• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Kebutuhan Dasar Manusia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Kebutuhan Dasar Manusia (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

B. Teori Kebutuhan Dasar Manusia 1. Pengertian Transfusi Darah

Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut dengan DONOR dan yang menerima darah disebut RESIPIEN. Donor perlu memperhatikan jenis aglutinogen di dalam eritrosit, sedangkan resipien perlu memperhaitkan jenis aglutinin dalam plasma darah.

Sebelum melakukan transfusi perlu menentukan golongan darah resipien dan golongan darah donor. Proses penentuan golongan darah dilakukan dengan cara Tes Darah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah diketahui jenis golongan darah antara donor dan resipien barulah proses transfuse darah dapat dilakukan.

2. Uji Golongan Darah

Uji golongan darah atau tes darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Cara melakukan tes darah adalah dengan mengambil sampel darah orang yang akan di tes golongan darahnya, kemudian sampel darah tersebut ,masing- masing akan ditetesi oleh serum anti A, anti B dan anti AB. Serum tersebut identik dengan aglutinin sehingga serum tersebut dapat menggumpalkan darah apabila bercampur dengan darah yang memiliki aglutinogen yang sesuai.

Contohnya seseorang dengan golongan darah A jika ditetesi dengan serum anti A maka darahnya akan menggumpal, karena aglutinogen pada darah orang tersebut bercampur dengan serum anti A yang identik dengan aglutinin a. Sedangkan ketika ditetesi serum anti B darahnya tidak menggumpal karena orang tersebut tidak memiliki aglutinogen B sehingga serum anti B tidak menggumpalkan darah.

3. Indikasi pemberian transfusi darah Lima indikasi umum transfusi darah:

 Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan perdarahan masih terus terjadi.

 Anemia berat

(2)

 Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan, karena

komponen darah spesifik yang lain tidak ada

 Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.

4. Memberikan Transfusi Darah

Sebelum pemberian transfusi, periksa hal sebagai berikut:

 Golongan darah donor sama dengan golongan darah resipien dan nama anak serta nomornya tercantum pada label dan formulir (pada kasus gawat darurat, kurangi risiko terjadinya ketidakcocokan atau reaksi transfusi dengan melakukan uji silang golongan darah spesifik atau beri darah golongan O bila tersedia)

 Kantung darah transfusi tidak bocor

 Kantung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, warna plasma darah

tidak merah jambu atau bergumpal dan sel darah merah tidak terlihat keunguan atau hitam

 Tanda gagal jantung. Jika ada, beri furosemid 1mg/kgBB IV saat awal transfusi darah pada anak yang sirkulasi darahnya normal. Jangan menyuntik ke dalam kantung darah.

 Lakukan pencatatan awal tentang suhu badan, frekuensi napas dan denyut nadi anak.

 Jumlah awal darah yang ditransfusikan harus sebanyak 20 ml/kgBB darah utuh, yang diberikan selama 3-4 jam.

Selama transfusi

(3)

 Periksa apakah darah mengalir pada laju yang tepat

 Lihat tanda reaksi transfusi (lihat di bawah), terutama pada 15 menit pertama transfusi

 Catat keadaan umum anak, suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napas setiap 30 menit

 Catat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbagai reaksi yang timbul.

Setelah transfusi

 Nilai kembali anak. Jika diperlukan tambahan darah, jumlah yang sama harus

ditransfusikan dan dosis furosemid (jika diberikan) diulangi kembali. 5. Reaksi yang timbul setelah transfusi

Jika timbul reaksi karena transfusi, pertama periksa label kemasan darah dan identitas pasien. Jika terdapat perbedaan, hentikan transfusi segera dan hubungi bank darah.

a) Reaksi ringan (karena hipersensitivitas ringan) Tanda dan gejala: Ruam kulit yang gatal Tatalaksana:

 Lambatkan transfusi

 Beri klorfenamin 0.1 mg/kgBB IM, jika tersedia

 Teruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi perburukan gejala setelah 30 menit

 Jika gejala menetap, tangani sebagai reaksi hipersensitivitas sedang

(4)

Tanda dan gejala:

 Urtikaria berat

 Kulit kemerahan (flushing)

 Demam > 38°C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)

 Menggigil

 Gelisah

 Peningkatan detak jantung.

Tatalaksana:

 Stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal

 Beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersedia

 Beri bronkodilator, jika terdapat wheezing (lihat halaman 100-102)

 Kirim ke bank darah: perlengkapan bekas transfusi darah, sampel darah dari

 tempat tusukan lain dan sampel urin yang terkumpul dalam waktu 24 jam

 Jika terjadi perbaikan, mulai kembali transfusi secara perlahan dengan

 darah baru dan amati dengan seksama

 Jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 15 menit, tangani sebagai reaksi

(5)

 dan bank darah.

c) Reaksi yang mengancam jiwa (karena hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok septik, kelebihan cairan atau anafilaksis)

Tanda dan gejala:

 demam > 380 C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)

 menggigil

 gelisah

 peningkatan detak jantung

 napas cepat

 urin yang berwarna hitam/gelap (hemoglobinuria)

 perdarahan yang tidak jelas penyebabnya

 bingung

 gangguan kesadaran.

Catatan: pada anak yang tidak sadar, perdarahan yang tidak terkontrol atau syok mungkin merupakan tanda satu-satunya reaksi yang mengancan jiwa.

Tatalaksana

 stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal

(6)

 beri epinefrin 0.01 mg/kgBB (setara dengan 0.1 ml dari 1 dalam larutan 10

000)

 tangani syok

 beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfeniramin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersedia

 beri bronkodilator jika terjadi wheezing

 lapor kepada dokter jaga dan laboratorium sesegera mungkin

 jaga aliran darah ke ginjal dengan memberikan furosemid 1 mg/kgBB IV

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi aset tangible, aset intangible, dan karakteristik kompetitif (competitive characteristic) adalah exploratory factor analysis.Vuolle

Grissik Palembang Semarang Pacific AUSTRALIA Indian Ocean Bangkok Phnom Penh Ban Mabtapud Ho Chi Minh City CAMBODIA VIETNAM THAILAND LAOS Khanon Songkhla Erawan Bangkot Lawit

Untuk menerapkan strategi produksi bersih, maka dalam pemilihan bahan kimia yana akan digunakan pada suatu proses basah tekstil jangan hanya

Dalam Tugas Akhir ini akan dirancang kapal penangkap ikan yang sesuai untuk daerah Bawean dari sisi teknis dan ekonomis.. Perancangan akan dimulai dengan

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala kasih dan karunia dan berkat-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

a) Siswa lebih mudah memahami materi dengan belajar bersama-sama. b) Penerapan yang digunakan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa

Berdasarkan gambar 5 yang didapatkan, maka peran perbankan syariah di dalam transaksi keuangan pengusaha UMKM Binaan Pasar Malam Akbar Kemayoran masih sangat rendah, dari