• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi 9.1 Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi 9.1 Pelaporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Diklat Pengembangan Kapasitas SDM

Sekretaris Desa

“Pengelolaan Keuangan Desa”

MATERI

PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

KEUANGAN DESA

Tim Penyusun Materi IAI Wilayah Jawa Timur

2016

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur

(2)

POKOK BAHASAN 4

: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

SUB POKOK

BAHASAN 4.5

: PELAPORAN DAN PERTANGGUNG-

JAWABAN KEUANGAN DESA

TUJUAN

: Setelah penyajian SPB ini,

diharapkan peserta dapat:

1. menjelaskan

pengertian

pelaporan dengan benar;

2. menyebutkan 3 (tiga) dari 4

(empat)

manfaat

laporan

dengan tepat;

3. menyebutkan 2 (dua) jenis

laporan keuangan desa dengan

tepat;

4. terampil menyusun laporan

keuangan desa dengan benar.

WAKTU

: 2 Jam Pelajaran @ 40 menit = 80

menit

2

(3)

...

... mr.irwan@cbn.net.id

Apa yang anda ketahui tentang

PELAPORAN ?

Apa yang anda ketahui tentang

PELAPORAN ?

3

(4)

...

... mr.irwan@cbn.net.id

Apa yang anda ketahui tentang

PELAPORAN ?

Apa yang anda ketahui tentang

PELAPORAN ?

Pelaporan

adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan

hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu

periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan

tanggungjawab (pertanggungjawaban) atas tugas

dan wewenang yang diberikan.

Pelaporan

adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan

hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu

periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan

tanggungjawab (pertanggungjawaban) atas tugas

dan wewenang yang diberikan.

4

(5)

TUJUAN PELAPORAN

KEUANGAN DESA

TUJUAN PELAPORAN

KEUANGAN DESA

bentuk pertanggungjawaban lembaga atas

penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang

dimiliki dalam suatu periode tertentu.

alat evaluasi karena menyediakan informasi posisi

keuangan serta menunjukkan kinerja yang telah

dilakukan sehingga nantinya akan menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan

ekonomi bagi Kepala Desa sendiri maupun

pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD

dan tentunya masyarakat Desa itu sendiri, bahkan

mungkin donatur atau calon investor).

bentuk pertanggungjawaban lembaga atas

penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang

dimiliki dalam suatu periode tertentu.

alat evaluasi karena menyediakan informasi posisi

keuangan serta menunjukkan kinerja yang telah

dilakukan sehingga nantinya akan menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan

ekonomi bagi Kepala Desa sendiri maupun

pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD

dan tentunya masyarakat Desa itu sendiri, bahkan

mungkin donatur atau calon investor).

5

(6)

MANFAAT PELAPORAN

KEUANGAN DESA

MANFAAT PELAPORAN

KEUANGAN DESA

1. Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan

kemanfaatan pengelolaan sumber daya

ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun anggaran.

2. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai

dengan posisi terakhir periode pelaporan akan

dapat diketahui secara akurat.

3. Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa

utamanya Kepala Desa yang lebih informatif.

4. Sebagai sarana pengendalian terhadap

kemungkinan terjadinya praktik

penyalahgunaan ataupun penyimpangan

sumber – sumber ekonomi yang dimiliki Desa.

5. Sebagai wujud riil implementasi azas

transparansi dan akuntabilitas yang

diamanatkan peraturan perundangan yang

dapat dijadikan model praktis bagi entitas lain.

1. Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan

kemanfaatan pengelolaan sumber daya

ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun anggaran.

2. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai

dengan posisi terakhir periode pelaporan akan

dapat diketahui secara akurat.

3. Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa

utamanya Kepala Desa yang lebih informatif.

4. Sebagai sarana pengendalian terhadap

kemungkinan terjadinya praktik

penyalahgunaan ataupun penyimpangan

sumber – sumber ekonomi yang dimiliki Desa.

5. Sebagai wujud riil implementasi azas

transparansi dan akuntabilitas yang

diamanatkan peraturan perundangan yang

dapat dijadikan model praktis bagi entitas lain.

6

(7)

KEWAJIBAN KEPALA DESA

KEWAJIBAN KEPALA DESA

1. Menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

setiap akhir tahun anggaran kepada

bupati/walikota

1. Menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

setiap akhir tahun anggaran kepada

bupati/walikota

2. Menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

pada akhir masa jabatan kepada

bupati/walikota

2. Menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

pada akhir masa jabatan kepada

bupati/walikota

3. Menyampaikan laporan keterangan

penyelenggaraan pemerintahan secara

tertulis kepada Badan Permusyawaratan

Desa setiap akhir tahun anggaran

3. Menyampaikan laporan keterangan

penyelenggaraan pemerintahan secara

tertulis kepada Badan Permusyawaratan

Desa setiap akhir tahun anggaran

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

7

(8)

KEWAJIBAN KEPALA DESA

KEWAJIBAN KEPALA DESA

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

4. Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa

kepada bupati/walikota setiap semester

tahun berjalan.

4. Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa

kepada bupati/walikota setiap semester

tahun berjalan.

A.Laporan semester I : paling lambat akhir

bulan Juli tahun berjalan.

B.Laporan semester II: paling lambat pada

akhir bulan Januari tahun berikutnya

A.Laporan semester I : paling lambat akhir

bulan Juli tahun berjalan.

B.Laporan semester II: paling lambat pada

akhir bulan Januari tahun berikutnya

8

(9)

KEWAJIBAN KEPALA DESA

KEWAJIBAN KEPALA DESA

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

5. Laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APB Desa kepada

bupati/walikota setiap akhir tahun

anggaran

5. Laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APB Desa kepada

bupati/walikota setiap akhir tahun

anggaran

ditetapkan dengan Peraturan Desa. dilampiri:

1.format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;

2.format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan

3.format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

ditetapkan dengan Peraturan Desa. dilampiri:

1.format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;

2.format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan

3.format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

9

(10)

KEWAJIBAN KEPALA DESA

KEWAJIBAN KEPALA DESA

Permendagri No 113 Th 2014 (Lampiran)

Permendagri No 113 Th 2014 (Lampiran)

6. Laporan Kekayaan Milik Desa

6. Laporan Kekayaan Milik Desa

Laporan Kekayaan milik

desa merupakan laporan

posisi kekayaan (dan

hutang) milik Pemerintah

Desa per tanggal akhir

tahun anggaran/pelaporan

Laporan Kekayaan milik

desa merupakan laporan

posisi kekayaan (dan

hutang) milik Pemerintah

Desa per tanggal akhir

tahun anggaran/pelaporan

10

(11)

1. Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun

Anggaran

1. Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun

Anggaran

disampaikan kepada bupati/walikota melalui

camat paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

berakhirnya tahun anggaran.

paling sedikit memuat:

a. pertanggungjawaban penyelenggaraan

Pemerintahan Desa;

b. pertanggungjawaban pelaksanaan

pembangunan;

c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan;

dan

d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

digunakan sebagai bahan evaluasi oleh

bupati/walikota untuk dasar pembinaan dan

pengawasan.

disampaikan kepada bupati/walikota melalui

camat paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

berakhirnya tahun anggaran.

paling sedikit memuat:

a. pertanggungjawaban penyelenggaraan

Pemerintahan Desa;

b. pertanggungjawaban pelaksanaan

pembangunan;

c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan;

dan

d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

digunakan sebagai bahan evaluasi oleh

bupati/walikota untuk dasar pembinaan dan

pengawasan.

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

11

(12)

2. Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Pada Akhir Masa

Jabatan

2. Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Pada Akhir Masa

Jabatan

disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan.

paling sedikit memuat:

1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;

2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa

dalam jangka waktu untuk 5 (lima) bulan sisa

masa jabatan;

3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai;

dan

4. hal yang dianggap perlu perbaikan.

Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dilaporkan oleh Kepala Desa

kepada bupati/walikota dalam memori serah

terima jabatan.

disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan.

paling sedikit memuat:

1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;

2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa

dalam jangka waktu untuk 5 (lima) bulan sisa

masa jabatan;

3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai;

dan

4. hal yang dianggap perlu perbaikan.

Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dilaporkan oleh Kepala Desa

kepada bupati/walikota dalam memori serah

terima jabatan.

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

12

(13)

3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun

Anggaran

3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun

Anggaran

Disampaikan secara tertulis paling lambat

3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun

anggaran.

sedikit memuat pelaksanaan Peraturan

Desa.

digunakan oleh BPD dalam melaksanakan

fungsi pengawasan kinerja Kepala Desa.

Kepala Desa menginformasikan secara

tertulis dan dengan media informasi yang

mudah diakses oleh masyarakat mengenai

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

kepada masyarakat Desa.

Disampaikan secara tertulis paling lambat

3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun

anggaran.

sedikit memuat pelaksanaan Peraturan

Desa.

digunakan oleh BPD dalam melaksanakan

fungsi pengawasan kinerja Kepala Desa.

Kepala Desa menginformasikan secara

tertulis dan dengan media informasi yang

mudah diakses oleh masyarakat mengenai

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

kepada masyarakat Desa.

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal

48 – 52

13

(14)

LAPORAN REALISASI DAN

PERTANGGUNGJAWABAN APB Desa

Meliputi

1. Laporan

Pertanggung-jawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa akhir tahun anggaran (gabungan semester 1 dan Akhir Tahun) 2. Laporan Kekayaan Milik Desa 3. Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

IAI Wilayah Jawa Timur

1.Laporan

Realisasi

Pelaksanaan

APBDesa

Semester I

2.Laporan

Realisasi

Penggunaan

Dana Desa

Semester I

1.Laporan

Realisasi

Pelaksanaan

APBDesa

Semester Akhir

Tahun

2.Laporan

Realisasi

Penggunaan

Dana Desa dan

Semester II

SEMESTER I SEMESTER AKHIR TAHUN / II AKHIR TAHUN 14

(15)

KEPALA DESA

MENYAMPAIKAN

LAPORAN REALISASI

PELAKSANAAN APB

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA SEMESTER 1 PALING LAMBAT AKHIR BULAN JULI TAHUN ANGGARAN BERJALAN LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA SEMESTER AKHIR TAHUN PALING LAMBAT AKHIR BULAN JANUARI TAHUN ANGGARAN BERIKUTNYA

PP No 43 Th 2014 Pasal 103-104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37

- 42

PP No 43 Th 2014 Pasal 103-104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37

- 42

LAPORAN PERTANGGUNGJAW ABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA AKHIR TAHUN (GABUNGAN SEMESTER 1 DAN AKHIR TAHUN) 15

(16)

Melaporkan dana yang berasal dari:

Pendapatan Asli Desa

(Hasil Usaha Desa,

Hasil Aset, Swadaya, Partisipasi dan Gotong

royong, Lain-lain pendapatan)

Transfer

(Dana Desa, Bagian dari Hasil

Pajak/Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,

Bantuan Keuangan dari Propinsi, Bantuan

Keuangan dari Kabupaten/Kota)

Pendapatan Lain-lain

(Hibah dan

Sumbangan yang tidak mengikat, Lain-lain

Pungutan Desa yang sah)

Melaporkan dana yang berasal dari:

Pendapatan Asli Desa

(Hasil Usaha Desa,

Hasil Aset, Swadaya, Partisipasi dan Gotong

royong, Lain-lain pendapatan)

Transfer

(Dana Desa, Bagian dari Hasil

Pajak/Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,

Bantuan Keuangan dari Propinsi, Bantuan

Keuangan dari Kabupaten/Kota)

Pendapatan Lain-lain

(Hibah dan

Sumbangan yang tidak mengikat, Lain-lain

Pungutan Desa yang sah)

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA

16

(17)

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37

- 42

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104

Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37

- 42

Kepala Desa 17

(18)

KEPALA DESA

MENYAMPAIKAN

LAPORAN REALISASI

PENGGUNAAN DANA

DESA KEPADA

BUPATI/WALIKOTA

SETIAP SEMESTER

LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN

DANA DESA

LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN

DANA DESA

LAPORAN

SEMESTER I

PALING LAMBAT

MINGGU

KEEMPAT BULAN

JULI TAHUN

ANGGARAN

BERJALAN

LAPORAN

SEMESTER II

PALING LAMBAT

MINGGU

KEEMPAT BULAN

JANUARI TAHUN

ANGGARAN

BERIKUTNYA

PP No 60 Th 2014 Pasal 24

Permenkeu No 93/PMK.07/2015

PP No 60 Th 2014 Pasal 24

Permenkeu No 93/PMK.07/2015

18

(19)

IAI Wilayah Jawa Timur LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA Aset Kewajiban Jangka Pendek Aset Lancar Aset Tidak Lancar Kekayaan Bersih 1. Kas Desa

a. Uang kas di Bendahara Desa

b. Rekening Kas Desa 2. Piutang

a. Piutang Sewa Tanah b. Piutang Sewa Gedung 3. Persediaan

a. Kertas Segel b. Materai

1. Investasi Permanen

a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa

2. Aset Tetap a. Tanah

b. Peralatan dan Mesin c. Gedung dan bangunan

d. Jalan, Jaringan dan Instalasi 3. Dana Cadangan

a.Dana Cadangan

(20)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Kas Desa

Definisi Kas Desa adalah uang milik Pemerintah Desa, baik yang

disimpan di bendahara desa maupun rekening kas desa.

Penyajian Kas Desa. Bendahara desa menyajikan semua saldo

dana kas desa per 31 Desember pada tahun pelaporan dalam Buku Kas Umum desa.

Penilaian Kas Desa. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah

penerimaan kas (termasuk saldo tahun lalu) dikurangi dengan jumlah pengeluaran dalam satu tahun anggaran.

Bukti Pendukung. Nilai saldo kas harus dapat diuraikan

rinciannya, dan bentuk fisiknya (berupa rekening, surat berharga atau tunai pada bendahara)

20

(21)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Piutang Desa

Definisi Piutang Desa adalah tagihan uang desa kepada pihak

yang mengelola kekayaan desa, antara lain berupa tanah, gedung, yang diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran sejak ditetapkannya kerjasama tersebut. Contoh piutang desa adalah piutang sewa tanah, piutang sewa gedung dll.

Penyajian Piutang Desa. Perangkat desa yang diberi kewenangan

mencatat tagihan/piutang desa menyajikan nilai tagihan/piutang

sesuai dengan nilai tagihan/piutang yang belum terbayar pada akhir tahun anggaran/pelaporan.

Penilaian Piutang Desa. Nilai tersebut diperoleh dari nilai

tagihan/piutang yang telah diterbitkan selama tahun

anggaran/pelaporan dan tahun-tahun sebelumnya dikurangi dengan realisasi pembayaran selama tahun anggaran/pelaporan.

Bukti Pendukung. Ada baiknya, pemerintah desa

menyelenggarakan buku piutang. Buku tersebut mencatat nilai setiap piutang yang diterbitkan disisi debet (bersifat menambah piutang) dan mencatat nilai realisasi pembayaran piutang disisi kredit (bersifat mengurangi piutang). Selisih antara nilai

penambahan dan nilai pengurangan piutang tersebut adalah nilai piutang/tagihan yang tidak tertagih per akhir tanggal

pelaporan/anggaran

21

(22)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Persediaan

Definisi Persediaan adalah suatu kekayaan berupa barang milik

pemerintah desa yang dinilai dengan uang. Contoh persediaan adalah kertas segel, materai, alat tulis kantor dst.

Penyajian Persediaan. Perangkat desa yang diberi kewenangan

mencatat /mengelola persediaan milik desa menyajikan nilai

persediaan sesuai dengan nilai persediaan yang belum dipergunakan pada akhir tahun anggaran/pelaporan.

Penilaian Persediaan. Nilai tersebut diperoleh dari nilai

pembelian/pengadaan persediaan yang telah direalisasikan selama tahun anggaran/pelaporan dan sisa/saldo awal persediaan tahun sebelumnya dikurangi dengan realisasi penggunaan persediaan selama tahun anggaran/pelaporan.

