• Tidak ada hasil yang ditemukan

Power and politic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Power and politic"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANIZATIONAL

 

BEHAVIOR

ORGANIZATIONAL

 

BEHAVIOR

(2)

PENDAHULUAN

1 1 l k

1.1. Latar Belakang

Pada diskusi di awal

awal perkulihan Perilaku

Organisasi

beberapa

waktu

yang

lalu,

kita

telah

h ilk

l h

t

k i

l

di

t

menghasilkan

salah

satu

kesimpulan

diantaranya,

pentingnya struktur dalam organisasi yang salah satu

visualisasinya adalah bagan organisasi. Struktur tersebut

juga merupakan pembeda antara organisasi formal dan

juga merupakan pembeda antara organisasi formal dan

informal.

Di

mana

di

dalam

struktur

tersebut,

menggambarkan pengaturan, penugasan, kepada semua

orang, sehingga setiap orang punya peran masing

g,

gg

p

g p

y p

g

masing

g

sesuai dengan posisi dalam organisasi.

Di sisi lain, individu

individu di dalam organisasi

relatif beragam berkaitan dengan Sikap, kepribadian dan

d

d

k l b

b

d l

g

g

p

p

(3)

Kekuasaan

dan

politik

dalam manajemen merupakan

dalam manajemen merupakan

anak

kembar

yang

tak

terpisahkan, karena yang satu

tidak dapat hidup tanpa yang

tidak dapat hidup tanpa yang

lain.

Para

manajer

jaman

sekarang harus mempelajari segi

k k d l

k k

d

segi pokok dalam kekuasaan dan

politik, jika mereka mau hidup

terus dan berhasil. Mereka harus

belajar

tentang

garis

garis

kekuasaan, menggunakan teknik

teknik politik dan menggunakan

teknik politik, dan menggunakan

kekuasaan

dan

teknik

teknik

politik secara efektif dalam karier

mereka

(4)

1 2 Identifikasi Masalah

1.2.

 

Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan uraian yang telah dikemukakan, dalam makalah kali ini, mencoba menjawab beberapa pertanyaan pokok diantaranya

pertanyaan pokok diantaranya

1. Apa yang di maksud dengan power dalam konteks organisasi dan mengapa para manajer memerlukannya ?

2. Apa hubungan antara power, otoritas formal, dan kepatuhan. pa ubu ga a ta a powe , oto tas o a , da epatu a (obedience) ?

3. Bagaimana para manajer memperoleh power yang diperlukan agar suatu pekerjaan dilakukan ?

4. Apa yang dimaksud dengan empowerment dan bagaimana manajer dapat memberi kuasa atau meng‐empower pihak lain ? 5. Apakah politik organisasional merupakan suatu keharusan

(inevitable) dan apakah seorang manajer hidup dalam dunia (inevitable) dan apakah seorang manajer hidup dalam dunia politik ?

6. Bagaimana politik organisasional berbeda‐beda bagi individual supervisor, middle manager, dan chies executive officer ?

supervisor, middle manager, dan chies executive officer ?

(5)

1.3.

Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang disampaikan, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1 Menjelaskan power dalam konteks organisasi dan mengapa para 1. Menjelaskan power dalam konteks organisasi dan mengapa para

manajer memerlukannya.

2. Menjelaskan hubungan antara power, otoritas formal, dan kepatuhan (obedience).

3. Menjelaskan bagaimana para manajer memperoleh power yang diperlukan agar suatu pekerjaan dilakukan.

4. Menjelaskan maksud empowerment dan bagaimana manajer

d t b i k t ih k l i

dapat memberi kuasa atau meng‐empower pihak lain.

5. Menjelaskan apakah politik organisasional merupakan suatu keharusan (inevitable) dan apakah seorang manajer hidup dalam dunia politik

dunia politik.

6. Menjelaskan politik organisasional berbeda‐beda bagi individual supervisor, middle manager, dan chies executive officer.

7. Menjelaskan power dan politik dalam suatu organisasi di anggap 7. Menjelaskan power dan politik dalam suatu organisasi di anggap

(6)

PEMBAHASAN

2.1.

 

Power

Power merupakan sesuatu yang penting di lingkup

manajerial

Power adalah kemampuan menyuruh orang lain

manajerial.

Power adalah kemampuan menyuruh orang lain

melakukan apa yang kita ingin untuk mereka lakukan.

Power berbeda dengan pengaruh (

influence

). Pengaruh

d l h

b

d k

adalah

suatu

respon

yang

berupa

tindakan

atas

digunakannya

power.

Sumber

power

dan

proses

(7)
[image:7.792.40.759.54.567.2]

Gambar 1. Power Source and Influence process

Sumber : Schermerhorn Jhon R, Jr, James G, Hull dan Richard N Osborn.1994.

Managing Organi ational Behavioral Jhon ile & Sons Inc

(8)

Position power merupakan power yang diperoleh

seorang manajer karena posisinya sebagai manajer

g

j

p

y

g

j

dalam suatu organisasi.

Power position

memiliki tiga

sumber, yaitu :

y

Reward

power adalah le el dimana seorang manajer

y

Reward

power adalah level dimana seorang manajer

dapat menggunakan

rewards

yang bersifat ekstrinsik

dan intrinsik untuk mengkontrol orang lain. Sebagai

h

k k

contoh, seorang manajer mempunyai uang, kekuasaan

atas

bawahan

dengan

memiliki

otoritas

dalam

kesempatan promosi jabatan dan

p

p

j

reward

reward

lainnya.

y

y

Punishment/coercive

power adalah level dimana seorang

manajer

dapat

memberikan

hukuman

untuk

mengkontrol orang lain Bekerjanya type type power

mengkontrol orang lain. Bekerjanya type

type power

(9)

y

Legitimate

power adalah level dimana seorang manajer

y

Legitimate

power adalah level dimana seorang manajer

dapat menggunakan nilai

nilai yang disepakati secara

internal oleh bawahan bahwa atasan itu memang

mempunyai

hak

memerintah

bawahan

untuk

mengkontrol orang lain.

Sementara sumber

sumber power yang lebih

berorientasi

pada

Personal

pada

umumnya

berorientasi

pada

Personal,

pada

umumnya

didasarkan

pada

keterampilan

(

expertise

)

dan

referensi (

reference

) seseorang.

y

Expert

power

adalah

kemampuan

mengkontrol

tindakan orang lain karena kepemilikan pengetahuan,

l

t

k

t

tid k di iliki

(10)

y Referent power adalah kemampuan mengkontrol tindakan orang lain karena keinginan individu sendiri untuk patuh. keinginan individu sendiri untuk patuh. Personal power bisa dipakai oleh seorang manajer untuk memperluas power‐nya sampai di luar batas power yang diperolehnya dari posisi sebagai manajer Referent power dari posisi sebagai manajer. Referent power dapat kita lihat dalam Traditional Authority Relathionship yang terjadi antara santri dengan Kyai yang dimanifestasikan dengan

( d d

g y y g g

Sami’na wa atho’na (Kami mendengar dan kami patuh).

Di sisi lain, berdasarkan gambar di atas, proses berjalannya pengaruh dari power tersebut di mulai dari tersedianya dari power tersebut, di mulai dari tersedianya dari power itu sendiri, kemudian menjalankan power dan pengaruh berjalan seiring dengan berjalannya power tersebut. Indikator proses terjadinya

h d t di lih t d i k

(11)

Perbedaan

 

Kepemimpinan

 

dan Kekeuasaan

dan

 

Kekeuasaan

Ada perbedaan antara kepemimpinan

dengan kekuasaan yakni terkait dengan

dengan kekuasaan yakni terkait dengan

kesesuaian

tujuan.

Kekuasaan

tidak

mensyaratkan kesesuaian tujuan hanya

k t

t

b lik

k

i

i

ketergantugan, sebaliknya kepemimpinan

mensyaratkan keserasian antara tujuan

pemimpin dan mereka yang dipimpin.

Perbedaan kedua berkaitan dengan arah

pengaruh. Kepemimpinan berfokus pada

pengaruh kebawah kepada para pengikut.

pengaruh kebawah kepada para pengikut.

Kepemimpinan meminimalkan pola

pola

pengaruh

kesamping

dan

keatas

(12)

2.2.

