CAPAIAN KEGIATAN
TAHUN 2010 - 2014
Jl. A. Yani-Pabelan, Kartasura, Telepon/Fax.: (0271) 716709 / 716959
email: [email protected], website: http://bpk-solo.litbang.dephut.go.id
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI
KEHUTANAN PENGELOLAAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI
TUPOKSI, VISI DAN MISI
VISI :
Penyedia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di bidang teknologi kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terpadu dan berfungsi optimal (pemanfaatan hasil-hasilnya untuk mendukung kelestarian hutan secara ekologi, ekonomi dan sosial untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat)
MISI :
1. Menyelenggarakan penelitian di bidang teknologi kehutanan PDAS
2. Menyelenggarakan diseminasi dan komunikasi hasil IPTEK di bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS
3. Menyelenggarakan kegiatan pendukung kelitbangan di bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS
DASAR : PERMENHUT No. P.31 /Menhut-II/2011 RENSTRA BALITEK PDAS 2010 - 2014
TUGAS POKOK :
Balitek PDAS : melaksanakan penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai sesuai dengan peraturan perundang-undangan Wilayah Kerja Seluruh Indonesia.
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN :
1. Meningkatkan ketersediaan hasil penelitian di bidang teknologi kehutanan pengelolaan DAS (PDAS).
2. Meningkatkan kemanfaatan IPTEK di bidang teknologi kehutanan PDAS.
3. Memantapkan unsur pendukung kelitbangan di bidang teknologi kehutanan PDAS.
SASARAN :
1. Tercapainya luaran hasil penelitian di bidang teknologi kehutanan PDAS sebanyak 100 %.
2. Tercapainya kemanfaatan IPTEK di bidang teknologi kehutanan PDAS minimal 60 %.
3. Terfasilitasinya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, komunikasi hasil litbang, serta optimalnya dukungan kelembagaan, pendanaan, SDM dan sarana prasarana litbang.
Dasar : RENSTRA BALITEK PDAS 2010 - 2014
LITBANG PENGELOLAAN DAS LITBANG PENGELOLAAN HUTAN ALAM LITBANG PERUBAHAN IKLIM PROGRAM LITBANG PDAS PENUGASAN PUSKONSER
CAPAIAN SERAPAN ANGGARAN 2010 -
2014
2010 2011 2012 2013 Okt 2014 94,37 % 94,62 % 97,85 % 96,76 % 76,94Grafik Tren Penyerapan Anggaran
BPTKPDAS Tahun 2010 - Okt 2014
CAPAIAN OUTPUT BALITEK PDAS
2010-2014
RPI 14.
I. SISTEM PERENCANAAN PDAS
Buku “Sistem Perencanaan Pengelolaan DAS” salah satu
hasil IPTEK Balitek PDAS untuk menjawab permasalahan dan tantangan perencanaan pengelolaan DAS kini dan masa depan. Isi buku mengakomodir 2 kepentingan antara perencanaan wilayah DAS dan perencanaan wilayah administrasi daerah.
Draft Buku “Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Propinsi” bahan acuan teknis dalam melakukan pengelolaan DAS secara rasional dan aplikatif yang disusun pada berbagai hierarki pengelolaan yang diselaraskan dengan sistem penyelenggaraan pemerintahan
OUTCOME :
Telah Diterapkan
Pengguna :
Instansi Kemenhut
Dirjen BPDAS PS
bahan acuan dalam
pelaksanaan tugas
Balai Pengelolaan
DAS (BPDAS)
SISTEM PERENCANAAN PDAS LINTAS
PROVINSI DI DAS CILIWUNG
Sumur Resapan : Salah satu teknologi dalam menanggulangi banjir
Output : Bencana banjir di Jakarta makin lama makin
besar dengan dampak kerugian yang semakin meningkat. Hal ini terkait dengan penyebab banjir itu sendiri yang dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu tingginya pasokan air banjir dari daerah hulu dan tidak memadainya saluran drainase daerah hilir. Penanganan banjir di daerah hilir – memperbaiki saluran drainase – memang diperlukan untuk mengatasi banjir secara cepat. Namun
penanganan daerah hulu sebetulnya lebih efektif khususnya dalam meningkatkan peresapan air. Meningkatkan peresapan air di daerah hulu berarti mengurangi pasokan air untuk daerah hilir. Untuk itu maka prinsip penanganan banjir di Jakarta adalah mempertahankan air selama mungkin di daerah hulu.
Outcome : Policy Brief Vol. 7 No. 14 Th 2013
LUAS HUTAN OPTIMAL DARI SEGI TATA AIR
1. Luas Hutan Optimal pada hutan tanaman jati (bahan induk kapur) : dari aspek banjir bervariasi antara 45 – 47 %, dari aspek kualitas air 50 -70 % dari luas DAS.
1. Luas Hutan Optimal pada hutan tanaman pinus (bahan induk vulkan) : dari aspek banjir bervariasi antara 31 – 37 %, dari aspek kualitas air 30 -40 % dari luas DAS.
PENGGUNA
OUTCOME
Jati (Cepu)
Pinus (Gombong) •Journal of Forestry [80 %]
•Prosiding Seminar BPTKPDAS 2013
• Seminar Internasional INAFOR 2013 Prosiding • Seminar Internasional UNS 2013
Bisa sebagai input bahan
kebijakan/rekomendasi Kemenhut, Perum Perhutani, Bappeda, Dinas Kehutanan
OUTCOME LAIN HASIL SISTEM PERENCANAAN PDAS
Teknik PJ dan SIG
Alih Teknologi Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor [2010] Alih Teknologi Sistem Karakterisasi DAS [2011]
Alih Teknologi Sistem Perencanaan PDAS [2012]
II. SISTEM MONEV KINERJA DAS
OUTPUT : Memanfaatkan data gratis (DEM dan Citra satelit) terkini untuk evaluasi lahan.
Penutupan lahan dan kelerengan merupakan data pokok
untuk monitoring dan evaluasi kondisi DAS. Data gratis (DEM Aster dan Citra Satelit Google Earth) dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi terbaru penutupan lahan dan kelerengan. Penggunaan data ini mengurangi biaya monitoring dengan akurasi hasil tinggi (DEM aster 79,5 % dan Google Earth 70,3 %).
Tipe DAS Perencanaan Implementasi Monitoring & Evaluasi 1. DAS Lintas Provinsi Terpusat (RTRW) Didelegasikan pada SKPD Kabupaten Terpusat (Parameter Hidrologi) 2. DAS Lintas Kabupaten Terpusat (RTRW) Didelegasikan pada SKPD Kabupaten Terpusat (Parameter Hidrologi) 3. DAS Kabupaten/ Kota Terpusat (RTRW) Didelegasikan pada SKPD Kabupaten Terpusat (Parameter Hidrologi)
III. SISTEM KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAS
OUTPUT : MODEL KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAS MONOSENTRIS/ TERPUSAT & POLISENTRIS
*Pemerintah bukan entitas tunggal melainkan multi sektoral, sehingga perlu
ada FORUM DAS untuk berkoordinasi, bukan forum secara administratif tetapi forum dalam basis DAS. Forum ada leadership fungsi sebagai penggerak forum. Selain itu dalam PDAS yang berperan tidak hanya pemerintah tetapi juga ada beberapa stakeholder yang berperan.
Rekonfigurasi PDAS : RPDAST merupakan bagian dari RTRW sebagai acuan
untuk rencana pembangunan RPJMN (5 tahun).
IV. IMPLEMENTASI PDAS SKALA MIKRO
OUTPUT :
1. Demplot contoh konservasi implementasi pengelolaan DAS pada skala mikro di Sub DAS Wonosari, Kab. Temanggung pada lahan sayur tembakau dan Sub DAS Pronggo Kab. Pacitan pada lahan kering.
2. Rekomendasi kelembagaan PHBM yang layak diterapkan dalam pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung.
OUTCOME : 1. Prosiding
SISTEM MITIGASI TANAH LONGSOR
DALAM PENGELOLAAN DAS
1. Teknik mitigasi tanah longsor secara vegetatif dan sipil teknis 2. POS INFO BPTKPDAS sebagai
Pusat Informasi dan media sosialisasi
Jurnal HKA
Adopsi Masyarakat setempat
Masyarakat setempat (Kab.
Purworejo, Bajarnegara) adaptasi untuk meminimalisir korban
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
OUTPUT
OUTCOME
PENGGUNA
Ekstensometer
RPI 15 PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN DAN
AIR PENDUKUNG PENGELOLAAN DAS
REHABILITASI LAHAN TERDEGRADASI DENGAN
JENIS LOKAL
OUTPUT
Demplot RLKT kombinasi sipil teknis
& vegetatif jenis tanaman lokal
secara partisipatif di Kawasan
Gn.Muria (Pati)
Masyarakat mengadopsi model RLKT Proceeding INAFOR
Prosiding Seminar BPTKPDAS
OUTCOME Plot Erosi
KAJIAN EROSI DAN NERACA AIR SEBAGAI
BASIS PERMODELAN TATA AIR
Metode (Teknik, prosedur, dll)
Pemilihan jenis tanaman hutan yang disesuaikan dengan karakteristik calon lokasi penanaman (karakter tanah dan mikro klimat), yang didasari dengan informasi hasil penelitian (nilai konsumsi air dan respon hidrologis jenis)
Penentuan parameter karakteristik hidrologis jenis tanaman hutan melalui aplikasi pemodelan tata air (ET, infiltrasi tanah, intersepsi, dan prediksi erosi)
Input Kebijakan
Salah satu input dalam kebijakan pedoman pemilihan jenis tanaman hutan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Produk
Informasi nilai konsumsi air dari jenis-jenis hutan tanaman Informasi dampak penanaman jenis-jenis hutan tanaman terhadap limpasan permukaan, erosi dan sedimentasi
Formula, persamaan model dan aplikasi model tata air untuk jenis-jenis hutan tanaman
Kajian Laju Penjeratan Sedimen
Terlarut Oleh Jenis Tanaman
mangrove
Lokasi : Segoro Anakan (Cilacap)
dan Delta Welahan (Demak)
RPI 4 PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE
Output :
Informasi ilmiah nilai laju penjeratan sedimen terlarut
oleh jenis tanaman mangrove.
