• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN - Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN - Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2 .1. LIPID

Lipid adalah sturktural pembentuk sel, yang berfungsi sebagai

komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh sekitar

80% dari kolesterol diproduksi oleh liver dan selebihnya didapat dari

makanan yang kaya akan kandungan kolesterol seperti daging, telur

dan produk berbahan dasar susu. bila jumlahnya berlebihan, dapat

menumpuk dan mengendap pada dinding pembuluh darah dan

mengeras menjadi plak.(28)

Di dalam tubuh kita ditemukan tiga jenis lipid yaitu kolestrol,

trigliserida, dan fosfolipid oleh karena itu sifat lipid yang susah larut

dalam air, maka perlu dibuat bentuk yang terlarut , untuk itu

dibutuhkan suatu zat terlarut yaitu suatu protein yang dikenal

dengan nama apolipoprptein atau apoprotein. Senyawa lipid dengan

apoprotein ini dikenal dengan nama lipoprotein.(29)

Lipoprotein plasma yang mengandung apolipoprotein (apo) B

100 telah diidentifikasi sebagai kenderaan yang menstransport

kolestrol ke dalam dinding arteri. lipoprotein berdensitas rendah

(LDL), berdensitas menenggah (IDL), berdensitas sangat rendah

(VLDL) dan lipoprotein Lp (a) ( 29 ). Setiap jenis lipoprotein memiliki

(2)

mengandung Apo B 100, sedangkan Apo B 48 di temukan pada

kilomikron, .Apo A1, Apo A2, dan Apo A3 Lditemukan terutama pada

lipoprotein HDL dan kilomikron dan lipo protein ini terdiri atas

kolestrol (bebas atau ester), trigliserida, fosfolipid dan apoprotein.

Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein (30) )

Gambar 2.1. Lipoprotein (31)

Dengan mengunakan ultrasentrifugasi, pada manusia dapat

dibedakan enam jenis lipoprotein yaitu high-density lipoprotein (HDL),

Low density lipoprotein (LDL), Intermediate –density lipoprotein

(IDL), Very low density lipoprotein (VLDL), lipoprotein lp (a) ,

kilomikron.(32 ), LDL adalah lipoprotein utama pengangkut kolestrol

dalam darah yang terlibat dalam proses terjadinya penyakit jantung

koroner. Oksidasi LDL ( ox-LDL ) memainkan peranan penting pada

(3)

melalui reseptor scavenger pada makrofag menyebabkan

terbentuknya sel busa ( foam cell ). Penimbunan sel busa ini di ruang

subendotel pembuluh darah merupakan bukti paling awal adanya

pertumbuhan plak aterosklerotik yang dikenal sebagai fatty

steak.(5,6,33) Pada penelitian Framingham mendapatkan bahwa LDL

kolestrol merupakan suatu komponen yang aterogenik mempunyai

dampak klinis pada penyakit kardiovaskuler. (3,34 )

Proses yang menyebabkan oksidasi LDL melibatkan radikal

superoksida, oksida nitrat, hidrogen peroksida, dan oksidan lain. Anti

oksidan misal nya Vitamin E, asam askorbat ( Vitamin C ),

karotenoid, dan mungkin berperan melindungi LDL dari oksidasi.

(35)Setiap partikel LDL mengandung sekitar 1500 melekul kolestrol

ester dalam inti berminyak. Inti ini di kelilingi oleh mantel

mengandung kolestrol 500 melekul, 800 melekul fosfolipid, dan satu

melekul apoprotein B 100. (36)

2.1.1. Metabolisme Lipoprotein

Metabolisme lipoprotein terdiri tiga jalur yaitu jalur

metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur

reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama

berhubungan dengan metabolisme LDL dan trigliserid,

sedang jalur reverse cholesterol transport khusus mengenai

(4)

2.1.2. Jalur Metabolisme Eksogen

Yaitu Lemak yang terdapat didalam makanan yang kita

makan dan juga lemak yang dihasilkan dihati. Lemak yang

terdapat dalam makanan terdiri atas trigliserida dan kolesterol.

Lemak yang terdapat dari hati yang diekskresikan bersama

empedu ke usus halus. (38)

2.1.3. Jalur Metabolisme Endogen

Di hati mensintesis Trigliserida dan kolesterol dan

disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL.

Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah

apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi,trigliserid dalam VLDL

akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL),

dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami

hidrolisis dan berubh menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL,

dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati

dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal,

testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk LDL.

Sebagian lagi dari LDL akan mengalami oksidasi dan

ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan

teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung

(5)

2.1.4. Jalur Reverse Cholester Transfort

Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali

ke hepar. HDL merupakan lipoprotein yang berperan pada

jalur ini.(38)

2 .2. Penyakit Jantung Koroner ( PJK )

Penyakit jantung koroner ( stenosis ≥ 70%) adalah penyakit jantung yang disebabkan kan oleh ada nya aterosklerosis pada

pembuluh darah jantung sehingga mengakibatkan penyempitan dan

penyumbatan pada pembuluh darah jantung, hal ini dapat

mengakibatkan terganggu nya aliran darah menuju jantung, dan bila

terjadi terus menerus dapat mengakibatkan kan jantung mengalami

iskemia dan sampai infark, (10,11,40.) kejadian inilah yang disebut

dengan serangan jantung, yang ditandai dengan ada nya rasa nyeri

pada dada, seperti tertekan benda berat , rasa tercekik, atau rasa

terbakar didada, rasa nyeri dirasakan dibelakang tulang dada di

sebelah kiri, dan menyebar keseluruh dada. Sebagian kasus disertai

mual. muntah sesak nafas dan berkeringat.(41)

Penyakit Jantung Koroner tidak hanya menyerang laki-laki saja,

wanita juga beresiko terkena Penyakit Jantung Koroner meskipun

kasusnya tidak sebesar pada laki-laki. Pada orang yang berumur 65

tahun ke atas, ditemukan 20 % PJK pada laki-laki dan 12 % pada

(6)

Di Indonesia penyakit jantung juga cenderung meningkat

sebagai penyebab kematian. Data survei kesehatan rumah tangga

(SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini

meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian.(1).

menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 60 % dari seluruh

penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit Jantung

Koroner (PJK), dengan manifestasi klinik terdiri dari penyakit

jantung iskemik yang asimptomatis , angina pektoris stabil, sindroma

koroner akut ( angina pektoris tidak stabil, infark miokard non ST

elevasi dan infark miokard akut ST elevasi) dan kematian mendadak

karena jantung (19,20)

Faktor resiko yang berhubungan erat dengan terjadinya PJK

adalah Diabetes melitus, hipertensi dan merokok, kurang berolah

raga, stres, diet, tinggi lemak jenuh, diet rendah antioksidan dan

obesitas.(43). Framingham Heart Study Prediction Score Sheets

dengan mengukur faktor risiko PJK pada laki-laki dan wanita (42),

berdasarkan usia, kadar kolesterol darah ( HDL dan LDL ), tekanan

darah kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes mellitus.

Untuk mendiagnosa PJK ditegakkan dengan serangkaian

pemeriksaan fisik, pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan

pemeriksaan laboratorium petanda jantung, treadmill serta

pemeriksaan dengan kateterisasi jantung (angiografi), Kateterisasi

(7)

internasional sebagai teknik terbaik dan terakurat untuk mendeteksi

adanya sumbatan di pembuluh darah jantung. Pemeriksaan ini dapat

memberikan informasi tentang lokasi lesi, derajat obstruksi ada

tidaknya sirkulasi kolateral serta derajat penyempitan atau oklusi

arteri koroner pada penderita PJK..(43,44). Ada nya stenosis pada

PJK bila di jumpai derajad stenosis sama atau lebih dari 70 %

,minimal pada satu ateri koroner pada pemeriksaan Angiografi

jantung ( kateterisasi jantung ) . Pada studi konsekutif yang dilakukan

oleh Trianti M, dkk, tahun 2010. Didapatkan hubungan antara faktor

risiko penyakit kardiovaskular dengan lokasi lesi aterosklerosis pada

arteri koronaria. (18)

2.3. PATOGENESIS ATEROSKLEROSIS.

Aterosklerosis penyebab utama morbiditas dan mortalitas di

masyarakat yang sedang berkembang oleh karena adanya

perubahan gaya hidup dan diet yang tidak sehat ( asupan lemak

jenuh yang meningkat ), sehingga terjadi nya dislipidemia. Secara

normal LDL kolesterol dapat masuk dan keluar dari intima , bila

Kadar LDL tinggi didalam darah dia akan teperangkap menembus

endotel masuk ke tunika intima, hal ini terjadi saat jumlah anti

oksidan terbatas dan akan mengakibatkan terjadi oksidasi LDL yang

dapat ditangkap oleh makrofag melalui reseptor scavenger pada

(8)

penimbunan sel busa diruang subendotel pembuluh darah yang

merupakan awal terbentuk nya aterosklerosis (5,45,46)

2.3.1. TAHAPAN ATEROSKLEROSIS

Aterosklerosis terjadi melalui sejumlah tahapan,

masing-masing tahap memerlukan waktu untuk mencapai tahapan

berikutnya.

