ETIKA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
ETIKA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
ETIKA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
ETIKA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN
UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN
UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN
UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN
GOOD GOVERNANCE
GOOD GOVERNANCE
GOOD GOVERNANCE
GOOD GOVERNANCE
BAHAN DISKUSI PADA
BAHAN DISKUSI PADA
BAHAN DISKUSI PADA
BAHAN DISKUSI PADA
TRAINING OF TRAINER (TOT)
TRAINING OF TRAINER (TOT)
TRAINING OF TRAINER (TOT)
TRAINING OF TRAINER (TOT)
PENGEMBANGA
PENGEMBANGAN POTENSI PEN POTENSI PERILAKU KEPEMIMPINANRILAKU KEPEMIMPINAN
PENGEMBANGA
PENGEMBANGAN POTENSI PEN POTENSI PERILAKU KEPEMIMPINANRILAKU KEPEMIMPINAN
DI HOTEL JAYAKARTA
DI HOTEL JAYAKARTA
DI HOTEL JAYA
DI HOTEL JAYAKARTA KARTA ----JAJAJAKARTAJAKARTAKAKARTARTA
TANGGA
TANGGAL 25 L 25 JULI 2006JULI 2006
TANGGA
TANGGAL 25 L 25 JULI 2006JULI 2006
OLEH :
OLEH :
OLEH :
OLEH :
PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS
PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS
PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS
ETIKA PEMERINTAHAN
ETIKA PEMERINTAHAN
ETIKA
ETIKA
PEMIKIRAN TENTANG HAL YANG BAIK DANPEMIKIRAN TENTANG HAL YANG BAIK DANYANG BURUK
YANG BURUK
Menurut Poedjawijatna (1984) :Menurut Poedjawijatna (1984) :
OBYEK MATERIA ETIKA
OBYEK MATERIA ETIKA MANUSIAMANUSIA
OBYEK FORMA ETIKA
OBYEK FORMA ETIKA TINDAKAN MANUSIA YANGTINDAKAN MANUSIA YANG
DILAKUKAN DGN SENGAJA.
DILAKUKAN DGN SENGAJA.
PENGETAHUAN BAHWA ADA YG BAIK DAN YG BURUKPENGETAHUAN BAHWA ADA YG BAIK DAN YG BURUK
DISEBUT KESADA
DISEBUT KESADARAN ETRAN ETIS ATAIS ATAU U KESADARAKESADARAN N MORALMORAL
(Poedjawijatna, 1984 : 27).
ETIKA PEMERINTAHAN
ETIKA PEMERINTAHAN
ETIKA
ETIKA
PEMIKIRAN TENTANG HAL YANG BAIK DANPEMIKIRAN TENTANG HAL YANG BAIK DANYANG BURUK
YANG BURUK
Menurut Poedjawijatna (1984) :Menurut Poedjawijatna (1984) :
OBYEK MATERIA ETIKA
OBYEK MATERIA ETIKA MANUSIAMANUSIA
OBYEK FORMA ETIKA
OBYEK FORMA ETIKA TINDAKAN MANUSIA YANGTINDAKAN MANUSIA YANG
DILAKUKAN DGN SENGAJA.
DILAKUKAN DGN SENGAJA.
PENGETAHUAN BAHWA ADA YG BAIK DAN YG BURUKPENGETAHUAN BAHWA ADA YG BAIK DAN YG BURUK
DISEBUT KESADA
DISEBUT KESADARAN ETRAN ETIS ATAIS ATAU U KESADARAKESADARAN N MORALMORAL
(Poedjawijatna, 1984 : 27).
KATA HATI ATAU INSAN KAMIL :
KATA HATI ATAU INSAN KAMIL :
Kesadaran moral yang sudah timbul dan berkembang
Kesadaran moral yang sudah timbul dan berkembang
(Poedjawijatna, 1984 : 28).
(Poedjawijatna, 1984 : 28).
INDEX :
INDEX : Memberi petunjuk ttg baik-buruknyaMemberi petunjuk ttg baik-buruknya
(PETUNJUK)
(PETUNJUK) sesuatu sesuatu tindakan tindakan yg yg mungkin mungkin akanakan
dilakukan seseorang;
dilakukan seseorang;
#
# 3 3 PERAN PERAN IUDEX IUDEX :: Sesudah ada tindakan kata hatiSesudah ada tindakan kata hati
KATA
KATA HATI HATI (HAKIM)(HAKIM) menentukan baik-buruknya tindakanmenentukan baik-buruknya tindakan
VINDEX :
VINDEX : Jika ternyata tindakan itu burukJika ternyata tindakan itu buruk
(PENGHUKUM)
(PENGHUKUM) maka maka dikatakan dikatakan dengan dengan tegas tegas dandan
berulangkali bahwa hal tsb buruk.
berulangkali bahwa hal tsb buruk.
