• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 3. Perhitungan Kadar Air Simplisia Kulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

No. Berat sampel (g) Volume awal (ml)

(4)

Lampiran 4. Perhitungan Kadar Sari Larut dalam Air Simplisia Kulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

(5)

Lampiran 5. Perhitungan Kadar Sari Larut dalam Etanol SimplisiaKulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

(6)

Lampiran 6. Perhitungan Kadar Abu Total Simplisia Kulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

(7)

Lampiran 7. Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut dalam Asam Simplisia kulit batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

No. Berat sampel (g) Berat abu (g)

% Rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam =

(8)

Lampiran 8. Rendemen Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung

Berat simplisia kering = 200 g Berat ekstrak =22,683 g Rendemen = 𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩

𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝑩𝑩𝑽𝑽𝑩𝑩𝐱𝐱𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 %

=

𝟐𝟐𝟐𝟐,𝟔𝟔𝟔𝟔𝟐𝟐

(9)

Lampiran 9. Perhitungan Jumlah Sel pada hemositometer

Jumlah sel total (A + B + C + D) = 300 sel Jumlah sel/ml

∑𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬/𝐦𝐦𝐦𝐦= ∑𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐀𝐀+ ∑𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐁𝐁+∑𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐂𝐂 + ∑𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐃𝐃

𝟒𝟒 ×𝟏𝟏𝟏𝟏𝟒𝟒

:

= 75 x 104 sel/ml Volume Panenan Sel

𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽𝑽=𝐉𝐉𝐉𝐉𝐦𝐦𝐬𝐬𝐉𝐉𝐉𝐉𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐉𝐉𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐲𝐲𝐉𝐉𝐲𝐲𝐲𝐲𝐝𝐝𝐝𝐝𝐝𝐝𝐬𝐬𝐝𝐝𝐬𝐬𝐉𝐉𝐝𝐝𝐉𝐉𝐲𝐲 𝐉𝐉𝐉𝐉𝐦𝐦𝐬𝐬𝐉𝐉𝐉𝐉𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐭𝐭𝐬𝐬𝐝𝐝𝐉𝐉𝐝𝐝𝐭𝐭𝐉𝐉𝐲𝐲𝐲𝐲/𝐦𝐦𝐬𝐬 :

(10)

Lampiran 10. Perhitungan Persen Sel Hidup Dari Berbagai Konsentrasi Larutan Uji Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung(Mimusopsi cortex)

No. Absorbansi Kontrol Sel (a)

Absorbansi kontrol Media (b)

1 0,730 0,159 2 0,695 0,159

3 0,786 0,166

Rata-Rata 0,737 0,161

Rumus Perhitungan Persen Sel Hidup :

Kadar Absorbansi (c) Rata-Rata

(11)

Lampiran 11. Perhitungan nilai IC50 Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung

(Mimusopsi cortex) menggunakan analisa Probit SPSS 17.0

Data Information

N of Cases

Valid 5

Rejected Missing 0

LOG Transform Cannot be

Done

0

Number of Responses >

Number of Subjects

0

Control Group 0

Warnings

Relative Median Potency Estimates are not displayed because there is no grouping

variable in the model.

Convergence Information

Number of

Iterations

Optimal Solution

Found

PROBITa 10 Yes

Parameter Estimates

Parameter Estimate Std. Error Z Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PRO

BITa

konsentrasi ekstrak -1.344 .145 -9.246 .000 -1.629 -1.059

Intercept 2.758 .310 8.897 .000 2.448 3.068

a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)

Chi-Square Tests

Chi-Square dfa Sig.

PROBIT Pearson Goodness-of-Fit

Test

5.450 3 .142b

a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated

cases.

b. Since the significance level is less than .150, a heterogeneity factor is used in

(12)

Cell Counts and Residuals

Responses Residual Probability

PR

95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak

95% Confidence Limits for log(konsentrasi

ekstrak)b

Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound

(13)

.600 73.079 35.269 113.325 1.864 1.547 2.054

.650 58.290 24.377 92.142 1.766 1.387 1.964

.700 45.931 16.254 75.290 1.662 1.211 1.877

.750 35.516 10.369 61.280 1.550 1.016 1.787

.800 26.672 6.227 49.189 1.426 .794 1.692

.850 19.103 3.409 38.376 1.281 .533 1.584

.900 12.552 1.586 28.292 1.099 .200 1.452

.910 11.341 1.317 26.306 1.055 .120 1.420

.920 10.158 1.076 24.314 1.007 .032 1.386

.930 8.999 .861 22.304 .954 -.065 1.348

.940 7.860 .672 20.262 .895 -.173 1.307

.950 6.736 .505 18.167 .828 -.296 1.259

.960 5.619 .362 15.988 .750 -.442 1.204

.970 4.496 .240 13.671 .653 -.620 1.136

.980 3.343 .139 11.112 .524 -.858 1.046

.990 2.095 .058 8.026 .321 -1.234 .904

a. A heterogeneity factor is used.

(14)

Lampiran 12. Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex)

Ditambahkan etanol 96%, biarkan selama 5 hari sambil sesekali diaduk

Disaring

Dicuci kembali dengan etanol 96% Dibiarkan 2 hari ditempat gelap dan Sejuk

Dienaptuangkan Disaring

Dipekatkan dengan rotary evaporator

200 g serbuk simplisia

Maserat Ampas

Maserat Ampas

(15)

Lampiran 13. Bagan Pembuatan Media RPMI

Dimasukkan kedalam erlenmeyer Ditambahkan 800 ml aquabidest steril

Dihomogenkan dengan menggunakan stirer magnet Diatur pH 7,2 – 7,4 (HCl 1N atau NaOH 1N) Ditambahkan aquabidest steril samapai 1 l Dilakukan sterilisasi dengan penyaringan Ditampung dalam botol steril

Diberi identitas pada botol media Disimpan pada suhu 2 – 80 C

RPMISachet 2 g Hepes 2 g NaHCO3

(16)

Lampiran 14. Bagan Pembuatan Media Kultur Lengkap (MK)

Dicampur

Diberi identitas pada botol MK Disimpan pada suhu 2 – 80C

Fetal Bovine Serum (FBS)

(10%)

Penisilin- Streptomisin

(1%)

Fungizone (amphotericin

B) (0,5%)

RPMI ad 100%

(17)

Lampiran 15. Bagan Penumbuhan Sel T47D

Diambil dari tangki nitrogen atau freezer Diambil beberapa tetes

Dimasukkan kedalam konikel yg berisi RPMI Disentrifuge 6000 rpm selama 5 menit

Dibuang supernatan

Ditambahkan 4 ml MK RPMI Di resuspensi hingga homogen Dimasukkan ke dalam flask

Ditambahkan 5 ml MK kedalam setiap flask Dihomogenkan

Diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted Diberi identitas pada flask

Disimpan dalam inkubator CO2 Sel T47D

(18)

Lampiran 16. Bagan Panen Sel T47D

Dipersiapkan dan dikondisikan

Diamati apakah sel telah konfluen 80% Dibuang MK dari flask dengan mikropipet Dicuci sel 2x dengan PBS

Ditambahkan 400 µl trypsine-EDTA 0,25% Diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 5 menit Ditambahkan 4 ml MK

Di resuspensi dengan mikropipet

Diamati sel dibawah mikroskop inverted

Di resuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol Ditransfer sel kedalam tabung konikel

Sel T47D, alat, dan bahan

(19)

Lampiran 17. Bagan Penghitungan SelT47D

Diambil 10µl panenan sel

Dipipetkan kedalam hemositometer Dihitung jumlah sel dibawah mikroskop

Kultur Sel T47D

(20)

Lampiran 18. Bagan Pembuatan Larutan Uji

Ditimbang sebanyak 5 mg Dimasukkan kedalam polytube Dilarutkan dalam 50 µl DMSO Di vortex

Dibuat pengenceran sampai diperoleh konsentrasi 500 µg/ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, 62,5 µg/ml, dan 31,25 µg/ml Ekstrak

etanol

(21)

Lampiran 19. Bagan Pengujian Sitotoksik

Ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 104

Diinkubasi selama 24 jam Dibuang medium

Ditambahkan medium baru Ditambahkan larutan uji Diinkubasi selama 24 jam

Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam Dicuci dengan PBS

Ditambahkan 100 µl MK dan 10 µl MTT (5 mg/ml) Diinkubasi selama 4-6 jam

Ditambahkan SDS (sebagai stopper) Dibungkus dengan aluminium foil Dibiarkan selama 1 malam

Dibaca serapan dengan ELISA reader pada λ 595 nm

Dihitung % sel hidup

Dihitung IC50 dengan analisa probit menggunakan SPSS 17

Sel T47D

Absorbansi

(22)
(23)
(24)

Lampiran 22. Gambar morfologi sel kanker (dilihat dengan mikroskop inverted dengan perbesaran 10x10) setelah pemberian ekstrak dari konsentrasi tertinggi hingga terendah

Konsentrasi ekstrak 500 µg/ml Konsentrasi ekstrak 250 µg/ml

Konsentrasi ekstrak 125 µg/ml Konsentrasi ekstrak 62,5 µg/ml

(25)
(26)

Lampiran 24. Gambar Mikroskop Inverted, Elisa Reader, dan Inkubator CO2

Keterangan : Elisa Reader

Keterangan : Mikroskop Inverted

(27)

Glosarium

Analisis Probit Jenisregresidigunakan untuk menganalisisvariabel responbinomial.

Apoptosis Mekanism

tidak diperlukan oleh tubuh.

Brine-Shrimp Lethality Bioassay

Salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik. Metode ini menggunakan larva

Artemia salina leach sebagai hewan coba.

Cell Line (Sel kultur) Sel yang digunakan dalam penelitian yang dikembangkan dan ditumbuhkan/berploriferasi pada media kutur secara in vitro. Sel kultur dapat diambil dari jaringan asal ataupun memperbanyak sel yang sudah ada.

Continous Cell Line Sekelompokselmorfologisseragam yangdapat diperbanyaksecara in vitrountukwaktu yang tidak tertentu.

FBS(Fetal Bovine Serum):

Serum yang umumnya digunakansebagai suplemen untukmedium pertumbuhanbasal dalamkultur sel Hemositometer Perangkat yang awalnya dirancang untuk

penghitungan sel darah. Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainnya.

Hepes (4-(2-hydroxyethyl)-1-piperazineethanesulfonic acid ) buffer, yang berisi kedua kelompok terionisasi positif dan negatif, dimana kelompok amina sekunder dan tersier memberikan muatan positif dan muatan negatif yang ditawarkan oleh sulfonat dan gugus asam karboksilat.

Kanker Istilah yang digunakanuntuk penyakitdi manasel-sel

abnormalmembelahtanpa kontroldan mampumenyerang jaringan lain. Sel-sel kankerdapat

(28)

Kemoterapi

(chemotherapy)

Penggunaan zat Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat

Mitokondria tempat berlangsungnya fungsi

seperti

PBS(Phospate Buffer Saline)

Larutan buffer yang biasa digunakan dalam penelitian biologi. Ini adalah berbasis air garam larutan yang mengandung natrium klorida, natrium fosfat, dan, dalam beberapa formulasi, klorida kalium dan fosfat kalium. Gugus fosfat buffer membantu mempertahankan pH yang konstan. Konsentrasi osmolaritas dan ion dari solusi biasanya cocok dengan tubuh manusia (isotonik).

Proliferasi Fase

tanpa hambatan Media Roswell Park

MemorialInstitute (RPMI)

Salah satu media yang banyak digunakan untuk menumbuhkan sel mamalia, terutama sel suspensi, contohnya sel limfosit manusia. Selain itu, media ini juga dapat digunakan untuk menumbuhkan sel hybrid. Media ini berwarna merah karena adanya phenol red sebagai indikator pH untuk mendeteksi terjadinya perubahan pH akibat metabolisme sel. Jika sisa metabolisme sudah terakumulasi di media, maka warna media akan berubah menjadi kuning. Hal ini menandakan bahwa sel harus dikultur di media baru agar sel tidak mati akibat sisa metabolisme tersebut. Selain itu, RPMI 1640 mengandungCaCl2,Ca(NO3)2.4H2O,

KCl,MgSOz7H2O, NaCl, NaHCO, Na2HPO4.7H2O , glukosa, Glutathione, phenol red, berbagai asam amino (L-aspargie, L-Cystine, tirosin, valin, dan sebagainya), serta vitamin (biotin, pantotenat, kolin) Sel T47D Continous cell line yang diisolasi dari jaringan

(29)

Sitotoksik Zat/obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan.

Subkultur Pemindahan sel, jaringan atau organ dari media lama ke media baru, baik media itu sama maupun berlainan dengan media semula, dengan tujuan memperoleh pertumbuhan baru ataupun perkembangan dari inokulum.

Uji Sitotoksik Salah satu pengembangan metode untuk memprediksi keberadaan senyawa yang bersifat toksik pada sel.

Referensi

Dokumen terkait

This research was conducted to determine the effect of sorghum rod powder filler on the mechanical strength of bioplastics which will be analyzed.. the speed of stirring used was

17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Werner 32 Tabun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Banman Susi& yang Bersumber Dan i Anggaran dan Penciapatan dan Belanja

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap “Pengelolaan Budaya Sekolah Sehat di MIN Sekuduk Kecamatan Sejangakung Kabupaten Sambas

Jenis mangrove yang dipakai untuk program rehabilitasi selama ini hanyalah jenis mangrove yang bibitnya mudah mudah didapatkan/dibeli. Sementara kondisi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada indikasi kesalahan klasifikasi pada data testing VDA disebabkan karena dari awal pengelompokan provinsi ke dalam kelas

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan pembelajaran Giving Question and Getting Answer dan Question Student Have

Analisis Siklus Waktu Proses Pengangkutan Tebu Circle time maut-angkut tebu merupakan suatu siklus maut-angkut tebu dari muat tebu ke trailer atau truk menggunakan