Bukti Pendukung. Sebagaimana piutang, sebaiknya pemerintah

desa membuat buku pencatatan persediaan. Buku tersebut mencatat nilai setiap persediaan yang dibeli disisi debet (bersifat menambah persediaan) dan mencatat nilai penggunaan persediaan disisi kredit (bersifat mengurangi persediaan). Selisih antara nilai penambahan dan nilai pengurangan persediaan tersebut adalah merupakan nilai persediaan yang belum dipergunakan per akhir tanggal

pelaporan/anggaran. Pemerintah Desa dapat pula mengetahui nilai sisa persediaan yang belum digunakan pada akhir tahun dengan melakukan pemeriksaan fisik persediaan (stock opname).

Pemeriksaan fisik atas barang persediaan akan lebih efektif bila dapat dibandingkan dengan catatannya/buku persediaan

22

(23)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Aset Tetap

Aset Tetap adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban APBDes atau perolehan lainnya yang sah.

Penyajian dan penilaian Aset Tetap

Tanah : Pemerintah Desa (dalam hal ini perangkat yang diberi kewenangan) melakukan inventarisasi tanah milik desa disertai dengan informasi nilai tanah.

Inventarisasi sedapat mungkin mencakup seluruh tanah milik pemerintah desa baik yang telah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat.

Peralatan dan Mesin : Perangkat Desa yang diberikan kewenangan melakukan inventarisasi/pendataan barang berupa peralatan dan mesin milik desa disertai

dengan nilai perolehan awal. Peralatan mesin dapat berupa: Alat angkut (kendaraan roda 4, roda 2), alat kantor dan rumah tangga, alat pertanian, alat keamanan dst.

Gedung dan bangunan : Perangkat Desa yang diberikan wewenang melakukan inventarisasi seluruh bangunan milik Pemerintah Desa, baik bangunan dalam kondisi masih baik, kurang baik maupun rusak. Hasil inventarisasi dilakukan penilaian

(dengan harga perolehan/pembelian maupun taksiran) untuk mendapatkan nilai awal bangunan yang akan dimuat dalam laporan kekayaan milik desa.

Jalan/jaringan/irigasi/instalasi : Perangkat Desa yang diberi wewenang,

melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk mendapatkan kesepakatan tentang jumlah dan nama-nama aset jalan/jaringan/irigasi yang merupakan aset milik desa. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi overlapping/tumpang tindih pencatatan aset jalan/jaringan/irigasi pada pemerintah desa maupun Pemerintah yang lebih tinggi. Selanjutnya, dilakukan penilaian atas aset jalan/jaringan/irigasi yang telah disepakati dicatat dalam laporan kekayaan milik desa. Penilaian dilaksanakan mengacu pada ketentuan yang berlaku.

23

(24)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Investasi

Definisi Investasi adalah penyertaan modal Pemerintah Desa

kepada pihak lain dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan atau untuk memperoleh keuntungan.

Penyajian Investasi. Perangkat Desa yang diberikan kewenangan

melaksanakan/mengelola investasi desa melakukan pendataan

tentang nilai investasi yang telah direalisasikan oleh Pemerintah desa kepada pihak-pihak penerima investasi.

Penilaian Investasi. Nilai investasi tersebut mencakup nilai uang

yang telah diserahkan oleh Pemerintah Desa kepada

investee/penerima investasi baik pada tahun anggaran/pelaporan maupun tahun-tahun sebelumnya. Untuk memperkuat kepemilikan investasi, Pemerintah Desa dapat meminta pihak investee untuk menandatangani bukti dokumen investasi

24

(25)

PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

Hutang dan Kekayaan Bersih

Definisi Hutang adalah tagihan kepada pemerintah desa yang

diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran. Desa tidak boleh berhutang fresh money. Hutang boleh dalam bentuk barang dan tidak perlu dimasukan dalam LKMD. Konsepnya off balance sheet.

Penyajian Hutang. Perangkat desa yang diberi kewenangan untuk

mengelola hutang, melakukan pencatatan nilai hutang dan realiasasi pembayarannya pada buku hutang. Sisa hutang yang belum dilunasi pembayarannya per tanggal akhir tahun dicantumkan sebagai saldo hutang Pemerintah Desa.

• Contoh Hutang PPN, PPh, Hutang Air, Hutang Listrik

Kekayaan bersih adalah selisih antara aset dan kewajiban

pemerintah desa

25

(26)

CONTOH LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

URAIAN TAHUN N TAHUN N-1 2013 2012 I. ASET DESA A. ASET LANCAR 1. Kas Desa Rp 49.082.000,00 Rp 39.000.000,00

a. Uang kas di Bendahara Desa Rp 1.000.000,00 Rp 20.000.000,00 b. Rekening Kas Desa Rp 48.082.000,00 Rp 19.000.000,00 2. Piutang Rp 65.000.000,00 Rp 40.000.000,00

a. Piutang Sewa Tanah Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00 b. Piutang Sewa Gedung Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 c. Piutang Retribusi Rp 25.000.000,00 Rp - d. Piutang Bagi Hasil Pajak

3. Persediaan Rp 26.000,00 Rp 2.500.000,00 a. Kertas Segel Rp 26.000,00 Rp 1.500.000,00 b. Materai Rp - Rp 1.000.000,00 c. Tinta Rp - Rp - JUMLAH ASET LANCAR Rp 114.108.000,00 Rp 81.500.000,00

LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA DESA SIMULASI

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015

26

(27)

CONTOH LAPORAN KEKAYAAN

MILIK DESA

URAIAN TAHUN N TAHUN N-1 2013 2012 I. ASET DESA

B. ASET TIDAK LANCAR

1. Investasi Permanen Rp - Rp - a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa Rp - Rp - 2. Aset Tetap Rp 925.000.000,00 Rp 925.000.000,00

a. Tanah Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00 b. Peralatan dan Mesin Rp 100.000.000,00 Rp 100.000.000,00 c. Gedung dan bangunan Rp 300.000.000,00 Rp 300.000.000,00 d. Jalan, Jaringan dan Instalasi Rp 500.000.000,00 Rp 500.000.000,00 e. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Rp - Rp - 3. Dana Cadangan Rp - Rp - a. Dana Cadangan Rp - Rp - JUMLAH ASET TIDAK LANCAR Rp 925.000.000,00 Rp 925.000.000,00 JUMLAH ASET (A + B) Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.006.500.000,00 II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

a. PPN dan PPh Rp - Rp 3.500.000,00 b. Askes Rp - Rp - c. Utang Jangka Pendek Lainnya

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Rp -

Rp 3.500.000,00 III.KEKAYAAN BERSIH Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.003.000.000,00 KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.006.500.000,00

LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA DESA SIMULASI

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015

TANGGAL ... TTD

(KEPALA DESA ...) 27

(28)

FORMAT

LAPORAN REALISASI

PELAKSANAAN APBDesa

SEMESTER PERTAMA DAN

SEMESTER AKHIR TAHUN

28

(29)

KODE

REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa 1 1 1 2 Tanah Kas Desa

1 1 2 Hasil Aset

1 1 2 1 Tambatan Perahu 1 1 2 2 Pasar Desa

1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum 1 1 2 4 Jaringan Irigasi

1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong 1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah kabupaten/ kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 Bantuan Keuangan 1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah JUMLAH PENDAPATAN

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

SEMESTER ……… PEMERINTAH DESA…………..

TAHUN ANGGARAN………….

29

(30)

FORMAT

LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN

REALISASI PELAKSANAAN

APBDesa (AKHIR TAHUN)

30

(31)

KODE

REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.

1 PENDAPATAN

1 1 Pendapatan Asli Desa

1 1 1 Hasil Usaha

1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa 1 1 1 2 Tanah Kas Desa

1 1 2 Hasil Aset

1 1 2 1 Tambatan Perahu 1 1 2 2 Pasar Desa

1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum 1 1 2 4 Jaringan Irigasi

1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong 1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa

1 2 Pendapatan Transfer

1 2 1 Dana Desa

1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah kabupaten/ kota

1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 Bantuan Keuangan 1 2 4 1 Bantuan Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain

1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah JUMLAH PENDAPATAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDesa

PEMERINTAH DESA………….. TAHUN ANGGARAN………….

31

(32)

KODE REKENING URAIAN JUMLAH ANGGARAN JUMLAH REALISASI LEBIH/ KURANG KET. 2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan Pem. Desa

2 1 1 PenghasilanTetap danTunjangan 2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 3 Operasional BPD 2 1 4 Operasional RT/ RW

2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

2 2 1 Kegiatan ………. 2 2 2 Kegiatan ……….

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

2 3 1 Kegiatan ………. 2 3 2 Kegiatan……….

2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

2 4 1 Kegiatan ………. 2 4 2 Kegiatan……….

2 5 Bidang Tak Terduga

2 5 2 Kegiatan………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

32

(33)

KODE

REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.

3 PEMBIAYAAN

3 1 Penerimaan Pembiayaan

3 1 1 SILPA

3 1 2 Pencairan Dana Cadangan

3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di pisahkan JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan

3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan 3 2 2 Penyertaan Modal Desa

JUMLAH ( RP ) DISETUJUI OLEH KEPALA DESA ……… TTD (……….) 33

(34)

FORMAT

LAPORAN REALISASI

PENGGUNAAN DANA DESA

SEMESTER I DAN II

34

(35)

       

KODE REKENING

URAIAN NOMOR DAN

TANGGAL BUKTI PENYALURA

N (SP2D)

J U M LAH JUMLAH   KET.

  PENERIMAAN DEBET PENGELUARA N (KREDIT) SALDO       (Rp) (Rp) (Rp)   1 2 3 4 5 6 7 1      PENDAPATAN           1 2    Pendapatan Transfer          1 2 1  Dana Desa                  - TAHAP PERTAMA                  - TAHAP KEDUA                  - TAHAP KETIGA      

2      BELANJA BANTUAN KE DESA         

2 1     Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Nagori         

2 1 1   Kegiatan ...         

2 1 2   Kegiatan ...         

2 2     Bidang Pelaksanaan Pembangunan Nagori         

2 2 1   Kegiatan ...         

2 2 2   Kegiatan ...         

2 3     Bidang Pembinaan Kemasyarakatan         

2 3 1   Kegiatan ...         

2 3 2   Kegiatan ...         

2 4     Bidang Pemberdayaan Masyarakat         

2 4 1   Kegiatan ...         

2 4 2   Kegiatan ...         

JUMLAH    

LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA

SEMESTER . . . TAHUN ANGGARAN . . . . PEMERINTAH DESA . . . . KECAMATAN . . . . KABUPATEN/ KOTA . . . . Pagu Desa Rp. ... Disetujui Oleh

Bendahara Desa ... Kepala Desa ...

... ...

35

(36)

FORMAT

Laporan Program

Pemerintah dan

Pemerintah Daerah yang

masuk ke desa

36

(37)

37

IAI Wilayah Jawa Timur

PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH YANG MASUK KE DESA

Tanggal : ………

Desa : ………

Kecamatan : ………

Kabupaten : ………

Jenis Kegiatan KegiataLokasi

n Rincian Kegiata n Volume Satuan Sumber Dana Jumlah(Rp)                

Sub Total Jenis Kegiatan (1)         Rp.

       

       

Sub Total Jenis Kegiatan (2)         Rp.

       

       

Sub Total Jenis Kegiatan (3)         Rp.

                Sub Total (4)         Rp. Total (1 s/d 4)         Rp. tanggal, ... ... Kepala Desa (...)

(38)

pasal 28 UU No 6 Th 2014,

disebutkan bahwa Kepala

Desa yang tidak

melaksanakan kewajiban

dikenai sanksi administratif

berupa teguran lisan dan/atau

teguran tertulis. Dalam hal

sanksi administratif tidak

dilaksanakan, dilakukan

tindakan pemberhentian

sementara dan dapat

dilanjutkan dengan

pemberhentian.

pasal 28 UU No 6 Th 2014,

disebutkan bahwa Kepala

Desa yang tidak

melaksanakan kewajiban

dikenai sanksi administratif

berupa teguran lisan dan/atau

teguran tertulis. Dalam hal

sanksi administratif tidak

dilaksanakan, dilakukan

tindakan pemberhentian

sementara dan dapat

dilanjutkan dengan

pemberhentian.

SANKSI

38

(39)

PP No 60 Th 2014 pasal 25,

dalam hal Kepala Desa tidak

atau terlambat

menyampaikan laporan

realisasi penggunaan dana

desa, bupati/walikota dapat

menunda penyaluran dana

desa sampai dengan

disampaikannya laporan

realisasi penggunaan dana

desa.

PP No 60 Th 2014 pasal 25,

dalam hal Kepala Desa tidak

atau terlambat

menyampaikan laporan

realisasi penggunaan dana

desa, bupati/walikota dapat

menunda penyaluran dana

desa sampai dengan

disampaikannya laporan

realisasi penggunaan dana

desa.

SANKSI

39

(40)

Bupati/Walikota yang tidak

menyalurkan dana desa

menteri dapat melakukan

penundaan penyaluran dana

alokasi umum dan atau bagi

hasil yang menjadi hak

kabupaten/kota

Bupati/Walikota yang tidak

menyalurkan dana desa

menteri dapat melakukan

penundaan penyaluran dana

alokasi umum dan atau bagi

hasil yang menjadi hak

kabupaten/kota

SANKSI

40

(41)

PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa

(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada

akhir tahun anggaran sebelumnya, bupati/walikota

memberikan sanksi administratif Kepala Desa yang

bersangkutan.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

penundaan penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran

berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.

(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat

SiLPA Dana Desa lebih dari 30%, bupati/walikota

memberikan sanksi administratif kepada Nagori yang

bersangkutan.

(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa

pemotongan Dana Desa tahun anggaran berikutnya

sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.

(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) menjadi dasar Menteri melakukan

pemotongan penyaluran Dana Desa untuk kab/kota tahun

anggaran berikutnya.

(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur

dengan peraturan bupati/walikota.

PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa

(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada

akhir tahun anggaran sebelumnya, bupati/walikota

memberikan sanksi administratif Kepala Desa yang

bersangkutan.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

penundaan penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran

berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.

(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat

SiLPA Dana Desa lebih dari 30%, bupati/walikota

memberikan sanksi administratif kepada Nagori yang

bersangkutan.

(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa

pemotongan Dana Desa tahun anggaran berikutnya

sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.

(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) menjadi dasar Menteri melakukan

pemotongan penyaluran Dana Desa untuk kab/kota tahun

anggaran berikutnya.

(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur

dengan peraturan bupati/walikota.

SANKSI

41

(42)

TERIMA KASIH

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Wilayah Jawa Timur

Grha IAI Jatim

Jl Raya Ngagel 143 D Surabaya

Jawa Timur 60246

website: www.iaijawatimur.com

email: iai.jawatimur@yahoo.com

Tel (031) 5021125; Fax (031) 5034633

42

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang penelitian yang didapatkan di lapangan, dapat diketahui bahwa hasil depot air minum isi ulang yang memenuhi syarat higiene sanitasi

Hingga saat ini yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah bank sampah (Apriliyanti et al., 2015; Rahmatika, 2017), namun yang kembangkan majelis lingkungan Hidup

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan dengan merekam semua

Lalu bagaimana tentang nasib Subak kedepannya, hanya bisa dijawab dengan perilaku masyarakat Bali, jika masyarakat Bali benar –peduli terhadap sistem pembangunan yang

Informasi hanya untuk bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan dalam kombinasi dengan bahan. lain atau dalam proses lain,

Lokasi terminal model nearside coba diterapkan dengan adanya permasalahan arus pergerakan dalam kota dengan adanya terminal terpadu (terminal lama). Pemindahan terminal lama

1) Kegunaan teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan dalam bidang akuntansi

Sikap tersebut merupakan kesiapan untuk penghayatan terhadap pengetahuan ini meliputi komponen pokok untuk praktik pencegahan : kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep,