• Tidak ada hasil yang ditemukan

S1-MATEMATIKA I (MATEMATIKA EKONOMI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S1-MATEMATIKA I (MATEMATIKA EKONOMI)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

S1- MATEMATIKA I

BAHAN 6

LIMIT FUNGSI (LIMITS OF FUNCTIONS)

(2)

Bahan 6.1.

LIMIT FUNGSI (LIMITS OF FINCTIONS)

A. BARISAN (SEQUENCES) VS.

LIMIT FUNGSI (LIMITS OF FUNCTIONS) Contoh :

Sequence :

f(n) = 2 + 1/10n → 2,1, 2,01, 2,001, 2,0001, …, 2 + 1/10n

maka :

Limit dari fungsi f(x) = x2,

dimana variabel x bergerak diatas sequence itu menuju 2 atau x→2, sehingga f(x) = x2 menuju 4, yaitu :

4,41, 4,0401, 4,004001, …, {(2 + 1/10n)2 = 4} pada x menjadi 2

untuk x = 2 + 1/10n dengan n→∞

jadi 2 4

2

lim

x x

B. LIMIT FUNGSI (LIMITS OF FUNCTIONS) : DEFINISI & PEMBUKTIANNYA,

1. Definisi

A x

f a x

) (

lim

→ apabila untuk setiap bilangan positif  sekecil apapun, maka dapat diperoleh bilangan positif  (besarnya tergantung

)

sehingga f(x)A  jika 0 < xa < , berarti :

(3)

Jadi x→a (variabel x bergerak menuju dan hanya dekat ke titik atau angka a di atas sequence), maka fungsi f(x) menuju dan hanya dekat ke nilai atau angka A.

2. Pembuktian Definisi Limit Fungsi

Contoh :

2

2 0

2

)

( 

x jikajikaxx x

f sehingga jika x→2, maka f(x) →4, jadi

4

2

2

lim

x x

Bukti

Pilih 1, maka

0 < xa <  menjadi 0 < x2 < 1 yang berarti 1< x < 3 untuk x

≠ 2

Karena 2 4 ( 2)( 2) 2 2

     

x x x x

x x25.

Dengan pilih 1 atau /5 atau mana yang terkecil, sehingga

f(x)A  menjadi x2 4 

jika 0 < x2 < (=1), jadi

terbukti.

Misal, ingin x2 4 

(=0,05), jadi = 5 = 0,01, jadi jika

0 < x2 <(=0,01), maka 1,99 < x < 2,01 (x ≠ 2), sehingga

3,9601 < x2 < 4,0401 atau ─ 0,0399 < x2 ─ 4 < 0,0401

berarti |x2 ─ 4| < 0,05 dimana (x2 ≠ 4)

Misal, ingin x2 4 

(=6) dan pilih 1, juga terbukti, coba!

3. Limit Fungsi Unik

Pada f x A

a x

) (

lim

, variable x menuju titik atau angka a bisa dari kiri atau x→a─, atau dari kanan yaitu x→a+, sehingga

lim

f(x) A1

a x

 

 (left hand limit) dan

2

) (

lim

f x A a

x

 

 (right hand

limit)

Maka f x A

a x

) (

lim

(unik atau hanya satu-satunya) hanya apabila benar2 (if and only if)

{

lim

f(x) A1

a x

 

 } = {

2

) (

lim

f x A a

x

 

(4)

Bukti :

Untuk 0, maka bisa diperoleh 0, sehingga 2

/ )

(xA1 

f jika 0 < xa < dan f(x)A2 /2 jika 0 < xa <

2 1 A

A  = A1 f(x) f(x)A2 < A1 f(x) + f(x)A2 </2/2

Karena  sangat kecil dan bahkan menjadi 0, maka A1=A2, jadi terbukti.

4. Infinity

 Infinite limits

 

) (

lim

f x a

x (infinite) :

apabila untuk bilangan positif M (apapun besarnya), terdapat bilangan positif  sehingga f(x) M jika 0 < xa < .

Juga, 

) (

lim

f x a

x (infinite) :

apabila untuk bilangan positif M (apapun besarnya), terdapat bilangan positif  sehingga f(x) M jika 0 < xa <  .

Juga berlaku untuk notasi dengan x→a+ dan x→a.

 x→∞

f x A

x

 

) (

lim

→ apabila untuk setiap bilangan positif  sekecil apapun, maka dapat diperoleh bilangan positif 

(besarnya tergantung ) sehingga f(x)A 

jika x > M → bandingkan dengan definisi di

atas.

 

 

) (

lim

f x

x (infinite) :

apabila untuk bilangan positif M (apapun besarnya), terdapat bilangan positif P sehingga f(x) M jika x > P.

5. Teori Limit Fungsi

Dengan f x A

a x

) (

lim

dan f x B

a x

) (

lim

1). f x A

a x

) (

(5)

2). k f x k A a x . ) ( .

lim

  3).   n a x x f( )

lim

n

lim

f(x)

a

x =

n A → (bilangan riil)

4).  

) ( ) (

lim

f x g x

a x   ) (

lim

f x a x   ) (

lim

g x a

x A  B

5).   ) ( . ) (

lim

f x g x

a x

) (

lim

f x a

x .

) (

lim

g x a

x A . B

6). 0 ) ( lim ) ( lim ) ( ) (

lim

  

   B dan B A x g x f x g x f a x a x a x Catatan :

Konsep dari limit (the concept of limit) → Lihat C&W (Book 1) Ch. 6 hal. 129-135).

Teori limit (limit theorems) → Lihat C&W (Book 1) Ch.6 hal. 139-141). 6. Contoh

1). 

  x x x 1

lim

1

2). 

  2 1 1 1

lim

x x

3).  

  ) 5 ( 2

lim

x x

4).  

  ) 2 ( 2

lim

x x

5).

 

 

2

2 1 1 1 1

lim

    x x x

x (buktikan dan bandingkan dengan contoh di atas)

6).

lim

( 2 5)(2 2)7

 

x x

x (bandingkan dengan contoh di atas)

(6)

e x x          1 1

lim dan

x

x e

x     / 1 0 1

lim

lim

1 1

0    x ex x  1 ln 1

lim

1  

x

x

x 7. Soal Latihan

1). 8

1

3 6

2 4 3 2

1

lim



     x x x x x

2). 

 

4 1 ( 1)

1

lim

x

x Mm

3).     , 3

3 0 3 3 ) ( x x x x x f

a). Cari

lim

( )

3 x f x 

b). Cari

lim

( )

3 x f x 

c). Cari

lim

( )

3 x f x

4). 2 412 71

1

lim

 

x x

x x 5). 6 5 3 4 3 3 2

lim

     x x x 6). 0 1 4 2 3 2

lim

      x x x x

7). 

  1 2 3 3 1

(7)

Bahan 6.2.

KONTINUITAS FUNGSI

(FUNCTION CONTINUITY OR

CONTINUOUS FUNCTIONS)

1. Tiga syarat untuk fungsi kontinyu (continuous functions)

Fungsi f(x) dinyatakan kontinyu pada titik atau angka x = x0, apabila 3

syarat dipenuhi :

1). f(x) pada x = x0, atau f(x0), diperoleh (defined).

2).

lim

( ) ( )

0

diperoleh angka

x f x x

3).

lim

( ) ( 0)

0

x f x f x x

 Fungsi dinyatakan continuous pada suatu interval (open or closed), apabila continuous di setiap titik pada suatu interval.

 f(x) = x2 + 1 continuous pada x = 2 karena

) 2 ( )

( 0

lim

0

 

x f x f x

x = 5 → tiga syarat di atas dipenuhi.

 f(x) = 4 x2

 tidak continuous pada x = 3 karena f(x=3) = 5 1

 adalah angka imaginer → tiga syarat di atas tidak dipenuhi.

(8)

 Maka f(x) = x + 1 (serta semua fungsi polynomial pada x, juga demikian untuk fungsi rasional sepanjang fungsi pada penyebut tidak nol) adalah continuous function.

 Hanya di atas an open interval a < x < b pada domain fungsinya, karena :

lim

f(x) f(a)

a x

 dan

) ( ) (

lim

f x f b

b x

Sedangkan dua limit itu tidak diperoleh apabila di atas a closed interval a ≤ x ≤ b.

 Kanan dan kiri kontinuitas (right and left hand continuity)

Apabila f(x) terdefinisi (is defined) hanya pada interval x ≥ x0,

maka f(x) continuous (on the right) pada x = x0, jika :

lim

( ) ( 0)

0

x f x f

x x

 yaitu f(x0

+) = f(x 0)

Apabila f(x) terdefinisi (is defined) hanya pada interval x ≤ x0,

maka f(x) continuous (on the left) pada x = x0, jika :

lim

( ) ( 0)

0

x f x f

x x

 yaitu f(x0

) = f(x 0)

2. Contoh Continuous Functions dan Discontinuous Functions

1).

2

2 0

2

)

( 

x jikajikaxx x

f sehingga jika x→2, maka f(x) →4, jadi

4

2

2

lim

x x

Jadi f(x) continuousselain pada x = 2. Tapi f(x) = x2 untuk semua x, maka 2 4

2

lim

x

x , jadi continuous

pada semua titik termasuk x =2.

f(x) 2). f(x) = x12

discontinuous pada x = 2 0 2 x karena f(2) dan

lim

( )

2 x f

x

(9)

infinite discontinuous. 3). f(x) = 2 24

 

x

x f(x)

4 ○ discontinuous pada x =2

karena terdapat lubang (a hole) sehingga f(2) tidak diperoleh (defined) yaitu 0/0, walaupun

lim

( ) 4

2

x f

x (defined). 0 2 x

Discontinuity dimaksud dapat dihilangkan (removable) dengan meredefinisi fungsi menjadi :

f(x) = 2 24

 

x

x ; x ≠ 2

Catatan grafik atau kurva f(x) = 2 24

 

x

x dan g(x) = x + 2 sama,

Kecuali pada fungsi rasional itu terdapat lubang ( a hole).

Catatan :

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari dapat tidaknya suatu variabel diamati atau diukur, maka variabel dapat dikelompokan menjadi dua (Solimun, 2002: 57), yaitu: 1) unobservable atau

Pada tahap invitasi, peserta didik selalu terlihat antusias saat menjawab pertanyaan yang diajukan guru sehingga kelas menjadi ribut dan tidak kondusif. Oleh

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah – Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

Hasil penyebaran kuesioner kepada responden di SMK Al-Wahyu terhadap ualitas layanan Sistem informasi dan Teknologi Informasi dari E-Learning yang akan diterapkan,

Keikutsertaan dan keterlibatan DPD dalam penyusunan Prolegnas merupakan konsekuensi dari norma Pasal 22D ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “Dewan Perwakilan Daerah

Hasil iterasi selesai apabila prediksi lalu lintas rencana relatif sama dengan (sedikit di bawah) kemampuan kontruksi perkerasan rencana yang diinterpretasikan

Panjang antrian pada Jalan Imam Bonjol arah Selatan perlu ditinjau karena Jalan Imam Bonjol merupakan jalan Nasional dan banyak kendaraan berat, angkutan umum dan

Dian Yuliartha Lestari, Sp.PA., selaku pembimbing 2, atas kesabaran, kebaikan hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing penulis hingga dapat