Diklat Pengembangan Kapasitas SDM
Sekretaris Desa
“Pengelolaan Keuangan Desa”
MATERI
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DESA
Tim Penyusun Materi IAI Wilayah Jawa Timur
2016
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
POKOK BAHASAN 4
: PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
SUB POKOK
BAHASAN 4.5
: PELAPORAN DAN PERTANGGUNG-
JAWABAN KEUANGAN DESA
TUJUAN
: Setelah penyajian SPB ini,
diharapkan peserta dapat:
1. menjelaskan
pengertian
pelaporan dengan benar;
2. menyebutkan 3 (tiga) dari 4
(empat)
manfaat
laporan
dengan tepat;
3. menyebutkan 2 (dua) jenis
laporan keuangan desa dengan
tepat;
4. terampil menyusun laporan
keuangan desa dengan benar.
WAKTU
: 2 Jam Pelajaran @ 40 menit = 80
menit
2...
... mr.irwan@cbn.net.id
Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?
Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?
3
...
... mr.irwan@cbn.net.id
Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?
Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?
Pelaporan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan
hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu
periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan
tanggungjawab (pertanggungjawaban) atas tugas
dan wewenang yang diberikan.
Pelaporan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan
hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu
periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan
tanggungjawab (pertanggungjawaban) atas tugas
dan wewenang yang diberikan.
4
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN DESA
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN DESA
bentuk pertanggungjawaban lembaga atas
penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki dalam suatu periode tertentu.
alat evaluasi karena menyediakan informasi posisi
keuangan serta menunjukkan kinerja yang telah
dilakukan sehingga nantinya akan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi bagi Kepala Desa sendiri maupun
pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD
dan tentunya masyarakat Desa itu sendiri, bahkan
mungkin donatur atau calon investor).
bentuk pertanggungjawaban lembaga atas
penggunaan dan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki dalam suatu periode tertentu.
alat evaluasi karena menyediakan informasi posisi
keuangan serta menunjukkan kinerja yang telah
dilakukan sehingga nantinya akan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi bagi Kepala Desa sendiri maupun
pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD
dan tentunya masyarakat Desa itu sendiri, bahkan
mungkin donatur atau calon investor).
5
MANFAAT PELAPORAN
KEUANGAN DESA
MANFAAT PELAPORAN
KEUANGAN DESA
1. Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan
kemanfaatan pengelolaan sumber daya
ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun anggaran.
2. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai
dengan posisi terakhir periode pelaporan akan
dapat diketahui secara akurat.
3. Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa
utamanya Kepala Desa yang lebih informatif.
4. Sebagai sarana pengendalian terhadap
kemungkinan terjadinya praktik
penyalahgunaan ataupun penyimpangan
sumber – sumber ekonomi yang dimiliki Desa.
5. Sebagai wujud riil implementasi azas
transparansi dan akuntabilitas yang
diamanatkan peraturan perundangan yang
dapat dijadikan model praktis bagi entitas lain.
1. Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan
kemanfaatan pengelolaan sumber daya
ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun anggaran.
2. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai
dengan posisi terakhir periode pelaporan akan
dapat diketahui secara akurat.
3. Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa
utamanya Kepala Desa yang lebih informatif.
4. Sebagai sarana pengendalian terhadap
kemungkinan terjadinya praktik
penyalahgunaan ataupun penyimpangan
sumber – sumber ekonomi yang dimiliki Desa.
5. Sebagai wujud riil implementasi azas
transparansi dan akuntabilitas yang
diamanatkan peraturan perundangan yang
dapat dijadikan model praktis bagi entitas lain.
6KEWAJIBAN KEPALA DESA
KEWAJIBAN KEPALA DESA
1. Menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
setiap akhir tahun anggaran kepada
bupati/walikota
1. Menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
setiap akhir tahun anggaran kepada
bupati/walikota
2. Menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
pada akhir masa jabatan kepada
bupati/walikota
2. Menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
pada akhir masa jabatan kepada
bupati/walikota
3. Menyampaikan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan secara
tertulis kepada Badan Permusyawaratan
Desa setiap akhir tahun anggaran
3. Menyampaikan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan secara
tertulis kepada Badan Permusyawaratan
Desa setiap akhir tahun anggaran
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
7
KEWAJIBAN KEPALA DESA
KEWAJIBAN KEPALA DESA
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
4. Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa
kepada bupati/walikota setiap semester
tahun berjalan.
4. Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa
kepada bupati/walikota setiap semester
tahun berjalan.
A.Laporan semester I : paling lambat akhir
bulan Juli tahun berjalan.
B.Laporan semester II: paling lambat pada
akhir bulan Januari tahun berikutnya
A.Laporan semester I : paling lambat akhir
bulan Juli tahun berjalan.
B.Laporan semester II: paling lambat pada
akhir bulan Januari tahun berikutnya
8
KEWAJIBAN KEPALA DESA
KEWAJIBAN KEPALA DESA
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
5. Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APB Desa kepada
bupati/walikota setiap akhir tahun
anggaran
5. Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APB Desa kepada
bupati/walikota setiap akhir tahun
anggaran
ditetapkan dengan Peraturan Desa. dilampiri:
1.format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;
2.format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
3.format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
ditetapkan dengan Peraturan Desa. dilampiri:
1.format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;
2.format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
3.format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
9
KEWAJIBAN KEPALA DESA
KEWAJIBAN KEPALA DESA
Permendagri No 113 Th 2014 (Lampiran)
Permendagri No 113 Th 2014 (Lampiran)
6. Laporan Kekayaan Milik Desa
6. Laporan Kekayaan Milik Desa
Laporan Kekayaan milik
desa merupakan laporan
posisi kekayaan (dan
hutang) milik Pemerintah
Desa per tanggal akhir
tahun anggaran/pelaporan
Laporan Kekayaan milik
desa merupakan laporan
posisi kekayaan (dan
hutang) milik Pemerintah
Desa per tanggal akhir
tahun anggaran/pelaporan
10
1. Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun
Anggaran
1. Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun
Anggaran
disampaikan kepada bupati/walikota melalui
camat paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
paling sedikit memuat:
a. pertanggungjawaban penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
b. pertanggungjawaban pelaksanaan
pembangunan;
c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan;
dan
d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
digunakan sebagai bahan evaluasi oleh
bupati/walikota untuk dasar pembinaan dan
pengawasan.
disampaikan kepada bupati/walikota melalui
camat paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
paling sedikit memuat:
a. pertanggungjawaban penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
b. pertanggungjawaban pelaksanaan
pembangunan;
c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan;
dan
d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
digunakan sebagai bahan evaluasi oleh
bupati/walikota untuk dasar pembinaan dan
pengawasan.
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
11
2. Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Pada Akhir Masa
Jabatan
2. Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Pada Akhir Masa
Jabatan
disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan
sebelum berakhirnya masa jabatan.
paling sedikit memuat:
1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;
2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dalam jangka waktu untuk 5 (lima) bulan sisa
masa jabatan;
3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai;
dan
4. hal yang dianggap perlu perbaikan.
Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dilaporkan oleh Kepala Desa
kepada bupati/walikota dalam memori serah
terima jabatan.
disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan
sebelum berakhirnya masa jabatan.
paling sedikit memuat:
1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;
2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dalam jangka waktu untuk 5 (lima) bulan sisa
masa jabatan;
3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai;
dan
4. hal yang dianggap perlu perbaikan.
Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dilaporkan oleh Kepala Desa
kepada bupati/walikota dalam memori serah
terima jabatan.
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
12
3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun
Anggaran
3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Setiap Akhir Tahun
Anggaran
Disampaikan secara tertulis paling lambat
3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun
anggaran.
sedikit memuat pelaksanaan Peraturan
Desa.
digunakan oleh BPD dalam melaksanakan
fungsi pengawasan kinerja Kepala Desa.
Kepala Desa menginformasikan secara
tertulis dan dengan media informasi yang
mudah diakses oleh masyarakat mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada masyarakat Desa.
Disampaikan secara tertulis paling lambat
3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun
anggaran.
sedikit memuat pelaksanaan Peraturan
Desa.
digunakan oleh BPD dalam melaksanakan
fungsi pengawasan kinerja Kepala Desa.
Kepala Desa menginformasikan secara
tertulis dan dengan media informasi yang
mudah diakses oleh masyarakat mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada masyarakat Desa.
