Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta menganalisa permasalahan yang ada.
2.1 Landasan Teori
Landasan teori merupakan referensi yang berisi mengenai permasalahan yang akan dibahas menjadi rujukan bagi sistem informasi yang akan dirancang.
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sebuah sistem informasi manajamen, atau SIM adalah sistem terpadu manusia dengan mesin untuk menyediakan informasi agar mendukung sistem operasi, manajemen analisa dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer pedoman prosedur model untuk analisa, perencanaan pengawasan dan pengambilan keputusan dari suatu database (Universitas Gunadarma, 1996: 6).
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai bentuk piramid, pada lapisan bawah terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; level berikutnya terdiri dari sumber informasi yang mendukung operasi sehari-hari dan pengawasan; level ketiga terdiri dari sumber sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengawasan manajemen; dan pada level tertinggi terdiri dari sumber informasi untuk mendukung strategi perencanaan dan perumusan kebijaksanaan oleh level-level manajemen yang lebih tinggi (Universitas Gunadarma. 1996: 6).
Gambar 2.1 Piramida SIM
Secara konseptual , SIM dapat ada walaupun tanpa komputer, tetapi dengan adanya komputer membuat SIM lebih fleksibel. Yang menjadi persoalan bukan dipakainya tidaknya komputer dalam SIM, tetapi sejauh mana berbagai informasi dikomputerisasikan. Konsep sistem manusia mesin berarti bahwa sebagian tugas dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya oleh mesin. Pemakai SIM adalah orang yang bertanggung jawab untuk memasukan data, menginstruksikan sistem atau menggunakan output sebagai informasi dari suatu sistem.
Untuk beberapa persoalan, pemakai dan komputer membentuk suatu sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian interaksi antara komuter dan pemakai (Universitas Gunadarma, 1996: 7).
Aplikasi sistem informasi tidak mengharuskan pemakainya menjadi ahli-ahli komputer. Meskipun pemakai memerlukan syarat-syarat informasi yang khusus: seperti beberapa pengertian tentang komputer, informasi asli dan menggunakannya dalam bermacam-macam fungsi manajemen untuk membantu pemakai dalam menyelesaikan tugasnya. Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengembalian keputusan tidak ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan keorganisasian untuk menerapkan sistem semacam itu. Perluasan kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga SIM dianggap sesuatu yang baru kini dapat dipakai. SIM sebagai suatu konsep masih berlangsung untuk berkembang. Ini berkembang, tetapi tidak tidak sama dengan memproses data, konsep yang dihubungkan sistem informasi . 2 konsep seperti itu dapat dipertimbangkan secara luas dari konsep SIM yaitu Decision Support System (DSS) dan Information Resource Management (IRM). Suatu pemunculan cenderung tetap
dengan perkembangan dari konsep SIM adalah perhitungan pada si pemakai-akhir(Universitas Gunadarma, 1996:7).
2.1.2 Sistem Informasi Manajemen Untuk Pengambilan Keputusan
Keputusan yang sulit dengan tanggapan ke struktur yang dapat menyediakan untuk membuatnya. Sebuah keputusan berstruktur lebih tinggi dapat direncanakan atau dikhususkan terlebih dahulu, sedangkan pada keputusan yang tidak berstruktur lebih tinggi tidak dapat demikian. Keputusan yang terstruktur dapat dikatakan terprogramkan, dalam arti bahwa aturan keputusan yang tidak ambiguous (rangkap) akan ditentukan selanjutnya.
Ketika suatu keputusan dapat diprogramkan, sebuah organisasi dapat menyiapkan aturan keputusan atau prosedur keputusan. Ini dapat ditegaskan sebagai sekelompok langkah-langkah yang mengikuti, sebuah flowchart, sebuah tabel keputusan, atau sebuah rumus. Prosedur keputusan juga akan merinci informasi yang dibutuhkan sebelum aturan keputusan tersebut digunakan.
Syarat sistem informasi untuk keputusan terstruktur adalah prosedur yang lebih jelas dan tidak samar-samar untuk pemasukan input data yang ditetapkan, prosedur pengesahan
untuk memastikan pembetulan dan input yang lengkap, memproses input dengan
menggunakan logika keputusan, dan output dari keputusan terprogram dalam suatu bentuk
yang berguna untuk aksi. Suatu output yang berguna akan jelas digunakan dan terdiri dari data untuk membantu penerima untuk menilai keputusan yang layak (Universitas Gunadarma, 1996: 29).
Masalah-masalah yang ada pada manajemen dapat dibagi menjadi dua ciri utama yaitu : masalah terstruktur dan masalah yang tidak terstruktur. Masalah-masalah yang terstruktur algoritma pemecahannya dapat dirumuskan dan direncanakan terlebih dahulu, sedangkan masalah yang tidak terstruktur algoritma pemecahannya sulit untuk dirumuskan dan direncanakan (Jogiyanto, 2001: ).
