PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN MENGGUNAKAN
BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERDASARKAN KURIKULUM 2013
JURNAL
Oleh : AGUS SANTOSO
K1509003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2016
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
1
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN MENGGUNAKAN
BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PBL) BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Agus Santoso1, A. G. Tamrin2, Sutrisno3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret email: agusdelsantoz@gmail.com
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek).(2) mengetahui efektivitas hasil rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek). Penelitian dan pengembangan (Research and Development), untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur penelitian meliputi tahap analisa kebutuhan, desain, evaluasi Subyek penelitian adalah siswa kelas X TSB dan X TSA SMK Negeri 5 Surakarta. Uji validitas data menggunakan triangulasi data, sedangkan untuk teknik analisis data digunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran; (2) Peningkatan efektivitas pembelajaran dilihat dari hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar yang diperoleh dari penilaian ranah kognitif, afektif, dan Psikomotorik hasil uji coba yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar : Ranah kognitif ketuntasan belajar siswa 45,31% sebelum uji coba menjadi 84,38% pada hasil uji coba diperluas; Ranah afektif siswa mendapat predikat Baik (B) 18 siswa sebelum uji coba; pada uji coba diperluas siswa mendapat predikat Baik (B) 41 siswa dan predikat Sangat Baik (SB) 11 siswa; Ranah psikomotorik persentase ketuntasan belajar siswa 29,5% sebelum uji coba menjadi 76,5% pada hasil uji coba diperluas.
Kata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Project Based Learning, Buku Sekolah Elektronik.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
2
DEVELOPMENT PLAN OF LEARNING (RPP) BUILDING DRAWING TECHNIQUES USING ELECTRONIC SCHOOL BOOKS (BSE) WITH PROJECT BASED LEARNING (PBL) BASED ON CURRICULUM 2013
Agus Santoso1, A. G. Tamrin2, Sutrisno3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret email: agusdelsantoz@gmail.com
Abstrack: The objective of this research can be seen such as: (1) Designing a lesson plan that utilizes Electronic School Books (BSE) with Project Based Learning (PBL) (2) examine the effectiveness of the results a lesson plan that utilizes Electronic School Books with Project based Learning (PBL). It was research and development to produce a specific product and test the effectiveness of the product. Research procedure includes the step needs analysis, design, evaluation of research subjects are students of class X and X TSB TSA SMK Negeri 5 Surakarta. The instrument of validity test uses technique of triangulation, meanwhile the technique of analysis data uses interactive analysis model. The result of this research shows that: (1) Design lesson plan that utilizes Electronic School Book with Project based Learning feasible to use in the learning process; (2) Increasing the effectiveness of learning visits of student learning outcomes with mastery learning obtained from the assessments of cognitive, affective, and Psychomotor test results that showed an increase learning achievement : cognitive domains mastery learning students 45.31 % before the test, into 84.38 % on the test results is expanded; Affective domain students received predicated Good ( B ) 18 students before the trial, on the test results expanded received predicated Good ( B ) 41 students and predicated Very Good ( SB ) 11 students ; Psychomotor domain percentage of mastery learning 29.5 % before the test, into 76.5 % on the test results expanded .
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2 Pembimbing 1. A. G. Tamrin. 2. Sutrisno. 3 PENDAHULUAN
Penggunan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan diharapkan menciptakan kemajuan dan peningkatan mutu prestasi belajar siswa. Salah satu sumber belajar yang memanfaatkan kemajuan teknologi adalah media BSE (Buku Sekolah Elektronik), yaitu sumber belajar berupa file yang dapat diunduh melalui internet. Media BSE ini telah disosialisasikan oleh Depdiknas ke sekolah-sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK, salah satunya SMK di Kota Surakarta. Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional telah dinilai kelayakanya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Namun masih banyak guru SMK di Kota Surakarta yang belum memanfaatkan BSE dengan maksimal khususnya di Jurusan Teknik Bangunan.
