• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

PEDOMAN PENULISAN

PROPOSAL PENELITIAN

DISERTASI

PROGRAM DOKTOR PASCASARJANA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB I

PENDAHULUAN

Karya ilmiah yang disusun oleh Mahasiswa S3 disebut disertasi. Tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Dalam sistem pendidikan di Program Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, disertasi merupakan sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor. Karya ilmiah disertasi dapat dimulai setelah Mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, dan lulus ujian proposal penelitian. Sebelum melakukan penelitian, rencana penelitiannya harus mendapatkan persetujuan dari komisi pembimbing. Bobot akademik disertasi 28-32 sks. Buku pedoman format penulisan ini disusun dengan tujuan (1) menyeragamkan pokok-pokok format penulisan disertasi di Program Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, (2) sebagai pedoman bagi Mahasiswa dalam menulis disertasi dan (3) pedoman bagi komisi pembimbing dalam mengarahkan penulisan disertasi. Komisi pembimbing mempunyai tanggung jawab akademik terhadap disertasi mahasiswa bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan format penulisannya. Tanggung-jawab akademik ini ditandai oleh tanda-tangan komisi pembimbing yang dibubuhkan dalam lembar persetujuan disertasi. Oleh karena itu, mahasiswa harus memperoleh persetujuan dari semua komisi pembimbing untuk menempuh seluruh rangkaian proses untuk ujian disertasi. Selama proses ujian disertasi dalam batas-batas tertentu dimungkinkan adanya perbedaan pendapat antara penguji selaku pembimbing dan penguji di luar komisi pembimbing. Semua penguji mempunyai hak menguji kemampuan mahasiswa dalam mempertahankan karya ilmiahnya. Tetapi tidak selayaknya para komisi pembimbing mempertanyakan atau mempermasalahkan kebenaran ilmiah dari karya ilmiah mahasiswa bimbingannya pada saat ujian, karena karya ilmiah itu merupakan hasil bimbingannya. Di sisi lain, penguji di luar komisi pembimbing disamping berwenang menguji, juga berwenang mempermasalahkan karya ilmiah mahasiswa. Sejalan dengan penataan kembali pendidikan Doktor Pascasarjana ke arah penekanan pendidikan untuk menyiapkan praktisi dalam berbagai bidang karir, maka kedua jenis penelitian (penelitian dasar dan terapan) akan banyak dilakukan pada Program Doktor. Kecenderungan di dunia berkenaan dengan penyiapan lulusan untuk memasuki lapangan kerja tertentu, mengisyaratkan bahwa jenis

(3)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

penelitian terapan akan menjadi pilihan sebagian besar mahasiswa Program Doktor. Kebutuhan negara berkembang akan hasil penelitian yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah nyata dalam bidang ekonomi dan industri, akan meningkatkan penggunaan penelitian terapan itu dalam penyelesaian studi pada Program Doktor. Secara umum, penelitian orisinal (original) berarti bahwa penelitian tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya atau penelitian itu menghasilkan ilmu pengetahuan baru. Walaupun tesis dan disertasi tidak boleh berupa duplikasi atau pengulangan atau pencontekan peneliti lain (plagiat); namun topik, proyek atau pendekatan yang dipergunakan dapat diambil dari peneliti lain. Pembimbing, penasehat atau dosen lainnya harus mendorong mahasiswa untuk mencari atau menjajagi topik penelitian dengan asumsi bahwa mahasiswa sendiri akan secara mandiri mengembangkan tesisnya. Mahasiswa harus mampu menunjukkan bagian mana dari penelitian yang merupakan pemikirannya sendiri. Kemampuan tersebut merupakan indikator kemandirian mahasiswa, dan dapat digolongkan sebagai karya orisinal.

(4)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB II

PENELITIAN

Unsur esensial pendidikan pascasarjana adalah tiga karakteristik utamanya, yaitu: merupakan pendidikan lanjut (advanced), terfokus, dan kesujanaan (scholarly). Attribut “lanjut” mengandung makna bahwa

pendidikan pascasarjana dibangun pada landasan pendidikan sarjana. Bagi mahasiswa, mempunyai makna “lanjut” dalam pendidikan yang dicapainya, dan penguasaan subyek (subject matter) yang ditekuninya lebih mendalam. Selain itu, unsur-unsur kontekstual pendidikan Doktor, adalah bahwa mahasiswa dapat memperdalam pengetahuan, memperluas wawasan dan keterampilan serta mengembangkan kematangan intelektualnya.

Ciri penting dari Program Doktor Pascasarjana terletak pada: (1). Komposisi Disertasi, (2) Penelitian Disertasi, dan (3). Pengujian Tesis dan Disertasi.

“THESIS AND DISSERTATION ARE PRODUCED FROM COMPREHENSIVE RESEARCH”

Penelitian adalah kegiatan “taat-kaidah” dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999). Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan, atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah (yang sementara) telah diketahui jawabannya, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan; di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian; yang dilakukan calon doktor di bawah pengawasan para pembimbingnya (KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999).

2.1.Penelitian

”Penelitian” dapat mempunyai beragam makna, seperti:

1. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.

2. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.

(5)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

3. Penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.

4. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

5. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Dari kelima makna di atas dapat disimpulkan:

1. Penelitian merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/ mengembangkan/ menguji kebenaran ilmiah).

2. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan)

3. Penelitian dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan metode ilmiah.

Penelitian dapat bersifat (1) pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan, fenomena, masalah; atau bersifat (2)

aktif, ingin memecahkan suatu masalah penelitian atau menguji hipotesis. Penelitian biasanya menghubungkan (1) keinginan manusia-peneliti, (2) permasalahan penelitian yang timbul, (3) teori-teori dalam ilmu pengetahuan, dan (4) metode ilmiah.

Penelitian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, misalnya berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian hasil penelitian; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang ilmu. Berikut ini masing-masing pembagiannya.

Berdasarkan kemanfaatan hasil penelitian yang diperoleh:

1. Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan

intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;

2. Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan

praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

(6)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Berdasarkan bidang ilmu yang diteliti:

1. Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb.

2. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.

Berdasarkan Tempat Penelitian :

1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan

dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;

3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

Berdasarkan Metode pengumpulan data yang digunakan :

1. Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan

perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan

perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

Berdasarkan Keilmiahan 1. Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:

1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:

2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;

2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;

(7)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

3.Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas

4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;

5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;

6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan

hasilnya semakin berguna;

7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;

8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan

metode penelitiannya.

2. Penelitian non-ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah).

Berdasarkan Bidang ilmunya

Penelitian Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

Berdasarkan dari variabel penelitiannya

Variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang diobservasi, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel dinamik meliputi masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif (to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang dapat dilakukan dengan metode simulasi atau metode eksperimen.

Penelitian Survei

 Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;

 Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.  Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah

dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;

 Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;

(8)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Penelitian dengan metode survei ini dapat berupa :

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik.

2. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.

3. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan).

4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.

5. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;

6. Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;

Grounded Research

Penelitian ini bertumpu pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data.

Tujuan Penelitian

Secara umum ada empat tujuan utama :

1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu

(9)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada

3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada

4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

Kontribusi Penelitian

1. Pemecahan Masalah, meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait;

2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan, meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut; 3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :

Persyaratan Penelitian

1. Mengikuti kaidah-kaidah ilmiah 2. Sistematis/Pola tertentu

3. Terencana.

Penelitian dikatakan baik bila :

1. Purposiveness, tujuan penelitian yang jelas;

2. Exactitude, penelitian dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; 3. Testability, hasil-hasil penelitian dapat diuji atau dikaji;

4. Replicability, dapat diulang oleh peneliti lain;

5. Precision and Confidence, memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;

6. Objectivity, bersifat objektif; 7. Generalization, berlaku umum; 8. Parismony, hemat, tidak berlebihan;

9. Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama;

10. Coherency, terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.

(10)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Tahapan pelaksanaan penelitian:

Secara garis besar ada tiga tahapan pelaksanaan penelitian: 1. Pembuatan rancangan;

2. Pelaksanaan penelitian; 3. Pembuatan laporan penelitian Kerangka operasional penelitian:

1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan

2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi; 3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana

harus pergi dan dengan apa

4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);

5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat menentukan variabel apa, objeknya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;

6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?

7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?

8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?

9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya 10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis

terbukti?

11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

12. Menyusun publikasi ilmiah hasil penelitian. 2.2. Disertasi

Disertasi merupakah karya ilmiah yang menjadi salah satu persyaratan untuk lulus pendidikan jenjang S-3. Pada dasarnya cara penulisan Disertasi sama dengan Skripsi dan Tesis, bedanya semakin tinggi tingkatannya, maka semakin banyak fakta-fakta dan teori-teori yang harus dirujuk sebagai landasan-dasar penelitian, dan juga cara penyajiannya mulai dari hanya mendeskripsikan suatu obyek penelitian sampai dengan menghasilkan suatu teori berdasarkan fakta-fakta empiris.

Banyak mahasiswa yang sedang menyusun Disertasi memilih untuk menunda-nunda proses penyusunan proposal penelitiannya atau

(11)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

bahkan tidak menyelesaikan Disertasinya karena tidak tahu harus mulainya darimana atau sudah jenuh dengan revisi yang tak kunjung selesai atau tidak mempunyai waktu; misalnya karena sambil bekerja. Sebenarnya yang menjadi kendala dalam penyusunan suatu proposal penelitian adalah :

(1) Komitmen yang kurang kuat pada diri mahasiswa untuk mau memulai menyusun proposal penelitian. Jangan takut salah! "Orang yang SUKSES adalah orang yang pernah membuat KESALAHAN; Tidak ada orang yang SUKSES tanpa mengalami suatu KESALAHAN"

(2) Kesulitan dalam menentukan masalah penelitian yang ingin diketahui lebih lanjut, sebagai titik awal untuk menyusun suatu proposal penelitian

(3) Tidak mempunyai referensi yang cukup terkait dengan topik penelitiannya, dan

(4) Kurang pengalaman dalam menulis karya ilmiah sehingga sulit untuk menguraikan pendapatnya dalam bentuk tulisan. 2.2. Proposal Penelitian

Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah (research question) yang pasti, dan sumber-sumber informasi yang menunjang. Dengan berbekal tiga hal tersebut, proposal penelitian dapat disusun untuk memberikan gambaran awal dari penelitian yang akan dilakukan.

Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Proposal penelitian tesis dan disertasi harus dikaji dan dievaluasi oleh pembimbing dan penguji. Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator).

2.2.1. Penelitian Kualitatif

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri-peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif

(12)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan cirri-ciri naturalistic yang penuh keotentikan.

Proposal Penelitian Kualitatif

1. Konteks Penelitian atau Latar Belakang

Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa peelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.

2. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah

Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.

Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.

4. Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

(13)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

5. Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

6. Metode Penelitian

Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

a. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.

b. Kehadiran Peneliti

Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laopran penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.

c. Lokasi Penelitian

Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki

(14)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.

d. Sumber Data

Jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data harus dapat dijelaskan secara terinci dan memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).

Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.

e. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan harus dapat diuraikan secara jelas, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Ada dua dimensi makna perekaman data, yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan dapat disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.

(15)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

f. Analisis Data

Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

g. Pengecekan Keabsahan Temuan

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain (transferr-ability), ketergantungan pada konteksnya (depend-ability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirm-ability) .

h. Tahap-tahap Penelitian

Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.

2.2.2. Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif-induktif, berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, atau pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi perma-salahan - permasalahan penelitian beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

(16)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Proposal Penelitian Kuantitatif 1. Latar Belakang Masalah

Kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatar-belakangi masalah yang diteliti. Masalah penelitian dapat diuraikan secara ringkas meliputi dasar-dasar teori, hasil-hasil penelitian sebelumnya, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah atau pengalaman / pengamatan pribadi peneliti yang terkait erat dengan masalah yang diteliti.

2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah penelitian dapat disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah penelitian harus dapat menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sesuatu yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dapat dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajarnya dalam matapelajaran Matematika.

4. Hipotesis Penelitian

Tidak semua penelitian kuantitatif menyajikan hipotesis penelitian. Penelitian kluantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif biasanya tidak menyajikan hipotesis. Oleh karena itu sub-bab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam proposal tesis atau disertasi. Secara prosedural

(17)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: Ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran Matematika.

Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: Siswa SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam matapelajaran Matematika dibandingkan dengan siswa yang tingkat kecerdasannya sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, (d) dapat diuji secara empiris.

5. Kontribusi Penelitian

Kontribusi penelitian dapat dipandang dari sudut pengembangan ilmu atau dari sudut pandang pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain, uraian nya meliputi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian memang layak untuk dilakukan.

6. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya, diasumsikan bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini tidak perlu pembuktian kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

(18)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

7. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian dapat meliputi variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Uraian juga meliputi penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya. Keterbatasan penelitian tidak harus ada dalam tesis, dan disertasi. Namun, keterbatasan seringkali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Ke dua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data.

8. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Definisi istilah atau definisi operasional variabel diperlukan apabila dikhawatirkan akan timbul tafsir-beda atau kekurang-jelasan makna. Istilah yang perlu diberi diuraikan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep atau variabel penting. Kriteria konsep-penting adalah jika konsep tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak perlu diuraikan asal-usulnya. Definisi istilah lebih dititik-beratkan pada pengertian operasional yang diberikan oleh peneliti.

Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal. Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk akan memudahkan pengukurannya. Penyusunan definisi operasional juga memungkinkan peneliti lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti lain.

(19)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Uraian dalam bab metode penelitian biasanya mencakup aspek (1) rancangan penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

a. Rancangan Penelitian

Rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu dijelaskan serinci mungkin, terutama dalam penelitian eksperimental. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian non-eksperimental, bahasan dalam sub-bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, atau penelitian historis, korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.

b. Populasi dan Sampel

Istilah populasi dan sampel lazim digunakan jika penelitian mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika penelitian dilakukan pada seluruh populasi, lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazimnya disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek, tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian sangat diperlukan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara tepat dan akurat. Ke-representatif-an sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam hubungannya dengan generalisasi hasil-hasil penelitian. Jika keadaan sampel berbeda dengan kakarteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Hal-hal yang perlu diuraikan tentang Populasi dan Sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, dan (c) besarnya sampel.

(20)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

c. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Uraian juda diperlukan tentang prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis dan disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan / pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.

Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub-bab instrumen penelitian lazimnya diganti dengan Alat dan Bahan.

d. Pengumpulan Data dan Informasi

Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas.

e. Analisis Data

Jenis dan model analisis statistik yang digunakan dapat beragam. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam hal statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis datanya dengan tetap berorientasi pada tujuan pnelitian atau hipotesis penelitian. Oleh karena itu, hal pokok yang harus diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan

(21)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu.

Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara mendalam. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan software-nya, misalnya SPSS for Windows.

10. Landasan Teori

Dalam penelitian, pendugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan teori-teori sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Landasan Teori atau Kajian Pustaka. Untuk tesis dan disertasi, teori yang dikaji tidak hanya teori yang mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti. Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis.

Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu sub-bab tersendiri. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Berdasarkan kajian pustaka dapatlah diidentifikasi posisi dan kontribusi penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang

(22)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

lebih luas serta sumbangan yang mungkin dapat diberikan kepada perkembangan ilmu pengetahuan terkait. Pada bagian akhir kajian pustaka dalam tesis dan disertasi perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan tentang pandangan atau kerangka berpikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji.

Pemilihan bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

(23)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB III

BAGIAN-BAGIAN PROPOSAL PENELITIAN

Karya ilmiah yang berupa proposal penelitian disertasi lazimnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.

3.1. Bagian Awal Bagian awal terdiri atas:  Sampul

 Halaman judul  Halaman pengesahan  Halaman kata pengantar  Halaman daftar isi  Halaman daftar tabel  Halaman daftar gambar  Halaman daftar lampiran

 Halaman daftar simbol, singkatan, dan definisi. 3.2. Bagian Utama Proposal

Bagian utama suatu proposal penelitian tesis dan disertasi dapat terdiri atas:

Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Kerangka Konsep Penelitian Bab IV Metode Penelitian

Daftar Pustaka.

3.3. Bagian Akhir Karya Ilmiah

Bagian akhir karya ilmiah proposal penelitian tesis dan disertasi memuat lampiran-lampiran, apabila hal ini diperlukan. Lampiran biasanya berupa tabel, gambar, peta, manual, rumus-rumus, foto, daftar isian, dan lainnya.

(24)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB IV

PEDOMAN PENGETIKAN 4.1. Kertas

Kertas yang dipakai adalah HVS / kertas fotokopi ukuran A4 dan bobot 70-80 g. Perbanyakan karya ilmiah ini dilakukan dengan fotokopi yang bersih.

4.2. Jenis Huruf

Naskah karya ilmiah diketik dengan komputer dengan huruf jenis Arial 11 cpi (11 huruf/character per inchi) atau 28-30 baris per halaman dengan 11 cpi.

4.3. Margin

Batas pengetikan 4 cm dari sisi kiri kertas, 3 cm dari batas sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, tidak termasuk nomer halaman.

4.4. Format

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk lima ketukan. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.

4.5. Spasi

Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi. Jarak antar baris dalam kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta ringkasan/summary diketik dengan jarak satu spasi.

(25)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

4.6. Nomor Halaman

Bagian awal karya ilmiah diberi nomer halaman dengan menggunakan angka kecil romawi (i, ii, iii, dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah dari halaman. Khusus bagian awal karya ilmiah, pemberian nomer halaman dimulai dari bagian pendahuluan. Untuk bagian utama dan bagian akhir karya ilmiah, pemberian nomer halaman berupa angka yang diletakkan pada sisi halaman kanan atas.

(26)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB V

BAGIAN AWAL PROPOSAL PENELITIAN

5.1. Sampul

Pada sampul dicetak: Judul proposal penelitian, tulisan kata: tesis atau disertasi (huruf kapital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Doktor, nama program studi, lambang Universitas Brawijaya, nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomer induk mahasiswa, tulisan: Program Doktor Pascasarjana Ilmu Perikanan dan Kelautan (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), Universitas Brawijaya Malang, dan tahun proposal penelitian diajukan.

Sampul terdiri dari dua bagian: sampul luar dari (soft cover) warna cream atau hijau muda atau biru muda, tulisan hitam. Contoh sampul luar proposal penelitian disertasi (Lampiran 1). Sedangkan sampul dalam dari kertas HVS putih tulisan hitam. Contoh sampul dalam proposal penelitian tesis dan disertasi (Lampiran 2).

5.2. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul proposal penelitian nama penulis dan kata-kata pengesahan, susunan dewan penguji dan tanda tangan dewan penguji dengan urutan ketua komisi pembimbing, anggota komisi pembimbing dan mengetahui Ketua Program Studi. Contoh halaman pengesahan proposal penelitian tesis dan disertasi (Lampiran 3).

5.3. Halaman Identitas Tim Penguji

Halaman identitas tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul proposal penelitian, identitas mahasiswa, nama komisi pembimbing dan nama tim dosen penguji. SK penguji dari Program Pascasarjana (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) Universitas Brawijaya disertakan. Contoh halaman identitas tim penguji proposal penelitian disertasi (Lampiran 4).

(27)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

5.4. Halaman Pernyataan Orisinalitas

Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan penulis bahwa naskah proposal penelitian bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya. Contoh halaman pernyataan ini disajikan pada Lampiran 5.

5.5. Halaman Kata Pengantar

Kata pengantar memuat rasa syukur dan ucapan terima kasih sehingga tulisan dapat disajikan, uraian singkat proses penulisan karya ilmiah dan penulis mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan proposal penelitian. Contoh kata pengantar disajikan dalam Lampiran 6.

5.6. Halaman Daftar Isi

Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab, daftar pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf besar. Baik judul bab ataupun sub bab tidak diakhiri titik. Nomer bab menggunakan angka romawi dan sub bab menggunakan angka arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab adalah satu spasi. Contoh halaman daftar isi pada Lampiran 7.

5.7. Halaman Daftar Tabel

Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomer tabel ditulis dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel pada Lampiran 8.

(28)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

5.8. Halaman Daftar Gambar

Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomer gambar, judul gambar dan nomer halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan dalam Lampiran. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti contoh pada Lampiran 9.

5.9. Halaman Daftar Lampiran

Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomer teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran, misalnya memuat contoh rumus perhitungan, peta, daftar pertanyaan, foto dan lain-lain.

5.10. Halaman Daftar Istilah, Simbol, Singkatan, dan Definisi Halaman daftar simbol dan singkatan memuat simbol/besaran dan singkatan istilah/satuan. Bagian Daftar simbol ini tidak perlu selalu ada. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut:

- Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan.

- Pada lajur/kolom ke dua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama.

- Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar diikuti dengan huruf kecil.

- Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya juga berdasarkan abjad Yunani.

- Keterangan pada lajur ke dua diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diketik dengan huruf besar.

(29)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

BAB VI

BAGIAN UTAMA PROPOSAL PENELITIAN

Bagian utama karya ilmiah terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan, namun disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka/kerangka dasar teoritik/kerangka fikir, kerangka konsep, metode penelitian dan daftar pustaka. Rangkaian kata untuk menyampaikan informasi yang disajikan di dalam suatu karya ilmiah hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam, dan relevan serta konsisten.

Di dalam perkembangannya penulisan bagian utama proposal penelitian tesis / disertasi terdapat dua model dasar asumsi filosofis, yaitu: mainstream (yaitu: positivist paradigm), dan non-mainstream,

misalnya: interpretivist paradigm, critical paradigm, dan postmodernism paradigm. Oleh karena itu, adanya perbedaan asumsi ini akan berimplikasi terhadap penulisan bagian utama proposal penelitian tesis / disertasi.

Secara garis besar perbedaan mainstream dan non-mainstream

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Urutan penulisan bagian utama proposal penelitian model

mainstream dan non-mainstream.

Bab Mainstream Non-Mainstream

I Pendahuluan Pendahuluan

II Tinjauan Pustaka/Kerangka dasar teoritik

Metodologi dan Metode Penelitian

III Kerangka Konsep Penelitian Analisa Kritik Teori IV Metode Penelitian Analisa Social Setting

Penelitian V Daftar Pustaka Daftar Pustaka

6.1. Mainstream

Pada dasarnya format penulisan proposal penelitian yang menggunakan pendekatan mainstream memiliki aturan yang baku, baik jumlah bab maupun tata aturan isi pada masing-masing bab.

(30)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

Bab 1. Pendahuluan

Bab pendahuluan ini memuat: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

a. Latar belakang penelitian: memuat fakta-fakta relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang penting untuk diteliti, ditinjau dari aspek teoritis, normatik, faktual, dan teknis.

b. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Banyak faktor yang mungkin menyebabkan timbulnya suatu masalah. Misalnya, dalam hal “kinerja pegawai”, bukan hanya terkait dengan motivasi dan kompensasi kerja, tetapi juga kepemimpinan, supervisi/pengawasan, iklim organisasi, budaya organisasi, iklim komunikasi organisasi, lingkungan kerja, pelatihan, kepuasan kerja, semangat kerja, etos kerja, kedisiplinan, kecerdasan emosional, manajemen stress, kondisi fisik, dan lain-lain.

Apabila kita meneliti tentang masalah kinerja, idealnya semua faktor tersebut kita teliti. Namun, karena sejumlah keterbatasan yang kita miliki, misalnya waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan, maka tidak semua faktor tersebut dapat kita teliti. Oleh karena itu, sesuai dengan jenjang pendidikan kita (S2 atau S3), kita hanya meneliti sebagian kecil saja dari faktor-faktor tersebut.

Walaupun demikian, untuk kepentingan penyusunan proposal penelitian, semua faktor tersebut dapat diidentifikasi sebagai masalah, satu per satu. Semakin banyak identifikasi masalah yang dilakukan, akan semakin baik. Untuk mempermudah proses identifikasi masalah, dapat digunakan acuan teoritik yang terkait dengan “kinerja”. Perhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai, lalu jadikan faktor-faktor tersebut sebagai identifikasi masalah.

Dalam menyusun proposal penelitian untuk tesis dan disertasi, harus memasukkan semua faktor tersebut kedalam paket identifikasi masalah, bahkan perlu ditambah faktor lain yang baru. Pembatasan dilakukan untuk menetapkan beberapa faktor yang paling relevan dengan masalah yang akan diteliti. Pertimbangkan segenap keterbatasan, khususnya tenaga, waktu, biaya, dan kemampuan teoritik dan metodologis. Pembatasan masalah minimal mencakup dua hal: (1) Lokasi/Obyek Penelitian, hal ini berkaitan langsung dengan tempat yang dijadikan obyek penelitian, misalnya: perusahaan, instansi pemerintah, sekolah, pesantren, masjid, gereja,

(31)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

pasar/mall, dan lain-lain. (2) Variabel atau fokus penelitian, hal ini berkaitan dengan variabel-variabel atau fokus penelitian yang akan diteliti.

Apabila sudah berhasil membatasi masalah dengan tepat, maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah harus sesuai dan sinkron dengan pembatasan masalah dan dapat disajikan dalam bentuk pertanyaan.

Perumusan masalah memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems), atau merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Di dalam menyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya.

Contoh-contoh Perumusan Masalah Penelitian: Contoh 1. Rumusan Masalah Penelitian

(Disertasi: KUALITAS AGAR RUMPUT LAUT Gracillaria verrucosa (HUDSON) PAPENFUS PADA KOMPOSISI PUPUK VERMICOMPOST, CARBON, NITROGEN DAN FOSFOR YANG BERBEDA)

Dari latar belakang yang telah dijelaskan, pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dikaji dan dianalisis adalah :

1. Bagaimana komposisi media kultur jaringan yang dapat menghasilkan pertumbuhan thallus rumput laut G. verrucosa yang terbaik?

2. Berapa dosis pupuk yang dapat menghasilkan pertumbuhan, karakteristik sel kualitas agar, dan kandungan hara terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Laboratorium?

3. Berapa rasio pupuk yang dapat menghasilkan pertumbuhan, karakteristik sel kualitas agar dan kandungan hara terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Laboratorium?

4. Bagaimana pertumbuhan, karakteristik sel, kualitas agar dan kandungan hara yang terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Tambak budidaya?

5. Bagaimana mekanisme unsur hara carbon, nitrogen dan fosfor yang dapat menghasilkan kualitas agar terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa?

(32)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya Contoh 2. Rumusan Masalah Penelitian

(Disertasi: BIOAKUMULASI DAN ELIMINASI LOGAM TIMBAL PADA KERANG Corbicula javanica DI SUNGAI MAROS SULAWESI SELATAN)

Dari latar belakang yang telah dijelaskan, pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dikaji dan dianalisis adalah :

1. Bagaimana jalur hubungan kandungan logam Timbal (Pb) pada organ insang, lambung dan jaringan lunak kerang C. javanica dengan kandungan logam Timbal dalam air dan sedimen di perairan Sungai Maros; Faktor Bioakumulasi (BAF) logam timbal; dan status pencemaran perairan Sungai Maros?

2. Bagaimana pengaruh pemaparan logam Timbal terhadap akumulasi logam Timbal pada berbagai ukuran kerang dan Faktor Biokonsentrasi (BCF) logam Timbal pada kerang C. javanica?

3. Bagaimana pengaruh eliminasi logam Timbal terhadap pengurangan logam Timbal pada berbagai ukuran kerang C. javanica dan status keamanan pangan?

4. Bagaimana perbedaan aktifitas enzim protease dalam lambung kerang pada fase aklimatisasi, fase pemaparan logam Timbal dan fase eliminasi logam Timbal?

c. Tujuan penelitian

Rumusan tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul penelitian. Dengan logika seperti butir (b) di atas, jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, jumlah pertanyaan tidak selalu harus sama dengan tujuan penelitian.

Beberapa contoh rumusan Tujuan Penelitian : Contoh 1. Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan komposisi media kultur jaringan yang menghasilkan pertumbuhan thallus rumput laut G. verrucosa yang terbaik.

2. Mendapatkan dosis pupuk yang menghasilkan pertumbuhan, karakteristik sel kualitas agar dan kandungan hara terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Laboratorium.

3. Mendapatkan rasio pupuk yang menghasilkan pertumbuhan, karakteristik sel kualitas agar dan kandungan hara terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Laboratorium.

4. Mendapatkan pertumbuhan, karakteristik sel, kualitas agar dan kandungan hara yang terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa pada wadah setelah kultur jaringan di Tambak budidaya.

5. Mendapatkan mekanisme unsur hara carbon, nitrogen dan fosfor yang menghasilkan kualitas agar terbaik dari bibit rumput laut G. verrucosa.

Contoh 2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan maka tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis hubungan antara kandungan logam Timbal dalam kerang C. javanica dengan air dan sedimen di perairan Sungai Maros dan Faktor Bioakumulasi (BAF).

(33)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

2. Menganalisis pengaruh pemaparan logam Timbal terhadap akumulasi logam Timbal pada berbagai ukuran kerang C. javanica.

3. Menganalisis pengaruh eliminasi logam berat Timbal terhadap pengurangan kandungan logam Timbal pada berbagai ukuran kerang C. javanica dan status keamanan pangan.

4. Menganalisis pengaruh aklimatisasi, pemaparan logam dan eliminasi logam terhadap aktivitas enzim protease pada lambung kerang C. javanica.

d. Kontribusi Penelitian

Kontribusi penelitian menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks.

Kegunaan/manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan praktis/fragmatis. Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.