Pada masalah yang terstruktur ada aturan dan prosedur yang jelas, sehingga keputusan yang diambil dapat diprogramkan (programable), ini biasanya terjadi pada masalah
yang rutin dan sering terjadi. Sementara pada masalah yang tidak terstruktur jarang ada aturan dan prosedur yang jelas, sehingga keputusan-keputusan yang diambil tidak dapat diprogramkan (nonprogramable). Dalam hal ini manajer sering menggunakan intuisi dan
pengalamannya dalam mengambil keputusan. 2.1.3 DBMS (Database Management System)
DBMS (Database Management System) adalah sistem yang secara khusus dibuat
untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem pemrosesan yang berbasis berkas. Pada pendekatan yang berbasis berkas, umumnya sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai. Setiap kali terdapat kebutuhan baru dari seorang pemakai,
kebutuhan segera diterjemahkan ke dalam program komputer. Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berka-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.
DBMS memiliki keuntungan seperti berikut :
Independensi data
DBMS menyediakan pendekatan yang membuat perubahan dalam data tidak
membuat program harus berubah. Pengaksesan yang efesien terhadap data
DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan
pengambilan data dilakukan secara efesien. Keamanan dan integritas data
Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat melakukan kendala integritas
terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi suatu field dan
kekangan yang melekat pada field akan ditolak. Sebagai contoh, jika field
jenis_kelamin dinyatakan berupa P atau W, maka penyimpanan L ke field tersebut
dengan sendirinya akan ditolak oleh DBMS.
Administrasi data
Jika sejumlah pemakai berbagai data, pemusatan administrasi data dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat diminimalkan.
Akses bersamaan dan pemulihan terhadap kegagalan
DBMS menyediakan mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh
sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS melindungi pemakai dari
efek kegagalan sistem. Jika terjadi kegagalan, DBMS dapa mengembalikan data
sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi kegagalan. Waktu pengembangan aplikasi diperpendek
DBMS menawarkan banyak fasilitas yang memudahkan dalam menyusun aplikasi
sehingga waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek. (Kadir dan Terra, 2013: 341-342).
2.1.3.1 Struktur Data dan Basis Data
Basis data (database) memeliki peran yang sangat penting dalam perusahaan.
Informasi dapat diperoleh dengan cepat berkat data yang mendasarinya telah disimpan dalam basis data. Sejauh ini basis data tidak hanya berguna pada tataran perusahaan, melainkan juga untuk keperluan pribadi. Dengan menggunakan perangkat lunak basis data seperti Microsoft Access, seseorang dapat mengelola data
yang menjadi urusan pribadi, seperti data telepon dan data belanja bulanan, dan jika diperlukan segala informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat (Kadir dan Terra, 2013: 338).
Telah diketahui bahwa secara fisik data disimpan dalam bentuk kumpulan bit
dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpanan eksternal. Dalam
praktik, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang terlihat pada gambar 2.2.7. gambar tersebut menjelaskan bahwa:
Kumpulan tabel menyusun basis data, Tabel tersusun atas sejumlah record,
Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Gambar 2.2 Struktur Data
2.1.3.2 Xampp dan MySQL
XAMPP ialah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan campuran dari beberapa program. Yang mempunyai fungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari program MySQL
database, Apache HTTP Server, dan penerjemah ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
1. htdoc adalah folder di mana Anda meletakkan file yang akan
dijalankan, seperti file PHP, HTML dan script lainnya.
2. phpMyAdmin adalah bagian untuk mengelola database MySQL yang
dikomputer. Untuk membukanya, membuka browser dan ketik
alamat http: // localhost / phpMyAdmin, halaman phpMyAdmin akan
muncul.
3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti stop service (berhenti), atau mulai (mulai).
XAMPP adalah singkatan yang setiap hurufnya adalah :
X : Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.
A : Apache, server aplikasi Web. Apache tugas utama adalah untuk
menghasilkan halaman web yang benar kepada pengguna terhadap kode PHP yang sudah dituliskan oleh pembuat halaman web. jika perlu kode PHP
juga berdasarkan yang tertulis, dapat database diakses dulu (misalnya
MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
M : MySQL, server aplikasi database. Pertumbuhannya disebut SQL
singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa
terstruktur yang difungsikan untuk mengolah database. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengelola database dan isinya. Bisa juga
memanfaatkan MySQL guna untuk menambahkan, mengubah, dan
menghapus data dalam database.
P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP adalah
bahasa pemrograman untuk membuat web yang server-sidescripting. PHP
digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan dengan PHP adalah MySQL. namun PHP
juga mendukung Pengelolaan sistem database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.
P : Perl, bahasa pemrograman untuk semua tujuan, pertama kali
dikembangkan oleh Larry Wall, mesin Unix. Perl dirilis pertama kali tanggal
18 Desember 1987 yang ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi
selanjutnya, Perl juga tersedia untuk berbagai sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.
MySQL adalah nama database server. Database server adalah server
yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu
pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data
dan kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat.
MySQL tergolong sebagai database relasional. Pada model ini, data
dinyatakan dalam bentuk dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel. Tabel tersusun atas baris dan kolom (Abdul Kadir, 2013).
2.1.4 Spiral
Model Spiral adalah model proses perangkat lunak yang evoluisoner yang merangkai sifat iterative dari prototype dengan cara control dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Dalam model spiral, perangkat lunak dikembangkan dalam suatu penambahan.
Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktivitas kerangka kerja, disebut juga wilayah luas, di antara tiga sampa enam wilayah luas.
1. Komunikasi pelanggan : tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembang dengan pelanggan.
2. Perencanaan : tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dll.
3. Analisis resiko : tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik manajemen maupun teknis.
4. Perekayasaan : tugas yang dibutuhkan unutk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
5. Kontruksi dan peluncuran : tugas yang dibutuhkan untuk mengkontruksi, menguji, memasang dan memberi pelayanan kepada pemakai.
6. Evaluasi pelanggan tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan
Gambar 2.3 Model Spiral
Model spiral menjadi sebuah pendekatan yang realistis bagi perkembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak terus bekerja selama proses berjalan, pengembangan dan pemakai memahami dan bereaksi lebih baik terhadap resiko setiap evaluasi (Verdi Yasin, 2012: 22-24).
2.1.5 UML (Inified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standar dalam
industry untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML
menawarkan sebuah standard untuk merancang model sebuah sistem, Gambaran dari UML :
UML Merupakan bahasa pemodelan yang memiliki pembendaharaan kata
dan cara untuk mempresentasikan secara fokus pada konseptual dan fisik dari suatu sistem.
UML sebagai bahasa untuk menggambarkan sistem tidak hanya rangkaian
simbol grafikal. Tetapi menggambarkan model yang dapat dimengerti dan dan dipresentasikan ke dalam model tekstual bahasa pemrograman.
UML sebagai bahasa untuk menspesifikasikan sistem, faktanya menunjukan
semua spesifikasi keputusan analisis, desain dan implementasi yang penting yang harus dibuat pada saat pengembangan dan penyebaran dari sistem software intensif.
UML sebagai bahasa untuk membangun sistem yang dapat dikoneksikan
UML sebagai bahasa untuk pendokumentasian sistem, menyediakan bahasa
untuk memodelkan aktifitas dari perencanaan project dan manajemen pelepasan.
Tujuan penggunaan UML itu sendiri yaitu :
1. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi objek.
2. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin (Verdi Yasin, 2012: 193).
2.1.5.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
sistem. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem (Verdi Yasin,
2012: 198-202).
Gambar 2.5 Arti Simbol Use Case Diagram
2.1.5.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas level atas secara umum (Verdi Yasin, 2012: 198-202).
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram
Gambar 2.7 Arti Simbol Activity Diagram
2.1.5.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu (Verdi Yasin, 2012: 198-202).
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram
Gambar 2.9 Arti Simbol Sequence Diagram 2.1.5.4 Class Diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu
sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk ,memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
package, dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment,
pewarisan, asosiasi, dan lain-lain (Verdi Yasin, 2012: 198-202).
Gambar 2.10 Contoh Class Diagram
Gambar 2.11 Arti Simbol Class Diagram
2.1.6 Analisa PIECES
Analisa PIECES ini adalah analisa yang digunakan dalam pembuatan sistem
informasi . Pada analisa PIECES ini adalah menganalisa data yang diperlukan dalam
pembuatan sistem, dalam hal ini yaitu : Analisa Kinerja (Performance Analysis) , Analisa
Informasi (Information Analysis), Analisa Ekonomi (Economic Analysis), Analisa
Pengendalian (Control Analysis), Analisa Efiensi (Efficiency Analysis), dan Analisa
Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang
sedang berjalan. Dengan penggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan
kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat di simpulkan untuk perbaikan. (Susena ,Utami, & Sunyoto,2015)
Gambar 2.12 Contoh Analisa PIECES
2.1.7 Manajemen Risiko
Definisi Manajemen Risiko adalah proses yang digunakan untuk meminimasi atau menghilangkan risiko sebelum membahayakan produktivitas proyek perangkat lunak. Strategi yang dapat diambil antara lain memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negative risiko dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Dalam hal ini manajemen risiko juga dapat disebut rangkaian langkah – langkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian.
2.1.8 Balsamic Mockups 3
Mockup artinya model atau replika mesin atau struktur, yang digunakan untuk tujuan
instruksional atau eksperimental.
Balsamiq mockup adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan
tampilan user interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat
memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat. Software ini
berfokus pada konten yang ingin digambar dan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna.
Alih-alih menggambar sketsa (wireframe) atau prototype rancangan desain website di
atas kertas, balsamiq mockups membantu seorang web desainer membuat tampilan web
dalam bentuk gambar di komputer. Tujuannya selain agar membuat tampilan (desain) website menarik juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan customer (pelanggan). Dengan alat
pembuat mockup maka seorang web desainer dapat menganalisa tata letak, desain dan fungsi.
Kelebihan Balsamiq Mockups dibanding software pembuat mockup lainnya adalah
aplikasi ini berbasis cloud, disertai aplikasi desktop yang memungkinkan kita dengan cepat
dan mudah membuat rancangan website. Dengan konten yang terbuat seperti dari gambaran
tangan, akan membuat kita fokus pada pemecahan masalah user interface yang lebih besar,
daripada pada perincian website.