• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Puslitbang Tekmira Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Puslitbang Tekmira Bandung"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PUSLITBANG TEKMIRA

(PUSAT PENELITIAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA)

BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh: AldilaAsyafira H

NIM : 41810125

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

63

RIWAYAT HIDUP

Nama : Aldila Asyafira H

Nama Panggilan : Dila

Tempat. Tanggal Lahir : Bandung, 20 November 1992

Alamat : Jl. Pagarsih No.45 RT/RW 09/01 Kel. Jamika Kec. Bojongloa Kaler,

Bandung 40612

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi Badan : + 163 cm

Berat Badan : + 58 Kg

No . Telp : (022) 6022428

(5)

64

Anak Ke- : 1 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : Dedi Supriadi

Nama Ibu : Mimin Lasmini

PENDIDIKAN FORMAL

1996 – 1997 TK Puspita Asih, Bandung

1997 – 2004 SDN Jamika II, Bandung

2004 - 2007 SMPN 23 Bandung

2007 - 2010 SMA Pasundan 1 Bandung

2010 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM )

PENDIDIKAN NON-FORMAL

2004 - 2007 Paskibra SMPN 23 Bandung

2005 – 2007 Bimbingan Belajar di Primagama Peta

2007 – 2009 Osis SMA Pasundan 1 Bandung

2008 – 2009 Bimbingan Belajar di Ganesha Operation Buah Batu

PENGALAMAN ORGANISASI

Bersertifikat Table Manner di Hotel Amarosa 2008

(6)

65

KEAHLIAN

 Mengoprasikan Program Komputer Microsoft Office (Word, Excel,

Acces, Power Point)

 Mengoprasikan Program Komputer Front Page

Bersertifikat E-JARSOS (Efek Jejaring Sosial) di Auditorium UNPAD

2011

Bersertifikat NUMBER ONE BROADCASTING SCHOOL di

Auditorium Unikom 2011

Bersertifikat SHUTTER di Surat Kabar Kompas, Jl. Riau – Bandung

2011

Bersertifikat Kajian Spiritual Agama Islam di Auditorium Unikom 2011

Bersertifikat Workshop Sinematografi Communi Action di Auditorium

Unikom 2012

Bersertifikat Studi Tour Mass Media TahunAkademik 2012 di Trans TV Jakarta 2012

Bersertifikat One Day Workshop Great Managing Event “Event Management” di Auditorium Unikom 2012

Bersertifikat Seminar Nasional Pendidikan di Auditorium Unikom 2013

Bersertifikat Seminar “Master of Ceremony” di Auditorium Unikom

(7)

66

Demikian CV ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bandung, Desember

Hormatsaya,

(8)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……….…...i

KATA PENGANTAR ……….…..ii

DAFTAR ISI ……….….vi

DAFTAR TABEL ………....….ix

DAFTAR GAMBAR……….……….x

DAFTAR LAMPIRAN ……….xi

BAB I PENDAHULUAN ………..1

1.1Sejarah Puslitbang Tekmira………...…..1

1.1.1 Visi dan Misi .………..11

1.1.2 Logo dan Arti Lambang …...………...13

1.2Sejarah Divisi Humas ………..………...15

1.3Struktur Organisasi Puslitbang Tekmira ………..….15

1.4Job Description ………...………...16

1.4.1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMira)……….………...11

1.4.2 Bagian Tata Usaha ………...17

1.4.3 Bidang Sarana Teknik ………..17

1.4.4 Bidang Program dan Informasi ………18

1.4.5 Kelompok-kelompok Fungsional ……….20

(9)

vii

1.5.2 Prasarana………...…..22

1.5.3 Program- Program Pelayanan Jasa Puslitbang Tekmira (Pusat penelitian dan Pengembagan Teknologi Mineral dan Batubara) ...23

1.6 LokasidanWaktu PKL 1.6.1 Lokasi PKL ………...24

1.6.2 Waktu PKL………..….24

BAB II PELAKSANAAN PKL………..………...25

2.1Aktifitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ………….……….….…25

2.2Deskripsi Kegiatan Praktek Lapangan ….………...……....30

2.2.1 Kegiatan Praktek Lapangan Secara Rutin ………..………....30

2.2.2 Kegiatan Praktek Lapangan Secara Insidental……….………….…...32

2.3Analisis Humas ………..……….37

2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi………...42

2.4Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan………..45

2.5Analisis Pelayanan Humas Puslitbang Tekmira Bandung Kepada Mahasiswa PKL …..48

BAB III PENUTUP ……….………51

3.1Kesimpulan……..………..…..51 3.2Saran –Saran …….………...52

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan ……….….52

(10)

viii

DAFTAR PUSTAKA ………...54

LAMPIRAN ……….………56

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sarana Teknologi Elektronik ……….…………..21

Tabel 1.2 Sarana Mebeulair ……….…….22

Tabel 1.3 Diperuntukan Bagi Puslitbang Tekmira ……….…22

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL ……….…..25

Tabel 2.2 Data Kunjungan Puslitbang Tekmira ……….…32

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pejabat Tinggi Puslitbang Tekmira………...…...…9

Gambar 1.2 Logo Energi dan Sumber Daya Mineral ……….…....13

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puslitbang Tekmira ……….....15

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan PKL………..………...56

Lampiran 2 Surat Balasan Puslitbang Tekmira ……...……….57

Lampiran 3 Daftar Hadir PKL ……….…………..……58

Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan ………..………...60

(14)

54

DAFTAR PUSTAKA

Moone, Frazier H. 2006. Humas membangun Citra dengan Komunikasinya. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali

Press.

Uchjana, Onong. 2002. Hubungan Masyarakat suatu studi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sumber Lain

http://ardhysyahputra88.blogspot.com/2012/10/litbang-teknologi-informasi.html

http://www.tekmira.esdm.go.id/newtek2/

http://kuliahkomunikasi.com/2009/manfaat-public-relations/

(15)

55

Sumber Pustaka

Arsip Puslitbang Tekmira Bandung 2011

(16)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAh SWT, karena berkat

rakhmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan menyusun laporan Praktek

Kerja Lapangan yang disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja

Lapangan dan salah satu syarat menempuh Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung dapat diselesaikan.

Tidak lupa juga penulis menucapkan terima kasih yang sebesar-besarnnya kepada kedu

orang tua Dedi Supriadi dan Mimin lasmini yang telah memberikan kasih sayang kepada penulis,

memberikan semangat kepada penulis, memberikan dorongan serta limpahan doa kepada penulis

agar penulis bisa mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini kepada orang tua penulis.

Dalam melakukan laporan kerja lpangan ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan

serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha,

doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima secara langsung maupun

tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan

praktek kerja lapangan ini.

Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan

(17)

iii

1. Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan FISIP yang telah

memberikan pengesahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini

2. Ds. Manap Solihat S.Sos, M.Si Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan pengesahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

3. Melly Maulin S.Sos, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis

selama mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan dan tidak henti-hentinya

memberikan arahan serta saran dan kritik kepada penulis selam bimbingan Praktek Kerja

Lapangan.

4. Rismawaty S.Sos, M.Si sebagai Dosen Wali IK-4 2010 yang telah memberikan arahan

serta ilmu dalam perkuliahan dibidangnya dan sabar dalam perwalian tentang program

studi apa yang akan di ambil.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya Konsentrasi

Humas, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat

diterapkan dalam laporan ini.

6. Sekretariat Program Ilmu Komunikasi Mba Asri, yang telah membantu penulis dalam

hal administrasi

7. Bapak Nandan Jumarudin, selaku Kepala Bagian Puslitbang Tekmira Yang sudah

memberikan izin melakukan Kerja Praktek Di Tekmira

8. Ibu Hanny F. Fauziah S. S, selaku Humas/Protokol divisi Informasi dan Publikasi

Puslitbang Tekmira Yang sudah membimbing dan memberikan pengarahan bagi penulis

(18)

iv

9. Ibu Erwina Sylria J, S. H selaku Kepala Bagian Humas, yang telah membimbing

serta memberikan arahan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Puslitbang Tekmira

Bandung

10.Seluruh Pegawai Puslitbang Tekmira Bandung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan

Praktek Kerja Lapangan.

11.Untuk Adik-Adiku tercinta Levani Maharahmani, Davino Alrafa Putra, terimakasih

atas kasih sayang, doa, serta dorongan ke penulis agar bisa menyelesaikan Laporan

Praktek Kerja Lapangan ini.

12.Riska, Mentari, Elita, Khozinudin, Yayuk, teman-teman terbaikku yang telah

memberikan dukungan dan telah membantu penulis dalam laporan Praktek

Kerja Lapangan ini.

13.Dan teman-teman “seperjuangan” di Unikom dan terutama teman-teman IK

Humas-3, yang telah mendukung dalam menyelasaikan Laporan ini.

14.Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis berharap

mudah-mudahan laporan Praktek Kerja

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis khusunya serta untuk kemajuan Puslitbang Tekmira

Bandung dan khusunya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu

Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada

(19)

v

kritik yang bisa membangun dan membawa perubahan kea rah yang lebih baik demi

kesempurnaan laporan ini. Dengan itu penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya

apabila terdapat kesalahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan. Semoga semua bantuan,

dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari

ALLAH SWT.

Bandung, Desember 2013

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Sejarah Puslitbang Tekmira

Pengelolaan peretambangan Mineral dan Batubara di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertamban

Mineral dan Batubara.Diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda.Pada

tahun 1852 Pemerintahan Hindia Belanda mendirikan “Dienst van het

mijnwezen” (jawatan pertambangan).Tugas Jawatan ini adalah melakukan

ekplorasi geologi-pertambangan Hindia Belanda. Hasil penemuannya antara

lain endapan batubara Ombilin Sumatera Barat namun baru berhasil

ditambang oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1891.

Pada tahun 1899, pmerintah Hindia Belanda mengundang indishe Mijnwet

(Staatblad 1899-124).Hanya mengatur mengenai penggolongan bahan galian

dan pengusahaan pertambangan.Oleh karena indishe mijnwet hanya mengatur

pokok-pokok persoalan saja, sehingga pemerintah Hindia Belanda

mengeluarkan peraturan pelaksanaan berupa Mijnordommantie yang

diberlakukan mulai 1 Mei 1970.Mijnordommantie mengenai Pengawasan

keselamatan Kerja. Setelah itu mulai diperbaharui pada tanggal 1 juli 1930

dan tidak lagi mengatur mengenai keselamatan kerja petambangan, tetapi

diatur sendiri dalam Mijn Polititie Reglement(Staatblad 1930 No. 341).

Dalam melaksanakan Indische Minjwet terdapat hal-hal yang masih

menghambat kegiatan swasta dan telah mengalami dua kali amandement

(21)

2

swasta dapat benar0benar berkemang dan mencapai puncaknya pada akhir

1930-an, menjelan pecahnya perang dunia ke II.

Periode tahun 1942-1949 kekuasaan Pemerintah Hidia Belanda atas

Indonesia Berakhir pada tanggal 8 maret 1942 dimana pemerintah Hindia

Belanda menyerah kepada Jepang. Selama kependudukan Jepang Indishe

Mijnwet 1899 praktis tidak jalan, sebab semua kebijakan mengenai

pertambangan termasuk operasi minyak berada di tangan Komando Militer

Jepang yang disesuaikan dengan situasi perang. Meskipun jepang hanya

menejajah Indonesia selama tiga tahun tetapi Jepang telah berhasil

mengembangkan potensi pertambangan Indonesiaa.Sejumlah tambang

Batubara kokas seperti di daerah Kalimantan Selatan.

Setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia, masalah

pengawasan atas usaha pertambangan minyak yanah dan minyak bumi masih

dikuasai modal belanda dan modal asing lainnya merupakan isu politik yang

sangat peka.Oleh karena itu, pad bulan Juli 1951 anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Sementara, Teuku Mr. Moh.Hassan dan kawan-kawan menyusun mosi

mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah guna

membenahi pengaturan dan pengawaasan pertambangan.

Usul modi ini yang dikenal dengan sebutan “Mosi Mr. Teuku Moh Hasan

dkk” yang memuat beberapa hal, diantaranya yang terpenting ialah mendesak

pemerintah supaya;

1. Membentuk suatu komidi Negara urusan pertambangan dalam jangka

(22)

3

a. Menyelidiki masalah pengolahan tambang minyak, timah,

batubara, tambang emas perak dan bahan mineral lainnya di

Indonesia.

b. Mempersiapkan rencana Undang-Undang pertambangan Indonesia

yang sesuai dengan keadaan dewasa ini

c. Mencari pokok-pokok pikiran bagi pemerintah untuk

menyelesaikan /megatur pengolahan minyak di Sumatra

2. Menunda segala pemberian izin, konsensi, ekplorasi, maupun

memperpanjang izin-izin yang sudah habis waktunya, selama menungu

hasil pekerjaan Panitia Negara Urusan Pertambangan.

Pada tahun 1960 Pemerintah menerbitkan suatu peraturan mengenai

pertambangan yang diundangkkan sebagai Peratuaran Pemerintah Penggantu

Undang-Undang No. 3 Prp. Tahun 1960 tentang pertambangan yang lebih dikenal

dengan undang-undang pertambangan. Undang-Undang ini mengakhiri

berlakunya Indische Mijnwet 1899 yang tidak selaras dengan cita-cita kepentingan

nasional dan merupakan Undang-Undang Pertambangan Nasional yang pertama.

Sebelum Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan

Mineral dan Batu Bara ini berlaku, pertauran tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara ini berlaku, peraturan perundang-undangan sebelumnya yang mengatur

tentang pertambangan batubara adalah Undang-Undang nomor 11 Tahun 1967

tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan.Undang-undang nomor 11

Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan memuat beberapa

(23)

4

1. Penguasaan sumber daya alam oleh Negara sesuai dengan pasal 33 UUd

1945, dimana Negara menguasai semua sumber daya alam

sepenuh-penuhnya untuk kepentingan Negara dan kemakmuran rakyat.

2. Pengelolaan bahan-bahan galian dibagi dalam golongan strategis, vital,

dan npn strategis.

3. Sifat dari perusahaan pertambangan, yang pada dasarnya harus dilakukan

oleh Negara atau perusahaan Negara/Daerah, sedangkan perusahaan

swasta nasional/asing hanya dapat berindak sebagai kontraktor dari Negara

dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Dalam Undang-undang nomor 11 Tahun 1967 tetang ketentuan-ketentuan

pokok pertambangan, hubungan antara penguasaan negara atas bahan galian

dan kedudukan Menteri Pertambangan dan Energi sebagai pelaksana dari

penguasaan Negara atas bahan galian, diatur dalam ketentuan Pasal 4, yaitu :

1. Untuk bahan galian strategis atau golongan a dan virtual golongan b,

pelaksanaan Negara dan pengaturan usaha pertambangan dilakukan oleh

Menteri.

2. Untuk bahan galian golongan c (tidak strategis dan tidak virtual)

pelaksanaan penguasaan Negara dan pengturan usaha pertambangan

dilakukan oleh pemerintah Daerah Provinsi.

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 diatas, maka pelaksanaan penguasaan Negara

atas bahan galian dilakukan:

1. Semata-mata oleh Menteri Pertambangan dan Energi (Pemerintah Pusat)

(24)

5

2. Semata-mata oleh Pemerintah Daerah Provinsi terhadap bahan galian

golongan c

3. Oleh Provinsi Pusat dan atau Pemerintah Daerah Provinsi terhadap bahan

galian golongan b.

4. Apabila Pelaksanaan penguasaan dan pengaturan penguasaan bahan galian

tersebut, dikaitkan dengan Hak Penguasaan Negara (HNP).

Setelah Hampir selama lebih kurang empat dasawarsa sejak

diberlakukannya Undang-Undang 11 Tahun 1967 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok pertambangan maka lahirlah pertauran perundang-undangan

yang mengatur lebih spesifik tentang pertambangan mineral dan batubara.

Lahirnya Undang-Undang ini disebabkan Undang-Undang yang berlaku

sebelumnya materi muatannya bersifat sentralistik dan sudah tidak sesuai

dengan perkembangan situasi sekaran dan tantangan dimasa depan.

Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 mengandung pokok-pokok pikiran

sebagai berikut :

1. Mineral dan Batubara sebagai sumber daya yang tak diperbarukan diuasai

oleh Negara dan pengembangan serta pendayagunaan dilaksanakan oleh

pemerintah dan pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha.

2. Pemerintah selnjutnya memberkan kesempatan kepada badan usaha yang

berbadan hukum Indonesia, koperasi, perseorangan, maupun masyarakat

setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara berasarkan

izin, yang sejalan dengan otonomi daerah, diberikan oleh Pemerintah atau

(25)

6

3. Dalam rangka penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah,

pengelolaan pertambangan mineral dan batubara dilaksanakan berdasarkan

prinsip eksternalitas, akuntabilitas, efisiensi yang melibatkan Pemerintah

atau Pemerintah Daerah.

4. Usaha pertambangan harus memberi manfaat ekonomi dan social bagi

kesejahteraan rakyat Indonesia.

5. Usaha pertambangan harus dapat mempercepat pengembangan wilayah

dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat dan menengah serta

mendorong tumbuhnya industry penunjangan pertambangan

6. Dalam rangka terciptanya pembangunan berkelanjutan, kegiatan usaha

pertambangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip

lingkungan hidup transparansi dan partisipasi masyarakat.

Di Indonesia juga banyak lembaga maupun perusahaan yang berusaha

mengembangkan hasil dari pertambangan Batubara dan Mineral. Salah

satunya Puslitbang Tekmira (Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi

Mineral dan Batubara) yang masih berada di dalam Lingkungan

Pemerintahanan Sumber Daya Energi dan Mineral

Penyelenggaraan kegiatan pertambangan dan energi telah mengalami

perjalanan yang panjang sejak sebelum merdeka, dalam masa kemerdekaan,

dan hingga mencapai keadaan sekarang ini.Pada awal kemerdekaan,

kegiatan pengelolaan pertambangan dan energi menghadapi berbagai

kesulitan dan tidak banyak yang dapat diperbuat di bidang usaha ini.

Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa

(26)

7

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.Amanat

UUD 1945 ini merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi

untuk memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam mineral dan

energi yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan

nasional yang berkelanjutan.

Pusat Penelitian dan Perkembangan Teknologi Mineral dan Batubara atau

lebih dikenal dengan sebutan Puslitbang Tekmira adalah institusi

pemerintahan dibawah kementrian Energi Sumber Daya Mineral yang

memfokuskan tugas pokok dan fungsinya melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan di bidang minerl dan batu bara. Tekmira telah berkiprah lebih

dari tiga decade dan menghasilkan sejumlah karya ilmiah yang dapat di

implementasikan di sumber energy dan sumber daya mineral tanah air.

Pusat peneleitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

telah mengalami perjalanan yang cukup panjang yang dimulai dari biro

dibawah naungan pusat Djawatan Geologi dengan nama balai Penyelidikan

Mineral pada tahun 1956. berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Perekonomian No. 11.779 a/m Tahun 1956, berada di bawah Pusat Djawatan

Geologi kementerian Perekonomian dan Ir. Hambali Gandasapoetra ditunjuk

sebagai Kepala Balai Penyelidikan Mineral. Tahun 1959, Balai Penelitian

Benefisiasi dan Pengolahan Mineral (Mineral Beneficiation and Processing

Research Laboratory) didirikan sebagai pemisahan dari Balai Penyelidikan

Mineral dan Ir. C. Situmorang diangkat sebagai Kepala Balai Penelitian

(27)

8

Tahun 1963 terbit SK Menteri No. 35/M/Perdatam/1963.Pimpinan Balai

dipegang oleh Ir. SL. Tobing.Pada tahun 1963 institusi ini berubah menjadi

Balai Pengolahan Bahan Galian atau disebut juga sebagai Metallurgy

Research Center. Pada tahun 1965 terjadi penyempurnaan organisasi menjadi

Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan Bahan Galian (BPTPBG) atau

disebut juga Mining and Metallurgy Research Centre (MMRC). BPTPBG

yang semula berada di Jl. Diponegoro 57 Bandung, dipindahkan ke Jl. Raya

Barat (sekarang Jl. Jend.Sudirman 623 Bandung).

Tahun 1968 terjadi perubahan organisasi di lingkungan Departemen

Pertambangan. Balai Penelitian Tambang dan Penelitian Bahan Galian

kemudian berubah nama menjadi Dinas Penelitian Pengolahan Bahan Galian.

Susunan organisasi Dinas Penelitian Pengolahan Bahan Galian berdasarkan

Keputusan Menteri Pertambangan No.226/Kpts/M/Pertamb/68 tanggal 3

Agustus 1968.Fungsi balai direncanakan menjadi lebih luas, yaitu meliputi

penelitian di bidang tambang dan metalurgi. Tahun 1974 terbentuk Balai

Penelitian tambang dan Bahan Galian di bawah Direktorat Jenderal

Pertambangan Umum departemen Pertambangan berdasarkan Keputusan

Presiden RI No. 26 Tahun 1974.

Institusi tersebut kemudian berkembang dan mengalami beberapa kali

perubahan seperti yang terjadi pada 1976, Departemen Pertambangan dan

Energi melakukan reorganisasi. Berdasarkan Keputusan Menteri

Pertambangan No. 548 tahun 1976, Balai Pengolahan Tambang dan Bahan

(28)

9

Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM), yang berada di bawah

Direktorat Jenderal Pertambangan Umum

Pada 1992, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) berubah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM).

Ketika Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departement

Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2001, organisasi ini berubah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

yang atau disebut Tekmira berada di bawah penelitian dan pengembangan

Energi dan sumber Daya Mineral. DR. Lobo Balia, M.sc. yang menjabat

sebagai kepala pusat pada waktu itu.

Gambar 1.1

Para Pejabat Tinggi Puslitbang Tekmira

Ir. Hambali Gandasaputra Kepala Balai Penyelidikan Mineral

(1957-1958)

Ir. C. Situmorang

(29)

10

Ir. S.L Tobing

Kepala Balai Penelitian dan Tambang dan Pengolahan Bahan Galian

(1963-1977)

Ir. Bambang Sulasmoro Kepala Pengembangan Teknologi

Mineral (1977-1989)

Dr. Ir. Ukar W. Sulistijo Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral

(1989-1995)

Ir. Supriatna Sulaha Kepalal Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral

(1995-1997)

Dr. Irwan Bahar Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral

(1997-1998)

Nursaleh Adiwinata, M.Sc Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral

(30)

11

Dr. M. Lobo Balia, M,Sc Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

(2001-2006)

Sumber : Buku Profil Puslitbang Tekmira

1.1.1 Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi Puslitbang Terdepan, unggul dan Terpercaya dalam pemanfaatan

Mineral dan Batubara.

2. Misi

Puslitbang tekmira memiliki 4 misi utama, yaitu :

1. Melakuka penelitian dan pengembangan perekayasaan dan rancang

bangun di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan

batubara yang up to date, efektif, efisien dan berwawasan lingkungan.

2. Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang

bangun di bidang teknologi penambangan mineral dan batubara yang

sesuai dengan kaidah good meaning practice

3. Melaksanakan pengkajian tekno-ekonomi dan kebijakan di bidang

(31)

12

4. Melaksanakan pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana

prasarana, program, kerjasama dan system informasi yang sesuai

dengan kaidah kepemerintahan /kelembagaan yang baik.

3. Tujuan

Terdapat lima tujuan pokok yang ingin dicapai oleh puslitbang Tekmira,

yaitu :

1. Tercapainya penguasaan teknologi, nilai tambah dan diversifikasi

pemanfaatan mineral dan batubara

2. Tercapainya penguasaan teknologi pertambangan yang bermanfaat bagi

industry pertambangan

3. Tersedianya hasil kajian tekno ekonomi mineral dan batubara

4. Tersedianya masukan kebijakan dan peraturan bidang mineral dan

batubara

5. Tercapainya pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, sarana dan

prasarana, program, kerjasama dan system informasi untuk

mewujudkan kepemerintahan/kelembagaan yang baik.

Kelima tujuan tersebut mendukung misi Kementrian Energi dan Sumber

Daya Mineral yang berkaitan dengan kebijakan mineral dan energy

nasional melalui hasil kegiatan litbang yang berguna untuk kesinambungan

penyediaan energy khususnya yang berasal dari batubara dan bahan baku

serta produk mineral batubara yang memiliki nilai tambah untuk

(32)

13

1.1.2 Logo dan Arti Lambang

Gambar 1.2

Logo Energi dan Sumber Daya Mineral

Sumber: Pulitbang Tekmira, 2013

Adapun arti/makna dari bentuk Logo Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral yaitu :

a. Rangka segi lima menggambarkan falsafah Bangsa Indonesia,

Pancasila.

b. Bulatan warna kuning menggambarkan dunia, didalamnya

terdapat 3 (tiga) garis melintang dibagian tengah dan berwarna

hitam menggambarkan letak negara Indonesia secara geografis

berada ditengah garis khatulistiwa yang melintang dari Barat ke

Timur.

c. Tiga garis tebal warna hitam bergelombang yang terletak di bagian

bawah bulatan dunia, menggambarkan lapisan bumi Indonesia

yang mengandung sumberdaya alam, mineral dan energi yang

(33)

14

Daya Mineral untuk meningkatkan kesejahteraan Bangsa

Indonesia.

d. Gambar palu dan belencong berwarna hitam yang melintang di

depan menara merupakan lambang peralatan dasar eksplorasi

mineral (bahan tambang).

e. Dua gambar kilatan warna kuning menggambarkan kilatan arus

listrik yang merupakan energi sekunder.

f. Tulisan “ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL” yang

berwarna kuning diatas dasar hitam yang terletak dibawah bulatan

dunia, yang ditulis pada garis khatulistiwa diujung kanan

menunjukkan nama Departemen yang memilki lambang tersebut.

Dan arti/makna dari warna Logo Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral yaitu :

a. Kuning : lambang kejayaan, yang menggambarkan tugas yang

diemban oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dalam

mengelola kekayaan sumberdaya alam dan mineral yang sangat

potensial di bumi Indonesia ini.

b. Hitam merupakan lambang keteguhan. Teguh dalam

mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya alam dan mineral

(34)

15

1.2 Sejarah Divisi Humas Tekmira

Bidang informasi dan Publikasi merupakan bagian dari Puslitbang

Tekmira yang meliputi kegiatan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi sarana komunikasi dan Informasi dimana di. Secara garis besar

merupakan sarana komunikasi di Pulitbang Tekmira bedirinya pun hampir

sama dengan berdirinyaPulitbang Tekmira.

1.3Struktur Organisasi Puslitbang Tekmira

Gambar 1.3

Struktur Organisasi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minera dan Batubara

Sumber : Buku Profil Pulitbang Tekmira, 2013 Pusat Penelitian dan

Kelompok – Kelompok Fungsional

(35)

16

1.4Job Description

Struktur Organisasi suatu Perusahaan akan saling berbeda, hal ini sangat

tergantung pada jenis dn luasnya usaha. Agar struktur organisasi dapat

menunjang kelancaran kegiatan perusahaan diperlukan adanya pembagian

tugas dan tanggung jawab yang ditegaskan dalam pemisahan fungsi

operasional. Adapun tugas dan wewenang terdiri dari :

1.4.1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan

Batubara (tekMira)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 574

adalah sebagai berikut :

1. Perumusan rencana strategis dan program penelitian dan pengembangan

teknologi mineral, batubara dan air tanah.

2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi mineral, batubara

dan air tanah.

3. Pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan teknologi mineral,

batubara dan air tanah.

4. Pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana penelitian, laboraturium,

informasi dan dokmnetasi, pengembangan system informasi serta

penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan

batubara.

5. Pelaksanaan pengembangan kerjasama kemitraan, penanganan masalah

hokum dan hak atas kekayaan intelektual, perumusan kebijakan mutu

bidang penelitian penmbangan teknologi mineral batubara dan air tanah.

(36)

17

1.4.2 Bagian Tata Usaha

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 557 adalah

sebagai berikut :

1. Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan

ketatalaksanaan

2. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan perbendaharaan

3. Pengelolaan urusan rumah tangga da perlengkapan, tata persuratan serta

kearsipan

Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

- Sub Bagian kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan

aadministrasi kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan

- Sub Bagian keuangan mempunya tugas melaksanakan penyusunan

anggaran, pembendaharaan dan verifikasi.

- Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pegadaan

dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta urusan ketatalaksanaan

administrasi kantor kearsipan

1.4.3 Bidang Sarana Teknik

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 581

adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan urusan enyediaan kebutuhan, laboratorium dan sarana

(37)

18

2. Pelaksanaan urusan pelayanan jasa dan penjadwalan penggunaan

laboraturium, saran dan prasarana teknologi serta penelitian dan

pengembangan.

3. Pelaksanaan urusan pemeliharaan laboraturium, sarana dan prasarana.

4. Penelolaan dan pengembangan kerjasama laboraturium, sarana dan

prasarana teknologi serta penelitian dan pengembangan.

5. Evaluasi pelaksanaan penyediaan, pengelolaan, pemeliharaan dan

pengembangan kerjasama, pelayanan jasa laboratorium, sarana dan

praarana teknologi serta penelitian dan pengembangan.

Bidang sarana teknik, terdiri dari :

- Sub Bidang Penyediaan dan Pemeliharaan mempunyai tugas

melaksanakan dan evaluasi urusan penyediaaan, pengelolaan,

penjadwalan pengunaan pemeliharaan dan pelayanan jasa laboraturium ,

sarana dan prasarana teknologi serta penelitian dan pengembangan.

- Sub Bidang Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan dan

mengevaluasi urusan kerjasama laboraturium sarana dan prasarana

teknologi penelitian.

1.4.4 Bidang Program dan Informasi

Dalam melakasanakan tugas sebgaimana dimaksud pada pasal 585

adalah sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan koordinasi rencana dan program rutin dalam

(38)

19

kelayakan intelektual serta perencanaan dan pengembangan system

mutu.

2. Pengolahan dan analisis data, pengelolaan dan pengembangan

dokumentasi dan kepustakaan, system informasi dan publikasi serta

pelaporan.

3. Penyebarluasan hasil dan pengembangan serta pelaksanaan kehumasan

4. Evaluasi pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program,

kerjasama penelitian dan pengembangan, hukum dan hak atas

kekayaan intelektual, system mutu, dokumentasi dan kepustakaan dan

pelaporan hasil penelitian dan pengembangan.

Bidang program dan Informasi, terdiri dari :

- Sub bidang program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan penyusunan, evaluasi rencana, program rutin,

pengembangan, kerjasama, hukum, hak atas kelayakan intelektual,

system mutu, pelaporan hasil penelitian dan pengembangan.

- Sub Bidang Dokumentasi dan Informasi mempunyai tugas

melaksanakan dan mengevaluasi pengelolaan data, system

informasi dan publikasi, penyebaluasan hasil penelitian dan

(39)

20

1.4.5 Kelompok- Kelompok Fungsional

Terdiri dari :

1. Kelompok Program Geoteknologo Tambang diarahkan untuk dapat

mendesain dan menganalisis stabilitas bautan tambang, terowongan,

penyangga /penguatan dan lain-lain.

2. Kelompok Program Teknologi Pengolahan Mineral diarahkan untuk

karakteristik dan peningkatan kadar atau nilai tambah minyak serta

penguasaan tekologi bahan

3. Kelompok program teknolgi penambangan dan eksploitasi Air Tanah

diarahkan untuk menunjang peningkatan efisiensi, produktivitas

pengamnan dan kepedulian aspek lingkungan dalam operasional

penambangna batubar dan mineral, dan eksploitasi air tanah.

4. Kelompok program teknologi pengolahan dan pemanfaatan batubara

diarahkan unuk emnujnang efisiesi dan pencapaian teknologi ramah

lingkungan dalam mengolah dan memanfaatkan batubara.

5. Kelompok Program Lingkungan Pertambangan diarahkan untuk

meminimalkan polusi dan kerusakan lingkungan serta mendorong

dampak positif akibat kegiatan pertambangan mineral dan batubara.

6. Kelompok program Tekno Ekonomi Minerla dan Babtubara diarahkan

untuk kegiatan pengkaji aspek-aspek : potensi, pola disribusi

pemasaran, produksi, konsumen, ekspor, impor, harga, profil,

investasi, tata ruang wilayah dan manfaat social dari pertambangan

(40)

21

7. Kelompok program Teknologi da Informasi Pertambangan diarahkan

untuk pengmbangan system informasi pengelolaan kegiatan

pertambangan dan penyediaan data dan informasi mutakhir komoditas

mineral dan batubara.

1.5 Sarana dan Prasarana

1.5.1 Sarana

Sarana yang dimiliki oleh Puslitbang Tekmira (Teknologi Mineral

dan Batubara ) adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Sarana Teknologi Elektronik

NO NAMA BARANG BANYAKNYA

1 Proyektor 6 Unit

2 Portable Wireless 1 Unit

3 Meubelair dari proyek 10 Unit

4 Komputer 10 Unit

5 Televisi 3 Unit

6 Video Conference Sistem Sony 2 Paket

(41)

22

Tabel 1.2

Meubelair

Sumber : Puslitbang Tekmira, 2013

1.5.2 Prasarana

Prasarana yang dimiliki oleh Puslitbang Tekmira (Pusat penelitian dan

Pengembagan Teknologi Mineral dan Batubara) adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3

Diperuntukan Bagi Puslitbang Tekmira (Pusat penelitian dan Pengembagan

Teknologi Mineral dan Batubara) Bandung

No Nama Barang Banyaknya

1 Kursi Tamu 10 (sepuluh) set

2 Meja Biro Sedang 6 (enam) buah

3 Lemari buku 3 (tiga) buah

4 Meja Baca 2 (dua) buah

5 Meja makan 1 (satu) buah

NO NAMA BARANG BANYAKNYA

1 Meja Biro 120 (seratus dua puluh) buah

2 Lemari Kayu 60 (enam puluh) buah

3 Meja Rapat 8 (Delapan) set

4 Rak Kayu 96 (Sembilan Puluh enam) buah

(42)

23

6 Bufet 2 (dua) buah

7 Rak Surat 1 (satu) buah

Sumber : Puslitbang Tekmira, 2013

Puslitbang Tekmira (Pusat penelitian dan Pengembagan Teknologi

Mineral dan Batubara) memiliki sarana layanan Informasi Publik yang terdiri dari:

1. Website : www.tekmira.esdm.go.id

2. Email : info@tekmira@yahoo.go.id

3. Ruang Media Center

4. Ruang Workshop

5. Ruang Internet publik Puslitbang

Sarana dan Prasarana Laboratorium meliputi :

4. Laboratorium Penelitian

5. Sentra Peragaan Teknologi

6. Laboratorium Pnegujian

7. Laboratorium Kimia

8. Laboratorium Fisika Meta

9. Laboratorium Batubara

(43)

24

1.5.4 Program- Program Pelayanan Jasa Puslitbang Tekmira (Pusat

penelitian dan Pengembagan Teknologi Mineral dan Batubara)

Puslitbang Tekmira berupaya untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat luas, baik dari institusi pemerintahan, BUMN, swasta maupun

perorangan. Pelayanan jasa Puslitbang Tekmira yaitu layanan ;

Pelayanan Jasa Teknologi yang Meliputi :

- Penelitian pengolahan dan pemanfaatan mineral dan batubara

- Aplkasi teknollogi pengembangan mineral dan batubara

- Aplikasi teknologi informasi

- Tenaga konsultan teknologi pertambangan

- Peralatan pertambangan

1.6 Lokasi& Waktu PKL

1.6.1 Lokasi PKL

Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tempat

lokasi dan pelaksanaan PKL mengambil objek di Puslitbang Tekmira.

Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 623 Bandung

Telepon : (022) 6030483

Fax : (022) 6003373

Email : info@tekmira.esdm.go.id

1.6.2 Waktu PKL

Waktu pelaksanaan PKL terhitung dari hari Selasa tanggal 9

Juli2012 sampai dengan 6 Agustus 2012, waktu masuk kerja praktek

telah di tetapkan mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.00,

(44)

25 BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan aktifitas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

PUSLITBANG Tekmira (Pusat Penelitian Teknologi Mineral dan Batu

Bara) selama kurang lebih satu bulan. Banyak pengalaman dan

pengetahuan baru yang didapatkan dalam melaksanakan aktifitas Praktek

Kerja Lapangan (PKL), baik itu kegiatan rutin maupun kegiatan insidental

sehinggga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan di PUSLITBANG TEKMIRA

(Teknologi Mineral dan Batu Bara) Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama PKL

No Hari/ Tanggal Aktivitas

(45)

26

Tekmira

2 16 Juli 2013

Mengisi Daftar Hadir 

Memantau Website

Tekmira 

Kliping Berita 

3 17 Juli 2013

Mengisi Daftar Hadir 

Membuat Artikel

tentang Mineral dan Batu

Bara

Laporan Hasil Rapat 

(46)

27

Membuat Data

Kerjasama 

8 24 Juli 2013 Membuat Susunan Acara

Buka Bersama 

Bersama di Tekmira 

Buka Bersama

Karyawan Tekmira 

10 26 Juli 2013

Membuat Laporan

Kegiatan Buka Bersama 

(47)

28

Kunjungan Internasional 

(48)

29

bahan bakar minyak dan

batubara

Kerjasama Tekmira 

Mencarai Informasi

mengenai Mineral dan

Batubara Di internet

(49)

30

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan kegiatan di Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Kota Bandung, penulis ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan

seperti di atas ini.

2.2.1 Kegiatan Praktek Lapangan Secara Rutin

Dalam melaksanakan Kerja Praktekdi Bidang Sarana Publikasi dan

Informasi di Puslitbang TEKMIRA (Teknologi Mineral dan Batu Bara),

penulismenjalankan tugas sesuai dengan instruksi dan kebijakan instansi

dengan pengarahan dari pembimbing lapangan.penulis melakukan aktifitas

rutin yakni kegiatan yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan

dilakukan secara berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain:

1. Mengisi Daftar Hadir

Dalamanalisis ini penulis akan menjelaskan salah satu kegiatan rutin

yang dilakukan oleh penulis selama proses praktek kerja lapangan

Yaitu pengabsenan kehadiran karyawan/pegawai di TEKMIRA

(Teknologi Mineral dan Batu Bara). Pada kegiatan ini penulis

membantu mengabsenkan seluruh karyawan/pegawai Diskominfo

Bandung. Disini terlihat siapa saja pegawai yang aktif dan tidak aktif

hadir.

2. Memantau Website

Memantau Webite merupakan kegiatan yang dilakukan rutin setiap

(50)

31

Publikasi dan Informasi sangat penting untuk selalu mengawasi berita

yang masuk dari website perusahaan.

Gambar 2.1

Webite Tekmira

3. Menghadiri Ceramah Jumat

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari

jumat, karena ditengah para karyawan pria yang melakukan

kewajibannya shalat jumat untuk wanita biasanya akan mengikuti

ceramah ataupun sharing mengenai berbagai hal antara para karyawan.

4. Membuat Kliping Berita

Membuat Kliping adalah salah satu kegitan rutin yang mana setelah

(51)

32

tersebut. Berita yang dikliping adalah berita yang berhubungan dengan

kepemerintahan dan mengenai dinamika. Kliping tersebut berasal dari

koran yang dibaca antara lain : Kompas Pikiran Rakyat, Seputar

Indonesia, Republika, Galamedia, Tribun Jabar, Tempo, Media

Indonesia, Radar Bandung, Pelita, Sinar Indonesia, dan Medikom.

Setelah digunting berita tersebut ditempel pada lembaran kertas yang

telah di beri kop, kemudian di analisis lalu di input ke computer.

2.2.2 Kegiatan Praktek Lapangan Secara Insidental

1. Laporan Kunjungan Tekmira

Penulis membuat sebuah laporan tentang perusahaan, lembaga maupun

sekolah mana saja yang telah mengunjungi Tekmira.Baik itu

kunjungan dari dalam maupun luar negeri. Dan hasilnya akan dimuat

di buku kunjungan tahunan Tekmira.

Tabel 2.2

Data Kunjungan Puslitbang Tekmira

No Tanggal Intstansi Tim Humas Ket

2. November 2011 Permihonan Kunjunag Industri

P. Slamet Raharjo

Permohonan Kunjungan Industri

3. 6 Januari 2012 PT. CN Resourees Permohonan Izin

Kunjungan (Studi Banding dan Pembelajaran)

4. 1 Februari 2012 PT. Bumi Sejati P. Slamet Raharjo

(52)

33

2. Membuat Artikel

Pada kegiatan ini Penulis melakukan kegiatan membuat artikel

mengenai lingkungan hidup. Disini Penulis Membuat Artikel

mengenai Pengelolaan Batu Bara. Yang isinya bagaimana tekmira bisa

mengelola hasil batu baranya menjadi yang terbaik. Sehingga akan

menhasilkan kerjasama.

Palimanan, Cirebon

5. 7 Februari 2012 SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta

P. Slamet R Permohonan Izin Kegiatan

6. 22 Maret Sekolah Tinggi

MIPA Bogor

Kunjungan Industri

7. 26 maret 2012 Pudiklat Geologi Izin Kunjunagn

8. 26 Maret 2012 SMKN 13 Bandung Kunjungan Industri

9. 24 April 2012 UNISBA Permohonan Kunjungan

10. 24 Mei 2012 Pusdiklat Minerba Kunjunagn ke Laboraturium

Batubara

11. 28 Mei 2012 Pusdiklat Minerba Permohonan Bantuan

Tenaga Pengajar,

14. Desember 2012 Universitas Sriwijaya Slamet Raharjo

Kunjungan

15. 4 Januari 2013 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Slamet Raharjo

(53)

34

3. Membuat Nota Kesepahaman Hubungan Kerja

Membuat nota kesepahaman antara kedua belah pihak dimana Tekmira

melakukan hubungan kerja dengan berbagai perusahaan local maupun

perusahaan asing.Dan di buatlah suatu perjanjian dua perusahaan.

(54)

35

ASEAN

MINERALS

COOPERATION

AGENDA ITEM Dynamic

Mineral Sector

Initiatives for a

Prosperous

ASEAN

2011 4 Tahun 2015

AUSTRALIA MEETING Joint Working

Group On

IHI HASIL RAPAT RencanaKerjasa

(55)

36

KSL _Boiler STATEMENT OF

THE

4. Menerjemahkan Berita

Pada kegiatan ini penulis mencoba untuk menerjemahkan berita dalam

bahasa inggris ke bahasa Indonesia mengenai perkembangan batu bara

yang terdapat di dalam website perusahaan

5. Rapat Dengan Kepala Bagian

Mengikuti rapat yang diikuti oleh karyawan bagian informasi dan

publikasi. Yang didalamnya membahas mengena hasil kerja dan projek

(56)

37

6. Laporan Hasil Rapat

Setelah mengikuti Rapat penulis diminta untuk membuat laporan dari

rapat yang telah dilakukan.

7. Membaut Susunan Acara Kunjungan

Membuat Susunan Acara dilakukan untuk menyambut para tamu yang

akan mengunjungi tekmira dan supaya Acara yang dilakukan bisa

teratur. Atau bisa diesbut juga dengan Rundown

8. Menyambut Kunjungan

Pada keiatan ini penulis melakukan penyambutan atas kedatangan dari

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta yang sengaja dating

untuk ingin mengetahui kegiatan apa saja yang ada di Tekmira.

9. Pengumpulan Data Penelitian

Pada kegiatan ini penulis melakukan kegiatan pengumpulan data

Tekmira, Untuk mengetahui data penelitian karyawan/pegawai yang

lengkap seperti di data-data lain yang telah disediakan di Tekmira.

10.Membuat Artikel Mengenai Kunjungan Yang dilakukan

Disini penulis membuat sebuah artikel yang berhubungan dengan

beberapa kunjungan dari luar yang dilakukan di Tekmira dan setelah

itu dimuat di website Tekmira.

11.Membuat salinan mengenai kajian konvensi bahan bakar

Melakukan Pengetika ulang Mengenai kajian Konversi Bahan Bakar

Minyak Tanah Bersubsidi ke Batubara pada Industri Omprongan

(57)

38

2.3 Analisis Humas

Paradigma baru saat ini meliputi globalisasi dan teknologi yang semakin

berkembang, maka dengan perkembangan itulah banyak pula persaingan

diberbagai aspek kehidupan misalnya di dunia kerja untuk mencapai sesuatu

yang berbeda dan yang terbaik, maka di dunia kerja kita dituntut untuk memiliki

ketrampilan, ilmu dan kemampuan. Oleh karena itu untuk mencapainya kinerja

yang maksimal salah satu Lembaga pendidikan yaitu Perguruan Tinggi harus

mampu mencetak Sumber Daya Manusianya yang mampu bersaing dan mapan,

untuk mempersiapkan itu semua maka Universitas Komputer Indonesia Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik mewajibkan para mahasiswanya mengadakan pelatihan

magang di Instansi Pemerintahan maupun Istansi Swasta, agar dapat menerapkan

dan mempraktekan ilmu yang pernah di dapat selama kuliah dengan kenyataan

di dunia kerja.

Membahas tentang Komunikasi dan Public Relation dalam melaksanakan

fungsi dan kegiatannya Public Relation berpusat pada komunikasi. Berarti

bahwa tidak ada aktifitas tanpa ada komunikasi secara langsung maupun tidak

lansung, verbal maupun non verbal dengan bentuk apapun, karena dengan

komunikasi kita bias menciptakan persamaan pengertian mengenai informasi,

ide, pemikiran, dan sikap kita terhadap rang lain, sehingga menumbuhkan

terciptanya persamaan mengenai pesan tertentu sehingga mendapatkan suatu

pengertian.

Dalam proses komunikasi ada komponen-komponen yang terlibat

diantaranya sumber, pesan, saluran, dan komunikasi. Bahwa saat ini

(58)

menutup-39

nutupi suatu fakta.Maka dengan komunikasi itu menjadi muncul adanya saling

pengertian dan kepercayaan.

Dewasa ini Humas dituntut untuk manghadapi dan mempunyai fungsi yang

beragam, tentunya dengan bersikap profesional.Bersikap profesional, yaitu

berfikir secara meluas, orientasi bertanggungjawab kepada masyarakat,

pemahaman dan realisasi.Sehingga Public Relation secara terus menerus

meminimalisasi munculnya keluhan, konflik, isu-isu dan sebagainya.

Fungsi Public Relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar

merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan,

budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadap

karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan

kerjanya.

Itu semua menunjukan bahwa Public Relation berakar pola pikir pragmatis

dan harmonis, terutama dalam meminimalkan konflik, denganmenggunakan

pendekatan, komunikasi timbal balik akan sangat membantu menemukan srategi

bagaimana mengatasi konflik yang terjadi.

Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan suatu keharusan fungsional

dalam rangka tugas penyebaran informasi dan kebijakan, program dan

kegiatan-kegiatan lembaga pemerintahan dan kepada masyarakat.Terutama di Indonesia

lembaga kehumasan sangatlah diperlukan. Humas ini merupakan kelanjutan dari

proses penetapan kebijakan pemerintah, pemberi layanan informasi kepada

masyarakat, sehingga humas itu berada memperoleh kepercayaan dari publiknya,

(59)

40

Maka dari itu sikap dan pelayanan yang baik sangat penting demi terciptanya

Citra yang baik.Sedangkan keberadaan dari Humas dan Protokol di Pemerintah

Kota ini bertujuan menyampaikan informasi dan komunikasi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, mampu mengembangkan dukungan masyarakat terhadap

kebijakan pada masyarakat.Sehingga Humas di Pemerintah harus melakukan

penyesuaian-penyesuaian peran dan fungsinya dalam menghadapi

perubahan-perubahan yang terjadi, supaya Humas Pemerintah mampu membangun Citra

Pemerintah yang baik.

Untuk masyarakat sekarang ini peran dan pengaruh Humas dan Protokol

sangat terasa.Tidak ada kegiatan yang dilakukan di dalam dan oleh masyarakat

yang tidak memerlukan pemberitaan.Karena berita sudah menjadi kebutuhan

utama. Komunikasi tidak akan terjadi bila tidak ada masyarakat, dan juga

manusia tidak dapat hidup dan berkembangkan dengan sempurna tanpa

komunikasi.

Public Relation adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya (Cutlip, Center & Brown, 2000:4).

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik

mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur seorang individu

atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu

program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.

Perkembangan Humas mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dengan

kemajuan-kemajuan dalam masyarakat diberbagai bidang, sehingga akhir-akhir

(60)

41

permasalahan muncul di tanah air, penting sekali adanya sesuatu konsensus

tentang Humas, seperti yang didefinisikan menurut menurut J.C Seidel bahwa :

“Public Relation adalah proses kontinyu dari usaha-usaha menejemen untuk memperoleh Goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik umumnya kedalam dengan mengadakan analisis dan perbikan-perbikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.

Dan lebih lanjut dikatakan mengenai Definisi Humas menurut M.O Palapah dan

Atang Syambidun:

“Public Relation adalah bentuk spesialisasi Publistik yang bertujuan untuk

memajukan saling pengertian dan kerjasama antara semua publik yang

berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama”.

Definisi lain tentang Humas yang dikemukakan menurut Rumusan International

Public Relations Association (IPRA) adalah:

“Public Relation adalah fungsi menejmen dari sikap budi yang terencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi dari lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau mungkin ada hubunganya dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas mencapai

kerjasama lebih produktif”.

Dan definisi lain mengenai Humas menurut Scott M. Cutlip dan Allen. H. Center

adalah:

(61)

42

Sedangkan definisi Humas menurut Bertrand R. Confiend dan Frozler Moore

menyatakan bahwa:

“PR adalah merupakan filsafat sosial dari menejemen yang dinyatakan

dalam kebijakan dan mempraktekan melalui komunikasi timbal balik dengan publik, berusaha untuk menjamin adanya pengertian dan

kerjasama”.

Dari beberapa definisi yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa Humas

atau Public Relation adalah:

Sebuah kegiatan atau aktivitas yang mempunyai sasaran dalam mencapai

komunikasi yang bersifat dua arah, saling mengerti, dan bekerjasama

dengan publik dalam mencapai sesuatu kepuasan bersama.

Suatu aktivitas yang memiliki sifat terencana, berorientasi pada fungsi

menejemen organisasi atau lembaga tertentu.

Serta dapat memahami hakekat komunikasi, hakekat menejemen, visi, dan

misi organisasi atau lembaga dalam menetukan publik dengan

karakteristik berdasarkan pengetahuan, keahlian, dan kreatifitas.

2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan

orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling

berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan

(62)

43

kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup

kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan.

Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau

komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan

adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita

pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja

sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan

sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya

suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang

nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa ”organisasi

merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu

hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang

ditetapkan.”

Dari hal tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi

mengharuskan:

1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan

semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang

jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.

2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi

baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang

(63)

44

Dalam lingkup organisasi termasuk juga di pemerintahan, kita kenal dengan

beberapa jenis alur komunikasi seperti downward communication, upward

communication dan horizontal communication.

1. Downward communication (komunikasi dari atas ke bawah) yaitu

komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus

komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction),

b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan (job rationale),

c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures and practices),

d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Upward communication (komunikasi dari bawah ke atas) yaitu

komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada

atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

a. penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan,

b. penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun

tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawaan,

(64)

45

d. penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjaannya.

3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi yang berlangsung di

antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang

setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah :

a. Memperbaiki koordinasi tugas,

b. Upaya pemecahan masalah,

c. Saling berbagi informasi,

d. Upaya memecahkan konflik,

e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Selain Komunikasi antar pribadi yang digunakan didalam lingkup

pemerintahan, komunikasi organisasi juga menjadi elemen penting, megingat

pekerjaan seorang humas adalah menghadapi beberapa orang yang memiliki

peran penting, seperti Kepala bagian, Kepala Dinas dan lain sebagainya serta

pekerjaan kehumasan merupakan pekerjaan dan tanggung jawab bersama

demi terciptanya suatu tujuan bersama.

2.4 AnalisisKegiatan Praktek Kerja Lapangan

Humas atau Public Relations sebagai bagian dari manajemen

perusahaan/organisasi, berorientasi pada aktivitas yang dilakukan salah satunya

(65)

46

bermanfaat dengan maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan

memperkenalkan diri pada masyarakat.

Humas mempunyai tugas menjadi “garda terdepan” atau publikasi kepada

masyarakat agar citra perusahaan atau instansi tetap baik dan menjadi

“mediator” yang menjembatani antara perusahaan atau instansi tempatnya

bernaung dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan humas itu sendiri.

Berbagai aktifitas humas senantiasa menciptakan, menjaga dan meningkatkan

citra yang positif di mata khlayaknya.

Humas Puslitbang Tekmira mempunyai tugas pokok melaksanakan tugasnya

dengan publik internal maupun publik eksternal, melakukan

penyuluhan-penyuluhan di lingkungan pemerintahnya sendiri (internal) dan dengan

masyarakat atau dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

Kegiatan internal Puslitbang Tekmiradiantaranya :

1. Kegiatan Publikasi Puslitbang Tekmira Melalui Media Online

Sesuai dengan salah satu misi Puslitbang Tekmira yaitu mewujudkan

layanan online dalam penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi

informasi dan komunikasi, maka penggunaan media online sebagai salah

satu media publikasi dirasa sangat tepat dan mempunyai nilai penting

untuk terus dikembangkan. Media publikasi online yang dibuat oleh

Puslitbang Tekmira adalah berupa sebuah website resmi Puslitbang

Tekmira dengan alamat www.tekmira.esdm.go.id serta website-website

(66)

47

2. Bentuk Kegiatan Publikasi Puslitbang Tekmira Melalui Media

Tatap Muka

Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

program-program komunikasi dengan publik internal yaitu antar staf Puslitbang

Tekmira.Publikasi Puslitbang Tekmira melalui media tatap muka

biasanya dibuat dalam bentuk diskusi dan seminar atau workshop yang

membahas megenai program-program yang diadakan secara rutin.

Diskusi dan seminar yang diadakan oleh Puslitbang Tekmira sebagai

media penyampaian informasi biasanya mendatangkan pembicara

sebagai salah satu narasumber yang berhubungan dengan materi

program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan.

3. Bentuk Kegiatan Publikasi Puslitbang Tekmira Melalui Media Luar

Ruang

Publikasi Puslitbang Tekmira melalui media luar ruang seperti baligo dan

spanduk, serta famflet dibuat dalam bentuk gambar dan tulisan

bertemakan program-program pemerintah yang lalu disebarkan di berbagai

titik di Kota Bandung dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Famflet ataupun selebaran yang dilakukan Puslitbang Tekmira yaitu

mengenai Pembakaran Siklon (Berbahan Bakar Batubara Sebagai

Pengganti BBM). Serta Mendistribusikan tabloid internal yang diterbitkan

oleh bagian Humas Puslitbang Tekmira secara berkala dan terencana dan

(67)

48

Kegiatan eksternalnya adalah lebih kepada menjaga hubungan antar media

massa dan masyarakat serta para pengembang Batubara . Kegiatan eksternal Humas

Puslitbang Tekmira :

1. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers dan

masyarakat.

2. Membrikan sambutuan dan pelayanan maksimal kepada para pengunjung

eksternal yang ingin berkunjung dalam rangka meneliti atau sekedar

observasi.

3. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di public

eksternal mengenai hasil dari pengembangan teknologi Mineral dan

Batubara.

Contoh kongkret kegiatan internal dan eksternal Humas Puslitbang Tekmira

diantaranya :

1. Mengadakan sosialisasi yang berkaitan dengan hasil-hasil dari

pengembangan mineral dan batu bara bagi public internal maupun

eksternal.

2. Membuat siaran pers yang memiliki nilai informasi bagi rekan media dan

masyarakat.

Dengan demikian posisi Humas Puslitbang Tekmira sudah sesuai dengan apa yang

telah dibahas diatas dan dilihat dari definisi yang ada hal yang berhubungan dengan

penyuluhan dan penerbitan media internal, fungsi Public Relations dan dilihat dari

(68)

49

2.5Analisis Pelayanan Humas Puslitbang Tekmira Bandung Kepada

Mahasiswa PKL

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi

dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan

menyediakan kepuasan pelanggan. Dari definisi diatas maka hal penting dari

pelayanan yang pertama adalah interaksi langsung, dan yang kedua adalah

kepuasan pelanggan.Dari interaksi yang terjadi antara seseorang dengan

orang lain, dapat menimbulkan kepuasan tersebut.

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puslitbang

Tekmira Bandung, penulis merasa beruntung mendapatkan kesempatan,

karena pada hari pertama melakukan PKL penulis diperkenalkan oleh

pegawai humas Puslitbang Tekmira Bandung, penulis merasa nyaman

dengan sambutan yang ramah dari para pegawai humas Puslitbang Tekmira

Bandung, dan karyawan-karyawan Puslitbang Tekmira Bandung di bagian

lainnya. Kesempatan itu telah memberikanan pengalaman bagi penulis,

khususnya mengenai Praktek kerja Humas perusahaan dan umumnya

mengenai pengaplikasian teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama

perkuliahan terhadap lingkungan perusahaan.Penulis juga sering

mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing PKL. Penulis juga

diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan acara yang dilaksanakan

di lingkungan perusahaan seperti mengikuti kegitan ceramah jumata rutin

bagi karyawan wanita setiap hari senin bahkan dalam melakukan sambutan

(69)

50

pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja

Gambar

Table Manner di Hotel Amarosa 2008
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari praktek kerja lapangan yang telah di lakukan penulis di Harian Umum Bandung Ekspres dan juga saran yang

Mengingat dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua

Karena telah diperkenankan menjadi bagian sementara dalam melakukan praktek kerja lapangan di Global Radio Bandung, penulis sedikit mengetahui dari banyaknya

Aktifitas yang dilaksanakan pada saat praktek kerja lapangan di Koperasi Peternakan Bandung Selatan, yaitu di bagian operator produksi, melayani anggota, melayani

Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung harus menjaga hubungan baik dengan pembimbing praktek kerja lapangan, karyawan dari divisi humas maupun divisi

tujuan dalam menulis laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan merupakan7. salah satu syarat

Ibu Fitri, yang telah menerima penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.. Bapak Meiwan dan Bapak Prima, yang telah

Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Departemen Keuangan Intern TIM Penyelesaian Transaksi Keuangan di Kantor Pusat Bank Indonesia DKI Jakarta.. Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT Bank