(Poedjawijatna, 1984 : 31). (Poedjawijatna, 1984 : 31).
PANDANGAN MENGENAI UKURAN ³BAIK´
PANDANGAN MENGENAI UKURAN ³BAIK´
HEDONISME :
HEDONISME : tindakan baik tindakan baik ialah yialah yang memberikanang memberikan
kenikmatan dan kepuasan rasa.
kenikmatan dan kepuasan rasa.
UTILITARISME : yang baik ialah yang berguna.
UTILITARISME : yang baik ialah yang berguna.
VITALISME
VITALISME : : yang yang baik baik ialah ialah yang yang mencerminkan mencerminkan kekuatankekuatan
dalam hidup manusia.
dalam hidup manusia.
SOSIALISME
SOSIALISME : : bahwa mabahwa masyarakat syarakat yang menentukan yang menentukan baikbaik
-buruknya tindakan manusia yang menjadi
-buruknya tindakan manusia yang menjadi
anggotanya.
anggotanya.
RELIGIOSISME : yang baik adalah yang sesuai deng
RELIGIOSISME : yang baik adalah yang sesuai denganan
kehendak Tuhan.
kehendak Tuhan.
HUMANISME
HUMANISME : : yang baik yang baik ialah yialah yang sesuai dengan ang sesuai dengan kodratkodrat
manusia yaitu kemanusiaannya.
manusia yaitu kemanusiaannya.
(Poedjawijatna, 1984 : 43-49).
Politik berkata : Karena itu jadilah cerdik seperti ular´ Moral berkata : ³ Dan tulus seperti merpati´.
( Immanuel Kant, dikutip dari Thompson, 1987 : xvii)
MERPATI DAPAT DUDUK BERDEKATAN DENGAN ULAR, APABILA ULARNYA KENYANG. APABILA ULARNYA LAPAR,
MAKA «..««««..?
Etika politik adalah praktik melakukan penilaian etis atas tindakan politik. (Thompson, 1987 : xvii).
Politik sebagai dunia kekuasaan murni, diatur oleh asumsi-asumsi kebijakan. (Thompson, 1987 : xvii).
Etika sebagai dunia prinsip murni, diatur oleh imperatif-imperatif moral. (Thompson, 1987 : xvii).
Etika pemerintahan adalah praktik melakukan penilaian etis atas tindakan pemerintah.
Tiga Pendekatan Etika Politik Pejabat Negara :
a. Etika Minimalis : terdiri dari norma-norma yang menghambat konflik kepentingan finansial serta
membatasi penonjolan kepentingan pribadi dalam kegiatan publik.
b. Etika Fungsionalis : lebih menekankan perlunya penjabaran fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh seorang pejabat publik, yakni mengabdi pada kepentingan publik dalam arti
sesungguhnya.
c. Etika Rasional : lebih menekankan pada prinsip hakiki kegiatan politik yakni keadilan, kebebasan serta kebaikan bersama.
KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
Manusia adalah mahkluk sosial (
Manusia adalah mahkluk sosial (homo socious
homo socious) yang
) yang
kemudian berkembang menjadi mahkluk organisasi
kemudian berkembang menjadi mahkluk organisasi
(HOMO ORGANISMUS).
(HOMO ORGANISMUS).
Setiap kelompok akan selalu ada pemimpinnya.
Setiap kelompok akan selalu ada pemimpinnya.
Organisasi ada yang berorientasi pada pemimpin
Organisasi ada yang berorientasi pada pemimpin
((leader orientation
leader orientation), adapula yang berorientasi pada
), adapula yang berorientasi pada
sistem (
sistem (system orientation).
system orientation). Organisasi modern
Organisasi modern
cenderung berorientasi pada sistem
cenderung berorientasi pada sistem..
Gejala kepemimpinan muncul dalam kelompok.
Gejala kepemimpinan muncul dalam kelompok.
Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan
Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan
seseorang.
seseorang.
Kepemimpinan berbicara mengenai pengaruh (lihat
Kepemimpinan berbicara mengenai pengaruh (lihat
Maxwell, 1995).
y
y
Kepemimpinan pada dasarnya adalah
kemampuan & pengaruh, yaitu kemampuan
mempengaruhi orang lain utk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu yg dikehendaki oleh
pemimpin secara sukarela.
y
Sekurang-kurangnya ada dua jenis
kepemimpinan dalam bidang pemerintahan
yakni kepemimpinan organisasional dan
kepemimpinan sosial.
y
y Kepemimpinan organisasionalKepemimpinan organisasional
-- Timbul karena ybs mTimbul karena ybs menenj jaaddii pimpinan unit organisasipimpinan unit organisasi dengan
dengan pengikutpengikut sebagaisebagai bawahan ybawahan yanang patuh dgng patuh dgn berbagai ikatan
berbagai ikatan normanorma--normanorma organisasi formal;organisasi formal;
-- Dimensi administratif lebih dominan dDimensi administratif lebih dominan daarriippaaddaa dimensidimensi sosial
sosial mmaupun politik;aupun politik;
-- Pimpinan organisasi formal, biasanya dPimpinan organisasi formal, biasanya daappaatt menggunakan
menggunakan fasilitas manajerial sfasilitas manajerial seeppererttii :: kewenangan, dana, personil dan logistik dsb kewenangan, dana, personil dan logistik dsb
y
y Kepemimpinan SosialKepemimpinan Sosial
-- Timbul karena kapasitas & kualitas pribadinya dalamTimbul karena kapasitas & kualitas pribadinya dalam menggerakkan bawahannya;
menggerakkan bawahannya;
-- Dimensi sosial & politik lebih dominan dari padaDimensi sosial & politik lebih dominan dari pada dimensi administratif;
dimensi administratif;
y
y PIMPINAN PEMERINTAHAN sePIMPINAN PEMERINTAHAN seharusharusnyanya
mempunyai kedua bentuk kepemimpinan tsb mempunyai kedua bentuk kepemimpinan tsb..
PertimbanganPertimbangan dalam memilih Pimpinan Pemerintahan :dalam memilih Pimpinan Pemerintahan : 1. 1. KapabilitasKapabilitas 2. 2. Akseptabilitas Akseptabilitas 3. 3. KompatibilitasKompatibilitas ad. 1. Kapabilitas ad. 1. Kapabilitas
Gambaran kemampuan diri si pemimpin baik intelektual Gambaran kemampuan diri si pemimpin baik intelektual maupun moral, yang dapat dilihat dari catatan jejak maupun moral, yang dapat dilihat dari catatan jejak ((track recordtrack record) pendidikannya maupun jejak sikap dan) pendidikannya maupun jejak sikap dan perilakunya selama ini.
perilakunya selama ini.
Pemimpin yang baik tidakPemimpin yang baik tidak akanakan muncul secara tibamuncul secara tiba--tibatiba,, tetapi
ad. 2. Akseptabilitas ad. 2. Akseptabilitas
Gambaran tingkat penerimaan pengikut terhadap Gambaran tingkat penerimaan pengikut terhadap kehadiran pemimpin.
kehadiran pemimpin. ad. 3. Kompatibilitas
ad. 3. Kompatibilitas
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dgn kebijakan dari Kemampuan untuk menyesuaikan diri dgn kebijakan dari pemerintah tingkat atasnya & mengakomodasikan
pemerintah tingkat atasnya & mengakomodasikan kebijakan
kebijakan dari pemerintah tingkat bawahnya maupundari pemerintah tingkat bawahnya maupun tuntutan dari
tuntutan dari para pengikutnya.para pengikutnya.
Derajat urgensi ketiga aspekDerajat urgensi ketiga aspek tsbtsb sangat tergantungsangat tergantung pada
pada ttingkatan dari wilayah pengaruh dari pimpinaningkatan dari wilayah pengaruh dari pimpinan pemerintahan.
@
@ UUrutan pentingnya Aspek Kepemimpinanrutan pentingnya Aspek Kepemimpinan d
dikaitkan dengan Tingkatan pada Posisi Pemerintahanikaitkan dengan Tingkatan pada Posisi Pemerintahan
NO NO TingkatanTingkatan Posisi Posisi Pemerintahan Pemerintahan
Urutan Derajat Urgensi Aspek Urutan Derajat Urgensi Aspek
Kepemimpinan Kepemimpinan 1.
1. PresidenPresiden 1. Kapabilitas1. Kapabilitas 2. Akseptabilitas 2. Akseptabilitas 3. Kompatibil 3. Kompatibiliitastas 2.
2. Kepala DaerahKepala Daerah Propinsi Propinsi 1. Kompatibil 1. Kompatibiliitastas 2. Kapabilitas 2. Kapabilitas 3. Akseptabilitas 3. Akseptabilitas 3.
