i
ABSTRAK
Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi sebagai lintasan untuk
memperpendek jarak dengan menyeberangi suatu rintangan tanpa menutup
rintangan itu sendiri. Perencanaan jembatan komposit mengasumsi bahwa baja
dan beton bekerja sama. Dalam perencanaan struktur baja dikenal dua macam
filosofi desain yang sering digunakan, yaitu desain tegangan kerja (Allowable
Stress Design, ASD) dan desain keadaan batas (Load and Resitance Factor Design, LRFD). Metode LRFD sebenarnya merupakan suatu metode yang baru, namun di Indonesia relatif masih jarang disentuh oleh kalangan akademisi
maupun praktisi di lapangan.
Beban-beban yang dipakai untuk merencanakan jembatan ini akan
mengacu pada peraturan RSNI T-02-2005. RSNI T-02-2005 merupakan peraturan
pembaruan dari BMS 1992 karena besar beban lalu lintas yang terjadi di lapangan
semakin lama semakin meningkat.
Dari hasil analisa dan perhitungan jembatan komposit ini akan diperoleh
beban ultimit yang dapat ditahan oleh balok komposit, momen ultimit yang terjadi
akibat adanya beban ultimit, dan juga untuk mengetahui besarnya lendutan
sehingga jembatan aman digunakan.
Kata kunci: Komposit baja beton,ASD, LRFD,RSNI T-02-2005, BMS 1992.