tidak diketahui

sebabnya, Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin, Tumor jinak rahim

dan kelainan bawaan rahim.

5. Jenis-jenis AKDR/IUD

a. Lippes loop sebagai generasi pertama dipakai selama diinginkan, kecuali

bila ada keluhan.

b. Cu T 200 B, Cu, 7, ML Cu 250 sebagai generasi kedua dipakai selama 3-4

tahun.

c. IUD Generasi ketiga; Cu T 380 A, ML Cu 380 selama 10 tahun.

(5)

perforasi dan perdarahan.

b. Diakui bahwa mengenal ekspulsi lebih tinggi (6-10%) dan ini harus

disadari oleh pasien bila mau akan dapat dipasang lagi.

c. Kemampuan penolong meletakkan difundus amat memperkecil resiko

ekspulsi. Oleh karena itu diperlukan pelatihan.

d. Kontraindikasi pemasangan post-plasenta ialah: ketuban pecah lama,

infeksi intrapartum perdarahan post partum.

7. Efek Samping AKDR/IUD

a. keluar bercak-bercak darah setelah 1-2 hari pemasangan

b. perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak serta nyeri

c. komplikasi

d. merasakan sakit/kejang setelah 3-5 hari pemakain dan pemasangan (Bkkbn

2007).

8. Keuntungan AKDR

1. Sebagai kontasepsi, efektifitasnya tinggi. Sangat efektif – 0,6 – 0,8

kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam

125-170).

2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

3. metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cut-308 dan tidak perlu

diganti).

4. sangat efektif karena tidak perlu diingat-ingat.

5. tidak mempengaruhi hubunagn seksual.

6. meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hanil.

(6)

11

8. tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

9. dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak

terjadi infeksi).

10. dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

11. tidak ada interaksi dengan obat-obatan.

12. membantu mencegah kehamilan ektopik.

9. Kerugian AKDR

a. Efek samping yang lain terjadi:

1. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan).

2. haid lebih lama dan banyak.

3. perdarahan (spotting)antarmenstruasi.

4. saat haid lebih sakit.

b. komplikasi lainnya

1. merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.

2. perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan

penyebab anemia.

3. perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).

4. tidak mencegah IMS termaksud HIV/AIDS.

5. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

sering berganti pasangan.

6. penyakit radang panggul terjadi, sesudah perempuan IMS memakai AKDR.

PRP dapat memicu infertilitas.

(7)

tindakan invasif. Karena menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan

hati-hati dengan tehnik asepyik untuk mencegah infeksi. Kekhawatiran lainnya

adalah meningkatnya masalah pnyebaran virus hepatitis B, hepatitis C, dan AIDS

kepada klien, provider dan petugas klinik, khusunya petugas kebersihan dan rumah

tangga. Untuk mengurangi resiko tersebut, sedapat-dapatnya gunakan garum dan

alat suntik sekali pakai (disposible) atau alat suntik jenis baru yaitu “autosible

syringe”. Bila menggunakan menggunakan jarum dan alat suntik pakai ulang

(reusable) setelah digunakan , dekontaminasi segera dengan direndam dalam

larutan 0,5 % atau disinfektan lain yang tersedia didaerah setempat (Sarwono,

2006).

1. Jenis-Jenis KB Suntikan Depo provera

Di inidonesia tersedia dua jenis sediaan kontrasepsi suntikan yang mengandung

progesteron, yaitu :

a. Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), yang diberikan 3 bulan dengan

cara disuntik intramuskular (IM).

b. Depo nerotisteron enantat (Depo noristerat/NET EN), yang diberikan setiap

2 bulan dengan cara intramuskular(IM) (Hartanto, 2004).

2. Keuntungan KB suntikan Depo provera

c. Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu

d. Tingkat efektifitasnya tinggi.

e. Hubungan seks dengan suntikan kb bebas.

f. Dapat diberikan pascapersalinan, pasca-keguguran atau pascamenstruasi.

(8)

13

h. Suntikan KB DEPO PROVERA setiap 3 bulan dan peserta kb akan

mendapatkan menstruasi.

3. Kerugian KB suntikan Depo provera

a. Perdarahan tidak menentu

b. Terjadi amenoera (tidak datang bulan) berkepanjangan

c. Masih terjadi kemungkinan hamil.

d. Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan

KB suntikan.

4. Efek Samping

a. Gangguan Menstruasi

Merupakan keadaan ketika menstruasi berhenti pada masa

menstruasi teratur. Dimungkinkan karena fungsi indung telur, hormon tidak

normal, masalah tekanan jiwa dan emosi (Hartanto 2004).

b. Peningkatan Berat badan

Efek samping utama yang lain lagi beberapa wanita adalah kenaikan

berat badan. Bukti yang menunjukkan kenaikan berat badan selama

penggunaan DMPA masih dalam perdebatan. Peningkatan berat badan dan

mendapat konseling tentang penatalaksanakan berat badan yang sesuai

dengan gaya hidup sehat.

c. Efek lainnya.

Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan

pada vagina, sakit kepala, penurunan libido, gangguan emosi/perubahan

Referensi

Dokumen terkait

Mari berfokus pada kesantunan berbahasa di lingkungan sekolah atau dunia pendidikan, penelitian (Kurniadi, 2017) menyatakan masih banyak dan maraknya penggunaan

hubungan terjadinya cidera jarum suntik dan benda tajam dengan jenis kelamin, jam kerja.. / minggu, usia, pengalaman kerja, dan

Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa menyebutkan kata- kata “dapat mengatasi tekanan”, hal ini dapat sedikit dikaitkan dengan makna

adalah benar-benar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir) berupa

All the four multiband images were classified using support vector machine (SVM) classifier into four most abundant land cover classes, viz, hard surface, vegetation, water

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M- MBU/2002 bahwa di samping keempat prinsip di atas, masih ada satu prinsip tambahan lagi, yaitu prinsip

BILA I1 / I2 LEBIH KECIL DARI K MAKA RELAI AKAN BUKA KONTAK TIPE INI BANYAK DIGUNAKAN SEBAGAI RELAI

Toba Pulp Lestari Porsea yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan telah mendapat sertifikat dan bendera emas, telah berhasil