• Tidak ada hasil yang ditemukan

876d76a1592a5462fdc799c26ca0fd79

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "876d76a1592a5462fdc799c26ca0fd79"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN CpG-ODN TERHADAP SISTEM KEKEBALAN TUBUH

IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus FORSSKÅL, 1775)

The Influence of CpG-ODN on Immunity Responses of Tiger Grouper Fish (Epinephelus fuscoguttatus FORSSKAL, 1775)

Rhena Amalia Kani1, Alexander Rantetondok2, Asmi Citra Malina2

1) Universitas Hasanuddin Jurusan Perikanan, Makassar 2) Dosen Universitas Hasanuddin Jurusan Perikanan, Makassar

Alamat korespondensi:

Rhena Amalia Kani

Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

Makassar

HP: 081355007910

(2)

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan CpG ODN dalam meningkatkan respon imun ikan kerapu macan. Disamping itu juga untuk mengetahui sekuen spesifik dari CpG ODN yang cocok untuk ikan kerapu macan. Bahan imunostimulan yang digunakan pada penelitian ini adalah CpG ODN dengan dua sekuen yang berbeda Jenis ODN yang digunakan ada dua jenis yang diperoleh dari PT. Genetika Science Indonesia. CpG-ODN yang digunakan adalah CpG-CpG-ODN 1668 (TCCATGACGTTCCTGATGCT) (Tassakka dan Sakai, 2003) dan CpG-ODN 2003 (TCGTCGTTGGTTGTCTTTTGGT) (Kreieg, 2000). Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji pengaruh CpG-ODN dalam meningkatkan respon imun adalah rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, tiga ulangan dan kontrol. Ikan kerapu macan kontrol diinjeksi dengan fosfat buffer saline (PBS). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah indeks phagositosis, aktivitas lisosim dan respiratory burst. Penyuntikan dilakukan pada bagian intramuscular dengan menggunakan spoit 1 mL. Untuk pengamatan respiratory burst (asai letupan respirasi), asai lisozim (lysozyme), dan indeks pagositosis dilakukan dengan mengambilan sampel darah yang dilakukan pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-7 setelah penyuntikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CpG 2003 mengandung motif spesifik bagi ikan kerapu macan. Hasil indeks pagositosis tertinggi ditunjukkan pada ikan yang diberikan CpG-ODN 1668 0,1 µg/ml pada hari pertama yaitu 76%. Hasil lisosim tertinggi ditunjukkan oleh ikan yang diberikan CpG-ODN dengan sekuen 2003 dengan dosis 10 µg/ml pada hari ketujuh yaitu sebesar 349 unit. Sedangkan hasil respiratory burst tertinggi di tunjukkan oleh ikan yang diberikan CpG-ODN 2003 dengan dosis 0,1 µg/ml pada hari ketujuh yaitu sebesar 9,8 nmol O2-.

Kata Kunci: Ikan Kerapu Macan, Imunostimulan, CpG-ODN

Abstract

This study aims to evaluate the ability of CpG ODN in increase immune response of tiger grouper fish. And, to know the specific sequence of CpG ODN which suitable for Tiger grouper. The immunostimulant material used of this study was CpG ODN with two different sequence of CpG-ODN used there are two obtained of PT. Genetika Science Indonesia. CpG-ODN used was CpG-ODN 1668 (TCCATGACGTT CCTGATGCT) (Tasakka and Sakai, 2003) and CPG-ODN 2003 (TCGTCGTTGGTTTCTTTTGGT) (Kreig, 2000). The design of experiment used to test the influence of CpG-ODN in increase immune response was full random design with 6 treatments, three repeat and control. The control is injected with fosfat buffer saline (PBS). The parameters observed of this study was phagosytosis index, lysozime activity and respiratory burst. The injection is done in intramuscular part by using 1 mL spoit. For observation of respiratory burst, lysozime, and phagosythosis index is done by taking blood sample with three times repeat for each group treatment and done at day before injection, days 1, 3, 5 dan 7 after injection.Results of this study indicate that CpG 2003 represent optimal sequence of tiger grouper fish. The highest phagosythosis index result is indicated of fish with CpG-ODN 1668 (0,1 µg/ml) at first day that is 76%. For highest lisozyme result is indicated for fish with CpG-ODN 2003 with dose (0,1 µg/ml) at first day, while the highest respiratory burst result is obtained for fish with CpG-ODN 2003 with 0,1 µg/ml.

