• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Historis Penumpukan Angka Pembayaran Tagihan Rekening Pelanggan Paska Bayar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. Historis Penumpukan Angka Pembayaran Tagihan Rekening Pelanggan Paska Bayar."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kutipan dari Halaman Twett dan facebook saya : https://twitter.com/IDHAMTRIPLE4

Pembacaan Angka meter, PLN Ranting Ampana-Bunta, http://www.pln.co.id/, PLN 123 Kesalahan Oknum Pegawai PLN ===) Pelanggan di Bebankan Angsuran Pengaktifan Nomor Rekening sama dengan Permintaan Perubahan Tarif Daya (Pemaksaan Perubahan Tarif Daya agar Rekening muncul Kembali,,,, Siasat ) Perlu mengkaji Perhitungan Angka meter dan Pembayaran sebelumnya diatas batas rata-rata. Perlu di Ketahui, Pemutusan/migrasi Paksa meteran Paska Bayar ke Prabayar tanpa Konfirmasi dg Pelanggan terjadi bulan Juli 2013. selang waktu sampai bulan ini baru penyambungan kembali, dan sistem online pembayaran wktu itu terputus, sehingga terjadi Penumpukan Pembayaran, Semoga PLN123 Pusat bisa menyelesaikan masalah ketidaknyamanan dengan Ribuan Pelanggan PLN di Kec. Bunta, Twett_PLN123

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Selamat siang / Selamat Malam / Salam sejahtera.

I. Historis Penumpukan Angka Pembayaran Tagihan Rekening Pelanggan Paska Bayar.

Pada Bulan Juli tahun 2013, Kepala Ranting PLN Ampana Sub Ranting Bunta memutuskan Pembayaran dari sistem online baik di Bank maupun kantor Pos di seluruh Indonesia untuk wilayah daerah Kec. Bunta, Simpang Raya dan Nuhon. Mereka memasang/mengimigrasikan meteran Prabayar (Listrik Pintar) ke pelanggan tanpa ada Konfirmasi dan Sosialisasi dengan Pelanggan, hal ini dikatakan dengan Pengimigrasian Paksa, karena Oknum Pegawai PLN mengganti Paksa pada saat Pelanggan tidak berada maupun berada di rumah.

Sejak Bulan Juli tahun 2013 sampai saat ini Maret 2015 sekitar 400 lebih Pelanggan belum terimigrasi ke Prabayar (Listrik Pintar : data keternagna pada Kantor Pos Bunta), karena Pegawai PLN tidak berani menemui ke pelanggan-pelanggan diwilayah Desa yang rawan dengan mengejar dan memukul Pegawai PLN karena dengan ulah mereka sendiri.

Sejak Bulan Juli tahun 2013 sampai saat ini juga Pelanggan yang dimaksud di atas masih status Pemakaian tanpa bayar karena tidak bisa melakukan pembayaran secara online, berarti mereka semakin menumpuk Angka meter dan Pembayaran Pelanggan tersebut selama 20 bulan terhitung sampai bulan Pebruari 2015.

Saat Kepala PLN sub Ranting Bunta, an. Isak Dunggio di nyatakan bersalah akibat pengadaan Proyek meteran Prabayar karena ada Tindak Korupsi di dalamnya, berbagai cara Pegawai PLN menyusun cara dari sisa yg belum terimigrasi agar bisa ke Prabayar, karena sekitar 400 lebih pelanggan yg tidak mau migrasi ke prabayar (listrik Pintar)

II. Permasalahan Saat ini meteran baik Paska bayar maupun Prabayar :

1. Banyak yang resah dengan tidak mampunya Pelanggan untuk membayar penumpukan angka meter selama 20 bulan tersebut. ===) PLN yang bersalah Pelanggan menjadi Korban. 2. Perhitungan Pembayaran adalah setiap Pembayaran di Kantor Pos atau Bank sistem

membaca pembayaran 3 bulan, yaitu 2 bulan penumpukan dan 1 bulan meteran yg sedang berjalan. ===) PLN yang bersalah Pelanggan menjadi Korban.

Contoh : Pembayaran saya rata-rata Rp. 200,000 / bulan, berarti pembayaran yang akan saya lakukan untuk bulan yang sedang berjalan menjadi Rp. 600.000,00.

Masalah yang di hadapi adalah :

a). ketidakmampuan untuk melakukan Pembayaran sekaligus 3 bulan karena terlalu berat bagi Pelanggan

b). Ada beberapa pelanggan yang sudah melakukan Pembayaran di Kantor Pos mengalami Komplen, karena setelah selesai pembayaran sesuai pembicaraan batas tertentu pada bulan

(2)

berikutnya masih ada pembayaran susulan dengan jumlah sama pada sebelumnya, pelanggan mencurigai ada penambahan biaya yang tidak jelas. Sehingga ada beberapa pelanggan yang mengamuk di kantor sub ranting bunta. Maka dari itu saya pertama kali ini melaporkan sesuai angka meter saya yang di pasang pada Pebruari 2011 sampai saat ini. Catatan : Rata-rata Pelanggan tidak mampu untuk membayar dengan tagihan tersebut akibat penumpukan. Alasan mereka bahwa Kesalahan bukan pada Pelanggan, Pelanggan taat bayar, namun sistem Pembayaran diputuskan sejak Juli 2013 lalu dan tidak pernah aktif.

3. Jika Ada Pelanggan yang ingin pindah ke Prabayar (Listrik pintar) maka secara otomatis semua penumpukkan Angka pembayaran dianggap Lunas. Bagi pelanggan yang tidak pindah ke prabayar (listrik pintar) tetap membayar sisa penumpukan angka pembayaran rekening ===) PLN bersifat tidak adil padahal PLN yang bersalah Pelanggan menjadi Korban.. 4. Masih ada pelanggan listrik pintar (prabayar) yang belum mempunyai token, karena masih

status periksa pada stand meter. Sudah berulang kali Pelanggan tersebut meminta untuk di token, tetapi pihak Pegawai PLN bahkan Kepala PLN tidak menghiraukannya, dan Pihak Pegawai tersebut pada waktu-waktu tertentu meminta biaya Pulsa kepada pelanggan sesuai dengan takaran Pegawai tersebut. Info lebih Jelas ke 085396978155, an. MUL Kec. Simpang Nuhon, Berikut Photo meteran Pelanggan yang di maksud.

(3)

5. Pencatatan Angka meteran tidak sesuai dengan tanda Lunas bayar pada posisi stand meter, dari beberapa data yang ada saya mengambil 2 sampel data yang sangat keliru dan ada unsur kesengajaan, berikut perbedaan tersebut :

(4)

6. Pengaktifkan nomor rekening dengan bukti kwitansi dari PLN tidak sesuai, karena bukan pengaktifan melainkan Permintaan Perubahan Tarif Daya, padahal pelanggan tidak pernah bermohon perubahan tarif daya, daya tetap pada 900 KWH. Dan di kenakan biaya, serta Pihak Manager tidak menandatanganinya. ===) PLN yang bersalah Pelanggan menjadi Korban.

(5)

III. Beberapa Cara dan Strategi Oknum Pegawai PLN bertindak sebagai Calo-calo

A. Tentang Penipuan Penjualan meter mereka bukan berdasarkan pada sistem online seperti yang ada sesuai dengan peraturannya, untuk daya 900 KWH Rp. 778.000 ( Tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah), namun untuk daya 900 KWH di hargai dengan Rp. 3.000.000 (Tiga juta Rupiah)==) Lihat Bukti Kwitansi berikut ini, dan bisa di hubungi kepada yang bersangkutan dengan nomor Hp. 082188029898 an. Ibu Ulfa Yusuf, S.Ag. Di desa tersebut termasuk jalan Trans Sulawesi sekitar lebih dari 10 orang yang merasa tertipu baik yg punya kwitansi maupun tdk punya kwitansi.

(6)

Pelanggan mohon agar Pihak PLN bisa bertanggungjawab dan mengembalikan sisa Uang tersebut karena Pelanggan merasa tertipu dengan oknum PLN, ini menurut Pengakuan teman saya an. Ulfa Yusuf di atas.

Saya sendiri juga pada tahun 2010 di kenakan seharga Rp. 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu Rupiah).

Bisa dikatakan 100 % pelanggan baru 5 tahun terakhir ini di kenakan tarif pasang baru seperti di atas, kecuali pegawainya sendiri.

