• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edward Personal Preference Schedule

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Edward Personal Preference Schedule"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Edward Personal Preference Schedule (EPPS)

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti tes Kepribadian yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan untuk para guru. Karena mengikuti tes ini saya jadi tertarik ingin menampilkan tentang tes EPPS di blog ini. Tes EPPS

(Edward Personal Preference Schedule) mungkin tidak asing bagi para pembaca belajar psikologi, Saya yakin demikian karena alat tes psikologi ini mungkin pernah anda lakukan. Sebenernya apa ya Tes EPPS (Edward Personal Preference

Schedule) itu? Sebelum kita mengetahui hal itu, alangkah baiknya kita mengetahui sejarah dan termasuk tes apakah alat tes psikologi ini.

Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) mengukur (mengungkap) 15 motif/kebutuhan personal (khas) melalui 225 item berpasangan. Anda akan diminta untuk memilih yang paling sesuai dengan diri sendiri.

Secara singkat, Anda bisa mencermati 15 kebutuhan yang akan diungkap dalam EPPS berikut:

Achievement : kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dengan baik/optimal Deference: kebutuhan untuk menuruti/menyesuaikan diri dengan norma atau menundanya

Order: kebutuhan untuk membuat perencanaan dan pengelolaan (teratur) Exhibition: kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian dalam kelompok Autonomy: kebutuhan untuk memiliki otonomi atas tanggung jawab dan kewajibannya sendiri

Affiliation: kebutuhan untuk menjalin interaksi sosial yang lekat

Intraception: kebutuhan untuk menganalisa perilaku atau perasaan orang lain Succorance: kebutuhan untuk menerima support dari orang lain

(2)

Abasement: kebutuhan untuk menerima kesalahan dan mengakui pada orang lain Nurturance: kebutuhan untuk membantu orang lain

Change: kebutuhan untuk mencari pengalaman baru dan menghindari rutinitas Endurance: kebutuhan untuk menuntaskan tugas (daya tahan)

Heterosexuality: kebutuhan untuk berinteraksi dengan lawan jenis

Aggression: kebutuhan untuk menyampaikan pendapat dan kritis terhadap orang lain

Hasil EPPS akan membentuk grafik yang menunjukkan apakah Anda memiliki kecenderungan kuat di kebutuhan achievement, nurturance, endurance atau lainnya.

Dari sini, tentu Anda sudah bisa memperkirakan, jurusan X di Perusahaan atau Universitas Tertentu membutuhkan orang-orang seperti apa?

Untuk lingkup teknik, biasanya diperlukan orang-orang yang memiliki endurance kuat, achievement (kalau ini semua), autonomy, order.

Sejumlah 225 item ditujukan untuk mendapatkan gambaran kepribadian Anda. Pertanyaan Anda ‘jawaban apa agar bisa diterima’ tidak berlaku untuk psikotest (termasuk EPPS). Sebab, psikotest bukan mengukur ‘ilmu yang dipelajari’ namun untuk mendapatkan gambaran diri agar bisa optimal melakukan aktivitas (belajar - bekerja). Asumsinya, seseorang akan menampilkan performa terbaik ketika berada di lingkungan dan melakukan aktivitas yang menyenangkan juga membuat nyaman. Kesulitan akan menjadi tantangan untuk terus dipelajari dan dijawab. Alat tes ini tergolong Tes Inventori Kepribadian, dimana kita disuguhi deretan soal dalam satu buku tes EPPS dan diminta untuk memilih suatu pernyataan yang disukai.

Saya tidak akan membahas terlalu jauh isi dari tes ini karena keterbatasan kode etik Psikologi. Tapi para pembaca Situs Belajar Psikologi jangan kecewa, dalam

(3)

Artikel ringan kali ini, saya akan berbagi bagaimana cara menyajikan tes EPPS dan tips mengerjakan EPPS

Cara Menyajikan Alat Tes EPPS, berikut langkah-langkahnya:

1. Berikan lembar jawaban pada subjek, kemudian minta subjek untuk mengisi identitas (nama, umur, jenis kelamin, dan tanggal tes)

2. Bagikan buku soal pada subjek

3. Penguji memberikan petunjuk kepada Subjek bagaimana cara mengerjakan tes 4. Penguji menanyakan kembali apakah subjek ada pertanyaan sebelum

mengerjakan tes

5. Sebelum tes berakhir ada baiknya penguji meminta subjek untuk mengecek kembali apakah ada soal yang terlewati.

6. Pastikan Penguji menyajikan tes sesuai waktu yang ditentukan, untuk Indonesia lebih kurang 60 menit.

Tips mengerjakan Tes Psikologi EPPS (Edward Personal Preference Schedule) 1. Sebelum mengerjakan tes hendaknya melakukan istirahat yang cukup 2. Cermati betul dan lakukan yang diminta penguji anda

3. Jangan pernah asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban anda sangat berpengaruh sekali dengan hasil tes.

4. Jangan pernah melakukan kebohongan pada saat menjawab soal. Percuma saja anda berbohong karena tes EPPS ini telah disusun sedemikian rupa oleh

penyusunnya, korelasi yang tinggi antara keadaan keluar dengan keadaan “dalamnya” dan menyajikan dua pernyataan yang mengungkapkan trait yang berbeda dalam setiap nomor.

5. Kerjakan soal dengan rileks, dengan itu anda mampu mengerjakan dengan baik. Berikut Gambaran Skor Dalam Setiap Variabel.

Variabel: Achievement (ach)

Skor Tinggi: Dorongan untuk bertindak lebih baik, tertarik dengan tugas menantang dan rumit.

Skor Rendah: Dorongan untuk meraih prestasi rendah, cepat menyerah dengan situasi rumit atau menghindar apabila dihadapkan pada situasi kompleks. Variabel: Deference (def)

Skor Tinggi :Kecenderungan pribadi mudah terpengaruh oleh orang lain, ketertarikan akan kesuksesan orang lain, banyak tergantung dari orang lain.

(4)

Skor Rendah : Tidak tertarik dengan kesuksesan orang lain, fokus pada diri sendiri, sulit patuh terhadap orang lain dan cenderung melakukan dengan caranya sendiri. Variabel: Order (ord)

Skor Tinggi : Kecenderungan memiliki keteraturan yang tinggi, terorganisir, rapi termasuk dalam perencanaan dan aktivitasnya.

Skor Rendah : Cara kerja atau bertindak cenderung tidak teratur, lebih dikuasai oleh situasi perasaan, kurang terencana dalam bertindak dan sikapnya mudah berubah-ubah.

Variabel : Exhibition (exh)

Skor Tinggi :Kecenderungan tinggi untuk pamer, menampilkan apa yang dimiliki ke lingkungan sekitar.

Skor Rendah : Ketidaktertarikan dengan situasi sosial, cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, acuh terhadap apa yang dialami oleh orang lain.

Variabel : Autonomy (aut)

Skor Tinggi : Kemudahan pribadi untuk bertindak sesuai keinginan, tidak tergantung dari orang lain.

Skor Rendah : Ketergantungan tinggi dengan figur lain, harus mencari persetujuan orang lain untuk bertindak, menghindari tindakan yang dapat menjadi perhatian sosial dan cenderung mencari figur perlindungan sebelum bertindak.

Variabel : Affiliation (aff)

Skor Tinggi: Loyalitas tinggi terhadap situasi sosial, mudah berpartisipasi dan beraktivitas.

Skor Rendah : Pribadi tertutup, introversi tinggi, sulit bergaul dan tidak senang dengan aktivitas sosial.

Variabel : Intraception (int)

Skor Tinggi : Mudah untuk berintrospeksi, menilai dan mengevaluasi diri dan perasaannya.

Skor Rendah : Terlalu mengabaikan perasaan, hampir tidak pernah mengevaluasi setiap tindakan berdasarkan perasaan, sikap lebih didominasi atas dasar logika atau kognitif.

Variabel : Succorance (suc)

Skor Tinggi : Ketergantungan tinggi terhadap orang lain, mencari support orang lain untuk meyakinkan tindakannya dengan meraih afeksi dan keramahan dari

(5)

orang lain.

