• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG ISBD DAN RUANG LINGKUP IS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LATAR BELAKANG ISBD DAN RUANG LINGKUP IS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LATAR BELAKANG ISBD DAN RUANG LINGKUP ISBD

A. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau

kolonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini

bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi "tukang-tukang" yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain, dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.

Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya.

Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana "tukang" yang tidak mau peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi hanya dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan di bidang tertentu saja.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.

1. Kemampuan personal

Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.

2. Kemampuan akademik

Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan

▸ Baca selengkapnya: menurut prof abdulkadir muhammad sh tujuan umum isbd adalah mengembangkan manusia sebagai

(2)

3. Kemampuan profesional

Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya. Sejalan dengan harapan di atas, Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk :

a. Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.

b. Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat.

c. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.

d. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan kita hanya dapat mendekatinya serta mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.

e. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka menanggulangi masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Peran ilmu sosial dasar adalah:

 mempunyai pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat dalam ruang lingkup yang

lebih luas,

 menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik

 lebih mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,

 memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,

 pandangan hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,

 mengetahui cara hidup sebagai mahluk sosial,

 lebih mencintai alam dan mengerti arti sejarah,

 menjadi lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat membantu menyelesaikan

masalah sosial.

 dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar untuk kemajuan dan

(3)

 membangkitkan rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial.

 memudahkan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas

 membantu perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah

B. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar

Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu :

a. Ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah sosial. Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi dengan pendekataan yang berbeda-beda oleh bidang- bidang

pengetahuan keahlian yang berbeda-beda pula, baik sebagai pendekatan tersendiri, mapupun gabungan (antar bidang).

b. Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing

mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaaan dalam pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat itu.

ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Kelompok yang pertama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang kelompok yang kedua terdiri atas ekonomi dan politik.

Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.

Materi pembahasan dalam ISD terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan ke dalam tiga pembahasan yaitu,

Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan

(4)

Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi

pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan sosial”.

Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :

a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku, baik secara individual maupun kelompok/golongan

b. Persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerjasama, dan kesetiakawanan antar individu/golongan

Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai

kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ISD terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari kedelapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.

2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat. 3. Masalah pemuda dan sosialisasi.

4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara. 5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.

6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. 7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.

(5)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(

Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar

)

Oleh:

Kelompok I

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Makassar

2012

Kelompok I:

1.

Junnaedy Muis 1196140001

2.

Nasrun Rusli 1196140002

3.

Sitti Masyitah 1196140006

4.

Hasbullah 1196140009

5.

Ismayani 1196140010

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengijinkan dan memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang berjudul Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar.

(6)

Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik

Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Makassar , Mei 2012 Kelompok penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I... 1

PENDAHULUAN... 1

a. Latar Belakang Masalah... 1

b. Rumusan Masalah... 2

c. Tujuan Penulisan... 3

d. Manfaat Penulisan... 3

BAB II ... 4

PEMBAHASAN... 4

a. Hakikat , Tujuan dan Ruang Lingkup ISBD... 4

b. ISBD di Dalam Kehidupan Bermasyarakat... 7

c. Komponen Ilmu Sosial Budaya Dasar... 7

d. Masalah Sosial dan Pendekatan ISBD... 8

BAB III... 11

PENUTUP... 11

a. Kesimpulan ... 11

b. Saran – saran ...11

DAFTAR PUSTAKA... 12

BAB I

PENDAHULUAN

(7)

Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada .

Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu sosial dan kebudayaan sehngga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.

Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehingga secara umum kita harus memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk berbudaya memlki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.

Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.

(8)

2) Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar ?

b. Bagaimana ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat ?

c. Apa sajakah komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar ?

d. Apakah masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar ?

3) Tujuan Penulisan

Dari perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar

b. Untuk mengetahui ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat

c. Memahami komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar

d. Mengetahui masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar

4) Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa diantaranya sebagai berikut :

a. Mengerti hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar

b. Mengetahui ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat

c. Memahami komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar

d. Mengerti akan masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar

BAB II PEMBAHASAN

1) Hakikat , Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar

Ilmu sosial budaya dasar adalah bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk budaya yang berwawasan luas dan kritis serta dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan baik , memahami konsep – konsep dasar tentang manusia sebagai makhluk sosial .

(9)

Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan budayanya apabila berhubungan dengan manusia lain.

Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari berkehidupan bermasyarakat adalah :

a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang

keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan,

dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada

mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu memberikan problem solving sosial budaya secara bijaksana.

Ilmu sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-cir kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia dalam menghadapi manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia terhadap manusia yang bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran matakuliah ilmu sosial budaya dasr sebagaimana diungkapkan di atas, maka ada 2 (dua) permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan, yaitu :

a. Adanya berbaga aspek panda kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan

suatu masalah sosial, bias ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh bidang – bidang pengetahuan keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan.

b. Adanya keanekaragaman golongan dan satuan sosial dalam masyarakat yang masing

(10)

persamaan dalam pola pemikiran dan pola tingkah laku yang menyebabkan adanya

identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara. d. Mempelajari hubungan antara warga Negara dan Negara.

e. Mempelajari hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.

f. Mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan

masyarakat pedesaan.

g. Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial bersamaan

dengan adanya integrasi masyarakat.

h. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia

untuk memenfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan. 2) Ilmu Sosial Budaya Dasar di Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :

a. Kemampuan personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan

sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

b. Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah

(11)

merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.

c. Kemampuan professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia

keahlian bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

3) Komponen Ilmu Sosial Budaya Dasar

Ilmu sosial budaya dasar sebagai komponen yaitu sebagai proses pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan guna menjadi penunjang atau penopang bidang keahlian, sehingga out putnya mampu membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan professional ( natural science ).

Wawasan, sikap, dan perilaku melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang mempelajarinya dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan akan mampu menjabarkan permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan kearifan. Dengan demikian maka problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta obyektif yang penting dikenali secara akademik, rasional, bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai – nilai luhur tradisi yang member kebijaksanaan.

4) Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial Budaya Dasar

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.

(12)

masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau masalah – masalah lainnya.

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.

Salah satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.

Sehingga ada beberapa pakar ilmu yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh Leslie ( 1949 ) dan Cohen ( 1964 ),

a. Menurut Leslie ( 1949 ), bahwa masalah – masalah sosial adalah suatu kondisi yang

mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Batasan masalah sosial sebenarnya agak rumit, mengingat maslah sosial berkaitan dengan system nilai yang berlaku di masyarakat yang bersangkutan.

b. Menurut Cohen ( 1964 ), bahwa masalah sosial adalah terbatas pada masalah

(13)

Tetapi yang jelas, tidak ad satupun tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga suatu masalah sosial, apabila tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral dari norma – norma yang telah diterima secara umum.

Masalah dan kenyataan sosial yang beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan mendalami masalahnya perlu ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar bidang ( interdicipline approach ) dan pendekatan beragam (

multidicipline approach ) hal seperti in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat yang masing – masing mempunayai kepentingan, kebutuhan, pola pemikiran dan tingkah laku yang berbeda – beda. Tetapi di balik itu tetap ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan pertentangan dan hubungan kesetiakawanan.

BAB III PENUTUP

1) Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang berbudaya atau homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul dengan suatu kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.

Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di mulai dari masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku itu semua disebabkan akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah sosial disebabkan karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan lingkungan sekitarnya sehngga kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur dengan yang bak agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.

(14)

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua .

(15)

LAHIRNYA ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

Hafiz Elfiansya Parawu

Latar belakang pertama lahirnya ISBD, berawal dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendekiawan (sarjana-sarjana pendidikan dan kebudayaan) dalam rapat seluruh rektor-rektor universitas/ institut negeri seluruh Indonesia pada tanggal 11 s/d 13 Oktober tahun 1971 di Semarang.