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal
48 – 52
13
LAPORAN REALISASI DAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB Desa
Meliputi
1. Laporan
Pertanggung-jawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa akhir tahun anggaran (gabungan semester 1 dan Akhir Tahun) 2. Laporan Kekayaan Milik Desa 3. Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
IAI Wilayah Jawa Timur
1.Laporan
Realisasi
Pelaksanaan
APBDesa
Semester I
2.Laporan
Realisasi
Penggunaan
Dana Desa
Semester I
1.Laporan
Realisasi
Pelaksanaan
APBDesa
Semester Akhir
Tahun
2.Laporan
Realisasi
Penggunaan
Dana Desa dan
Semester II
SEMESTER I SEMESTER AKHIR TAHUN / II AKHIR TAHUN 14KEPALA DESA
MENYAMPAIKAN
LAPORAN REALISASI
PELAKSANAAN APB
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA SEMESTER 1 PALING LAMBAT AKHIR BULAN JULI TAHUN ANGGARAN BERJALAN LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA SEMESTER AKHIR TAHUN PALING LAMBAT AKHIR BULAN JANUARI TAHUN ANGGARAN BERIKUTNYA
PP No 43 Th 2014 Pasal 103-104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37
- 42
PP No 43 Th 2014 Pasal 103-104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37
- 42
LAPORAN PERTANGGUNGJAW ABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA AKHIR TAHUN (GABUNGAN SEMESTER 1 DAN AKHIR TAHUN) 15Melaporkan dana yang berasal dari:
•
Pendapatan Asli Desa
(Hasil Usaha Desa,
Hasil Aset, Swadaya, Partisipasi dan Gotong
royong, Lain-lain pendapatan)
•
Transfer
(Dana Desa, Bagian dari Hasil
Pajak/Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,
Bantuan Keuangan dari Propinsi, Bantuan
Keuangan dari Kabupaten/Kota)
•
Pendapatan Lain-lain
(Hibah dan
Sumbangan yang tidak mengikat, Lain-lain
Pungutan Desa yang sah)
Melaporkan dana yang berasal dari:
•
Pendapatan Asli Desa
(Hasil Usaha Desa,
Hasil Aset, Swadaya, Partisipasi dan Gotong
royong, Lain-lain pendapatan)
•
Transfer
(Dana Desa, Bagian dari Hasil
Pajak/Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,
Bantuan Keuangan dari Propinsi, Bantuan
Keuangan dari Kabupaten/Kota)
•
Pendapatan Lain-lain
(Hibah dan
Sumbangan yang tidak mengikat, Lain-lain
Pungutan Desa yang sah)
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA
16
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37
- 42
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37
- 42
Kepala Desa 17KEPALA DESA
MENYAMPAIKAN
LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA
DESA KEPADA
BUPATI/WALIKOTA
SETIAP SEMESTER
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN
DANA DESA
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN
DANA DESA
LAPORAN
SEMESTER I
PALING LAMBAT
MINGGU
KEEMPAT BULAN
JULI TAHUN
ANGGARAN
BERJALAN
LAPORAN
SEMESTER II
PALING LAMBAT
MINGGU
KEEMPAT BULAN
JANUARI TAHUN
ANGGARAN
BERIKUTNYA
PP No 60 Th 2014 Pasal 24
Permenkeu No 93/PMK.07/2015
PP No 60 Th 2014 Pasal 24
Permenkeu No 93/PMK.07/2015
18IAI Wilayah Jawa Timur LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA Aset Kewajiban Jangka Pendek Aset Lancar Aset Tidak Lancar Kekayaan Bersih 1. Kas Desa
a. Uang kas di Bendahara Desa
b. Rekening Kas Desa 2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah b. Piutang Sewa Gedung 3. Persediaan
a. Kertas Segel b. Materai
1. Investasi Permanen
a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa
2. Aset Tetap a. Tanah
b. Peralatan dan Mesin c. Gedung dan bangunan
d. Jalan, Jaringan dan Instalasi 3. Dana Cadangan
a.Dana Cadangan
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Kas Desa
• Definisi Kas Desa adalah uang milik Pemerintah Desa, baik yang
disimpan di bendahara desa maupun rekening kas desa.
• Penyajian Kas Desa. Bendahara desa menyajikan semua saldo
dana kas desa per 31 Desember pada tahun pelaporan dalam Buku Kas Umum desa.
• Penilaian Kas Desa. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah
penerimaan kas (termasuk saldo tahun lalu) dikurangi dengan jumlah pengeluaran dalam satu tahun anggaran.
• Bukti Pendukung. Nilai saldo kas harus dapat diuraikan
rinciannya, dan bentuk fisiknya (berupa rekening, surat berharga atau tunai pada bendahara)
20
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Piutang Desa
• Definisi Piutang Desa adalah tagihan uang desa kepada pihak
yang mengelola kekayaan desa, antara lain berupa tanah, gedung, yang diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran sejak ditetapkannya kerjasama tersebut. Contoh piutang desa adalah piutang sewa tanah, piutang sewa gedung dll.
• Penyajian Piutang Desa. Perangkat desa yang diberi kewenangan
mencatat tagihan/piutang desa menyajikan nilai tagihan/piutang
sesuai dengan nilai tagihan/piutang yang belum terbayar pada akhir tahun anggaran/pelaporan.
• Penilaian Piutang Desa. Nilai tersebut diperoleh dari nilai
tagihan/piutang yang telah diterbitkan selama tahun
anggaran/pelaporan dan tahun-tahun sebelumnya dikurangi dengan realisasi pembayaran selama tahun anggaran/pelaporan.
• Bukti Pendukung. Ada baiknya, pemerintah desa
menyelenggarakan buku piutang. Buku tersebut mencatat nilai setiap piutang yang diterbitkan disisi debet (bersifat menambah piutang) dan mencatat nilai realisasi pembayaran piutang disisi kredit (bersifat mengurangi piutang). Selisih antara nilai
penambahan dan nilai pengurangan piutang tersebut adalah nilai piutang/tagihan yang tidak tertagih per akhir tanggal
pelaporan/anggaran
21
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Persediaan
• Definisi Persediaan adalah suatu kekayaan berupa barang milik
pemerintah desa yang dinilai dengan uang. Contoh persediaan adalah kertas segel, materai, alat tulis kantor dst.
• Penyajian Persediaan. Perangkat desa yang diberi kewenangan
mencatat /mengelola persediaan milik desa menyajikan nilai
persediaan sesuai dengan nilai persediaan yang belum dipergunakan pada akhir tahun anggaran/pelaporan.
• Penilaian Persediaan. Nilai tersebut diperoleh dari nilai
pembelian/pengadaan persediaan yang telah direalisasikan selama tahun anggaran/pelaporan dan sisa/saldo awal persediaan tahun sebelumnya dikurangi dengan realisasi penggunaan persediaan selama tahun anggaran/pelaporan.
• Bukti Pendukung. Sebagaimana piutang, sebaiknya pemerintah
desa membuat buku pencatatan persediaan. Buku tersebut mencatat nilai setiap persediaan yang dibeli disisi debet (bersifat menambah persediaan) dan mencatat nilai penggunaan persediaan disisi kredit (bersifat mengurangi persediaan). Selisih antara nilai penambahan dan nilai pengurangan persediaan tersebut adalah merupakan nilai persediaan yang belum dipergunakan per akhir tanggal
pelaporan/anggaran. Pemerintah Desa dapat pula mengetahui nilai sisa persediaan yang belum digunakan pada akhir tahun dengan melakukan pemeriksaan fisik persediaan (stock opname).
Pemeriksaan fisik atas barang persediaan akan lebih efektif bila dapat dibandingkan dengan catatannya/buku persediaan
22
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Aset Tetap
• Aset Tetap adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban APBDes atau perolehan lainnya yang sah.
• Penyajian dan penilaian Aset Tetap
Tanah : Pemerintah Desa (dalam hal ini perangkat yang diberi kewenangan) melakukan inventarisasi tanah milik desa disertai dengan informasi nilai tanah.
Inventarisasi sedapat mungkin mencakup seluruh tanah milik pemerintah desa baik yang telah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat.
Peralatan dan Mesin : Perangkat Desa yang diberikan kewenangan melakukan inventarisasi/pendataan barang berupa peralatan dan mesin milik desa disertai
dengan nilai perolehan awal. Peralatan mesin dapat berupa: Alat angkut (kendaraan roda 4, roda 2), alat kantor dan rumah tangga, alat pertanian, alat keamanan dst.
Gedung dan bangunan : Perangkat Desa yang diberikan wewenang melakukan inventarisasi seluruh bangunan milik Pemerintah Desa, baik bangunan dalam kondisi masih baik, kurang baik maupun rusak. Hasil inventarisasi dilakukan penilaian
(dengan harga perolehan/pembelian maupun taksiran) untuk mendapatkan nilai awal bangunan yang akan dimuat dalam laporan kekayaan milik desa.
Jalan/jaringan/irigasi/instalasi : Perangkat Desa yang diberi wewenang,
melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk mendapatkan kesepakatan tentang jumlah dan nama-nama aset jalan/jaringan/irigasi yang merupakan aset milik desa. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi overlapping/tumpang tindih pencatatan aset jalan/jaringan/irigasi pada pemerintah desa maupun Pemerintah yang lebih tinggi. Selanjutnya, dilakukan penilaian atas aset jalan/jaringan/irigasi yang telah disepakati dicatat dalam laporan kekayaan milik desa. Penilaian dilaksanakan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
23
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Investasi
• Definisi Investasi adalah penyertaan modal Pemerintah Desa
kepada pihak lain dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan atau untuk memperoleh keuntungan.
• Penyajian Investasi. Perangkat Desa yang diberikan kewenangan
melaksanakan/mengelola investasi desa melakukan pendataan
tentang nilai investasi yang telah direalisasikan oleh Pemerintah desa kepada pihak-pihak penerima investasi.
• Penilaian Investasi. Nilai investasi tersebut mencakup nilai uang
yang telah diserahkan oleh Pemerintah Desa kepada
investee/penerima investasi baik pada tahun anggaran/pelaporan maupun tahun-tahun sebelumnya. Untuk memperkuat kepemilikan investasi, Pemerintah Desa dapat meminta pihak investee untuk menandatangani bukti dokumen investasi
24
PEDOMAN LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
Hutang dan Kekayaan Bersih
• Definisi Hutang adalah tagihan kepada pemerintah desa yang
diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun anggaran. Desa tidak boleh berhutang fresh money. Hutang boleh dalam bentuk barang dan tidak perlu dimasukan dalam LKMD. Konsepnya off balance sheet.
• Penyajian Hutang. Perangkat desa yang diberi kewenangan untuk
mengelola hutang, melakukan pencatatan nilai hutang dan realiasasi pembayarannya pada buku hutang. Sisa hutang yang belum dilunasi pembayarannya per tanggal akhir tahun dicantumkan sebagai saldo hutang Pemerintah Desa.
• Contoh Hutang PPN, PPh, Hutang Air, Hutang Listrik
• Kekayaan bersih adalah selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah desa
25
CONTOH LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
URAIAN TAHUN N TAHUN N-1 2013 2012 I. ASET DESA A. ASET LANCAR 1. Kas Desa Rp 49.082.000,00 Rp 39.000.000,00a. Uang kas di Bendahara Desa Rp 1.000.000,00 Rp 20.000.000,00 b. Rekening Kas Desa Rp 48.082.000,00 Rp 19.000.000,00 2. Piutang Rp 65.000.000,00 Rp 40.000.000,00
a. Piutang Sewa Tanah Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00 b. Piutang Sewa Gedung Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00 c. Piutang Retribusi Rp 25.000.000,00 Rp - d. Piutang Bagi Hasil Pajak
3. Persediaan Rp 26.000,00 Rp 2.500.000,00 a. Kertas Segel Rp 26.000,00 Rp 1.500.000,00 b. Materai Rp - Rp 1.000.000,00 c. Tinta Rp - Rp - JUMLAH ASET LANCAR Rp 114.108.000,00 Rp 81.500.000,00
LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA DESA SIMULASI
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015
26
CONTOH LAPORAN KEKAYAAN
MILIK DESA
URAIAN TAHUN N TAHUN N-1 2013 2012 I. ASET DESAB. ASET TIDAK LANCAR
1. Investasi Permanen Rp - Rp - a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa Rp - Rp - 2. Aset Tetap Rp 925.000.000,00 Rp 925.000.000,00
a. Tanah Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00 b. Peralatan dan Mesin Rp 100.000.000,00 Rp 100.000.000,00 c. Gedung dan bangunan Rp 300.000.000,00 Rp 300.000.000,00 d. Jalan, Jaringan dan Instalasi Rp 500.000.000,00 Rp 500.000.000,00 e. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Rp - Rp - 3. Dana Cadangan Rp - Rp - a. Dana Cadangan Rp - Rp - JUMLAH ASET TIDAK LANCAR Rp 925.000.000,00 Rp 925.000.000,00 JUMLAH ASET (A + B) Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.006.500.000,00 II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
a. PPN dan PPh Rp - Rp 3.500.000,00 b. Askes Rp - Rp - c. Utang Jangka Pendek Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Rp -
Rp 3.500.000,00 III.KEKAYAAN BERSIH Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.003.000.000,00 KEWAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH Rp 1.039.108.000,00 Rp 1.006.500.000,00
LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA DESA SIMULASI
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015
TANGGAL ... TTD
(KEPALA DESA ...) 27
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PELAKSANAAN APBDesa
SEMESTER PERTAMA DAN
SEMESTER AKHIR TAHUN
28
KODE
REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa 1 1 1 2 Tanah Kas Desa
1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tambatan Perahu 1 1 2 2 Pasar Desa
1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum 1 1 2 4 Jaringan Irigasi
1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong 1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 Bantuan Keuangan 1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota
1 3 Pendapatan Lain lain
1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah JUMLAH PENDAPATAN
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
SEMESTER ……… PEMERINTAH DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….
29
FORMAT
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI PELAKSANAAN
APBDesa (AKHIR TAHUN)
30
KODE
REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa 1 1 1 2 Tanah Kas Desa
1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tambatan Perahu 1 1 2 2 Pasar Desa
1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum 1 1 2 4 Jaringan Irigasi
1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong 1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 Bantuan Keuangan 1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota
1 3 Pendapatan Lain lain
1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah JUMLAH PENDAPATAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDesa
PEMERINTAH DESA………….. TAHUN ANGGARAN………….
31
KODE REKENING URAIAN JUMLAH ANGGARAN JUMLAH REALISASI LEBIH/ KURANG KET. 2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan Pem. Desa
2 1 1 PenghasilanTetap danTunjangan 2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 3 Operasional BPD 2 1 4 Operasional RT/ RW
2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
2 2 1 Kegiatan ………. 2 2 2 Kegiatan ……….
2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan ………. 2 3 2 Kegiatan……….
2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2 4 1 Kegiatan ………. 2 4 2 Kegiatan……….
2 5 Bidang Tak Terduga
2 5 2 Kegiatan………
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
32
KODE
REKENING URAIAN ANGGARANJUMLAH REALISASIJUMLAH KURANGLEBIH/ KET.
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di pisahkan JUMLAH ( RP )
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan 3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP ) DISETUJUI OLEH KEPALA DESA ……… TTD (……….) 33
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA DESA
SEMESTER I DAN II
34
KODE REKENING
URAIAN NOMOR DAN
TANGGAL BUKTI PENYALURA
N (SP2D)
J U M LAH JUMLAH KET.
PENERIMAAN DEBET PENGELUARA N (KREDIT) SALDO (Rp) (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 1 PENDAPATAN 1 2 Pendapatan Transfer 1 2 1 Dana Desa - TAHAP PERTAMA - TAHAP KEDUA - TAHAP KETIGA
2 BELANJA BANTUAN KE DESA
2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Nagori
2 1 1 Kegiatan ...
2 1 2 Kegiatan ...
2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Nagori
2 2 1 Kegiatan ...
2 2 2 Kegiatan ...
2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan ...
2 3 2 Kegiatan ...
2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2 4 1 Kegiatan ...
2 4 2 Kegiatan ...
JUMLAH
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA
SEMESTER . . . TAHUN ANGGARAN . . . . PEMERINTAH DESA . . . . KECAMATAN . . . . KABUPATEN/ KOTA . . . . Pagu Desa Rp. ... Disetujui Oleh
Bendahara Desa ... Kepala Desa ...
... ...
35
FORMAT
Laporan Program
Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang
masuk ke desa
36
37
IAI Wilayah Jawa Timur
PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH YANG MASUK KE DESA
Tanggal : ………
Desa : ………
Kecamatan : ………
Kabupaten : ………
Jenis Kegiatan KegiataLokasi
n Rincian Kegiata n Volume Satuan Sumber Dana Jumlah(Rp)
Sub Total Jenis Kegiatan (1) Rp.
Sub Total Jenis Kegiatan (2) Rp.
Sub Total Jenis Kegiatan (3) Rp.
Sub Total (4) Rp. Total (1 s/d 4) Rp. tanggal, ... ... Kepala Desa (...)
pasal 28 UU No 6 Th 2014,
disebutkan bahwa Kepala
Desa yang tidak
melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi administratif
berupa teguran lisan dan/atau
teguran tertulis. Dalam hal
sanksi administratif tidak
dilaksanakan, dilakukan
tindakan pemberhentian
sementara dan dapat
dilanjutkan dengan
pemberhentian.
pasal 28 UU No 6 Th 2014,
disebutkan bahwa Kepala
Desa yang tidak
melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi administratif
berupa teguran lisan dan/atau
teguran tertulis. Dalam hal
sanksi administratif tidak
dilaksanakan, dilakukan
tindakan pemberhentian
sementara dan dapat
dilanjutkan dengan
pemberhentian.
SANKSI
38
PP No 60 Th 2014 pasal 25,
dalam hal Kepala Desa tidak
atau terlambat
menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana
desa, bupati/walikota dapat
menunda penyaluran dana
desa sampai dengan
disampaikannya laporan
realisasi penggunaan dana
desa.
PP No 60 Th 2014 pasal 25,
dalam hal Kepala Desa tidak
atau terlambat
menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana
desa, bupati/walikota dapat
menunda penyaluran dana
desa sampai dengan
disampaikannya laporan
realisasi penggunaan dana
desa.
SANKSI
39
Bupati/Walikota yang tidak
menyalurkan dana desa
menteri dapat melakukan
penundaan penyaluran dana
alokasi umum dan atau bagi
hasil yang menjadi hak
kabupaten/kota
Bupati/Walikota yang tidak
menyalurkan dana desa
menteri dapat melakukan
penundaan penyaluran dana
alokasi umum dan atau bagi
hasil yang menjadi hak
kabupaten/kota
SANKSI
40
PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa
(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada
akhir tahun anggaran sebelumnya, bupati/walikota
memberikan sanksi administratif Kepala Desa yang
bersangkutan.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
penundaan penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran
berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.
(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat
SiLPA Dana Desa lebih dari 30%, bupati/walikota
memberikan sanksi administratif kepada Nagori yang
bersangkutan.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa
pemotongan Dana Desa tahun anggaran berikutnya
sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.
(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) menjadi dasar Menteri melakukan
pemotongan penyaluran Dana Desa untuk kab/kota tahun
anggaran berikutnya.
(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur
dengan peraturan bupati/walikota.
PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa
(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada
akhir tahun anggaran sebelumnya, bupati/walikota
memberikan sanksi administratif Kepala Desa yang
bersangkutan.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
penundaan penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran
berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.
(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat
SiLPA Dana Desa lebih dari 30%, bupati/walikota
memberikan sanksi administratif kepada Nagori yang
bersangkutan.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa
pemotongan Dana Desa tahun anggaran berikutnya
sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.
(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) menjadi dasar Menteri melakukan
pemotongan penyaluran Dana Desa untuk kab/kota tahun
anggaran berikutnya.
(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur
dengan peraturan bupati/walikota.
SANKSI
41
TERIMA KASIH
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Wilayah Jawa Timur
Grha IAI Jatim
Jl Raya Ngagel 143 D Surabaya
Jawa Timur 60246
website: www.iaijawatimur.com
email: iai.jawatimur@yahoo.com
Tel (031) 5021125; Fax (031) 5034633
42