(3)

PENDAHULUAN

Salah satu komoditi ikan laut yang potensial dan sudah dapat dibudidayakan adalah ikan

Kerapu. Dari hasil penelitian ternyata komoditi Kerapu mempunyai nilai yang menguntungkan

antara lain (a) Ikan Kerapu merupakan makanan yang enak dan gurih dan disukai banyak orang

sehingga pemasaran ikan ini cukup baik, (b) Dari segi ekonomi, sangat menguntungkan karena

harga ikan kerapu macan di pasaran cukup tinggi; dan (c) Pertumbuhan ikan kerapu cepat dan

dapat di produksi massal untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup

dan lain-lain

Pada awalnya para pembudidaya kerapu memperoleh bibit dari alam, namun sejak tahun

1993, ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan. Balai Budidaya

Laut Lampung sebagai unit Pelaksana tekhnik pembenihan ikan kerapu macan, telah melakukan

upaya untuk menghasilkan benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan

penggunaan hormon (Dirjen Bina Pembenihan, 2011)

Namun sebagaimana usaha budidaya lainnya, budidaya ikan Kerapu juga tidak luput dari

serangan penyakit seperti penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan lain-lain.

Para pembudidaya harus mengeluarkan biaya ekstra yang cukup besar untuk membeli

obat-obatan kimia sebagai langkah mengatasi serangan penyakit. Untuk mengobati penyakit dari

kultivan khususnya yang disebabkan oleh mikroorganisme, biasanya para pembudidaya

menggunakan berbagai jenis antibiotik seperti ampisilin, neosin, gentamisin, penisilin G, dan

lain-lain. Fakta belakangan terungkap bahwa antibiotik yang umum digunakan para pembudidaya

ikan untuk menyembuhkan penyakit bakterial ternyata menimbulkan strain baru bakteri yang

resisten, sehingga tidak efektif dalam penanggulangan penyakit (Rantetondok, 2002).

Penggunaan imunostimulan bisa dijadikan alternatif sebagai upaya perlindungan terhadap

serangan penyakit, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan natural dan adaptif pada ikan.

Salah satu jenis imunostimulan yang sangat potensial dan efektif meningkatkan kekebalan tubuh

mamalia, ikan, dan udang adalah sekuens nukleotida spesifik yang disebut motif unmethylated

cytosin phosphate guanin (CpG) (Tassakka, 2004). Setelah penemuan imunostimulan DNA

bakteri yang mengandung CpG (Tokunaga et al., 1984; Yamamoto et al., 1994), selanjutnya

ditemukan imunostimulan DNA sintetik yang sekuennya menyerupai CpG DNA bakteri yang

disebut CpG oligodeoxynucleotides atau CpG-ODN. CpG-ODN ini berfungsi sebagai agen

(4)

peningkatan respon imun, penelitian menunjukkan bahwa pemberian CpG-ODN pada ikan

Atlantik salmon (Salmo salar) juga dapat meningkatkan resistensi terhadap penyakit seperti

amoebic gill disease (Bridle et al., 2003). Jørgensen et al. (2003) memperlihatkan adanya

peningkatan ketahanan tubuh ikan Atlantic salmon terhadap infeksi pancreatic necrosis virus

setelah diberi CpG-ODN. CpG-ODN juga dapat berfungsi sebagai adjuvan pada goldfish

(Kanellos et al., 1999). Meskipun demikian, penelitian mengenai peranan CpG-ODN pada sistem

pertahanan tubuh ikan maupun hewan akuatik lainnya masih sangat sedikit dibandingkan pada

mamalia. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengaruh CpG-ODN pada ikan ekonomis penting

seperti pada ikan kerapu macan sangat penting untuk mencegah perluasan penyakit, sekaligus

memberikan informasi baru mengenai efek CpG-ODN pada ikan yang nantinya dapat memberi

kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang vaksin DNA.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politani Pangkep. Untuk pengujian respon imun dilakukan di

Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fak. Ilmu Kelautan dan Perikanan Jurusan Perikanan

Universitas Hasanuddin dan Laboratorium Penyakit Politani Pangkep

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan kerapu macan yang berukuran 8

sampai 10cm dengan berat berkisar antara 7 sampai 10gr yang berasal dari Balai Besar Riset

Perikanan Budidaya Laut Bali, Aquades, Air Laut, Bakteri Staphyloccocus sp, Larutan Metanol,

Larutan Pbs, Imunostimulan berupa CpG ODN. Bahan imunostimulan yang digunakan pada

penelitian ini adalah CpG ODN dengan dua sekuen spesifik yang berbeda yang diperoleh dari PT

Genetika Science Indonesia. CpG oligodeoxynucleotides (CpG-ODN) yang digunakan adalah

CpG-ODN 1668 (TCCATGACGTTCCTGATGCT) (Tassakka dan Sakai, 2004) dan CpG-ODN

2003 (TCGTCGTTGGTTGTCTTTTGGT) (Krieg, 2000) dan bahan-bahan lainnya.

Prosedur Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji pengaruh CpG-ODN dalam

meningkatkan respon imun adalah rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, tiga ulangan dan

kontrol. Kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol positif dengan larutan

(5)

Teknik Analisis Data

Pengambilan data Indeks Pagositosis, aktivitas lisosim dan Respiratory burst dilakukan

pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-7 setelah penyuntikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Indeks Pagositosis

Dari hasil penghitungan Indeks Pagositosis pada ikan kerapu macan yang disuntikkan

CpG 1668 dan CpG 2003, datanya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 3. Rata-rata Persentasi Indeks Pagositosis dari Ikan Kerapu Macan

Perlakuan Rata-rata ±SD

Hasil analisis ragam dari indeks pagositosis ikan kerapu macan menunjukkan bahwa

CpG-ODN yang diberikan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) (Lampiran 1). Dan setelah di uji

lanjut dengan Uji Tukey diperoleh hasil bahwa pada H1, antara Kontrol, CpG 2003 (10µg/ml),

CpG 2003 (1µg/ml) dan CpG 1668 (10µg/ml) tidak berbeda nyata namun pada perlakuan yang

lain yaitu CpG 2003 (0,1µg/ml), CpG 1668 (0,1µg/ml) dan CpG 1668 (1µg/ml) menunjukkan

perbedaan yang nyata (P<0,05). Pada H3, antara Kontrol dengan CpG 2003 (1µg/ml) dan CpG

1668 (10µg/ml) tidak berbeda nyata namun antara CpG 1668 (0,1 µg/ml), CpG 1668 (1 µg/ml),

CpG 2003 (0,1 µg/ml) dan CpG 2003 (10 µg/ml) menunjukkan perbedaan yang nyata. Pada H5,

antara Kontrol, dengan CpG 2003 (10 µg/ml) tidak menunjukkan perbedaan yang nayata, namun

(6)

dan CpG 2003 (1 µg/ml) mennjukkan perbedaan yang nyata. Pada H7 antara kontrol dengan

perlakuan yang lain menunjukkan perbedaan yang nyata.

Secara umum, dari keempat kali pengambilan sampel untuk penghitungan indeks

pagositosis, CpG 1668 menunjukkan persentasi tertinggi ditiga kali waktu pengambilan sampel

yaitu pada hari ke 1, hari ke 5 dan hari ke 7.

CpG-ODN 1668 dikenal mampu meningkatkan respon imun pada ikan. Indikasi

meningkatnya respon imun salah satunya ditandai dengan tingginya indeks pagositosis. Aktivitas

fagositosis adalah suatu kemampuan dari sel respon imun nonspesifik untuk memfagosit agen

penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sel yang berfungsi menelan dan mencerna partikel atau

substansi cairan disebut sel fagositik, terdiri dari sel fagosit mononuklear dan fagosit

polimorfonuklear. Fagosit (phagocyte) adalah golongan dari sel darah putih yang berperan dalam

sistem kekebalan dengan cara fagositosis/menelan patogen. Fagosit berarti “sel” yang dapat

memakan atau menelan material padat. Menurut Jhonny, dkk (2005), peningkatan aktivitas

pagositik ini dapat ditingkatkan antara lain dengan imunostimulan. Dari percobaan ini, terlihat

indeks pagositosis dari ikan kerapu mengalami peningkatan setelah diberikan imunostimulan

berupa CpG-ODN. Proses Fagositosis bakteri Staphilococcus sp dapat dilihat pada Gambar 4

berikut ini

Gambar 4. Proses Fagositosis Sel pada Ikan Kerapu Macan (Pembesaran 400x)

(7)

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Imunostimulan berupa CpG ODN dengan sekuens 2003 mampu memacu peningkatan

kekebalan nonspesifik pada benih ikan kerapu macan yang ditandai dengan

meningkatnya Indeks Pagositas

2. Diantara kedua sekuens CpG yang di berikan pada ikan kerapu macan yaitu CpG 1668

dan CpG 2003, terlihat bahwa CpG 2003 mengandung motif spesifik bagi ikan kerapu

macan.

B. Saran

Diharapkan ada penelitian-penelitian lanjutan yang dilakukan untuk menemukan ekspresi

gen sehingga dapat digunakan sebagai adjuvant untuk vaksin bagi ikan kerapu macan.

Daftar pustaka

Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian, 1996, Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Jakarta

Johnny, F., D.Roza., K Mahardika., Zafran, dan A Prijono. 2005. Penggunaan Imunostimulan Untuk meningkatkan Kekebalan Non-Spesifik Benih Ikan Kerapu Lumpur, Ephinephelus coioides Terhadap Infeksi Virus Irido. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Volume 11 Nomor 5 Tahun 2005

Jørgensen, J.B., Johansen, L-H., Steiro, K., Johensen, A., 2003. CpG DNA Includes Protective Antiviral Immune Responses in Athlantic Salmon (Salmo salar L.). J.Virol

Kanellos, T.S., Sylvester, I.D., Butler, V.L., Ambali, A.G., Partidos, C.D., Hamblin, A.S., Russel, P.H., 1999. Mammalian granulocyte-macrophage colony-stimulating factor and some CpG motifs have an effect on the immunogenicity of DNA and subunit vaccines in fish. Immunology 96, 507-510

Krieg, A.M., 2000. The Role of CpG Motifes in Innate Immunity. Curr. Opin. Immunol, 12. 34-43

Krieg, A.M., 2002. CpG motifs in bacterial DNA and their immune effects. Annu. Rev. Immunol. 20, 709-760

(8)

Tassakka, A.C.M.A.R., Sakai., 2004. Expression of Immune-related genes in The Common carp (Cyprinus carpio L) After Stimulation by CpG oligodeoxynucleotides. Aquaculture

Tokunaga, T., Yamamoto, H., Shimada, S., Abe, H., Fukuda, T., Fujisawa, Y., Furutani, Y., Yano, O., Kataoka, T., Sudo, T., 1984. Antitumor activity of deoxyribonucleic acid fraction from Mycobacterium bovis BCG: Isolation, Physicochemical characterization, and antitumor activity. J. Natl. Cancer Inst. 72, 955-962

Gambar

Tabel 3. Rata-rata Persentasi Indeks Pagositosis dari Ikan Kerapu Macan
Gambar 4. Proses Fagositosis Sel pada Ikan Kerapu Macan  (Pembesaran 400x)

Referensi

Dokumen terkait

a) Rasio nilai pasar, Total Asset Turnover (TATO) dan Current Ratio (CR) digunakan pada penelitian sekarang, sedangkan pada penelitian terdahulu tidak digunakan. b)

Manfaat Hasil Belajar Manajemen Usaha Boga Pada Minat Usaha Jasa Boga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

 Tanya jawab mengenai hasil temuan dari berbagai referensi dan mencermati contoh pengertian pembangunan berwawasan lingkungan di buku teks (hal.78) (nilai yang ditanamkan:

In this course, 25% of the student’s final grade is based on pretrip-related activities, including preparation and in- class presentation of materials relating

Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat

Perubahan yang terjadi pada siklus II antara lain: (1) pendekatan guru seperti apersepsi, motivasi dan pengelolaan kelas sudah sangat baik dan sesuai, sehingga siswa

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian tugas akhir dengan

Peningkatan prevalensi obesitas pada remaja dan belum banyak penelitian yang dilakukan mengenai hubungan konsumsi air, asupan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan