• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Struktur Hewan Jaringa (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Struktur Hewan Jaringa (4)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

STRUKTUR HEWAN

(JARINGAN EPITEL)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul“Jaringan Epitel”

yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi B Kelmpok : I (satu)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, 09 Mei 2013

Kordinator Asisten Asisten

(Asbar Hamzah) (Nur Puspita Sari) 60300110006 60300111043

(3)

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengamati beberapa jenis jaringan epitel dan kelenjar.

B. Dasar Teori

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama, yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yaitu jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat, Jadi terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya (Umar, 2011: 59).

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi, terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya. Jaringan epitel mempunyai fungsi utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan (misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi (misal sel epitel kelenjar), sensoris (misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel) (Yusminah, 2007: 76).

Menurut (Syamsul Huda, 1998) Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Epitel Pipih Selapis

(4)

2. Epitel Pipih Berlapis Banyak

Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-selnya tersusun sangat rapat. Terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut dan vagina. Berfungsi sebagai pelindung.

3. Epitel Silindris Selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, kantung empedu, lambung dan usus. Berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi. 4. Epitel Silindris Berlapis Banyak

Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria. Terdapat pada jaringan epitelium laring, trakea, dan kelenjar ludah. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

5. Epitel Silindris Bersilia

Epitel silindris bersilia berbentuk silindris banyak lapis dengan silia. Terletak pada rongga hidung. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.

6. Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epithelium permukaan ovarium, dan kelenjar tiroid. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

7. Epitel Kubus Berlapis Banyak

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dan kelenjar keringat. Berfungsi dalam sekresi dan absorpsi.

8. Epitel Transisi

(5)

C. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah: Hari/tanggal : Selasa/30 April 2013

Waktu : 15.00-17.00 WITA

Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Makassar

2. Alat dan Bahan a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop binokuler.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu preparat awetan kelenjar Adrenal, Intestine/usus halus, mammal kidney/ginjal, kulit mamalia, trakea kelinci dan pankreas.

3. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop.

3. Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang telah digunakan, mewarnai dan memberi keterangan.

4. Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

(6)

Keterangan: 1. Nefron

2. Tubulus pembuluh 3. Kapsul bowman’s 4. Tubulus proksimal 5. Tubulus distal

b. Jaringan epitel selapis kubus (Preparat mammal kidney) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Nefron

2. Tubulus pembuluh 3. Kapsul bowman’s 4. Tubulus proksimal 5. Tubulus distal

c. Jaringan epitel selapis silindris (Preparat intestine) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Vili-vili

(7)

d. Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia (Preparat trakea kelinci) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Ciliata

2. Membar basal 3. Lumen

4. Nukleus

e. Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk (Preparat kulit mamalia)

Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan:

1. Stratum lucidium 2. Cranula layer 3. Basal layer 4. Spiny layer

5. Stratum genimatvum

f. Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler (Preparat intestine) Perbesaran: 4 x 0,10

(8)

g. Kelenjar mukosa dan serosa (Preparat pankreas) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Lumen

2. Inti sel (nukleus) 3. Membram basal 4. Sel goblet

h. Kelenjar adrenal (Preparat kelenjar adrenal) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Kortisol 2. Aldosteron 3. Kromafin 4. Epinefrin

i. Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous (Preparat kulit mamalia) Perbesaran: 4 x 0,10

Keterangan: 1. Lemak

(9)

2. Pembahasan

a. Jaringan epitel pipih selapis

Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan preparat mammal kidney dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 79).

b. Jaringan epitel selapis kubus

Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan preparat mammal kidney dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 80).

c. Jaringan epitel selapis silindris

(10)

d. Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia

Pada pengamatan keempat yaitu pada jaringan epitel banyak palsu bersilia dengan menggunakan preparat trakea kelinci dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya ciliata yang berfungsi sebagai pembantu gerakan zat-zat melewati permukaan, Membran basal merupakan selaput yang paling luar yang berfungsi melindungi sel, Lumen merupakan ruangan yang terletak diantara sel berfungsi untuk absorbsi, dan nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali kerja sel (Yusminah, 2007: 81).

e. Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk

Pada pengamatan kelima yaitu pada jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya stratum lucidium yang berfungsi dalam pengecetan terhadap kulit, cranula layer yang berfungsi sebagai pelindung kulit, basal layer yang berfungsi melindungi sel, spiny layer yang berfungsi pelapis, dan stratum geminatvum yang berfungsi sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah (Yusminah, 2007: 81).

f. Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler

Pada pengamatan keenam yaitu pada Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler dengan menggunakan preparat intestine dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya brown’s gland yang berfungsi sebagai penyaring darah, muscularis yang berfungsi sebagai otot pada usus, mukosa yang berfungsi untuk sekresi, dan submukosa yang berfungsi untuk sekresi (Yusminah, 2007: 87).

g. Kelenjar mukosa dan serosa

(11)

pelindung sel, dan sel goblet yang berfungsi sel penghasil mukos atau lendir (Yusminah, 2007: 88).

h. Kelenjar adrenal

Pada pengamatan kedelapan yaitu pada Kelenjar adrenal dengan menggunakan preparat kelenjar adrenal dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya kortisol yang berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres oleh sebab itu kortisol disebut juga sebagai “hormon stress”, aldosteron yang berfungsi untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin, kromafin yang berfungsi mensintesis hormon epinefrin pada bagian medulla, dan epinefrin yang berfungsi meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot polos paru-paru atau singkatnya, membuat tubuh bersiap untuk melakukan pertempuran (Yusminah, 2007: 88).

i. Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous

pengamatan kesembilan yaitu pada Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya lemak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, kelenjar minyak yang berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, kelenjar keringat yang berfungsi pemicu keluarnya keringat, dan kelenjar sebaceous yang berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut (Yusminah, 2007: 90).

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

(12)

Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler, Kelenjar mukosa dan serosa, Kelenjar adrenal, dan Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous.

2. Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Hala, Yusminah.Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.

Huda, Syamsuri.Jaringan Epitel.http://unair.ac.id/syamsul.huda.pdf, (1 mei 2013). Umar, Zulkarnaim. Buku Daras Struktur Hewan. Makassar: UIN Alauddin Press,

Referensi

Dokumen terkait

Pada tulang tengkorak terdiri atas os frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum

berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan yang. lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel, dan

Jaringan ikat longgar memiliki ketiga jenis serat yang. ada: berkolagen, serat elastic, dan retikuler (Campbell

Tidak hanya terlihat garis lingkaran-lingkaran gelap, pada semua tempat tampak garis-garis sama lebar dan sama gelap, terlihat bila salah satu mata ditutup, kedua mata