• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN Ekskursi Industri Tambang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN Ekskursi Industri Tambang"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Kurikulum Pendidikan Progam Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Kurikulum Pendidikan Progam Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, mahasiswa Teknik Pertambangan yang menempuh semester IV diwajibkan untuk mahasiswa Teknik Pertambangan yang menempuh semester IV diwajibkan untuk mengikuti matakuliah Ekskursi Industri Tambang atau Kuliah Lapangan II dengan mengikuti matakuliah Ekskursi Industri Tambang atau Kuliah Lapangan II dengan agenda kegiatan utama adalah kunjungan ke beberapa industri pertambangan yang agenda kegiatan utama adalah kunjungan ke beberapa industri pertambangan yang ada di Indonesia yang khususnya berada di Yogyakarta dan Jawa Barat. Kegiatan ada di Indonesia yang khususnya berada di Yogyakarta dan Jawa Barat. Kegiatan Ekskursi Industri Tambang ini berbobot I sks.

Ekskursi Industri Tambang ini berbobot I sks.

Progam Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, berupaya Progam Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, berupaya memberikan bekal kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga dapat menghasilkan tenaga-tenaga sarjana Teknik Pertambangan yang berkualitas dan menghasilkan tenaga-tenaga sarjana Teknik Pertambangan yang berkualitas dan  profesional.

 profesional.

Di dalam kegiatan Ekskursi Industri Tambang , mahasiswa diperkenalkan Di dalam kegiatan Ekskursi Industri Tambang , mahasiswa diperkenalkan secara langsung kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan dapat membantu secara langsung kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan dapat membantu  pemahaman

 pemahaman matakuliah matakuliah Pengantar Pengantar Teknologi Teknologi Mineral Mineral (PTM) (PTM) yang yang telah telah di di tempuhtempuh  pada

 pada semester semester III III dan dan pemahaman pemahaman mengenai mengenai kegiatan kegiatan yang yang dilakukan dilakukan di di duniadunia  pertambangan.

 pertambangan.

Sejalan dengan perkembangan dunia industri, khususnya industri Sejalan dengan perkembangan dunia industri, khususnya industri  pertambangan,

 pertambangan, Program Program Studi Studi Teknik Teknik PertambanganPertambangan –  –   FTM berupaya memberikan  FTM berupaya memberikan  bekal

 bekal kepada kepada mahasiswa mahasiswa sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan pasar, pasar, sehingga sehingga dapatdapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesional.

(2)

1.2

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

Ekskursi Industri Tambang ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara Ekskursi Industri Tambang ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara langsung kepada mahasiswa tentang macam pekerjaan di perusahaan-perusahaan langsung kepada mahasiswa tentang macam pekerjaan di perusahaan-perusahaan tambang, sehingga mahasiswa mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan, tambang, sehingga mahasiswa mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan,  pengolahan,

 pengolahan, pemasaran pemasaran beberapa beberapa jenis jenis bahan bahan galian, galian, serta serta pengolahan pengolahan lingkunganlingkungan tambang.

tambang.

Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa tentang pekerjaan sarjana tambang di lapangan, sehingga mereka dapat menentukan tentang pekerjaan sarjana tambang di lapangan, sehingga mereka dapat menentukan sikap dalam menekuni pendidikan di bidang pertambangan dan dapat menentukan sikap dalam menekuni pendidikan di bidang pertambangan dan dapat menentukan sikap jika sudah bekerja di lingkungan tambang. Dengan adanya ekskursi ini sikap jika sudah bekerja di lingkungan tambang. Dengan adanya ekskursi ini diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori dalam perkuliahan yang di diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori dalam perkuliahan yang di  peroleh

 peroleh dari dari proses proses perkuliahan perkuliahan dengan dengan keadaan keadaan langsung langsung sebenarnya sebenarnya di di lapangan,lapangan,  juga melatih dan

 juga melatih dan menumbuhkan jiwa menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan seta kerjasama di seta kerjasama di antaraantara mahasiswa dalam menghadap persoalan , juga dapat menumbuhkan rasa ingin mahasiswa dalam menghadap persoalan , juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahuyang lebih mahasiswa terhadap proses yang ada dalam kegiatan pertambangan. tahuyang lebih mahasiswa terhadap proses yang ada dalam kegiatan pertambangan.

1.3

1.3 Pelaksanaan KegiatanPelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Ekskursi Industri Tambang (Kuliah Lapangan 2) ini diadakan pada Kegiatan Ekskursi Industri Tambang (Kuliah Lapangan 2) ini diadakan pada tanggal 23-25 Maret 2015 pada gelombang pertama dengan obyek yang dikunjingi tanggal 23-25 Maret 2015 pada gelombang pertama dengan obyek yang dikunjingi meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat.

meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat.

Kegitan Ekskursi Industri Tambang TA. 2014/2015 (tahun 2015) ini Kegitan Ekskursi Industri Tambang TA. 2014/2015 (tahun 2015) ini dilaksanakan dengan kunjungan ke PT. Jogja Magasa Iron (PT. JMI) terletak di dilaksanakan dengan kunjungan ke PT. Jogja Magasa Iron (PT. JMI) terletak di Kulon Progo yang akan melakukan penambangan dan pengolahan Pasir Besi di Kulon Progo yang akan melakukan penambangan dan pengolahan Pasir Besi di Kecamatan Temon

Kecamatan Temon Kulon Progo. Kulon Progo. Di daerah Di daerah Jawa Barat Jawa Barat yang dikunjungi yang dikunjungi PusatPusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan Batubara (tekMIRA) yang beralamat di Penelitian dan Pengembangan Mineral dan Batubara (tekMIRA) yang beralamat di  jalan

 jalan jendral jendral sudriman sudriman 625 625 Bandung, Bandung, tekMIRA tekMIRA Cimahi Cimahi dan dan tekMIRA tekMIRA Cirebon. Cirebon. KitaKita  juga

 juga mengunjungi mengunjungi juga juga obyek obyek penambangan penambangan dan dan pengolahan pengolahan batu batu andesit andesit di di PT.PT. Penghegar yang terletak di Desa Lagadar Kecamatan Leuwi Gajah Kabupaten Penghegar yang terletak di Desa Lagadar Kecamatan Leuwi Gajah Kabupaten

(3)

BAB II

BAB II

PENAMBANGA

PENAMBANGAN DAN

N DAN PENGOLAHAN PASIR BESI

PENGOLAHAN PASIR BESI

PT. JOGJA MAGASA IRON

PT. JOGJA MAGASA IRON

2.1

2.1 Lokasi dan Kesampaian DaerahLokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi Penambanganpasir besi di PT. Jogja Magasa Iron (JMI) ,terletak di Lokasi Penambanganpasir besi di PT. Jogja Magasa Iron (JMI) ,terletak di desa Karang Sewu, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Lokasi ini dapat desa Karang Sewu, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Lokasi ini dapat dicapai melalui jalur Yogyakarta

dicapai melalui jalur Yogyakarta –  –  Bantul - Kulonprogo Bantul - Kulonprogo –  –  lokasi penambangan. Luas lokasi penambangan. Luas lokasi penambangan ini mencapai ± 2,977 Hektare, Dengan hak menambang kontrak lokasi penambangan ini mencapai ± 2,977 Hektare, Dengan hak menambang kontrak karya generasi 7+ , Tanggal 4 November 2008 .

karya generasi 7+ , Tanggal 4 November 2008 .

Gambar 2.1 : Lokasi Kontrak Karya PT. JMI Gambar 2.1 : Lokasi Kontrak Karya PT. JMI

(4)

PT. Jogja Magasa Iron (JMI) merupakan penambangan pasir besi yang PT. Jogja Magasa Iron (JMI) merupakan penambangan pasir besi yang terintegrasi

terintegrasi dengan pengolahannya sampai dengan dengan pengolahannya sampai dengan Pig Iron. Pig Pig Iron. Pig iron adalah produkiron adalah produk menengah peleburan bijih besi dengan bahan bakar yang tinggi-karbon seperti coke, menengah peleburan bijih besi dengan bahan bakar yang tinggi-karbon seperti coke,  biasanya dengan

 biasanya dengan kapur sebagai kapur sebagai fluks. Ini fluks. Ini adalah besi adalah besi cair dari tanucair dari tanur, yang r, yang merupakanmerupakan tungku berbentuk silinder besar dan didakwa dengan bijih besi, kokas, dan batu tungku berbentuk silinder besar dan didakwa dengan bijih besi, kokas, dan batu kapur. PT. JMI mempunyai kantor di dekat stadion mandala krida, sedangkan kapur. PT. JMI mempunyai kantor di dekat stadion mandala krida, sedangkan  pabriknya

 pabriknya berlokasi berlokasi -+ -+ 55 55 km km di di selatan selatan kota kota Yogyakarta Yogyakarta di di Desa Desa KarangwuniKarangwuni Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. dengan luas konsesi 2,977 Ha.

Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. dengan luas konsesi 2,977 Ha.

