• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN menyimak keterrampilan berbicara MENGARANG.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETERAMPILAN menyimak keterrampilan berbicara MENGARANG.pdf"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENGARANG

a. Pengertian mengarang

Istilah mengarang digunakan pada penulisan karya fiksi atau nonilmiah, sedangkan istilah menulis digunakan pada penulisan karya ilmiah atau non fiksi. Pada dasarnya, arti kata mengarang adalah menyusun, mengatur, misalnya menagrang bunga, menyusun bunga-bunga menjadi kesatuan. Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Mengarang merupakan proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan, dan perasaan yang disampaikan melalui unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana yang utuh) dalam bentuk tulisan.1

b. Unsur Mengarang

Mengarang sebagai kegiatan mengungkapkan gagasan melalui bahsa tulis meliputi 4 unsur, yaitu :

1) Gagasan, berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang.

2) Tuturan, merupakan bentuk pengungkapam gagasan sehingga dapat dipahami pembaca. Empat bentuk teknik mengarang yaitu:

a. Penceritaan yaitu pengungkapan yang menyampaikan suatu peristiwa dalam kerangka urutan waktu dengan maksud untuk meninggalkan kesan.

b. Pelukisan yaitu pengungkapan yang menggambarkan berbagai cerapan pengarang dengan segenap inderanya dengan maksud menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca.

c. Pemaparan yaitu pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan terpadu dengan maksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenai sesuatu ide.

d. Perbincangan yaitu pengungkapan dengan makdud menyakinkan pembaca agar mengubah pikirannya sesuai yang diharapkan oleh pengarang.

c. Tatanan

Tatanan ialah pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan tehnik sampai merencanakan rangka dan langkah.

d. Wahana

Wahana ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika, dan retorika.2

2. Langkah-Langkah Mengarang

1) Menyusun Tema, Topik, dan Judul

(2)

Tema adalah pokok persoalan yang mendasari suatu karangan, sedangkan topik adalah pokok persoalan yang dikembangkan atau dibahas dalam karangan. Judul adalah kepala karangan atau nama sebuah karangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tema: a) Jangan mengambil tema yang bahasanya terlalu luas.

b) Memilih tema yang disukai dan diyakini dapat dikembangkan. c) Memilih tema yang sumber atau bahan-bahannya mudah diperoleh. 2) Mengumpulkan Bahan

Setelah mengumpulkan tema, perlu mencari bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan.

3) Menyeleksi Bahan

Perlu menentukan bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Petunjuk-petunjuk dalam menyeleksi bahan, yaitu:

1) Catatan hal penting semampunya. 2) Membaca dijadikan sebagai kebutuhan.

3) Sering diskusi dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah. 3. Membuat Kerangka Karangan

Kerangka merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Tahap dalam menyusun kerangka karangan adalah:

a. Mencatat gagasan.

b. Mengatur urutan gagasan.

c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab. d. Membuat kerangka karangan,

4. Mengembangkan Kerangka Karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak ditulis. Sebagaimana yang diungkapkan Finoza dalam buku Ketrampilan Menulis karya Dalman bahwa kerangka karangan mengandung rencana kerja dalam menyusun karangan. Kerangka akan mengarahkan penulis menggarap karangan secara teratur, dalam hal ini penyusunan kerangka karangan merupakan kegiatan penulisan draf karangan. Penulisan draf merupakan aktivitas yang dimulai dengan menata butir-butir gagasan dilakukan secara hierarkis untuk menempatkan sifat hubungan antar komponen tulisan. Penulisan draf juga merupakan aktivitas menyusun kerangka secara utuh. Langkah-langkah penulisan draf karangan yaitu:

a. Membaca kartu catatan.

b. Mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan. c. Mempertahankan kerangka tulisan.

d. Mengelompokkan bahan-bahan dan catatan bahan tulis berdasarkan topik dan menempatkan kelompok-kelompok bahan tulisan itu dalam kerangka tulisan. e. Menuliskan draf kasar tulisan.3

3

(3)

5. Asas-asas Mengarang yang Efektif

Asas adalah suatu dalil yang dinyatakan dengan istilah umum tanpa menyarankan sesuatu cara tertentu yang dapat diterapkan pada suatu kegiatan untuk menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan. Ada 3 asas utama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah 3C, yaitu:

a. Clarity (kejelasan)

Kejelasan merupakan ciri tunggal yang terpenting dari penulisan yang baik, hal ini dapat membantu dalam penyampaian pikiran dari penulis dan pembicara kepada pembaca dan pendengar.

b. Conciseness (Keringkasan)

Keringkasan berarti bahwa sesuatu karangan tidak menghamburkan kata-kata secara semena-mena, tidak mengulang-ulang butir ide yang dikemukakan dan tidak berputar-putar dalam menyampaikan sesuatu gagasan dengan berbagai kalimat yang berkepanjangan.

c. Corretness (Ketepatan)

Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa sesuatu penulisan harus dapat menyampaikan buitr-butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud oleh penulisnya.4

6. Penulisan Karangan yang Jelas

Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar, sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok:

a. Alinea awal (merupakan pembukaan karangan).

b. Alinea tengah (bisa lebih daripada satu alinea bilaman pokok-pokok pikiran yang akan diuraikan cukup luas)

c. Alinea akhir (bagian penutup karangan)

Suatu karangan yang jelas sekurang-kurangnya mempunyai 4 ciri yaitu:

a. Mudah, karangan yang jelas ialah yang mudah dimengerti oleh pembaca.

b. Sederhana, karangan yang jelas tidak berlebih-lebihan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata.

c. Langsung, karangan yang jelas ialah yang tidak berbelit-belit ketika menyampaikan pokok soalnya.

d. Tepat, karangan yang jelas ialah yang dapat melukiskan secara betul ide-ide yang terdapat dalam pikiran penulis.5

Dalam menyusun kalimat, penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:

a. Kalimat-kalimat pendek.

b. Bahasa biasa yang mudah dipahami orang.

4

The Liang Gie, Terampil Mengarang (Yogyakarta: Andi, 2002), hlm.33-36

5

(4)

c. Bahasa sederhana dan jernih pengutarannya. d. Bahasa tanpa kalimat majemuk.

e. Bahasa dengan kalimat aktif, bukan pasif. f. Bahasa padat dan kuat.

g. Bahasa positif, bukan negatif.6 7. Penggolongan Karangan

Karangan berdasarkan bentuk dapt digolongkan menjadi: a. Cerita (narasi)

Sebagaimana yang disampaikan Finosa dalam buku Keterampilan Menulis karya Dalman bahwa Karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Contoh karangan Narasi yakni Roman, Novel, Naskah Drama dan lain-lain. Prinsip-prinsip dasar narasi yaitu:

1) Alur (plot), merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik dalam narasi.

2) Penokohan, salah satu ciri khas narasi adalah menceritakan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian peristiwa dan kejadian.

3) Latar, ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh.

4) Titik Pandang, ialah siapa yang menceritakan kisah atau cerita.7 b. Lukisan (Deskripsi)

Menurut Finosa deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakekat objek yang sebenarnya. Karangan Deskripsi dibagi menjadi dua macam yakni deskripsi tempat (seperti : candi borobudur, menara Eiffel, pantai Parangtritis dan sebagainya). Kedua deskripsi Orang ( seperti: Soekarno, Meriam Bellina dan sebagainya). 8

c. Paparan (Eksposisi)

Menurut Akadiah dalam buku Keterampilan Menulis karya Dalman mengungkapkan bahwa karangan eksposisi adalah suatu corak karangan yang menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal yang memperluas pandangan, wawasan atau pengetahuan pembaca. Contoh karangan eksposisi seperti resep pembuatan makanan, identitas suatu hal.9

d. Bincangan (Argumentasi)

Karangan argumentasi disebut karangan alasan. Sebagaimana yang diungkapkan Kosasih dalam buku Dalman bahwa karangan argumentasi

6Dalman, Keterampilan Menulis ...hlm.90

7Ibid., hlm.105-108 8Ibid., hlm. 93-96

(5)

adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Contoh karangan Argumentasi adalah opini.10

e. Persuasi

Sebagaimana yang disampaikan oleh Finosa dalam buku Dalman bahwa karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang berupa fakta pendapat atau gagasan ataupun perasaan seseorang. Contoh paragraf persuasi tentang ajakan untuk hidup sehat, pencegahan narkoba dan sebagainya. 11

10

Ibid., hlm.137

11

Referensi

Dokumen terkait

Pada kenyataannya, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, sebagian besar pengangguran terdidik lulusan universitas tidak mengalami kecemasan dan meyakini bahwa masih banyak

Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dalam kaitannya dengan wilayah pesisir dan lautan khususnya sektor perikanan dan pengelolaan

media/buku gambar untuk dikreasi sedemikian rupa. Penyelenggarakan bimbingan belajar Biologi bagi anak-anak SD dan SMP di Dusun Keruk IV dengan materi sebagai berikut..

Pengaruh pengelolaan barang milik daerah dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas akuntabilitas keuangan(studi kasus pada skpd pemerintah kabupaten bandung)..

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara/bahan organik tanah dengan pemberian berbagai dosis bokashi jerami padi pada

PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA.. Universitas Pendidikan

Ketika mahasiswa pribumi yang memiliki latar belakang budaya asli Indonesia dihadapkan pada realitas bahwa ia menjadi kelompok minoritas bagi Tionghoa yang juga memiliki

Joni Medan, sekitar dua bulan kemudian terdakwa yang mengaku dirinya perempuan bernama DOKTER SILVI LORENZA menghubungi saksi HENRY DUMANTER TAMPUBOLON melalui handphone