Jika ada yang mau mengecek jangan mengecek di kantor PLN, tetapi cek langsung ke Masyarakat/Pelanggan berapa mereka mengeluarkan biaya pasang baru yang di bayarkan. Tolong pihak PLN dari Pusat dapat mengkontrol di Pihak Oknum pegawai PLN di Wilayah Ranting Ampana sub Bunta, dan semua yang mendaftarkan di kantor PLN di hargai minimal Rp. 2.500.000 (Dua juta Lima ratus Ribu Rupiah) untuk daya 900 KWH. Informasi Lebih jelas bisa mengecek ke semua Pelanggan yang ada di wilayah kami, dan rata-rata Pelanggan tidak di berikan kwitansi Pasang baru seperti bukti di atas.

Rincian Perkiraan Pasang baru yang wajar sesuai Pelanggan : 1). Biaya pasang baru Rp. 778.000

2). Biaya Instalasi Rp. 500.000

3) Lain – lain Rp. 100,000

Jumlah Rp. 1.378.000

Beban PLN Rp. 3.000.000

Seslisih yang di curangi PLN Rp. 1,622,000 Tidak terhitung dengan kabel dari meteran ke Tiang.

B. Pendaftaran dengan sistem online sengaja di perlambat meterannya datang ke pelanggan yang memesan, mereka lebih mempercepat dengan memesan kepada Pegawai PLN itu sendiri di bandingkan dengan Pelanggan memesan di PLN 123 melalui on line, Buktinya bisa menghubungi Kantor Pos Bunta 94753.

(7)

C. Oknum Pegawai PLN menagatakan bahwa yang melakukan Pendaftaran dengan harga lebih dari harga sesungguhnya adalah calo-calo, padahal mereka sendiri yang menjualnya. Kalo seandainya seperti itu berarti PLN menyiapkan calo-calo agar mendapatkan keuntungan pribadi?. Perlu diklarifikasi kepada oknum, (vidio pembicaraan terlampir)

Bebrapa Historis Pengancaman/pengejaran ke Pegawai PLN

1. Peristiwa di tahun 2013 Pihak Pegawai PLN Hampir di pukul oleh Masyarakat, karena ingin menggantikan secara paksa meteran prabayar dengan membawa beberapa orang Polisi di Desa Petak Kec. Nuhon, Saksi. An. Syamsu Labukang No. Hp 085241449244

2. Peristiwa Desa Binohu Kec. Nuhon di tahun 2013, Informasi bisa menghubungi Bapak Jaka di 085340416986

3. Peristiwa Desa Bella Kec. Nuhon tahun 2014 (Informasi bisa ke 081245187175, an Murad Abdussama) setelah diaktifkan kembali nomor rekening pelanggan di desa ini pihak PLN Pemutusan terhadap pelanggan karena tidak melakukan pembayaran selama 3 bulan (pelanggan tidak mampu membayar karena terlalu berat), Pengancaman dari pihak Pegawai PLN Ranting Ampana mengancam kepada yang bersangkutan yang mengarah ke pidana, sesuai ketentuan Pasal 29 Undang-Undang No : 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan ‘Pemutusan terhadap pelanggan karena tidak melakukan pembayaran selama 3 bulan’ :

(Sesuai ketentuan Pasal 29 Undang-Undang No : 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan ) a) Kewajiban Konsumen :

Melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik.

Menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milik konsumen Memanfaatan tenaga listrik sesuai peruntukkannya

Membayar tagihan pemakaian tenaga listrik ==) Pelanggan ada yang tidak membayar

sesuai perjanjian 3 bulan tidak membayar, karena Pelanggan tidak mampu membayar penumpukan angka pembayaran yang di akibatkan oleh PLN itu sendiri

Menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan.

b) Konsumen bertanggungjawab apabila karena kelalaiannya mengakibatkan kerugian pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.

Namun Kewajiban PLN sebelumnya tidak terpenuhi yaitu :

a) Mendapatkan pelayanan yang baik ==) Pemaksaan migrasi dan pengancaman bagi

pelanggan.,

b) Mendapatkan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang

baik. Pelanggan di putuskan padahal Pihak PLN yang memutuskan sistem pembayaran

sehingga terjadi penumpukan pembayaran, pelanggan tdk mampu untuk membayar lalu di putuskan

c) Memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajard)

Mendapatkan pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik, ==)

Harga tidak wajar karena kesengajaan kesalahan pembacaan meter,

d) Mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik sesuai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.

(8)

Saran dan Harapan Pelanggan :

1. Mohon meninjau Administrasi di dalam sistem pasang baru, krn ada beberapa meteran yang berbeda nama, Pihak pelanggan dengan nama meteran tidak sesuai

2. Mohon Pihak PLN Pusat memeriksa Administrasi PLN di Ranting Ampana-Bunta

3. Mohon mengecek harta Kekayaan Oknum PLN yang di sesuaikan dengan gaji mereka, apabila ada yang tidak wajar mohon di proses sesuai undang-undang yang berlaku (pecat) 4. PLN Ranting Ampana Bunta adalah darurat Ketidak Jujuran dengan Pelanggan, mohon PLN

Pusat untuk memberikan hukuman sesuai Undang-undang yang berlaku.

5. Mohon PLN Pusat melunasi penebangan Pohon Kelapa oleh Oknum karyawan PLN yang telah menebang pohon Kelapa sesuai Ganti rugi dalam pembicaraan. Bisa menghubungi Hp. 082188029898 an. Ibu Ulfa Yusuf, S.Ag dan Yulince Nayoan di 08124424895 dan masih ada yang lain belum diketahui.

6. Mohon Mengembalikan uang dari sisa Kelebihan harga pasang baru yang kisaran Rp. 2.500.000 sd 5.000.000 selama kurun 5 tahun terakhir ini.

7. Mohon untuk melakukan Pemutihan dari peristiwa Penumpukan Angka meter, agar tidak ada lagi masalah yang terjadi antara pelanggan dan pegawai PLN

8. Mohon Pihak PLN dapat meminta maaf terhadap pelanggan / Masyarakat atas segala kesalahan yang di buat oleh Oknum Pegawai tertentu melalui, media elektronik (metro tv, Tvone, RCTi, Indosiar, TransTV, dan lainnya, serta memberikan informasi secara global untuk Rakyat Indonesia melalui media cetak.

Masih banyak masalah dan kendala yang di alami oleh Pelanggan saat ini, hanya saja Pelanggan tidak tahu mengadu ke pihak mana,

Semua Pelanggan yang belum migrasi ke Prabayar sebelumnya adalah Taat bayar dan tidak pernah menunggak Pembayaran.

Demikian Informasi saya ini, jika ada kekeliruan dalam penulisan atau susunan kalimat yang tidak sesuai di mohon untuk di maklumi, dan atasnya saya ucapkan semoga bapak-bapak yang berwenang untuk menyamankan kehidupan Masyarakat Desa agar tidak selalu tertipu dengan cara-cara lama.

Terima kasih atas Pengertian Bapak / Ibu, saya Ucapkan terima kasih. Wassalam

(9)

Lampiran – Lampiran : 1. Vidio bisa buka di :

Pegawai PLN yang datang mengaktifkan Nomor rekening dengan merubah tarif daya padahal Pelanggan tidak meminta perubahan tarif daya, seharusnya pada Surat yang di serahkan bukan Perubahan tarif, melainkan Pengaktifan kembali Nomor rekening Listrik

(10)
(11)
(12)

Kwitansi pasang baru dengan harga di luar batas penetapan dari PLN

(13)

Perbedaan Pembayaran antara Resi Pembayaran yang di tunjuk oleh PLN dengan Stand meter di rumah, an. Syamsu Labukang.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah didapat minyak kayu putih dari berbagai metoda distilasi, kemudian dipilih yang karakteristiknya memenuhi SNI untuk kemudian dilakukan proses isolasi

rata sudah teruji dan lulus serta memiliki sertifikasi uji kompetensi tenaga pendidik dari lembaga sertifikasi pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria World Health Organization (WHO) untuk DBD.

Sehubungan dengan hal ini pihak penyelenggara perlu mempertimbangkan kembali waktu dan cara yang akan ditempuh dalam proses exit program sehingga perilaku coping peserta

berkembang pesat dan telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Penmuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat memberikan kemudahan dan

Dalam upaya mengurangi kesenjangan perkembangan antar wilayah, RPJM Nasional 2004 – 2009 telah menggariskan bahwa sasaran pembangunan yang dilakukan adalah

Menurut Sulistyo-Basuki (1991) perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Setelah didapatkan hasil analisis kuantitatif, selanjutnya diambil sampel 4 orang responden secara purposive (responden yang paling merasakan perubahan nyeri dan lokasi