• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Informasi Spesialit Obat Indonesia. Volume 46. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Halaman 526, 539.

Bosch, M. E., S´anchez, A. J. R., Rojas, F. S., dan Ojeda, C. B. (2006). Determination of Paracetamol: Historical Evolution. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. Halaman 292-293, 297.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1067.

Ditjen BKAK. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1000-1001.

Dowse, R., Haigh, J. M., dan Kanfer, I. (1982). Determination of Phenylpropanolamine in Serum and Urine by High-Performance Liquid Chromatography. 72(9). Journal of Pharmaceutical Sciences. Halaman 1�18 - 1�2�.

Ermer, J., dan McB Miller, J. H . (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis. Jerman: WILEY-VCH. Halaman 195-201.

Faridah., Yantih, N., dan Herawati, N. (2008). Penetapan Simultan Kadar Fenilpropanolamin Hidroklorida dan Klorfeniramin Maleat Dalam Tablet Secara Spektrofotometri. 6(1). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Halaman 29-34

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Cetakan I. Yokyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Halaman 472-484.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan III. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 145-148,164-166, 224-243. Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat Secara Spektrofotometri

dan Kromatografi. Cetakan I. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 59-72.

Goicoechea, H. C., dan Olivieri, A. C. (1999). Simultaneous Multivariate Spectrophotometric Analysis Of Paracetamol and Minor Components (Diphenhydramine or Phenylpropanolamine) In Tablet Preparations. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. Halaman 255-261.

(2)

59

H., dan Manurung, J. (2012). Goodman dan Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Ed. X. Vol. I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 67.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. 1 (3). Majalah Ilmu Kefarmasian: Departemen Farmasi FMIPA-UI. Halaman 117-135.

Hayun., Harianto., dan Yenti. (2006). Penetapan Kadar Tripolidina Hidroklorida dan Pseudoefedrina Hidroklorida Dalam Tablet Antiinfluenza Secara Spektrofotometri Derivatif. 3(1). Majalah Ilmu Kefarmasian: Departemen Farmasi FMIPA-UI. Halaman 94-105.

Henry, A., Suryadi, M. T., dan Yanuar, A. (2005). Analisis Spektrofotometri UV- Vis Pada Obat Influenza Dengan Menggunakan Aplikasi System Persamaan Linear. Proceeding Computer and System Intelligent. Halaman 1-8.

Kazemipour, M., dan Ansari, M. (2005). Derivative Spectrophotometry for Simultaneous Analysis of Chlorpheniramine Maleate, Phenylephrine HCl, and Phenylpropanolamine HCl in Ternary Mixtures and Pharmaceutical Dosage Forms. Iranian Journal of Pharmaceutical Research. Halaman 147-153.

Khuhawar, M. Y., Arind, F. M., dan Rajper, A. (2005). Determination Of Phenylpropanolamine In Pharmaceutical Preparations by Second Derivative Spectrophotometry. Journal of Food and Drug Analysis. 4(13). Halaman 388-391.

Kumar, N.V., Gurupadayya, B. M., Mukherjee, S., dan Sreenidhi, M. K. (2015). Development and Validation Of Zero and First Order Spectrophotometric Method For Determination Of Trimipramine In Bulk and Pharmaceutical Dosage Form. India: Indo American Journal of Pharmaceutical Research. Halaman 691.

Moffat, A.C., Osselton, M. D., dan Widdop, B. (2011). Clarke’s Analysis Of Drug and Poisons. Edisi IV. London: Pharmaceutical Press. Electronic Version. Halaman 1856, 1917-118.

Naid, T., Kasim, S., dan Pakaya, M. (2011). Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Tablet Kombinasi Parasetamol Dengan Kofein Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 15 (2). Halaman 77-82.

(3)

60

O’Haver, T.C. (1979). Potential Clinical Aplication Of Derivative And Wavelength Modulation Spectrometry. 25(9). Clinical Chemistry. Halaman 1548-1553. 1548-1553

Ojeda, C.B., dan Rojas, F. S. (2013). Recent Applications In Derivative Ultraviolet/Visible Absorption Spectrophotometry. Microchemical Journal. Halaman 1-13.

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 235-236, 240-243 dan 464.

Satiadarma, K., Mulja, H. M., Tjahjono, D. H., dan Kartasasmita, R. E. (2004). Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi I. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 47-49.

Setiawati, A., dan Gan, S. (2007). Obat Adrenergik. Dalam : Gunawan, S. G. Farmakologi dan Terapi. (2007). Edisi V. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 78.

Sudjadi., dan Rohman, A. (2012). Analisis Farmasi. Cetakan I. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman12-29.

Sweetman, S. C. (2009). Martindale The Complete Drug Reference. Edisi Ke - 36.

USA: Pharmaceutical Press. Halaman 108-110; 195-208.

Talsky, G. (1994). Derivative Spectrophotometry. New York: VCH Publisher. Halaman 9 - 43.

Tan, H, T., dan Rahardja, K. (2009). Obat– Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- Hari. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halman 38.

Tjay, T. H., dan Rahardja, K. (2007). Obat- Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman 489.

WHO. (1986). Basic For Pharmaceutical Substances. Edisi III. Vol. 3. Geneva: The International Pharmacopoeia. Halaman 123.

Referensi

Dokumen terkait

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.. Mahasiswa

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengendalian OPT Florikultura pada Direktorat Perlindungan Hortikultura sejak 31

Konten unduh (download) seperti pdf, zip harus disertai judul, deskripsi/abstrak yang jelas dan mudah dipahami pengunjung sebelum mereka mengunduh. Tersedia Konten Informasi

Pengukuran kinerja mandiri dilakukan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah pada tataran pengambil kebijakan daerah dan tataran pelaksana kebijakan daerah dengan

Ada autoresponse yang tampil di website dan dikirim ke email pengunjung ketika pengunjung menghubungi berupa ucapan terimakasih, waktu response yang dibutuhkan untuk menjawab

12 Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat - Pusat 4 Badan Litbangkes 13 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Badan PPSDMK. 14 Direktorat

pada hutan produksi yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Pasal 71 huruf a, huruf b angka 3), huruf f, huruf i, Pasal 73 ayat (5)

Ini terkait juga dengan adanya re-organisasi total Kementerian Kesehatan pada awal Januari 2016 lalu, sehingga selain nama unit berubah, terjadi pula