• Tidak ada hasil yang ditemukan

Study Bahasa Indonesia Sejarah and Fungs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Study Bahasa Indonesia Sejarah and Fungs"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERKULIAHAN

BAHASA INDONESIA

Sejarah & Fungsi

Bahasa Indonesia

Ibu. Wiwik Suhartini

STAR

T

STAR

(2)

NAMA KELOMPOK

Farid Setiawan (201510515139)

Simon Satrio Utomo (201510515148)

Sugit Pratama (201510515193)

(3)

Puji Syukur Kelompok kami Panjatkan Kehadirat ALLAH SWT.

Kepada Dosen Pembimbing kita Semua Ibu Wiwik Suhartini

Kepada rekan-rekan satu kelompok yang mampu bekerjasama

dengan baik.

Serta kepada Kerabat dan Teman-teman yang saya banggakan.

KATA PENGANTAR

Himbauan . . .

Sampaikan Manfaat & Tujuan Persentasi (Simpulan, Kritik

& Saran)

(4)

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Perkembangan

Sejarah

Bahasa

Indonesia, terbagi dalam 2 periode Masa

Perkembangan :

Fungsi Bahasa Indonesia

Perkembangan Sebelum Merdeka Kedudukan

Bahasa indonesia

(5)

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa

Melayu(ihwal). Dulu pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, bahasa

Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di

Nusantara (Interaksi perdagangan, Identitas suku)

Perkembangan & Pertumbuhan bahasa Melayu pada saat

itu di buktikan dengan adanya berbagai

peninggalan-peninggalan bersejarah :

Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh

pada tahun 1380

Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.

Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.

Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.

Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

PERKEMBANGAN SEBELUM MERDEKA

GAMBAR

Dan Pada saat itu bahasa Melayu telah berfungsi sebagai :

Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi

aturan-aturan hidup dan sastra.

Bahasa perhubungan antar suku di indonesia (Nusantara).

Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia

maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.

(6)

Prasasti Talang Tuwo

Prasasti Talang Tuwo

Prasasti Karang Brahi

(7)

Dan Pada saat itu bahasa Melayu telah berfungsi sebagai :

Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi

aturan-aturan hidup dan sastra.

Bahasa perhubungan antar suku di indonesia (Nusantara).

Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia

maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.

(8)

PERKEMBANGAN SETELAH MERDEKA

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi

dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan

bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada

masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang

tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat

bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa

persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28

Oktober 1928).

Jadi pada saat itu mulai muncul gerakan-gerakan atau peristiwa yang

bertujuan untuk memperkuat kedudukan bahasa Indonesia, seperti :

SUMPAH PEMUDA (28 Oktober 1928)

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan

(9)

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat

itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul

dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang

satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,

dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar

para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan

tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan

bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia

dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa

negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu

Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar

1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia

(Bab XV, Pasal 36).

(10)
(11)

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus

1945. Pada saat peristiwa tersebut itu pun berlangsung secara

langsung telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa

Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini

bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat

Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Serta suatu keputusan pada tanggal 18 Agustus 1945

bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai bahasa

negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: Bahasa

negara adalah bahasa Indonesia.

(12)

KONGRES BAHASA INDONESIA II

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan,

antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari

bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari

bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan

sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di

Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia

Tenggara.

(13)

KEPUTUSAN & PERISTIWA PENTING

Pada tahun 1908 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Commissie voor de Volkslectuur melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng yang tersebar di kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setelah diubah dan disempurnakan. Kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.

Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.

Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.

(14)

Tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Dewantara. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain: mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.

Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin penting.

19 Maret 1947 (SK No. 264/Bhg. A/47) Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan Ejaan Republik sebagai penyempurnaan atas ejaan sebelumnya. Ejaan Republik ini juga dikenal dengan sebutan Ejaan Soewandi.

(15)

28 Oktober s.d. 1 November 1954 terselenggara Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Sumatera Utara. Kongres ini terselenggara atas prakarsa Menteri

Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, Mr. Mohammad Yamin.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972 diresmikan ejaan baru yang berlaku mulai 17 Agustus 1972, yang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Tap.MPR No. 2/1972.

10 s.d. 14 25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta diselenggarakan Seminar Politik Bahasa Indonesia. Tahun 1978, bulan November, di Jakarta diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III. Tanggal 21 s.d. 26 November 1983 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Tanggal 27 Oktober s.d. 3 November 1988 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.

(16)

Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.

Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.

(17)

Sebagai Bahasa Nasional

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.Lambang jati diri (identitas), lambang kebanggaan bangsa, alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda, dan alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Sebagai Bahasa Resmi/Negara

(18)

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus,

yaitu:

Bahasa resmi kenegaraan

Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mempunyai

fungsi:

Bahasa resmi kenegaraan

Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan

teknologi.

(19)

PENUTUP

PEMBAHASAN SELESAI . . .

WAKTUNNYA SESI TANYA JAWAB!?

1.

2.

(20)

REWARD OF AWARD

Reward Of Award Adalah Waktu dimana untuk Intermezo Sejenak

sebelum kita menyimpulkan hasil dari Persentasi Kelompok kami kali

ini, dengan baik hati kelompok kami memberikan apresiasi kepada

kelompok-kelompok terbaik yang telah memperhatikan persentasi

kelompok kami dari awal sampai akhir. Dan Nominasinya Adalah . . . .

Nominasi Kategori Kelompok

Pemerhati terbaik dalam Persentasi

Adalah. . .

Nominasi Kategori Kelompok Terserius

dalam menyimak Adalah . . .

(21)

SIMPULAN

Dapat di Simpulkan pada Persentasi kelompok kami bahwa :

Bahasa Indonesia disimpulkan termasuk kedalam Bahasa Melayu.

Pada saat Indonesia Belum Merdeka Bahasa Indonesia berguna

sebagai Bahasa Penghubung antar Nusantara dalam bentuk

Perdagangan dan Ciri khas antar suku bangsa.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.

Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa

persatuan. Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda

(28-10-1928).

Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa

Nasional dan bahasa Negara.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai Bahasa nasional,

Bahasa Negara, dan Bahasa baku/resmi.

REWARD OF AWARD

Intinya Dalam Sebuah Persentasi bukan hanya tentang hal bagaimana cara Persentator menyampaikan sesuatu, tetapi bagaimana interaksi antara Persentator dengan Pendengar dapat berjalan dengan baik.

Sehingga munculah sinergi dalam kejiwaan(Psikologi) untuk

dapat saling menghargai antara yang “MENJELASKAN” &

“MENDENGARAKAN”

-

FARID SETIAWAN

@Farid_XO

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun pendekatan analisis yang digunakan adalah descriptif analisis (analisis deskriptif). Sementara pendekatan penelitiannya adalah teologis normatif, yaitu suatu

Untuk itu sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi juga proses agar tercipta orang pintar yang mempunyai

Abstrak --- Kebutuhan informasi saat ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, begitu pula kebutuhan informasi koperasi pada Unit Simpan Pinjam KUD

Pemberian jus jambu biji (Psidium guajava L) per oral dengan dosis 9 g/15 ml per hari berpengaruh terhadap parameter histopatologi radang kronik (penurunan

Petunjuk : berilah tanda ( ) pada kolom kategori kemampuan membaca permulaan sesuai hasil pengamatan guru pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung..

TRANSITIVITY ANALYSIS OF TENTH GRADE STUDENTS’ RECOUNT TEXTS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABLE OF

satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier

103 UK/UTN SM3T PGSD DWI WIDI ASTUTIK Universitas Negeri Malang PPG SM3T UTAMA TIDAK MENGULANG 104 UK/UTN SM3T PGSD ERY RIZKI PRATAMA Universitas Negeri Malang PPG SM3T UTAMA