• Tidak ada hasil yang ditemukan

SI PI Yohana Premavari Hapzi Ali Siste

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SI PI Yohana Premavari Hapzi Ali Siste"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)

TENTANG

SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

Dosen:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Dibuat oleh :

Yohana Premavari (55516120056)

MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA ( S2)

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

(2)

Dalam dunia bisnis saat ini, sistem informasi mendukung semua proses bisnis yang ada diperusahaan. Perusahaan akan selalu menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional perusahaan dan juga mempermudah manajemen dan menunjang proses pengambilan keputusan.

Pada perusahaan ditempat saya bekerja saat ini, sistem informasi yang digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan adalah aplikasi Ad1Sys.Online. Aplikasi Ad1Sys.Online yang merupakan aplikasi on-line berbasis sentralisasi. Ad1Sys.Online telah menjadi aplikasi usaha penting yang harus bekerja secara optimal dan terus-menerus untuk mendukung operasional Perusahaan di seluruh jaringan usaha mulai dari titik penjualan ke titik pembayaran,tahap pelunasan pembiayaan sampai tahap pengambilan keputusan. Rancangan program yang lepas menjadikan Ad1Sys.Online menjadi aplikasi yang independen, tetapi memberikan kemudahan dan fleksibilitas serta kapasitas untuk dikembangkan lebih lagi dalam waktu yang relatif singkat.

Ad1Sys.Online memiliki kelengkapan yang dibutuhkan oleh jaringan usaha untuk melakukan transaksi harian, serta laporan rutin yang bermanfaat untuk melakukan analisa pendapatan dan risiko. Sistem atau modul-modul penting lainnya di dalam Ad1Sys.Online dapat dijabarkan sebagai berikut: Modul Account Acquisition, Account Management, Collection Management, Collateral Management, dan General Ledger System yang terintegrasi.

Sistem informasi akuntansi pada perusahaan tersedia pada aplikasi Ad1Sys.Online, yang secara khusus terdapat di modul General Ledger System . Modul ini menyediakan rangkuman data atas semua transaksi - transaksi keuangan yang terjadi di seluruh cabang dan laporan keuangan cabang.

Adapun kekurangan sistem informasi perusahaan pada aplikasi Ad1Sys.Online antara lain yaitu :

1. Integrasi pengiriman data transaksi akuntansi sering mengalami keterlambatan/ delay. Contohnya : Jurnal otomatis rekening perantara pengiriman dana tidak terbentuk pada hari yang sama di saat dilakukan transfer dana dari pusat ke cabang.

(3)

Sistem Informasi dan organisasi saling terkait satu sama lain . Hal ini dikarenakan sebuah organisasi pastinya membutuhkan informasi yang penting dan relevan untuk mengetahui kinerja organisasi Sistem informasi dan organisasi mempengaruhi satu sama lain. Sistem Informasi yang dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama, organisasi harus menyadari dan terbuka untuk pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi baru. (Hapzi Ali, 2017 ).

Teknologi informasi yang terus berkembang semakin canggih dapat mendukung berbagai aktivitas organisasi. Teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Sejak organisasi menggunakan sistem informasi berbasis teknologi dalam semua aktivitas mulai dari pemrosesan data hingga menghasilkan output yang organisasi butuhkan, penggunaan teknologi informasi dalam organisasi bisnis terus mengalami pertumbuhan yang pesat.

1. Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi

Sistem informasi sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan bagi organisasi. Sistem informasi sangat terlibat pada operasi peusahaan dari menit ke menit dan membantu dalam pembuatan keputusan pada organisasi besar. Selama beberapa dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan.

Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi antara lain yaitu :

a. IT Meratakan Organisasi

Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. IT mendorong hak pengambilan keputusan yang lebih rendah dalam organisasi karena karyawan tingkat bawah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. Sistem informasi dapat mengurangi jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dengan menyediakan manajer dengan informasi untuk mengawasi sejumlah besar pekerja dan dengan memberikan lebih banyak otoritas pengambilan keputusan karyawan tingkat bawah (Hapzi Ali, 2017)

b. Mempunyai Dampak Ekonomi bagi Perusahaan

(4)

c. Komunikasi Non Fisik

Komunikasi yang dilakukan pada organisasi adalah melakukan pertemuan secara fisik . Dalam melibatkan pertemuan secara fisik sering kali terkendala apabila posisi masing –masing personal organisasi yang ingin bertemu saling berjauhan sehingga untuk permasalahan atau hal –hal yang bersifat penting sering kali memerlukan penyelesaian yang cepat dalam pengambilan keputusannya. Komunikasi yang memerlukan pertemuan secara fisik tentunya akan menjadi penghambat.

Dengan adanya sistem informasi dan telekomunikasi yang semakin canggih organisasi saat ini mampu kendala ini. Tanpa harus bertemu secara fisik setiap personal dalam organisasi bisa berkomunikasi satu dengan yang lainnya tanpa terikat jarak dan waktu.

2. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis.

Rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Konsep ini dipopulerkan oleh Michael Porter pada buku Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1985). Fokus utama dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan kepada konsumen, .

Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan menciptakan sebuah produk yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan selisih antara nilai total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin dapat diukur dalam berbagai cara. Saluran pemasok dan rantai nilai juga mencakup marjin yang penting untuk dipisahkan dalam memahami sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran pemasok dan marjin merupakan bagian dari total biaya yang ditanggung pembeli.

Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas, aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi penciptaan fisik produk dan penjualannya dan perpindahan kepada pembeli serta bantuan pasca penjualan. Aktivitas pendukung mendukung aktivitas primer dan satu sama lain dengan memberikan input pembelian, teknologi, sumber daya manusia, dan fungsi berbagai perusahaan secara luas.

Analisis rantai nilai memperlihatkan organisasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai. Analisis dilakukan dengan cara mempelajari potensi penciptaan nilai. Porter membagi aktivitas-aktivitas kedalam dua kategori.

(5)

berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan dan distribusinya ke para pembeli, dan layanan setelah penjualan. Aktivitas ini terdiri dari inbound logistics (logistik ke dalam), operations (kegiatan operasi), outbound logistics (logistik ke luar), marketing and sales (pemasaran dan penjualan), servis (pelayanan). Kedua adalah support activities (aktivitas pendukung), yaitu aktivitas yang menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas primer. Aktivitas ini terdiri dari procurement (pembelian/pengadaan), technology development (pengembangan teknologi), human resource management (manajemen sumber daya manusia) dan firm infrastructure (infrastruktur perusahaan).

Model rantai nilai potter ini mengidentifikasi spesifik, daya ungkit kritis di mana perusahaan dapat menggunakan sistem teknologi informasi yang paling efektif untuk meningkatkan posisi kompetitif dan merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan kompetensi inti perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan kompetitif.

Empat stategis kompetitif yang dapat dijalankan dengan menggunakan sistem informasi strategis perushaan, yang dapat dicapai perusahaan adalah

1. Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya keluar dari aktivitas penambahan nilai.

2. Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kompetensi inti dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik daripada pesaing.

3. Strengthen custumer and supplier intimacy : (Memperkuat pelanggan dan kedekatan pemasok ) hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya switching (biaya beralih dari satu produk ke produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda.

4. Focus on market niche : fokus pada produk atau jasa yang khusus ditujukan untuk memuaskan kebutuhan pasar secara spesifik dan melayani sasaran pasar yang lebih sempit lebih baik daripada pesaing

3. Sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif sistem informasi dalam bisnis sangat penting dalam memberikan dukungan dalam efektivitas strategi perusahaan agar dapat mencapai keunggulan kompetitif. Peran strategi informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar bisnis global

Sistem informasi strategis saat ini dimanfaatkan untuk membantu perusahaan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang menghadapi semua tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan.

(6)

Dalam model kekuatan kompetitif Porter, posisi strategis perusahaan dan strategi yang ditentukan tidak hanya oleh persaingan dengan kompetitor langsung tradisional, tetapi juga oleh empat kekuatan lain di lingkungan industri:

1. pemain baru, 2. produk pengganti, 3. pelanggan, dan 4. pemasok.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan mencapai keunggulan kompetitif :

1. Strategi dalam Biaya

Menjadi produsen produk dan jasa yang biaya yang kompetitif dan rendah dalam industri.

2. Strategi Diferenssiasi produk

Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya.

3. Strategi inovasi

Mengembangkan produk dan jasa yang lebih inovatif dan unik

4. Strategi memperkuat pelanggan dan kedekatan pemasok

Membuat hubungan bisnis antara pelanggan, pemasok, dan pihak –pihak yang lainnya semakin kuat dan saling bersinergi.

2. Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif

Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk membangun merek dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan setia yang bersedia membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya Yahoo!, eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google, dan masih banyak lagi.

3. Model Rantai Nilai Bisnis (Industry Value Chain)

(7)

distributor, dan pelanggannya.

Salah satu perluasan dari Value Chain yaitu Nilai web . Nilai web adalah sistem jaringan yang dapat melakukan sinkronisasi rantai nilai mitra bisnis dalam industri untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan penawaran dan permintaan

4. Tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis

1. Tantangan Investasi

Sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut.

2. Tantangan Strategi Bisnis

Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem informasi mereka, karena mereka kurang –atau gagal untuk menghargai – aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja. Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat daripada kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi tadi

3. Tantangan Globalisasi

Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang dapat mendukung produksi dan menjual produk/barang (goods) di berbagai negara yang berbeda.

4. Tantangan Infrastruktur IT

Bagaimana organisasi dapat membangun infrastruktur TI yang dapat mendukung tujuan mereka, apabila kondisi bisnis dan teknologi dirubah secara cepat. Banyak perusahaan dibebani dengan program (platform) TI yang mahal dan tidak terpegang yang tidak dapat beradaptasi pada inovasi dan perubahan. Sistem informasi mereka sangat kompleks dan rapuh serta tindakan mereka merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya. Menanggapi tantangan bisnis dan teknologi baru mungkin membutuhkan pendesainan kembali organisasi dan perlu membangun suatu infrastruktur IT baru

5. Tantangan Etika dan Keamanan

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Hapzi Ali, 2017, Modul perkulihan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal, Jakarta.

Faishal, Rahman, 2015, Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi: http://faishalrachmanf.blog.upi.edu/2015/10/04/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi, diakses tanggal 19 Maret 2017.

Dwi, Santoso, 2015, Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Organisasi : http://agricultureofbisnis.blogspot.co.id/2015/10/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap.html , diakses tanggal 19 Maret 2017.

Muhammad, Nadir, 2015, Rantai Nilai dan keunggulan Strategi :

http://muhammadnadir.blogspot.co.id/2015/03/rantai-nilai-dan-keunggulan-setrategi.html, diakses tanggal 19 Maret 2017.

Noratul, Mukarramah, 2014, Sistem Informasi organisasi dan Strategi: http://noratulmukarramah.blogspot.co.id/2014/10/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi.html, diakses tanggal 19 Maret 2017.

Fikry, Fadhillah, 2016, Rngkuman SIM BAB 3 Sistem Informasi organisasi dan Strategi : http://fikryfadhillah.blog.upi.edu/2016/12/20/rangkuman-sim-bab-3-sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/ , diakses tanggal 19 Maret 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman populasi serangga air dan potensinya untuk dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Perjanjian Antara Republik Indonesia Dan Republik Singapura Tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kualitas fisik dan komposisi kimia keju yang dihasilkan dengan getah biduri sebanyak 0,025% mempunyai nilai rendemen

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMA Swasta UISU Medan. Novia Tari,

Oleh karena itu, model PBL yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 5 langkah pembelajaran yang diadopsi dari Arends (2012), yaitu: 1) Orientasi peserta

Menuju Jati Diri Pendidikan Yang Mengindonesia (Yogyakarta, Komite Rekonstruksi Pendidikan DIY dan Gadjah Mada University Press, Cetakan Pertama, Oktober 2009), h..

berpengaruh terhadap persepsi kegunaan (PU), persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan (PU), persepsi kemudahan penggunaan

Berdasarkan hasil analisa dan pengujian terhadap hipotesis khusus pada penelitian ini membuktikan bahwa hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3) siswa