Para cendekiawan tersebut menilai bahwa sistem pendidikan di Indonesia merupakan warisan sistem pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. Sistem pendidikan warisan tersebut merupakan

kelanjutan dari politik balas budi (etische politiek) yang dicetuskan oleh

Conrad Theodore Van Deventer, yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan negara Indonesia.

Warisan sistem pendidikan pemerintahan Belanda telah menghasilkan beberapa dampak negatif, di antaranya:

1. Sistem pendidikan yang terkotak-kotak, yang menghasilkan banyak

(16)

pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendekiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah sosial budaya masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dengan yang lain.

2. Pendidikan terlanjur menjadi barang mewah/ elite dalam

masyarakat, sehingga keakrabannya dalam masyarakat kurang terasa. 3. Perguruan tinggi seolah-olah merupakan “menara gading” sekaligus

pabrik penghasil tenaga terampil.

Adanya beberapa dampak negatif ini, menuntut kita untuk mengubah sistem pendidikan warisan dari sistem pendidikan pemerintahan Belanda. Sehingga, perguruan tinggi di Indonesia mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang tidak asing dengan denyut kehidupan masyarakat serta gejolak perkembangan dan kebutuhannya, sekaligus juga dapat mengenali dimensi lain di luar disiplin keilmuannya.

Harus diakui, bahwa aspek sosial budaya merupakan unsur penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Terlebih jika bangsa itu sedang membentuk watak dan kepribadian yang lebih serasi dengan tantangan zaman. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila. Sedangkan, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Demi mencapai tujuan tersebut, pendekatan dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia sebagai tempat interaksi kegiatan pembangunan materiil maupun spiritual serta pembangunan yang melibatkan manusia sebagai makhluk sosial budaya dan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Hal ini berarti bahwa, pembangunan seharusnya:

1. Mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia

2. Menumbuhkan sikap hidup yang seimbang dan berkepribadian utuh yang

(17)

3. Menciptakan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Latar belakang kedua, terbitnya Surat Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Nomor 1338/DPT/A/71, bahwa ISD dan IBD harus diberikan pada semua fakultas dalam lingkungan Universitas/ institut negeri seluruh Indonesia. Surat Keputusan ini lahir karena adanya 3 (tiga) masalah yang saling berkaitan yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, yaitu:

1. Adanya kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku

bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang beraneka ragam. Kemajuan tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena

itu, diperlukan sikap yang mampu mengatasi ikatan primordial, yaitu

kesukuan dan kedaerahan.

2. Pembangunan yang terus menerus dan semakin berkembang telah

membawa perubahan dalam masyarakat yang menimbulkan pergeseran sistem nilai sosial budaya dan sikap yang mengubah anggota masyarakat terhadap nilai-nilai sosial budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial budaya yang diikuti oleh hubungan antaraksi yang bergeser dalam kelompok masyarakat. Sementara itu, terjadi juga penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dengan demikian, dapat dipahami bila pergeseran nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan berbangsa.

3. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

(18)

Latar belakang ketiga, dari segi politis, Indonesia adalah sesuatu yang utuh, akan tetapi dalam keanekaragaman sosial budaya, suku, dan tempat tinggal yang menyebar di seluruh Indonesia begitu sering menjadi pemicu perbedaan satu sama lain yang akhirnya dapat menimbulkan konflik

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial di Sekolah dasar serta sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian-penelitian

Ilmu komunikasi dan penyuluhan pembangunan, untuk mengembangkan sumberdaya manusia dan memberdayakan masyarakat melalui kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi program

Dengan miliki wawasan kemampuan seperti yang telah di sebutkan diatas, melalui matakuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) maka diharapkan bagi mahasiswa agar dapat

Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep

dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua

Ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian materi ilmu-ilmu sosial yang memberikan bekal ilmu terapan kepada siswa untuk menjadi good citizenship, pandai berinteraksi

Contoh  pengamatan  aspek  kepribadian  dan  indikator  perilaku  dapat  dilhat  pada  tabel  berikut. 

Kodrat kita sebagai seorang manusia diawali dari tumbum dan berkembang, dimana manusia dikenal sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial (zoon politicon), dimana seorang