• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Belajar 3: Sistem Pencernaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kegiatan Belajar 3: Sistem Pencernaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

71

Kegiatan Belajar 3: Sistem Pencernaan

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Menentukan upaya menjaga kesehatan dari gangguan pada sistem pencernaan

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Menggambarkan alur proses pencernaan makanan pada tubuh manusia

2. Menganalisis fungsi organ pencernaan dan kelenjar aksesoris system pencernaan. 3. Mengidentifikasi penyakit-penyakit system pencernaan.

4. Menentukan upaya menjaga kesehatan dari gangguan pada sistem pencernaan.

Pokok-Pokok Materi

1. Sistem Pencernaan

2. Zona Tahapan Pencernaan dan Organ-Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Pencernaan 3. Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia

4. Upaya Pencegahan Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan

Sistem organ pada makhluk hidup terdiri atas beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu, begitu pula pada sistem pencernaan makanan yang berfungsi untuk memproses zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul lebih sederhana, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah. Di dalam sel, molekul tersebut dapat dibentuk kembali untuk keperluan penyusunan struktur sel serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Secara lebih lengkap organ-organ dan kelenjar aksesorisnya dapat dilihat pada gambar 3.1 dan dapat dilihat pada tautan berikut ini

(2)

72 Gambar 3.1. Organ-Organ pencernaan dan kelenjar aksesoris

Sumber: Campbel, dkk

Zona Tahapan Pencernaan Dan Organ-Organ Yang Terlibat Dalam Sistem

Pencernaan

1. Zona Ingresif

Zona ingresif adalah bagian awal tempat makanan diambil dan dimasukkan. Di dalam zona ini sudah dimulai proses pemecahan makanan baik secara mekanik maupun kimiawi menjadi fragmen-fragmen yang lebih lembut yang memudahkan ditelan, disalurkan atau dicerna pada zona berikutnya. Zona ini meliputi celah mulut (rima oris), bibir (labia) rongga mulut (cavum oris), gigi (dentes) dan lidah (lingua).

a. Mulut

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan yang dibatasi oleh dua lipatan berotot dapat digerakkan secara aktif untuk mengunyah makanan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin, pahit, dan gurih. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

(3)

bagian-73 bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Jika tubuh kekurangan cairan, pengeluaran air ludah akan berkurang sehingga mulut terasa kering dan haus.

Gambar 3.2 Bagian-Bagian dalam Mulut Sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah seperti terlihat pada gambar 3.3, yaitu:

(4)

74 Gambar 3.3 Kelenjar Ludah

Sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

2. Zona progresif

Pada zona ini makanan didorong lebih jauh dalam saluran pencernaan dan mengalami pemecahan lebih lanjut. Organ yang berperan dalam tahapan ini adalah faring, esophagus dan ventrikulus.

a. Tenggorokan (Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynx. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

(5)

75 b. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Saluran ini panjangnya tergantung dari leher seseorang. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik seperti pada gambar 3.4.

Sering juga disebut esophagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan

έφαγον, phagus –“memakan”).

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

1) Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka) 2) Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus) 3) Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

Gambar 3. 4. Tahapan Pencernaan Makanan Zona Progresif Sumber: informazone.com

c. Lambung

(6)

76 1) Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

2) Getah Lambung

a) Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

b) Enzim

Enzim-enzim yang dihasilkan oleh lambung antara lain: pepsin dan renin. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang telah diubah oleh asam lambung. Pada dinding lambung terdapat lendir yang berfungsi melindungi lambung. Apabila jumlah lendir terlalu sedikit, atau asam lambung terlalu banyak, bisa terjadi luka pada dinding lambung. Enzim renin berfungsi untuk mencerna casein/susu. Dinding lambung terdiri atas lapisan-lapisan otot yang tersusun memanjang, melingkar, dan menyerong. Akibat dari kontraksi otot tersebut makanan akan teraduk dengan baik sehingga tercampur merata dengan getah lambung, dan menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur yang disebut chime.

3) Hormon Gastrin

Hormon yang berfungsi untuk merangsang sekresi getah lambung 3. Zona Degresif

Pada zona ini makanan yang telah mengalami modifikasi kemudian dicampur dengan bilus, cairan pankreas dan sekresi sejumlah kelenjar lainnya untuk kemudian diserap dinding-dinding intestinum.

a. Usus halus (usus kecil)

(7)

77 (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M sirkuler), lapisan otot memanjang (M Longitidinal) dan lapisan serosa (Sebelah Luar) Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1) Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Chime dari lambung akan masuk usus 12 belas jari untuk dicerna lebih lanjut. Asam amino dan asam lemak dari chime akan mempengaruhi usus untuk melepaskan hormon kolesitokinin dan sekretin. Kolesitokinin akan mempengaruhi pankreas untuk mensekresikan enzim pencernaan dan memicu sekresi empedu oleh kantong empedu. Sedangkan sekretin akan mempengaruhi pankreas untuk melepaskan HCO3- ifat basa) yang akan menetralkan chime yang asam. Enzim-enzim dalam lambung bekerja optimal dalam kondisi asam, namun sebaliknya enzim dalam usus bekerja optimum dalam kondisi cukup netral, oleh sebab itu usus melepaskan HCO3- untuk menetralkan chime. Empedu yang dikeluarkan dalam usus akan mengemulsikan lemak untuk mempermudah pencernaan lemak oleh enzim lipase. Enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dan dilepaskan ke dalam usus antara lain:

a) Amilase pankreas yang akan memecah karbohidrat menjadi maltosa,

b) Tripsin dan kimotripsin yang akan memecah potongan protein menjadi proteosa dan pepton,

(8)

78 d) Nuklease yang akan memecah DNA dan RNA menjadi nukleotida,

e) Lipase pankreas yang akan memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

2) Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Makanan dari usus 12 jari akan masuk usus kosong untuk menjalani pencernaan berikutnya. Dinding usus kosong akan mensekresikan enzim-enzim sebagai berikut:

a) Disakarase yang akan memecah disakarida menjadi monosakarida,

b) Peptidase yang akan memotong proteosa dan pepton menjadi asam amino, c) Nuklease yang akan memecah nukleotida menjadi nukleosida,

d) Nuklease dan fosfatase yang akan memecah nukleosida menjadi basa nitrogen, gula, dan fosfat.

3) Usus Penyerapan (illeum)

(9)

79 Gambar 3.5 Usus Halus

Sumber: www.edubio.info 4. Zona egresif

Pada zona ini organ yang berperan penting adalah usus besar yang berfungsi untuk absorbsi air dan pembentukan faeces dalam bentuk bolus-bolus, kemudian disimpan sementara di dalam rektum sebelum kemudian dikeluarkan melalui anus.

a. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari: Kolon asendens (kanan), Kolon transversum, Kolon desendens (kiri), dan Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

b. Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

c. Umbai Cacing (Appendix)

(10)

80 manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

d. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Untuk melihat organ yang terlibat pada zona ini dapat diamati pada gambar 3.6 di bawah ini.

(11)

81 5. Kelenjar Aksesoris

a. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu: Asini yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan Pulau pancreas yang menghasilkan hormon.

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

b. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

c. Kandung empedu

(12)

82 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu: membantu pencernaan dan penyerapan lemak dan berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Gambar 3.7. Kantong Empedu Sumber: www.ilmudasar.com

Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia

(13)

83 bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan dimana penyakit tersebut akan mengganggu atau mengancam orang yang menderitanya. Penyakit atau gangguan yang menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya. Diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit atau gangguan yang akan mengancam, seperti memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, kebersihan mulut dan gigi, konsumsi makanan bergizi dan masih banyak yang lainnya. Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia. Untuk menambah pengetahuan, di bawah ini kami uraikan apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan.

1. Diare

Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang menderitanya.

2. Gastritis

Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit.

3. Maag

(14)

84 tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.

4. Konstipasi atau sembelit

Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

5. Hemaroid atau wasir

Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat gejala wasir, maka hal yang sering terjadi seperti misalkan:

a. Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah terang.

b. Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.

c. Adanya rasa gatal di sekitaran anus.

Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau wanita yang tengah hamil.

6. Apendisitis

(15)

85 7. Tukak lambung

Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau kerongkongan.

Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun meskipun begitu, orang di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini.

Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian perut. Rasa nyeri yang muncul akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut kosong, muncul ketika malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.

8. Radang usus buntu

Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

9. Sariawan

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

10. Kolik

Kolik merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan hilang dan timbul. Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing, empedu dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab gangguan ini yaitu karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu banyak.

11. Gizi buruk atau malnutrisi

Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum endoplasma terlalu banyak.

(16)

86 Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana akan menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.

13. Cacingan

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini. Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini biasanya dialami oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak akan mengalaminya.

Itulah beberapa penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Semoga setelah mengetahui berbagai macam penyakit di atas, anda bisa lebih waspada lagi untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan anda sendiri. Banyak orang kadang-kadang merasakan mulas dan gangguan pencernaan, terutama setelah makan besar atau banyak. Tetapi sebagian orang mendapatkan masalah pencernaan lebih sering daripada orang kebanyakan. Kebiasaan makan yang buruk, seperti tidak cukup mengunyah ketika makan, makan di ketika larut malam dan makan sebelum aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Hal tersebut dapat terjadi karena menyebabkan produksi yang tidak cukup dari enzim pencernaan.

Ketika makan, tubuh akan melepaskan sekitar 22 jenis enzim pencernaan dari kelenjar saliva, lambung, dan usus kecil. Setiap salah satu dari enzim yang bekerja pada jenis makanan tertentu, misalnya protease memecah protein, amilase membantu mencerna karbohidrat, dan lipase memecah lemak dan lipid. Dengan memecah jenis-jenis makanan tersebut, enzim-enzim pencernaan membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Untuk pria, penuaan juga dapat berkontribusi untuk gangguan pencernaan. Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh mulai menghasilkan tingkat lebih rendah dari enzim pencernaan, sehingga tidak cukup untuk mencerna makanan.

Upaya Pencegahan Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Berikut adalah cara untuk membantu mencegah gangguan pencernaan dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan antara lain:

1. Makan banyak serat setiap hari

(17)

87 merah, dan makanan yang tinggi lemak yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Diet tinggi serat merupakan bagian penting dari makanan sehat, selain membantu pencernaan, juga dapat membantu mencegah diabetes, penyakit jantung koroner, wasir, kanker kolorektal, dan penyakit lainnya. Hindari makanan yang dapat menyebabkan kembung atau gas, termasuk brokoli, kacang panggang, kubis, kembang kol, dan minuman berkarbonasi.

Jika intoleransi laktosa sebaiknya menghindari produk susu atau mengambil enzim laktase untuk membantu pencernaan. Selain itu, sebaiknya juga minum banyak air, karena dapat melumasi makanan di saluran pencernaan, membantu melarutkan mineral, vitamin, dan nutrisi sehingga lebih mudah diserap, dan supaya tinja lebih lunak untuk mencegah sembelit.

2. Mengunyah makanan dengan cukup

Mengunyah merupakan salah satu bagian yang paling penting dari pencernaan, namun mungkin justru yang paling terlupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, namun juga merupakan tanda dari kelenjar ludah, lambung dan usus kecil untuk mulai melepaskan enzim pencernaan.

3. Berolahraga secara teratur dan menghindari stres

Selain membantu mempertahankan gaya hidup sehat, olahraga juga dapat membantu pencernaan. Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam Gastroenterology and Hepatology journal telah menunjukkan bahwa, aktivitas fisik benar-benar dapat membantu mengurangi masalah pencernaan. Stres di sisi lain dapat memiliki efek negatif pada pencernaan.

4. Jangan terlalu sering menggunakan antasida

Asam di perut membantu tubuh mencerna makanan, namun dalam beberapa kasus asam dapat kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi terbakar dari gangguan pencernaan. Ketika hal tersebut terjadi, orang sering mengonsumsi antasida yang bekerja dengan menetralkan asam lambung. Namun, bila terlalu sering digunakan, antasida dapat menyebabkan perut kehilangan fungsi dan rentan terhadap infeksi bakteri.

5. Suplemen enzim pencernaan

(18)

88 amilase, lipase, selulase (untuk mencerna serat tanaman), dan protease. Enzim-enzim tersebut merupakan berbagai enzim kunci untuk mencapai pencernaan yang lebih baik dari banyak makanan

Rangkuman

Selamat, Anda telah menyelesaikan modul kegiatan belajar 3 tentang sistem pencernaan dan penyakitnya. Hal yang penting dalam kegiatan belajar 3 ini adalah sebagai berikut.

1. Sistem organ pada makhluk hidup terdiri atas beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu, begitu pula pada sistem pencernaan makanan yang berfungsi untuk memproses zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul lebih sederhana, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah.

2. Zona ingresif adalah bagian awal tempat makanan diambil dan dimasukkan. Di dalam zona ini sudah dimulai proses pemecahan makanan baik secara mekanik maupun kimiawi menjadi fragmen-fragmen yang lebih lembut yang memudahkan ditelan, disalurkan atau dicerna pada zona berikutnya. Zona ini meliputi celah mulut (rima oris), bibir (labia) rongga mulut (cavum oris), gigi (dentes) dan lidah (lingua). 3. Zona progresif adalah zona saat makanan didorong lebih jauh dalam saluran

pencernaan dan mengalami pemecahan lebih lanjut. Organ yang berperan dalam tahapan ini adalah faring, esophagus dan ventrikulus.

4. Zona Degresif adalah zona saat makanan yang telah mengalami modifikasi kemudian dicampur dengan bilus, cairan pankreas dan sekresi sejumlah kelenjar lainnya untuk kemudian diserap dinding-dinding intestinum.

5. Zona egresif terdiri dari usus besar dan anus. Pada zona ini organ yang berperan penting adalah usus besar yang berfungsi untuk absorbsi air dan pembentukan faeces dalam bentuk bolus-bolus, kemudian disimpan sementara di dalam rektum sebelum kemudian dikeluarkan melalui anus.

6. Penyakit atau gangguan yang menyerang system pencernaan akan menghambat sistem kerja organ-organ pencernaan untuk menjalankan fungsinya. Beberapa penyalit organ pencernaan diantaranya Diare, Gastritis, Maag, Konstipasi, hemaroid atau wasir dll.

(19)

89 stress, Jangan terlalu sering menggunakan antasida dan mengkonsumsi suplemen enzim pencernaan.

Tugas

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi yang telah dipelajari pada Kegiatan Belajar 1 maka kerjakanlah tugas berikut!

1. Secara anatomi nenek moyang manusia bukanlah mahluk hidup herbivora. Buatlah sebuah kajian literatur dari berbagai sumber untuk mendukung fakta yang disajikan tersebut.

Rubrik penilaian

Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi.

Tugas No. Aspek penialaian Bobot

1. Menganalisis susunan gigi manusia 25%

Membandingkan organ pencernaan herbivora dan karnivora 25% Menganalisis organisme simbion dalam usus besar manusia 25% Membandingkan panjang apendiks pada herbivora dan

karnivora termasuk saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan yaitu….

a. hati dan usus halus b. hati dan pankreas c. lambung dan hati d. usus halus dan pankreas e. lambung dan usus halus

2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1) Membantu mengatur posisi makanan ketika dikunyah di dalam mulut. 2) Membantu menelan makanan.

3) Mengecap makanan, yaitu rasa manis, pahit, asin, dan masam. 4) Peka terhadap panas, dingin, dan tekanan.

Yang temasuk fungsi lidah yaitu … a. 1 dan 2

(20)

90 c. 1, 2, dan 3

d. 2 dan 4 e. 1, 2, 3, dan 4

3. Perhatikan pernyataan di bawah ini! a) Membunuh kuman pada makanan

b) Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin

c) Mempercepat reaksi antara protein, air, dan pepsin d) Mengedorkan pilorus

Berdasarkan uraian di atas, yang termasuk fungsi HCI yaitu nomor… a. a dan b

d. Mencernakan protein oleh pepsin dan HCI e. Sekresi faktor intrinsik

5. Hormon yang mempunyai fungsi untuk merangsang getah pankreas yaitu …. a. Kolesistokinin

b. Sekretin c. Amilase d. Tripsin e. Lipase

6. Berikut ini yang termasuk fungsi getah empedu yaitu …

a. Selusose bisa mencegah sembelit b. Mengemulsikan lemak

c. Berperan dalam pembentukan lemak dan protein

d. Bisa menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh.

7. Berikut ini yang termasuk fungsi air adalah…

a. Pelaksanaan metabolisme tubuh

b. Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh c. Pelarut senyawa-senyawa lainnya

(21)

91 e. Penetralan racun di dalam tubuh

8. Perhatikan uraian di bawah ini!

a) Memproduksi cairan empedu, yang dipakai untuk mengemulsikan lemak. b) Pusat metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat

c) Memproduksi protein plasma

d) Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah rusak atau tua

Berdasarkan uraian di atas, yang termasuk fungsi hati yaitu nomor …. a. a, b, c, dan d

b. a dan b c. b dan c d. c dan d e. a, b, dan c

9. Unsur N yang terkandung dalam lemak, mempunyai fungsi untuk mengangkut berbagai jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan dinamakan …

10. Pada lapisan mukosa dinding lambung, radang kronis terjadi karena disebabkan oleh makanan yang kelebihan HCl atau terkena kuman dinamakan….

a. Peritonitis b. Paratitis c. Gastritis d. Xerostomia e. Disfagia

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100%

Arti tingkat penguasaan:

(22)

92 70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Daftar Pustaka

Mader, S. S., & Windelspecht, M. (2014). Human biology. New York, NY: McGraw-Hill. Reece, J. B., & Campbell, N. A. (2011). Campbell biology. Boston: Benjamin Cummings / Pearson.

Bahan bacaan online

https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/1853392/5-cara-mencegah-gangguan-pencernaan

https://biolog-indonesia.blogspot.co.id/2013/05/systema-digestorium-sistem-pencernaan.html

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/SISTEM-PENCERNAAN-MANUSIA-2012-/konten5.html

https://informazone.com/sistem-pencernaan

https://www.edubio.info/2015/12/proses-pencernaan-makanan-pada-manusia.html

Gambar

Gambar 3.1. Organ-Organ pencernaan dan kelenjar aksesoris
Gambar 3.2 Bagian-Bagian dalam Mulut  Sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 3. 4. Tahapan Pencernaan Makanan Zona Progresif Sumber: informazone.com
Gambar 3.5 Usus Halus Sumber: www.edubio.info
+3

Referensi

Dokumen terkait

Apabila seseorang makan daging ayam, organ apakah yang paling berperan untuk mencerna bahan makanan tersebut secara kimiawi?... Mengapa struktur usus halus yang memiliki vili

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

 Sistem pencernaan adalah yang nama yang digunakan untuk menyebutkan alimentary canal, beberapa organ asesoria dan macam dari proses pencernaan yang menggunakan tempat

Dari uraian tersebut dapat anda jelaskan proses perubahan zat makanan agar dapat digunakan oleh tubuh, sebutkan macam sistem pencernaan yang berperan dalam proses tersebut

Struktur anatomi organ pencernaan tupai kekes (Tupaia javanica) merupakan saluran yang berkesinambungan dan terhubung satu sama lain yang terdiri atas esophagus

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang.. berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus besar dan usus kecil. Untuk organ tambahan yaitu hati, kandung kemih,