• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI PROYEK PEMBA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI PROYEK PEMBA (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INFRASTRUKTUR PERDESAAN BERBASIS KONTRAK MASYARAKAT

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Proyek

Dosen:

Abdul Adzim, S.E., M.Si.

Oleh:

Shonafiri Janna Bidari

NPM. 1360101020

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI ANGKATAN XXIII

UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM JOMBANG 2015

(2)

Shonafiri Janna Bidari

Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Darul ‘Ulum, Jombang

PEMBAHASAN

Pembangunan dan perbaikan infrastruktur di perdesaan adalah salah satu cara untuk menanggulangi dan mengurangi angka kemiskinan. Cara yang di gunakan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur agar tepat guna antara lain melalui program pemberdayaan masyarakat. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket) merupakan program pembangunan infrastruktur melalui pemberdayaan dimana masyarakat dapat menentukan, merencanakan, melaksanakan, memelihara infrastruktur yang mereka perlukan. Karena pola pembangunan infrastruktur dengan menggunakan kontraktor (konvensional) berbeda dengan pola pemberdayaan masyarakat, untuk itulah penelitian ini di lakukan.

Penelitian ini di lakukan dengan tujuan mengevaluasi tata kelola pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pada pembangunan infrastruktur perdesaan dan mengidentifikasi efektivitas kontrak masyarakat.

Menurut Giarci (2001) memandang community development sebagai suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya.

(3)

masalah kemiskinan di wilayahnya secara mandiri. Upaya ini telah menghasilkan perkembangan yang positif, terutama dalam membangun lembaga masyarakat warga di tingkat Kelurahan yang cukup mengakar, representatif, dan kepemimpinan kolektif yang disebut Badan Keswadayaan Masyarakat, disingkat BKM. Keberadaan BKM inilah yang diharapkan mampu menjadi pondasi yang kokoh bagi terbangunnya tatanan masyarakat berdaya.

PAKET adalah suatu komponen program P2KP untuk mendorong dan memperkuat kemitraan sinergis antara masyarakat, pemerintah daerah serta kelompok peduli sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan serta melembaganya proses pembangunan yang bersifat partisipatif di tingkat kota.

(4)

Adapun tahapan kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudjana (1989) defenisi penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha untuk mengungkap suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersikap sekedar untuk mengungkapkan fakta atau tanpa manipulasi.

(5)

dan tingkat efektivitas kontrak. Kesimpulan dari tingkat efektivitas kontrak akan menggunakan Skala Linkert dengan pembobotan skala sebagai berikut :Tidak Memadai ( 0% 20 %), Kurang Memadai (20% 40%), Cukup Memadai ( 40% -60%), Memadai ( 60% - 80%), Sangat Memadai (80 – 100%).

Data Proyek

No Jenis Pekerjaan Jumlah Proyek (Paket)

Secara keseluruhan dengan data yang di dapatkan pada akhir penelitian ini (Oktober 2011), di dapatkan persentase penyelesaian rangkaian tahapan/siklus kegiatan sebagai berikut :

Tabel 10. Persentase Penyelesaian Tahapan Kegiatan Proyek

No Siklus Pelaksanaan Persentase Penyelesaian

1. Pembentukan Pokja 100 %

2. Kampanye Kelurahan 100 %

3. Pembentukan Panitia Kemitraan 100 %

4. Perencanaan Proposal 100 %

5. Pembuatan Detail Desain 100 %

6. Penilaian Kelayakan Proposal 100 %

7. Penetapan Proyek Paket 100 %

(6)
(7)

Tabel Analisa Stakeholders Struktur Organisasi Proyek

Pengaruh Stakeholders terhadap Keberhasilan Kegiatan

Total Score

Tahap penyiapan Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Monitoring /

Evaluasi

(8)

Untuk mengukur tingkat efektivitas kontrak, di dapatkan dari permasalahan yang terjadi di lapangan dari masing-masing proyek. Jawaban hasil penyebaran kuisioner pada 29 (dua puluh sembilan) Panitia Kemitraan (Pakem) di konversikan dan di hitung dengan rumus :

……pers (1)

E adalah efektivitas kontrak pada suatu proyek

T adalah jumlah keseluruhan permasalahan yang diteliti M adalah jumlah permasalahan yang terjadi

Dari permasalahan yang di temukan, di dapatkan :

1. Tingkat efektivitas kontrak rata-rata pada Proyek Jalan adalah 82,81 % 2. Tingkat efektivitas kontrak rata-rata pada Proyek Bangunan adalah 77,78% 3. Tingkat efektivitas kontrak rata-rata pada Proyek Saluran adalah 66,67%

Tingkat efektivitas kontrak masyarakat secara keseluruhan adalah penggabungan dari efektivitas masing-masing proyek, yaitu: Efektivitas kontrak adalah 79,02 % dan berdasarkan skala linkert pada bab 3, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa tingkat efektivitas penggunaan kontrak adalah memadai.

(9)

Tabel Perbandingan Aspek-aspek Pasal Kontrak

No Aspek-aspek Kontrak Standar Kontrak Menurut SPPN Kontrak Proyek Paket

1 Aspek teknis

-Pasal 1 : Lingkup Perkerjaan -Pasal 2 : Dokumen Perjanjian Kerja -Pasal 3 : Jangka Waktu Pelaksanaan -Pasal 8 : Penyelesaian Pekerjaan

2 Aspek Hukum

a. Penghentian sementara pekerjaan b. Pengakhiran hubungan kerja c. Ganti Rugi Keterlambatan d. Penyelesaian perselisihan e. Force Majeur (keadaan memaksa) f. Hukum yang berlaku

g. Bahasa Kontrak h. Domisili

-Tanggal dimulai dan di akhiri kontrak

- Bahasa Kontrak -Pasal 7 : Sanksi -Pasal 11: Penyelesaian perselisihan -Pasal 10 : Force Majeur

-Pasal 5 : Hak dan Kewajiban

3 Aspek Keuangan / Perbankan -Jumlah Biaya

-Mata uang yang di pakai -Syarat pembayaran

-Ketentuan penambahan biaya bila terjadi perpanjangan Kontrak

-Pasal 4 : Jumlah Nilai Perjanjian Kerja -Pasal 5 : Hak dan Kewajiban

Tentang pengembalian sisa dana -Pasal 6 : Tahapan PencairaN

4 Aspek Perpajakan -Tidak harus ada -Pasal 4 : Jumlah Nilai Perjanjian Kerja Di sebutkan tanpa PPN

5 Aspek Perasuransian -Tidak harus ada Tidak ada

6 Aspek Sosial Ekonomi -Tidak harus ada -Pasal 5 : Hak dan kewajiban

Menghimpun swadaya masyarakat -Pasal 9: Pemeliharaan Hasil Kerjaan 7 Aspek Administrasi -Rincian Tanggung Jawab dan Hak kedua

belah pihak -Pasal 5 :Hak dan Kewajiban -Pasal 6 : Tahapan Pencairan Dana -Pasal 8 : Penyelesaian Pekerjaan -Pasal 12: Penutup berisi jumlah Perjanjian yang di buat

(10)
(11)

Selama rangkaian pelaksanaan kegiatan Paket tahun 2010-2011, ada beberapa hal yang menjadi kendala yaitu pergantian kepala pemerintahan (Bupati) dan SKPD-SKPD, yang mengakibatkan Surat Keputusan (SK) Kelompok Kerja (Pokja) Paket terlambat dikeluarkan. Hal ini mengakibatkan keterlambatan pencairan dana APBN sehingga pekerjaan fisik di lapangan juga ikut terbengkalai. Selain itu juga terjadi perubahan pola pendampingan dari manajemen proyek.

Dari rangkaian kendala di lapangan dihubungkan dengan tujuan akhir proyek : 1. Anggaran

Proyek harus di selesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.

Kebijakan penganggaran dalam proyek ini memang sudah jelas, namun waktu pencairan dana yang sudah di anggarkan tidak jelas. Sehingga untuk proyek yang terbengkalai selama beberapa bulan akan memerlukan tambahan biaya lagi untuk perbaikan, seperti pekerjaan pengerasan jalan dimana akan memerlukan tambahan timbunan dan perkerasan ulang. Sementara itu, penambahan biaya dari anggaran APBN maupun APBD tidak ada. Pada akhirnya Panitia Kemitraan (Pakem) harus mencari swadaya masyarakat tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan.

2. Jadwal

Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Namun dalam pelaksanaan proyek paket tahun 2010-2011, jadwal pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan awal.

3. Mutu

(12)

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan :

1. Pada pembangunan infrastruktur Perdesaan, dari data yang di dapatkan pada proyek ini dapat disimpulkan bahwa pembukaan jalan baru atau peningkatan mutu jalan menjadi prioritas utama masyarakat.

2. Evaluasi Tata Kelola pelaksanaan program Paket tahun 2010-2011 secara keseluruhan masih belum baik dengan terkendalanya pendanaan dan proyek tidak memenuhi 2 (dua) sasaran utama proyek yaitu waktu dan biaya. Oleh karena itu dapat di tarik kesimpulan bahwa hipotesis pada penelitian ini benar, yaitu tata kelola Proyek Paket P2KP tahap III belum efektif.

3. Rangkaian tahapan pelaksanaan proyek Paket Tahap 3 (2010-2011) tersendat karena keterlambatan pencairan dana.

4. Selain kebijakan langsung dari proyek seperti pedoman umum dan pedoman pelaksanaan, Peraturan daerah serta perubahan kepemimpinan pada suatu wilayah sangat mempengaruhi perjalanan siklus proyek/program.

5. Struktur organisasi program masih terlalu besar, sehingga menyulitkan dalam pelaksanaan koordinasi. Perubahan struktur organisasi proyek pun sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek karena membutuhkan waktu untuk penyesuaian dan pemahaman tentang proyek.

6. Terpisah dengan kesimpulan no.2, tingkat efektivitas penggunaan kontrak masyarakat antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dengan Panitia Kemitraan (Pakem) pada proyek paket adalah 79,02 % maka dapat di tarik kesimpulan bahwa tingkat efektivitas penggunaan kontrak adalah

memadai.

(13)

SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan :

1. Untuk program pemerintah yang bersifat multi years, di harapkan organisasi pengelola pun di bentuk untuk multi years..

2. Setiap program pemerintah yang berasal dari pusat, di harapkan dapat bersinergi dengan kebijakan-kebijakan daerah.

3. Siklus pelaksanaan program/proyek dapat di mulai pada awal tahun dan selesai pada akhir tahun anggaran, sehingga bisa meminimalisir permasalahan.

4. Pada penelitian ini tidak dikaji kaitan program dengan masalah hukum, peraturan-peraturan pemerintah, keputusan presiden dan aturan-aturan lainnya. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar masalah ini dapat di teliti pada penelitian selanjutnya.

5. Pada saat ini penelitian pada Program Pemberdayaan Masyarakat terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur masih sedikit. Oleh karena itu, di anjurkan untuk melakukan penelitian lanjutan baik yang berhubungan dengan pembiayaan, waktu dan metode proyek maupun konsep-konsep pembangunan infrastruktur dengan pemberdayaan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 10. Persentase Penyelesaian Tahapan Kegiatan Proyek
Tabel Analisa Stakeholders Struktur Organisasi Proyek
Tabel Perbandingan Aspek-aspek Pasal Kontrak

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian deskriptif,waktu penelitian dilakukan pada tahun 2015. Populasi adalah keluarga lansia, yaitu rumah tangga yang salah

kapal ikan yang akan dirancang menggunakan metode kapal pemb<mding, yaitu kapal tradisional yang sudah ada di Kecamatan Sepulu£ Alat tangkap yang digunakan

Menurut Ujang Jakardi (Ketua Adat Desa Pulo Geto) 60 bahwa kecelakaan lalu lintas bukanlah unsur kesengajaan dari pelaku, tetapi merupakan unsur dari kelalaian,

program (mengembangkan program pendidikan nilai). Dari pendapat Kirschenbaum ini maka para guru/dosen Pendidikan Agama termasuk para guru/dosen yang lain harus berusaha

Berdasarkan Tabel tiga rerata kasus paling tinggi terjadi pada bulan November, sehingga dapat dibuat kisaran bulan Oktober sampai November kasus myasis di Puskeswan Godean

Excel sehingga membutuhkan waktu yang lama, maka dari itu penulis mempunyai inisiatif, untuk membuat suatu program aplikasi khusus yang dapat melakukan proses pengolahan

tidak sedikit siswa yang belum mencapai nilai 65 atau belum mancapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalibawang. Melihat permasalahan

Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan