• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFIT MARGIN DAN ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK YANG DIMILIKI PT MEDIA FAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROFIT MARGIN DAN ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK YANG DIMILIKI PT MEDIA FAJAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFIT MARGIN DAN ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN MEDIA CETAK YANG DIMILIKI

PT MEDIA FAJAR YASMI (UNIVERSITAS FAJAR) SIPRIANUS PALETE (UNIVERSITAS FAJAR) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (a) membuktikan apakah profit margin dan assets turnover secara simultan dan parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return on assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media Fajar dan (b) menguji pengaruh yang paling dominan terhadap return on assets. Waktu pengamatan selama 4 tahun (2005-2008) dengan menggunakan data laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan melakukan uji-t dan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (uji-F) profit margin (X1) dan assets turnover (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap return on assets dengan nilai F hitung sebesar 339,298 pada tingkat sgnifikansi 0,000. Secara parsial (uji-t) profit margin (X1) lebih berpengaruh terhadap return on assets dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,004 sedangkan assets turn over (X2) nilai koefisien regresinya sebesar 0,20 pada tingkat signifikansi 0,000.

Kata Kunci: Profit Margin, Assets Turn Over, Return On Assets PENDAHULUAN

Pada abad 21 ini, industri media cetak baik buku, majalah ataupun koran semakin berkembang. Hal ini didukung oleh semakin majunya teknologi percetakan dan juga munculnya media baru. Dalam menghadapi perdagangan bebas, perusahaan masa kini harus memikirkan kembali misi dan strategi pemasaran secara kritis karena dengan meningkatnya taraf pendidikan dan gaya hidup, masyarakat semakin selektif dalam menentukan pilihan, sedangkan produk yang ditawarkan di pasaran semakin beragam. Hal ini menyebabkan persaingan ketat antara produsen-produsen sejenis yang telah ada maupun perusahaan yang baru berdiri. Demikian pula yang terjadi dalam persaingan di sector bisnis media cetak.

Dana dari permodalan merupakan salah satu kunci dari suatu keberlangsungan usaha. Tersedianya dana adalah bagian dari modal tersebut, di samping itu ada modal-modal lainnya seperti tenaga manusia, keterampilan keahlian, pengalaman serta kekayaan alam yang tersedia. Manajer keuangan sangat berperan dalam pengelolaan modal kerja karena semakin kecil modal kerja suatu perusahaan akan semakin besar peluang untuk tidak menjadi likuid.

Return On Assets atau dalam hal ini kemampuan menghasilkan laba terkait dengan marjin laba (Profit Margin) dan perputaran aktiva (Assets Turn Over). Laba biasa ditingkatkan melalui dua cara yaitu meningkatkan pendapatan dari penjualan dan mengurangi biaya-biaya. Biaya dapat dikurangi dengan meningkatkan efisiensi pengeluaran pada pos-pos tertentu, sedangkan laba dapat pula ditingkatkan dengan meningkatkan investasi pada asset yang mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Return On Assets (ROA) dalam penelitian ini diukur dengan perbandingan antara

(2)

laba usaha dengan total aktiva perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

Besarnya penjualan, perolehan laba dan total aktiva perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR diilustrasikan dalam tabel berikut :

Tabel 1 : Besarnya penjualan, perolehan laba dan total aktiva perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR untuk tahun 2005 – 2008: Tahun Total Aktiva Penjualan Perolehan Laba

2005 10,288,327,018 11,437,590,688 412,208,659 2006 14,085,278,470 13,411,078,905 636,828,540 2007 15,573,431,315 15,743,591,199 605,374,695 2008 19,244,227,775 20,631,487,556 919,283,218

Tabel tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan media cetak masih sangat berpeluang untuk terus berkembang. Meskipun perusahaan media cetak dalam tahun 2005-2008 memperoleh pertumbuhan yang cukup signifikan dari sisi penjualan, perolehan laba dan total asset namun belum merupakan ukuran bahwa perusahaan telah memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau kekayaan yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung Returns On Assets : Riyanto (1992:29).

Berdasarkan uraian konseptual tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada “aspek Profit Margin dan Assets Turnover yang berpengaruh terhadap Return On Assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

2. Apakah Assets Turnover berpengaruh terhadap Return On Assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Profit Margin terhadap Return On Assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

2. Untuk mengetahui pengaruh Assets Turnover terhadap Return On Assets pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Media Cetak

Media cetak surat kabar atau koran (dari bahasa Belanda: krant, dan dari bahasa Perancis courant) adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan hiburan lainnya.

Produk koran adalah informasi yang dikemas dan menyampaikannya dalam bentuk surat kabar, informasi termasuk berita, fitur, dan iklan. Sedang produk lainnya adalah akses pembelian koran dan pemasangan ruang iklan sebagai arti dari penyampaian informasi pada pembaca. Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga

(3)

terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan.

Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Misi dari perusahaan surat kabar, termasuk di dalamnya untuk komersial dan sosial. Seperti banyak media lain, surat kabar memainkan peranan penting sebagai fasilitator dari perdagangan, konsumsi promosi sesuai keinginan konsumen untuk produk seperti iklan dan melayani kepentingan finansial dari pemilik surat kabar.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa usaha media cetak itu mempunyai dua aspek utama yaitu, aspek perkumpulan orang-orang yang tergabung di dalam suatu perusahaan adalah mereka yang tentunya sudah memahami benar arti dan tujuan perusahaan. Kedua aspek usahanya, maka pengelolaan usaha media cetak harus dikelola secara profesional.

Pengertian Modal Kerja

Weston dan Copeland (1992:79) sebagai pendekatan praktis adalah “dengan mempergunakan istilah yang ditemui pada laporan tahunan perusahaan, dimana modal kerja didefenisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar”. Jadi, modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk: kas, surat-surat beharga, piutang dan persediaan dikurangi kewajiban lancar. Ukuran tersebut merupakan modal kerja bersih. Home (1992:385) mengatakan bahwa “ modal kerja sebagai aktiva lancar yang dikurangi kewajiban lancar “.

Weston dan Brigham (1993:410) mendefenisikan bahwa “modal keja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan”. Keon et al., (1985:123) mengatakan bahwa “ modal kerja kotor (merupakan selisih antara aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan) dan modal kerja bersih (merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar)”. Riyanto (1992:51-52), mengatakan bahwa “ istilah modal kerja kotor itu disebut dengan konsep kualitatif”.

Dengan demikian pengertian modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang digunakan perusahaan untuk operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja ini meliputi kas, piutang dan persediaan.

Return On Assets Perusahaan

Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan atau laba selama periode tertentu. Suatu indikator keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total asset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena manajemen perusahaan mampu menghasilkan laba sebanyak mungkin atas asset yang dimiliki.

Rumus ROA = Laba bersih / Total Aktiva

Pengertian Return On Assets (ROA) menurut Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2004:83) adalah: “Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.” Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran kinerja keuangan perusahaan.

Return On Assets (ROA) dengan simbol (Y), adalah kemapuan aktiva investasi untuk memperoleh laba operasi (net operating income). Pengukuran yang dipergunakan adalah dengan rumus sebagai berikut :

(4)

Return On Assets = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑋 100%

Profit Margin (X1), adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan penjualannya.

Profit Margin =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑋 100%

Assets Turnover (X2), adalah kemampuan aktiva perusahaan berputar dalam menghasilkan penjualan, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang efektifitas pengelolaan aktivitasnya.

Assets Turnover = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Penelitian Terdahulu

R. Latuconsina, 2005 melakukan penelitian dengan menggunakan variable yang sama yaitu Profit Margin dan Assets Turnover yang berpengaruh terhadap Return On Assets pada koperasi yang ada di Kota Ambon. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variable yang digunakan dalam penelitian tersebut berpengaruh terhadap Return On Assets.

Analisis secara simultan (uji F) Profit Margin (x1) dan Assets Turnover (x2) berpengaruh terhadap Return On Assets (Y). Pengaruh ini ditunjukkan dengan nilai F sebesar 9,260 pada tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dibanding dengan taraf signifikansi 5% (σ = 0,05). Analisis secara partial (uji t), menunjukkan bahwa Profit Margin (x1) lebih berpengaruh terhadap Return On Assets (Y) yaitu dengan nilai t sebesar 4,295 pada tingkat signifikansi 0,000, sedangkan Assets Turnover (x2) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (Y) dengan nilai t sebesar 0,177 pada tingkat signifikansi 0,861.

Model regresi berganda diperoleh koefisien determinan (R2) adalah 0,348 artinya variable Return On Assets (Y) hanya dapat dijelaskan oleh variable independen yaitu Profit Margin (x1) dan Assets Turnover (x2) sebesar 34,8%. Sedangkan 63,2% dijelaskan oleh factor lain. Ini berarti bahwa 63,2% factor-faktor lain tersebut adalah berasal dari elemen-elemen yang benar-benar merupakan elemen modal kerja seperti kas, piutang, dan persediaan barang.

Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga bahwa Profit Margin berpengaruh nyata terhadap Return On Assets pada

perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

2. Diduga pula bahwa Assets Turnover berpengaruh terhadap Return On Asset pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR sampai dengan tahun 2008 yang berjumlah 14 perusahaan. Namun yang terpilih untuk menjadi sampel adalah perusahaan dengan criteria bahwa perusahaan tersebut telah berjalan selama kurang lebih 4 tahun dan telah memiliki Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi Laba selama 4 tahun. Dari jumlah tersebut, 4 perusahaan baru berjalan kurang lebih 2 tahun sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 10 perusahaan dengan periode penelitian 2005 sampai dengan 2008. Penarikan sampel perusahaan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling

(5)

atau judgement sampling, yaitu sampel ditarik sejumlah tertentu dari populasi dengan menggunakan criteria tertentu.

Variabel-Variabel

Penelitian ini menggunakan variable dependen yaitu return on assets. Sedangkan variable independennya yaitu profit margin dan assets turnover.

Metode Analisis

1. Analisis Deskriptif adalah untuk memberikan gambaran tentang obyek yang diteliti. 2. Analisis Inferensif adalah metode analisis yang menggunakan alat analisis regresi

berganda dan analisis rasio keuangan.

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y = Return ON Assets X1 = Profit Margin X2 = Assets Turn Over b0= Konstanta

b1 = Koefisien Profit Margin b2 = Koefisien Asset Turn Over e = Faktor Pengganggu

a. Uji – F (Uji secara simultan)

Pengujian simultan dilakukan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel bebas (X) mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas (Y).

b. Uji – T (Uji secara parsial)

Pengujian secara parsial adalah menguji setiap variabel bebas (X1) dan (X2) apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel tidak bebas (Y). Dengan menggunakan tingkat kemakmuran (alpha) =5% dan derajat kebebasan (n-k), kemudian dibandingkan dengan thitung, dilakukan uji kemaknaan. Apabila nilai thitung, ≥ ttabel, maka H0 ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang nyata terhadap ROA Perusahaan.

c. Menghitung Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kekuatan/ketangguhan model yang digunakan dalam memperkirakan/meramalkan perubahan variabel Return On Assets manakala variabel Profit Margin dan variabel Assets Turnover mengalami perubahan.

d. Menghitung Koefisien Korelasi Parsial (r2)

Koefisien korelasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Semakin besar nilai r2 maka semakin erat hubungan antara variabel tidak bebas. Dengan demikian apabila korelasi lebih besar dari nol, dua variabel dikatakan berkorelasi positif dan jika kurang dari nol dikatakan berkorelasi negatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel ( Hasil Analisis Ratio ROA, PM dan ATO ) Deskripsi Variabel Return On Assets - ROA (Y)

(6)

Rasio Return On Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba. Secara rinci nilai untuk variable ROA dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Nilai ROA Perusahaan Media Cetak Tahun 2005-2008

No Perusahaan Return On Assets ( ROA ) 2005 2006 2007 2008 1 PT. MFG 0.049 0.059 0.064 0.089 2 PT. MKS 0.049 0.061 0.088 0.085 3 PT. UPP 0.033 0.031 0.047 0.032 4 PT. BKM 0.029 0.013 0.011 0.013 5 PT. AEP 0.023 0.026 0.014 0.023 6 PT. TEP 0.062 0.069 0.076 0.067 7 PT. KEP 0.145 0.139 0.024 0.041 8 PT. PPP -0.025 0.035 0.008 0.033 9 PT. APP 0.004 0.003 0.014 0.044 10 PT. RSP -0.001 0.002 0.005 0.022 Deskripsi Variabel Profit Margin – PM (X1)

