• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank - Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemlikan Rumah Pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank - Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemlikan Rumah Pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank

2.1.1.1 pengertian Bank

Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian

bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi

masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal

sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima

segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, bank

merupakan industri jasa yang sangat penting yang dapat menunjang

keseluruhan program pembiayaan, baik dalam menghimpun dana maupun

sebagai lembaga yang melancarkan arus uang dari dan ke masyarakat.

Menurut Kasmir (2003:11) Bank secara sederhana dapat diartikan

sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke

(2)

Adapun menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:3) Bank adalah

suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai

financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

:pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank

merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang keuangan dan

melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana atau

membutuhkan dana serta melaksanakan jasa-jasa perbankan lainnya untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.1.1.2Fungsi Bank

Secara lebih spesifik bank dapat berfungi sebagai agent of trust,

agent of development, dan agent of services (Triandaru dan Budisantoso,

2008: 9).

a. Agent of Trust

Dasar utama perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau

menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.

Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh

bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan

pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali

(3)

b. Agent of Development

Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat

diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan

bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,

kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat

ketiga kegiatan tersebut tidak dapat terlepas dari uang (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).

c. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain

kepada masyarakat. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman

uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan

penyelesaian tagihan (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).

2.1.1.3 Jenis dan Kegiatan Usaha Bank

Dilihat dari pengertian bank itu sendiri, kegiatan bank secara

sederhana yaitu menghimpun dana dari masyrakat dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang

(4)

1. Kegiatan-Kegiatan Bank Umum adalah :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,

tabungan dan deposito.

b. Menyalurkan dana ke masyarakarat dalam bentuk kredit investasi,

kredit modal kerja, kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, inkaso,

kliring dan lain sebagai.

2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat adalah

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan

deposito.

b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal

kerja, dan kredit perdagangan.

c. Larangan-larangan bagi BPR adalah menerima simpananan giro,

mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing dan

melakukan kegiatan perasuransian.

2.1.2. Kredit

2.1.2.1. Pengertian Kredit

Kredit menurut Hasibuan (2007:87) kredit adalah semua jenis pinjaman

sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Sedangkan pengertian kredit menurut Kasmir (2002:98) Dalam artian luas

(5)

adalah percaya kepada penerima kredit yang disalurkannya pasti akan

dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi penerima kredit merupakan

penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai

dengan jangka waktu.

Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa kredit

merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak

lainnya yang dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak

tersebut yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu.

2.1.2.2. Unsur-unsur Kredit

Kasmir (2007:74) mengatakan unsur-unsur kredit yang terkandung dalam

pemberian suatu fasilitas adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan

benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing

(6)

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko

tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit

semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang

lebih dikenal dengan nama bunga.

1.7.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume KPR

Dalam mengajukan permohonan KPR, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan seseorang atas KPR tersebut. Menurut Hendrix

Saputra (2008), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan

KPR tersebut yaitu :

1.PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Merupakan cermin bagi daya beli masyarakat untuk membangun rumah

guna untuk kelangsungan hidup masyarakat yang sangat penting bagi setiap

masyarakat. Jika PDRB naik maka akan mendorong minat masyarakat akan

(7)

2. Jumlah Penduduk

Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

ekonomi, penduduk merupakan objek atas pembangunan rumah. Sebagai

salah satu sasaran objek atas pembangunan rumah, perkembangan jumlah

penduduk akan mempengaruhi jumlah penghuni rumah. Dengan

bertambahnya jumlah penduduk maka akan mempengaruhi jumlah

pembangunan rumah sehingga akan meningkatkan permintaan tersebut.

3. Laju Inflasi

Laju Inflasi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

stabilitas ekonomi secra makro di suatu wilayah. Besarnya laju inflasi

akan mempengaruhi beberapa sektor perekonomian termasuk sektor

perumahan. Kenaikan inflasi akan menyebabkan suku bunga naik

sehingga daya beli masyarakat semakin menurun dan tentunya diiringi

dengan semakin melemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun

rumah atau membeli rumah.

4. Suku Bunga

Sistem perekonomian di indonesia sangat terbuka sehingga dalam

menentukan kebijakan suku bunga tidak bisa mengabaikan perngaruh luar.

Pemerintah pun ikut dalam menetapkan suku bunga agar tidak cenderung

meningkat terlalu tinggi. Hal tersebut dikarenakan bila suku bunga

meningkat maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan

(8)

2.1.3 Suku Bunga

2.1.3.1. Pengertian Suku Bunga

Pengertian suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:228) Suku

Bunga adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang

oleh nasabah.

Pengertian suku bunga menurut menurut Sawaldjo Puspronoto (2004:69-70)

adalah suku bunga merupakan salah satu variebel dalam perekonomian yang

senantiasa diamati secar cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi

keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi, rumah,

membeli Obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga

mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan

apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah

harga yang dibayarkan atas peminjaman yang dilakukan sebagai biaya

peminjaman tersebut dalam bentuk persentase.

Menurut Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12, besanya suku bunga

KPR yang ada di Bank kantor cabang pembantu ditentukan oleh Divisi Kredit

Konsumer yang ada di kantor pusat.

Dalam industri perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat suku

bunga bank menjadi suatu alat persaingan yang sangat strategis. Bank-bank yang

(9)

bunga kredit akan mampu menentukan tingkat bunga kredit yang lebih rendah

dibandingkan bank-bank lain.

2.1.3.2. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga KPR

Bunga kredit merupakan keuntungan bagi bank, jika bunga kredit besar

maka kemungkinan juga besar demikian juga sebaliknya. Dalam penetapan besar

kecilnya suku bunga kredit ada beberapa komponen yang mempengaruhi.

Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan sehingga menjadi dasar

penentuan bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah (Kasmir, 2008:140).

Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit

menurut Kasmir (2008:140) antara lain:

1. Total biaya dana (Cost of Fund)

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana

simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Total

biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk

memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan

terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian

pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib

atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Biaya operasi

Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam

melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya

(10)

3. Cadangan resiko kredit macet

Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena

itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya

dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang

disalurkan.

4. Laba yang diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin mempperoleh laba yang

maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting,

mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga

kredit.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang

memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.1.3.3 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Menurut Ismail (2011:140) bank menerapkan metode pembebanan suku

bunga kredit dalam menetukan pemberian suku bunga kredit sebagai imblan atas

kredit yang diberikan kepada debitur. Terdapat beberapa jenis metode

pembebanan suku bunga kredit, antara lain:

1. Sliding rate

Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga

jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan

(11)

bulan sama. Cicilan nasabah otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun.

Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.

2. Flat rate

Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula

pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan

sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit

yang bersifat konsumtif.

3. Floating Rate

Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat

suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan modal ini,

suku bunga dapat naik, turun atau tetap pada setiap periodenya. Begitu pula

dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantungdari suku bunga pada

bulan yang bersangkutan.

2.1.4 Hubungan Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dengan Volume Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kegiatan perbankan tidak bisa dipisahkan dari faktor suku bunga sebagai

salah satu untuk meningkatkan volume kredit dengan cara membantu

menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni sesuai

dengan kemampuan masing-masing.

Menurut Kasmir (2003:40) menyatakan bahwa Tingkat suku bunga

pinjaman haruslah lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan sehingga bank

(12)

Sesungguhnya keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana

mengelola dan menentukkan bunga pinjaman secara fleksibel sehingga

menghasilkan laba yang maksimal. Oleh karena itu baik faktor-faktor sumber

dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia

perbankan.

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang

maksimal, dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga

sebagai biaya peminjaman sesuai dengan suku bunga yang telah ditetapkan oleh

bank yang bersangkutan. Selain dikenakan bunga bank juga mengenakan jasa

pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk biaya administrasi serta biaya

provisi dan komisi.

Berdasarkan Memo MCLD No.442a/MCLD/MD/III/12, Kredit pemilikan

rumah adalah kredit konsumtif baik untuk pembelian baru atau bekas, take over,

pembangunan serta renovasi, denga objek berupa : Rumah tinggal, rumah toko

(ruko) dan rumah kantor (rukan), Apartemen, rumah susun atau rusunami dan

kondotel, selanjutnya disebut dengan kredit pemilikan rumah (KPR) .

Bunga yang dinyatakan dalam bentuk persentase dinamakan sebagai suku

bunga. Suku bunga adalah persentase biaya yang dibayarkan akibat telah

mempergunakan dan sebagai balas jasa. Menurut Frederic S. Mishkin (2008:135),

menyatakan bahwa Semakin tinggi perkiraan suku bunga dimasa depan, maka

(13)

adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam

satuan (unit/total/rupiah).

Teori tersebut menunjukkan bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan

seseorang untuk melakukan permohonan KPR. Dengan kata lain, terdapat

kemungkinan semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah volume Kredit

Referensi

Dokumen terkait

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan

Dalam penelitian ini akan dimodelkan jumlah penderita kusta di Provinsi Jawa Tengah menggunakan regresi poisson dan GWPR dengan pembobot fungsi kernel gaussian dan kernel

rawat inap kelas II terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dari 86 responden secara umum sebagian besar

5ada bayi dan anak usia dibaah  atau 6 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagragma atau pernapasan abdomen.3olume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak 4

setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi