• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN DAN LEVEL PEMUPUKAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN DAN LEVEL PEMUPUKAN SKRIPSI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN PADA BERBAGAI

TINGKAT NAUNGAN DAN LEVEL PEMUPUKAN

SKRIPSI

Oleh :

MARADONA BARUTU 080306054

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN PADA BERBAGAI

TINGKAT NAUNGAN DAN LEVEL PEMUPUKAN

SKRIPSI

Oleh :

MARADONA BARUTU 080306054/PETERNAKAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Judul : Produktivitas Pastura Campuran pada Berbagai Tingkat Naungan dan Level Pemupukan

Nama : Maradona Barutu

NIM : 080306054

Departemen : Peternakan

Program Studi : Peternakan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Dr. Nevy Diana Hanafi, SPt. MSi Usman Budi, SPt, MSi Ketua Anggota

Mengetahui,

Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, MSi Ketua Program Studi Peternakan

(4)

ABSTRAK

MARADONA BARUTU, 2013: Produktivitas Pastura Campuran pada Berbagai Tingkat Naungan dan Level Pemupukan. Dibimbing oleh NEVY DIANA HANAFI dan USMAN BUDI.

Penelitian ini merupakan langkah untuk mengatasi masalah lahan yang sempit yaitu dengan cara meningkatkan produktivitas hijauan yang lebih berkualitas dengan pengaruh unsur hara pada tanaman dan pengaturan sinar matahari langsung ke tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons pastura campuran pada berbagai tingkat naungan dan pemupukan terhadap produksi hijauan (bahan kering), kandungan nutrisi, komposisi botani, dan kapasitas tampung. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan petak-petak terbagi (Split-split Plot), dimana sebagai petak utama adalah naungan (tanpa naungan, naungan dengan kerapatan 1,7mm dan naungan dengan kerapatan 0,2mm), anak petak adalah level pemupukan (T0 : tanpa pemupukan, dan T1: 100kg Urea + 50kg SP-36 + 50kg KCl per hektar), dan anak-anak petak yaitu pastura yang terdiri dari (P0: Arachis glabrata + Calopogonium muconoides + Centrocema pubescens. P1: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Arachis glabrata, P2: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Calopogonium muconoides dan P3: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Centrocema pubescens).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan kering dan kapasitas tampung pastura tidak berpengaruh berbeda nyata pada tingkat naungan dan level pemupukan. Hasil bahan kering paling tinggi terdapat pada N2T1P1 yaitu sebesar 17.065,60kg/ha/tahun. Sedangkan pada kandungan protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar berpengaruh berbeda nyata. Kandungan protein kasar, serat kasar, lemak kasar masing-masing paling tinggi terdapat pada perlakuan N2T1P1, N0T0P2, N2T1P1 yaitu 19,51%, 42,49%, dan 4,07%. Rataan kapasitas tampung yang paling tinggi terdapat pada N2T1P1 yaitu 3,82ST/Ha/Tahun. Dapat disimpulkan bahwa hijauan yang baik dapat dikembangkan adalah Brachiaria humidicola.

(5)

ABSTRACK

MARADONA BARUTU, 2013: Productivity Pasture Mixture at Different Levels of Shade and Levels of Fertilization. Supervised by NEVY DIANA HANAFI and USMAN BUDI.

The research is a step to address the narrow land productivity by fostering higher quality forage to the influence of nutrients on the plants and the sun setting directly into the plant. The purpose of this study was to determine the response of pasture mixtures at various levels of shade and fertilization on forage production (dry matter), nutrition, botanical composition, and capacities. The method used is the design of plots divided (Split-split plot), where the main plot is the shade (without shade, shade by shade density of 1.7 mm and 0.2 mm density), is the subplot level of fertilization (T0: without fertilization, and T1: 100kg Urea + 50kg SP-36 + 50kg KCl per hectare), and the kids are pasture plots consisting of (P0: Arachis glabrata + Calopogonium muconoides + Centrocema pubescens. P1: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Arachis glabrata, P2: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Calopogonium muconoides and P3: Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Centrocema pubescens).

The results showed that the dry matter and a capacity of pastures are not significantly different effect on the level of shade and fertilizer levels. Highest dry matter results found in N2T1P1 is equal 17065.60 kg / ha / year. While the content of crude protein, crude fiber, and crude fat were significantly different effect. The content of crude protein, crude fiber, crude fat each treatment is highest in N2T1P1, N0T0P2, N2T1P1 ie 19.51%, 42.49%, and 4.07%. The average of the highest capacities on N2T1P1 which contained 3.82 ST / ha / year. It can be concluded that forage can be developed is Brachiaria humidicola.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuhan

Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Produktivitas Pastura Campuran pada

Berbagai Tingkat Naungan dan Level Pemupukan”

Pada kesempatatan ini penulis menghantarkan pernyataan terimakasih

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah membesarkan dan mendidik

penulis selama ini. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada ibu

Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt, M.Si dan bapak Usman Budi, S.Pt, M.Si selaku

ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan memberikan

masukan dan arahan berharga kepada penulis dari mulai menetapkan judul,

melakukan penelitian sampai pada ujian akhir.

Disamping itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua staf

pengajar dan pegawai di program studi Peternakan Departemen Peternakan, serta

semua rekan mahasiswa yang tak dapat disebut satupun disini yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pusuk 1 Kec. Parlilitan Kabupaten Humbang

Hasundutan, pada tanggal 26 Februari 1989 dari ayah Rusman Barutu dan Ibu

Rusmiati Siringo-ringo. Penulis merupakan putra ke tiga dari empat bersaudara.

Tahun 2008 penulis lulus dari SMU Methodist 1, Medan. Pada tahun yang

sama masuk Fakultas Pertanian melalui ujian tertulis SMPTN. Penulis memilih

program studi Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulisan aktif sebagai Anggota Himpunan

Mahasiswa Peternakan, dan juga aktif dalam Organisasi IMAKRIP.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kec. Parlilitan,

(8)

DAFTAR ISI

Potensi Padang Penggembalaan ... 4

Potensi Sumber Daya Lahan Perkebunan Kelapa Sawit ... 5

Deskripsi Tanaman Rumput dan Legum ... 6

Pengaruh Naungan Terhadap Vegetasi ... 12

Pengaruh Pupuk Terhadap Vegetasi ... 17

Kapasitas Tampung Ternak ... 20

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat ... 22

Bahan dan Alat ... 22

Metode Penelitian ... 23

Prosedur Pelaksanaan ... 25

Pengolahan Lahan ... 25

Persiapan Bahan tanam Rumput dan Leguiminosa ... 25

Pembuatan Naungan ... 25

Penanaman ... 25

(9)

Pengambilan Data Pengamatan ... 26

Paremeter Penelitian ... 26

Produksi Bahan Kering ... 26

Produksi Nutrien Pastura ... 26

Komposisi Botani ... 26

Daya Tampung ... 27

HASIL DAN PEMBAHASAN Bahan Kering ... 28

Kandungan Nutrisi ... 30

Protein Kasar ... 31

Serat Kasar ... 36

Lemak Kasar ... 41

Komposisi Botani ... 46

Kapasitas Tampung ... 54

KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(10)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Hasil bahan kering (g/m2/bulan) dari beberapa transmisi cahaya dari

tanaman rumput–leguminosa ... 17

2.Rataan produksi bahan kering selama penelitian (g/petak) ... 28

3. Rataan pengaruh pemupukan terhadap produksi bahan kering (g/petak) ... 28

4. Rataan protein kasar pada analisa kandungan nutrisi (%/petak) ... 31

5. Rataan pengaruh pemupukan terhadap kandungan protein (%/petak) ... 31

6. Rataan serat kasar pada analisa kandungan nutrisi (%/petak) ... 36

7. Rataan pengaruh pemupukan terhadap kandungan serat kasar (%/petak) ... 37

8. Rataan kandungan lemak kasar selama penelitian (%/petak) ... 42

9. Rataan pengaruh pemupukan terhadap kandungan lemak kasar (%/petak) ... 42

10. Rataan kapasitas tampung selama penelitian (ST/ha/tahun) ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

1. Dampak positif dan negatif terhadap hijauan pakan pakan ... 14

2. Adaptasi tanaman yang menghindar terhadap kekurangan cahaya ... 15

3. Grafik rataan protein kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pemupukan ... 33

4. Grafik rataan protein kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pastura ... 34

5. Grafik rataan protein kasar pada pengaruh interaksi pemupukan dan pastura ... 35

6. Diagaram batang rataan protein kasar pada pengaruh interaksi naungan, pemupukan dan pastura ... 36

7. Grafik rataan serat kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pemupukan ... 38

8. Grafik rataan serat kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pastura ... 39

9. Grafik rataan serat kasar pada pengaruh interaksi pemupukan dan pastura ... 40

10. Diagaram batang rataan serat kasar pada pengaruh interaksi naungan, pemupukan dan pastura ... 41

11. Grafik rataan lemak kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pemupukan ... 43

12. Grafik rataan lemak kasar pada pengaruh interaksi naungan dan pastura ... 44

13. Grafik rataan lemak kasar pada pengaruh interaksi pemupukan dan pastura ... 45

14. Diagaram batang rataan lemak kasar pada pengaruh interaksi naungan, pemupukan dan pastura ... 46

15. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P0 pada pemupukan T0 ... 47

16. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P0 pada pemupukan T1 ... 47

17. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P1 pada pemupukan T0 ... 48

18. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P1 pada pemupukan T1 ... 49

(12)

20. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P2 pada pemupukan T1 ... 50

21. Diagram rataan komposisi botani berdasarkan P3 pada pemupukan T0 ... 51

Referensi

Dokumen terkait

leap forward (kemajuan luar biasa) di sektor jasa. Salah satu jasa yang semakin dibutuhkan masyarakat dewasa ini ialah jasa asuransi. Kebutuhan akan jasa

There were three sources of data used in this research, namely documentation of curriculum 2013 of SMA Negeri 1 Bengkayang, interview and direct-observation

2 Saba, dikarenakan kondisi rumah yang tidak kondusif sebab adanya anggota keluarga (adik kandung Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat mental yang dianggap

Kelompok perlakuan IV diberi suspensi daging kepiting cangkang keras 1 ml/30 g BB selama 3 hari, dimana setelah 3 hari perlakuan dilakukan pengukuran kadar

Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang disertai dokumen yang lengkap.. Setiap bukti kas

From the observations is obtained that the greater the amount of flour is added to the water levels and the ratio of Aloe vera mask powder and raw Aloe vera gel required is

Segenap Dosen Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus.. yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan Merek