• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI PERMAINAN ANAK PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Andi Sucahyo NIM: 141134228. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Bapak Mujiana dan Ibu Sumini sebagai orang tua yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada saya. 2. Teman-teman para guru SD Negeri Turen yang selalu memotivasi dan memberi semangat. 3. Sahabat-sahabat grup belajar Nisa Setya Widyasanti, Jeri Paikar Azizan, Agung Hari Krisjaya dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan bantuan, motivasi dan hiburan kepada saya. 4. Semua angkatan PGSD 2014 yang telah berdinamika bersama saya selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Sesuatu akan bisa diraih apabila kita mau memperjuangkannya dengan sungguh-sungguh dan jika orang lain bisa, akupun harus bisa” (Andi Sucahyo). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Andi Sucahyo. Nomor Mahasiswa. : 141134228. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI PERMAINAN ANAK PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR. berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI PERMAINAN ANAK PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Andi Sucahyo Universitas Sanata Dharma 141134228. Matematika merupakan sebuah pengetahuan mengenai operasi hitung. Materi dalam pendidikan matematika harus sesuai dengan karakteristik siswa. Inti dari penelitian ini adalah pengembangan sebuah buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari Borg dan Gall yaitu : 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal dengan menggunakan prinsip dasar pengembangan materi bahasa oleh Tomlinson, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, dan 7) revisi produk. Produk dari penelitian ini adalah buku bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III sekolah dasar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Produk ini memiliki 5 prinsip dasar pengembangan menurut Tomlinson, desain dan pesan yang menarik dapat tersampaikan dalam produk ini. Dari hasil validasi yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa produk sudah layak menjadi media pembelajaran untuk siswa kelas III sekolah dasar.. Kata kunci : penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, perkalian, permainan anak.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. DEVELOPING ILLUSTRATED STORY BOOK ABOUT MULTIPLICATION COUNTING OPERATION THROUGH CHILDREN’S GAME FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS GRADE III Andi Sucahyo Sanata Dharma University 141134228 Mathematics is a knowledge of count operations. Material in mathematics education must be suitable with students’ characteristics. The essence of this research to develop an illustrated story book about multiplication counting operation through children’s game for primary school students grade III. The method used in this research was Research and Development by applying modification of Borg and Galls’ development research procedures which are : 1) research and collection of initial information, 2) planning, 3) developing the initial product by using Tomlinson’s basic principles of materials development, 4) initial research (validation), 5) trial results revision, 6) field research, and 7) product improvement. The results of the research was illustrated story book about multiplication counting operations through children’s game and in accordance of characteristics and students’ needed for primary school students grade III. This book has Tomlinson’s 5 basic principles of development. Interesting designs and messages can be delivered in this product. The researcher conclude that the product was noted good to implementation as learning medium for primary school students grade III.. Keyword: research and development, illustrated story book, multiplication, childrens game.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh peneliti dengan baik dan lancar. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Oparsi Hitung Perkalian Melalui Permainan Anak Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini dapat selesai berkat doa, motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Maka kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma. 4. Wahyu Wido Sari, M. Biotech. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. motivasi. sehingga. peneliti. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah membantu dalam melengkapi data peneliti 7. Pada Validator yang telah membantu peneliti dalam memvalidasi produk. 8. Siti Widayatun, S.Pd. SD. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Selomulyo yang mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah. 9. Seluruh Guru SD Negeri Selomulyo yang telah membantu peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan. 10. Siswa kelas III SD Negeri Selomulyo yang telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung. 11. Kedua orang tua, Mujiana dan Sumini yang selalu memberikan doa, dorongan, dukungan dan fasilitas yang memadahi. 12. Teman seperjuangan, Agung Hari Krisjaya, Jeri Paikar Azizan, dan Agustinus Kuncoro yang selalu menguatkan dan menyemangati dalam menjalani setiap proses pembuatan skripsi. 13. Teman-teman PGSD Angkatan 2014 dan semua pihak yang pernah berdinamika selama masa perkuliahan 14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk motivasinya dan bantuannya. Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv. HALAMAN MOTTO................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................................... vii. ABSTRAK.................................................................................................... viii. ABSTRACT.................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR.................................................................................. x. DAFTAR ISI................................................................................................. xii. DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv. DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi. DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii. BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1. 1.1..Latar Belakang................................................................................ 1.2..Rumusan Masalah........................................................................... 1.3..Tujuan Penelitian............................................................................ 1.4..Manfaat Penelitian.......................................................................... 1.5..Defenisi Operasional....................................................................... 1.6..Spesifikasi Produk........................................................................... 1 4 4 4 6 6. BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 8. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1..Kajian Pustaka................................................................................ 2.1.1. Membaca............................................................................... 2.1.1.1. Pengertian Membaca.................................................... 2.1.1.2. Tujuan Membaca.......................................................... 2.1.1.3. Tahapan Membaca....................................................... 2.1.2. Buku Cerita Bergambar.......................................................... 2.1.2.1. Pengertian Buku Cerita Bergambar............................. 2.1.2.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar................. 2.1.2.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar.................................... 2.1.2.4. Komponen Buku Cerita Bergambar............................. 2.1.2.5. Kriteria Buku Cerita Bergambar Yang Baik................ 2.1.3. Perkembangan Anak SD........................................................ 2.1.3.1. Pengertian Perkembangan............................................ 2.1.3.2. Tahap Perkembangan Anak......................................... 2.1.3.3. Perkembangan Anak SD Kelas Bawah........................ 2.1.4. Pengertian Berhitung.............................................................. 2.1.4.1. Pengertian Perkalian..................................................... 2.1.5. Permainan Anak..................................................................... 2.1.5.1. Pengertian Permainan Anak......................................... 2.1.5.2. Manfaat Permainan Anak............................................. 2.2. Penelitian yang Relevan.................................................................. 