x ABSTRAK
Energi listrik sangat penting dalam gedung Rumah Sakit. Hal ini sangat menunjang dalam operasional di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Konsumsi energi pada sistem Rumah Sakit membutuhkan energi listrik yang sangat besar. Pembayaran rekening listriknya mencapai 150 juta rupiah. Maka dari itu dibutuhkan perhatian khusus dalam penyediaan energi listriknya.
Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan efisiensi energi. Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi. Dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung tingkat konsumsi energi suatu gedung.
Dari penelitian diketahui daya terpasang pada Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memiliki pengaruh 40% terhadap total daya terpasang seluruh Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan audit energi awal besarnya nilai intensitas konsumsi energi listrik Rumah sakit USU yang diperoleh, yakni 3 kWh/m2/bulan termasuk dalam kriteria efisien dan IKE tahunan Rumah Sakit USU masih kWh/m2/bulan dan ini masih dibawah standar IKE untuk Rumah Sakit. Hal ini terjadi karena masih banyak peralatan Rumah Sakit yang belum beroperasi.
Peluang penghematan yang dapat dilakukan pada Rumah sakit USU adalah dengan penggantian ballast pada lampu TL 36 watt dan penggantian jenis lampu menjadi lampu hemat energi. Besar penghematan dengan penggantian ballast TL 36 watt adalah Rp. 4.320.739 ,- dan untuk penghematan dengan penggantian jenis lampu Rp. 8.671.905,- setiap bulannya. Dengan memanfaatkan peluang penghematan energi listrik tersebut tentunya akan meminimalisir dalam pembayaran rekening listrik.
Kata Kunci: Intensitas Konsumsi energi, Ballast Lampu, Konservasi Energi