HENDRA WIJAYANTO
PENEGAKAN HUKUM
DALAM PENGELOLAAN
ALAMI
* Gunung Meletus
* Angin topan
* Gempa bumi
* Tanah Longsor
* Banjir
BUATAN
* Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). * Perburuan liar
* Merusak hutan bakau.
* Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. * Pembuangan sampah di sembarang tempat. * Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan 2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan 3. Permasalahan Lingkungan Buatan
4. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih
lemah
5. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya
Alam (hutan, tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya pesisir dan laut)
6. Terjadinya bencana alam 7. Pencemaran lingkungan
UUD 1945 pasal 33 ayat 4
”Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efi siensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan dan kesatuan ekonomi nasional”.
UU Nomor 32 Tahun 2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara selaras sesuai dengan perkembangan lingkungan global.
2. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban sama dalam pengelolaan lingkungan
PENEGAKAN HUKUM
PROGRESIF
HUKUM
Hukum adalah untuk rakyat
Hukum mengutamakan kepentingan
rakyat
Hukum bertugas melayani manusia
bukan sebaliknya
Bersifat emansipatoris (membebaskan).
Mengutamakan penegakan undang-undang /
peraturan
Menggunakan cara pemaksaan dan tidak ada
kompromi
Hukum untuk melayani kepentingan penguasa
politik
Akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam
hukum sangat sempit
(1) Pemberian teguran keras (2) Pembayaran uang paksaan
(3) Penangguhan berlakunya izin. (4) Pencabutan izin
Faktor hukumnya sendiri, yaitu undang-undangnya. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang
membentuk maupun yang menerapkan hukum.
Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung
penegakan hukum.
Faktor masyarakat, yakni lingkungan tempat hukum
tersebut berlaku atau diterapkan.
Faktor budayanya, yakni sebagai hasil karya, cipta,
dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. (Soerjono Soekamto,
2007:16-17)
EFEKTIF ATAU TIDAKNYA
Sumber : Kompas.com
1.
Kenapa bisa sampai muncul
pemukiman liar di daerah tsb….?
2.
Siapa saja aktor-aktor yang
terlibat dalam maraknya
pemukiman liar…?
3.
Langkah strategis apa yang
dapat dilakukan dalam
1. KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) 2. Tata Ruang
3. Penerbitan Izin Lingkungan
4. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungn) 5. UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup)
6. UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup)
AMDAL sebagai instrumen pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif
Bagaimanakah Penegakan
AMDAL di lapangan….?
AMDAL belum sepenuhnya terintegrasi
dalam proses perijinan satu rencana kegiatan
Proses partisipasi masyarakat belum
sepenuhnya optimal.
Masih lemahnya metode -metode
penyusunan AMDAL, khusunya aspek “sosial - budaya”, sehingga kegiatan -kegiatan pembangunan yang implikasi sosial – kurang mendapat perhatian.
Peggusuran Pemukiman Liar di sekitar waduk