PT. JMI pada tahun 2005 melakukan Prospeksi dengan studi literatur dari PT. JMI pada tahun 2005 melakukan Prospeksi dengan studi literatur dari  penyelidikan

 penyelidikan sebelumnya sebelumnya oleh oleh Government Government of of Australia, Australia, May May 1973; 1973; AMDELAMDEL –  –  Aneka Tambang, Oct 1973; Davy Mickey Ltd & Lurgi. Lalu dilanjutkan eksplorasi Aneka Tambang, Oct 1973; Davy Mickey Ltd & Lurgi. Lalu dilanjutkan eksplorasi  pada

 pada tahun tahun 2006 2006 dengan dengan pemboran pemboran eksplorsi; eksplorsi; Pengamnilan Pengamnilan conto conto per per metermeter kedalaman; analisa parameter kualitas; pemetaan topografi & collar bor; kajian kedalaman; analisa parameter kualitas; pemetaan topografi & collar bor; kajian hidrologi & hidrologi awal. Namun sampai saat ini PT. Jogja Magasa Iron (JMI) baru hidrologi & hidrologi awal. Namun sampai saat ini PT. Jogja Magasa Iron (JMI) baru mencapai tahap konstruksi sesuai SK Mentri ESDM No: 899.K/30/DJB/2012 tanggal mencapai tahap konstruksi sesuai SK Mentri ESDM No: 899.K/30/DJB/2012 tanggal 18 Oktober 2012 berlaku surut sejak tanggal 26 April 2012 tentang permulaan Tahap 18 Oktober 2012 berlaku surut sejak tanggal 26 April 2012 tentang permulaan Tahap Kegiatan Konstruksi Wilayah Kontrak Karya PT. Jogja Magasa Iron.

Kegiatan Konstruksi Wilayah Kontrak Karya PT. Jogja Magasa Iron.

Visi dan Misi PT. Jogja Magasa Iron Visi dan Misi PT. Jogja Magasa Iron

VISI : VISI :

“Menjadi produsen pig iron dan produk turunan pasir besi lain

“Menjadi produsen pig iron dan produk turunan pasir besi lainnya yang terbesarnya yang terbesar di Indonesia yang membawa nilai tambah dan kemakmuran bagi dunia usaha, di Indonesia yang membawa nilai tambah dan kemakmuran bagi dunia usaha, komunitas sekitarnya serta bangsa dan negara.”

komunitas sekitarnya serta bangsa dan negara.”

MISI : MISI :

“Melakukan eksplorasi, akusisi dan pengembangan usaha yang membuka potensi “Melakukan eksplorasi, akusisi dan pengembangan usaha yang membuka potensi  pasir

(5)

2.2

2.2 Genesa Endapan Pasir BesiGenesa Endapan Pasir Besi

Endapan pasir besi ini terjadi karena adanya proses pelapukan dari batuan Endapan pasir besi ini terjadi karena adanya proses pelapukan dari batuan andesit yang umumnya mengandung unsur-unsur mineral seperti Magnetite (Fe andesit yang umumnya mengandung unsur-unsur mineral seperti Magnetite (Fe33OO44),), Hematite (Fe

Hematite (Fe22OO33) dan Ilmenite (FeTiO) dan Ilmenite (FeTiO33).).

Selama proses transportasi hasil pelapukan batuan andesit tersebut akan Selama proses transportasi hasil pelapukan batuan andesit tersebut akan mengalami proses perubahan bentuk dan ukuran (degradasi), dari partikel berukuran mengalami proses perubahan bentuk dan ukuran (degradasi), dari partikel berukuran  besar

 besar menjadi menjadi partikel partikel berukuran berukuran halus. halus. Selama Selama proses proses pelapukan pelapukan batuan batuan andesitandesit mengalami erosi sampai terbawa ke sungai dengan bantuan air dan dari sungai terus mengalami erosi sampai terbawa ke sungai dengan bantuan air dan dari sungai terus terbawa sampai ke laut. Setelah sampai di laut karena pengaruh gelombang laut maka terbawa sampai ke laut. Setelah sampai di laut karena pengaruh gelombang laut maka  partikel-partikel

 partikel-partikel tersebut tersebut akan akan dihempaskan dihempaskan kembali kembali disepanjang disepanjang pantai pantai sehinggasehingga terbentuklah endapan pasir besi.

terbentuklah endapan pasir besi.

Tebal tipisnya akumulasi lapisan endapan bijih pasir besi yang terbentuk tergantung Tebal tipisnya akumulasi lapisan endapan bijih pasir besi yang terbentuk tergantung  pada

 pada besar besar kecilnya kecilnya gelombang gelombang yang yang menghempaskan menghempaskan serta serta pengaruh pengaruh angin. angin. SelainSelain mineral diatas terdapat juga mineral pengganggu lain seperti Kwarsa (SiO

mineral diatas terdapat juga mineral pengganggu lain seperti Kwarsa (SiO22) dan) dan Piroksen (CaMgFeAl) (AlSi)

Piroksen (CaMgFeAl) (AlSi)22OO66..

2.3

2.3 Komposisi Komposisi Kimia Kimia Pasir Pasir BesiBesi

Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu titanomagnetite dengan sedikit Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu titanomagnetite dengan sedikit magnetite dan hematite yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki unsur magnetite dan hematite yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki unsur dominan Alumunium, silicon dan vanadium. Unsur-unsur ini biasa ditulis di sertifikat dominan Alumunium, silicon dan vanadium. Unsur-unsur ini biasa ditulis di sertifikat dengan Al

dengan Al22OO33, SiO, SiO22 dan V dan V22OO55. Pengotor lainnya yang biasa terdapat dalam pasir besi. Pengotor lainnya yang biasa terdapat dalam pasir besi adalah fosfor dan sulfur.

(6)

Mikroskopik Pasir Besi. Mikroskopik Pasir Besi.

Keberhasilan pemisahan pasir besi sangat ditentukan oleh derajat liberasi dari mineral Keberhasilan pemisahan pasir besi sangat ditentukan oleh derajat liberasi dari mineral  besi

 besi dan dan gangue-nya. gangue-nya. Derajat Derajat liberasi liberasi partikel partikel mineral mineral besi besi tergantung tergantung pada pada ukuranukuran  partikelnya.

 partikelnya. Observasi Observasi mikroskop mikroskop menunjukkan menunjukkan pada pada ukuran ukuran kasar kasar derajat derajat liberasiliberasi mineral besi sangat rendah. Pada ukuran kasar Partikel mineral besi dan gangue mineral besi sangat rendah. Pada ukuran kasar Partikel mineral besi dan gangue masih terikat dalam satu partikel. Parikel-partikel yang mengadung mineral besi dan masih terikat dalam satu partikel. Parikel-partikel yang mengadung mineral besi dan gangue disebut mineral middling. Kehadiran Mineral middling akan berdampak pada gangue disebut mineral middling. Kehadiran Mineral middling akan berdampak pada kualitas pengolahan.

kualitas pengolahan.

Gambar 4. Mineral Besi Pada Pasir Besi Gambar 4. Mineral Besi Pada Pasir Besi

Gambar 5 menunjukkan hubungan derajat liberasi dengan ukuran partikel pasir besi. Gambar 5 menunjukkan hubungan derajat liberasi dengan ukuran partikel pasir besi. Pada ukuran kasar, 500 mikron pas

Pada ukuran kasar, 500 mikron pasir besi hanya memiliki ir besi hanya memiliki derajat leberasi derajat leberasi 54 persen.54 persen. Artinnya hanya 54 persen mineral besi yang terbebas dari ikatan dengan gangue Artinnya hanya 54 persen mineral besi yang terbebas dari ikatan dengan gangue mineral. Ada sekitar 46 persen mineral besi yang terikat dengan gangue membentuk mineral. Ada sekitar 46 persen mineral besi yang terikat dengan gangue membentuk mineral middling. Derajat liberasi relatif tinggi pada pasir besi yang berukuran mineral middling. Derajat liberasi relatif tinggi pada pasir besi yang berukuran kurang daripada 125 mikron. Hanya sekitar 8 persen mineral besi yang terikat dengan kurang daripada 125 mikron. Hanya sekitar 8 persen mineral besi yang terikat dengan gangue membentuk mineral middling.

(7)

Gambar 5. Hubungan Derajat Liberasi Dengan Ukuran Pasir Besi Gambar 5. Hubungan Derajat Liberasi Dengan Ukuran Pasir Besi

Prospeksi dan EksplorasiPasir Besi Prospeksi dan EksplorasiPasir Besi

PT. JMI melakukan kegiatan prospeksi pada tahun 2005 dengan mempelajari PT. JMI melakukan kegiatan prospeksi pada tahun 2005 dengan mempelajari literatur yang sudah ada sebelumnya yaitu pada bulan mei 1973 (Government of literatur yang sudah ada sebelumnya yaitu pada bulan mei 1973 (Government of Australia) ,Oktober 1973 (AMDAL-ANTAM), 1983 (Davy Mickey Ltd. & Lurgi Australia) ,Oktober 1973 (AMDAL-ANTAM), 1983 (Davy Mickey Ltd. & Lurgi GMBH ), dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan geologi lokal dan pengambilan GMBH ), dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan geologi lokal dan pengambilan conto. Pada t

conto. Pada tahun 2006 Melakukan ahun 2006 Melakukan Eksplorasi pemboran Eksplorasi pemboran dengan metode Airdengan metode Aircore ,core , Pola

Pola mengikuti mengikuti Penyebaran Penyebaran Kadar Kadar , , Grid Grid awal awal (800mx100m), (800mx100m), perapatanperapatan (400mx100m) dan akhir (200m x 50m). dilanjutkan dengan pengambilan conto per (400mx100m) dan akhir (200m x 50m). dilanjutkan dengan pengambilan conto per meter kedalaman, analisis parameter kualitas , pemetaan topografi & collar bor, serta meter kedalaman, analisis parameter kualitas , pemetaan topografi & collar bor, serta kajian hidrologi & hidrogeologi awal. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini. kajian hidrologi & hidrogeologi awal. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

(8)

Gambar 2.2 : Lokasi Titik Bor Eksplorasi PT. JMI Gambar 2.2 : Lokasi Titik Bor Eksplorasi PT. JMI

2.6 Penambangan Pasir Besi 2.6 Penambangan Pasir Besi

2.6.1 Pembongkaran 2.6.1 Pembongkaran

Secara umum kegiatan pembongkaran adalah suatu proses pemisahan material Secara umum kegiatan pembongkaran adalah suatu proses pemisahan material  batuan

 batuan dari dari batuan batuan induknya induknya dengan dengan cara cara peledakan, peledakan, agar agar kemudian kemudian dapatdapat dimanfaatkan untuk keperluan bahan baku industri dan dapat bernilai ekonomis.

dimanfaatkan untuk keperluan bahan baku industri dan dapat bernilai ekonomis.

Dalam suatu proses penambangan bahan galian, kegiatan pembongkaran Dalam suatu proses penambangan bahan galian, kegiatan pembongkaran  batuan

 batuan termasuk termasuk kedalam kedalam salah salah satu satu unsur unsur penting, penting, dimana dimana kegiatan kegiatan ini ini merupakanmerupakan  bagian dari

 bagian dari proses untuk proses untuk pengadaan pengadaan bahan bbahan baku aku untuk diolah.Adapun untuk diolah.Adapun kondisi batuankondisi batuan yang akan digali atau dimanfaatkan bermaca-macam karakteristik, tekstur, struktur yang akan digali atau dimanfaatkan bermaca-macam karakteristik, tekstur, struktur dan kekerasannya, maka dalam usaha-usaha tersebut perlu diterapkan suatu metode dan kekerasannya, maka dalam usaha-usaha tersebut perlu diterapkan suatu metode yang tepat. Misalnya terhadap batuan yang keras (andesit), maka proses yang tepat. Misalnya terhadap batuan yang keras (andesit), maka proses

(9)

 pelaksanaan

 pelaksanaan keputusan keputusan pekerjaan pekerjaan peledakan, peledakan, perlu perlu dipertimbangkan dipertimbangkan terlebih terlebih dahuludahulu adanya faktor-faktor pemilihan bahan peledak dan factor-faktor teknis yang adanya faktor-faktor pemilihan bahan peledak dan factor-faktor teknis yang mempengaruhi hasil dari suatu proses tersebut, sehingga ketetapan pekerjaan dapat mempengaruhi hasil dari suatu proses tersebut, sehingga ketetapan pekerjaan dapat tercapai.

tercapai.

2.6.2 Pemuatan 2.6.2 Pemuatan

Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih  bertumpuk

 bertumpuk di di tempat tempat atau atau lokasi lokasi peledakan peledakan akan akan dibongkar/gali dibongkar/gali oleholeh Backhoe Backhoe dandan selanjutnya akan di muatkan ke alat angkut.Untuk memenuhi target produksi, selanjutnya akan di muatkan ke alat angkut.Untuk memenuhi target produksi,  pekerjaan

 pekerjaan pemuatan pemuatan batu batu andesit andesit di di lokasi lokasi penambangan penambangan untuk untuk di di angkut angkut ketempatketempat  penyimpanan sementara (

 penyimpanan sementara (Stock Yard Stock Yard ) digunakan) digunakan Hydrolic Excavator Hydrolic Excavatoratau (atau ( Backhoe). Backhoe).

2.6.3 Pengangkutan 2.6.3 Pengangkutan

Pada proses pengangkutan hasil peledakan dari lokasi penambangan Pada proses pengangkutan hasil peledakan dari lokasi penambangan sampai ke

sampai ke Crushing PlantCrushing Plant digunakan alat angkut berupadigunakan alat angkut berupa ”” Dump  Dump Truck Truck ” dengan” dengan kapasitas 18.000 Kg/unit (10,7 M

kapasitas 18.000 Kg/unit (10,7 M33).).

Sistem pengangkutan akan menggunakan sistem pulang pergi melalui satu jalan, Sistem pengangkutan akan menggunakan sistem pulang pergi melalui satu jalan, setelah penumpahan muatan ditempat pengolahan alat angkut akan kembali pada setelah penumpahan muatan ditempat pengolahan alat angkut akan kembali pada  jalan yang sama.

(10)

2.7

2.7 Pengolahan Pengolahan Pasir Pasir BesiBesi

 Diagram Alir Pengolahan Pasir BesiDiagram Alir Pengolahan Pasir Besi

Mineral besi utama dalam pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang tinggi. Mineral besi utama dalam pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang tinggi. Sedangkan mineral pengotornya atau gangue memiliki sifat kemagnetan yang rendah. Sedangkan mineral pengotornya atau gangue memiliki sifat kemagnetan yang rendah. Sehingga mineral besi dan mineral gangue memiliki selisih kemagnetan yang tinggi. Sehingga mineral besi dan mineral gangue memiliki selisih kemagnetan yang tinggi. Perbedaan sifat kemagnetan ini menjadi alasan utama, mengapa peningkatan kadar Fe Perbedaan sifat kemagnetan ini menjadi alasan utama, mengapa peningkatan kadar Fe atau mineral besi dalam pasir besi selalu menggunakan alat konsentrasi magnetic atau mineral besi dalam pasir besi selalu menggunakan alat konsentrasi magnetic separator.

separator.

Beberapa alat konsentrator lain yang biasa digunakan dalam pengolahan pasir Beberapa alat konsentrator lain yang biasa digunakan dalam pengolahan pasir  besi

 besi adalah adalah spiral spiral konsentrator konsentrator atau atau palong,palong,  sluice  sluice boxbox. Alat ini memanfaatkan. Alat ini memanfaatkan  perbedaan

 perbedaan sifat sifat fisik fisik densitas. densitas. Prinsip Prinsip pemisahannya pemisahannya berdasarkan berdasarkan pada pada perilakuperilaku  partikel

 partikel dalam dalam aliran aliran fluida fluida tipis. tipis. Konsentrasi Konsentrasi dengan dengan alat alat ini ini biasanya biasanya dilakukandilakukan diawal pengolahan.

diawal pengolahan.

Sifat kemagnetan mineral besi dalam pasir besi sangat kuat, sehingga operasi Sifat kemagnetan mineral besi dalam pasir besi sangat kuat, sehingga operasi konsentrasinya dapat menggunakan magnetic separator dengan intensitas rendah, konsentrasinya dapat menggunakan magnetic separator dengan intensitas rendah, kurang dari 1200 gauss. Sebagian pasir besi terdapat di daerah pesisir atau pantai, kurang dari 1200 gauss. Sebagian pasir besi terdapat di daerah pesisir atau pantai, oleh karenanya pengolahan selalu dilakukan dengan metoda basah, ditambahkan air oleh karenanya pengolahan selalu dilakukan dengan metoda basah, ditambahkan air dengan perbandingan tertentu.

(11)

Gambar 2.3. Diagram Alir Konsentrasi Pasir Besi Gambar 2.3. Diagram Alir Konsentrasi Pasir Besi

Gambar 1 menunjukkan salah satu contoh pengolahan pasir besi dengan kadar Gambar 1 menunjukkan salah satu contoh pengolahan pasir besi dengan kadar Fe awal 37 persen. Pengolahan menggunakan dua tahap pemisahan dengan magnetic Fe awal 37 persen. Pengolahan menggunakan dua tahap pemisahan dengan magnetic separator

separator tipe double drum. Dari tipe double drum. Dari pengolahan ini diperoleh Konsentrapengolahan ini diperoleh Konsentrat akhir yangt akhir yang mengandung Fe sebesar 56 persen. Penjelasan lebih lanjut pada lampiran A.

mengandung Fe sebesar 56 persen. Penjelasan lebih lanjut pada lampiran A.

2.8 Kegunaan dan Pemanfaatan Konsentrat Bijih Pasir Besi 2.8 Kegunaan dan Pemanfaatan Konsentrat Bijih Pasir Besi

Konsentrat bijih pasir besiyang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku Konsentrat bijih pasir besiyang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku campuran pembuatan semen. Konsentrat bijih pasir besi dipasarkan dan dijual ke campuran pembuatan semen. Konsentrat bijih pasir besi dipasarkan dan dijual ke China menggunakan kapal tongkang.

(12)

2.9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 2.9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada PT JMI yang diterapkan antara lain JMI Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada PT JMI yang diterapkan antara lain JMI menyediakan ruang perawatan kesehatan beserta juru rawat untuk pertolongan menyediakan ruang perawatan kesehatan beserta juru rawat untuk pertolongan  pertama pada kecelakaan (P3K) beserta kelengkapannya di kantor tambang.

 pertama pada kecelakaan (P3K) beserta kelengkapannya di kantor tambang.

2.10 Reklamasi 2.10 Reklamasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan penambangan dapat menimbulkan Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan penambangan dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran yang bersifat tidak dapat balik (

kerusakan dan pencemaran yang bersifat tidak dapat balik (irreversible damagesirreversible damages),), karena sekali suatu daerah dibuka untuk operasi pertambangan, maka daerah tersebut karena sekali suatu daerah dibuka untuk operasi pertambangan, maka daerah tersebut akan berpotensi menjadi rusak selamanya. Dalam rangka mengembalikan kondisi akan berpotensi menjadi rusak selamanya. Dalam rangka mengembalikan kondisi tanah sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai tanah sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai  peruntukannya,

 peruntukannya, maka maka terhadap terhadap lahan lahan bekas bekas pertambangan, pertambangan, selain selain dilakukandilakukan  penutupan tambang, juga harus dilakukan pemulihan kawasan bekas pertambangan.  penutupan tambang, juga harus dilakukan pemulihan kawasan bekas pertambangan.

Reklamasi tambang pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki kondisi lahan Reklamasi tambang pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki kondisi lahan setelah aktivitas penambangan selesai. Seperti yang sudah dimahfumi bahwa sifat setelah aktivitas penambangan selesai. Seperti yang sudah dimahfumi bahwa sifat dasar dari industri tambang adalah destruktif karena aktivitasnya yang melakukan dasar dari industri tambang adalah destruktif karena aktivitasnya yang melakukan  penggalian

 penggalian dan dan merubah merubah bentang bentang lahan, lahan, perubahan perubahan iklim iklim mikro mikro hingga hingga ke ke kondisikondisi fisik lingkungan. Selain itu, industri pertambangan juga menimbulkan dampak positif fisik lingkungan. Selain itu, industri pertambangan juga menimbulkan dampak positif sebagai sumber devisa negara, pendapatan asli daerah, penciptaan lahan kerja, sebagai sumber devisa negara, pendapatan asli daerah, penciptaan lahan kerja,  perubahan ekonomi hingga bertindak sebagai development agen bagi daerahn

(13)

BAB III

BAB III

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

tekMIRA

tekMIRA

3.1

3.1 Lokasi Lokasi dan dan Kesampaian Kesampaian DaerahDaerah

tekMIRA merupakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan tekMIRA merupakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan Batubara yang berada dibawah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Batubara yang berada dibawah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. tekMIRA memiliki kantor pusat didaerah Jalan Jendral Republik Indonesia. tekMIRA memiliki kantor pusat didaerah Jalan Jendral Sudirman 623 Bandung. tekMIRA memiliki sentra percontohan pengolahan / Sudirman 623 Bandung. tekMIRA memiliki sentra percontohan pengolahan /  pemanfaatan

 pemanfaatan mineral mineral di di Desa Desa Citatah Citatah Kecamatan Kecamatan Cipatat Cipatat Kabupaten Kabupaten BandungBandung Barat.

Barat.

Gambar 3.1 Denah Lokasi tekMira Gambar 3.1 Denah Lokasi tekMira

(14)

Profile Perusahaan Profile Perusahaan

tekMIRA merupakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan tekMIRA merupakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Mineral dan Batubara yang berada dibawah kementrian Sumberdaya Mineral Republik Indonesia. Batubara yang berada dibawah kementrian Sumberdaya Mineral Republik Indonesia. tekMIRA memiliki kantor pusat di Jalan Jendral Sudirman 623 Bandung. tekMIRA tekMIRA memiliki kantor pusat di Jalan Jendral Sudirman 623 Bandung. tekMIRA memiliki Sentra Percontohan Pengolahan/Pemanfaatan Mineral di Desa Citatah memiliki Sentra Percontohan Pengolahan/Pemanfaatan Mineral di Desa Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat . Sedangkan untuk peningkatan dan Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat . Sedangkan untuk peningkatan dan  pengolahan

 pengolahan Batubara Batubara tertletak tertletak di di Palimanan Palimanan Cirebon Cirebon Jawa Jawa Barat. Barat. Pada Pada sentrasentra  pengolahan

 pengolahan mineral mineral dapat dapat dilakukan dilakukan peningkatan peningkatan kadar kadar dan dan pemanfaatan pemanfaatan daridari  berbagai mineral seperti terlihat pada brosur-brosur berikut.

 berbagai mineral seperti terlihat pada brosur-brosur berikut.

Tempat ini didirikan yang bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan, Tempat ini didirikan yang bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan,  perekayasaan

 perekayasaan teknologi, teknologi, penngkajian penngkajian dan dan survey survey serta serta pelayanan pelayanan jasa jasa di di bidangbidang mineral dan batu bara. Latar belakang didirikannya karena di Indonesia bahan galian mineral dan batu bara. Latar belakang didirikannya karena di Indonesia bahan galian masih berkadar rendah, makan deprlukan teknologi untuk memaksimalkan nilai jual. masih berkadar rendah, makan deprlukan teknologi untuk memaksimalkan nilai jual. Juga diberlakukannya Undang-Undang Minerba tahun No. 4, 2009 bahwa tidak boleh Juga diberlakukannya Undang-Undang Minerba tahun No. 4, 2009 bahwa tidak boleh menjual bahan mentah.

menjual bahan mentah.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara atau Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara atau dikenal dengan nama “Puslitbang tekMIRA” telah mengalami perjalanan yang cukup dikenal dengan nama “Puslitbang tekMIRA” telah mengalami perjalanan yang cukup  panjang

 panjang yang yang dimulai dimulai dari dari sebuah sebuah biro biro di di bawah bawah naungan naungan Pusat Pusat Djawatan Djawatan GeologiGeologi dengan nama Balai Penyelidikan Mineral (1956).

dengan nama Balai Penyelidikan Mineral (1956).

Institusi tersebut kemudian berkembang dan mengalami beberapa kali Institusi tersebut kemudian berkembang dan mengalami beberapa kali  perubahan

 perubahan seperti seperti yang yang terjadi terjadi pada pada 1976 1976 menjadi menjadi Pusat Pusat Pengembangan Pengembangan TeknologiTeknologi Mineral (PPTM) sebagai penggabungan dari Balai Penelitian Tambang dan Mineral (PPTM) sebagai penggabungan dari Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan Pertambangan.

Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan Pertambangan.

Pada 1992, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) berubah Pada 1992, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM). Ketika menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM). Ketika Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departemen Energi dan Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departemen Energi dan

(15)

Sumber Daya Mineral pada 2001, organisasi ini berubah menjadi Pusat Penelitian dan Sumber Daya Mineral pada 2001, organisasi ini berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara yang berada di bawah Badan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral.

DR. Lobo Balia, M.Sc. yang menjabat sebagai kepala pusat pada waktu itu DR. Lobo Balia, M.Sc. yang menjabat sebagai kepala pusat pada waktu itu memperkenalkan istilah tekMIRA untuk menyebut institusi ini, nama tekMIRA memperkenalkan istilah tekMIRA untuk menyebut institusi ini, nama tekMIRA diharapkan dapat menjadi identitas atau ikon lembaga yang profesional dalam diharapkan dapat menjadi identitas atau ikon lembaga yang profesional dalam melakukan litbang dan pelayanan jasa teknologi mineral dan batubara.

melakukan litbang dan pelayanan jasa teknologi mineral dan batubara. Puslitbang

Puslitbangtek tek MIRA mempunyai visi dan misi sebagai berikut :MIRA mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi :

Visi : Menjadi Puslitbang yang terdepan, unggul, dan terpercaya dalam pemanfaatanMenjadi Puslitbang yang terdepan, unggul, dan terpercaya dalam pemanfaatan mineral dan batubara.

mineral dan batubara.

Misi :

Misi :  Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslitbang  Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslitbangtek tek MIRA memiliki empat misiMIRA memiliki empat misi utama, yaitu :

utama, yaitu : 1.

1. Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangunMelakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangun di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan batubara di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan batubara yang

yangup to date, efektif, efisien dan berwawasan lingkungan;up to date, efektif, efisien dan berwawasan lingkungan; 2.

2. Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangunMelakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangun di bidang teknologi penambangan mineral dan batubara yang sesuai dengan di bidang teknologi penambangan mineral dan batubara yang sesuai dengan kaidah

kaidah good mining practices good mining practices;; 3.

3. Melaksanakan pengkajian tekno ekonomi dan kebijakan mineral dan batubaraMelaksanakan pengkajian tekno ekonomi dan kebijakan mineral dan batubara terkini;

terkini;

Melaksanakan pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana prasarana, Melaksanakan pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana prasarana,  program,

 program, kerjasama kerjasama dan dan sistem sistem informasi informasi yang yang sesuai sesuai dengan dengan kaidahkaidah kepemerintahan/kelembagaan yang baik (

(16)

3.2

3.2 Tujuan dan ManfaatTujuan dan Manfaat 3.2.1

3.2.1 TujuanTujuan

 Tercapainya penguasaan teknologi, nilai tambah danTercapainya penguasaan teknologi, nilai tambah dan

diversifikasi pemanfaatan mineral dan batubara; diversifikasi pemanfaatan mineral dan batubara;

 Tercapainya penguasaan teknologi pertambangan yangTercapainya penguasaan teknologi pertambangan yang

 bermanfaat bagi industri pertambangan;  bermanfaat bagi industri pertambangan;

 Tersedianya hasil kajian tekno ekonomi mnineral danTersedianya hasil kajian tekno ekonomi mnineral dan

 batubara;  batubara;

 Tersedianya masukan kebijakan dan peraturan bidangTersedianya masukan kebijakan dan peraturan bidang

mineral dan batubara; mineral dan batubara;

 Tercapainya pengelolaan keuangan, sumber daya manusia,Tercapainya pengelolaan keuangan, sumber daya manusia,

sarana prasarana, program, kerjasama dan sistem informasi sarana prasarana, program, kerjasama dan sistem informasi untuk mewujudkan kepemerintahan/kelembagaan yang untuk mewujudkan kepemerintahan/kelembagaan yang  baik.

 baik. 3.2.2

3.2.2 ManfaatManfaat

 Dapat dijadikan prototype teknologi proses yang terujiDapat dijadikan prototype teknologi proses yang teruji

dalam menghasilkan produk yang memenuhi syarat untuk dalam menghasilkan produk yang memenuhi syarat untuk  pengguna.

 pengguna.

 Dapat Dapat meningkatkan meningkatkan minat minat pihak pihak ketiga ketiga dalamdalam

melaksanakan litbangnya sehingga tekMIRA dapat melaksanakan litbangnya sehingga tekMIRA dapat  berfungsi

 berfungsi sebagai sebagai public public services services atau atau industrial industrial serviceservice yang mengarah ke jasa teknologi.

yang mengarah ke jasa teknologi.

 Dapat dijadikan tempat pelatihan atau praktek untukDapat dijadikan tempat pelatihan atau praktek untuk

instansi, lembaga dan perguruan tinggi yang

instansi, lembaga dan perguruan tinggi yang

 berkepentingan.  berkepentingan.

 Dapat dijadikan sebagai ajang promosi teknologi prosesDapat dijadikan sebagai ajang promosi teknologi proses

mineral. mineral.

(17)

 Dapat mengembangkan litbang teknologi pengolahan danDapat mengembangkan litbang teknologi pengolahan dan

 pemanfaatan mineral.  pemanfaatan mineral.

Kelima tujuan tersebut mendukung misi Kementerian Energi dan Sumber Kelima tujuan tersebut mendukung misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berkaitan dengan kebijakan mineral dan energi nasional melalui Daya Mineral yang berkaitan dengan kebijakan mineral dan energi nasional melalui hasil kegiatan litbang yang berguna untuk kesinambungan penyediaan energi hasil kegiatan litbang yang berguna untuk kesinambungan penyediaan energi khususnya yang berasal dari batubara dan bahan baku serta produk mineral dan khususnya yang berasal dari batubara dan bahan baku serta produk mineral dan  batubara

 batubara yang yang memiliki memiliki nilai nilai tambah tambah untuk untuk keperluan keperluan sektor sektor industri industri dan dan sektorsektor  pengguna lainnya.

 pengguna lainnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknologi, Puslitbang Dalam pelaksanaan kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknologi, Puslitbang tek 

tek MIRA didukung oleh :MIRA didukung oleh : Laboratorium Pengujian : Laboratorium Pengujian :

 Laboratorium Kimia Mineral dan LingkunganLaboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan 

 Laboratorium Fisika MineralLaboratorium Fisika Mineral 

 Laboratorium BatubaraLaboratorium Batubara 

 Laboratorium GeomekanikaLaboratorium Geomekanika

Laboratorium Penelitian : Laboratorium Penelitian :

 Laboratorium Pengolahan MineralLaboratorium Pengolahan Mineral

 Laboratorium Piro/Hidro/ElektrometalurgiLaboratorium Piro/Hidro/Elektrometalurgi

 Laboratorium Teknologi BahanLaboratorium Teknologi Bahan

(18)

 Laboratorium Penelitian Swabakar BatubaraLaboratorium Penelitian Swabakar Batubara

 Laboratorium Desain dan Permodelan PenambanganLaboratorium Desain dan Permodelan Penambangan

 Laboratorium Otomatisasi Peralatan Eksplorasi dan PenambanganLaboratorium Otomatisasi Peralatan Eksplorasi dan Penambangan

Sentra percontohan dan peralatan penunjang yang dimiliki antara lain : Sentra percontohan dan peralatan penunjang yang dimiliki antara lain :

 Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara di Palimanan Cirebon;Sentra Teknologi Pemanfaatan Batubara di Palimanan Cirebon;

 Sentra Percontohan Pengolahan Mineral di Cipatat Bandung Barat;Sentra Percontohan Pengolahan Mineral di Cipatat Bandung Barat;

 Peralatan Pemboran canggih dan mutakhir;Peralatan Pemboran canggih dan mutakhir;

 Peralatan litbang Penambangan dan Air Tanah;Peralatan litbang Penambangan dan Air Tanah;

(19)

Puslitbang tekMIRA bergerak di bidang penelitian dan pengembangan Puslitbang tekMIRA bergerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan batubara.

teknologi mineral dan batubara.

PRODUK PRODUK - Geoteknologi Tambang - Geoteknologi Tambang - Teknologi Penambangan - Teknologi Penambangan - Lingkungan Pertambangan - Lingkungan Pertambangan - Teknologi Pengolahan Mineral - Teknologi Pengolahan Mineral

- Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batu Bara - Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batu Bara - Tekno-Ekonomi Mineral dan Batu Bara

- Tekno-Ekonomi Mineral dan Batu Bara - Teknologi Informasi Pertambangan - Teknologi Informasi Pertambangan

JASA JASA

Jasa teknologi merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat yang Jasa teknologi merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh tekMIRA.

dilakukan oleh tekMIRA.

Kegiatan ini merupakan penunjang yang sangat penting untuk mendukung Kegiatan ini merupakan penunjang yang sangat penting untuk mendukung mandirinya institusi.

mandirinya institusi.

Banyaknya pelayanan jasa yang dikerjakan merupakan salah satu tolok ukur Banyaknya pelayanan jasa yang dikerjakan merupakan salah satu tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas tekMIRA.

kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas tekMIRA.

Jenis pelayanan jasa yang dapat diberikan tekMIRA kepada masyarakat meliputi : Jenis pelayanan jasa yang dapat diberikan tekMIRA kepada masyarakat meliputi : - JASA PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA MINERAL

- JASA PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA MINERAL - JASA PENGUJIAN KIMIA LINGKUNGAN

- JASA PENGUJIAN KIMIA LINGKUNGAN - JASA PENGUJIAN X-RAY

- JASA PENGUJIAN X-RAY

- JASA PENGUJIAN MINERALOGI - JASA PENGUJIAN MINERALOGI - JASA PENGUJIAN FISIKA MINERAL - JASA PENGUJIAN FISIKA MINERAL

(20)

- JASA PENGUJIAN ANALISIS PROKSIMAT - JASA PENGUJIAN ANALISIS PROKSIMAT - JASA PENGUJIAN ANALISIS ULTIMAT - JASA PENGUJIAN ANALISIS ULTIMAT

- JASA PENGUJIAN ANALISIS BENTUK BELERANG - JASA PENGUJIAN ANALISIS BENTUK BELERANG - JASA PENGUJIAN LAINNYA

- JASA PENGUJIAN LAINNYA

- JASA ANALISIS GAS DAN CAIRAN BATU BARA - JASA ANALISIS GAS DAN CAIRAN BATU BARA - JASA PENGUJIAN MEKANIKA BATUAN

- JASA PENGUJIAN MEKANIKA BATUAN

- JASA PENGUJIAN GEOTEKNOLOGI TAMBANG - JASA PENGUJIAN GEOTEKNOLOGI TAMBANG

- JASA ANALISIS DAN DESAIN GEOTEKNOLOGI TAMBANG - JASA ANALISIS DAN DESAIN GEOTEKNOLOGI TAMBANG - JASA PENYELIDIKAN / SURVEY GEOFISIKA TAMBANG - JASA PENYELIDIKAN / SURVEY GEOFISIKA TAMBANG - JASA PENGUJIAN MEKANIKA TANAH

- JASA PENGUJIAN MEKANIKA TANAH

- JASA TEKNOLOGI INFORMASI PERTAMBANGAN - JASA TEKNOLOGI INFORMASI PERTAMBANGAN - BIMBINGAN TEKNIS

- BIMBINGAN TEKNIS

3.3

3.3 KegiatanKegiatan

3.3.1

3.3.1 Eksploitasi Tambang dan Pengolahan Sumber Daya AlamEksploitasi Tambang dan Pengolahan Sumber Daya Alam

Kegiatan awal yang kami lakukan di tekMIRA mengunjungi beberapa Kegiatan awal yang kami lakukan di tekMIRA mengunjungi beberapa laboratorium:

laboratorium:

 Laboratorium Mekanika BatuanLaboratorium Mekanika Batuan 

 Laboratorium BatubaraLaboratorium Batubara 

 Laboratorium MineralLaboratorium Mineral 

(21)

3.3.2

3.3.2 Pengolahan dan Pemanfaatan MineralPengolahan dan Pemanfaatan Mineral

Kegiatan yang kami lakukan adalah mengunjungi beberapa tempat Kegiatan yang kami lakukan adalah mengunjungi beberapa tempat  pengolahan, yaitu:

 pengolahan, yaitu:

 Proses Peningkatan Kadar ZeolitProses Peningkatan Kadar Zeolit 

 Proses Peningkatan Kadar KaolinProses Peningkatan Kadar Kaolin 

 Proses Peningkatan Kadar BentonitProses Peningkatan Kadar Bentonit 

 Proses Peningkatan Kadar FeldsparProses Peningkatan Kadar Feldspar 

 Proses Peningkatan Kadar EmasProses Peningkatan Kadar Emas 

 Pengolahan BauksitPengolahan Bauksit 

 Pembuatan Pupuk Majemuk Berbasis MineralPembuatan Pupuk Majemuk Berbasis Mineral 

 Pembuatan Pupuk KiseritPembuatan Pupuk Kiserit 

 Proses Peningkatan Kadar FosfatProses Peningkatan Kadar Fosfat

 Namun, dari

 Namun, dari sembilan kegiatan sembilan kegiatan tersebut hantersebut hanya beberapa ya beberapa kegiatan kegiatan yang dapatyang dapat dilihat antara lain :

dilihat antara lain :

 Pembuatan Pupuk Majemuk Berbasis MineralPembuatan Pupuk Majemuk Berbasis Mineral

Pupuk majemuk berbasis mineral adalah pupuk multi hara yang Pupuk majemuk berbasis mineral adalah pupuk multi hara yang mengandung unsur N, P, K, Mg, Ca, S , dan unsur

mengandung unsur N, P, K, Mg, Ca, S , dan unsur –  –   unsur mikro lainnya  unsur mikro lainnya seperti B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn dalam jumlah tertentu. Unsur P dan C berasal seperti B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn dalam jumlah tertentu. Unsur P dan C berasal dari fosfat, Mg dan Ca berasal dari dolomit, S berasal dari belerang, dan dari fosfat, Mg dan Ca berasal dari dolomit, S berasal dari belerang, dan unsur mikro lainnya tinggal ditambahkan pada

(22)

1

1  –  –   5 cm kemudian dikeringkan sampai kadar airnya tinggal 5% untuk  5 cm kemudian dikeringkan sampai kadar airnya tinggal 5% untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam

selanjutnya dimasukkan ke dalam crusher crusher . Setelah dari crusher kemudin. Setelah dari crusher kemudin dimasukkan ke dalam

dimasukkan ke dalammixer,mixer, di dalam di dalam mixer,mixer, fosfat dicampur dengan H2SO4 fosfat dicampur dengan H2SO4 + CaMgCO3 (dolomite). Di sini dolomit brfungsi sebagai penetral. Tahapan + CaMgCO3 (dolomite). Di sini dolomit brfungsi sebagai penetral. Tahapan selanjutnya adalah dilakukan pengeringan sampai kadar airnya 5-10 %. selanjutnya adalah dilakukan pengeringan sampai kadar airnya 5-10 %. Setelah itu ditambah unsur hara mikro sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas Setelah itu ditambah unsur hara mikro sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas  proses mencapai 900k

 proses mencapai 900kg/hari. Penggunaan dg/hari. Penggunaan dari pupuk ari pupuk majemuk sebanyak majemuk sebanyak 300300 kg/Ha. Bagan proses ditunjukkan padagambar di bawah ini.