Skor Rendah : Pribadi yang independen, tidak tergantung dengan situasi sosial, senang dengan aktivitas diri dan mengacuhkan situasi sosial meskipun dirinya menjadi pusat perhatian

Variabel : Dominance (dom)

Skor Tinggi : Dominasi tinggi terhadap situasi sosial, mudah mengendalikan dan mengarahkan kelompok, termasuk memimpin untuk bertindak sesuai

keinginannya.

Skor Rendah : Pribadi pengikut dalam kelompok, yes-man terhadap otoritas, mudah dikendalikan. Sulit untuk mengatakan tidak terhadap situasi kelompok. Variabel: Abasement (aba)

Skor Tinggi: Kecenderungan pribadi mudah merasa bersalah, menyesali diri, layak untuk dihukum akibat tindakannya. Pribadinya mengarah pada inferioritas.

Skor Rendah : Pribadi yang berpikir positif, tidak terlalu mempedulikan kesalahan yang telah dilakukan, terbuka, mudah memaafkan dan meminta maaf apabila terjadi kesalahan yang telah dilakukannya.

Variabel : Nurturance (nur)

Skor Tinggi : Pribadi terbuka, mudah membantu orang lain, santun dan mudah bersimpati.

Skor Rendah : Ketertutupan pribadinya dianggap sebagai individu yang kaku, sulit bersimpati dan mudah berkata kasar.

Variabel : Change (chg)

Skor Tinggi : Ketertarikan tinggi pada situasi baru, berubah-ubah termasuk dalam tindakannya bekerja berupaya dengan cara baru.

Skor Rendah : Situasi rutin menjadikan dirinya nyaman, tenang dengan aktivitas harian yang monoton, mementingkan prosedur dan cara kerja berdasarkan kebiasaan.

Variabel : Endurance (end)

Skor Tinggi : Tanggung jawab tinggi terhadap pekerjaan, menyelesaikan apa yang telah dimulai. Tekun dan tidak mudah jenuh dengan situasi yang dihadapi.

Skor Rendah : Daya tahan rendah terhadap situasi yang menekan;konflik, ketidakjelasan situasi atau tujuan, mudah menyerah dan cepat jenuh terhadap situasi yang tidak nyaman.

(6)

Variabel : Heterosexuality (het)

Skor Tinggi: Ketertarikan tinggi untuk bergaul dengan lawan jenis, berupaya mendapatkan afeksi dan perhatian terhadap lawan jenis.

Skor Rendah : Tidak mudah tertarik dengan lawan jenis, tidak terlalu terpengaruh dengan lawan jenis, sulit dipengaruhi oleh figur lawan jenis.

Variabel : Aggression (agg)

Skor Tinggi : Dorongan agresi tinggi, mudah terpicu dengan konflik dan senang dengan konfrontasi apabila terjadi perbedaan pendapat.

Skor Rendah : Pribadi tenang, mengandalkan kedamaian, saling menerima, menghindari konflik dan konfrontasi.

Referensi

Dokumen terkait

Individu dengan skor rendah pada dimensi ini cenderung stagnan, tidak memiliki daya untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu, merasa bosan dan tidak tertarik dengan kehidupan,

memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan interpersonal rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustasi,

Dari hasil pemaparan dan seluruh pembahasan, individu dengan physically Broken Home mempunyai banyak kebutuhan kepribadian yang ada pada taraf tinggi yang juga dapat

4 Deference / Menghormati Orang Lain Rata-rata Kamu tidak terganggu dengan kesuksesan orang lain dan percaya pada diri sendiri, namun masih mau menampung pendapat orang lain

Gejala awal yang dialami antara lain, merasa tidak mampu bersosialisasi dengan baik, merasa rendah diri di antara orang lain, sulit menerima kritikan dari orang lain,

Siswa yang tidak tergantung pada orang lain akan belajar dengan caranya. sendiri dan menemukan cara penyelesaian soal

Dalam bahasa Inggris ada ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk memperkenalkan diri sendiri dan seseorang atau orang lain, memberikan salam kepada orang yang

terpusat pada masalah pengendalian orang lain, dan individu cenderung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, bukan pada orang lain. Manipulasi adalah individu