• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Pemasaran Level dan Po

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Manajemen Pemasaran Level dan Po"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN LEVEL DAN POLA SEGMENTASI PASAR

DOSEN PEMBIMBING Yennida Parmariza, S.Sos., MM

DISUSUN OLEH :

Aliya Anggraini Utami Putri (43114110402) Arif Suharyanto (43113120142)

Muhamad Jery (43114110320) Sandy Ardiansyah (43114110305)

Sandy Gunawan (43114110345)

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim”

Dengan memanjatkat puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah Level dan Pola Segmentasi Pasar ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.

Pada kesempatan ini izinkanlah penyusun menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing, serta rekan-rekan kami yang tengah turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk,isi maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak penyusun terima dengan baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 06 Oktober2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I. PENDAHULUAN...1

A. LATAR BELAKANG MASALAH...1

B. RUMUSAN MASALAH...1

BAB II. PEMBAHASAN...2

A. TINGKAT DAN POLA SEGMENTASI PASAR...2

1. TINGKAT SEGMENTASI PASAR...2

2. POLA SEGMENTASI PASAR...3

3. PROSEDUR SEGMENTASI PASAR...3

B. SEGMENTASI PASAR KONSUMEN...4

C. SEGMENTASI PASAR BISNIS...7

D. PENENTUAN SASARAN PASAR (MARKET TARGETTING)...12

BAB III. STUDI KASUS...14

STUDI KASUS 1...15

STUDI KASUS 2...18

STUDI KASUS 3...22

BAB IV PENUTUPAN...24

A. KESIMPULAN...24

B. SARAN...24

(4)
(5)

BAB I. PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG MASALAH

Pemasar itu tidak homogen.Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggan di pasar yang besar, luas dan beraneka ragam.Konsumen pun memiliki banyak dimensi dan sering dapat dikelompokkan sesuai dengan satu karakteristik atau lebih. Perusahaan perlu mengidentifikasikan segmen pasar mana yang dapat dilayaninya secara efektif. Keputusan-keputusan tersebutmenuntut pengertian yang tajam tentang perilaku pelanggan dan pemikiran strategis yang cermat. Kadang-kadang pemasar keliru mengejar segmen pasar yang sama dengan perusahaan lain dan mengabaikan beberapa segmen yang berpotensi menguntungkan.

Maka dari itu dibutuhkan perencanaan strategi pemasaran.Peluang yang menarik bagi perusahaan tertentu adalah peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dikaitkan dengan sumber daya dan tujuannya.

B.

RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat ditarik beberapa masalah, antara lain:

(6)

BAB II. PEMBAHASAN

A. TINGKAT DAN POLA SEGMENTASI PASAR

Segmentasi Pasarmerupakan suatu usaha untuk meningkatkan pemasaran perusahaan.

1. TINGKAT SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan.Titik awal dari pembahasan segmentasi manapun adalah pemasaran masal.Dalam pemasaran masal,penjual menjalankan produksi masal, distribusi masal, dan promosi masal atas suatu produk bagi semua pembeli. Argument bagi pemasaran masal adalah bahwa ia menciptakan pasar potensial terbesar, yang akan menghasilkan biaya yang lebih rendah, yang pada gilirannya dapat menghasilkan harga yang lebih rendah atau margin yang lebih tinggi.

a) Pemasaran Segmen

Pemasaran segmen manawarkan beberapa manfaat dibandingkan pemasaran masal. Perusahaan dapat menciptakan penawaran produk atau jasa yang lebih selaras dan mengenakan harga yang pantas bagi kelompok sasaran tertentu. Pemilihan saluran distribusi dan saluran komunikasi menjadi jauh lebih mudah.Perusahaan juga mungkin menghadapi lebih sedikit pesaing dalam segmen tertentu.

b) Pemasaran Relung

Pemasaran Relung adalah kelompok yang di definisikan secara lebih sempit,khususnya pasar kecil yang kebutuhannya tidak di layani dengan baik. Pemasar biasanya mengidentifikasi relung dengan membagi-bagi sebuah segmen menjadi sub segmen atau dengan mendefinisikan sebuah kelompok yang mencari gabungan manfaat khusus yang berbeda dengan yang di cari kelompok lain.

Relung yang menarikmemilikciri-cirisebagaiberikut:

1) Pelanggan di relung itu memiliki kumpulan kebutuhan yang benar-benar berbeda 2) Mereka bersedia membayar harga tambahan keperusahaan yang paling memuaskan kebutuhan mereka.

3) Relung itu tidak menarik pesaing lain.

(7)

5) Relung memiliki ukuran laba serta potensi pertumbuhan yang memadai. c) Pemasaran Lokal

Pemasaran sasaran menghasilkan program pemasaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan local (wilayah perdagangan, linkungan sekitar bahkan toko individual).

d) Pemasaran Individual

Tingkat segmentasi tertinggi mengarah pada segmen tunggal (pemasaran sesuai pesanan) atau (pemasaran satu-lawan-satu) selama berabad-abad konsumen di layani sebagai individu dan kebanyakan pemasaran bisnis kebisnis saat ini di buat sesuai pesanan, di mana perusahaan manufaktur akan menyesuaikan penawaran, logistic dan persyaratan keuangan bagi masing-masing pelanggan.

2. POLA SEGMENTASI PASAR

a. Preferensi homogen : menunjukan suatu pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama.

b. Preferensi tersebar : yang menujukkan bahwa preferensi konsumen sangat beragam. Merek pertama yang masuk ke pasar kemungkinan mau mengambil posisi tengah sehingga menarik sebagian besar orang.

c. Preferensi terkelompok : perusahaan pertama di pasar itu memiliki 3 pilihan. Ia dapat mengambil posisi di tengah berharap dapat menarik semua kelompok. Ia dapat mengambil posisi di segmen pasar terbesar.

3. PROSEDUR SEGMENTASI PASAR

Ada 3 prosedur:

a. Langkah 1 :Tahap survey, periset melakukan

a) wawancara,( motivasi,sikap,dan perilaku konsumen), b) melakukan kusioner.

c) kesadaran merk dan peringkat merk. d) pola-pola pemakaian produk.

e) sikap terhadap kategori produk.

(8)

b. Langkah 2 :Tahap Analis

Periset menerapkan analis factor terhadap data tersebut untuk membuang variable yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum.

c. Langkah 3 : Tahap pembentukan masing-masing

kelompok di bentuk berdasarkan perbedaan sikap perilaku, demografis dan pola media. Masing-masing segmen dapat di beri nama berdasarkan sifat-sifat dan dominannya.

B. SEGMENTASI PASAR KONSUMEN

Dua kelompok variable yang luas di gunakan untuk melakukan segmentasi pasar konsumen. Beberapa periset berusaha untuk membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen: ciri geografis, demografis, dan psikografis.Kemudian mereka memeriksa apakah segmen-segmen konsumen itu menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda. 1. Segmentasi geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti Negara, Negara bagian, wilayah propinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. 2. Segmentasi demografis

Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan pekerjaan, pendidikan agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas social. Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.

Berikut ini adalah bagaimana variabel demografis tertentu telah di gunakan untuk melakukan segmentasi pasar:

a) Usia dan tahap siklus hidup

Keinginan dan kamauan konsumen berubah sejalan dengan usia. b) Jenis kelamin

Segmentasi jeniskelamin telah lama di terapkan dalam pakaian, penataan rambut, kosmetik dan majalah.

(9)

Setiap generasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan tempat ia di besarkan musik,film,politik, dan kejadian-kejadian.

d) Kelas sosial

Kelas sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap preferensi seseorang atas mobil, pakaian, perabot rumah,aktivitas rekreasi, kebiasaan membaca, penjualan eceran, dan sebagainya.

3. Segmentasi psikografis

Dalam segmentasi psikografis, pembeli di bagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda.

a) Gaya hidup

Orang-orang menunjukkan jauh lebih banyak gaya hidup daripada yang di tunjukkan oleh ke tujuh kelas social.

b) Kepribadian

Pemasar telah menggunakan variable kepribadian untuk malakukan segmentasi pasar.Mereka melengkapi produk mereka dengan kepribadian merek yang berhubungan dengan kepribadian konsumen.

c) Nilai

Pemasar melakukan segmentasi berdasarkan nilai inti, yakni sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen.Nilai inti berada jauh di lubuk hati di banding perilaku atau sikap dan menentukan pada tingkat dasar, pilihan dan keinginan orang selama jangka panjang.

4. Segmentasi perilaku

Dalam segmen ini pembeli di bagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.Banyak pemasar yakin bahwa variable perilaku-kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap merupakan titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar.

a. Kejadian

Pembeli dapat membedakan menurut kejadian saat mereka mengembangkan kebutuhan, membeli suatu produk atau memakai suatu produk.contohnya: perjalanan udara di cetuskan oleh kejadian yang berhubungan dengan bisnis , liburan, atau keluarga.

(10)

Pembeli dapat di klasifikasikan menurut manfaat yang mereka cari. c. Status pemakai

Pasar dapat di segmentasi menjadi kelompok non pemakai, bekas pemakai,pemakai potensial pemakai pertama kali, dan pemakai tetap suatu produk.

d. Tingkat pemakai

Pasar dapat di segmentasi menjadi kelompok pemakai produk yang ringan, sedang, berat.Pemakai berat sering merupakan presentase kecil dari pasar tetapi merupakan presentase yang tinggi dalam konsumsi total.

e. Status kesetiaan

Konsumen dapat setia pada merek (coca cola),toko(sears), dan entitas lain. Pembeli dapat di bagi menjadi 4 kelompok menurut status kesetiaan mereka:

Sangat setia : konsumen yang membeli suatu merk sepanjang waktu. Kesetiaan yang terbagi : konsumen yang setia pada 2 atau 3 merk.

Kesetiaan yang berpindah : konsumen yang beralih dari 1 merk ke merek yang lain. Berganti-ganti :konsumen yang tidak menunjukkan kesetiaan pada merk apapun.

Perusahaan dapat mempelajari banyak hal dengan menganalisis tingkat kesetiaan mereka : dengan mempelajari konsumennya yang sangat setia, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan produknya. Dengan mempelajari konsumen yang kesetiaannya terbagi, perusahaan dapat mengetahuai merek mana yang paling bersaing dengan mereknya.Dengan memperhatikan konsumen yang menjauhi mernya, perusahaan dapat mengetahui kelemahan pemasarannya dan berusaha untuk memperbaikinya.

f. Tahap kesiapan pembeli

Pasar terdiri dari orang-orang dengan tahap kesiapan yang berbeda-beda untuk membeli suatu produk. Beberapa orang tidak menyadari keberadaan suatu produk: beberapa orang menyadarinya, beberapa orang memiliki informasi tentang produk, beberapa orang tertarik, beberapa orang menginginkan produk yang bersangkutan, dan beberapa orang bermaksud untuk membelinya.

g. Sikap

Kelompok sikap yang dapat di temukan di suatu pasar : a) Antusias

(11)

5. Segmentasi multi atribut (geoclustering)

Pemasar tidak lagi membicarakan konsumen rata-rata, atau bahkan membatasi analisis mereka hanya beberapa segmen pasar. Sebaliknya mereka semakin sering menggabungkan beberapa variabel dalalm usaha mengidentifikasi kelompok sasaran yang lebih kecil dan dirumuskan dengan lebih baik.Perkembangan yang paling menjanjikan dalam segmentasi multi atribut di namakan geoclustering.Geoclustering menghasilkan gambaran yang lebih kaya mengenai konsumen dan lingkungan daripada demografi tradisional.

C. SEGMENTASI PASAR BISNIS

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segela aspek.Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.

Oleh karena itu segmentasi pasar merupakan inti dari strategi pemasaran ada dua kegiatan penting yang harus dilaksanakan:

1. Pemilihan pasar yang akan dijadikan sasaran penjualan dimana suatu kegiatan yang menentukan kemampuan untuk mengukur secara efektif kesempatan penjualan di berbagai segmen pasar.

2. Pemilihan marketing mix yang sangat tepat adalah suatu kegiatan yang memerlukan kemampuan untuk menilai kebutuhan-kebutuhan segmen yang berlainan.

1. Tujuan Segmentasi Pasar

Tujuan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:

a) Untuk mencapai posisi yang kuat dalam penjualan barang dan jasa. b) Untuk meningkatkan laba atau keuntungan yang diharapkan. c) Untuk memudahkan di dalam melaksanakan analisis pasar. d) Agar perusahaan dapat membedakan pasarnya.

e) Agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para konsumen.

(12)

2. Manfaat segmentasi pasar

a) Pasar dapat mengatur lebih baik produk dan marketingnya.

b) Perusahaan dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respons marketing yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan budgetnya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen.

Alasan-alasan melakukan segmentasi adalah hal yang penting, meliputi:

a) Semakin majunya kebutuhan manusia, semakin heterogen masyarakat, beragam kebutuhan dan selera masyarakat.

b) Semakin maju perekonomian, akan semakin banyak kompetitor yang harus dihadapi perusahaan.

c) Segmentasi akan membantu perusahaan untuk meraih competitive advantages terhadap saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.

d) Segmentasi akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani secara maksimal.

3. Persyaratan Segmentasi Pasar

a) Dapat diukur (measure ability)

Besarnya dan daya beli setiap segmen baru harus dapat diukur dengan tingkat tertentu. b) Dapat dicapai (accessibility)

Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif. c) Besarnya (substantiality)

Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan.

d) Dapat dilaksanakan (actionable)

Seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen.

4. Dasar-dasar Segmentasi

(13)

Agar lebih jelas dibawah ini dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan faktor geografis, diantaranya:

1. Wilayah dapat menentukan segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional, pasar nasional dan pasar internasional. Cara menangani pasar yang berdasarkan wilayah yang sangat berbeda-beda.

2. Iklim, segmentasi pasar berdasarkan iklim dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar menurut daerah pegunungan, dataran rendah, dan daerah pantai. Pasar menurut iklim kebutuhannya sangat berbeda-beda, begitu pula keinginannya, selerahnya serta preferensinya.

3. Kota dan desa, segmentasi pasar berdasarkan kota dan desa diperoleh segmen pasar berupa pasar daerah perkotaan dan pasar daerah pedesaan.

b) Segmentasi demografik

Adapun yang menjadi alasan demografi menjadi dasar segmentasi adalah: 1. Masalah kependudukan mudah diukur.

2. Kebutuhan para konsumen/para pembeli, sangat berhubungan dengan variabel-variabel kependudukan.

c) Segmentasi psikografik

Segmentasi pasar secara psikografik adalah mengelompokkan pasar pelanggan berdasarkan karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Berikut ini yang termasuk segmentasi psikografik:

a. Segmentasi benefit b. Segmentasi penggunaan

c. Segmentasi respon promosi d. Segmentasi loyalitas

Keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan segmentasi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Beban biaya yang lebih besar.

b. Memerlukan komitmen korporat.

c. Menyediakan informasi yang umum, bukan individual

Dasar Untuk Segmentasi Pasar Bisnis

(14)

Pertanyaan utama yang harus diajukan pemasar bisnis dalam menentukan segmen dan pelanggan mana yang harus dilayani. Contoh Perusahaan ban, misalnya dapat menjual ban ke pabrikkan mobil, truk, traktor, pertanian, truk forklift, atau pesawat. Dalam industri sasaran terpilih, selanjutnya perusahaan dapat melakukan segmentasi berdasarkan ukuran, perusahaan. Perusahaan dapat menetapkan operasi terpisah untuk menjual kepada pelanggan besar dan kecil.

Dasar Dalam industri sasaran dan ukuran pelanggan tertentu. Selanjutnya perusahaan dapat mensegmentasikan lebih jauh lagi berdasarkan kriteria pembelian. Misalnya laboratorium pemerintah memerlukan harga murah dan kontrak jasa untuk peralatan ilmiah, laboratorium universitas memerlukan peralatan yang membutuhkan sedikit servis, dan laboratorium industri memerlukan peralatan yang sangat handal dan akurat.

Pemasar bisnis biasanya mengidentifikasikan segmen melalui proses yang berurutan. Perhatikan sebuah perusahaan aluminium. Pertama perusahaan melakukan segmentasi makro, perusahaan melihat pasar pengguna akhir mana yang akan dilayani, mobil, residensial, atau kemasan minuman. Perusahaan memilih pasar residensial dan perusahaan harus menentukan aplikasi produk paling menarik, bahan setengah jadi komponen pembangun, perusahaan mempertimbangkan ukuran pelanggan terbaik dan memilih pelanggan besar. Tahap kedua terdiri dari segmentasi mikro. Perusahaan membedakan pembelian pelanggan pelayanaan tinggi, perusahaan memutuskan untuk berkonsentrasi pada segmen pasar yang dimotivasi oleh pelayanan.

5. Mengevaluasi Segmen-segmen Pasar

Perusahaan dalam mengevaluasi berbagai segmen pasar harus memperhatikan :

1) Ukuran dan pertumbuhan Segmen, pertumbuhan segmen biasanya merupakan karakteristik yang diinginkan karena perusahaan umumnya menghendaki pertumbuhan penjualan dan laba.

2) Daya tarik struktural segmen, suatu segmen mempunyai karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang dikehendaki tetapi tidak menarik dari sudut pandang memperoleh laba.

Porter mengemukakan lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang suatu pasar secara keseluruhan atau setiap segmen di dalamnya:

(15)

Suatu segmen tidak menarik jika sudah mengandung sejumlah besar peserta persaingan yang kuat atau agresif yang menunjukkan semakin buruk jika segmen sudah stabil atau sedang menurun, atau jika para peserta persaingan mempunyai taruhan yang tinggi untuk tetap bertahan di segmen itu.

 Ancaman pendatang baru.

Suatu segmen tidak menarik jika ada kemungkinan akan menarik pesaing baru yang akan membawa masuk kapasitas baru, sumber daya yang cukup besar, dan memburu pangsa pasar. Daya tarik suatu segmen berbeda menurut tingginya hambatanmasuk dan keluar. Segmen yang paling menarik dari segi laba yaitu segmen dimana hambatan masih tinhgi dan hambatan keluar rendah.

 Ancaman produk substitusi.

Suatu segmen tidak menarik jika terdapat subtitusi untuk produk baik secara actual maupun potensial. Produk substitusi membatasi harga dan laba potensial yang dapat diperoleh perusahaan dalam suatu segmen.

 Ancaman meningkatnya kekuatan tawar –menawar pembeli.

Suatu segmen tidak menarik jika pihak pembeli memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat atau semakin meningkat.

 Ancaman meningkatnya kekuatan tawar menawar pemasok.

Suatu segmen tidak menarik jika pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi jumlah dan mutu barang atau jasa yang dipesan.

Tujuan dan sumber daya perusahaan.

Perusahaan juga perlu mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam kaitan dalam suatu segmen. Segmen yang menarik dapat saja diabaikan karena ia tidak bertautan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Bahkan seandainya suatu segmen cocok dengan tujuan perusahaan, harus mempertimbangkan, apakah ia memiliki ketrampilan dan sumber daya yang diperlukan untuk berhasil dalam segmen tersebut.

D. PENENTUAN SASARAN PASAR (MARKET TARGETTING)

(16)

sasaran (target market). Segmentasi pasar pada dasarnya menunjukkan peluang pasar yang dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan potensi laba masing-masing segmen, daya tarik laba jangka panjang suatu segmen, dan tujuan jangka panjang perusahaan.

Sedangkan untuk memilih pasar sasaran, perusahaan perlu dapat mempertimbangkan tiga alternatif strategi:

1) Undifferentiated Marketing

Yaitu usaha untuk meninjau pasar secara keseluruhan yang mendasarkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi keinginan banyak orang.

Misal penawaran gula merah dan minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan semua orang. 2) Differentiated marketing

Yaitu usaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih. Misal suatu perusahaan yang menawarkan berbagai macam merek dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar yang berbeda.

3) Concentrated Marketing

Yaitu usaha untuk memusatkan usaha pemasaran perusahaan pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar yang paling menguntungkan. Misal penawaran sepeda motor jenis bebek dengan empat tak yang mempunyai potensi pasar yang tinggi.

Penentuan Posisi Produk (Product Positioning)

Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu melakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran yang dituju. Adapun pengertian penentuan posisi produk adalah sebagai berikut:

(17)

Dengan demikian penentuan posisi produk lebih memfokuskan pada apa produk itu, seperti apa produk itu, dan bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya. Perusahaan harus mengetahui persepsi dan preferensi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian produk menyangkut posisi uatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan unik dan unggul dibandingkanmerek pesaing dalam hal atribut dan manfaat produk. Perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih menonjol dari produk pesaing dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan strategi penentuan posisi pasar yang baik, perusahaan harus memutuskan karakteristik dan keistimewaan khusus yang membedakan produk yang ditawarkan dengan pesaing kepada pasar sasaran.

Produk-produk yang memiliki posisi pasar yang kuat misal Sampurna A. Mild yang berani membuat pernyataan-pernyataan dalam mempromosikan produk rokoknya dengan slogan “how low can you go” atau “others can only follow”. Pernyataan tersebut berusaha mengatakan bahwa produk rokok A. Mild memiliki kandungan tar dan nikotin rendah dan merupakani pemimpin pasar untuk jenis rokok ringan (bukan kretek).

Berbagai cara dapat dilakukan pemasaran dalam melakukan pemosisian produk, tidak hanya dengan menggunakan atribut. Berikut berbagai cara positioning yang dapat dikembangkan: 1) Positioning berdasarkan perbedaan produk

Yaitu dengan menunjukkan kepada pasarnya tentang perbedaan/kekhasan produk (unique product feature). Misal untuk produk paritas seperti tepung terigu, produsen dapat menyisipkan resep kue bermutu ke dalam kemasannya. Kelemahan cara ini adalah mudah ditiru pesaing.

2) Positioning berdasarkan manfaat produk

Sepanjang konsumen menganggap manfaat suatu produk sangat diperlukan konsumen, perusahaan dapat menonjolkan item ini. Beberapa bentuk manfaat produk yang dapat ditonjolkan antara lain waktu, kemudahan, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan dan sebagainya. Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan kualitas), fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional (berhubungan self image) 3) Positioning berdasarkan pemakaian

Shampo Clear dan minuman Gatorade menggunakan positioning ini. Shampo Clear dengan manfaat anti ketombe dan Gatorade yang ditonjolkan sebagai minuman kesegaran bagi para atlet dengan manfaat penghilang dahaga.

(18)

Produk-produk yang muncul dalam suatu kategori produk seperti Sampoerna A Mild menggunakan positioning ini. Karena rokok-rokok yang sebelumnya lebih menggambarkan sosok pria sejati, keras, kaya aroma. Dengan kategori low tar and nicotine, rokok ini lebih menonjolkan sebagai rokok pertama yang “lebih sehat” dari rokok-rokok yang keras.

5) Positioning kepada pesaing

Di Amerika Serikat, Avis mengatakan sebagai “we are number 2” sehingga onsumen menjadi ingat bahwa Avis memang nomor 2 setelah Hertz yang memang nomor 1. Di Indonesia, karena perbandingan secara tidak langsung dilarang, maka pemasara menggunakan cara tidak langsung. Di saat Djarum dan Bentoel mengeluarkan LA Lights dan Star Mild, mala Sampoerna mengatakan “how low can you go” pada iklannya.

6) Positioning melalui imajinasi

Imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi, menjadikan positioning ini memiliki makna hubungan asosiatif. Misal, LA light diasosiasikan dengan Los Angeles, Marlboro diasosiasikan dengan koboi, Amerika, sabun Lux degan artis-artis/ bintang film muda dan sepatu Nike dengan bintang olahraga terkenal.

7) Positioning berdasarkan masalah

Terutama untuk barang baru yang belum dikenal, positioning dilakukan dengan menyinggung pada persoalan actual untuk dapat mendapatkan kepercayaan publik. Seperti Gerakan Disiplin Nasional dalam upaya mengembalikan kepercayaan public pada perbankan, penerapan peraturan baru telah menggunakan positioning ini.

(19)

STUDI KASUS 1

Top Brand Index 2014

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.

Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.

PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.

Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.

(20)

membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif.

SEGMENTASI

Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.

Teh Botol Sosro memiliki berbagai macam kemasan mulai dari kemasan botol kaca sampai kemasan botol plastik yang bervariasi ukurannya. Jadi kita bisa memilih ukuran apa saja yang sesuai dengan kebutuhan, suasana dan tentunya budget kita.

Demografis

Usia 15 sampai 35 tahun

Perempuan dan Laki-laki sama-sama bisa mengonsumsi produk ini.

Mulai dari Rp 3000,- saja sudah bisa mengonsumsi produk ini karena harga Teh Botol Sosro sangat terjangkau.

Geografis

Baik yang berada di perkotaan maupun di pedesaan. Psikografis

Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis pekerjaan lainnya bisa mengonsumsi produk ini.

Gaya hidup: Penikmat teh yang bisa dinikmati kapanpun waktunya.

Mulai dari masyarakat menengah kebawah sampai masyarakat menengah keatas bisa mengonsumsi minuman ini.

Ada beberapa strategi pemasaran yang tepat dijalankan untuk produk Teh Botol Sosro di tengah-tengah kompetitor yang mulai bermunculan :

1) Iklan di media cetak maupun televisi dengan jalan endors terhadap tokoh terkemuka yang kompeten terhadap produk minuman ini

2) Menekankan positioning bahwa Teh Botol Sosro bukan semata-mata minuman untuk tertentu, tapi minuman yang bisa dipakai kapan saja dan dalam kondisi apa saja.

(21)

TARGET MARKET

Target pasar yang dituju oleh Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti yaitu: • Kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis.

Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung ingin menikmati minum teh bersama-sama diruang keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk family ukuran 1L. Dalam komunikasi pemasarannya, pasar dididik untuk menyadari bahwa dalam aktivitas sehari-hari minum teh dapat meningkatkan mood.

POSITIONING Teh untuk siapa saja.

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya.

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut berdasarkan hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang.

(22)

Aqua Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.

Padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.

Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botolyang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.

(23)

awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.

Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.

Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.

Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen. Beberapa pesaing utama Aqua adalah

 PT. Parmargha dengan Ades.

 PT. Santa Rosa dengan Oasis. SEGMENTASI

 Segmentasi Geografis

Pada segmentasi geografis ini produk PT. Aqua Golden Missisipi terdapat di berbagai tempat di Indonesia. Kita dapat menjumpai produk PT. Aqua Golden Missisipi tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pinggiran kota bahkan produk PT. Aqua Golden Missisipi sudah sampai di pedasaan. Produk PT. Aqua Golden Missisipi ini dapat dinikmati tidak hanya pada saat musim kemarau namun juga pada saat musim penghujan. Jadi produk PT. Aqua Golden Missisipi ini selalu ada pada setiap musim.

 Segmentasi Demografis

(24)

jenis kelamin, dan usia. Baik wanita maupun pria dapat mengkonsumsi produk PT. Aqua Golden Missisipi. Setiap kalangan usia juga dapat mengkonsumsi PT. Aqua Golden Missisipi, kecuali kalangan usia bayi. Produk PT. Aqua Golden Missisipi memiliki harga yang terjangkau sehingga setiap kelurga dapat mengkonsumsinya, baik yang berpenghasilan menengah kebawah atau menengah keatas. Produk PT. Aqua Golden Missisipi ini diproduksi untuk mencakup semua kalangan dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja.

 Segmentasi Psikografis

Pada segmentasi psikografis produk PT. Aqua Golden Missisipi ditujukan untuk kalangan kelas sosial menengah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi kalangan kelas sosial bawah untuk mengkonsumsinya, karena ada beberapa harga kemasan yang masih bisa dijangkau dengan harga pasaran Rp. 500,00, Rp 3.000,00, Rp 5.000,00 dan Rp. 12.000,00. Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis pekerjaan lainnya bisa mengonsumsi produk ini. PT. Aqua Golden Missisipi juga dapat diperuntukkan bagi orang-orang yang menginginkan gaya hidup yang praktis dan sehat dengan mengkonsumsi air mineral yang mudah didapatkan dan dibawa.

TARGET PASAR AQUA

Target pasar pada produk PT. Aqua Golden Missisipi dapat kita lihat berdasarkan iklan dari produk tersebut. Dapat kita lihat bahwa target pasarnya cenderung kepada masyarakat metropolitan yang aktif dan dinamis. Hal ini dapat terlihat dari visual iklannya yang mayoritas menampilkan pergerakan waktu, tempat, dan orang-orang dari berbagai aktifitas secara cepat. Jika dilihat lebih jauh lagi, berdasarkan jenis kelamin dan umur, target audience dari iklan ini adalah pria dan wanita dewasa serta keluarga. Dapat dilihat bahwa iklan PT. Aqua Golden Missisipi banyak menonjolkan bahwa produk tersebut digunakan dirumah-rumah dan dikonsumsi oleh keluarga. Berdasarkan pendidikan dan pekerjaan, target audiensce-nya adalah orang-orang berpendidikan yang level pekerjaannya menengah ke atas. Begitu juga dari segi lifestyle, target audience-nya adalah masyarakat metropolitan yang aktif, dinamis, dan memiliki mobilitas yang tinggi dan membutuhkan kepraktisan dalam mengkonsumsi minuman yang baik dan sehat untuk tubuh.

POSITIONING

(25)

aneh untuk meminum air mineral dalam kemasan botol. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan PT. Aqua Golden Missisipi membuahkan hasil baik, sehingga PT. Aqua Golden Missisipi dikenal sebagai air mineral dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran.

STUDI KASUS 3

(26)

Segmentasi atau pembagian pemasaran pada konsumen, Segmentasi pada produk dari PT. Tempo Scan Pasific Tbk yaitu bodrex dulunya produk bodrex ini hanya untuk keluhan sakit kepala, sakit gigi, dandemam saja, tetapi produk ini sekarang memperluas segmentasi produknya dalam beberapa segmen atau bagian yang lebih komplek dan lebih tepat, perusahaan ini dapat mensegmentasikan produknya dalam berbagai variabel-variabel yang berbeda, yaitu :

Produk ini membagi pemasarannya pada variabel segmentasi demografi yaitu membagi pasar berdasarkan variabel umur. Dan segmantasi perilaku yaitu manfaat yang diinginkan olehpara konsumen. Khususnya pada variabel berdasarkan umur contonya perusahaan ini memproduksi obat untuk menurunkan demam pada anak-anak yaitu bodrexin, obat penurun demam ini untuk segmen anak anak di bawah 5 tahun

Produk ini membagi pemasarannya pada variable segmentasi perilaku yaitu membagi pasar berdasarkan variabel tingkat pemakaian, manfaat yang diinginkan, dan perilaku dalam membeli produk, dalam kasus ini produk yang dipasarkan khususnya pada variable manfaat yang diinginkan dari para konsumen,yaitu manfaat meringankan sakit kepala akibat migran atau sakit kepala yang hanya dirasakan pada bagian sebelah kepala dapat dicontohkan dari perusahaan BODREX yaitubodrex migran yang pada perusahaan ini mensegmentasikanya untuk konsumen yang memilikikeluhan sakit kepala sebelah akibat migran

Selain itu juga perusahaan ini juga mensegmentasikan pemasarannya pada segmentasiperilaku yaitu manfaat yang diinginkan para konsumen yang lainnya yaitu dapat dicontohkan pada bodrex flu dan batuk, kemasan berwarna biru yang diperuntukan pada konsumen yang memiliki keluhan influenza dan batuk tidak berdahak

Selain itu juga perusahaan ini juga mensegmentasikan pemasarannya pada segmentasi perilaku yaitu manfaat yang diinginkan para konsumen yang lainnya yaitu dapat dicontohkan pada bodrex flu dan batuk, kemasan berwarna hijau yang diperuntukan pada konsumen yang memiliki keluhan influenza dan batuk berdahak

Selain itu juga perusahaan ini juga mensegmentasikan pemasarannya pada segmentasi perilaku yaitu manfaat yang diinginkan para konsumen yang lainnya yaitu dapat dicontohkan pada bodrex flu extra yang diperuntukan pada konsumen yang memiliki keluhan sakit kepala yang tak tertahankan

(27)

Positioning Bodrex yaitu berdasarkan pola pemakaiannya. Tagline yang terkenalnya yaitu dapat diminum sebelum makan, membuat Bodrex semakin dikenal dipasaran sebagai obat yang dapat diminum meski dalam keadaan perut kosong.

Positioning Bodrex juga berdasarkan manfaat. Sebagai obat sakit kepala bodrex mempunyai tagline yang membenak di pikiran masyarakat yaitu “Pilihan utama atasi sakit kepala” yang membuat Bodrex menjadi obat sakit kepala yang beberapa kali mendapat penghargaan di Indonesia.

TARGETTING

Target Bodrex ialah seluruh lapisan masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas karena harga yang dipatok masih dapat dijangkau oleh semua kalangan. Dan produk bodrex ini sudah dipasarkan di seluruh pelosok nusantara. Dan untuk menjangkau semua kalangan dan umur, untuk itu bodrex mensegmentasi produknya berdasarkan manfaat dan juga berdasarkan umur sehingga produknya dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat.

BAB IV PENUTUPAN

A.

KESIMPULAN

(28)

Setelah mengadakan pengelompokan atau pembagian pasar keseluruhan ke dalam segmen-segmen pasar yang homogen, maka perusahaan perlu melakukan penetapan pasar sasaran (target market). Segmentasi pasar pada dasarnya menunjukkan peluang pasar yang dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.

Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu melakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran yang dituju. Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing

Dengan demikian penentuan posisi produk lebih memfokuskan pada apa produk itu, seperti apa produk itu, dan bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya. Perusahaan harus mengetahui persepsi dan preferensi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian produk menyangkut posisi suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan unik dan unggul dibandingkanmerek pesaing dalam hal atribut dan manfaat produk. Perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih menonjol dari produk pesaing dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan strategi penentuan posisi pasar yang baik, perusahaan harus memutuskan karakteristik dan keistimewaan khusus yang membedakan produk yang ditawarkan dengan pesaing kepada pasar sasaran.

B.

SARAN

Agar produk dapat diterima di pasaran, kami menyarankan untuk para produsen mensegmentasi para calon konsumennya sesuai dengan bebarapa faktor yang sudah dibahas diatas. Dengan begitu maka target penjualan produk akan tercapai, karena dengan segmentasi yang tepat produk akan dapat diterima oleh para konsumen dan tentunya akan laku dipasaran. Penetapan target sasaran juga harus diperhatikan, sebagai seorang produsen, pengetahuan akan informasi tentang target konsumen yang akan dituju merupakan hal yang perlu dimiliki. Setelah segmentasi dan target sasaran, produsen juga harus memposisikan produk mereka, sehingga produk mereka bisa diingat oleh konsumen.

(29)
(30)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan

Ketiga, PT. Indeks, Jakarta, 2008.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta, 2005.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta, 2003.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran(Edisi Ketiga Belas), PT. Indeks, Jakarta, 2008.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen (Edisi Ketujuh), PT. Indeks,Jakarta, 2007

Isnaini, arif, Model dan Strategi Pemasaran, NTP. Press, Mataram, 2005

Mursid, M. ,ManajemenPemasaran, CetakanKeempat, PT.BumiAksara, Jakarta, 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan pertanyaan studi tersebut,.. maka hipotesis yang perlu diuji dalam studi ini adalah sebagai berikut. Dikarenakan faktor- faktor: 1) divided government sebagai

Menentukan kondisi operasi yang optimal (daya microwave , lama waktu ekstraksi, dan rasio antara bahan baku yang akan diekstrak dengan pelarut yang digunakan) dari

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu

Sedangkan penentuan karakter morfologi dan pewarnaan gram bakteri simbion, dilakukan berdasarkan Microbiology Laboratory Manual dan menunjukkan bahwa morfologi sel bakteri

Para petani akan dikumpulkan di balai desa dan di beri penyuluhan dan pengetahuan tentang konservasi lingkungan, dampak negatif penggunaan pestisida anorganik secara

1) Kangkung sutera dapat ditanam bersamaan dengan waktu tanam jagung manis, sampai dengan tiga minggu setelah tanam jagung manis. 2) Hasil jagung manis tidak

Output SPSS Analisis Uji Beda Rata-rata Karakteristik Respoden, Produktivitas Jahe Emprit, Harga Jual Jahe Emprit Petani Mitra dan Petani Non Mitra. status_kemitraan N Mean

Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan subjek memiliki tingkat intensi menggunakan ganja yang tinggi ditinjau dari beberapa variabel yaitu konformitas, kepercayaan