  

Power,

 

otoritas

 

formal,

 

Kepatuhan

/obedience

 dan

 

Z

f i diff

Zone

 

of

 

indifference

Konsep power otoritas formal dan kepatuhan

Konsep power, otoritas formal dan kepatuhan

merupakan konsep yang saling terkait. Kepatuhan

adalah apa yang terjadi saat seorang individu

h

h

l

d

merespon perintah ataupun arahan orang lain. Pada

eksperimen

Milgram

(1978) dalam

Schermerhorn

(1994 : 467), menunjukkan bahwa

orang

orang

( 994

4 7),

j

g

g

cenderung mematuhi perintah orang / individu yang

tampak berkuasa dan memiliki otoritas, bahkan tidak

menutup

kemungkinan

perintah

tersebut

menutup

kemungkinan

perintah

tersebut

(13)

Sementara,

Chester

Barnard

dalam

Sementara,

Chester

Barnard

dalam

Schermerhorn

(1994 : 468) berpendapat bahwa

bawahan akan menerima atau mengikuti suatu

h d

h

d k d

d

perintah dari atasan hanya pada keadaan tertentu di

mana harus dipenuhi beberapa syarat, diantaranya :

1

Bawahan dapat dan harus mengerti tentang apa yang

1.

Bawahan dapat dan harus mengerti tentang apa yang

diperintahkan.

2.

Bawahan harus merasa mampu secara fisik dan

2.

Bawahan harus merasa mampu secara fisik dan

mental untuk melaksanakan perintah.

3.

Bawahan harus yakin bahwa perintah itu tidak

bertentangan dengan tujuan organisasi.

4.

Bawahan harus yakin bahwa perintah itu tidak

b

k

i

ib di

(14)

Berkaitan dengan di atas, Bernard juga membuat sebuah model yang bisa dilihat di dalam gambar 2 berikut :

dilihat di dalam gambar 2 berikut :

Gambar 2  Pyscological Contract Gambar 2. Pyscological Contract

[image:14.792.45.750.123.556.2]
(15)

Model di atas dapat digunakan

seorang

manajer

untuk

mengetahui

seorang

manajer

untuk

mengetahui

apakah

perintah

yang

dikeluarkan

mendapat respon yang positif

atau

negatif, dengan membedakan 2 wilayah

(

i id

f i diff

d

id

(

inside zone of indifference and outside

zone indifference). Zone of indifference

adalah daerah perintah di mana bawahan

mau melaksanakan perintah itu tanpa

mau melaksanakan perintah itu tanpa

banyak

mengkritik

lagi,

sehingga

dikatakan bahwa bawahan itu indeferen.

Kepatuhan akan mengarah pada

epa u a

a a

e ga a

pada

‘inside

zone of indifference: normal inducements

sufficient’

sehingga pemberian stimulus

pada bawahan supaya patuh sudah

k

S b lik

k id k

h

k

cukup. Sebaliknya, ketidakpatuhan akan

mengarah pada

‘outside zone indifference:

extraordinary

inducements

required’

(16)

2 3

Managerial Perspective on Power and Influence

2.3.

 

Managerial

 

Perspective

 

on

 

Power

 

and

 

Influence

Perspektif manajerial terhadap power dan pengaruh

harus mencakup pertimbangan praktis tentang bagaimana

p p

g

p

g

g

memperoleh power yang diperlukan agar suatu pekerjaan

dilakukan oleh orang lain. Bagi

higher

level superiors

,

power diperoleh dari personal power dan pengaruh yang

p

p

p

p

p

g

y

g

ditujukan pada atasan. Bagi

manager

, power diperoleh dari

personal power dan pengaruh yang ditujukan pada

bawahan. Pada tingkat manajer itu pula, jika seorang

g

j

p

, j

g

manajer memperoleh pengaruh yang ditujukan pada

sesamanya yang mana pengaruh itu didukung oleh

personal power maka si manajer tadi bisa memperoleh

p

p

j

p

kekuasaan atas sesamanya (

peers

) dan pihak luar

(

outsiders

). Bagi

subordinates

, power diperoleh dari

personal power dan position power, serta pengaruh yang

p

p

p

p

,

p

g

y

g

(17)

Berkaitan dengan hal tersebut Cameron, Kim S dan

D id A Wh d l S h h ( )

David A Wheeten dalam Schermerhorn (2004: 471)

memberikan lima panduan untuk mendukung position power

diantaranya :

Ki l i k k li d if k i i ki

1. Kita perlu meningkatkan sentralitas dan sifat kritis kita, misalnya dengan mendapatkan lebih banyak peran sentral dalam sistem kerja.

Kit l i k tk k h ti h ti d fl k ibilit kit

2. Kita perlu meningkatkan kehati‐hatian dan fleksibilitas kita dalam bekerja.

3. Kita harus membangun tugas‐tugas yang sulit untuk

l i k j kit i l d ik ti

mengevaluasi pekerjaan kita, misalnya dengan mengikuti pelatihan‐pelatihan.

4. Kita perlu meningkatkan visibilitas kita dalam menyelesaikan k j i l d l k k l bih b k k t k pekerjaan, misalnya dengan melakukan lebih banyak kontak dengan senior/atasan kita.

(18)

D l

ik l

C

Ki

S d

D id A

Dalam artikel yang sama Cameron Kim S dan David A

Wheeten juga memberikan tiga karakteristik personal yang

perlu dimiliki untuk mendukung personal power, yaitu :

p

g p

p

y

y

Pengetahuan dan informasi.

y

Pribadi yang menarik.

(19)

Ada beberapa strategi yang paling umum diperlukan

d l

b h

j di

h

dalam mengubah power menjadi pengaruh.

y

Reason

yaitu

menggunakan

fakta

dan

data

untuk

mendukung argumen.

g

g

y

Friendliness

yaitu menggunakan rayuan, niat baik, dan

sejenisnya.

y

coalition

yaitu menggunakan hubungan dengan orang lain

sebagai alat pendukung.

y

Bargaining

yaitu menggunakan pertukaran keuntungan

y

Bargaining

yaitu menggunakan pertukaran keuntungan

sebagai dasar dalam bernegosiasi.

y

Assertiveness

adalah

menggunakan

suatu

pendekatan

personal yang langsung dan memaksa.

y

Higher authority

adalah mendapatkan dukungan dari atasan.

y

S

ti

d l h

k

i t

h

d

(20)

2.4.

Empowerment

2.4.

Empowerment

Empowerment adalah proses melalui mana para manajer membantu pihak lain

d k d k

mendapatkan dan menggunakan power yang diperlukan untuk membuat keputusan yang mempengaruhi mereka sendiri dan kerja

k mereka.

Pedelegasian otoritas secara jelas, perencanaan yang terintegrasi, dan keterlibatan manajemen senior adalah panduan penting manajemen senior adalah panduan penting untuk mengimplementasikan empowerment

Gambar

Gambar 1. Power Source and Influence process
GambarGambar  2.2   PyscologicalPyscological  ContractContract

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Prinsip kerja dari sistem ini adalah ketika terjadi suatu yang abnormal di dalam rumah baik itu kemalingan maupun asap yang tidak wajar, ada api, dan suhu

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan

Keputusan ini sangat dilandasi oleh turut campurnya pihak di luar keturunan Iha yang asli (bukan keturunan Iha, atau hasil perkawin campuran antara perempuan Iha dengan laki-laki

Sa pananaliksik na ginawa ni Ferrer, 2012 na pinamagatang”” natuklasan na ang sobrang pag-lalaro ng “online games” ay nakakalikha ng hindi magandang resulta sa atin katulad na

Ada atau tidak efek frekuensi, durasi dan isi tayangan program Reportase Investigasi di TRANS TV terhadap persepsi Ibu-Ibu RW 22 Harapan Jaya, Bekasi Utara.. Ada atau tidak

Apabila setelah dilakukan perhitungan analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi (r) >0, maka berarti terdapat hubungan positif antara variabel bebas dan variabel

Sebagai orang percaya, yang sudah ditebus Kristus melalui pengorbanan -Nya yang mahal, semestinya ada pemahaman dan kekuatan untuk hidup kudus, berbeda dengan yang lama..