Profit Margin (PM) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Secara rinci nilai untuk variable PM dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Nilai PM Perusahaan Media Cetak Tahun 2005-2008

No Perusahaan Profit Margin ( PM )

2005 2006 2007 2008 1 PT. MFG 0.034 0.058 0.058 0.072 2 PT. MKS 0.024 0.058 0.059 0.068 3 PT. UPP 0.032 0.030 0.029 0.018 4 PT. BKM 0.032 0.015 0.019 0.019 5 PT. AEP 0.041 0.050 0.027 0.036 6 PT. TEP 0.060 0.064 0.069 0.078 7 PT. KEP 0.157 0.112 0.023 0.033 8 PT. PPP 0.021 0.026 0.007 0.040 9 PT. APP 0.002 0.002 0.009 0.040 10 PT. RSP 0.003 0.003 0.007 0.021 Deskripsi Variabel Assets Turnover - ATO (X2)

Assets Turnover (ATO) menunjukkan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Secara rinci nilai untuk variable ATO dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Nilai ROA Perusahaan Media Cetak Tahun 2005-2008

(7)

2005 2006 2007 2008 1 PT. MFG 1.421 1.015 1.119 1.246 2 PT. MKS 2.089 1.057 1.503 1.258 3 PT. UPP 1.056 1.028 1.641 1.843 4 PT. BKM 0.921 0.858 0.597 0.691 5 PT. AEP 0.561 0.515 0.518 0.654 6 PT. TEP 1.028 1.071 1.105 0.862 7 PT. KEP 0.922 1.237 1.056 1.230 8 PT. PPP 1.188 1.326 1.183 0.821 9 PT. APP 1.626 1.808 1.525 1.098 10 PT. RSP 0.160 0.556 0.703 1.025 Hasil Analisis Regresi Berganda

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh PM dan ATO terhadap ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR. Untuk memenuhi tujuan tersebut, telah dilakukan penelitian terhadap laporan keuangan dari 10 perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis regresi maka dapat dibuat model persamaan regresi pengaruh PM dan ATO terhadap ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008, sebagai berikut :

Y = -0,021 + 1,044 X1 + 0,20 X2

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa PM dan ATO berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008.

Tabel 4

Hasil Analisis Pengaruh PM dan ATO Terhadap ROA Perusahaan Media Cetak yang Dimiliki PT. Media FAJAR Tahun 2005 – 2008

Variabel Koefisien Regresi Std, Error t-Test Signifi-kansi Koefisien Korelasi Koefisien Determinan (Constant) -0,021 0,004 -5,087 0,000 PM 1,044 0,041 25,485 0,000 0,946 0,895 ATO 0,020 0,003 6,135 0,000 0,202 0,041 R Squared = 0,948 F = 339,298 Multiple R = 0,974 Sig = 0,000

Sumber: Data diolah berdasarkan data sekunder Uji-F ( Analisis Simultan - ANOVA atau F- test )

Hasil analisis pengaruh signifikansi pengaruh PM dan ATO terhadap ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008 :

Anova(b) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 0.048 2 0.024 339.298 .000(a) Residual 0.003 37 0 Total 0.05 39

(8)

a Predictors: (Constant), ATO,PM

b Dependent Variable: ROA

Analisis varians dari persamaan tersebut menghasilkan nilai Fhitung = 339,298 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut sangat signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel PM dan ATO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008.

Uji – t ( Analisis Parsial )

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel PM dan ATO terhadap ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008 secara parsial, dilakukan uji parsial dengan menggunakan uji Student (uji-t).

Coefficients(a) Mode l Unstandardize d Coefficients Standardize d

Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partia l Par t 1 (Constant ) -.021 .004 -5.087 .00 0 PM 1.044 .041 .953 25.48 5 .00 0 .946 .973 .95 3 ATO 0.20 .003 .229 6.135 000 .202 .710 .22 9 a Dependent Variable: ROA

Hasil analisis regresi pada tabel di atas, memperlihatkan koefesien regresi variabel PM terhadap ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR sebesar 1,044 dengan nilai t sebesar 25,485 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menjelaskan bahwa variabel PM berpengaruh positif (searah) yang pada tingkat 0,000 atau berada di bawah 0,05 yang berarti signifikan terhadap ROA.