Fasilitas materi ajar yang berupa Buku Sekolah Elektronik ini merupakan inovasi baru dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk memaksimalkan penggunaan BSE
sebagai media pembelajaran diperlukan inovasi dalam proses belajar mengajar (PBM), yaitu dengan memadukan BSE dengan sistem pembelajaran di SMK. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk memaksimalkan pemakaian BSE pada PBM adalah Model Penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berbasis Project Based Learning sebagai Salah Satu Sumber Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan yang dilatarbelakangi uji kompetensi di SMK dilaksanakan dengan berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pengajaran dimana guru atau pengajar sebagai penyedia sumber belajar dan partisipan dalam kegiatan belajar dan murid atau siswa sebagai pusat pembelajaran sehingga dapat mendorong inisiatif dan memfokuskan siswa pada dunia nyata dan dapat meningkatkan motivasi mereka terhadap suatu proses pembelajaran. Selain itu, melalui pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih untuk terbiasa bertanggung jawab
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
4
mewujudkan apa yang telah direncanakan sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Pembelajaran berbasis proyek menggunakan BSE sebagai media pembelajaran dapat dilaksanakan di SMK karena sesuai dengan konsep diadakannya BSE dan konsep dari ketentuan di dalam pelaksanan
Project Based Learning. Dalam implementasinya diperlukan desain pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai model penggunaan BSE berbasis Project Based Learning
berdasarkan kurikulum 2013. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian kompetensi untuk penilaian. Pada kurikulum 2013 silabus sudah disediakan oleh pemerintah sehingga guru perlu mengembangkan RPP saja. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran/tema tertentu yang akan
dilaksanakan, di buat dengan mengacu pada silabus. Selama ini RPP di SMK khususnya jurusan teknik bangunan belum ada yang didesain menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis PBL (project based learning).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1) Mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis
Project based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek); 2) Mengetahui efektivitas hasil rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis
Project based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Penelitian ini
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
5
termasuk pada penelitian yang mengembangkan dan menghasilkan produk baru dalam suatu sistem pembelajaran yang akan diterapkan kepada peserta didik sebagai pengguna
(users) dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan tersebut digunakan untuk menjawab tingkat validitas, kepraktisan dari pengembangan rencana pembelajaran dalam penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project Based Learning (PBL), serta menjawab efektifitas tentang penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan pelakasanaan model pembelajaran
Project Based Learning (PBL). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations.
Penelitian dilaksanakan di SMK N 5 Surakarta berlokasi di jalan L.U. Adi Sucipto No. 42 pada bulan Februari 2016 – Maret 2016. Buku Sekolah Elektronik (BSE) digunakan
dengan model pembelajaran Project Based Learning berdasarkan kurikulum 2013 pada RPP.
Sampel yang digunakan yaitu dua dosen ahli, guru mata pelajaran gambar teknik dan siswa SMK Negeri 5 Surakarta kelas X. yang terdiri dari kelas TSB sejumlah 32 siswa pada uji coba terbatas serta kelas TSA sejumlah 32 siswa dan kelas TSB sejumlah 32 siswa pada uji coba diperluas.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Dua dosen sebagai ahli validasi, guru mata pelajaran gambar teknik di SMKN 5 Surakarta sebagai ahli prktisi, Siswa TSA sejumlah 32 siswa dan kelas TSB sejumlah 32 siswa. Selain dari sumber data diatas, sumber lainnya juga diambil dari pengamatan/ observasi peneliti di lokasi penelitian saat proses pembelajaran menggunakan Produk RPP yang berlangsung di dalam kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, dokumentasi, dan tes.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
6
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau atau lebih secara langsung. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan terhadap produk.
2. Dokumentasi.
Pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi agar data yang diperoleh menjadi benar-benar valid, karena sumber data yang berupa dokumen merupakan sumber data yang stabil, kaya dan bersifat alamiah karena sesuai dengan konteks lahiriah
3. Angket.
Angket berstruktur digunakan untuk mendapatkan skor penilaian yang digunakan untuk menentukan kevalidan RPP. Angket berstruktur ini menggunakan skala Likert dengan skala 5, 4, 3, 2, dan 1 yang terdiri dari sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang.
Angket tidak terstruktur digunakan agar validator memberikan saran terkait produk sebagai dasar pelaksanaan revisi. Aspek penilaian dari lembar penilaian RPP ini meliputi: aspek identitas, rumusan indikator/tujuan pembelajaran, pemilihan materi, pemilihan pendekatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pemilihan media/sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
4. Tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan nilai hasil belajar siswa.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
7
Penelitian pengembangan ini menghasilkan data kulitatif dan kuantitatif.
a. Data kualitatif berupa saran dan tanggapan dari dosen ahli validasi dan guru mata peljaran gambar teknik SMKN 5. Data ini di peroleh pada proses validasi produk digunakan sebagai pedoman untuk melakukan revisi produk yang dikembangkan. Data kualitatif selanjutnya adalah hasil wawancara dengan guru gambar teknik dan beberapa siswa TSA dan TSB. b. Data kuantitatif berupa skor dari
penilaian produk yang dilakukan validator dan nilai hasil belajar siswa.
ANALISA
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan dari model penggunaan BSE berbasis PBL. Analisis yang dilakukan adalah ;
1. Analisis validitas dan kepraktisan dari pengembangan RPP di peroleh melalui angket validasi dosen ahli dan observasi terhadap saran dan tangggapan guru. Data yang diperoleh dikonversi menjadi nilai kualitatif skala linkert berdasarkan
kriteria penilaian sebagai berikut. Tabel 3.2 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif dengan sekala linkert.
Keterangan: X = Skor total Xi = Rata-rata ideal
Xi = ½ (skor max + skor min) SBI = Simpangan Baku Ideal
Sbi = 1/6 (skor max – skor min) Produk yang dikembangkan dikatakan layak untuk diujicobakan jika minimal tingkat kevalidan yang dicapai berdasarkan hasil penilaian
Data
Kuantitatif Rumus Rentang Kategori
1 X > Xi + 1,8Sbi Sangat Baik 2 Xi + 0,6Sbi < X ≤ Xi + 1,8Sbi Baik 3 Xi - 0,6Sbi < X ≤ Xi + 0,6Sbi Cukup 4 Xi - 1,8Sbi < X ≤ Xi - 0,6Sbi Kurang 5 X ≤ Xi - 1,8Sbi Sangat Kurang
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
8
validator masuk dalam kategori cukup baik.
2. Analisis efektivitas pengembangan RPP melalui perbandingan hasil belajar sebelum penelitian dengan hasil uji diperluas dan tanggapan guru mata pelajaran gambar teknik dan siswa TSA-TSB . Analisis data yang dilakukan mengikuti pola yang dikembangkan oleh Miles and Huberman (1984) yang dimulai saat pengumpulan data.
Gambar 3.3 Komponen dalam analisis data (interactive model)
(Sumber: Sugiyono, 2013: 247)
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang Memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berbasis Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Proyek) dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
Analisis kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan observasi untuk melihat proses pembelajaran dan melakukan analisis kurikulum yang mencakup analisis tentang silabus dan rpp, analisis kemampuan guru dalam kendala yang dihadapi selama pembelajaran, dan analisis materi ajar yang tercantum dalam BSE.
Hasil prestasi belajar sebelum uji coba : Ranah kognitif ketuntasan belajar siswa 45,31%; Ranah afektif siswa mendapat predikat nilai Baik (B) 18 siswa sebelum uji coba; Ranah psikomotorik persentase ketuntasan belajar siswa 29,5% .
Berdasarkan hasil observasi peneliti mencatat :
1) Partisipasi siswa dalam menerima pelajaran masih sangat kurang, meskipun ada beberapa siswa yang bertanya ketika materi disampaikan. Hal
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
9
ini menunjukkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang 2) Kurang tanggung jawabnya
siswa dalam proses diskusi karena sebagian besar siswa mengandalkan temannya ketika mengerjakan soal diskusi.
3) Masih ada beberapa siswa yang bermainan dan mengganggu teman ketika penyampaian materi akan tetapi sebagian besar menerima penjelasan materi dari guru dengan baik. 4) Persentase ketuntasan siswa
masih 43,75 % masih kurang dari 75,00% nilai target ketuntasan siswa. Hal ini menunjukkan prestasi belajar siswa masih rendah.
Desain
Pada tahap ini peneliti mulai mencari referensi sumber belajar berupa BSE dan Modul. Serta mulai menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning.
Rancangan RPP memuat kegiatan yang telah disesuaikan dengan
kegiatan project based lerning. Pada tahap ini juga disusun intrumen yang digunakan untuk validasi RPP. Selanjutnya instrumen validasi divalidasikan pada dosen ahli.
Pengembangan
Desain RPP yang telah dibuat divalidasikan ke dosen ahli dan guru gambar teknik sebagai ahli praktisi.
Berdasarkan pengisian lembar penilaian RPP oleh dosen ahli 1 diperoleh X = 162, Xi = 120 dan SBI = 26,67. Skor penilaian dari dosen ahli 1 yang telah dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif menunjukkan bahwa hasil penilaian RPP oleh dosen ahli 1 mempunyai kriteria baik. Pengisian lembar penilaian RPP oleh dosen ahli 2 diperoleh X = 145, Xi= 120 dan SBI = 26,67. Skor penilaian dari dosen ahli 2 yang telah dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif menunjukkan bahwa hasil penilaian RPP oleh dosen ahli 2 mempunyai kriteria baik. Sedangkan untuk hasil lembar penilaian oleh guru diperoleh X
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
10
= 162, Xi= 120 dan SBI = 26,67. Skor penilaian dari guru yang telah dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif menunjukkan bahwa hasil penilaian RPP oleh guru mempunyai kriteria baik. Berdasarkan hasil penilaian RPP dikatakan layak berdasarkan aspek kevalidan dengan kriteria baik dan rata-rata skor dari validator adalah 156,3, sehingga RPP pada kriteria baik dan layak di uji coba pada proses pembelajaran.
Implementasi.
Pada tahap ini RPP yang sudah di validasi akan di uji cobakan dengan uji terbatas (uji kelompok kecil) dan uji diperluas (uji lapangan). Uji terbatas dilakukan pada kelas X TSB dengan jumlah siswa 32 orang kemudian uji diperluas pada kelas X TSA dan X TSB.
Pengujian kelompok kecil atau uji coba terbatas ini bertujuan mendapatkan informasi kelayakan daripada desain produk atau RPP yang telah dihasilkan peneliti untuk dilaksanakan uji diperluas dan
mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Hasil prestasi belajar uji coba terbatas : Ranah kognitif ketuntasan belajar siswa 59,37%; Ranah afektif siswa mendapat predikat nilai Baik (B) 17 siswa; Ranah psikomotorik persentase ketuntasan belajar siswa 63% .
Setelah pengujian pada uji coba kelompok kecil atau uji terbatas selesai dan dilakukan beberapa revisi dan penyempurnaan produk (RPP). Dilakukan Uji coba diperluas dengan kelas X TSB dan X TSA sebagai responden. Dengan jumlah responden 64 siswa. Hasil prestasi belajar uji coba terbatas : Ranah kognitif ketuntasan belajar siswa 84,38%; Ranah afektif siswa mendapat predikat nilai Sangat Baik (SB) 11 dan siswa mendapat predikat nilai Baik (B) 41 siswa; Ranah psikomotorik persentase ketuntasan belajar siswa 76,5% .
Evaluasi.
Pada tahap ini dilakukan perbandingan hasil belajar siswa. Dari perbandingan hasil belajar sebelum uji
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
11
coba dan uji coba diperluas dapat kita lihat adanya peningkatan prestasi belajar: Ranah kognitif ketuntasan belajar siswa 45,31% sebelum uji coba menjadi 84,38% pada hasil uji coba diperluas; Ranah afektif siswa mendapat predikat nilai Baik (B) 18 siswa sebelum uji coba; pada uji coba diperluas siswa mendapat predikat nilai Baik (B) 41 siswa dan predikat nilai Sangat Baik (SB) 11 siswa; Ranah psikomotorik persentase ketuntasan belajar siswa 29,5% sebelum uji coba menjadi 76,5% pada hasil uji coba diperluas.