A. Tahap awal (dini )

Pada tahap paling awal ini, secara makroskopik, belum terlihat

perubahan pada dinding sel arteri, tetapi secara mikroskopik

pada sub intima ditemukan sekelompok sel yang dalam

sitoplasmanya terlihat gelembung-gelembung mirip busa

sabun, karenanya disebut sel busa (foam cell). Sel busa ini

berasal dari makrofag dan gelombang mirip busa tersebut

berisi ester kolesterol.(33 )

B. Tahap pembentukan fatty streak

Pembentukan fatty streak terjadi karna ada nya penumpukan

(9)

C. Tahap pembentukan ateroma.

Secara makroskopis terlihat yang menonjol ke dalam lumen.

(33). Di sini dijumpai ada nya sel busa,tumpukan lemak ekstra

sel dan didalam sub intima juga dijumpai limfosit, sel-sel otot

polos dan serat plaque (bercak berserat). Walaupun dalam

keadaan terdesak, sel-sel endothelium masih terlihat utuh.

D. Tahap lesi lanjut.

Pada tahap ini terjadi nekrosis endothelium yang memicu

terjadinya thrombus.(33 ).

Gambar 2.2. Pembentukan Aterosklerosis (33,73)

 1,2. LDL masuk ke sub-endotelium dan dioksidasi oleh

makrofag dan sel otot polos

 3,4. Pengeluaran growth factor dan sitokin untuk

(10)

 6,7,8. Penumpukan sel dan proliferasi sel otot polos

menghasilkan pertumbuhan plak

2.3.2. Faktor resiko Aterosklerosis

Terbentuk nya aterosklerosis dapat di pengaruhi

beberapa faktor antara lain: Yang tidak dapat di modifikasi

( umur.riwayat keluarga,jenis kelamin ) dan ada yang dapat

dimodifikasi antara lain :(47)

1. Tekanan darah

Tekanan darah yang tinggi ( Hipertensi ) merupakan faktor

resiko yang penting pada usia diatas 45 tahun. Penyakit

jantung iskemik 5 kali lebih sering pada individu di mana

tekanan darah > 160/95 mmHg dari pada normo tensi (< 140 /

90 mmhg )(30,31,32) .Penyebab kerusakan vaskular dapat melalui

akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ atau

karena efek tidak langsung antara lain adanya angiotensin

(11)

Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah

Sumber : The Sevent Report of the Commite on Prevention Evaluation and Treatment of high Blood Pressure (48)

2. Merokok

Orang yang merokok > 10 batang / hari mempunyai resiko 3

kali l ebih besar. Hubungan rokok dan aterosklerosis dikaitkan

dengan adanya faktor karbon monooksida yang menyebabkan

injuri sel endotel (51,52,51)

3. Diabetes melitus

Semua penderita diabetes melitus > 10 tahun mempunyai

aterosklerosis signifikan. ( 51,52)

4. HDL yang rendah

Nilai HDL kolestrol < 35 mg / dl . HDL yang rendah umumnya

terjadi pada perokok , DM , orang inaktif yang tidak teratur

(12)

2.4. DISLIPIDEMIA

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai

dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma

yaitu kenaikan kdar kolestrol total, kolestrol LDL, trigliserida, serta

penurunan kadar kolestrol HDL (37.54,55,56)

1. Kolesterol

Kolestrol merupakan komponen penting dalam dinding sel dan

sebagai precursor asam empedu dan hormon steroid. Keberadaan

dalam pembuluh darah pada kadar tinggi akan cenderung membuat

endapan / kristal / lempengan yang akan mempersempit atau

menyumbat pembuluh darah

2.Trigliserida

Merupakan senyawa yang terdiri dari 3 melekul asam lemak

yang teresasi menyadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan

disimpan dalam bentuk lemak hewani. Dalam serum dibawa oleh

lipoprotein, merupakan penyebab utama penyakit arteri .Peningkatan

Trigliserida biasanya diikuti oleh peningkatan VLDL (very low density

lipoprotein ). Pada peristiwa hidrolisis lemak-lemak ini akan masuk

(13)

3. HDL ( High Density Lipoprotein )

Merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein

,kombinasi lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi,

sedikit trigliserida dan fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan

terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik yang

membantu mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah.

Kolestrol HDL berperan dalam transport balik kolestrol dari jaringan

menuju hepar untuk diekskresi. Lingkaran kejadian ini menegaskan

bahwa peningkatan kolestrol HDL berhubungan dengan

pengurangan resiko penyakit Jantung Koroner pada

manusia.sebagai faktor protektif fisiologis atau faktor anti aterogenik

(37.54,55,56)

4.LDL ( Low Density Lipoprotein )

Adalah Lipoprotein dalam plasma yang mengandung sedikit

trigliserida , fosfolipid sedang , protein sedang dan kolestrol tinggi.

Secara lansung kadar kolestrol LDL plasma berhubungan dengan

resiko penyakit ateri koroner ,potensi aterogenik sangat tinggi

(14)

Tabel 2.2. Klasifikasi total kolesterol, LDL kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida menurut NCEP ATP III (mg/dl)(37)

Profil Lipid mg/dl

Total kolesterol

2.5. Pemeriksaan Stenosis

Untuk melihat ada stenosis pada penderita PJK di lakukanlah

pemeriksaan dengan angiografi koroner (kateterisasi jantung) yang

dapat memberikan informasi tentang lokasi lesi, ada atau tidaknya

sirkulasi kolateral serta derajat penyempitan atau oklusi arteri koroner

pada penderita PJK.(57,58) Kateterisasi jantung (angiografi) ini

merupakan teknik yang diakui dunia internasional sebagai teknik

terbaik dan terakurat untuk mendeteksi adanya sumbatan di pembuluh

darah jantung. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi tentang

(15)

derajat penyempitan atau oklusi arteri koroner pada penderita PJK..(43,)

. Ada nya stenosis pada PJK bila di jumpai derajad stenosis sama

atau lebih dari 70 % ,minimal pada satu ateri koroner (57).Saat ini

tindakan Revaskularisasi di RS. H. Adam Malik ,sejak tahun 2003

sampai sekarang telah melakukan tindakan anggiografi kroner dan

tindakan PCI , pemasangan stent. sudah rutin dikerjakan.

Kateter dimasukkan ke ventrikel kiri dan arteri koronaria kiri dan

kanan, kemudian dimasukkan zat kontras media. Zat kontras yang

terlihat melalui sinar X diinjeksikan melalui ujung kateter pada aliran

darah. Zat kontras itu memungkinkan dokter dapat mempelajari aliran

darah yang melewati pembuluh darah dan jantung. Penderita diminta

berpuasa 6 hingga 8 jam sebelum prosedur dijalankan. Lesi yang

sering tampak pada angiogram koroner adalah stenosis atau qoklusi

oleh ateroma yang bervariasi derajat luas dan beratnya, dengan

kemungkinan adanya sirkulasi kolateral. Lokasi, morfologi dan

beratnya lesi stenosis dapat dianalisis dengan lebih rinci, dan dapat

memberikan informasi penting untuk rencana tindakan

selanjutnya.(58,59)

Jika ditemukan sumbatan, tindakan lain yang dinamakan

angioplasty dapat dilakukan untuk memulihkan aliran darah pada

arteri tersebut. Kadang-kadang akan ditempatkan stent (pipa kecil

yang berpori) dalam arteri untuk menjaga agar arteri tetap

(16)

persentasi pengurangan diameter relatif terhadap segmen normal

yang berdekatan. (61,62)

Gb.2.3. Stenosis arteri koronaria dengan angiografi koroner (dikutip sesuai asli, Dokumentasi Catlab

RSUP H.Adam Malik Medan) (63

2.6. Simvastatin

Banyak cara menurunkan kadar kolesterol darah, antara lain

mengunakan obat-obatan seperti simvastatin dan turunannya yang

cukup efektif menurunkan kadar kolesterol total dan LDL,(64), dengan

cara menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl koenzim A (HMG-CoA)

reduktase Obat golongan ini memblok secara parsial reaksi konversi

3‐hidroksi3metilglutaril koenzim A menjadi asam mevalonat. Reaksi

ini merupakan salah satu tahap yang penting pada proses

pembentukan kolesterol dalam sel di hati. Penghambatan proses ini

mengakibatkan kadar kolesterol turun dengan cepat, yaitu ketika

pasien mulai dan tetap kontinyu menggunakan ,sehingga dapat

(17)

penyakit jantung, dan prosedur revaskularisasi dan dapat diberikan

pada pasien wanita ,pasien lanjut usia dan pasien diabetes. Secara

umum durasi kerja simvastatin singkat disarankan digunakan pada

malam hari sesuai dengan kerja hati yang juga maksimal saat itu

memproduksi kolesterol. (65,66,67)

Sebagai standar minimum, statin diresepkan untuk pasien jantung

dengan kolesterol > 5mmol/L atau LDL>3mmol/L.. Menurut NCEP

(2001) menyatakan bahwa pasien yang memiliki lebih dari 2 faktor

resiko penyakit jantung koroner (PJK) seperti: umur (pria ≥ 45tahun, wanita ≥ 55 tahun), merokok, HDL < 40 mg//dl, hipertensi (TD ≥ 140/90 atau dalam terapi antihipertensi) dan mempunyai riwayat

penyakit jantung koroner dini dalam keluarga, dapat memulai terapi

farmakologi untuk dislipidemia bila kadar LDL ≥ 160 mg/dl dengan

target kadar LDL yang akan dicapai sebesar < 130 mg/dl(68), mayoritas

data mendukung pemberian simvastatin dapat diberikan 20 mg/ hari

.Pemantauan penggunaan statin, yaitu pada 1‐bulan, 3 bulan dan 6

bulan setelah terapi statin dimulai dan di lakukan pengukuran profil

lipid, kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida(TG) (65,66,67)

Bila kadar kolesterol LDL < 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar

total kolesterol plasma < 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu

dipertimbangkan pengurangan dosis obat simvastatin.(21,22,23,24). . Efek

samping dari simvastatin dapat terjadi tergantung pada dosis obat

(18)

otot, atau kelemahan, kekurangan energi, demam, nyeri di bagian

kanan atas perut, mual, hal ini jarang terjadi dan akan normal

kembali jika dosis statin dapat diturunkan atau dihentikan. (65,66,67)

Gambar 2.4.Cholesterol biosyntesa pathway (67)

Pada Gambar 2.4. Proses sintesis kolesterol terdiri dari antara lain :

1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA

(HMG-CoA).

2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate

3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene,isopentenyl

pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2.

4. IPP diubah menjadi squalene

5. Squalene diubah menjadi kolesterol.

Pada penelitian yang lain HMG – CoA reduktase Inhibitor atau statin

(19)

peradangan atau inflamasi, memperbaiki fungsi endotel , koagulasi dan

(20)

2.7. KERANGKA KONSEP.

Pasien PJK yg telah di lakukan Angiografi

( stenosis >70% )

Anamnese

dan

pemeriksaan fisik

Kriteria Inklusi

LDL Kolesterol

Simvastatin 20 mg selama

1 bulan

Gambar

Gambar  2.1. Lipoprotein (31)
Tabel 2.2. Klasifikasi  total kolesterol, LDL kolesterol, HDL kolesterol
Gambar 2.4.Cholesterol biosyntesa pathway (67)

Referensi

Dokumen terkait

Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner

Pengaruh intake kolesterol dengan penyakit jantung koroner adalah merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di ICU RSD.. Soebandi Jember”

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di ICU RSD.. Soebandi Jember”

Apabila kadar kolesterol tinggi akibat peningkatan metabolisme lemak terutama dari makanan berpotensi meningkatkan kolester- ol dalam darah menyebabkan penyumbatan pada pembuluh

Aktifitas atau olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang memiliki banyak manfaat bagi penderita penyakit jantung koroner, mencegah pembuluh darah mengalami

Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner

Penyakit Jantung Koroner atau penyakit jantung iskemik adalah penyakit jantung yang timbul akibat penyumbatan sebagian atau total dari satu atau lebih pembuluh darah koroner dan