Sementara pengaruh ATO terhadap ROA memperlihatkan koefesien regresi variabel sebesar 0,020 dengan nilai t sebesar 6,135 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini menjelaskan bahwa variabel ATO juga berpengaruh positif (searah) terhadap ROA. Koefisien regresi tersebut menunjukkan elastisitas perubahan ATO terhadap perubahan ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa ATO lebih berpengaruh terhadap ROA dibandingkan dengan PM.

Adjusted R Squared - R2 ( Koefisien Determinasi )

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .974(a) .948 .945 .008373 a Predictors: (Constant), ATO,PM

(9)

Nilai koefisien determinasi (R Squared = R2) = 0.948. Hal ini berarti bahwa variabel PM dan ATO secara simultan dapat mejelaskan (berkontribusi sebesar) 94,5 % terhadap variasi tinggi rendahnya ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005 – 2008. Selebihnya (5,5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam model regresi yang digunakan.

Koefisien Korelasi Parsial (r2)

Koefisien korelasi parsial (r2) sebesar 0,895 mengindikasikan bahwa kontribusi variabel PM terhadap variasi tinggi rendahnya ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR sebesar 89,5%, selebihnya (10,5%) ditentukan oleh variabel lainnya. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,041 mengindikasikan bahwa kontribusi variabel ATO terhadap variasi tinggi rendahnya ROA perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR sebesar 4,1%, selebihnya (95,9%) ditentukan oleh variabel lainnya.

Nilai (r2) mengindikasikan eratnya hubungan antara variabel tidak bebas. Karena korelasi kedua variabel tersebut lebih besar dari nol (0) maka kedua variabel tersebut berkorelasi positif terhadap variabel tidak bebas yang dalam hal ini adalah ROA.

Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa variabel PM dan ATO dapat dijadikan sebagai indikator atau variabel yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR.

PENUTUP KESIMPULAN

1. Analisis secara simultan (uji-F) menunjukkan bahwa Profit Margin (X1) dan Assets Turnover (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (Y). Pengaruh ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 339,298 pada tingkat signifikansi 0,000.

2. Analisis secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa Profit Margin (PM) lebih berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.044 pada tingkat signifikansi 0,000, sedangkan Asset Turnover (ATO) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.20 pada tingkat signifikansi 0,000.

3. Berdasarkan model regresi berganda diperoleh koefisien determinan (R2) sebesar 0,945. Hal ini berarti bahwa variable PM dan ATO secara simultan dapat menjelaskan (berkontribusi sebesar) 94,5% terhadap variasi tinggi rendahnya ROA pada perusahaan media cetak yang dimiliki oleh PT. Media FAJAR tahun 2005-2008. Selebihnya (5,5%) dijelaskan oleh variabel lain selain dua variabel independen yang tidak tercakup dalam model regresi yang digunakan. Hal ini lebih menggambarkan bahwa ROA perusahaan sangan dipengaruhi oleh 2 variabel tersebut di atas.

SARAN

1. Besarnya distribusi rata-rata nilai Return On Assets (ROA) pada sepuluh (10) obyek penelitian ini adalah 4,02%. Terlihat masih terdapat sekitar 60% perusahaan yang memiliki ROA di bawah rata-rata. Rata-rata nilai Profit Margin (PM) adalah 3.76% dan masih ada sekitar 60% perusahaan yang memiliki PM di bawah rata-rata. Sementara rata-rata nilai Assets Turnover (ATO) adalah 1,08 dan masih ada sekitar 50% perusahaan yang masih memiliki ATO di bawah rata-rata. Mengingat besarnya pengaruh Profit Margin (PM) dan Assets Turnover (ATO) terhadap Return On Assets (ROA) maka perusahaan tersebut diharapkan untuk mampu lebih meningkatkan pemanfaatan aktiva dan penjualan melalui kebijakan modal kerja yang lebih baik. 2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan unsur rasio-rasio efektivitas

yang lain misalnya perputaran persediaan atau pemanfaatan aktiva tetap dalam mengukur tingkat Return On Asset (ROA) perusahaan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syariuddin. 1991. Alat-alat Analisis Dalam Pembelajaran Perusahaan. Edisi revisi. Andi Offset. Yogyakarta.

Bharoto. 2007. Ekonomi Industri Surat Kabar Harian. (On Line).

(http://bharoto03.blog.friendster.com/2007/07/ekonomi-industri-surat-kabar-harian.html. diakses 3 Juni 2009).

Djauhar, Ahmad. 2007. Surat kabar Tidak Akan Pernah Mati. (On Line).

(http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2007/07/25/49/surat-kabar-tidak-(akan-pernah)-mati.html. diakses 6 Juni 2009).

Helfert, Erich A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (terjemahan), Edisi Ketujuh, Cetakan Pertama. Erlangga. Jakarta.

______________. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedua. Penerbit Erlangga ; Jakarta.

Hertono. 1991. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadja Mada.

Husnan, Suad dan Enny Pujiastuti. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. UPP-AMP-YKPN. Yogyakarta.

______________. 1992. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). Edisi Kedua. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kartadinata, Abas. 1983. Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Kedua. Bina Aksara. Jakarta.

Keon, Arthur J. Et al. 1985. Basic Financial Management. Third Edition. Prestice-Hall Inc. Englewood Cliffs. New Jersey. London.

Martin J.D. et al. 1993. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (terjemahan) Jilid 2. Cetakan Pertama. Edisi Kelima. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Munawir S. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima. Yugyakarta. Penerbit Liberty. Riyanto, Bambang. 1992. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga. Cetakan

Kelima Belas. Yayasan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Soemarso, S.R. 1995. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Soeprihanto, Jhon, 1998. Manajemen Modal Kerja. Edisi Pertama BPFE. Yogyakarta. Sutanto, Budihusodo. 2001. Akuntansi Biaya, Suatu Manajemen Kinerja Keuangan. Ninth

Edition. Prentice-Hall. New Jersey.

Van Horne, James C, 1992. Financial Management and Policy, Ninth Edition, Prentice-Hall International (UK). London.

Wasis, 1981. Manajemen Keuangan Perusahaan. Satya Wacana. Salatiga

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1983. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (terjemahan). Edisi Kedelapan. Jilid Pertama. Binarupa Aksara, Jakarta.

Wikan, Asmono. 2009. Krisis Finansial Koran. (On Line). (http://www.ahmaddheryawan.com/opini-media/ekonomi-bisnis/1158-insentif-media-vs-kemerdekaan-pers.pdf. diakses 12 Juni 2009).

Wild, J.J, Subramayam, Robert FH. 2004. Financial Statement Analysis. Eight Edition. The McGraw-Hill Companies. Inc: USA.

(On Line). (http://uangmayainternet.blogspot.com/2009/04/asal-muasal-adanya-koran-di-dunia.html. diakses 3 Juni 2009).

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, karyawan merasa kebutuhan terhadap standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan harus dicapai oleh pekerja tidak terpenuhi, maka karayawan merasa tidak

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator motif yang dikemukakan oleh Greenberg dan Woods (1999) yaitu motif pelarian, motif pembelajaran sosial,

serta tidak membebani anak. Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kemampuan hafalan anak-anak usia 16-18 tahun jurusan ilmu-ilmu keagamaan dan

Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS Kabupaten Bengkulu Selatan telah merumuskan 3 pernyataan misi, yakni: (1) menyediakan data statistik berkualitas melalui

Setiap negara menjamin: semua perbuatan penganiayaan merupakan pelanggaran hukum pidananya; menjamin pendidikan dan informasi mengenai larangan penganiayaan sepenuhnya

a) Model pembelajaran adalah bentuk kegiatan yang direncanakan dalam kegiatan belajar mengajar dibatasi pada Model pembelajaran terstruktur yaitu pembelajaran yang

Penetapan visi dan misi merupakan komponen penting dalam peningkatan kinerja perencanaan pembangunan khususnya pada BAPPEDA Prov. Hal ini sesuai dengan Permen PAN-RB Nomor 53

Di samping itu juga, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian selatan