Outcome :
RPI 18. PERUBAHAN IKLIM
Output :Pemetaan Kawasan Rawan Kebakaran Hutan dengan Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Taman Nasional Bali Barat (TNBB)
Gangguan yang secara intensif mengancam keberadaan kawasan TNBB adalah kebakaran hutan. PJ dan SIG dapat dipergunakan untuk memetakan kawasan rawan kebakaran hutan. Kawasan rawan kebakaran hutan yang tinggi perlu mendapatkan perhatian yang lebih, khususnya secara preventif.
Outcome :
CAPAIAN OUTCOME BALITEK PDAS
2010-2014
CAPAIAN OUTCOME RATA2 BALITEKPDAS 2010 – 2014 : 60 % [TERCAPAI]
Dari 24 judul kegiatan penelitian selama 1 periode Renstra terdapat 5 judul kegiatan penelitian yang status outcome belum
Rp. 9.571.475.734,- (96,76 %) FISIK : 99 %
KEGIATAN NON PENELITIAN
Terdapat 26 kegiatan pendukung kelitbangan/penunjang berada di bawah seksi dan sub bagian
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
1. Perencanaan, Evaluasi dan Diseminasi Hasil Litbang serta Prasarana Penelitian
2. Tata Laksana Umum, Kepegawaian
3. Kegiatan pendukung kelitbangan meliputi :
a)Pengembangan Model RLKTA pada Pantai Berpasir b)Rehabilitasi Lahan Pasca Erupsi Gunung Merapi c)Pengelolaan SPAS
d)Pembangunan Kebun Benih
e)Implementasi Sistem Perencanaan dan Teknologi PDAS
Rehabilitasi Lahan Pasca Erupsi Gunung
Merapi
Konservasi Vegetatif Lahan Marginal Pasca Erupsi
Erupsi besar yang terjadi pada tahun 2010, menyebabkan kerusakan hutan dan lahan di lereng Merapi. Lahan-lahan marginal yang tersebar di lereng Merapi pascaerupsi ini sangat memerlukan proses rehabilitasi untuk memperbaiki lahan dan meningkatkan produktivitasnya. Konservasi vegetatif memiliki fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum meliputi revegetasi, restorasi, dan agroforestri, sedangkan fungsi khusus meliputi konservasi, ekonomi dan pemasaran, serta kesesuaian lahan.
PENGEMBANGAN MODEL REHABILITASI LAHAN DAN
KONSERVASI TANAH DAN AIR DI PANTAI BERPASIR
Demplot RLKTA Pantai Berpasir Berupa Penanaman
Tanaman Tanggul Angin Cemara Laut
(Casuarina
equisetifolia)
PENGGUNA
Masyarakat Desa Petanahan, Kec. Karanggadung, Kab. Kebumen peningkatan produksi tanaman semusim Dinas Pariwisata Kebumen
peningkatan jumlah kunjungan obyek wisata Pantai Petanahan dampak dari perubahan kondisi iklim mikro nyaman Seluas 25.485 m2
Pendampingan KT. Pasir
Makmur
Telah diterapkan oleh pengguna : masyarakat, Dinas
Pariwisata
OUTCOME OUTPUT
PEMBANGUNAN KEBUN BENIH
Lokasi :
1. Kebun Benih Semai-Uji Keturunan (KBS-UK)
jenis tanaman
Suren
seluas 1,3 Ha Tahura K.G.P.A.A. Mangkunagoro I,
Ngargoyoso
2. KBS-UK jenis
tanaman Aren
seluas 2 Ha Ngargoyoso
3. Kebun Konservasi Genetik Ex-Situ tenis
tanaman Kalimasada
seluas 0,25 Ha Stasiun Penelitian Jumantono
4. Materi Tegakan Konservasi Genetik jenis
tanaman Plahlar
DISEMINASI HASIL LITBANG BALITEK PDAS
2013 1. Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan DAS 2013 2. Alih Teknologi “Monev DAS dengan Data Minimal” 3. CD Publikasi 2013
4. Sosialisasi Hasil Penelitian “Kajian Pengendalian Banjir di DAS Ciliwung” 2014 1. Seminar Nasional “Pengelolaan DAS Terpadu untuk Kesejahteraan
Masyarakat“