Gambar Diagram Persentase
perbandingan Hasil Belajar Kognitif
Gambar Diagram Persentase
perbandingan Hasil Belajar Afektif
Gambar Diagram Persentase perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik
Dari hasil uji coba ini dapat dilihat bahwa produk RPP yang dihasilkan layak untuk digunakan pada pembelajaran di SMK karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan persentase kelulusan. Produk RPP yang di kembangkan juga sudah dinyatakan
Pra Uji Coba Uji Diperluas
45,31% 84,38% 54,69% 16,13%
Perbandingan Nilai
Ranah Kognitif
Persentase Tuntas Persentase Tidak TuntasPra Uji Coba Uji Diperluas 29,50%
76,50% 70,50%
23,50%
Perbandingan Nilai Ranah Psikomotorik 1 Persentase Tuntas 2 Persentase Tidak Tuntas
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
12
valid oleh dua dosen ahli validasi dan guru pelajaran gambar teknik di SMK 5 sebagai ahli praktisi.
Efektivitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang Memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berbasis Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) sebagai pengimplementasian silabus dapat dilihat dari hasil uji coba yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Dari hasil uji coba nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah melebihi KKM yang di tentukan yaitu 75%.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah direvisi sesuai dengan saran ahli pada uji coba diperluas merupakan hasil akhir dari model pengembangan rencana pembelajaran menggunakan BSE berbasis Project based learning.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dari hasil analisis data,
menunjukkan bahwa Model
Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang Memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berbasis Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) berdasarkan kurikulum 2013 adalah :
a. Satuan pendidikan, diisi dengan
NAMA SATUAN
PENDIDIKAN
b. Mata pelajaran, diisi oleh NAMA MATA PELAJARAN c. Kelas/Semester, diisi oleh
KELAS dan SEMESTER peserta didik
d. Topik/Materi, diisi oleh NAMA TOPIK dari materi pelajaran yang akan diajarkan
e. Pertemuan ke, diisi oleh NOMOR URUT PERTEMUAN proses pembelajaran
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
13
f. Alokasi, diisi oleh DURASI WAKTU jam pelajaran
g. Kompetensi Inti, disalin dari Kompetensi Inti yang tertuang pada Lampiran Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK 2013 untuk KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 h. Kompetensi Dasar, diisi
KOMPETENSI DASAR yang terdapat dalam silabus, sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
i. Indikator Pencapaian Kompetensi, dijabarkan dari Kompetensi Dasar. Indikator hanya mengandung satu Kata Kerja Operasional
j. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan Indikator. Satu indikator dapat dijabarkan menjadi lebih dari satu tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran terdiri atas 4 komponen Audience, Behaviour, Condition dan Degree (ABCD)
k. Metode pembelajaran terdiri atas Pendekatan Pembelajaran, Model Pembelajaran, dan Metode Pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kurikulum 2013 adalah Pendekatan Saintifik. Model
pembelajaran dapat
menggunakan Project Based Learning. Metode pembelajaran dapat dipilih sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan, misalnya Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Simulasi, dan Demonstrasi.
l. Kegiatan Pendahuluan berisi Orientasi, Apersepsi, Motivasi, dan Pemberian Acuan. Kegiatan Orientasi meliputi: Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
14
Kegiatan Apersepsi meliputi: Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. Dapat dilakukan dengan pre test, mengaitkan materi pelajaran dengan materi sebelumnya, atau dengan mengaitkan materi pelajaran secara kontekstual. Kegiatan motivasi meliputi: Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan diajarkan. Kegiatan Pemberian acuan meliputi: Penyampaian
tujuan pembejaran,
Penyampaian kajian ilmu yang akan dipelajari, Penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar, Pembagian kelompok belajar, Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran), Penjelasan mengenai penilaian, dan Penjelasan mengenai sumber belajar.
m. Kegiatan inti terdiri atas lima langkah sesuai dengan pendekatan saintifik (scientific), yaitu: Observing (mengamati),
Questioning (menanya),
Associating (menalar),
Experimenting (mencoba),
Networking (membentuk
Jejaring/ mengkomunikasikan). Yang dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah project based learning yaitu : (1) Tahap orientasi adalah tahap menumbuhkan motivasi belajar siswa, memberikan pemahaman kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai, dan menjelaskan kegiatan yang dilakukan. Pada tahap orientasi ini pula pertanyaan – pertanyaan penuntun disampaikan oleh guru kepada siswa., (2) Tahap desain yaitu tahap dimana siswa menindaklanjuti pertanyaan – pertanyaan penuntun yang disampaikan oleh guru dengan merancang proyek yang akan dibuat, (3) Tahap pelaksanaan
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
15
merupakan kegiatan inti, yaitu siswa mengerjakan proyek yang telah dirancang sebelumnya, sesuai dengan jadwal yang telah disusun, (4) Tahap evaluasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menilai proses kegiatan dan hasil kerja proyek. Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan secara individu maupun kelompok n. Kegiatan pembelajaran terdiri
atas 5 aktivitas, yaitu (1) menyimpulkan, (2) mengadakan refleksi, (3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, (4) memberikan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan (5) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
o. Penilaian proses dan hasil menggunakan penilaian autentik.
p. Pedoman penskoran, berisi hasil kunci jawaban dan pedoman yang mendasari penilaian hasil belajar.
q. Sumber/media merupakan komponen yang digunakan sebagai sumber belajar. Sumber yang digunakan salah satunya BSE.
2. Efektifitas dari penggunaan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berbasis Project based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang dikembangkan pada proses pembelajaran di SMK menunjukan lebih efektif berdasarkan hasil tanggapan wawancara dengan guru dan siswa yang menyatakan adanya peningkatan hasil belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang telah memenuhi syarat angka di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
16
uji diperluas. Dan lebih baik dari hasil belajar sebelumnya.
Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Buku Sekolah Elektronik (BSE)
yang telah disediakan oleh Direktorat Pembinaan SMK perlu dioptimalkan penggunaanya, baik untuk kelompok mata pelajaran dasar kejuruan maupun kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan dan disesuaikan dengan kurikulum 2013
2. Project based learning (PBL) perlu dikembangkan penerapannya dalam proses belajar mengajar di SMK sebagai salah satu tuntutan dalam sistem pembelajaran dalam kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi
Pembelajaran: Prinsip,
Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyatiningsih, E. (2012). Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta: UNY Press.
Fitri, M. 2014. Teknik Penilaian pada Pembelajaran Berbasis Proyek
Mata Pelajaran IPA.
http://disdikbud.sultengprov.g o.id/artikel-pendidikan/teknik- penilaian-pada-pembelajaran-
berbasis-proyek-mata-pelajaran-ipa. Diakses tanggal 5 April 2015.
Gangga, A. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar.
http://download.portalgaruda. org/article.php?article=12916 5&val=1482. Diakses tanggal 7 April 2015.
Haritman, E., Kustiawan, I. (2009) .Pembelajaran Berbasis Proyek Programmable Logic Controller (PLC) Untuk
Meningkatan Penguasaan
Konsep Dan Keterampilan
Pemograman Mahasiswa.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
17
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
Lindawati, Siska D.F., Arif M. 2013.
Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa MAN 1 Kebumen. Jurnal Radiasi. Vol.3 no.1 : 42-45.
Miles, M.B., & Huberman, A.M. 1994.
Qualitative Data Analysis. London: SAGE Publications. Mulyasa. 2014. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda.
Moleong, Lexy J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Prastini, M., dan Retnowati, T.H. 2014. Peningkatan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar IPS melalui Model Kooperatif TGT di SMPN 1 Secang.
Jurnal Harmoni Sosial. Vol.1 No. 2:165-178.
Sudjana, Nana. (2010). Cara Belajar Siswa Aktif dama Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models Of Teaching: Model-Model Pengajaran, Edisi 8. Terj. Achmad Fawaid & Ateilla Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif
: Menciptakan Metode
Pembelajaran yang Menarik
dan Menyenangkan.
Yogyakarta: DIVA Press Rusman. (2010). Model-model
Pembelajaran :
Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono. (1999). Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan, Research and developmen. Bandung: CV Alfabeta
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. 2
Pembimbing 1. A. G. Tamrin.
2. Sutrisno.
18
Sungkono. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek. Skripsi
Sutirman. (2014). Media dan Model – Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sutrisno, Murtiono, ES., Tamrin, AG. (2013). Laporan hasil penelitian hibah fundamental: implementasi penggunaan buku sekolah elektronik berbasis porject based learning sebagai salah satu sumber belajar di sekolah
menengah kejuruan. Laporan Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Wena, Made. (2009). Strategi
Pembelajaran Inovatif
Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Wina Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.