3. Kepala DaerahKepala Daerah K/K K/K 1. Akseptabilitas 1. Akseptabilitas 2. Kapabilitas 2. Kapabilitas 3. Kompatibil 3. Kompatibiliitastas 4.
4. Kepala DesaKepala Desa 1. Akseptabilitas1. Akseptabilitas 2. Kompatibil 2. Kompatibiliitastas 3. Kapabilitas 3. Kapabilitas
V
ARIABEL KEPEMIMPINAN
VARIABEL KEPEMIMPINAN
Ada empat variabel yang mempengaruhi kepemimpinan visioner dalam pemerintahan yakni :
1. Pemimpin 2. Pengikut
3. Situasi dan kondisi
Keterkaitan Antar
Keterkaitan Antar
V
ariabel Kepemimpinan
V
ariabel Kepemimpinan
PEMIMPIN
PEMIMPIN
V
isi & misi
Situasi &
V
isi & misi
Situasi &
organisasi
Kondisi
organisasi
Kondisi
V
ariabel Pemimpinan
V
ariabel Pemimpinan
PEMIMPIN = Fungsi dari (BAKAT, KEMAMPUAN, PEMIMPIN = Fungsi dari (BAKAT, KEMAMPUAN,
KESEMPATAN). KESEMPATAN).
* Bakat dapat dilihat melalui psikotest * Bakat dapat dilihat melalui psikotest
* Kemampuan dapat dikembangkan melalui pendidikan * Kemampuan dapat dikembangkan melalui pendidikan
dan atau pelatihan dan atau pelatihan
* Kesempatan diberikan dan diperoleh melalui perjuangan * Kesempatan diberikan dan diperoleh melalui perjuangan baik secara sosiologis maupun secara politis. Pada saat baik secara sosiologis maupun secara politis. Pada saat sekarang kesempatan secara politis terbuka lebar.
sekarang kesempatan secara politis terbuka lebar.
Seseorang dapat melakukan mobilitas vertikal secara cepat. Seseorang dapat melakukan mobilitas vertikal secara cepat. Contoh: Walikota Cilegon yang semula adalah Kepala Desa. Contoh: Walikota Cilegon yang semula adalah Kepala Desa.
Delapan Perbedaan Pemimpin dengan
Manajer :
Manajer mengadiministrasikan, pemimpin melakukan inovasi Manajer mengadiministrasikan, pemimpin melakukan inovasi--inovasi.
inovasi.
Manajer tiruan, pemimpin adalah asli. Manajer tiruan, pemimpin adalah asli.
Manajer memelihara, pemimpin mengembangkan. Manajer memelihara, pemimpin mengembangkan.
Manajer memfokuskan pada sistem dan struktur, pemimpin Manajer memfokuskan pada sistem dan struktur, pemimpin memfokuskan pada orang.
memfokuskan pada orang.
Manajer menitikberatkan pada pengendalian, pemimpin Manajer menitikberatkan pada pengendalian, pemimpin mendasarkan pada rasa percaya.
mendasarkan pada rasa percaya.
Manajer memiliki pandangan jangka pendek, pemimpin Manajer memiliki pandangan jangka pendek, pemimpin memiliki pandangan jangka panjang
memiliki pandangan jangka panjang
Manajer menanyakan ³mengapa´ dan ³bagaimana´, sedangkan Manajer menanyakan ³mengapa´ dan ³bagaimana´, sedangkan pemimpin menanyakan ³apa´ dan ³mengapa´.
pemimpin menanyakan ³apa´ dan ³mengapa´.
Manajer memiliki pandangan pada garis dasar, pemimpin Manajer memiliki pandangan pada garis dasar, pemimpin
memiliki pandangan pada horison. (Bennis & Townsend, 1995). memiliki pandangan pada horison. (Bennis & Townsend, 1995).
EMPAT HAL PENTING MENGENAI PEMIMPIN EMPAT HAL PENTING MENGENAI PEMIMPIN
1.
1. Bahwa definisi satuBahwa definisi satu--satunya tentang seorang pemimpinsatunya tentang seorang pemimpin adalah orang yang mempunyai pengikut.
adalah orang yang mempunyai pengikut. 2.
2. Bahwa seorang pemimpin efektif bukanlah orang yangBahwa seorang pemimpin efektif bukanlah orang yang dicintai atau dikagumi, tetapi ia adalah orang yang
dicintai atau dikagumi, tetapi ia adalah orang yang menggugah pengikutnya untuk melakukan hal
menggugah pengikutnya untuk melakukan hal--hal yanghal yang besar.
besar. 3.
3. Bahwa pemimpin itu nyata. Mereka adalah orangBahwa pemimpin itu nyata. Mereka adalah orang--orang yangorang yang nyata memberikan teladan.
nyata memberikan teladan. 4.
4. Bahwa kepemimpinan bukanlah jabatan, hak istimewa, gelar Bahwa kepemimpinan bukanlah jabatan, hak istimewa, gelar atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab. ( Sumber : atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab. ( Sumber : Peter F. Drucker, 1997).
ENAM LANGKAH BERTAHAP ENAM LANGKAH BERTAHAP
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.
1. Kelompokkan masalahnya.Kelompokkan masalahnya. 2.
2. Tetapkan masalahnya.Tetapkan masalahnya. 3.
3. Buat spesifikasi jawaban terhadap masalah.Buat spesifikasi jawaban terhadap masalah. 4.
4. Putuskan apakah yang ³benar´, daripada yang dapatPutuskan apakah yang ³benar´, daripada yang dapat diterima, berkaitan dengan batas
diterima, berkaitan dengan batas--batas kondisi.batas kondisi. 5.
5. Kaitkan keputusan dengan tindakan yang nyata.Kaitkan keputusan dengan tindakan yang nyata. 6.
6. Uji validitas dan keefektifan keputusan dihadapkan padaUji validitas dan keefektifan keputusan dihadapkan pada kejadian aktual.
kejadian aktual.
(Sumber : Peter F. Drucker, The Effective Decision, Harvard Business Review on (Sumber : Peter F. Drucker, The Effective Decision, Harvard Business Review on
Decision Making, 2001 : 2 Decision Making, 2001 : 2--3).3).
PARPOL BALON KDH KDH & WAKIL KDH & WAKIL RAKYAT APBD SDM INVESTOR/ SDA PENGUSAHA SDB
V
ARIABEL PENGIKUT
V
ARIABEL PENGIKUT
Sesuai dengan jenis kepemimpinan dalam bidang Sesuai dengan jenis kepemimpinan dalam bidang
pemerintahan, ada dua jenis pengikut yakni : pengikut dalam pemerintahan, ada dua jenis pengikut yakni : pengikut dalam konteks organisasi administratif, dan pengikut dalam konteks konteks organisasi administratif, dan pengikut dalam konteks organisasi sosial.
organisasi sosial.
Pengikut dalam konteks organisasi administratif terdiri para Pengikut dalam konteks organisasi administratif terdiri para PNS, yang bekerja dengan imbalan penghasilan dari negara. PNS, yang bekerja dengan imbalan penghasilan dari negara.
KARAKTERISTIK PENGIKUT
KARAKTERISTIK PENGIKUT
Menurut Hersey & Blanchard (1990 : 183) tingkat kematangan Menurut Hersey & Blanchard (1990 : 183) tingkat kematangan pengikut dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam yakni pengikut dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam yakni ::
M1 : Rendah, Tidak mampu dan tidak mau atau tidak M1 : Rendah, Tidak mampu dan tidak mau atau tidak
yakin. yakin.
M2 : Rendah ke sedang, tidak mampu tetapi mau atau M2 : Rendah ke sedang, tidak mampu tetapi mau atau
yakin. yakin.
M3 : Sedang ke tinggi, mampu tetapi tidak mau atau M3 : Sedang ke tinggi, mampu tetapi tidak mau atau
tidak yakin. tidak yakin.
M4 : Tinggi, mampu/kompeten dan mau/yakin. M4 : Tinggi, mampu/kompeten dan mau/yakin.
Gaya Kepemimpian yang digunakan sesuai kematangan Gaya Kepemimpian yang digunakan sesuai kematangan
Pengikut : Pengikut : M1
M1 G1 ( Gaya Memberitahukan).G1 ( Gaya Memberitahukan). M2
M2 G2 ( Gaya Menjajakan).G2 ( Gaya Menjajakan). M3
M3 G3 ( Gaya Mengikutsertakan).G3 ( Gaya Mengikutsertakan). M4
EMPAT KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMBELAJARAN EMPAT KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMBELAJARAN
1.
1. Membagikan informasi secara terbuka.Membagikan informasi secara terbuka. 2.
2. Tekankan pembelajaran dan investasikan masa depannya.Tekankan pembelajaran dan investasikan masa depannya. 3.
3. Jangan menghukum kesalahan atau kegagalan.Jangan menghukum kesalahan atau kegagalan. 4.
4. Harapkan orang untuk terus belajar.Harapkan orang untuk terus belajar.
(Sumber : Jeffrey A. Krames; ³Jack Welch Lexicon of Leadership´ (Sumber : Jeffrey A. Krames; ³Jack Welch Lexicon of Leadership´
2002). 2002).
V
ARIABEL SITUASI DAN KONDISI
V
ARIABEL SITUASI DAN KONDISI
Dalam konteks organisasi, situasi dan kondisi dapat dibedakan Dalam konteks organisasi, situasi dan kondisi dapat dibedakan menjadi dua macam yakni SIKON internal dan SIKON eksternal. menjadi dua macam yakni SIKON internal dan SIKON eksternal. SIKON INTERNAL adalah situasi dan kondisi di dalam
SIKON INTERNAL adalah situasi dan kondisi di dalam
organisasi yang mempengaruhi kinerja pencapaian tujuan organisasi yang mempengaruhi kinerja pencapaian tujuan organisasi dan berada di bawah kendali manajemen.
organisasi dan berada di bawah kendali manajemen. SIKON EKSTERNAL adalah situasi dan kondisi di luar SIKON EKSTERNAL adalah situasi dan kondisi di luar
organisasi yang mempengaruhi kinerja pencapaian tujuan organisasi yang mempengaruhi kinerja pencapaian tujuan organisasi tetapi berada di luar kendali manajemen.
Bagi pemimpinan pemerintahan, variabel situasi dan Bagi pemimpinan pemerintahan, variabel situasi dan kondisi yang dominan meliputi :
kondisi yang dominan meliputi : -- ideologiideologi
-- politikpolitik -- ekonomiekonomi
-- sosial dan budayasosial dan budaya -- agama.agama.
-- pertahanan (tertentu saja).pertahanan (tertentu saja). -- keamanan.keamanan.
V
ARIABEL
V
ISI DAN MISI
V
ARIABEL
V
ISI DAN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
Menghadapi perubahan situasi dan kondisi internal maupun Menghadapi perubahan situasi dan kondisi internal maupun eskternal organisasi yang serba tidak menentu, diperlukan eskternal organisasi yang serba tidak menentu, diperlukan pemimpin organisasi yang mempunyai visi ke masa depan. pemimpin organisasi yang mempunyai visi ke masa depan. Visi pimpinan organisasi tsb kemudian dikemas menjadi visi Visi pimpinan organisasi tsb kemudian dikemas menjadi visi organisasi yang dipimpinnya, karena utk mencapainya
organisasi yang dipimpinnya, karena utk mencapainya
diperlukan dukungan dari seluruh anggota organisasi maupun diperlukan dukungan dari seluruh anggota organisasi maupun para pemegang saham.
Abstrak
Tingkatan Sifat Visi di Daerah
Visi Pemerintah Daerah
Visi Perangkat Daerah
Kongkret & Terukur
Ciri Visi yang Baik
Ciri Visi yang Baik ::
Spesifik (
Spesifik (specific
specific );
);
Sederhana (
Sederhana (simple
simple);
);
Terikat Waktu (
Terikat Waktu (time
time-
-bound
bound );
);
Mungkin untuk dicapai (
Mungkin untuk dicapai (achieveable);
achieveable);
Terukur (
Terukur (measurable
measurable
).
).
ada KPI (Key Performance
ada KPI (Key Performance
Indicators) untuk organisasi dan atau individu
Indicators) untuk organisasi dan atau individu
anggota organisasi.
V
isi
Misi
Kegiatan
Program
Tujuan
Strategi
Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Menyusun Visi Daerah
Kontributor PDRB Terbesar 1) 2) 3) Mata Pencarian Penduduk Terbanyak 1) 2) 3) Penetapan Bisnis Inti (Core Business ) Susun Visi s 10 kata
Keunggulan yang di-Rencanakan di masa Mendatang :
1) 2)
Sumber : Sadu Wasistiono Sumber : Sadu Wasistiono
Model Penyusunan Organisasi Pemerintah Daerah Model Penyusunan Organisasi Pemerintah Daerah Berdasarkan Visi, Misi dan Kewenangan Daerah Berdasarkan Visi, Misi dan Kewenangan Daerah
Pemerintah Pusat Kewenangan Daerah Rakyat Mandat Visi Daerah Jangka Panjang Visi Pemda Jangka Menengah Potensi SDA, SDM, SDB Organisasi Pemerintah Daerah Transfer Kewenangan
Berdasarkan praktek pemerintahan di berbagai negara ditengarai Berdasarkan praktek pemerintahan di berbagai negara ditengarai adanya ³
adanya ³bad government bad government ´, yang ditandai dengan banyaknya´, yang ditandai dengan banyaknya korupsi, kolusi, nepotisme, yang membuat negara mengarah ke korupsi, kolusi, nepotisme, yang membuat negara mengarah ke kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan konsep baru mengenai kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan konsep baru mengenai cara berpemerintahan yang baik (
cara berpemerintahan yang baik (good government good government ).).
Good governance Good governance Bad Good Bad Good Government Government Government Government
Konsep Good Government
Konsep Good Government
Perbandingan Ciri-ciri Bad Government dengan Good Government
C
iri
C
iri--ciri Bad Government
ciri Bad Government
CCiri
iri--ciri Good Government
ciri Good Government
1.
1. Lamban dan bersifat reaktif Lamban dan bersifat reaktif 2. 2. Arogan Arogan 3. 3. KorupKorup 4. 4. BirokratismeBirokratisme 5. 5. BorosBoros 6.
6. Bekerja secara naluriahBekerja secara naluriah 7.
7. Enggan berubahEnggan berubah 8.
8. Kurang berorientasi padaKurang berorientasi pada kepentingan publik
kepentingan publik
1.
1. Proaktif Proaktif 2.
2. Ramah dan Persuasif Ramah dan Persuasif 3.
3. TransparanTransparan 4.
4. Mengutamakan proses danMengutamakan proses dan produk
produk 5.
5. Proporsional dan profesionalProporsional dan profesional 6.
6. Bekerja secara sistemikBekerja secara sistemik 7.
7. Pembelajaran sepanjangPembelajaran sepanjang hayat
hayat 8.
8. MenempatkanMenempatkan sstakeholder &takeholder & shareholder
Konsep Good Governance
Konsep Good Governance
*Menurut World Bank, Governance diartikan sebagai
*Menurut World Bank, Governance diartikan sebagai µ µ the way the way state power is used in managing economic and social
state power is used in managing economic and social resources for development society¶.
resources for development society¶. Dengan demikian,Dengan demikian, governance adalah cara, yaitu cara bagaimana kekuasaan governance adalah cara, yaitu cara bagaimana kekuasaan negara digunakan untuk mengelola sumberdaya2 ekonomi negara digunakan untuk mengelola sumberdaya2 ekonomi dan sosial guna pembangunan masyarakat.
dan sosial guna pembangunan masyarakat.
*UNDP, mengartikan governance sebagai
*UNDP, mengartikan governance sebagai µ µ the exercise of the exercise of political,economic, and administrative authority to manage a political,economic, and administrative authority to manage a
nation¶s affair at all levels
nation¶s affair at all levels¶. Kata governance, diartikan sbg¶. Kata governance, diartikan sbg penggunaan/ pelaksanaan, yakni penggunaan kewenangan penggunaan/ pelaksanaan, yakni penggunaan kewenangan politik, ekonomi dan administratif untuk mengelola masalah2 politik, ekonomi dan administratif untuk mengelola masalah2 nasional pada semua tingkatan.
Governance memiliki tiga domain :
Governance memiliki tiga domain :
1. Negara/pemerintahan :
1. Negara/pemerintahan :
Sebagai pembuat kebijakan, pengendali &
Sebagai pembuat kebijakan, pengendali &
pengawas
pengawas
2. Swasta/Dunia usaha :
2. Swasta/Dunia usaha :
Sebagai penggerak aktivitas bidang ekonomi
Sebagai penggerak aktivitas bidang ekonomi
3. Masyarakat :
3. Masyarakat :
Sebagai subyek dan obyek dari sektor
Sebagai subyek dan obyek dari sektor
pemerintah dan swasta.
Governance didukung oleh TIGA elemen : Governance didukung oleh TIGA elemen : 1. Politik
1. Politik
Proses pembuatan keputusan utk formulasi kebijakan Proses pembuatan keputusan utk formulasi kebijakan publik, yang dilakukan oleh birokrasi & bersama dengan publik, yang dilakukan oleh birokrasi & bersama dengan politisi.
politisi.
2. Ekonomi 2. Ekonomi
Proses pembuatan keputusan utk memfasilitasi Proses pembuatan keputusan utk memfasilitasi aktivitas ekonomi di dalam negeri & interaksi diantara aktivitas ekonomi di dalam negeri & interaksi diantara penyelenggara ekonomi.
penyelenggara ekonomi. 3. Administrasi
3. Administrasi
Implementasi proses kebijakan yang telah diputuskan Implementasi proses kebijakan yang telah diputuskan oleh institusi politik.
C
iri ciri Tata Pemerintahan yang Baik :
1.
