Resume Kuliah Dosen Tamu dan Kaitannya dengan P4K
Selasa, 12 April 2016
Pengisi Materi: Bambang Suherman
Oleh Meriza Wulandari, 1406543302
Bapak Bambang Suherman, seorang lulusan S1 dari Biologi FMIPA UI, merupakan salah satu tokoh yang cukup penting dalam gerakan mahasiswa tahun 1998. Begitu banyak pengalaman hidup yang telah beliau dapatkan sejak di bangku perkuliahan. Tekadnya yang begitu kuat dan pantang menyerah telah menghantarkannya menuju kesuksesan saat ini. Posisinya sebagai direktur Dompet Dhuafa sekarang hanyalah sepenggal kisah suksesnya. Selain menjabat sebagai direktur di Dompet Dhuafa, beliau juga sedang melaksanakan tugas di Kantor Berita Kemanusiaan sebagai pemimpin redaksi. Sebelumnya, beliau pernah bertugas sebagai Environment Analysis di World Bank (2003-2005) dan menjadi Sekjen Forum Zakat (2012-2015). Di samping itu semua, menurut saya pengalaman beliau yang paling mengesankan adalah keikutsertaannya sebagai volunteer kemanusiaan di daerah konflik seperti Gaza, Somalia, Kurdi, Mindanau, Pattani, dll.
Pencapaian-pencapaian di atas tidak akan mungkin didapat apabila seorang Bambang Suherman tidak memiliki hal istimewa. Keitimewaan beliau terletak pada kemampuan perencanaan yang sangat baik. Pada saat bangku kuliah, beliau memiliki mimpi untuk dapat mengelilingi seluruh Indonesia sebelum lulus. Akhirnya, beliau sukses meraih mimpi tersebut. Beliau mencontohkan tentang manajemen bolosnya saat kuliah demi menggapai mimpinya itu. Bagaimana mengatur jatah bolos agar tidak membawa dampak negatif bagi dirinya, melainkan mendatangkan suatu manfaat berlipat. Dengan kemampuan perencanaan yang baik, beliau dapat berkeliling Indonesia dengan mengikuti berbagai kegiatan
volunteering tanpa ketinggalan nilai akademiknya, bahkan masih sempat menjadi penggerak massa tahun 1998.
Pertama, beliau harus melakukan analisis situasi. Pada tahap ini, ditemukan bahwa masih ada kesenjangan yang sangat signifikan antardaerah maupun antar status ekonomi pada masyarakat Indonesia dan di berbagai belahan dunia. Kondisi kesenjangan tersebut melahirkan beragam ironi, seperti Angka Harapan Hidup di Indonesia yang meningkat, namun masih banyak bayi dan balita mengalami malnutrisi. Selain itu, masyarakat Indonesia masih terjerat oleh 5 setan kemiskinan, yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan agama.
Kedua, melakukan identifikasi masalah dan analisis penyebab masalah tersebut. Misalnya, masalah di Indonesia saat ini adalah belum meratanya pembangunan ekonomi antara wilayah barat dan timur atau antara desa dan kota. Sedangkan penyebab masalah tersebut yaitu kurangnya sumber daya (baik SDA maupun SDM) yang mungkin tersedia.
Ketiga, penetapan tujuan dan pengembangan kegiatan. Dalam kasus ini, Bapak Bambang bertujuan untuk dapat berbagi kebahagiaan hidup untuk sesama di berbagai wilayah Indonesia melalui kegiatannya menjadi volunteer kemanusiaan di Dompet Dhuafa.