2.3. Kerangka Berpikir........................................................................... 2.4. Pertanyaan Penelitian....................................................................... 8 8 8 9 10 11 11 13 15 18 20 21 21 23 25 26 27 28 28 30 31 34 35. BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 37. 3.1. Jenis Penelitian............................................................................... 3.2. Prosedur Pengembangan................................................................. 3.3. Setting Penelitian............................................................................ 3.3.1. Subjek Penelitian.................................................................. 3.3.2. Objek Penelitian.................................................................... 3.3.3. Lokasi Penelitian................................................................... 3.3.4. Waktu Penelitian................................................................... 3.4. Instrumen Penelitian....................................................................... 3.4.1. Pedoman Observasi............................................................... 3.4.2. Pedoman Wawancara............................................................ 3.4.3. Kuesioner.............................................................................. 3.5. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 3.5.1. Observasi.............................................................................. 3.5.2. Wawancara............................................................................. 37 39 45 45 45 45 46 46 46 47 51 56 56 57. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.5.3. Penyebaran Kuesioner.......................................................... 3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 3.6.1. Teknik Analisis Data Kualitatif............................................ 3.6.2. Teknik Analisis Data Kuantitatif........................................... 57 58 58 59. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 60. 4.1. Analisis Kebutuhan......................................................................... 4.1.1. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan.................................... 4.1.2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan................................. 4.2. Deskripsi Produk Awal................................................................... 4.2.1. Sampul Buku Cerita.............................................................. 4.2.2. Isi Buku Cerita...................................................................... 4.2.2.1. Kata Penghantar........................................................... 4.2.2.2. Tentang Buku............................................................... 4.2.2.3. Pemetaan Kompetensi Dasar........................................ 4.2.2.4. Isi Cerita....................................................................... 4.2.2.5. Daftar Referensi........................................................... 4.2.2.6. Profil Penulis................................................................ 4.3. Data Uji Coba dan Revisi Produk................................................... 4.3.1. Data ValidasiAhli Media dan Revisi Produk........................ 4.3.1.1. Data Validasi Ahli Media............................................ 4.3.1.2. Revisi Produk............................................................... 4.3.2. Data Validasi Guru SD......................................................... 4.3.3. Data Validasi Siswa.............................................................. 4.3.4. Data Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk.......................... 4.4. Kajian Produk Akhir....................................................................... 4.4.1 Sampul Buku Cerita............................................................... 4.4.2 Isi Buku Cerita....................................................................... 4.4.3 Kata Pengantar...................................................................... 4.4.4 Tentang Buku......................................................................... 4.4.5 Pemetaan Kompetensi............................................................ 4.4.6 Isi Cerita................................................................................. 4.4.7 Daftar Referensi..................................................................... 4.4.8 Profil Penulis........................................................................... 60 61 62 65 65 66 66 67 67 67 68 68 69 69 69 71 72 72 73 75 76 77 83 84 85 86 86 87. 4.5 Pembahasan....................................................................................... 88. BAB V PENUTUP........................................................................................ 92. 5.1 Kesimpulan...................................................................................... 92. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................. 5.3 Saran................................................................................................ 93 94. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 95. LAMPIRAN. 98. ........................................................................................ xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. 3.1..Prosedur Pengembangan Borg and Gall ........................................ 3.2..Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg and Gall ....................... xvi. 38 40.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan...................... 46. Tabel 3.2 Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan...................................... 47. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas.................... 48. Tabel 3.4 PedomanWawancara Guru Kelas................................................. 48. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Siswa............................. 49. Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Siswa......................................................... 50. Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Uji Validasi Produk....................................... 52. Tabel 3.8 Kuesioner Uji Validasi Produk..................................................... 52. Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Observasi Implementasi Produk................... 54. Tabel 3.10 Kuesioner Observasi Implementasi Produk................................ 55. Tabel 3.11 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif Skala Lima......... 59. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Observasi Analisis Kebutuhan......................................... 99. Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas................................................... 101. Lampiran 3 Hasil Wawancara Siswa............................................................ 103. Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli Media......................................................... 105. Lampiran 5 Hasil Validasi Guru SD............................................................. 109. Lampiran 6a Hasil Validasi Siswa SD.......................................................... 112. Lampiran 6b Hasil Validasi Siswa SD.......................................................... 115. Lampiran 7 Hasil Uji Coba Produk Lapangan.............................................. 118. Lampiran 8 Hasil Observasi Produk............................................................. 136. Lampiran 9 Lampiran Foto Kegiatan............................................................ 138. Lampiran 10 Surat Izin Analisis Kebutuhan................................................. 139. Lampiran 11 Surat Keterangan Melakukan Penelitian................................. 140. Lampiran 12 BiodataPeneliti........................................................................ 141. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah hasil proses pendidikan akan memungkinkan seseorang dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya memungkinkan pula baginya untuk berkontribusi dengan berkiprah dalam pembangunan dan pengembangan sebuah masyarakat. Hal ini bermakna bahwa sebuah pendidikan merupakan salah satu cara yang patut ditempuh untuk memberikan pengetahuan serta membentuk sikap dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sebagaimana yang diinginkan. Fullan (1982:288) dalam bukunya, The Future Educational Change, menyatakan bahwa pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam proses pembentukan diri seseorang yang menyangkut aspek kognitif berupa kemampuan akademik dan kemampuan memecahkan masalah. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan formal tidak terkecuali pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Pada era zaman Plato matematika digunakan sebagai pengasah otak untuk kebutuhan filsafat tertentu. Namun demikian pada abad-abad pertengahan, matematika diajarkan bertujuan untuk teologis. Sedangkan untuk saat ini matematika diartikan sebagai bahasa fungsi praktis simbiolis untuk mengekspresiksan hubungan kuantitatif dan spasial sementara fungsi teoritis adalah untuk memfasilitasi. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berpikir (Abdulrrahman, 2002). Dikarenakan pentingnya mata pelajaran ini maka matematika akan sangat penting diajarkan pada sekolah dasar atau SD. Di sekolah dasar pendidikan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2006:346). Oleh karenanya pendekatan mengajar dan kurikulum sangat perlu dikembangakan dan dimaksimalkan. Matematika yang dalam hal ini adalah proses berhitung merupakan hal yang pertama kali diajarkan oleh guru pada siswa SD, karena hal ini bertujuan untuk mempersiapkan anak agar sanggup menghargai perubahan dalam kehidupan dan dunia yang terus menerus berkembang serta mempersiapkan anak agar mampu menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menerapkan dalam ilmu pengetahuan lain. Berhubungan dengan anak yang kesulitan di dalam menghitung lebih disebabkan diantaranya: 1) Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar, 2) Siswa tidak mengerti arti lambang-lambang matematika, 3) Siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu prinsip, 4) Siswa tidak lancar menggunakan operasi hitung dan prosedur matematika, 5) Ketidaklengkapan pengetahuan siswa (Sholeh, 1998). Meskipun kemampuan menghitung sangat penting, pada pelaksanaanya kurang mendapat perhatian lebih. Sekolah lebih mengutamakan hafalan dan mencongak didalam pembelajaran matematika. Sebagai contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi di SD N Selomulyo yaitu dengan guru kelas 3 dan hasilnya terdapat 6 anak kelas 3 tersebut tidak bisa atau kurang 2.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mahir di dalam operasi perkalian. matematika dan itu terbukti dengan hasil. ulangan matematika beberapa hari sebelumnya banyak anak-anak yang masih salah didalam mengalikan suatu operasi penkalian angka, seperti contoh yang dikatakan guru kelas tersebut bahwa 2x4=9. Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa siswa kurang memahami konsep perkalian, sehingga untuk operasi perkalian sederhana yang cukup mudah mereka masih belum benar. Kemudian dari hasil wawancara juga diungkapkan kalau beliau tidak menggunakan sebuah media pembelajaran didalam mengajar. Selain itu peneliti yang pada kesempatan sebelumnya pada tahun 2016 ketika kuliah pada semester lima, peneliti sempat bertanya jawab dengan guru kelas 3 SD N Sendangadi 2 bahwa dalam matematika anak-anak cenderung masih kesulitan dalam memahaminya mungkin ini juga menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya pembelajaran. Untuk itu menurut peneliti diperlukan sebuah media pembelajaran berupa sebuah buku cerita bergambar. Menurut Lynch-Brown, Carl M. Dan Tomlinson (1999:68) buku bergambar adalah buku-buku yang banyak mengandung ilustrasi, untuk berbagai derajat dan penting untuk dinikmati dalam cerita. Alasan inilah yang menjadikan media buku cerita bergambar penting karena siswa tidak hanya membayangkan isi bacaan atau cerita tetapi siswa juga memiliki gambaran yang jelas mengenai isi cerita tersebut. Dari. berbagai. permasalahan. tersebut. maka. peneliti. akan. mencoba. mengembangkan buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD. Buku cerita bergambar ini tentunya 3.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dikhususkan untuk membantu siswa dalam pembelajaran matematika dan diharapkan mampu menjadi media perantara penyampai materi dalam operasi menghitung perkalian dalam pembelajaran.. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD?. 1.2.2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Mendiskripsikan proses pengembangan buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD?. 1.3.2. Mendiskripsikan kualitas buku cerita bergambar tentang operasi hitung perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD?. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Siswa Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar muatan pelajaran Matematika untuk siswa kelas III SD. Dengan membaca buku cerita ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.. 1.4.2. Bagi Guru 4.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pada umumnya guru menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan materi. pembelajaran.. Buku. cerita. bergambar. ini. dapat. menambah. pengetahuan guru untuk memvariasi media pembelajaran agar bisa meningkatkan kemampuan siswa kelas III dalam meningkatkan kemampuan menghitung perkalian. 1.4.3. Bagi Mahasiswa Menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran. Selain itu sebagai calon guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk dapat mengerti betapa pentingnya manfaat media belajar dalam kegiatan pembelajaran. 1.4.4. Bagi Sekolah Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebagai salah satu media pembelajaran untuk mengajarkan siswa dalam meningkatkan kemampuan menghitung perkalian.. 1.4.5. Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambahkan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma berkaitan dengan pengembangan buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD.. 1.5 Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Buku cerita bergambar adalah sebuah media berisi narasi dan gambar yang berguna untuk menyampaikan materi pembelajaran. 5.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Berhitung perkalian adalah sebuah konsep operasi hitung yang sangat utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah mereka mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. 3. Siswa SD kelas rendah adalah siswa umur kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun.. 1.6 Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan Buku cerita bergambar berukuran A4 di dalam buku cerita ini terkandung beberapa komponen seperti kata pengantar, tentang buku, kompetensi dasar, isi cerita, daftar referensi, profil penulis. Buku ini dikembangkan berdasarkan materi kelas III tentang berhitung perkalian dan masalah yang terdapat pada kelas III SD N Selomulyo pada operasi hitung perkalian. Pada bagian Cover buku cerita bergambar menggunakan kertas ivory 190 gram untuk bagian isi menggunakan art paper 120 gram. Produk buku cerita bergambar ini dibuat dengan beraneka ragam warna guna menarik siswa. Produk buku cerita bergambar ini juga memberikan arti kebersamaan dalam permainan dan hiburan namun juga mengandung pembelajaran berhitung khususnya perkalian yang akan berguna juga menambah kemampuan berhitung siswa seperti contoh dialog percakapan “Toni ingin bermain tongstan, Cahyo biang lala, Agus rumah hantu, Rio kora-kora dan aku komedi putar, Untuk itu kita harus bayar berapa? Tanya si Rio. Maka uang yang harus dibayar adalah Rp 40.000 dengan rincian 3x10.000=30.000 ditambah 2x5.000=10.000. Jawab Alan”. Produk buku cerita ini mengandung bahasa yang simpel dan mudah dipahami oleh siswa. Pada 6.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bagian sampul sudah menggambarkan isi cerita, buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. Gambar dan teks pada produk buku cerita ini memiliki teks dan gambar yang saling berkaitan. Pada bagian ilustrasi gambar yang terdapat dalam produk buku cerita bergambar memperjelas latar, rangkaian cerita, dan karakter.. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka. 2.1.1. Membaca. 2.1.1.1 Pengertian Membaca Membaca merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan menyerap informasi yang diperoleh dari bahan visual ataupun tertulis. Dalam membaca pada intinya merupakan sebuah kegiatan yang rumit yang tentunya. 7.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. melibatkan banyak hal. Menurut Rahim (2007: 2) mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang rumit, melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktifitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebuah proses melakukan aktifitas visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Untuk itu sebagai sebuah proses berfikir , membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Edward L. Thordike (dalam Priyatni dan Nurhadi, 2017: 9) menyatakan bahwa berpikir dan menalar adalah kegiatan jiwa yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses membaca. Ia menyimpulakan bahwa proses membaca pada hakikatnya adalah proses berfikir dan bernalar. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa membaca bukan proses yang bersifat mekanis yang sederhana namun sebuah proses yang komplek. Hal ini dikarenakan membaca adalah kegiatan berfikir dan menalar yang melibatkan kegiatan: mengenali, menginterprestasi, menilai, menalarkan dan bahkan memecahkan persoalan sehingga daya nalar menjadi dominan. 2.1.1.2 Tujuan Membaca Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Untuk itu dalam kegiatan. 8.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. membaca di kelas, guru hendaknya menyusun tujuan membaca dengan menyedikan tujuan khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri (Rahim, 2007: 11). Maka dari itu Rahim menuturkan beberapa diantaranya yaitu mencakup (1) kesenangan. (2) menyempurnakan membaca nyaring. (3) menggunakan strategi tertentu. (4) memperbarui pengetahuanya tentang sustu topik. (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui. (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis. (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi. (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks. (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. 2.1.1.3 Tahapan Membaca Kegiatan membaca tentunya juga memiliki tahapan-tahapan.Untuk itu menurut Nurhadi ( 2016: 4) bahwa tahapan membaca meliputi tahap prabaca, tahap saat membaca, dan tahap pascabaca. Masing-masing tahap meliputi kegiatan yang berbeda diantara: 1) Tahap prabaca yaitu. tahap yang dimaksudkan untuk meningkatkan. motivasi membaca dan mengatifkan skemata yang dimiki pembaca. Kegiatan pengaktifan skemata berguna untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap materi bacaan dan membangun pengetahuan baru. Proses pemahaman akan terhambat bila skemata pembaca tidak disiapkan. 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sebelumnya. Aktifitas yang termasuk dalam tahap prabaca yaitu: a) menentukan tujuan membaca, b) mendapatkan bacaan atau buku yang sesuai, c) melakukan survei awal untuk mengenali isi bacaan dan buku, d) membuat keputusan untuk membaca. 2) Tahap saat baca yaitu tahap utama dalam membaca. Pada tahap ini, seseorang mengerahkan kemampuanya untuk mengolah bacaan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan yang termasuk dalam tahap saat baca yaitu: a) membaca dengan telitibacaan atau buku, b) membuat analisis dan kesimpulan secara kritis, c) menyimpan informasi pengetahuan yang diperoleh, d) membuat catatan, komentar, atau ringkasan penting, e) mengecek kebenaran sumber, f) menghubungkan dengan gagasan penulis lain. 3) Tahap pascabaca yaitu tahap akhir kegiatan membaca. Pada tahap ini, seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengubah sikap mental karena “dorongan” hasil membaca. Kegiatan yang termasuk dalam tahap pascabaca yaitu: a) menentukan sikap (menerima atau menolak gagasan/isi), b) mendiskusikan dengan orang lain, c) membuat komentar balikan, d) menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, e) mengubah menjadi bentuk lain.. 2.1.2. Buku Cerita Bergambar. 2.1.2.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar. 10.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dalam setiap buku bacaan cerita anak pasti terdapat berbagai gambar ilustrasi yang menarik, dan pada umumnya penuh dengan warna-warni. Gambar-gambar tersebut bahkan sudah terlihat dihalaman sampul buku, hal ini tampaknya sengaja dipakai sebagai salah satu cara penting untuk menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya. Keberadaan gambar-gambar tersebut akan menambah keindahan buku dan tentu saja juga lebih memperkuat isi cerita. Buku bergambar dapat menunjuk pada pengertian yang beragam. Menurut Nurgiantoro (2005: 152) bahwa bila dilihat dalam pengertian sempit mungkin sebagai format buku bergambar, artinya buku-buku yang di dalamnya ada gambar-gambarnya, sedang dalam pengertian luas dapat mencakup berbagai jenis buku bergambar seperti buku cerita bergambar, buku informasi, buku konsep, buku berhitung, dan lain-lain. Tetapi, yang pasti bahwa buku bergambar adalah buku bacaan cerita anak yang di dalamnya terdapat gambar-gambar. Kemudian sebagian sumber literatur menyebut bacaan anak buku bergambar itu dengan istilah picture books (buku bergambar), picture storybooks (buku cerita bergambar), atau keduanya sekaligus secara bergantian. Buku bergambar (picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat ilustrasi dan tulisan (Huck dkk, 1987:197). Ilustrasi (gambar) dan tulisan yang sama-sama dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tersebut tidak berdiri sendiri, melaikan secara bersama 11.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan saling mendukung untuk mengungkapkan pesan. Hal yang tidak berbeda juga dikemukakan oleh Mitchell (2003:87) yang lebih suka memilih istilah picture storybooks, yaitu bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan kedua saling menjalin. Baik gambar maupun teks secara mandiri belum cukup untuk mengungkapkan cerita secara lebih mengesankan, dan keduanya saling membutuhkan untuk mengisi dan melengkapi. Ilustrasi gambar dan tulisan merupakan dua media yang berbeda, tetapi dalam buku cerita bergambar keduanya secara bersama membentuk perpaduan (Lukens, 2003:38). Karena eratnya jalinan antara tulisan (word) dan gambar (pictures) yang saling mengisi dan melengkapi tersebut sehingga Lukens (2003:41) melukiskan hubungan itu bagaikan keeratan hubungan suami istri dalam sebuah perkawinan. 2.1.2.2 Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar Pada setiap buku cerita bergambar tentunya memiliki jenis dan karakter sebuah buku buku cerita bergambar tersebut. Menurut McElmel (2002) buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik diantaranya sebagai berikut: 1. Fiksi Buku fiksi adalah buku yang menceritakan. khayalan, rekaan atau. sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang. 12.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulisnya sesuai imajinasinya. 2. Historis Buku historis adalah suatu buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau kenyataan dimasa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah. 3. Informasi Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan iformasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna untuk menambah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak. 4. Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai kelahiranya hingga kematianya jika sudah meninggal 5. Cerita Rakyat Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa lampau. 6. Kisah Nyata Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi atau peristiwa.. 13.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutherland (dalam Faizah, 2009: 252) antara lain yaitu: 1. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. 2. Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri. 3. Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak. 4. Gaya penulisannya sederhana. 5. Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. 2.1.2.3 Fungsi Buku Cerita Bergambar Menurut. Mitchell. (dalam. Nurgiantoro,. 2005). yang. dimana. menunjukkan beberapa hal mengungkapkan tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar diantaranya: 1.. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi . Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan. Berbagai sikap dan reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan emosi berjalan secara wajar dan terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar.. 14.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lau maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal itu semua anak akan menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang menjadi lingkungan dan bagian kehidupannya yang semuanya akan menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangannya dirinya.. 3.. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan.. Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengusahkan relasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan non verbal, yang benar sesuai dengan tuntutan kehidupan social-budaya masyarakat. Demikian pula halnya perasaan anak yang juga dapat terbangun lewat hubungan antar sesama. Jadi, pada hakikatnya lewat buku bergambar anak belajar tentang kehidupan yang disajikan secara lebih konkret lewat kata-kata dan gambar ilustrasi.. 4.. Buku cerita bergambar membantu anak untuk memperoleh kesenangan ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah. 15.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal yang juga harus terpenuhi dalam kehidupan manusia, dan tidak hanya pemenuhan fisik aja, agar perkembangan kejiwaan dapat berlangsung secara seimbang dan harmonis. Hal ini dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang merangsang anak untuk tertawa senang. 5.. Buku cerita bergambar dapat membantu anak mengapresiasi keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan. Keindahan cerita verbal dapat diperoleh antara lain lewat kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedang gambar-gambar ilustrasi lewat ketepatan pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi yang menarik. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi, dihargai, dan dinikmati, dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh pembelajaran dalam diri anak sudah terdapat bakat keindahan, namun ia tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak secara sengaja dirangsang dan dipacu untuk berkembang. Sikap menghargai keindahan itu sendiri pada giliran selanjutnya dapat menunjang pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak.. 6.. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi dengan ditambah gambar16.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. gambar ilustrasi yang mendukung cerita akan semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal ini tidak saja diperkuat pemahamanya terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi. 2.1.2.4 Komponen Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar memiliki dua komponen yaitu gambar dan teks. Dua unsur tersebut tentunya memiliki unsur yang harus diperhatikan dalam mengembangkan dan menggunakannya sebagai media pembelajaran. 1. Teks Terdapat empat unsur kelayakan media teks menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain, 2011: 16) antara lain: a) Komponen. isi, mencangkup kesesuaian dengan kurikulum,. keakuratan materi, materi pendukung pembelajaran. b) Komponen kebahasaan, meliputi kesesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang komunikatif, pemakaian bahasa memenuhi syarat dan keruntutan dan keterpaduan alur pikir. c) Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan informasi. d) Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit buku dan desain isi buku. 2. Gambar. 17.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Menurut Hamalik (1994: 43) gambar merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Kemudian menurut Sadiman (2012: 31) dalam membuat gambar yang baik harus memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai berikut: a) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang melihat benda sebernarnya. b) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas, menunjukkan poin-point pada gambar. c) Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka anak akan sulit membayangkan besar benda tersebut. Untuk menghindari hal ini hendaknya dalam menggambar tersebut terdapat sesuatu yang dikenal anak sehingga membantu anak membayangkan gambar. d) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidak menunjukkan objek/benda dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu. e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak sendiri seringkali lebih baik.. 18.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. f) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Didasarkan pada penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa buku cerita bergambar adalah suatu media yang dilengkapi gambar-gambar yang mengandung pesan yang tentunya dapat merefleksikan/menggambarkan isi dari suatu cerita. 2.1.2.5 Kriteria Buku Cerita Bergambar Yang Baik Sebuah buku cerita bergambar yang baik tentunya memiliki kriteria sehingga mampu menarik minat pembaca. Menurut Nurgiyantoro (2005: 210) bahwa buku cerita yang baik untuk anak seharusnya memenuhi beberapa persyaratan berikut: (1) materi dapat dipahami anak, (2) menggunakan bahasa yang. sederhana. sehingga. dapat. dibaca. dan. dipahami. anak,. (3). mempertimbangkan kesederhanaan (komplesitivitas) kosakata dan struktur, dan (4) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak. Menurut (Effendy, Bangsa, dan Yudani, 2013) mengatakan bahwa kriteria buku cerita yang baik yaitu: (1) tampilan visual buku dirancang menggunakan tampilan full color, (2) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (3) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak, (4) judul buku cerita mewakili. 19.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, dan (5) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak. Berdasarkan beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita anak yang baik yaitu (1) judul sampul mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (2) Warna sampul cerita membawa pesan yang akan disampaikan, (3) isi cerita mudah dipahami oleh anak, (4) buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dibaca anak, (5) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingakan teks 2.1.3. Perkembangan Anak SD. 2.1.3.1 Pengertian Perkembangan Menurut Yusuf (2009: 15) bahwa perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri diri individu dari mulai lahir sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat. kedewasaanya. atau. kematangannya yang. berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Sebagaimana yang dimaksud oleh Yusuf (2009:15) yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebgai berikut:. 20.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan. atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian. organisme (fisik, dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki, dan keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ seksualnya. 2.. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya seperti perubahan proporsi dan ukuran fisik anak ( dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar), dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kepada yang komplek.. 3.. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak. Selanjutnya karakteristik anak di masa kelas rendah menurut Purwanti. (2015: 2) yaitu, (1) memiliki hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah; (2) cenderung suka memuji diri sendiri; (3) kalau tidak dapat menyelesaikan. suatu tugas atau pekerjaan, maka tugas atau. pekerjaan tersebut dinggap tidak penting; (4) suka membandingkan dirinya. 21.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan anak lain jika itu menguntungkan dirinya; (5) suka meremehkan orang lain. 2.1.3.2 Tahap Perkembangan Anak Pada hakikatnya manusia akan tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangannya baik secara kognitif,sosial,emosi maupun bahasa. Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis biologis, didaktis, dan psikologis (Yusuf, 2009:20). Kemudian Aristoteles dalam Yusuf (2009: 20) juga menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan. Setiap tahapannya lamanya tujuh tahun, yaitu: . Tahap I. : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa. bermain) . Tahap II. : dari 7,0 sampai 14,0 tahun ( masa anak, masa sekolah. rendah). . Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja/pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa.. Tahapan ini berdasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi; antara tahap II dengan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual. 22.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Selanjutnya menurut Jean Piaget membagi perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu: (1) tahap sensorimotor yang belangsung sejak lahir sampai usia dua tahun, (2) tahap praoperasional konkret yang berlangsung dari usia 2 tahun sampai 6 tahun, (3) tahap operasional konkret berlangsung dari 6-11 tahun, (4) tahap operasional formal yang berlangsung pada usia 11 tahun sampai dewasa (Yusuf, 2009: 6). Tahap perkembangan disebut tahap sensori motor, terjadi 0-2 tahun. Tahap ini pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, baik dengan orang atau objek (benda). Skema-skemanya baru berbentuk reflek-reflek sederhana, seperti: menggemgam atau menghisap (Yusuf, 2009: 6). Tahap yang kedua adalah praoperasional konkret dengan usia 2-6 tahun. Tahap ini anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mereprentasi dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu seperti: kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan /tingkah laku yang tampak (Yusuf, 2009: 6). Tahap ketiga adalah tahap operasional konkret dengan usia 6-11 tahun. Tahap ini anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka dapat menambah, mengurangi dan mengubah. Operasi ini memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis (Yusuf, 2009: 6). 23.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tahap keempat adalah tahap operasional formal dengan dengan usia 11 tahun sampai dewasa. Periode ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Di sini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwaperistiwa, hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah dapat berfikir abstrak dan memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada (Yusuf, 2009: 6). 2.1.3.3 Perkembangan Anak SD Kelas Bawah Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektualitas atau masa keserasian sekolah. Namun pada umur berapakah tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan tidak ditentukan oleh umur semata. Tapi pada umur 6-7 tahun, biasanya anak telah matang untuk memasuki sekolah dasar, Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya (Yusuf, 2009: 24). Kemudian menurut Yusuf masa ini diperinci lagi menjadi dua fasa yaitu: 1) Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. 2) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai 12,0 atau 13,0 tahun. Karakteristik anak masa kelas rendah adalah (1) adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi (apabila. 24.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh); (2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional; (3) adanya kecenderungan memuji diri sendiri (menyebut nama sendiri); (4) suka membandingbandingkan dirinya dengan anak yang lain; (5) apabila tidak menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dinggap tidak penting; (6) pada masa ini (terutama usia 6,0-8,0 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak (Yusuf, 2009: 25). 2.1.4. Pengertian Berhitung Menurut Peter Salim (2002:532) berhitung adalah membilang (menjumlahkan, mengalikan, mengurangi, membagi, dan sebagainya). Sementara itu Menurut Susanto (2011:98) Menghitung adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuanya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, perkembangan kemampuan anak dapat meningkat ketahap pengertian mengenai jumlah yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Kemudian untuk kemampuan berhitung dijelaskan Menurut Munandar (dalam Susanto 2011) bahwa kemampuan berhitung merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah suatu kesanggupan atau kemampuan yang dimiliki seorang. 25.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. anak untuk mengembangkan kemampuannya melalui lingkungan sekitar sehingga kemampuan. anak. tersebut. menjadi. meningkat. dan. dapat. memecahkan suatu masalah khususnya untuk perkalian.. 2.1.4.1 Pengertian Perkalian Matematika dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat. Oleh karena itu perlu diberikan di sekolah-sekolah untuk membekali siswa agar berguna dalam kehidupannya. Operasi hitung perkalian merupakan satu diantara operasi hitung yang memiliki peranan cukup penting didalam matematika. Untuk sebab itu pemahaman konsep perkalian dan penggunaanya sangat diperlukan oleh semua siswa sekolah dasar yang sedang mempelajari matematika yang sebagian besar terdiri dari aritmatika Widjaja,dkk, (1993:127). Perkalian merupakan sebuah konsep operasi hitung yang sangat utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah mereka mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Sebuah metode yang paling cocok untuk mengajarkan perkalian pada tahap awal adalah dengan menghubungkanya dengan konsep penjumlahan karena pekalian juga terkait dengan. operasi. hitung. penjumlahan.. Sebagaimana. didalam. konsep. penjumlahan dan pengurangan penanaman konsep perkalian bilangan cacah perlu dilakukan dengan memberikan pengalaman dengan benda-benda konkrit sebanyak-banyaknya. kepada. siswa. 26. sebagai. sarana. belajar,Muctar.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dkk,(1997:137). Yang kemudian dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang bilangan yang sama sebanyak “n” kali dan berlaku sifat komutatif dan asosiatif.. 2.1.5. Permainan Anak. 2.1.5.1 Pengertian Permainan Anak Kegiatan bermain merupakan hal yang tentunya sangat penting bagi seorang anak, ini seperti halnya kebutuhan anak terhadap makanan bergizi. Melalui sebuah kegiatan bermain dimungkinkan anak akan berfikir secara aktif dan kreatif. Menurut Sujarno, dkk (2013) permainan dan anak-anak merupakan dua hal yang berbeda tetapi satu dengan lainya tidak dapat dipisahkan dan dapat dikatakan hampir sepanjang masa kanak-kanak tidak lepas dari permainan . Selanjutnya bermain juga merupakan aktivitas manusia yang menyenangkan. Bermain bukan karena paksaan dari orang lain, tetapi karena pilihanya anak itu sendiri. Oleh karena itu dalam aktivitas bermain anak tidak perlu mendapat sanjungan atau pujian. Kemudian, Padmonodewo ( dalam Larasati, Th.A., 2009), mengungkapkan juga bahwa bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak dan sama dengan kebutuhanya. terhadap. makanan. yang. bergizi. dan. kesehatan. untuk. pertumbuhan badanya. Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Santrock (dalam Kurniati, 2016) bahwa permainan mampu meningkatkan afiliasi. dengan. teman. sebaya, 27. mengurangi. tekanan,. meningkatkan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah, dan memberi tempat berteduh yang aman bagi perilaku yang secara potensial berbahaya. Menurut Masitoh (dalam Kurniawati, 2016) kegiatan bermain, anak mengunakan seluruh alat indranya, mengekplorasi lingkungannya, mencintai dan dapat memahami lingkungannya. Dalam permaianan, anak seolah-olah memasuki dunia yang menganga dan membuka kemungkinan bagi anak untuk membangun sendiri dunianya. Anak memasuki dan menghuni dunia bermain itu dengan keterlibatan sepenuhnya. Selain dengan fantasi dan imaginasinya, juga berbagi kualitas dan intensitas emosi menyertai berlangsungnya permainan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan anak. Meskipun terdapat unsur kegembiraan namun tidak hanya dilakukan demi kesenangan saja. Bermain adalah hal serius karena merupakan cara bagi anak-anak untuk meniru dan menguasai perilaku orang dewasa untuk mencapai kematangan. Bermain merupakan salah satu fenomena yang paling luas dalam kehidupan anak. Terdapat insting bermain pada setiap anak serta kebutuhan untuk melakukanya dalam suatu pola yang khusus guna melibatkan dalam suatu kegiatan yang membantu proses kematangan anak. 2.1.5.2 Manfaat Permainan Anak. 28.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pada dasarnya permainan anak lebih banyak memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bermain secara berkelompok. Permainan ini setidaknya dapat dilakukan oleh dua orang, dengan menggunakan alat-alat yang sederhana, mudah dicari, menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar. Banyak nilai yang dapat digali melalui permainan anak ini. Beberapa kriteria dapat ditelaah dari sudut penggunaan bahasa, senandung/nyanyian, aktivitas fisik, dan aktivitas psikis. Permainan anak yang sarat dengan usia anak-anak mengandung unsur rasa senang , dan hal ini juga berperan dalam masa perkembangan anak. Tentunya ini yang dilatarbelakangi bahwa anakanak melakukan permainan ini merasa terbebas dari segala tekanan, sehingga rasa keceriaan dan kegembiraan dapat tercermin pada saat anak memainkanya. Permainan anak juga dapat menjalin relasi sosial baik dengan teman sebayanya (peer group) maupun dengan teman yang usianya lebih muda atau tua. Permainan anak ini juga melatih anak dalam memanejemen konfik dan belajar mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya (Kurniati, 2016: 3). 2.2. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti, Ratyaningrum (2015) yang berjudul “Pembuatan Buku Cerita Bergambar Dengan Tokoh Gatotkaca Sebagai Media Pembelajaran Kelas B Tk Khalifah Surabaya”.. 29.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengenalan budaya yang dapat dengan mudah dipahami anak, salah satunya melalui buku cerita bergambar dengan menampilkan objek yang menarik sebagai pusat perhatiannya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk berupa buku cerita sebagai media pembelajaran serta mengembangkannya melalui beberapa tahap pengujian sehingga layak untuk diujicobakan. Uji coba buku cerita bergambar dengan tokoh Gatotkaca sebagai media pembelajaran di kelas B TK Khalifah Surabaya menunjukkan hasil nilai 4 atau prosentase 94% (sangat baik) untuk aktivitas guru dan nilai 4 atau prosentase 92% (sangat baik) untuk aktivitas siswa. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Novianti, Syaichudin (2010) yang berjudul “Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk Soal Cerita Bab Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN Ngembung”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman. siswa. terhadap. soal. cerita. mengenai. pecahan. dengan. menggunakan media komik pembelajaran. Karena media komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita yang ditunjukan pada mata pelajaran matematika. Mata pelajaran matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak dengan menggunakan. logika. simbiolik. serta. notasi. matematika.. Instrumen. pengumpulan data peneliti adalah tes, angket, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari data kualitatif dan. 30.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kuantitatif. Ahli memberikan saran dan masukan seperti halnya, kesesuaian RPP 98,2%, Tujuan Pembelajaran 93,05%, uraian isi materi komik 79,1%, produk media komik pembelajaran 100%, petunjuk penggunaan 100%. Dari hasil masalah presentase tersebut tidak ada aspek yang direvisi. Ketiga, Penelitian yang dilakukan Lestari (2014) yang berjudul “Pembelajaran Kontekstual Bermedia Objek Nyata pada Perkalian dan Pembagian untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar”. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penerapan pembelajaran kontekstual bermedia objek nyata pada perkalian dan pembagian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IVB SDN Poncokusumo 01. Rancangan penelitian menggunakan. penelitian. tindakan. kelas.. Pengumpulan. data. melalui. wawancara, observasi, angket, dan tes. Hasil Penelitian dari 20 siswa, pada siklus I siswa yang bermotivasi pada kategori baik atau sangat baik 73,75%, siklus II 97,5% meningkat 23,75%. Rata-rata hasil belajar pra tindakan 58, ketuntasan 40%, siklus I 70%, siklus II 76,9% ketuntasan 85%. Dari ketiga penelitian tersebut dapt digambarkan dan dapat dibuat bagan sebagai berikut:. Pengembangan Buku Cerita Bergambar. Sugiarti, Ratyaningrum (2015). Novianti, Syaichudin (2010). Pembuatan Buku Cerita Bergambar Dengan Tokoh Gatotkaca Sebagai. 31 Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika Untuk. Tentang Perkalian. Lestari (2014). Pembelajaran Kontekstual Bermedia Objek Nyata pada.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Yang perlu diteliti: Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Operasi Hitung Perkalian Melalui Permainan Anak Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Berdasarkan bagan tersebut dapat diketahui bahwa penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini untuk kemampuan perkalian pada dengan contoh siswa kelas 3 SD Negeri Selomulyo. Kemudian didalam penelitian ini produk yang akan dihasilkan berupa buku cerita bergambar yang mengadopsi permasalahan matematika kelas 3 SD N Selomulyo. 2.3. Kerangka Berpikir Berhitung merupakan kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuanya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, perkembangan kemampuan anak dapat meningkat ketahap pengertian mengenai jumlah yaitu berhubungan. 32.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan jumlah dan pengurangan (Susanto, 2011: 98). Pembelajaran berhitung hendaknya perlu diperhatikan apalagi diusia dini karena pembelajaran berhitung sangat erat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengajarkan berhitung ini dengan menggunakan media cerita bergambar. Karena gambar serta cerita pada media buku cerita bergambar mampu memberikan imajinasi atau gambaran visual kepada anak. Kemudian melalui gambar yang ada anak diharapkan juga lebih cepat memahami konsep-konsep berhitung melalui gambar-gambar. Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan media buku cerita bergambar yang mengunakan unsur permainan di dalam buku cerita untuk meningkatkan kemampuan berhitung khususnya perkalian di sekolah dasar. Karena didalam buku cerita bergambar ini selain siswa mudah menerimanya siswa juga secara tidak sadar berlatih menghitung perkalian . Hal yang seperti akan membuat anak senang sekaligus membuat anak mudah paham dalam pembelajaran. Berdasarkan. dari. penjelasan. tersebut. diatas. maka. peneliti. mengembangkan buku cerita bergambar tentang perkalian. Buku cerita bergambar tentang perkalian ini diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan kepada guru dan siswa SD kelas III. 2.4. Pertanyaan Penelitian. 33.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Bedasarkan uraian teori diatas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD? 2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD menurut pakar/ahli? 3. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD menurut guru kelas III SD? 4. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III SD menurut siswa kelas III SD?. 34.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan jenis penelitian Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009: 297), Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitan dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan suatu produk yang dapat diandalkan karena melalui tahapan pengujian dan revisi produk yang dimana produk tersebut berdasarkan pada analisis kebutuhan lapangan. Pada proses penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dirancang dan juga dikembangan oleh Borg & Gall (Setyosari: 2010: 204). Produk dikembangkan dengan hasil berupa buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan. anak.. Peneliti. menyisipkan. penggunaan. sebuah. prinsip. dasar. pengembangan materi bahasa Tomlinson pada pelaksanaan prosedur penelitian Borg and Gall. Karena prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. prosedur penelitian Borg & Gall (Setyosari: 2010: 205-207). Menurut Borg & Gall (Setyosari:. 2010:205-207). menyebutkan. ada. sepuluh. langkah. penelitian. pengembangan, yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3)pengembangan format produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk, 8) uji lapangan, 9) revisi produk akhir, dan 10) desiminasi dan implementasi . Selanjutnya berikut bagan langkah penelitian pengembangan oleh Borg & Gall.. Perencanaan. Penelitian dan Pengumpulan Informasi awal. Uji Coba Lapangan. Pengembangan Produk Awal. Revisi Produk. Uji Coba Awal. Uji Coba Lapangan. Revisi Produk Akhir. Revisi Produk. Desiminasi dan Implementasi. Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Borg & Gall Pada proses penelitan ini menggunakan tujuh tahapan yang terdiri dari 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan. produk. awal. dengan. 36. menggunakan. lima. prinsipsip. dasar.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengembangan materi bahasa Tomlinson, 4) tahap uji coba awal, 5) revisi produk, 6) tahap uji coba lapangan, 7) tahap revisi produk. Namun demikian ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan penelitian ini berhenti pada tahapan ketujuh, yaitu 1) Borg & Gall memperbolehkan sebuah penelitian pengembangan untuk berhenti pada langkah ketujuh secara teoritis, 2) pada penelitian ini berhenti di langkah ke tujuh agar bisa dikembangkan oleh peneliti lagi, 3) keterbatasan waktu peneliti dan 4) apabila penelitian sampai pada tahap desiminasi dan implementasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat banyak.. 3.2. Prosedur Pengembangan Proses prosedur pengembangan di dalam penelitian ini mendapatkan hasil. sebuah produk akhir berupa buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak pada siswa kelas III sekolah dasar. Selanjutnya dalam langkahlangkah pengembangan produk ini menggunakan model penelitian Borg & Gall (Setyosari: 2010: 205-207) dan lima prinsip dasar pengembangan bahsa Tomlinson. Untuk langkah-langkah penelitian tersebut sudah dimodifikasi oleh peneliti sehingga hanya menggunakan tujuh langkah saja. Tujuh langkah penelitian pengembangan tersebut yaitu, 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal dengan menggunakan prinsip dasar pengembangan materi bahsa oleh Tomlinson, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan,. 37.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan 7) revisi produk. Untu lebih jelas berikut ini adalah gambar sebuah bagan langkah-langkah modifikasi penelitian pengembangan Borg & Gall.. Gambar 3.2 Modifikasi Prosedur Penelitian Pengembangan Borg & Gall Langkah 1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal Analisis Kebutuhan. Kajian Pustaka Wawancara/Observasi. Langkah II Perencanaan Hasil Observasi Awal. Pembuatan Studi Pustaka. Langkah III Pengembangan Produk Awal Lima Prinsip Pengembangan Materi Bahasa Tomlinson: 1. Isi cerita memberi pengaruh kuat. 2. Isi cerita memudahkan belajar Desain Awal. 3. Isi cerita fokus pada materi yang diajarkan. Rencana Alur Isi Cerita. 4. Isi cerita memperhitungkan efek positif 5. Isi cerita menyediakan umpan balik Langkah IV Uji Coba Awal Validasi Produk. Langkah V Revisi Produk. 38. Langkah VI Uji Coba Lapangan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Langkah VII Desain Produk Akhir. Revisi Produk. Dalam langkah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi dari langkah penelitian Borg & Gall dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal Pada penelitian diawali dengan peneliti melakukan analisis dan kajian pustaka (Borg & Gall, dalam Setyosari, 2010: 205). Karena sebuah analisis kebutuhan diperlukan guna untuk mengetahui masalah atau potensi apa yang ada di lapangan. Selanjutnya analisis kebutuhan observasi dan wawancara langsung dengan guru kelas Bapak Jarwanto S.Pd selaku wali kelas III SD Negeri Selomulyo dan enam siswa kelas III di SD Negeri Selomulyo. Peneliti melakukan wawancara dan observasi guna untuk mendapatkan adanya faktafakta dilapangan. Fakta yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian di SD ini yaitu bahwa peneliti sebelumnya pernah masuk mengajar kelas III ini ketika PPL. Peneliti pada saat itu mengetahui bahwa ada beberapa siswa kelas III cenderung rendah kemampuanya di dalam operasi perkalian. 2. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti di dalam perumusan tujuan guna untuk memberikan informasi yang sesuai harus tepat agar sesuai dengan kebutuhan (Borg & Gall,. 39.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dalam Setyosari, 2010:205). Didasarkan pada hasil fakta-fakta dan hasil observasi disertai wawancara dilapangan, maka peneliti berencana membuat sebuah buku cerita bergambar tentang perkalian guna menambah tingkat kemampuan berhitung perkalian siswa kelas III SD Selomulyo. 3. Pengembangan produk awal Dalam pengembangan produk awal ini penelitian berwujud buku cerita bergambar. Dalam mengembangkan produk awal ini peneliti membuat desain/gambaran. awal produk. Desain/gambaran awal produk dilakukan. peneliti dengan membuat rancangan cerita beserta alurnya yang runtut. Namun demikian peneliti tetap memperhatiakn lima prinsip Tomlinson dalam mengembangkan materi bahasa diantaranya adalah: 1. Materi/isi cerita pembelajaran seharusnya membantu peserta didik merasa mudah untuk belajar. Maksudnya adalah bahwa isi cerita agar nantinya dapat dengan mudah dan mempermudah siswa dalam memahami isi cerita. 2. Materi/isi cerita seharusnya memberi pengaruh kuat kepada peserta didik. Maksudnya bahwa isi cerita nantinya diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa ingin tahu siswa dan juga membuat siswa tertarik untuk membaca buku cerita bergambar tersebut. 3. Materi/isi cerita seharusnya memperhitungkan efek positif dalam pembelajaran. Maksudnya adalah bahwa isi cerita nantinya dapat memberi pengetahuan yang baru untuk para siswa.. 40.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Materi/isi cerita seharusnya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan. Hal ini bertujuan agar isi cerita nantinya dapat memuat satu materi yang digambarkan secara jelas. 5. Materi/isi cerita seharusnya menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik. Maksudnya dalah bahwa isi buku cerita bisa menjadi sumber informasi yang sebenarnya bagi para siswa dan menjadi sarana siswa untuk berkegiatan. 4. Uji coba awal Produk yang di kembangkan oleh peneliti kemudian di validasi oleh ahli media, guru, dan siswa kelas III SD Negeri Selomulyo, Selanjutnya validator memvalidasi produk yang telah jadi dengan sebuah instrumen yang disiapkan. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan juga saran serta penilaian dari hasil produk yang dikembangkan oleh peneliti. Peneliti membutuhkan masukan dan juga saran guna mengetahui kekurangan dari hasil produk yang dikembangkan sebagai acuan perbaikan terhadap buku cerita bergambar tentang permainan anak. 5. Revisi produk Revisi produk pada penelitian ini berdasarkan uji coba awal (Borg & Gall, dalam Setyosari, 2010: 206). Pada hasil uji coba awal ini berupa informasi terkait dengan buku cerita,Namun demikian oleh peneliti tetap dilakukan revisi. Untuk itu revisi produk dilakukan oleh peneliti setelah peneliti memperoleh saran dan masukan dari hasil validasi validator. Yang. 41.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kemudian peneliti menggunakan hasil validasi produk sebagai acuan revisi produk buku cerita bergambar. 6. Uji coba lapangan Pada awal buku cerita bergambar telah dibuat oleh peneliti untuk itu maka peneliti mencetak buku cerita bergambar tersebut, kemudian bersama dengan instrumen validasi buku cerita bergambar tersebut diserahkan kepada ahli media, guru kelas III, dan dua siswa kelas III. Selanjutnya buku tersebut divalidasi oleh seorang ahli media tersebut juga guru dan dua siswa kelas III. Validasi tersebut nantinya menghasilkan sebuah data yang tentunya berguna bagi peneliti untuk mengetahui kualitas dari buku yang akan diuji cobakan. Langkah selanjutnya setelah mencetak buku cerita bergambar yang sudah direvisi dan divalidasi dan peneliti menguji cobakan ke SD. 7. Revisi produk Pada tahap revisi produk, yang dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan (Borg & Gall, dalam Setyosari, 2010:206). Tahapan produk yang diuji coba di SD kemudian mendapatkan masukan dan saran dari beberapa siswa melalui kuisioner. Yang selanjutnya hasil masukan guna menjadi dasar revisi dan akan menjadi desain produk akhir buku cerita bergambar tentang perkalian untuk siswa kelas III SD Selomulyo. Pada. penelitian. ini. peneliti. menggunakan. tujuh. langkah. pengembangan dikarenakan pengembangan buku cerita ini merupakan pengembangan buku cerita secara terbatas. Untuk itu penelitian ini masih harus membutuhkan masukan dan saran. 42.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.3 Setting Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai subjek adalah siswa kelas III SD Negeri Selomulyo yang berjumlah 6 anak. Sekolah tersebut beralamat di Jl. Besi Jangkang Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Alasan peneliti memilih SD Negeri Selomulyo karena SD ini pernah digunakan peneliti untuk kegiatan PPL dan sudah cukup dekat dengan para guru dan sehingga memudahkan peneliti melakukan penelitian. Penelitian pengembangan ini berupa buku cerita bergambar tentang perkalian untuk menambah kemampuan berhitung pada pembelajaran matematika. 3.3.2 Objek Penelitian Objek di dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar tentang perkalian melalui permainan anak untuk siswa kelas III SD. 3.3.3 Lokasi Penelitian Produk penelitian pengembangan ini dilakukan di SD Negeri Selomulyo yang beralamat di Jalan Besi Jangkang Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 3.3.4 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan peneliti pada tanggal 7 Febuari sampai 4 September 2018. 43.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat Tohirin (2007) bahwa layanan konseling kelompok merupakan upaya pembimbing atau konselor dalam membantu memecahkan masalah-masalah pribadi

1 Menurunnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Pembangunan Desa.. Kurangnya Motivasi

Setiap Peserta dengan nilai emas tertinggi dalam Kompetisi Kategori Paduan Suara dan Penyanyi Solo akan memperoleh Trophy Category Winner dari 3 rd BCS -. World

Kabupaten Samosir, salah satu kabupaten di Kawasan Danau Toba dinilai sebagai asal- muasal dari semua ethnis Batak se-dunia yang memiliki kearifan lokal dengan

satu detik! Pada tahun ..7, diperkirakan ada /-,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global! Pada tahun ./., diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak !

These initials are mostly conceived from typical elements of the Beneventan form repertoire (an interlacing ornament, a pearl ornament, ornamental animal heads) and have

Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh strategi yang mendesak bagi pengembangan kawasan wisata Napabale bagi pemerintah Kabupaten Muna Meliputi pemanfaatan

Fenomena dan data yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa adanya permasalahan yang dihadapi oleh Disperindagkopnaker Kota Sawahlunto untuk melaksanakan pengawasan K3 pada