Lampiran 1. Deskripsi padi varietas padi INPARI I3
Nomor Persilangan
: OM1490
Asal Persilangan
: OM606/IR18348-36-3-3
Golongan
: Cere
Bentuk Gabah
: Panjang ramping
Warna Gabah
: Kuning bersih
Ketahanan terhadap
Hama
:
•
Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe
1,2, dan 3
Penyakit
:
•
Agak rentan terhadap hawar daun bakteri ras III, IV
dan VIII
•
Tahan terhadap blas ras 033. Agak rentan terhadap
ras 133,073 dan 173, rentan terhadap Tungro
Anjuran tanam
: Cocok ditanam ekosistem sawah tadah hujan dataran
rendah sampai ketinggian 6000 m dpl
Pemulia
: Nafisah, Bambang S, Aan A Daradjat, Cucu
Gunarsih, Trias Sitaresmi, dan M. Yamin Samaullah
Peneliti
: Baehaki SE, Triny SK, Suprihanto, Prihadi Wibowo,
Anggiani Nasution, Rina Dirgahayu, Akmal, AA
Kamandalu, Ali Imran, dan Zairin
Teknisi
: Thoyib S Ma’ruf, Maman Suherman, Uan D.S,
Karmita, Meru, Suwarsa, Dede M., Holil, dan Yahya
Suhaya
Alasan utama dilepas : Umur panen sangat genjah, potensi hasil tinggi,
tekstur nasi pulen, serta tahan terhadap wereng
cokelat biotipe 1, 2 dan 3
Dilepas tahun
: 2009
Lampiran 2. Kriteria sifat kimia tanah
Sifat Kimia
Sangat
rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
tinggi
c-organik(%)
<1
1-2
2-3
3-5
>5
N-total(%)
<0,1
0,1-0,2
0,2-0,5
0,50-0,75
>0,75
C/N
<5
5-10
10-15
15-25
>25
P-Bray.I(ppm)
<3
3-7
7-20
20-35
>35
Ca-dd(me/100g)
<2
2-5
5-10
10-20
>20
Mg-dd(me/100g)
<0,4
0,4-1
1-2
2-8
>8
Na-dd(me/100g)
<0,1
0,1-0,3
0,3-0,7
0,7-1
>1
K-dd(me/100g)
<0,1
0,1-0,2
0,2-0,5
0,5-1
>1
KTK(me/100g)
<5
5-16
16-24
24-40
>40
Kj.Basa(%)
<20
20-35
35-50
50-70
>70
Kj.Aluminium(%
)
<10
10-20
20-30
30-60
>60
Sangat
Masam
Masam
Agak
Masam
Netral
Agak
Alkalis
pH(H2O)
<4,5
4,5-5,5
5,6-6,5
6,6-7,5
7,6-8,5
Lampiran 3. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001
TANGGAL 14 DESEMBER 2001
TENTANG
PENGELOLAAN KUALITAS AIR
DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
PARAMETER SATUAN KELAS KETERANGAN
I II III IV
FISIKA
Temperatur 0C deviasi3 deviasi3 deviasi 3
deviasi 5
Deviasi temperatur dari keadaan alamiahnya
Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000 Residu
Tersuspensi
mg/L 50 50 400 400 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi ≤ 5000 mg/L
KIMIA ANORGANIK
pH 6-9 6-9 6-9 5-9 Apabila secara alamiah di luar
rentang tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah
Lampiran 4. Perlakuan penelitian model optimum budidaya padi intensif dengan
pertimbangan gas metan pada sawah irigasi teknis di Kabupaten
Simalungun
No Perlakuan Varietas
Sistem
Tanam
Air
Pupuk
1
01
Inpari 13
2:1
Tergenang
Rekomendasi
Pemupukan
Permentan No 40
Tahun 2007
pupuk probiotik
4
04
Inpari 13
2:1
Tergenang
Permentan No 40
pupuk probiotik
6
06
Inpari 13
2:1
Tergenang
Analisis Lab
(100% dosis) +
pupuk probiotik
No Perlakuan Varietas
Sistem
Tanam
Air
Pupuk
10
10
Inpari 13
2:1
Intermittent
Rekomendasi
Pemupukan
dengan Analisis
Laboratorium
11
11
Inpari 13
2:1
Intermittent
Permentan 40
Tahun 2007
(100% dosis)
+pupuk probiotik
12
12
Inpari 13
2:1
Intermittent
Permentan 40
(70% dosis) +
pupuk probiotik
13
13
Inpari 13
2:1
Intermittent
Permentan 40
(40% dosis) +
pupuk probiotik
14
14
Inpari 13
2:1
Intermittent
Analisis Lab
(100% dosis) +
pupuk probiotik
15
15
Inpari 13
2:1
Intermittent
Analisis Lab (70%
dosis) + pupuk
probiotik
16
16
Inpari 13
2:1
Intermittent
Analisis Lab (40%
Lampiran 6. Atribut dan skor keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan pada lahan sawah irigasi
teknis dimensi ekologi
Dimensi/Atribut
Skor
Bai
k
Buru
k
Keterangan
Sumber data
EKOLOGI
Alih Fungsi lahan 0; 1; 2 0 2 Didasarkan pada konversi lahan sawah di setiap wilayah relatif terhadap Indonesia sejak tahun 1998-2003: (0) lebih kecil (1) sama (2) lebih besar
Sensus Pertanian,2003b (Hasil pencacahan)
Cuaca (Curah hujan, temperature,kelembaban)
0; 1;2;3 0 3 (0) >1500 mm untuk kelas kesesuaian lahan S1 (1) 1200-1500 untuk kelas S2 (2) 800-<1200 untuk kelas S3 (3) <800 untuk kelas
N2 Statistik LH
Ketersediaaan Sistem irigasi
0; 1; 2 0 2 Didasarkan pada jenis pengairan dan frekuensi dua kali penanaman padi tahun 2003: (0)sebagian besar lahan menggunakan sistem Irigasi teknis
(1) sebagian besar lahan menggunakan sistem Irigasi semi teknis (2) sebagian besar lahan menggunakan sistem sederhana
Indikator Pertanian,2004
Intensitas Serangan OPT 0; 1; 2 0 2 Didasarkan pada luas tanaman padi yang puso akibat jasad pengganggu (ha) tahun 1999 dan 2002: (0) menurun (1) tetap (2) meningkat
Produktivitas Padi 0; 1; 2 2 0 Didasarkan pada produktivitas padi di setiap wilayah relatif terhadap Indonesia: (0) lebih kecil (1) sama (2) lebih besar
Dimensi/Atribut
Skor
Baik
Buru
k
Keterangan
Sumber data
Kelas kemampuan lahan 0; 1;2;3;4;5;6;7 0 7 Didasarkan pada luas lahan menurut kelas kemampuan lahan menurut Soepardi dalam Sitorus (1989):(0) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas I, (1) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas II,(2) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas III, (3) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas IV, (4) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas V,(5) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas VI,(6) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas VII,(7) sebagian besar lahan termasuk dalam kelas VIII
Survey tanah,Sitorus
Penggunaan Pupuk( t/ha) 0; 1; 2 0 2 Didasarkan pada banyaknya penggunaan pupuk kimia per ha tanaman padi per wilayah kepulauan relatif terhadap Indonesia : (0) lebih kecil (1) sama(2) lebih besar
setiap wilayah relatif terhadap Indonesia sejak
tahun 1998-2003:(5)sangat kecil (4) kecil (3)
sedang (2) besar (1) lebih besar (0) besar
sekali
Sensus Pertanian, 2010 (Hasil pencacahan)
Indeks Pertanaman 0;1;2 0 2 Didasarkan pada indeks pertanaman padi di Kabupaten Simalungun : (0) lebih besar dari IP 2 (1) sama dengan IP 2 (2) lebih kecil dari IP 2
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumut, 2011
Status lahan Abadi untuk Padi
0; 1; 2 2 0 (0) belum ditentukan; (1) dalam rencana/pembahasan; (2) sudah ditentukan
Lampiran 7. Atribut dan skor keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan pada lahan sawah irigasi
teknis dimensi ekonomi
Dimensi/Atribut
Skor
Baik
Buruk
Keterangan
Sumber data
EKONOMI
Profitabilitas/Tingkat
Keuntungan
0; 1; 2
2
0
Didasarkan pada persen keuntungan per ha dari usaha
penanaman padi di setiap wilayah relatif terhadap persen
keuntungan per ha dari usaha penanaman padi di
Indonesia: (0) lebih kecil; (1) sama; (2) lebih besar
Indikator Pertanian,2004
PDRB
0;1;2;3;4
4
0
Didasarkan pada produksi padi di setiap wilayah relatif
terhadap produksi padi Indonesia: (0) jauh di bawah
rata-rata, (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di atas
rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Statistik Pertanian,2003
Nilai Tukar Petani
0; 1; 2
2
0
Didasarkan pada nilai tukar petani di setiap wilayah
relatif terhadap nilai tukar petani di Indonesia: (0) lebih
kecil, (1) sama; (2) lebih besar
Kinerja PKP,2004
Perubahan Upah Riil
Buruh Petani
0; 1; 2
2
0
Didasarkan pada perubahan upah riil buruh tani menurut
propinsi (rata2 Agustus 2003 terhadap
Juni-Agustus 2002 dan rata2 Juni-Agustus-Oktober 2002 terhadap
Agustus-Oktober 2001 (BPS 2003): (0) turun tajam
(<-2,5%), (1) tidak ada perubahan (-2,5 - < (<-2,5%), (2) naik
tajam (> 2,5%)
Kinerja PKP,2004
Jumlah Tenaga Kerja
Pertanian di subsektor
tanaman pangan
0; 1; 2
2
0
Didasarkan pada jumlah rumahtangga pertanian dengan
luas lahan yg dikuasi
≥ 0,5 ha di setiap wilayah relatif
terhadap jumlah rumah tangga pertanian dengan luas
lahan > 0,5 ha yang dikuasai di Indonesia: (0) lebih
kecil, (1) sama, (2) lebih besar
Dimensi/Atribut
Skor
Baik
Buruk Keterangan
Sumber data
Harga GKG
0;1;2;3;4 4 0Didasarkan pada trend perkembangan harga Gabah
Kering Panen selang waktu 2010 dan 2012: 0) jauh di
bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di
atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2012
Harga Benih
0;1;2;3;4 4 0Didasarkan pada trend perkembangan harga Benih
selang waktu 2010 dan 2012: 0) jauh di bawah
rata; (1) di bawah rata; (2) sama; (3) di atas
rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2012
Harga Beras
0;1;2;3;4 4 0Didasarkan pada trend perkembangan harga Beras
selang waktu 2010 dan 2012: 0) jauh di bawah
rata; (1) di bawah rata; (2) sama; (3) di atas
rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2012
Sarana Produksi
pemasaran
0;1;2;3;4 4 0
Didasarkan pada perkembangan sarana produksi
pemasaran selang waktu 2010 dan 2012: 0) jauh di
bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di
atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Lampiran 8. Atribut dan skor keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan pada lahan sawah irigasi
teknis dimensi teknologi
Dimensi/Atribut
Skor
Baik Buruk
KeteranganSumber data
TEKNOLOGI
Jumlah mesin
Jumlah mesin Pengolah Lahan
Jenis Traktor Roda Dua (Two
Wheels Tractors) dan Roda
Empat (Four Wheels Tractors)
0; 1; 2;3;4
4
0
Didasarkan pada jumlah mesin pengolah lahan di setiap wilayah relatif terhadap jumlah mesin pengolah lahan di Indonesia: (0) jauh di bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rataAlat-alat Pertanian, 2002
Penerapan Sistem
persemaian culik dan dapok
Jumlah alat tanam caplak
0; 1; 2
2
0
Didasarkan pada trend perkembangan jumlah alat penanaman (Jabber, seeder dan transplanter) selang waktu 2000 dan 2002: (0) menurun; (1) tetap; (2) meningkatAlat Pertanian 2000 & 2002
Ketersediaan dan kecukupan
emposan tikus
0;1;2;3;4
4
0
Didasarkan pada perkembangan jumlah alat fumigator di setiap wilayah relatif terhadap jumlah alat fumigator di Indonesia tahun 2002: (0) jauh di bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama;(3) di atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rataDimensi/Atribut
Skor
Baik Buruk
Keterangan
Sumber
data
Pagar plastik
0;1;2;3;4 4 0 Didasarkan pada banyaknya petani yang menggunakan pagar plastik dilahan sawah (0) Tidak Menggunakan pagar plastik (2) Sangat sedikit menggunakan pagar plastik (3) Menggunakan pagar plastik pada sebagian lahan (4) Menggunakan pagar plastik pada semua lahan usaha tani
BPTP Sumatera Utara, 2011
Benih Varietas
unggul umur genjah
0;1;2 2 0
Didasarkan pada trend perkembangan jumlah varietas di
Kab. Simalungun 2008-2012 : (0) menurun; (1) tetap; (2)
meningkat
BPTP Sumatera Utara, 2012
Penerapan Pendekatan PTT
0;1;2;3;4;5 5 0 Didasarkan pada banyaknya komponen Teknologi PTT dan pilihan yang diterapkan dalan usaha tani (5) Menerapkan 10 -12 Komponen PTT dasar dan pilihan (4) Menerapkan 8 -10 Komponen PTT dasar dan pilihan(3) Menerapkan 6-8 Komponen PTT dasar dan pilihan (2) Menerapkan 4-6 Komponen PTT dasar dan pilihan (1) Menerapkan 2-4 Komponen PTT dasar dan pilihan (0) Tidak menerapkan komponen PTT baik dasar dan pilihan
BPTP Sumatera Utara, 2011
Mesin Panen/ perontok gabah
0; 1; 2;3;4 4 0 Didasarkan pada jumlah mesin perontok padi di setiap wilayah relatif terhadap jumlah mesin perontok padi di Indonesia tahun 2002: (0) jauh di bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Alat-alat Pertanian, 2002
Dimensi/Atribut
Skor
Baik Buruk
Keterangan
Sumber data
Jumlah RMU (Rice milling unit)
0;1;2;3;4 4 0 Didasarkan pada jumlah mesin penggiling padi di setiap wilayah relatif terhadap jumlah mesin penggiling padi di Indonesia tahun 2002: (0) jauh di bawah rata-rata; (1) di bawah rata-rata; (2) sama; (3) di atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Alat-alat Pertanian, 2002
Ketersediaan saprodi 0; 1; ;3;4 4 0 Didasarkan pada desa yang memiliki pasar dengan bangunan permanen di setiap wilayah 2003 relatif terhadap rata-rata desa yang memiliki pasar dengan bangunan permanen di indonesia 2003: (0) jauh di bawah rata, (1) di bawah rata; (2) sama; (3) di atas rata-rata; (4) jauh di atas rata-rata
Alat-alat Pertanian, 2002
Lampiran 10. Atribut dan skor keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan pada lahan sawah irigasi
teknis dimensi kelembagaan
Dimensi/Atribut
Skor Baik Buruk Keterangan
Sumber data
KELEMBAGAAN Ketersediaan dan Perkembangan KUD
Lembaga Keuangan mikro 0; 1;2 2 0 Didasarkan pada jumlah LKM disetiap wilayah relatif terhadap rata-rata jumlah LKM Indonesia: (0) lebih kecil (1) sama (2) lebih besar
Statistik Potensi Desa Indonesia, 2005
BPTP. BPP/BP3 K Penyuluh
0; 1;2 2 0 Didasarkan pada peran BPTP, BPP/BP3K, Penyuluh terhadap kegiatan usahatani padi dan peningkatan produksi di Kabupaten Simalungun
(0) Tidak berperan (1) Sedang (2) Sangat Berperan
BPTP Sumut, 2012, Hasil survei
P3A 0; 1;2 2 0 Didasarkan pada peran P3A terhadap kegiatan usahatani padi dan perbaikan irigasi serta peningkatan produksi di Kabupaten simalungun
(0) Tidak berperan (1 ) Sedang (2) Sangat Berperan
BPTP Sumut, 2012, Hasil survei
Pengamat OPT 0; 1;2 2 0 Didasarkan pada peran pengamat OPT terhadap kegiatan usahatani padi dan penanganan HPT, serta peningkatan produksi di Kabupaten Simalungun
(0) Tidak berperan (1) Sedang (2) Sangat Berperan
Dimensi/Atribut
Skor Baik Buruk
Keterangan
Sumber data
Penangkar/perbenihan 0; 1;2 2 0 Didasarkan pada perkembangan penangkar benih padi di KabupatenSimalungun (0) Tidak meningkat (1) Meningkat (2) Sangat Meningkat
BPTP Sumut, 2012, Hasil survey
Jlh Kelompok
tani/GAPOKTAN/KOPTAN
0; 1;2 2 0 Didasarkan pada jumlah kelompok tani/GAPOKTAN/KOPTAN di Simalungun dibandingkan dengan wilayah lain di Sumatera Utara (0) lebih kecil (1) sama (2) lebih besar
BPTP Sumut, 2012, Hasil Survei
Jasa Alsintan 0; 1;2 2 0 Didasarkan pada perkembangan selang waktu 2010 dan 2012: (0) menurun; (1) tetap; (2) meningkat