Contohnya :

Merujuk pada tujuan penelitian, maka penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu :

1) Sebagai informasi ilmiah di bidang biotek tentang bioakumulasi dan eliminasi logam Timbal pada kerang C. javanica serta status pencemaran logam Timbal di perairan sungai Maros.

2) Sebagai bahan acuan dalam pengelolaan sumberdaya di perairan sungai Maros dan masukan bagi pengambil keputusan (Pemerintah Kabupaten Maros) dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya di perairan Sungai Maros, pengelolaan buangan limbah dan keamanan pangan.

Pendahuluan ditulis maksimum 5 (lima) halaman, diketik 2 spasi, font size 11 cpi, jenis huruf Arial atau lainnya.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Posisi tinjauan pustaka ditempatkan sesudah sajian perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan pustaka secara terpadu dan terarah. Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb.) atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya secara sistematis dan

(34)

Pedoman Penulisan Proposal Disertasi

Program Doktor Ilmu Perikanan & Kelautan Universitas Brawijaya

analitik. Bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari pelbagai sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil ramuan dari proses persandingan, perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi, paradigma yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir) yang kemudian peneliti menarik benang merahnya.

Tinjauan pustaka dapat menguraikan perkembangan teoritis dari awal pemunculan sebuah teori hingga perkembagannya terkini (pada masa sekarang), dan diberikan apresiasi berupa kekurangan dan kelebihan, serta relevansinya dengan topik penelitian yang diteliti. Dalam tinjauan dapat disajikan juga unsur definisi dan dimensi / indikator. Untuk mempermudah mendapatkan bahan-bahan yang relevan dan terpilih sebagai berikut :

 Cari jurnal ilmiah yang variabelnya sama dengan variabel yang digunakan dalam proposal penelitian, mungkin dapat ditemukan teori-teori yang relevan dan terpilih.

 Baca tesis dan disertasi yang variabelnya sama dengan variabel yang diteliti dalam proposal penelitian, mungkin akan diperoleh bahan-bahan yang berharga dan relevan.

 Beri tanda khusus pada bagian-bagian dari jurnal, tesis atau disertasi yang akan dikutip dengan tidak lupa mencatat sumber aslinya.

 Seleksi bahan-bahan yang diperoleh lalu himpun per variabel, bagian, sub-bagian dan seterusnya hingga bagian terkecil.  Gunakan bahan-bahan tersebut sesuai kebutuhan, urutan, dan

prioritas penggunaannya.

Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan, asalkan karya asli dari penulis yang bersangkutan. Sumber pustaka berasal dari jurnal ilmiah, kutipan

text book boleh asal relevan. Tinjauan pustaka ditulis maksimum 10-20 halaman, diketik 2 spasi, font size 11 cpi, huruf Arial.

Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian

Sub-bab ini dapat disajikan apabila dibutuhkan. “Konsep” pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir.

Gambar

Tabel  1.  Urutan  penulisan  bagian  utama  proposal  penelitian  model  mainstream dan non-mainstream
Tabel 1.   Perkembangan Bobot Kering Tanaman Pak Choi pda Berbagai Perlakuan                        Periode Tanam I dan II (Sutikno 2003)
Gambar 1. Total  Karoten  (mg/100  g)  dari  pepaya  ukuran  kecil dan besar selama penyimpanan pada 20 o C

Referensi

Dokumen terkait

Dan saat ini PT.Pelayaran  Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang melayani 3 kapal dengan  beragam type dan rute yang berbeda yakni KM.Kelimutu,KM.Lawit

Simulasi kasus bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap snort dalam mendeteksi penyusup atau serangan yang melakukan tindak kejahatan pada web server target

Sedangkan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Dinamakan kuantitatif karena pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,ataupun

Selanjutnya, terimakasih pula untuk kakak saya Zainudin yang selalu membantuku dalam segala hal terutama dalam hal keuangan dan juga telah sabar selama ini dalam

Untuk mengukur stres, peneliti membuat alat ukur penyebab stres di tempat kerja yang terdiri dari dua dimensi, yaitu faktor dalam diri (personal factors) yang terbagi menjadi

analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini terhadap produksepatu merek Adidas membuktikan bahwa kualitas produkberpengaruh secara signifikan terhadap minat

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

Pada unit produksi campuran beraspal jenis timbangan dan menerus dilengkapi dengan saringan panas yang berfungsi untuk menyaring agregat kedalam beberapa fraksi