(23)

DIAGRAM ALIR DIAGRAM ALIR

PEMBUATAN PUPUK MAJEMUK PEMBUATAN PUPUK MAJEMUK

Fosfat Fosfat Jaw Crusher Jaw Crusher Bucket Bucket Elevator Elevator Rotary Dryer Rotary Dryer (dipanaskan 200 (dipanaskan 200ooCC)) Mill Mill Bucket Bucket Elevator  Elevator  Vibrating Screen Vibrating Screen (lolos 60 mess yang (lolos 60 mess yang

Dolomit Dolomit Jaw Crusher Jaw Crusher Bucket Bucket Elevator Elevator Rotary Dryer Rotary Dryer (dipanaskan 200 (dipanaskan 200ooC)C) Mill Mill Bucket Bucket Elevator Elevator Vibrating Screen Vibrating Screen (lolos 60 mess yang (lolos 60 mess yang Mixer + Air Mixer + Air Dalam bentuk Dalam bentuk  bongkah  bongkah Jaw Crusher Jaw Crusher Bucket Bucket Elevator Elevator Rotary Dryer Rotary Dryer (dipanaskan (dipanaskan Mill Mill Bucket Bucket Elevator Elevator Vibrating Screen Vibrating Screen (lolos 60 mess yang (lolos 60 mess yang

(24)

Tabel 4.1 Tabel 4.1

Komposisi campuran bahan baku pembuatan pupuk majemuk  Komposisi campuran bahan baku pembuatan pupuk majemuk 

Kode

Kode Fosfat Fosfat (%) (%) HH22SOSO44 (%) (%) DolomitDolomit (%) (%) PM1 PM1 50 50 30 30 2020 PM2 PM2 50 50 25 25 2525 PM3 PM3 50 50 20 20 3030 PM4 PM4 50 50 15 15 3535 PM5 PM5 56,2 56,2 19,5 19,5 24,224,2 

 Proses Peningkatan Kadar EmasProses Peningkatan Kadar Emas

Bijih emas primer, tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, Bijih emas primer, tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan bijih emas alluvial tersebar dominan di Jawa, Sumatera, sedangkan bijih emas alluvial tersebar dominan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Kondisi kadar emas di Indonesia saat ini Kalimantan, dan Papua. Kondisi kadar emas di Indonesia saat ini cenderung rendah, sehingga perlu penerapan teknologi yang tepat untuk cenderung rendah, sehingga perlu penerapan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kadar dari emas tersebut. Sentra Percontohan pengolahan meningkatkan kadar dari emas tersebut. Sentra Percontohan pengolahan Mineral untuk meningkatkan kadar emas menggunakan metode sianidasi Mineral untuk meningkatkan kadar emas menggunakan metode sianidasi dan karbon aktif dengan kapasitas proses 1 ton umpan/jam.

dan karbon aktif dengan kapasitas proses 1 ton umpan/jam.

Peningkatan kadar emas ini menggunakan banyak tangki yang Peningkatan kadar emas ini menggunakan banyak tangki yang memiliki fungsi yang berbeda

memiliki fungsi yang berbeda –  –   beda. Tangki 1 dan 2 digunakan untuk  beda. Tangki 1 dan 2 digunakan untuk  proses

 proses pelarutan pelarutan emas emas dan dan sianida. sianida. Tangki Tangki 3 3 digunakan digunakan untuk untuk pemasokanpemasokan karbon aktif dan masuknya ion emas. Pada tangki 7 pulp mengalir karbon aktif dan masuknya ion emas. Pada tangki 7 pulp mengalir kemudian terjadi ellution dan ada karbon yang mengendap di katoda, kemudian terjadi ellution dan ada karbon yang mengendap di katoda, karbon yang mengendap di katoda ini kemudian dicuci dan menghasilkan karbon yang mengendap di katoda ini kemudian dicuci dan menghasilkan

(25)

Pada umumnya pengolahan emas menggunakan sianidasi dan karbon Pada umumnya pengolahan emas menggunakan sianidasi dan karbon aktif. Prinsipnya yaitu dilarutkan dulu kemudian diserap oleh karbon aktif aktif. Prinsipnya yaitu dilarutkan dulu kemudian diserap oleh karbon aktif dan dilepaskan kembali. Karbon aktif yang digunakan merupakan absorban dan dilepaskan kembali. Karbon aktif yang digunakan merupakan absorban yang biasa digunakan untuk menyerap logam emas dan perak yang larut. yang biasa digunakan untuk menyerap logam emas dan perak yang larut. Yang harus diperhatikan dalam memilih karbon aktif antara lain kekerasan, Yang harus diperhatikan dalam memilih karbon aktif antara lain kekerasan, aktivitas, kapasitas total emas yang diserap, bentuk dan distribusi ukuran aktivitas, kapasitas total emas yang diserap, bentuk dan distribusi ukuran karbon, persentase abu, dan lain-lain.

karbon, persentase abu, dan lain-lain.

Proses selanjutnya adalah elution. Proses elution adalah proses Proses selanjutnya adalah elution. Proses elution adalah proses  pelepasan

 pelepasan kembali kembali senyawa senyawa kompleks kompleks emas emas dan dan perak perak dari dari karbon karbon aktif.aktif. Setelah melalui berbagai tahapan, dari elution colom didapatkan larutan Setelah melalui berbagai tahapan, dari elution colom didapatkan larutan kaya dan siap dilakukan

kaya dan siap dilakukan proses selanjutnya, yaitu elektrowining.proses selanjutnya, yaitu elektrowining.

Prinsip elektrowining adalah mengendapkan logam pada larutan kaya Prinsip elektrowining adalah mengendapkan logam pada larutan kaya dengan menggunakan katoda dan anoda. Logam-logam yang dinginkan dengan menggunakan katoda dan anoda. Logam-logam yang dinginkan akan menempel pada katoda dan kemudian dikeruk. Produk dari akan menempel pada katoda dan kemudian dikeruk. Produk dari elektrowining ini adalah cake yang selanjutnya siap untuk dilebur.

elektrowining ini adalah cake yang selanjutnya siap untuk dilebur.

Cake dari proses elektrowining tersebut dilebur pada temperature Cake dari proses elektrowining tersebut dilebur pada temperature minimal 1200°C. Hasil proses peleburan ini adalah bullion,yaitu campuran minimal 1200°C. Hasil proses peleburan ini adalah bullion,yaitu campuran emas dan perak.

emas dan perak.

Campuran emas dan perak tersebut dipisahkan lagi untuk Campuran emas dan perak tersebut dipisahkan lagi untuk mendapatkan logam emas dan perak murni. Pada proses ini, digunakan mendapatkan logam emas dan perak murni. Pada proses ini, digunakan larutan HNO

larutan HNO33  sehingga didapatkan AgNO  sehingga didapatkan AgNO33  cair dan emas padat. Setelah  cair dan emas padat. Setelah  benar-benar terpisah, emas padat dikeringkan dan kemudian dilebur.

 benar-benar terpisah, emas padat dikeringkan dan kemudian dilebur.

Perak hasil dari pemisahan bullion juga dapat diambil. Caranya adalah Perak hasil dari pemisahan bullion juga dapat diambil. Caranya adalah diendapkan terlebih dahulu dengan NaCl. Reaksi kimianya adalah AgNO diendapkan terlebih dahulu dengan NaCl. Reaksi kimianya adalah AgNO33 + NaCl →AgCl +NaNO

+ NaCl →AgCl +NaNO33. AgCl yang dihasilkan akan mengendap, diambil,. AgCl yang dihasilkan akan mengendap, diambil, kemudian dilebur kembali menjadi Ag. Bagan proses peningkatan kadar kemudian dilebur kembali menjadi Ag. Bagan proses peningkatan kadar emas pada gambar di bawah ini.

(26)

DIAGRAM ALIR DIAGRAM ALIR

PENINGKATAN KADAR EMAS PENINGKATAN KADAR EMAS

Bahan baku Bahan baku (altrasit) (altrasit) Jaw Crusher Jaw Crusher 1 1 ccmm Belt Belt Conveyor Conveyor Vibrating Vibrating Screen Screen Cone Crusher Cone Crusher Hydro Cyclone Hydro Cyclone Ball Mill Ball Mill Over Flow Over Flow Tangki Sianidasi Tangki Sianidasi si

siananidida 15a 15%%

Tangki Tangki Karbon Aktif Karbon Aktif

(emas dan perak diserap) (emas dan perak diserap)

Elution Elution (emas dan perak (emas dan perak

dilepaskan) dilepaskan) Under Flow Under Flow Elektrowining Elektrowining (Katoda dan Anoda) (Katoda dan Anoda)

Emas dan Perak menempel Emas dan Perak menempel

 pada katoda  pada katoda Cake Cake Dilebur 1200 Dilebur 1200oo C C Bullion Bullion + HNO

+ HNO33 => AgNO => AgNO33 + Emas Padat + Emas Padat

AgNO

(27)

 Manfaat Meningkatkan KadarManfaat Meningkatkan Kadar

1.

1. Mengurangi ongkos peleburan.Mengurangi ongkos peleburan. 2.

2. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan. 3.

3. Proses pemisahan secara fisik jauh lebih sederhana danProses pemisahan secara fisik jauh lebih sederhana dan menguntungkan dari pada proses pemisahan secara kimia.

menguntungkan dari pada proses pemisahan secara kimia.

 Pengolahan BauksitPengolahan Bauksit

Pengolahan Bauksit merupakan hal baru di Sentra Percontohan Pengolahan Bauksit merupakan hal baru di Sentra Percontohan Pengolahan Mineral, karena baru saja dibuka pengolahannya. Proses Pengolahan Mineral, karena baru saja dibuka pengolahannya. Proses tersebut disamping mengolah bauksit juga mengolah taillingnya juga. Jadi tersebut disamping mengolah bauksit juga mengolah taillingnya juga. Jadi diharapkan dari bahan baku yaitu bauksit dapat 100% diolah baik diharapkan dari bahan baku yaitu bauksit dapat 100% diolah baik konsentrat maupun tailling. Konsentrat diolah menjadi Alumina konsentrat maupun tailling. Konsentrat diolah menjadi Alumina sedangkan tailling diolah menjadi PaC dan FeS. Mengingat harga sedangkan tailling diolah menjadi PaC dan FeS. Mengingat harga Alumina sangat mahal maka Sentra Percontohan Pengolahan mineral Alumina sangat mahal maka Sentra Percontohan Pengolahan mineral  berinovasi

 berinovasi untuk untuk mengolah mengolah Bauksit Bauksit tersebut tersebut menjadi menjadi Alumina Alumina sekaligussekaligus mengolah taillingnya. Proses pengolahan bauksit ditunjukan pada gambar mengolah taillingnya. Proses pengolahan bauksit ditunjukan pada gambar di bawah ini.

(28)

DIAGRAM ALIR DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BAUKSIT PENGOLAHAN BAUKSIT

Bauksit

Bauksit Belt ConveyorBelt Conveyor Jaw CrusherJaw Crusher

Bucket Elevator Bucket Elevator Belt Conveyor Belt Conveyor Rotary Drum Rotary Drum

(menghilangkan mineral pengotor) (menghilangkan mineral pengotor)

Konsentrat

Konsentrat TaillingTailling

Bucket Bucket Elevator Elevator Rotary Dryer Rotary Dryer Bauksit Kering Bauksit Kering Auto

Auto Claff/Reaktor Claff/Reaktor ++  NaOH  NaOH (Pengadukan dan (Pengadukan dan Pemanasan) Pemanasan)

Auto Claff/Reaktor + NaOH Auto Claff/Reaktor + NaOH

(Pengadukan dan (Pengadukan dan

Pemanasan) Pemanasan)

PaC dan FeS PaC dan FeS

Alumina Alumina Hidrat Hidrat

(29)

 Manfaat AluminiumManfaat Aluminium 1.

1. Sebagai bahan bangunan dan konstruksiSebagai bahan bangunan dan konstruksi 2.

2. Sebagai wadah pengemasan produkSebagai wadah pengemasan produk 3.

3. Sebagai bahan utama dalam pembuatan alat transportasiSebagai bahan utama dalam pembuatan alat transportasi 4.

4. Sebagai komponen utama dalam industry otomotifSebagai komponen utama dalam industry otomotif 5.

(30)

BAB IV

BAB IV

PENAMBANGA

PENAMBANGAN ANDESIT

N ANDESIT DI PT. PANGHEGAR

DI PT. PANGHEGAR

4.1

4.1 Lokasi Lokasi dan dan Kesampaian Kesampaian DaerahDaerah

PT.PANGHEGAR terletak di Desa Lagadar Kecamatan Leuwi Gajah PT.PANGHEGAR terletak di Desa Lagadar Kecamatan Leuwi Gajah Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat.

Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat.

4.2

4.2 Genesha Genesha Batu Batu AndesitAndesit

Batu andesit berasal dari magma yang biasanya meletus dari

Batu andesit berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes stratovolcanoes  pada lahar

 pada lahar tebal yang tebal yang mengalir, beberapa mengalir, beberapa diantaranya penyebaranndiantaranya penyebarannya dapat menya dapat mencapaicapai  beberapa

 beberapa kilometer. kilometer. Magma Magma andesit andesit dapat dapat juga juga menghasilkan menghasilkan letusan letusan seperti seperti bahanbahan  peledak

 peledak yang kuat yang kuat yang kemudian yang kemudian membentuk arus membentuk arus pyroklastik danpyroklastik dan surges surges dan suatu dan suatu kolom letusan yang sangat besar. Batu andesit terbentuk pada temperatur antara 900 kolom letusan yang sangat besar. Batu andesit terbentuk pada temperatur antara 900 dan 1100°C. Di dalam batu andesit terdapat sekitar 52-63% kandungan silika

dan 1100°C. Di dalam batu andesit terdapat sekitar 52-63% kandungan silika((22)).. Mineral-mineral penyusun andesit utama terdiri dari

Mineral-mineral penyusun andesit utama terdiri dari plagioclase  plagioclase feldsparfeldspar danjugadanjuga terdapat mineral

terdapat mineral  pyroxene pyroxene ((clino-pyroxeneclino-pyroxene dandan orthopyroxeneorthopyroxene) dan) dan hornblendehornblende dalam jumlah yang kecil.

dalam jumlah yang kecil.

4.3 Eksplorasi 4.3 Eksplorasi

Eksplorasi batu andesit yang umum dikerjakan adalah untuk menghitung Eksplorasi batu andesit yang umum dikerjakan adalah untuk menghitung volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan sedangkan kegiatan awal berupa volume cadangan dan mengetahui kualitas cadangan sedangkan kegiatan awal berupa  pencarian endapan

 pencarian endapan (prospeksi) umumnya dilakuk(prospeksi) umumnya dilakukan dengan an dengan mempelajari peta geolomempelajari peta geologigi kemudian dilakukan survey tinjau didaerah yang mengandung batuan beku. Batu kemudian dilakukan survey tinjau didaerah yang mengandung batuan beku. Batu

(31)

andesit termasuk dalam batuan beku luar yang bersifat intermediet, batu andesit andesit termasuk dalam batuan beku luar yang bersifat intermediet, batu andesit mempunyai resistensi yang tinggi sehingga biasanya dijumpai dalam bentuk mempunyai resistensi yang tinggi sehingga biasanya dijumpai dalam bentuk bukit- bukit andesit. Tahap kegiatan eksplorasi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:  bukit andesit. Tahap kegiatan eksplorasi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

 Pemetaan TopografiPemetaan Topografi 

 Pengambilan Conto BongkahPengambilan Conto Bongkah 

 Pemboran IntiPemboran Inti 

 Analisis Conto (Sifat Fisik dan Mekanik)Analisis Conto (Sifat Fisik dan Mekanik) 

 Perhitungan CadanganPerhitungan Cadangan

Eksplorasi geofisika kadang-kadang juga dilakukan untuk menentukan Eksplorasi geofisika kadang-kadang juga dilakukan untuk menentukan geometri endapan batu gamping sebelum dilakukan pemboran inti.

geometri endapan batu gamping sebelum dilakukan pemboran inti.

4.4 Penambangan 4.4 Penambangan

Kegiatan awal penambangan meliputi kegiatan pembersihan Kegiatan awal penambangan meliputi kegiatan pembersihan lahan, pengupasan lapisan penutup, baru kegiatan utama penambangan yang lahan, pengupasan lapisan penutup, baru kegiatan utama penambangan yang terdiri dari pembongkaran, pemuatan, pengangkutan.

terdiri dari pembongkaran, pemuatan, pengangkutan.

4.4.1

4.4.1 Pembersihan Pembersihan Lahan Lahan (Land (Land Clearing)Clearing)

Pembersihan lahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan Pembersihan lahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum pengupasan lapisan penutup. Kegiatan ini dikerjakan bila pada suatu sebelum pengupasan lapisan penutup. Kegiatan ini dikerjakan bila pada suatu lahan yang akan ditambang terdapat pohon-pohon besar atau semak-semak, lahan yang akan ditambang terdapat pohon-pohon besar atau semak-semak, sehingga jika dilakukan pembersihan lahan akan mengganggu kegiatan sehingga jika dilakukan pembersihan lahan akan mengganggu kegiatan  pengupasan lapisan tanah penutup.

(32)

4.4.2

4.4.2 Pengupasan Pengupasan Lapisan Lapisan Penutup Penutup (Stripping (Stripping Over Over Burden)Burden)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengupas lapisan tanah penutup Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengupas lapisan tanah penutup sehingga andesit yang memenuhi syarat dapat ditambang dengan mudah. sehingga andesit yang memenuhi syarat dapat ditambang dengan mudah. Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batuan yang Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batuan yang menutup dibahan galian yang akan ditambang.

menutup dibahan galian yang akan ditambang.

4.4.3

4.4.3 Pembongkaran ( Destruction)Pembongkaran ( Destruction)

Untuk membongkar batu andesit dari batuan induknya, dilakukan Untuk membongkar batu andesit dari batuan induknya, dilakukan metode pengeboran dan peledakan. Hal ini dilakukan karena cadangan andesit metode pengeboran dan peledakan. Hal ini dilakukan karena cadangan andesit yang masih cukup besar, kekerasan batuannya cukup tinggi dan efektivitas yang masih cukup besar, kekerasan batuannya cukup tinggi dan efektivitas target produksi yang ingin dicapai.

target produksi yang ingin dicapai.

 PemboranPemboran

Metode pemboran yang utama dipergunakan dalam tambang Metode pemboran yang utama dipergunakan dalam tambang terbuka atau

terbuka atau quarryquarry adalah pemboran pertikal atau miring. Dalamadalah pemboran pertikal atau miring. Dalam  pekerjaan

 pekerjaan tambang, tambang, pemboran pemboran ini ini dilakukan dilakukan untuk untuk media media bahanbahan  peledak.

 peledak. Sehingga Sehingga dapat dapat difungsikan difungsikan sebagaimana sebagaimana mestinya mestinya dan dan jugajuga  pemboran ini sangat berpengaruh terhadap bentuk

 pemboran ini sangat berpengaruh terhadap bentuk permukaan tambangpermukaan tambang khususnya bentuk

khususnya bentuk benchbench yang diledakkan. Oleh karena itu, agar hasilyang diledakkan. Oleh karena itu, agar hasil dari suatu proses peledakan baik itu dilihat dari fragmentasi batuan dari suatu proses peledakan baik itu dilihat dari fragmentasi batuan dan kondisi dari tambang yang terbentuk terkoordinasi dengan baik, dan kondisi dari tambang yang terbentuk terkoordinasi dengan baik, maka pola pemboran yang baik, aman dan efisien adalah “

maka pola pemboran yang baik, aman dan efisien adalah “StaggeredStaggered  Dill

 Dill PatternPattern” dan pola peledakan yang digunakan adalah “” dan pola peledakan yang digunakan adalah “StaggeredStaggered

‘V’ Cut  ‘V’ Cut ”.”.

(33)

I.

I. Bahan Peledak MekanisBahan Peledak Mekanis

Senyawa dalam bahan peledak mekanis akan segera bereaksi dan berubah Senyawa dalam bahan peledak mekanis akan segera bereaksi dan berubah menjadi gas akibat suatu elemen panas yang dimasukkan ke dalam bahan menjadi gas akibat suatu elemen panas yang dimasukkan ke dalam bahan  peledak tersebut, Contoh : Cardox,

 peledak tersebut, Contoh : Cardox, II.

II. Bahan Peledak kimia,Bahan Peledak kimia,

Berdasarkan kecepatan reaksinya dibedakan jadi dua : Berdasarkan kecepatan reaksinya dibedakan jadi dua :

1.

1. Bahan peledak kuat : mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi antaraBahan peledak kuat : mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi antara 5000-24000 fps, tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, antara 5000-24000 fps, tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, antara 50.000-4.000.000 psi, sifat reaksinya adalah detonasi, yaitu penyebaran 4.000.000 psi, sifat reaksinya adalah detonasi, yaitu penyebaran gelombang kejut.

gelombang kejut.

Bahan peledak kuat dibagi jadi dua : Bahan peledak kuat dibagi jadi dua :

a.

a. Primary explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledakPrimary explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena terkena api, benturan , gesekan , dll, misal Lead azide karena terkena api, benturan , gesekan , dll, misal Lead azide –  –  PbN

PbN66, mercury fulminate- Hg(ONC), mercury fulminate- Hg(ONC)22, untuk bahan isi, untuk bahan isi detonator

detonator  b.

 b. Secondary explosive, bahan peledak yang hanya akan meledakSecondary explosive, bahan peledak yang hanya akan meledak apabila ada ledakan yang mendahuluinya, misal ledakan dari apabila ada ledakan yang mendahuluinya, misal ledakan dari sebuah detonator atau primer

sebuah detonator atau primer

Contoh bahan peledak kuat adalah : semua jenis dinamit, Contoh bahan peledak kuat adalah : semua jenis dinamit, TNT-C

C66HH22CHCH33(NO(NO22))33, Nitrogliserin-C, Nitrogliserin-C33HH55(NO(NO33))33, PETN-C, PETN-C55HH88 N N44OO1212 2.

2. Bahan Peledak lemah, kecepatan reaksinya rendah, kurang dari 5000Bahan Peledak lemah, kecepatan reaksinya rendah, kurang dari 5000 fps, tekanan yang dihasilkan kurang dari 50.000 psi, sifat reaksinya fps, tekanan yang dihasilkan kurang dari 50.000 psi, sifat reaksinya adalah deflagasi, deflagasi merupakan reaksi pembakaran yang adalah deflagasi, deflagasi merupakan reaksi pembakaran yang  berlangsung

 berlangsung secara secara amat amat cepat, cepat, sehingga sehingga mengakibatkan mengakibatkan pembentukanpembentukan gas-gas dan meningkatkan tekananselama proses pembakaran gas-gas dan meningkatkan tekananselama proses pembakaran  berlangsung. Ekspansi tekanan ini menghasilkan efek pengangkatan  berlangsung. Ekspansi tekanan ini menghasilkan efek pengangkatan yangyang  besarnya sebanding dengan proses pembakaran yang terjadi.

(34)

Black powder merupakan campuran dari arang, belerang dan potasium Black powder merupakan campuran dari arang, belerang dan potasium nitrat,

nitrat, dan secara dan secara ideal reaksinya sideal reaksinya sbb :bb : 8C + 3S + 10KNO

8C + 3S + 10KNO33 3K 3K 22SOSO44 + 2K  + 2K 22COCO33 + 6CO + 6CO22+ 5N+ 5N22

Sifat dar black powder adalah : Sangat aman terhadap goncangan tapi Sifat dar black powder adalah : Sangat aman terhadap goncangan tapi sangat peka terhadap panas, mudah rusak apabilaair atau lembab.

sangat peka terhadap panas, mudah rusak apabilaair atau lembab.

Untuk penggunaan ditempat-tempat yang mengandung gas atau Untuk penggunaan ditempat-tempat yang mengandung gas atau  berdebu,

 berdebu, digunakan digunakan bahan bahan peledak peledak yang yang lulus lulus uji uji sebagai sebagai permisiblepermisible explosive. Bahan peledak jenis khusus ini lazim dipakai explosive. Bahan peledak jenis khusus ini lazim dipakai ditambang-tambang batubara.. Bahan peledak lemah yang tak lulus uji disebut non tambang batubara.. Bahan peledak lemah yang tak lulus uji disebut non  permisible explosive.

 permisible explosive.

Tidak semua permissible explosive termasuk bahan peledak lemah, Tidak semua permissible explosive termasuk bahan peledak lemah,  bahkan

 bahkan saat saat ini ini banyak banyak permissible permissible explosive explosive yang yang termasuk termasuk bahanbahan  peledak kuat.

 peledak kuat.

Permisible explosive yang digunakan saat ini umumnya berkomposisi Permisible explosive yang digunakan saat ini umumnya berkomposisi ammonium dynamite yang diberi bahan adiktifmisalnya sodium ammonium dynamite yang diberi bahan adiktifmisalnya sodium chloride(NaCl) yang berfungsi sebagai flame depressant untuk chloride(NaCl) yang berfungsi sebagai flame depressant untuk memperoleh temperature peledakan rendah, volume gas sedikit dan memperoleh temperature peledakan rendah, volume gas sedikit dan  penyalaan sesingkat

 penyalaan sesingkat mungkin sehingga mungkin sehingga denga ddenga demikian akan emikian akan mengurangimengurangi kemungkinan peledakan sekunderdari gas methane dan debu batubara. kemungkinan peledakan sekunderdari gas methane dan debu batubara.

Permisible explosive mempunyai kecepatan detonasi antara Permisible explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 5000-18000 fps, tergantung dari bentuknya (granular atau gelatin, untuk 18000 fps, tergantung dari bentuknya (granular atau gelatin, untuk granular VODnya lebih rendah).

granular VODnya lebih rendah).

Untuk memperoleh karegori permissible explosive , bahan peledak Untuk memperoleh karegori permissible explosive , bahan peledak harus memenuhi persyaratan atau lulus uji dari ketetapan pemerintah, harus memenuhi persyaratan atau lulus uji dari ketetapan pemerintah, contoh : persyaratan yang dibuat biro pertambangan Amarika Serikat, contoh : persyaratan yang dibuat biro pertambangan Amarika Serikat, yaitu bahan peledak harus lulus uji

yaitu bahan peledak harus lulus uji non ignition dalam suatu gnon ignition dalam suatu gallery test (allery test ( terowongan buatan yang diisi campuran antara gas methane, gas alam dan terowongan buatan yang diisi campuran antara gas methane, gas alam dan atau bebu batubara dengan perbandingan komposisi tertentu).

Gambar

Gambar 2.1 : Lokasi Kontrak Karya PT. JMIGambar 2.1 : Lokasi Kontrak Karya PT. JMI
Gambar 4. Mineral Besi Pada Pasir BesiGambar 4. Mineral Besi Pada Pasir Besi
Gambar 5. Hubungan Derajat Liberasi Dengan Ukuran Pasir BesiGambar 5. Hubungan Derajat Liberasi Dengan Ukuran Pasir Besi
Gambar 2.2 : Lokasi Titik Bor Eksplorasi PT. JMIGambar 2.2 : Lokasi Titik Bor Eksplorasi PT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral , Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "Lemigas". 1

Perubahan warna yang terjadi adalah menjadi kuning, kemudian terjadi perubahan warna lagi setelah larutan NaOH dan HCl ditetesi fenoftalein dari

.erjadinya perubahan )asa dari padat menjadi cair dapat dikatakan  baha telah terjadi perubahan entropi positi), karena adanya perubahan ketidakteraturan pada ?a:*

Lokasi Penelitian adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekMIRA, lahir dari penggabungan Balai Penelitian Tambang dan

Dalam menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara diperlukan suatu dukungan dana atau biaya yang

Hal ini disadari betul oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) sehingga menjadi dasar dalam melaksanakan program

kerjasama antara Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Pusbang TTG-LIPI) Subang.. Sebagai

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, bersama- sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, nilai ekspor