1. Mengikutsertakan semuaMengikutsertakan semua;; 2.
2. Transparan dan bertanggung jawabTransparan dan bertanggung jawab;; 3.
3. EfekEfektiftif dan adildan adil;; 4.
4. Menjamin adanya supremasi hukumMenjamin adanya supremasi hukum;; 5.
5. Menjamin bahwa prioritas2 politik, sosial danMenjamin bahwa prioritas2 politik, sosial dan ekonomi
ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakatdidasarkan pada konsensus masyarakat;; 6.
6. Memperhatikan kepentingan mereka yang palingMemperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin &
miskin & lemah dlm proses pengambilan keputusanlemah dlm proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi
Karakteristik Good Governance menurut UNDP :
1.
1. PartisipasiPartisipasi (Participation)(Participation)
Syarat utama warga negara d
Syarat utama warga negara daallaam berpartisipasi :m berpartisipasi : a. ada rasa kesukarelaan dan tanpa paksaaan
a. ada rasa kesukarelaan dan tanpa paksaaan;; b. ada keterlibatan secara emosional
b. ada keterlibatan secara emosional;;
c. memperoleh manfaat, secara langsung dan t
c. memperoleh manfaat, secara langsung dan tiiddaakk langsung
langsung dari keterlibatannya.dari keterlibatannya. 2.
2. Penegakan HukumPenegakan Hukum (Rule of Law);(Rule of Law);
Membangun sistem hukum yang sehat, baik perangkat Membangun sistem hukum yang sehat, baik perangkat lunaknya (
lunaknya (softwaresoftware),perangkat keras (),perangkat keras (hardwarehardware) maupun) maupun sumber daya manusianya (
sumber daya manusianya (humanwarehumanware)) 3.
3. TransparansiTransparansi (Transparancy);(Transparancy);
Keterbukaan mencakup semua aspek aktivitas yang Keterbukaan mencakup semua aspek aktivitas yang menyangkut kepentingan publik, mulai dari proses menyangkut kepentingan publik, mulai dari proses
pengambilan keputusan, penggunaan dana publik sampai pengambilan keputusan, penggunaan dana publik sampai pada tahapan evaluasi.
4. Daya Tanggap (Responsiveness);
Sektor publik selama ini dianggap tertutup,arogan dan
berorientasi pada kekuasaan.Untuk mengetahui kepuasan
masyarakat sebagai konsumen, perlu dilakukan survey secara periodik. Lihat Kep. Menpan No. 25. M.Pan
/2004 tentang Indeks Kepuasan Konsumen (IKM) 5.
5. Berorientasi pada konsensusBerorientasi pada konsensus ((CConsensus Orientation)onsensus Orientation);;
Aktivitas politik berisi dua hal pokok yaitu konflik dan Aktivitas politik berisi dua hal pokok yaitu konflik dan konsensus. Dalam pengambilan keputusan lebih
konsensus. Dalam pengambilan keputusan lebih
menitikberatkan konsensus. Musyawarah merupakan menitikberatkan konsensus. Musyawarah merupakan proses, sedangkan mufakat merupakan hasil.
proses, sedangkan mufakat merupakan hasil. 6.
6. Keadilan/kesetaraanKeadilan/kesetaraan (Equity)(Equity)
Setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama Setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan, walaupun kemampuan untuk memperoleh kesejahteraan, walaupun kemampuan individu berlainan namun sektor publik harus berperan individu berlainan namun sektor publik harus berperan agar kesejahteraan dan keadilan seiring sejalan.
7.
7. Keefektifan dan Efisiensi (Keefektifan dan Efisiensi (Effectiveness &Effectiveness &
Efficiency Efficiency));;
Perlunya kompetisi untuk menciptakan keefektifan dan Perlunya kompetisi untuk menciptakan keefektifan dan efisiensi pada sektor publik.
efisiensi pada sektor publik. 8.
8. Akuntabilitas ( Akuntabilitas (Accountability Accountability))
Pertanggungjawaban setiap aktivitas menyeluruh Pertanggungjawaban setiap aktivitas menyeluruh kepada
kepada publik/masyarakat luas, disamping kepadapublik/masyarakat luas, disamping kepada atasan. Akuntabilitas meliputi :
atasan. Akuntabilitas meliputi :
a. Akuntabilitas organisasional/administratif a. Akuntabilitas organisasional/administratif b. Akuntabilitas legal b. Akuntabilitas legal c. Akuntabilitas politik c. Akuntabilitas politik d. Akuntabilitas profesional d. Akuntabilitas profesional e. Akuntabilitas moral e. Akuntabilitas moral
Menurut Klitgaard (2000), korupsi terjadi karena : Menurut Klitgaard (2000), korupsi terjadi karena :
Corruption = Discretion + Monopoly