• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 Sistem Persamaan Diferensial Orde Satu Linear (Sistem Homogen)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "9 Sistem Persamaan Diferensial Orde Satu Linear (Sistem Homogen)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Persamaan Diferensial

Orde Satu Linear

(2)

Nilai Eigen

dan Vektor Eigen

Sistem persamaan diferensial linear homogen:

 

X

AX

misalkan mempunyai solusi berbentuk

1

2 λt λt

n

k

k

e

e

k

 

 

 

 

 

 

X

K

(3)

maka

λt λt

λe

e

K

AK

atau

(

)

0

λ

λ

AK

K

A

I K

Untuk mencari solusi nontrivial yaitu K ≠ 0, maka haruslah

det(

A

λ

I

)

0

Persamaan dalam variabel λ ini disebut sebagai persamaan karakteristik dan λ disebut sebagai nilai eigen.

Solusi K ≠ 0 yang berkaitan dengan nilai eigen λ disebut vektor eigen.

Nilai Eigen

dan Vektor Eigen

(4)

Misalkan λ1, λ2, …, λn adalah nilai-nilai eigen berbeda dari matriks A dari sistem homogen X’ = AX. Misalkan K1, K2, …, Kn adalah

vektor-vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen λ1, λ2, …, λn . Maka solusi umum dari sistem homogen tersebut adalah

1 2

1 1 2 2

n

λ t λ t λ t

n n

c

e

c

e

c

e

 

X

K

K

K

Nilai Eigen Real Berbeda

(5)

Selesaikan

2

3

2

dx

x

y

dt

dy

x

y

dt

Contoh 1

Jawab:

Pertama, kita perlu mencari nilai eigen dan vektor eigen dari matriks koefisien

2

3

2

1

 

A

(6)

Persamaan karakteristik:

2

2

3

det(

)

3

4

(

1)(

4)

0

2

1

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ

 

  

 

A

I

Kita peroleh nilai eigen λ1 = -1 dan λ2 = 4.

• Untuk nilai eigen λ1 = -1

1

2

(

( 1) )

0

3

3

0

2

2

0

k

k

 

 

 

 

 

 

 

A

I K

(7)

diperoleh k1 = -s dan k2 = s dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = -1, maka kita peroleh vektor eigen

1 2

1 2

3

3

0

3

3 0

1

1 0

2

2

0

2

2 0

0

0 0

OBE

k

k

k

k



1

1

1

 

  

 

K

• Untuk nilai eigen λ1 = 4

1

2

(

4 )

0

2

3

0

2

3

0

k

k

 

 

 

 

 

 

A

I K

(8)

diperoleh k1 = (3/2)s dan k2 = s dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = 2, maka kita peroleh vektor eigen

3

1 2 2

1 2

2

3

0

2

3 0

1

0

2

3

0

2

3 0

0

0

0

OBE

k

k

k

k

 





2

3

2

 

  

 

K

Sehingga kita peroleh dua solusi bebas linear yaitu

1

1

1

t

e

 

  

 

X

dan 2

3

4

2

t

e

 

  

 

X

(9)

Jadi, solusi umum dari sistem homogen tersebut adalah

4

1 1 2 2 1 2

1

3

1

2

t t

c

c

c

 

e

c

 

e

 

 

 

 

X

X

X

(10)

Contoh 2

Selesaikan

4

5

3

dx

x

y

z

dt

dy

x

y

z

dt

dz

y

z

dt

 

Jawab:

Matriks koefisien dari sistem homogen tersebut adalah

4

1

1

1

5

1

0

1

3

A

(11)

Dengan menggunakan ekspansi kofaktor baris ketiga, kita cari

2

2

2

4

1

1

det(

)

1

5

1

0

1

3

4

1

4

1

1

( 3

)

1

1

1

5

3

( 3

)( 21

)

( 3

)(1 21

)

(

3)(

20)

(

3)(

4)(

5)

0

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ

λ λ

λ

λ λ

λ

λ λ

λ

λ

λ

 

 

 

 

  

  

     

  

  

 

  

 

  

 

A

I

(12)

Kita peroleh nilai eigen λ1 = -3 , λ2 = -4 dan λ3 = 5.

• Untuk nilai eigen λ1 = -3

2 3

1 3 9 2 3

1 1

1 0

1 1

1 0

(

3 0)

1

8

1 0

0

1

0 0

0

1

0 0

1

8

1 0

1 1

1 0

1 1

1 0

0

1

0 0

0

1

0 0

0

9

0 0

0

0

0 0

R R

RRRR

 

 



 

 





A

I

(13)

2 1 1

1 0

1 0

1

0

1 0

0

1

0 0

0

1

0 0

0

0

0 0

0

0

0 0

R R R

  

 





Maka k1 = s, k2 = 0, dan k3 = s, dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = 1 maka vektor eigen dan vektor solusi yang berkaitan dengan λ1 = -3 adalah

3

1 1

1

1

0 ,

0

1

1

e

t

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

K

X

(14)

• Untuk nilai eigen λ2 = -4

1 2

2 3 9 2 1

0

1

1 0

1

9

1 0

(

4 0)

1

9

1 0

0

1

1 0

0

1

1 0

0

1

1 0

1

9

1 0

1

0

10 0

0

1

1 0

0

1

1 0

0

0

0 0

0

0

0 0

R R

R R R R

   







A

I

(15)

Maka k1 = 10 s, k2 = - s, dan k3 = s, dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = 1 maka vektor eigen dan vektor solusi yang berkaitan dengan λ2 = -4 adalah

4

2 2

10

10

1 ,

1

1

1

e

t

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

K

X

• Untuk nilai eigen λ3 = 5

1 2

9

1

1 0

1

0

1 0

(

5 0)

1

0

1 0

9

1

1 0

0

1

8 0

0

1

8 0

R R

 

 

A

I

(16)

2 3 1 2

9

1

0

1 0

1

0

1 0

0

1

8 0

0

1

8 0

0

1

8 0

0

0

0 0

R R

RR  





Maka k1 = s, k2 = 8s, dan k3 = s, dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = 1 maka vektor eigen dan vektor solusi yang berkaitan dengan λ3 = 5 adalah

5

3 3

1

1

8 ,

8

1

1

e

t

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

K

X

(17)

Jadi, solusi umum dari sistem homogen merupakan kombinasi Linear dari vektor-vektor solusi X1, X2, dan X3 yaitu

3 5 5

1 2 3

1

10

1

0

1

8

1

1

1

t t t

c

e

c

e

c

e

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

X

(18)

Jika m adalah bilangan bulat positif dan (λ – λ1)m adalah faktor dari persamaan karakteristik akan tetapi (λ – λ1)m+1 bukan suatu faktor. Maka λ1 disebut sebagai nilai eigen dengan perulangan m.

Nilai Eigen Berulang

Kasus 1: untuk matriks A berukuran n x n mungkin bisa ditemukan m vektor-vektor eigen bebas linear K1, K2, …, K m dengan m ≤ n. Dengan demikian solusi untuk kasus ini adalah

1 1 1

1 1 2 2

λ t λ t λ t

m m

c

K

e

c

K

e

 

c

K

e

(19)

Kasus 2: jika terdapat hanya satu vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen λ1 , maka m vektor-vektor solusi bebas linear berbentuk

1

1 1

1 1 1

1 11

2 21 22

1 2

1 2

(

1)!

(

2)!

λ t

λ t λ t

m m

λ t λ t λ t

m m m mm

e

te

e

t

t

e

e

e

m

m

 

 

X

K

X

K

K

X

K

K

K

dengan Kij adalah vektor kolom yang selalu bisa ditemukan.

(20)

Contoh 3

(Kasus 1)

Selesaikan

1

2

2

2

1

2

2

2

1

  

X

X

Jawab:

Dengan menggunakan ekspansi kofaktor kita cari

1

2

2

det(

)

2

1

2

0

2

2

1

λ

λ

λ

λ

 

 

A

I

(21)

diperoleh -(λ+1)2(λ-5) = 0. Kita lihat bahwa λ1 = λ2 = -1 dan λ3 = 5.

• Untuk nilai eigen λ1 = λ2 = -1

2

2

2 0

1

1 1 0

(

0)

2

2

2 0

0

0

0 0

2

2

2 0

0

0

0 0

OBE

 



A

I

Maka k1 = rs, k2 = r, dan k3 = s, dengan r dan s adalah sembarang bilangan real.

(22)

1

2

3

1

1

1

0

0

1

k

k

r

s

k

   

 

   

 

   

 

   

 

   

 

Pilih r = 1 dan s = 0, dan yang kedua pilih r = 1 dan s = 1, menghasilkan dua buah vektor eigen bebas linear

1 2

1

0

1 ,

1

0

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

K

K

Catatan: Pemilihan r dan s bebas sehingga menghasilkan dua vektor bebas linear. K1 dan K2 bebas linear karena K1 bukan kelipatan K2.

(23)

• Untuk nilai eigen λ3 = 5

4

2

2 0

1

0

1 0

(

5 0)

2

4

2 0

0

1

1 0

2

2

4 0

0

0

0 0

OBE

 

 



A

I

Maka k1 = s, k2 = -s, dan k3 = s, dengan s adalah

sembarang bilangan real. Pilih s = 1, maka vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen λ3 = 5 adalah

3

1

1

1

 

 

 

 

 

 

K

(24)

Jadi solusi umum sistem tersebut adalah

5

1 2 3

1

0

1

1

1

1

0

1

1

t t t

c

e

c

e

c

e

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

X

Catatan: Pada contoh 3, kita lihat bahwa A adalah matriks simetri yaitu AT = A. Bisa ditunjukkan bahwa jika matriks A n x n dalam sistem X’ = AX adalah matriks simetri dengan entri-entri bilangan real maka kita selalu bisa menemukan n vektor-vektor eigen

bebas linear yaitu K1, K2, …, Kn.

(25)

Solusi Kedua

(Nilai Eigen Berulang Dua)

Misalkan λ1 adalah nilai eigen dengan perulangan dua tetapi hanya menghasilkan satu vektor eigen. Maka solusi kedua adalah

1 1

2

λ t λ t

te

e

X

K

P

Sekarang substitusikan ke sistem X’ = AX menghasilkan

1 1

1 1

(

AK

λ

K

)

te

λ t

(

AP

λ

P

K

)

e

λ t

0

Karena persamaan terakhir ini harus terpenuhi untuk semua t, maka

1

1

(

)

(

)

(*)

λ

λ

A

I K

0

A

I P

K

Ini berarti K adalah vektor eigen A dan untuk memperoleh solusi kedua X2 kita perlu menyelesaikan persamaan (*) untuk vektor P.

(26)

Contoh 4

(Kasus 2)

Selesaikan

3

18

2

9

  

X

X

Jawab:

Persamaan karakteristik

2

3

18

det(

)

2

9

(

3)

0

λ

λ

λ

λ

 

A

I

Maka kita peroleh λ1 = λ2 = -3.

(27)

Untuk nilai eigen λ1 = λ2 = -3 kita peroleh satu solusi

3 1

3

1

t

e

 

  

 

X

Misalkan 1

2

3

,

1

p

p

 

 

  

 

K

P

Untuk mencari solusi kedua kita selesaikan persamaan

1 2

1

1 2

6

18

3

(

)

2

6

1

p

p

λ

p

p

A

I P

K

(28)

dari persamaan terakhir ini, kita peroleh p1 = 3p2 + 1/2 dan p2 = s, dengan s sembarang bilangan real. Kemudian kita pilih s = 0,

sehingga

1 2

0

 

  

 

P

Kita punya solusi kedua yaitu

1

3 2 3

2

3

1

0

t t

te

 

e

 

 

  

 

 

X

Jadi, solusi umum dari sistem homogen adalah

1

3 3 2 3

1 1 2 2 1 2

3

3

1

1

0

t t t

c

c

c

 

e

c

 

te

 

e

 

 

 

 

 

 

X

X

X

(29)

Nilai Eigen

dengan Perulangan 3

Misalkan λ1 adalah nilai eigen dengan perulangan tiga tetapi hanya menghasilkan satu vektor eigen. Maka

solusi kedua: 1 1

2

λ t λ t

te

e

X

K

P

solusi ketiga: 1 1 1

2

3

2

λ t λ t λ t

t

e

te

e

X

K

P

Q

dengan mensusbtitusi X3 ke sistem homogen X’ = AX diperoleh

1 1 1

(

)

(

)

(

)

λ

λ

λ

A

I K

0

A

I P

K

A

I Q

P

28

untuk mencari K

untuk mencari P

untuk mencari Q solusi pertama: 1

1

λ t

e

(30)

Contoh 5

Selesaikan

2

1

6

0

2

5

0

0

2

  

X

X

Jawab:

Persamaan karakteristik: (λ-2)3 = 0, maka kita peroleh nilai eigen berulang tiga, yaitu λ1 = λ2 = λ3 = 2.

Dengan menyelesaikan (A – 2I)K = 0, kita peroleh vektor eigen:

1

0

0

 

 

  

 

 

K

(31)

Selanjutnya, selesaikan (A – 2I)P = K kemudian (A – 2I)P = K kita peroleh vektor eigen:

1 5 1 5 1 1 1 , 0                      P Q

Jadi, solusi umum sistem homogen tersebut adalah

2

2 2 2 2 2 1 2

1 2 3 5

1 5

1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 1

2

0 0 0 0 0

t t t t t t t

c e c te e c e te e

(32)

Review

Bilangan Kompleks

31

Misalkan λ= α + βi adalah bilangan kompleks dimana α adalah bagian real dan β adalah bagian imajiner atau kita tulis

Konjugat dari λ= α + βi adalah

λ α βi 

Re(λ) = α dan Im(λ) = β.

Hal ini juga berlaku untuk vektor. Misalkan

1 2

2 3

i

i

      

K maka Re( ) 1 , Im( ) 2 , 1 2

2 3 2 3

i

i

        

 

     

(33)

32

Formula Euler: merepresentasikan bentuk kompleks kedalam fungsi-fungsi real.

(cos sin )

(cos sin )

α βi α βi α

α βi α βi α

e e e e β i β

e e e e β i β

 

  

(34)

Nilai Eigen Kompleks

33

Misalkan λ1 = α + i β adalah nilai eigen kompleks dari matriks A dari sistem homogen X’ = AX dan K1 adalah vektor eigen yang

berkaitan dengan nilai eigen λ1. Kemudian misalkan B1 = Re(K1) dan B2 = Im(K1). Maka

1 1 2

2 2 1

[

cos

sin

]

[

cos

sin

]

αt

αt

βt

βt e

βt

βt e

X

B

B

X

B

B

(35)

Contoh 6

34

Selesaikan masalah nilai awal

2 8 2

, (0)

1 2 1

   

   

  

   

X X X

Persamaan karakteristik: Jawab:

2

2 8

det( ) 4 0

1 2

λ

λ λ

λ

    

  

A I

(36)

35

Untuk nilai eigen λ1 = 2i

1

2

(

(2 ) )

0

2

2

8

0

1

2

2

0

i

k

i

k

i

 

 

 

 

 

 

 

A

I K

diperoleh k1 = - (2 + 2i) s, k2 = s, dengan s adalah sembarang bilangan real. Pilih s = -1 maka

1

2

2

2

2

1

1

0

i

i

  

 

  

 

  

 

(37)

36 maka 1 1

2

Re(

)

1

 

  

 

B

K

2

Im(

1

)

2

0

 

  

 

B

K

dan

Karena α = 0, maka solusi umum dari sistem tersebut adalah

1 1 2 2

1 2

1 2

2

2

2

2

cos 2

sin 2

cos 2

sin 2

1

0

0

1

2 cos 2

2 sin 2

2 cos 2

2 sin 2

cos 2

sin 2

c

c

c

t

t

c

t

t

t

t

t

t

c

c

t

t

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(38)

37

Karena

2

(0)

1

 

  

 

X

diperoleh c1 = 1 dan c2 = 0. Oleh solusi dari masalah nilai awal tersebut adalah

1

2 cos 2

2sin 2

cos 2

t

t

c

t

 

(39)

38

Latihan

1.

Untuk 1-5 untuk nilai eigen berbeda.

2

4 3

dx

x y

dt dy

x y

dt

 

 

2.

2

dx

x y z

dt dy

y dt

dz

y z

dt

  

(40)

39

4.

3. 10 5

8 12

 

  

 

X X

1 1 0

1 2 1

0 3 1

 

 

    

 

X X

5.

1 1 4 1

0 2 0 , (0) 3

1 1 1 0

   

   

   

   

   

(41)

40

7. 6.

1 3

3 5

       

X X

8.

1 0 0

0 3 1

0 1 1

 

 

    

 

X X

Untuk 6-10 untuk nilai eigen berulang.

3

9 3

dx

x y

dt dy

x y

dt

 

(42)

41

9.

1 0 0

2 2 1

0 1 0

 

 

 

 

 

X X

10.

0 0 1 1

0 1 0 , (0) 2

1 0 0 5

   

   

   

   

   

(43)

42

12. 11.

4 5

5 4

        

X X

13. 1 8

1 3

        

X X

Untuk 11-15 untuk nilai eigen kompleks.

6

5 2

dx

x y

dt dy

x y

dt

 

(44)

43

14.

4 0 1

0 6 0

4 0 4

 

 

    

 

X X

15. 6 1 , (0) 2

5 4 8

 

   

 

   

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban pajak penghasilan tahun sebelumnya terhadap aktivitas manajemen laba tahun berjalan dengan menggunakan ukuran

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode inokulasi langsung pada media Plate Count Agar yang telah diinokulasi bakteri uji dan menunjukkan adanya aktivitas

Siswa d Siswa dapat me apat memberikan c mberikan contoh ontoh bentuk-bentuk bentuk-bentuk kepedulian kepedulian sosial sosial terhadap terhadap korban bencana

Bahwa sebagai suatu bukti adanya ketidaktegasan hukum dalam Pasal 16 ayat (1), UU No.4 Tahun 2004, yang menentukan perkara yang mana boleh atau dapat diperiksa dan diadili dan

Mengidentifikasi gambaran faktor lain (kebiasaan penggunaan AC/kipas, kebiasaan penggunaan ventilasi, waktu tidur siang, stres emosional, penyakit fisik yang diderita,

produktivitas kerja karyawan, yaitu: (1) pekerjaan yang menarik, (2) upah yang baik, (3) keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, (4) etos kerja, (5)

Adanya kontradiksi antara teori mengenai tanggungjawab sosial dengan berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa permainan kartu angka dan kartu huruf adalah suatu kegiatan atau permainan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah